Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahla Zharifah Nasywa
"Jerawat disebabkan oleh penyumbatan pori-pori akibat penumpukan minyak berlebih atau kotoran, yang menghambat keluarnya kelenjar keringat dan memicu peradangan serta aktivitas bakteri, terutama bakteri Propionibacterium acnes. Salah satu upaya dalam mengobati jerawat, khususnya jerawat dengan tingkat sedang, adalah menggunakan produk perawatan kulit berbahan aktif senyawa anti inflamasi. Kurkuminoid adalah senyawa aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit (Curcuma longa), diketahui memiliki aktivitas anti inflamasi yang mampu untuk mengatasi jerawat. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) merupakan turunan baru Deep Eutectic Solvent (DES), yaitu pelarut yang terdiri dari campuran Hydrogen Bond Acceptor (HBA) dan Hydrogen Bond Donor (HBD). NADES mampu meningkatkan fungsi dan ketersediaan hayati bahan aktif yang dikandungnya. NADES yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran terdiri dari kolin klorida dan 1,2-propanadiol dengan rasio molar 1:2. Proses ekstraksi dilakukan dengan variasi rasio massa simplisia-pelarut, ukuran partikel, dan waktu ekstraksi, dengan kondisi optimal diperoleh pada rasio massa 1:20, ukuran partikel 60 mesh, dan waktu 90 menit pada suhu 50 °C, menghasilkan kandungan kurkuminoid tertinggi sebesar 26,78 mg/mL, dengan menunjukkan aktivitas antiinflamasi dengan nilai IC₅₀ sebesar 196,30 ppm. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan ke dalam sediaan krim berbasis nanoemulgel dalam dua konsentrasi, yaitu 5% (F1) dan 7% (F2). Berdasarkan hasil karakterisasi, sampel F1 menunjukkan performa lebih baik dibandingkan F2, dengan ukuran partikel 333 nm, pH 6,20, zeta potensial -36,33 mV, efisiensi enkapsulasi 31,02%, dan zona hambat antibakteri terhadap Propionibacterium acnes sebesar 0,95 mm.

Acne is caused by clogged pores due to the buildup of excess oil or dirt, which obstructs the sweat glands and triggers inflammation and bacterial activity, particularly Propionibacterium acnes. One approach to treating acne, especially moderate acne, is by using skincare products with active anti-inflammatory compounds. Curcuminoids are active compounds found in turmeric rhizomes (Curcuma longa) and are known for their anti-inflammatory properties, which can help address acne. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) is a newer derivative of Deep Eutectic Solvent (DES), a solvent composed of a hydrogen bond acceptor (HBA) and a hydrogen bond donor (HBD) mixture. NADES can enhance the function and bioavailability of the active compounds it contains. The NADES used in this study is a mixture consisting of choline chloride and 1,2-propanadiol with a molar ratio of 1:2. The extraction process was conducted by varying the solid– solvent ratio, particle size, and extraction time. Optimal conditions were achieved at a 1:20 ratio, 60 mesh particle size, and 90 minutes at 50 °C, resulting in the highest curcuminoid content of 26.78 mg/mL and anti-inflammatory activity with an IC₅₀ value of 196.30 ppm. The resulting extract was formulated into a nanoemulgel-based cream at two concentrations, 5% (F1) and 7% (F2). Based on characterization results, formulation F1 showed superior performance compared to F2, with a particle size of 333 nm, pH 6.20, zeta potential of −36.33 mV, encapsulation efficiency of 31.02%, and antibacterial activity against Propionibacterium acnes with an inhibition zone of 0.95 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annesya Shafira Amartya
"Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat yang bermanfaat sebagai antioksidan karena mengandung kurkuminoid dan xantorizol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi NADES terbaik dan kondisi ekstraksi yang optimum serta membandingkan hasil kadar ekstraksi NADES-UAE dengan hasil kadar ekstraksi etanol-maserasi. Penggunaan NADES berpotensi mengekstraksi senyawa hidrofobik sehingga dilakukan optimasi kondisi ekstraksi agar mendapatkan kondisi optimal untuk mengekstraksi senyawa kurkuminoid dan xantorizol. Komponen NADES yang digunakan adalah kolin klorida dengan gula sederhana (glukosa, fruktosa, dan sukrosa). Optimasi kondisi ekstraksi ditentukan dengan metode Response Surface Methodology menggunakan tiga variabel bebas, yaitu penambahan air pada NADES (10–30%), rasio pelarut dan serbuk (15–25 mL/g), dan waktu ekstraksi (10–30 menit). Penetapan kadar kurkuminoid dan xantorizol dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi kolin klorida dan sukrosa mendapatkan hasil yang paling tinggi. Kondisi yang optimum untuk mengekstraksi senyawa kurkuminoid dan xantorizol adalah penambahan air pada NADES 10%, rasio pelarut terhadap serbuk 25 mL/g, dan waktu ekstraksi 20 menit. Hasil ekstraksi maserasi-etanol 96% didapatkan dengan hasil kadar kurkuminoid dan xantorizol yang lebih tinggi dibandingkan NADES-UAE. