Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atealira Kansa Adiba
"Kenakalan remaja merupakan masalah yang masih marak terjadi di Indonesia dengan 1.235 remaja telah terlibat dalam beberapa kasus kejahatan di awal tahun 2025 (Pusiknas, 2025). Masalah ini juga lebih rentan terjadi pada anak tanpa pengasuhan yang stabil, seperti anak di panti sosial asuhan anak dan berisiko pada munculnya kriminalitas, perilaku bermasalah, hingga sanksi sosial bagi mereka. Pekerja sosial di panti pun menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan mereka tidak lagi melakukan kenakalan remaja dan dapat menjalani masa remajanya dengan optimal. Dalam penangananya, penting juga bagi pekerja sosial untuk mengaplikasikan nilai dan prinsip pekerjaan sosial agar pelayanan yang diberikan lebih efektif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk pengaplikasian nilai dan prinsip pekerjaan sosial oleh pekerja sosial dalam menangani masalah kenakalan remaja pada anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2 serta dilema etis yang hadir di dalamnya berdasarkan konsep nilai pekerjaan sosial berdasarkan kode etik pekerja sosial di Indonesia, yaitu perilaku dan integritas pribadi, kewajiban pekerja sosial profesional terhadap klien, rekan sejawat, lembaga yang mempekerjakannya, profesi pekerjaan sosial, dan masyarakat, konsep prinsip pekerjaan sosial berupa penerimaan, komunikasi, individualisasi, partisipasi, kerahasiaan, dan kesadaran diri petugas, serta konsep dilema etis pekerja sosial untuk menganalisis pengaplikasian nilai dan prinsip pada suatu studi kasus mengenai kenakalan remaja di panti sosial asuhan anak. Penelitian kualitatif deskriptif ini mengumpulkan data melalui wawancara semi-terstruktur pada 3 pekerja sosial dan 4 anak asuh. Pekerja sosial diminta untuk menjelaskan aplikasi nilai dan prinsip dalam merespon kasus kenakalan remaja yang disajikan oleh peneliti. Penelitian ini menemukan bahwa pekerja sosial telah mengaplikasikan hampir seluruh nilai dan prinsip pekerjaan sosial. Aplikasi nilai dan prinsip ini berimplikasi pada proses intervensi yang selalu memprioritaskan anak, terstruktur, profesional, dan berkelanjutan, tetapi masih terdapat dilema etis yang harus dihadapi. Disimpulkan bahwa pekerja sosial memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya mengaplikasikan nilai dan prinsip pekerjaan sosial dalam penanganan masalah klien, walaupun dilema etis masih belum dapat dihindari. Saran diberikan kepada pekerja sosial dan pihak panti untuk mengaplikasikan aspek nilai keilmuan dan penelitian yang belum teraplikasikan dan melakukan berbagai upaya advokasi kebijakan dan anggaran untuk mengatasi dilema etis, serta kepada penelitian selanjutnya untuk memperluas cakupan fokus mengenai pengaplikasian nilai dan prinsip pekerjaan sosial pada masalah sosial lainnya, serta memperdalam penelitian mengenai dilema etis bagi pekerja sosial.

