Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakinah Dewi Yanthi
"Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi pemasaran PT Dyandra Promosindo dalam meningkatkan brand awareness Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 dan mengevaluasi pelaksanaannya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFEX 2025 menerapkan strategi Integrated Marketing Communication (IMC) yang meliputi periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan personal, serta acara dan pengalaman. Strategi ini efektif dalam menjangkau audiens luas dan meningkatkan daya ingat merek, meskipun masih terdapat tantangan seperti ketidakkonsistenan visual branding dan terbatasnya jangkauan promosi di luar Jabodetabek. Analisis SWOT menunjukkan peluang ekspansi internasional, namun konsistensi visual dan optimalisasi media digital perlu diperbaiki. Penelitian ini merekomendasikan penguatan elemen visual, integrasi media sosial dengan Customer Relationship Management (CRM), penguatan strategi pasca-acara untuk membangun loyalitas, serta penerapan format hybrid dan kolaborasi dengan pelaku industri kreatif guna memperluas jangkauan IFEX 2025.

This study analyzes the marketing communication strategy implemented by PT Dyandra Promosindo to increase brand awareness of the Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 and evaluates its execution. The research employs a descriptive qualitative approach using a case study method through in-depth interviews, observation, and documentation. The findings indicate that IFEX 2025 applies an Integrated Marketing Communication (IMC) strategy, which includes advertising, public relations, sales promotion, direct marketing, personal selling, as well as event and experience marketing. This strategy is effective in reaching a broad audience and strengthening brand recall, although challenges remain, such as inconsistent visual branding and limited promotional reach beyond the Jabodetabek area. SWOT analysis reveals significant opportunities for international market expansion, yet improvements are needed in visual consistency and digital media optimization. The study recommends enhancing visual elements, integrating social media with Customer Relationship Management (CRM) systems, strengthening post-event strategies to build participant loyalty, and implementing hybrid formats and collaborations with creative industry players to expand IFEX 2025’s global reach."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Anugrah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh influencer marketing terhadap sikap konsumen (brand attitude), loyalitas merek, kesadaran merek, dan electronic Word of Mouth (eWOM) dalam memengaruhi niat beli pada industri fashion di Indonesia. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari 299 responden melalui survei online dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil menunjukkan bahwa kredibilitas, daya tarik influencer, keterlibatan influencer, dan kesesuaian influencer-merek tidak signifikan memengaruhi sikap merek. Namun, ulasan pelanggan dan kesesuaian brand-konsumen meningkatkan loyalitas, kesadaran merek, dan niat beli. Studi ini memberikan wawasan bagi pemasar fashion dalam memilih influencer yang tepat dan mengelola ulasan pelanggan.

This study aims to analyze the influence of influencer marketing on consumer attitudes (brand attitude), brand loyalty, brand awareness, and electronic Word of Mouth (eWOM) in driving purchase intentions in Indonesia’s fashion industry. Using a quantitative approach, data were collected from 300 respondents via online surveys and analyzed through Structural Equation Modeling (SEM). The findings reveal that influencer credibility, attractiveness, involvement, and influencer-brand congruence do not significantly affect brand attitude. However, online reviews and brand-consumer congruence enhance loyalty, brand awareness, and purchase intention. This study offers insights for fashion marketers in selecting suitable influencers and managing customer reviews effectively."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aziza
"Brand Ambassador menjadi salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran untuk industri luxury fashion. Penggunaan selebriti dalam merepresentasi suatu luxury fashion brand memiliki dampak positif terhadap aktivitas pemasaran, tak terkecuali untuk social media marketing. Pemilihan selebriti sebagai brand ambassador suatu luxury fashion brand pun harus didasari atas 5 syarat (Okonkwo, 2007) yaitu credibility, global appeal, personality, uniform brand, dan constancy. Makalah ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh yang dihasilkan Jennie ‘Blackpink’ selaku House Ambassador Chanel terhadap customer brand engagement di konten social media marketing Chanel. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah analisa konten secara kuantitatif dan kualitatif, di mana penulis membandingkan engagement dari konten YouTube dan Instagram Chanel yang melibatkan dan yang tidak melibatkan Jennie. Engagement diukur berdasarkan jumlah likes, views, serta perbedaan karakteristik dari komentar yang diberikan audiens. Hasil analisa makalah ini menemukan bahwa kemunculan Jennie ‘Blackpink’ pada konten media sosial Chanel telah meningkatkan customer brand engagement secara signifikan. Sosok Jennie ‘Blackpink’ terbukti dapat memicu motivasi audiens dalam berinteraksi dengan brand dilihat dari 3 dimensi customer brand engagement menurut Hollebeek (2011) yaitu immersion, passion, dan activation.