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan NADES berbasis kolin klorida-sukrosa dapat digunakan sebagai alternatif pelarut organik untuk mengekstraksi senyawa kurkuminoid dan xantorizol.

Javanese turmeric rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) is a medicinal plant used as an antioxidative agent because it contains curcuminoid dan xanthorrhizol. This research aimed to find the best combination of NADES and the optimal extraction condition and compare the extract level of NADES-UAE with the extract level of ethanol-maceration. NADES has a potential to extract hydrophobic compound, optimization of extraction condition conducted to find an optimal condition for extract curcuminoid and xanthorrhizol. NADES components used are choline chloride and sugar (glucose, fructose, and sucrose). The optimization of extraction condition was conducted using Response Surface Methodology with three variables, namely water percentage (10–30%), ratio of solvent to powder (15–25 mg/L), and extraction time (10–30 minutes). The analysis of curcuminoid and xanthorrhizol was performed using High-Performance Liquid Chromatography. Choline chloride-sucrose showed the highest result for extraction. The optimal conditions were obtained at 10% of water percentage, 25 mL/g ratio of solvent to powder, and 20 minutes of extraction time. The extraction results obtained in the maceration methods with 96% ethanol extract showed the curcuminoid and xanthorrhizol level is higher than NADES-UAE. Based on the result, it can be concluded that choline chloride-sucrose based NADES can be used as an alternative to organic solvent to extract curcuminoid and xanthorrhizol.

"
Depok: Fakultas Farmas Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Syaharani Putri Kusumowardhani
"Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakantanaman obat Indonesia yang mengandung senyawa kurkuminoid dan xantorizol yang memiliki aktivitas biologis yang luas. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) merupakan pelarut hijau alternatif yang memiliki dampak minimal untuk lingkungan karena sifatnya yang biodegradable.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan menarik senyawa kurkuminoid dan xantorizol yang memiliki polaritas berbeda dengan pelarut NADES menggunakan metode ekstraksi berbasis utrasonik (UAE) yang dibandingkan dengan ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol. Setelah dilakukan pengujian terhadap 3 kombinasi NADES, kombinasi NADES terpilih diekstraksi dengan 3 variabel bebas hingga dicapai kondisi optimum menggunakan rancangan Response Surface Methodology (RSM). Variabel bebas pada RSM yaitu penambahan air pada NADES (10, 20, 30%), waktu ekstraksi (10, 20, dan 30 menit), dan rasio pelarut terhadap serbuk (15, 20, 25 mL/g). Penetapan kadar kurkuminoid dan xantorizol dilakukan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan fase gerak 0,07% asam format–asetonitril (45:55 v/v) lalu dideteksi pada panjang gelombang 425 nm untuk kurkuminoid dan 275 nm untuk xantorizol. Dari hasil analisis, kondisi ekstraksi optimal dihasilkan dari kombinasi NADES kolin klorida-gliserol (1:1) pada variasi 8 dengan kondisi penambahan air pada NADES sebanyak 10%, waktu ekstraksi 20 menit, dan rasio pelarut terhadap sampel 25 mL/g. Kondisi tersebut menghasilkan kadar kurkuminoid sebesar 7,32 mg/g dan kadar xantorizol sebesar 2,01 mg/g. Berdasarkan hasil penelitian, UAE-NADES lebih efektif dalam menarik senyawa kurkuminoid sebesar 7,32 mg/g dan maserasi-etanol lebih efektif dalam menarik senyawa xantorizol sebesar 12,61 mg/g. Kondisi optimum dipilih berdasar solusi RSM dengan kadar kurkuminoid sebesar 4,952 mg/g dan kadar xantorizol sebesar 0,694 mg/g.