Juvenile delinquency is a problem that is still widespread in Indonesia, with 1,235 teenagers involved in several criminal cases in early 2025 (Pusiknas, 2025). This issue is also more likely to occur among children without stable care, such as those in child care institutions, and puts them at risk of criminal behavior, problematic conduct, and social sanctions. Social workers in child care institutions are the ones responsible for ensuring that they are no longer commit juvenile delinquency and can live their teenage years optimally. In handling it, it is also important for social workers to apply the values and principles of social work so that the services provided are more effective and have a better quality. This study aims to describe the form of application of social work values and principles by social workers in handling the problem of juvenile delinquency in foster children at the Putra Utama 2 child care institution and the the ethical dilemmas that arise in the process based on the concept of social work values based on the code of ethics of social workers in Indonesia, namely personal behavior and integrity, the obligations of professional social workers to clients, colleagues, institutions that employ them, the social work profession, and society, the concept of principles of social work in the form of acceptance, communication, individualization, participation, confidentiality, and worker self-awareness, and also the concept of ethical dilemmas in social work to analyze the application of values and principles in a case study of juvenile delinquency in a child care institution. This descriptive qualitative research collected data through semi-structured interviews with 3 social workers and 4 foster children, and social workers were asked to explain the application of values and principles in responding to cases of juvenile delinquency presented by researchers. This study found that social workers have applied almost all social work values and principles in responding to the cases presented. The application of these values and principles has implications for the intervention process that always prioritizes children, is structured, professional, and sustainable, but there are still ethical dilemmas that must be faced. It is concluded that social workers have a high understanding and awareness of the importance of applying social work values and principles in handling client problems, although ethical dilemmas cannot be avoided. Suggestions are given to social workers and the institutions to apply scientific knowledge and research values that have not been applied and to make various policy and budget advocacy efforts to overcome ethical dilemmas, as well as to further research to expand the scope of focus on the application of social work values and principles to other social problems, and to deepen research on ethical dilemmas faced by social workers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fara
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pekerja sosial dalam program rehabilitasi anak nakal di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pemilihan informannya adalah purposive sampling dengan informannya adalah koordinator pekerja sosial, pekerja sosial, dan juga penerima manfaat sebagai klien lembaga. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam setiap tahapan program rehabilitasi PSMP handayani, terdapat banyak peranan pekerja sosial yang membantu rehabilitasi anak nakal. Namun pekerja sosial di dalamnya masih kurang memadai.

This study aimed to describe the role of social workers in rehabilitation programs in juvenile delinquents at Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani. The research approach used was qualitative descriptive research. Informant selection techniques is purposive sampling with the informant is the coordinator of social workers, social workers, and beneficiaries as well as the agency's clients. The results showed that in each phase of the rehabilitation program PSMP handayani, there are many roles of social workers who help rehabilitate juvenile delinquents. But social workers in it is still inadequate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trojanowicz, Robert C., 1941-
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1987
364.36 TRO j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Juliansyah
"Penelitian ini menjelaskan mengenai tahapan proses rehabilitasi sosial AN/ABH. Rehabilitasi sosial AN/ABH dilaksanakan untuk merubah perilaku klien AN/ABH agar dapat kembali berfungsi sosial. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan studi deksriptif di PSMP Handayani. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses rehabilitasi sosial AN/ABH di Panti sosial rehabilitasi, dilaksanankan dalam delapan tahapan proses rehabilitasi, yaitu tahap pendekatanan awal, penerimaan, assesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, resosialisasi, bimbingan lanjut, dan terminasi. Dalam pelaksanannya terdapat faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam proses rehabilitasi sosial AB/ABH yang dilakukan oleh PSMP Handayani.

This study describes the stages of the implementation process of social rehabilitation of juvenile delinquents and children in conflict with the law. Social rehabilitation carried out to change the behavior of the client. The method used was qualitative research methods with descriptive studies in PSMP Handyani. The results showed that social rehabilitation at the center of social rehabilitation, divided into eight phases of the rehabilitation process, the initial approach phase, admission, assessment, planning, intervention, implementation of interventions, resocialization, further guidance, and termination. In its implementation there are factors inhibiting and supporting the social rehabilitation process conducted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
362.7 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akisa Gestantya
"Latar Belakang: Ekspresi emosi marah yang tidak dapat diregulasi dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif khususnya pada remaja, termasuk juga terlibat dalam tindak kriminal kekerasan. Intervensi manajemen marah kelompok akan bermanfaat bagi remaja untuk menurunkan emosi marah.
Metode: Penelitian dilakukan secara quasi experimental. Tujuh remaja laki-laki berusia 17-19 tahun yang memiliki tingkat emosi marah dan perilaku kekerasan tinggi berdasarkan alat ukur Sikap Terhadap Kekerasan dan Buss-Perry Aggression Questionnaire subskala anger dan telah melakukan tindak kriminal kekerasan menjadi partisipan dalam penelitian ini. Mereka diberikan intervensi manajemen marah yang terdiri dari 5 sesi utama, dimana setiap pertemuan berkisar antara 60 hingga 90 menit yang dilakukan dengan jeda 3 sampai 7 hari setiap sesinya. Pada sesi terakhir dilakukan pengukuran post-test dan satu bulan kemudian dilakukan follow-up dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Hasil: Berdasarkan pengukuran kuantitatif didapatkan hasil yang inkonklusif. Melalui hasil pengukuran kualitatif diketahui bahwa seluruh partisipan mengalami penurunan emosi marah.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil pengukuran kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi manajemen marah kelompok berhasil mengatasi emosi marah pada remaja pelaku kekerasan di Lapas Anak Pria Tangerang.