Brand Ambassador is an important element in the marketing strategy for the luxury fashion industry. The use of celebrities in representing a luxury fashion brand has a positive impact for marketing activities, including for social media marketing. The appearance of brand ambassadors on social media content of luxury fashion brands can affect the customer brand engagement. This paper aims to examine the impact of Jennie 'Blackpink' as the House Ambassador for Chanel on customer brand engagement through Chanel's social media marketing contents. The method used in this paper is quantitative and qualitative content analysis, in which the authors compare the engagement of Chanel’s contents on YouTube and Instagram, involving and not involving Jennie, based on the number of likes, views, and the characteristics of the comments. This paper found that the appearance of Jennie 'Blackpink' on Chanel's social media content has significantly increased customer brand engagement. Her appearance on Chanel’s social media contents can influence the audiences’ motivation to interact with the brands based on the 3 dimensions of customer brand engagement according to Hollebeek (2011); immersion, passion, and activation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hastri Dwi Kencana Putri Beno
"Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, Ayam Ulbid menawarkan ukuran saji yang lebih beragam (250 gr, 500 gr, 1 kg, bulk order). Dibandingkan dengan kompetitor langsung, Ayam Ulbid menawarkan varian rasa yang lebih beragam dan menjangkau berbagai selera (western, nusantara, dan oriental).
Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, Ayam Ulbid menerima pesanan jumlah besar (bulk order) melalui sistem pre-order.
Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, harga produk lebih murah dengan jumlah sajian yang lebih banyak. Weaknesses (Kelemahan)
Sumber daya manusia terbatas sehingga maksimum pesanan hanya 10 kilogram per hari (tidak termasuk pesanan pre-order) dan tidak memungkinkan untuk menerima pesanan dengan jumlah besar dalam waktu singkat
Belum memanfaatkan media digital dengan maksimal Masih mengandalkan word-of-mouth dari konsumen yang pernah membeli Belum terdaftar sebagai mitra/seller di berbagai platform pesan-antar makanan sehingga konsumen sulit menjangkau Ayam Ulbid jika dibandingkan dengan kompetitor yang sudah terdaftar di platform tersebut.

Compared to direct and indirect competitors, Ayam Ulbid offers wider variety of serving sizes Compared to direct and indirect competitors, Ayam Ulbid offers more variety of flavors that covers various taste (western, Indonesian, oriental) Ayam Ulbid receives bulk orders through pre-order system Ayam Ulbid’s product prices are cheaper Weaknesses
The number of human resources is limited. Unoptimized use of digital media as marketing channel Still rely on word-of-mouth from past costumers
Not yet registered as seller on e-hailing platformOpportunities There are many digital media features that can be used to promote products The increase of buying food daringhabit Changes in people’s lifesyles that prioritize cleanliness and hygiene Threats There are many competitors who provide similar producst and have more resources
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anna Aulia
"SIMAKARA adalah singkatan dari Seleksi MAsuk maKARA yang merupakan sebuah platform bimbingan belajar online interaktif yang membantu seluruh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia agar dapat lolos menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Saat ini, Simakara mendapatkan permasalahan mengenai rendahnya brand awareness. Oleh karena itu, penulis telah menyusun strategi komunikasi untuk meningkatkan brand awareness Simakara melalui program Special Event “School Tour” dengan menggunakan 4 strategi program, yaitu: (1) Perekrutan Freelancer Dari Mahasiswa/i UI, (2) Seminar #MasukMakaraBarengSimakara, (3) User Generated Content “Simakara Twibbon Challenge”, (4) Informative & Interactive Content “Get To Know: Simakara School Tour Trip”. Pesan kunci yang akan disampaikan adalah “Simakara sebagai bimbel online yang membantumu lolos masuk kampus Universitas Indonesia melalui tutor dari mahasiswa/i Universitas Indonesia yang berprestasi dan berpengalaman”.