Javanese turmeric contains curcuminoid and xanthorrhizol that have wide range of biological activities. Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) is an alternative green solvent that has minimal impact on the environment due to its biodegradable nature. This study aimed to evaluate the ability to extract curcuminoids and xantorizol that have different polaritieswith NADES using Ultrasound-Asissted Extraction (UAE) compared to conventional maceration extraction using ethanol. After testing 3 NADES combinations, the selected NADES was extracted with 3 independent variables until the optimum conditions were achieved using the Response Surface Methodology (RSM) design.The independent variables used were the addition of water to NADES (10, 20, 30%), extraction time (10, 20, and 30 minutes), and the ratio of solvent to powder (15, 20, 25 mL/g). The levels of curcuminoids and xanthorrhizol were determined using High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) with a mobile phase of 0.07% formic acid–acetonitrile (45:55v/v) then detected at a wavelength of 425 nm for curcuminoids and 275 nm for xanthorrhizol. From the analysis results, the optimal extraction conditions resulted from the combination of NADES choline chloride-glycerol (1:1) at run 8 with the conditions of adding 10% of water to NADES, 20 minutes extraction time, and solvent to sample ratio 25 mL/g. This condition resulted in curcuminoid levels of 7.32 mg/g and xantorizol levels of 2.01 mg/g. Based on the results of the study, UAE-NADES was more effective in attracting curcuminoid of 7.32 mg/g and maceration-ethanol was more effective in attracting xanthorizolof 12.61 mg/g. The optimum conditions were selected based on the RSM solution, with curcuminoid levels of 4.952 mg/g and xanthorizol levels of 0.694 mg/g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aryani
"Pelarut Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) merupakan salah satu pelarut alternatif yang dapat menggantikan pelarut organik. NADES memiliki berbagai kelebihan baik untuk lingkungan maupun proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum ekstraksi rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan berbagai kondisi ekstraksi menggunakan maserasi kinetik-NADES dan dibandingkan dengan ekstrak digesti-etanol 96%. Desain eksperimen menggunakan RSM Box-Behnken. Senyawa kurkuminoid dan xantorizol dianalisis menggunakan KLT Densitometri dengan fase gerak diklorometana-klorofom (4:6). NADES yang digunakan terdiri dari kolin klorida sebagai penerima ikatan hidrogen dan gula alkohol (gliserol, sorbitol, xylitol) sebagai donor ikatan hidrogen dengan rasio molar 1:1. NADES terbaik yang digunakan untuk optimasi adalah kolin klorida-gliserol dengan temperatur ekstraksi 50oC sebagai suhu ekstraksi terbaik. Kondisi optimum maserasi kinetik-NADES didapatkan pada konsentrasi penambahan air 10%, rasio serbuk pelarut 1:20 g/ml, dan kecepatan agitasi 600 rpm dengan kadar senyawa yang dihasilkan yaitu kurkuminoid 5,54  0,074 mg/g serbuk dan xantorizol 15,32  0,080 mg/g serbuk. Pada ekstraksi digesti-etanol didapatkan kurkuminoid 4,04  0,008 mg/g serbuk dan xantorizol 31,30  0,090 mg/g serbuk. Kadar kurkuminoid yang dihasilkan dari ekstraksi maserasi kinetik-NADES lebih baik dibandingkan dengan digesti-etanol, namun kadar xantorizol yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan digesti-etanol.

Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) is an alternative solvent that can replace organic solvents. NADES has various advantages for both environment and the extraction process. This study aimed to obtain the optimal extraction condition of Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza) rhizomes with various extraction conditions using kinetic maceration-NADES and the result were compared with digestion-96%ethanol extraction. Experimental design was performed through RSM Box-Behnken. Curcuminoid and xanthorrhizol in Javanese turmeric extract were analyzed using TLC Densitometry with dichloromethane-chloroform (4:6) as mobile phase. The selected NADES compositions used choline chloride as hydrogen bond acceptors (HBA) and sugar alcohol (glycerol, sorbitol, and xylitol) as hydrogen bond donors (HBD) with 1:1 molar ratio. The optimal NADES used for optimization is choline chloride-glycerol with optimum extraction temperature of 50oC. The optimum extraction was achieved with 10% water content in NADES, solid to liquid ratio 1:20 g/ml, and agitation speed 600 rpm which obtain 5.54  0.074 mg/g powder curcuminoid and 15.32  0.080 mg/g powder xanthorrhizol. The digestion-ethanol method obtained 4.04  0.008 mg/g powder curcuminoid and 31.30  0.090 mg/g powder xanthorrhizol. Kinetic maceration-NADES extraction produced higher curcuminoid levels than digestion-ethanol method, but it produced lower xanthrorrhizol levels than digestion-ethanol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvania Putri
"Penghilangan CO2 dari natural gas atau penjerapan CO2 pada flue gas ,bdari post-combustion industries menjadi tantangan besar karena .besarnya volume CO2 yang terdapat pada sumber gas. Berbagai metode penangkapan CO2 telah dilakukan, seperti selective adsorption/absorption, teknologi membran, dan ionic liquid. Meskipun metode tersebut telah berhasil digunakan di industri, metode tersebut masih mempunyai efek negatif seperti konsumsi energi, korosi dan masalah pencemaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) berbasis Kolin Klorida dengan Alkohol sebagai pengganti MEA,DEA,dan MDEA dalam hal menjerap CO2. Berbagai jenis Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) digunakan untuk menjerap CO2 didasarkan pada efisiensi, kompleksitas dalam desain sistem, biaya, dan dampak lingkungan. Penggunaan kombinasi NADES yang berbeda serta tekanan optimal dalam penjerapan CO2 juga dipertimbangkan dalam penelitian ini. Kurva absorpsi menunjukkan hingga tekanan 30 bar dan menunjukkan hubungan liner antara fraksi mol CO2 terabsorpsi dan tekanan sistem. Kolin Klorida : 1,4 Butanediol (1:2) menunjukkan NADES yang paling efektif dalam mengabsorpsi NADES sebesar 0,18 mol CO2/mol NADES pada P 3 Mpa, T 50oC. Kemampuan NADES mengabsorpsi CO2 berhubungan dengan struktur NADES.