Background: Anger that are failed to be expressed and regulated in a healthy way can often bring various negative consequences, including involvement in violent crime in adolescents. Group anger management is argued able to bring favorable outcomes, especially in reducing anger.
Methods: This study is a quasi experiment. Seven adolescents aged 17 to 19 years old who have committed serious violent crimes and now serving prison-time at Lapas Anak Pria Tangerang participated in this study. All of them scored high in Attitude Towards Violence and high in anger from the measures of Buss-Perry Aggression Questionnaire anger subscale. They were all given a 5-session group anger management program, with each session lasting for 60 to 90 minutes. Each session also has a 3 to 7 days interval. Post-test were given in the last session and also a follow-up test 1 month after the last session, using measurements that were used in the pre-test.
Result: The results from the quantitative measures are deemed to be inconclusive. However, qualitative measures showed that group anger management was effective in reducing anger for all participants.
Conclusion: According to the qualitative results, this study showed that group anger management is effective in reducing anger in juvenile delinquents serving prison-time at Lapas Anak Pria Tangerang.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Kartono
Jakarta: Rajawali , 1992
364.36 KAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Terra Febriana
"Skripsi ini membahas mengenai stress pada petugas pramu sosial yang merangkap sebagai pekerja sosial dan dampaknya terhadap pelayanan Warga Binaan Sosial (WBS) di PSAA Putra Utama 3 Tebet. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa petugas pramu sosial yang merangkap sebagai pekerja sosial mengalami stress karena beratnya beban pekerjaan yang mereka miliki serta adanya hambatan yang dihadapi seperti keterbatasan waktu, adanya stigma negatif dari anak asuh, perbedaan prinsip dengan lembaga, tugas luar mendadak, hubungan yang kurang baik dengan penyelia serta adanya dilemma peran.
Hasil penelitian ini menyarankan untuk melakukan pembagian beban kerja secara adil dan merata dengan mempertimbangkan tugas dan sifat pekerjaan serta tujuan organisasi atau melakukan workload analysis. Selain itu, penelitian ini juga memberikan saran kepada para penyeliauntuk melakukan supervisi yang mencakup supervisi administratif, supervisi edukasi, dan supervisi dukungan kepada petugas pramu sosial yang merangkap sebagai pekerja sosial karena mereka merupakan garda terdepan dalam proses pemberian layanan di organisasi.

This thesis discusses the stress of Social Pramu who also work as Social Workers and their impact on the services of Social Assisted Citizens (WBS) at PSAA Putra Utama 3 Tebet. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive research with the result showed that Social Pramu who also work as Social Workers experience stress due to the heavy workload they have and the obstacles they face such as time constraints, the negative stigma of foster children, differences in principle with institutions, sudden outside assignments, poor relationship with supervisors, and role dilemmas.
The results of this study suggest that the distribution of workloads should be fair and equitable by considering the tasks and nature of work and organizational goals or do the workload analysis. In addition, this study also provides suggestions to supervisors to conduct supervision that includes administrative supervision, educational supervision, and support supervision to social pramu who also work as social worker because they are the front-line worker in the service delivery process in the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulistijaningsih
"The delinquent who are in the prison have right to get education and training according to their talents and competence.
In connection with the case above and to gat how far the guidence has an impact on change of delinquent behavior as long as they are doingtime in prison. ln this research, the researcher use qualitative method with social control paradigm especially social bounding theory by Travis Hirschi.
From the research we can conclude the connection between implementation guidance and wich is given tothe delinquent at bandung prison can change the children behavior as long as they are doing time in prison."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T 22297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKN-KKA, 1972
364.36 BAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>