SIMAKARA, short for "Seleksi MAsuk maKARA," is an interactive online learning guidance platform that assists all High School Students (HSS) in Indonesia to pass the entrance exam and become students of the Universitas Indonesia (UI). Currently, Simakara faces the challenge of low brand awareness. Therefore, the author has devised a communication strategy to increase Simakara's brand awareness through the Special Event "School Tour", employing four program strategies: (1) Recruiting Freelancers from UI Students, (2) Seminar #MasukMakaraBarengSimakara, (3) User Generated Content "Simakara Twibbon Challenge," and (4) Informative & Interactive Content "Get To Know: Simakara School Tour Trip." The key message to be conveyed is, "SIMAKARA, an online tutoring platform that helps you succeed in entering the Universitas Indonesia through tutors who are accomplished and experienced UI students.""
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Dita Suci Pramesti
"Chavvoskin adalah sebuah brand lokal dengan produk perawatan kulit wajah berupa masker wajah bubuk yang hadir dalam dua varian, yaitu Acne Care Mask dan Bright Me Mask. Chavvoskin hadir pertama kali di Samarinda pada akhir 2020, lalu melakukan perubahan formula yang awalnya merupakan masker organik, kini produknya mengandung bahan-bahan aktif juga. Adanya perubahan formula dan tampilan Chavvoskin cukup membuat awareness dari Chavvoskin menurun bahkan hampir tidak ada penjualan dan interaksi di media sosial yang sangat minim. Padahal, sebelum melakukan perubahan besar, Chavvoskin punya basis konsumen setia yang cukup setia di Samarinda. Namun begitu, perkembangan industri kecantikan yang cukup pesat dapat menjadi peluang baik bagi Chavvoskin untuk tetap mengembangkan produknya. Tingginya pertumbuhan industri ini dibarengi dengan ketatnya pasar masker wajah bubuk di Indonesia. Masalah yang dihadapi Chaavosikin adalah kurangnya interaksi yang dilakukan Chavvoskin kepada khalayaknya sehingga individu yang seharusnya menjadi khalayak mereka tidak menyadari kehadiran Chavvoskin sebagai brand yang menyediakan masker wajah bubuk. Tujuan dari program ini ada dua yaitu, tujuan komunikasi yang memberi validasi bagi khalayak sasaran untuk menggunakan Chavvoskin dan tujuan bisnis yang meningkatkan jumlah pengikut dan engagement rate Chavvoskin di kanal media sosial Instagram. Khalayak sasaran Chavvoskin ditentukan berdasar demografis dari kelas menengah ke bawah; siswa SMP sampai dengan mahasiswa; mereka yang berada di kelas ini tetapi perlu untuk tampil cantik dan sehat setiap hari, seperti pramuniaga, kasir, dan sejenisnya. Berdasarkan psikografis adalah mereka yang terbuka untuk mempelajari atau mencoba hal baru, memiliki kesenangan atau kegemaran dalam bidang kecantikan dan perawatan kulit, menggunakan produk perawatan kulit sebagai suatu bentuk kebiasaan yang menyenangkan, menikmati proses atau tahapan dalam setiap aktivitas yang dilakukan, suka mengikuti hal-hal yang sedang tren di media sosial, mudah merasa dekat dengan influencer yang diikuti di media sosial. Serta perilakunya menggunakan produk perawatan kulit wajah secara rutin setiap hari, termasuk menggunakan masker wajah secara berkala, senang melakukan eksperimen dengan mencoba varian baru dari produk-produk perawatan kulit, terbuka untuk mencoba brand baru demi pengalaman, serta aktif melakukan pencarian dan penyebaran konten di internet atau media sosial. Dan menyasar wilayah geografis Samarinda, Malang, dan kota-kota di sekitarnya. Pesan kunci yang akan dibawa adalah Chavvoskin sebagai brand lokal dengan produksi masker wajah bubuk yang dapat menjadi teman baik yang menyenangkan di segala situasi dan kondisi kulitmu. Aktivitas yang akan dilakukan adalah optimalisasi media sosial dengan content marketing salah satunya dengan melakukan tantangan digital, pemasangan iklan di media sosial, serta implementasi influencer marketing. Kegiatan ini akan berlangsung dari bulan Juli hingga Desember 2022 dengan rancangan anggaran sebesar Rp75.990.000 untuk enam bulan. Sebagai evaluasi, inputnya adalah memastikan setiap program yang telah dirancang dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan linimasa., outputnya adalah membuat evaluasi terhadap setiap pelaksanaan kegiatan, dan outcomenya adalah melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan
Chavvoskin is a local brand with facial skin care products in the form of a powder face mask that comes in two variants, namely Acne Care Mask and Bright Me Mask. Chavvoskin was first present in Samarinda at the end of 2020, then changed the formula, which was originally an organic mask, now the product contains active ingredients as well. The change in Chavvoskin's formula and appearance is enough to make Chavvoskin's awareness decrease and there are almost no sales and very minimal interaction on social media. In fact, before making major changes, Chavvoskin had a loyal customer base that was quite loyal in Samarinda. However, the rapid development of the beauty industry can be a good opportunity for Chavvoskin to continue developing its products. The high growth of this industry is accompanied by a tight powder face mask market in Indonesia. The problem faced by Chaavosikin is the lack of interaction that Chavvoskin does with its audience so that individuals who should be their audience are not aware of Chavvoskin's presence as a brand that provides powdered face masks. The purpose of this program is twofold, namely, communication goals that provide validation for the target audience to use Chavvoskin and business goals that increase the number of followers and engagement rates of Chavvoskin on Instagram social media channels. Chavvoskin's target audience is determined based on the demographics of the lower middle class; junior high school students up to university students; those who are in this class but need to look beautiful and healthy every day, such as sales clerks, cashiers, and the like. Based on psychographics, they are those who are open to learning or trying new things, have fun or hobbies in the field of beauty and skin care, use skin care products as a form of fun habit, enjoy the process or stages in every activity they do, like to follow things. trending on social media, it's easy to feel close to the influencers you follow on social media. As well as his behavior in using facial skin care products regularly every day, including using face masks regularly, likes to experiment by trying new variants of skin care products, is open to trying new brands for experience, and actively searches and disseminates content on the internet. or social media. And targeting the geographical area of ​​Samarinda, Malang, and the surrounding cities. The key message that will be brought is Chavvoskin as a local brand with the production of powder face masks that can be a good friend who is fun in all situations and conditions of your skin. Activities that will be carried out are optimizing social media with content marketing, one of which is by doing digital challenges, placing advertisements on social media, and implementing influencer marketing. This activity will take place from July to December 2022 with a draft budget of IDR 75,990,000 for six months. As an evaluation, the input is to ensure that every program that has been designed can be implemented according to the plan and timeline. The output is to evaluate each activity implementation, and the outcome is to measure the impact and evaluate the implementation of the activity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Nur Fatimah Amin
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian Benedicta
"Aerostreet adalah sebuah merek sepatu lokal asal Indonesia yang menonjolkan lokalitasnya sebagai brand image. Dalam meningkatkan ekuitas merek, Aerostreet menggunakan co-branding sebagai strategi pemasarannya. Aerostreet melakukan kolaborasi dengan merek di berbagai klasifikasi. Strategi pemasaran ini berhasil dalam meningkatkan awareness publik terhadap Aerostreet. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana penggunaan strategi pemasaran co-branding dapat meningkatkan brand awareness. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi pemasaran co-branding dapat meningkatkan consumer engagement yang meningkatkan brand awareness. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis komparatif antara penggunaan co-branding di berbagai industri agar dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran co-branding.