Removal of carbon dioxide from natural gas streams or absorption of carbon dioxide contained in post-combustion flue gas become a big challenge due to the large volume of carbon dioxide to be processed. Various methods of carbon dioxide capture have been performed such as selective adsorption or absorption, membrane separation, and ionic liquid absorption; however, these methods still have drawbacks such as energy consumption, corrosion and pollution problems. This study was conducted to determine the effectiveness of Natural Deep Eutectic Solvent (NADES), consisting of choline chloride and a hydrogen bonding donor (HBD) compound, in terms of carbon dioxide absorption. Solubility of carbon dioxide in NADES was found to be influenced HBD compound used and choline chloride to HBD ratio, carbon dioxide pressure, and contact time. HBD and choline used were alcohol based. The carbon dioxide absorption measurement was conducted using an apparatus that utilizes the volumetric method. Absorption curves were obtained up to pressures of 30 bar, showing a linear relationship between the amount absorbed and the final pressure of carbon dioxide. The choline and 1,4-butanediol eutectic mixture absorbs the highest amount of carbon dioxide, approaching 0.18 mole-fraction at 3.0 MPa and 50 C. We found that NADES ability to absorb carbon dioxide correlates with its polarity as tested using Nile Red as a solvatochromic probe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basmah Nadia
"Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) memiliki kandungan utama kurkuminoid dan xanthorrhizol yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. NADES merupakan green solvent yang banyak diuji coba untuk mengekstraksi senyawa pada temulawak. NADES diketahui dapat meningkatkan solubilitas dan bioavailabilitas senyawa tidak larut air seperti kurkumin. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pelarut terbaik, menetapkan kondisi optimum ekstraksi dengan NADES menggunakan Ultrasound-Assisted Extractionuntuk senyawa kurkuminoid total (CUR) dan xanthorrhizol (XNT) pada rimpang temulawak, dan membandingkan hasilnya dengan ekstraksi konvensionalmaserasi-etanol. Variabel yang digunakan untuk optimasiberupa persentase penambahan air pada NADES (%), waktu ekstraksi (menit), dan rasio serbuk dengan pelarut (S/L). Semua variabel dimodelkan dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Penetapan kadar dianalisis menggunakan KLT densitometri yang parameternya telah divalidasi, fase gerak diklorometana-kloroform (4:6), dan dideteksi pada panjang gelombang 425 nm (CUR) dan 224 nm (XNT). Dari hasil analisis ekstraksi, NADES terbaik yaitu kolin klorida dengan asam malat (ChCl-MA) dengan rasio 1:1. Ditemukan kondisi optimum dari hasil rekomendasi RSM, yaitu pada penambahan air 27,7%, waktu ekstraksi 17,5 menit, dan rasio serbuk pelarut 1:18,5 dengan hasil kadar 4,76 mg/g total CUR dan 12,98 mg/g XNT, sedangkan maserasi-etanol 96% menghasilkan kadar 1,88 mg/g total CUR dan 9,80 mg/g XNT. NADES-UAE lebih efektif menarik senyawa CUR dan XNT dibandingkan maserasi-etanol 96%. Data pada penelitian ini berguna untuk pengembangan metode ekstraksi hijau lebih lanjut untuk mengekstrak kurkuminoid dan xanthorrhizol menggunakan NADES.

The Javanese turmeric (Curcuma xanthorriza Roxb) contains curcuminoids (CUR) and xanthorrhizol (XNT) as a main compounds that can provide health benefits. NADES is one of the green solvent that has been tested for extracting temulawak. This study aims to obtain the optimum condition to extract total CUR and XNT from Curcuma xanthorriza Roxb. using organic acid-based NADES with Ultrasound-Assisted Extraction. The variables used were water addition (%), extraction time (min), and solid-to-liquid ratio (S/L). All variables were modelled by using Response Surface Methodology (RSM). Determination of marker content was analysed using TLC Densitometry that was validated, dichloromethane-chloroform (4:6) as mobile phase, was detected at a wavelength of 425 nm for total CUR and 224 nm for XNT. Three organic acid-based NADESs were screened to find one NADES combination that gives the highest content of CUR and XNT. It resulted in choline chloride and malic acid DES (ChCl-MA) at a 1:1 M ratio. The result showed the optimal extraction conditions with ChCl-MA (1:1) is 25% water addition, 15 minutes of extraction time, and a 1:20 S/L ratio. These conditions produce total CUR levels of 4.58 mg/g and XNT of 12.93 mg/g; the ethanol 96%-maceration produces 1.88 mg/g total CUR levels and 9.80 mg/g XNT. The most influential variable observed for the extraction was the solid-to-liquid ratio (S/L) and the addition of water (%) (p<0,05). Based on the result, NADES-UAE is more effective than ethanol maceration. The data reported herein are useful for further developments of green extraction methods to extract curcuminoids and xanthorrhizol.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Alika Salsabila
"ABSTRAK
In the skin care industry, topical medications with high levels of antioxidants and High skin penetration is the ideal that all formulators desire. However, more antioxidant content in the oil phase has been
lead to less stability. To answer this problem and find the right balance of antioxidant benefits and stability, formulation nanoemulgel is made by combining mangosteen nanoemulsion with hydrogels that incorporate antioxidants into the aqueous phase. The nanoemulsion
made from a mixture of distilled water and a naturally occurring eutectic solvent based on betaine (NADES) as the water phase and virgin coconut oil (RCO) as the oil phase. 6 nanoemulgel formulation samples were made and observed. Extraction yield is 5.26% g -mangostin/g mangosteen powder and 0.86% g -mangostin/g nanoemulgel. All
the xanthan gum sample was stable while the Carbopol 934 sample underwent separation in the accelerated stability test. Sample XG 1, with 1% xanthan gum, reported to have an IC50 of 16.97 ppm from the DPPH antioxidant test and the amount of cumulative 101.57 g/cm2 released in an in-vitro penetration assay using . cells Franz diffusion. This sample also found the highest score with a score of 39.6 / 45 in
customer survey. This proves that the use of RCO as the oil phase
and NADES as the aqueous phase to formulate a topical nanoemulgel that stable and high penetration with mangosteen extract is very possible and optimized using 1% xanthan gum.
ABSTRACT
Dalam industri perawatan kulit, obat topikal dengan tingkat antioksidan tinggi dan penetrasi kulit yang tinggi adalah ideal yang diinginkan oleh semua formulator. Namun, lebih banyak kandungan antioksidan dalam fase minyak telah
menyebabkan stabilitas yang lebih rendah. Untuk menjawab masalah ini dan menemukan keseimbangan yang tepat antara manfaat antioksidan dan stabilitas, formulasi nanoemulgel dibuat dengan menggabungkan nanoemulsi manggis dengan hidrogel yang menggabungkan antioksidan ke dalam fase air. nanoemulsion
dibuat dari campuran air suling dan pelarut eutektik alami berdasarkan betaine (NADES) sebagai fase air dan minyak kelapa murni (RCO) sebagai fase minyak. 6 sampel formulasi nanoemulgel dibuat dan diamati. Hasil ekstraksi adalah 5,26% g -mangostin/g bubuk manggis dan 0,86% g -mangostin/g nanoemulgel. Semua
sampel xanthan gum stabil sedangkan sampel Carbopol 934 mengalami pemisahan pada uji stabilitas dipercepat. Sampel XG 1, dengan gom xanthan 1%, dilaporkan memiliki IC50 sebesar 16,97 ppm dari uji antioksidan DPPH dan jumlah kumulatif 101,57 g/cm2 yang dilepaskan dalam uji penetrasi in-vitro menggunakan . difusi sel Franz. Sampel ini juga menemukan skor tertinggi dengan skor 39,6/45 in
survei pelanggan. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan RCO sebagai fase minyak dan NADES sebagai fase air untuk memformulasi nanoemulgel topikal yang stabil dan penetrasi tinggi dengan ekstrak manggis sangat dimungkinkan dan dioptimalkan dengan menggunakan 1% xanthan gum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Andre
"Daging buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa diketahui mempunyai senyawa fenolik yang tinggi seperti mahkosida A, 6,4- dihidroksi-4-metoksibenzofenon-2-O- ? ? ? ? -D-glukopiranosida, dan mangiferin. Senyawa fenolik pada mahkota dewa dapat berfungsi sebagai antikanker dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi ekstraksi untuk mendapatkan kadar fenolik total optimum dengan menggunakan pelarut NADES Natural Deep Eutectic Solvent berbasis kolin klorida, menganalisis hubungan kadar fenolik total terhadap aktivitas antioksidan, dan mendapatkan profil kromatogram dari ekstrak yang diperoleh dari NADES berbasis kolin klorida. Variabel kondisi ekstraksi yang diteliti adalah rasio NADES, persen penambahan air, dan waktu ekstraksi dengan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction UAE.