Aerostreet is a local shoe brand from Indonesia that highlights its locality as its brand image. In enhancing brand equity, Aerostreet employs co-branding as its marketing strategy. Aerostreet collaborates with brands across various classifications. This marketing strategy has been successful in increasing public awareness of Aerostreet. This research will analyze how the use of co-branding marketing strategies can enhance brand awareness. The study will use a comparative descriptive method with a quantitative approach. The results of the analysis indicate that co-branding marketing strategies can increase consumer engagement, leading to improved brand awareness. As a suggestion for further research, comparative analysis between the use of co-branding in various industries could be conducted to understand the factors influencing the success of co-branding marketing strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Monica Selestina
"Pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling berdampak akibat pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan adanya pengalihan pembelajaran offline menjadi online atau yang kerap disebut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Guru sebagai aktor utama pendidikan dituntut untuk mampu mengemas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi agar sedemikian rupa bisa diakses dan diterima secara optimal oleh peserta didik (Satariyah, 2020). Maka dari itu, penggunaan teknologi yang digunakan oleh guru menjadi salah satu indikator syarat kesuksesan strategi pembelajaran di Indonesia (Silaen, 2021). Kebutuhan akan banyaknya kompetensi pedagogik dan teknologi mendorong munculnya berbagai platform pendidikan guru. Pelatihan guru bersertifikat atau program diklat telah menjadi suatu trend yang cukup digemari oleh guru-guru di Indonesia. “Lokaraya” menjadi salah satu platform pelatihan bersertifikat yang memiliki misi untuk meningkatkan mutu pendidikan guru sepanjang hayat. Sayangnya, “Lokaraya” masih tergolong baru di industri ini sehingga belum mampu menjangkau khalayak seluas para pesaingnya. Padahal, terdapat kecocokan antara produk layanan Lokaraya dan kebutuhan para guru, yakni adanya interaktivitas yang tinggi antara pemateri dan guru sebagai partisipan dalam pelaksanaan sebuah pelatihan bersertifikat. Tugas Karya Akhir ini dirancang untuk menjangkau khalayak guru yang lebih luas guna menyampaikan interaktivitas sebagai selling point utama Lokaraya melalui program komunikasi pemasaran terpadu bertajuk “Lokaraya: Teman Belajar Setia Anda” yang disusun berdasarkan kerangka kerja AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share). Terdapat empat elemen dalam IMC yang akan dilakukan dalam serangkaian program meliputi interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, serta event and experience. Keempat elemen IMC tersebut diterapkan melalui empat kegiatan mencakup Konten Kreatif Lokaraya, Cerita Sahabat Loka, Festival Guru Nasional Lokaraya, dan Promo Hari Guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness Lokaraya dengan target khalayak berfokus pada guru berusia 25 hingga 44 tahun yang memiliki keinginan tinggi untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensi dalam mengajar, melakukan pengembangan karier, dan mengikuti gaya pembelajaran baru dari waktu ke waktu. Program ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November 2022 dengan anggaran sebesar Rp15.237.000,- yang pada akhir program akan dilakukan evaluasi input, output, dan outcome untuk mengukur keberhasilan program pada setiap kegiatan secara keseluruhan.

Education is one of many sectors that were affected the most by the COVID-19 pandemic. This resulted in the transition of offline learning to online learning. As the main actors in education, teachers are required to be able to organize the learning system by using technology so that learning can be accessed and accepted optimally by students (Satariyah, 2020).Therefore, the use of technology used by teachers has become an indicator of the success of learning strategies in Indonesia (Silaen, 2021). The need for many pedagogical and technological competencies encourages the emergence of various teacher education platforms. Certified teacher training or training programs have become a trend that is quite popular with teachers in Indonesia. “Lokaraya” is one of the certified training platforms whose mission is to improve the quality of lifelong teacher education. Unfortunately, “Lokaraya” is still relatively new in this industry so it has not been able to reach an audience as wide as its competitors. In fact, there is a match between Lokaraya's service products and the needs of the teachers, especially the high interactivity between the speakers (mentor) and teachers as participants in the implementation of certified training. This Final Project is designed to reach a wider audience of teachers to convey interactivity as the main selling point of Lokaraya through an integrated marketing communication (IMC) program titled “Lokaraya: Your Loyal Learning Companion” which was arranged based on the AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share) framework. There are four IMC tools that will be implemented in a series of programs including interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, as well as events and experiences. The four IMC tools will be implemented through four activities, including Lokaraya's Creative Content, Sahabat Lokaraya’s Story, Lokaraya’s National Teacher Festival, and Teacher's Day Promo. This program aims to increase Lokaraya's brand awareness with target audiences that focus on teachers aged 25 to 44 years who have a high desire to improve their skills and competencies in teaching, carry out career development, and follow new learning styles from time to time. This program will be implemented for three months from September to November 2022 with a budget of Rp.15,237,000.- At the end of the program, input, output, and outcome evaluations will be carried out to measure the program's success in each activity as a whole campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1964
S16290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>