Parameter ekstraksi dan kadar fenolik total yang diperoleh dioptimasi dengan Response Surface Methodology RSM. Didapatkan NADES kolin klorida ndash; asam laktat sebagai komposisi NADES yang dapat menarik senyawa fenolik dengan optimum. Hasil kadar fenolik total pada NADES kolin klorida-asam laktat yang optimum terdapat pada run-6 dengan kondisi rasio NADES 1:4, persen penambahan air 50, dan waktu ekstraksi 20 menit dengan kadar fenolik total sebesar 65,25 mg EAG/g serbuk dengan hasil desirabilty index 0,839. Berdasarkan uji korelasi Pearson, pada volume ekstrak yang sama didapatkan korelasi positif kadar fenolik total dengan aktivitas antioksidan p= 0,014, r= 0,948. Berdasarkan hasil profil kromatogram pada ekstrak dengan pelarut NADES dengan metode kualitatif diketahui bahwa ekstrak daging buah mahkota dewa yang diekstraksi dengan NADES kolin klorida ndash; asam laktat mengandung senyawa kuersetin, mahkosida A, 6,4- dihidroksi-4-metoksibenzofenon-2-O- ? ? ? ? -D-glukopiranosida, dan mangiferin.

The flesh fruit of Mahkota dewa Phaleria macrocarpa was known containing to have high amount phenolic compounds such as mahkoside A, 6,4 dihydroxy 4 methoxybenzophenone 2 O D glucopyranoside, and mangiferin. Phenolic compounds in the P.macrocarpa was used as anticancer and antioxidant. This study aimed to obtain extraction condition to obtain optimum of total phenolic compound using choline chloride based NADES Natural Deep Eutectic Solvent, to analyze the correlation of total phenolic compound and antioxidant activity on the extract, and to obtain the chromatogram profile of extract from choline chloride based NADES solvent. There were three parameters studied including NADES ratio, water content, and extraction time using Ultrasonic Assisted Extraction UAE.
Those parameters variables and the total phenolic content was optimized with Response Surface Mehodology RSM. Choline chloride lactic acid was the best composition of NADES to obtain higher amount of phenolic content. At run 6, with NADES choline chloride lactic acid 1 4, water content 50 and 20 minutes time extraction, successfully extract 65,22 mg GAE g dw total phenolic content from P.marcrocarpa with desirability index of 0,839. Based Pearson correlation test, there was significant strong correlation p 0,014, r 0,948 between total phenolic content and antioxidant activity on the extract with the same extract volume. Furthermore, chromatogram qualitatively showed that P.macrocarpa which was extracted using NADES contain choline chloride ndash lactic acid was found quercetin, mahkoside A, 6,4 dihydroxy 4 methoxybenzophenone 2 O D glucopyranoside, and mangiferin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntum Khaira Ummah Muharramiyyah
"Beberapa proses pemurnian minyak sawit mengakibatkan kandungan senyawa nutrasetikal tereduksi dari minyak sawit hasil pemurnian. NADES (natural deep eutectic solvent) merupakan alternatif pelarut untuk ekstraksi asam palmitat sebagai asam lemak bebas pada minyak sawit. NADES berbasis Kolin klorida memiliki rentang kepolaran yang tidak jauh berbeda. Sifat polaritas berhubungan dengan ikatan hidrogen yang terjadi antara HBD dengan HBA, seiring dengan penambahan rasio molar dari NADES adanya kecenderungan mengurangi polaritas. Sedangkan, jika Viskositas yang tinggi mengindikasikan adanya ikatan hidrogen yang luas antara masing-masing komponen sehingga menghambat gerakan bebas komponen-komponen dalam NADES. Viskositas memiliki pengaruh terhadap koefisien difusi, jika viskositas pelarut rendah maka koefisien difusi akan meningkat, serta meningkatkan laju ekstraksi.
NADES yang digunakan dalam penelitian adalah Hydrogen Bond Acceptor Kolin klorida dengan Hydrogen Bond Donor 1,2 Propanediol; 1,3 Propanediol; 1,2 Butanediol; 1,3 Butanediol; dan 1,4 Butanediol. Sebelum melakukan ekstraksi, dilakukan penetapan waktu setimbang ekstraksi (tEq). Ekstraksi asam palmitat dilakukan untuk memperoleh NADES dengan kemampuan ekstraksi tertinggi. NADES tersebut kemudian dioptimasi dengan variasi suhu esktraksi, waktu ekstraksi, dan rasio molaritas HBA:HBD NADES. Analisis kuantifikasi asam palmitat menggunakan metode titrasi. Analisis optimasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Kondisi optimum ekstraksi dengan pelarut Kolin klorida dan 1,2 Butanediol tercapai pada Rasio HBA:HBD sebesar 1:7,82 pada kondisi operasi suhu 49,38 ℃; dan Waktu 4,38 jam dengan respon Efisiensi Ekstraksi 53,55% dengan persamaan regresi Efisiensi Ekstraksi (%) = 46,37 + 7,84A - 0,2713 B - 1,24 C-1,19 AB + 0,305 AC - 0,9025 BC + 2,72 A2-6,64 B2 - 4,82 C2 dimana A rasio molar HBA:HBD, B suhu, dan C waktu ekstraksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harseno Utomo
"

Natural Deep Eutectic Solvent yang disingkat NADES atau DES banyak diteliti pada bidang green chemistry sebagai pelarut untuk aplikasi absorpsi gas, ekstraksi pelarut, sintesis organik. Oleh karenanya, data sifat fisikokimia DES diperlukan untuk aplikasi dalam proses industri dan kimia. Pada studi ini, DES dipreparasi dengan mengkombinasikan hydrogen bonding acceptor atau HBA (betain, betain monohidrat, kolin klorida) dengan hydrogen bonding donor atau HBD (1,2-propanediol, 1,3-propanediol, 1,2- butanediol, 1,3-butanediol, 1,4-butanediol, asam laktas. Sifat fisika dan kimia dari 26 campuran biner DES yang diukur pada studi ini adalah densitas, viskositas, polaritas sebagai parameter polar Nile red, dan spektrum inframerah. Rentang rasio molar HBA terhadap HBD adalah 1:3 sampai 1:7 dan rentang suhu percobaan adalah 293-328K. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa NADES yang memiliki nilai kepolaran tertinggi yaitu NADES berbasis Betain Anhidrat dan pemberi ikatan hidrogen nya yaitu Lactic Acid rasio molar 1:7 dengan nilai kepolaran sebesar 48.5 kcal/mol. Viskositas NADES dengan penerima ikatan hidrogen (HBA) Betain Anhidrate dan pemberi ikatan hidrogen (HBD) 1,2-Propanediol dengan rasio molar 1:3 memiliki nilai viskositas tertinggi yaitu sebesar 170.2 mm2/s, serta densitas NADES dengan penerima ikatan hidrogen (HBA) Betain Anhidrate dan pemberi ikatan hidrogen (HBD) lactic acid dengan rasio molar 1:7 memiliki nilai densitas tertinggi yaitu sebesar 1.19730 g/cm3 dan keseluruhan NADES yang diuji terlihat adanya ikatan hidrogen didalamnya.

 


Natural Deep Eutectic Solvent, abbreviated as NADES or DES, has been studied in the field of green chemistry as a solvent for the application of gas absorption, solvent extraction, organic synthesis. Therefore, data on physicochemical properties of DES are needed for applications in industrial and chemical processes. In this study, DES was prepared by combining hydrogen bonding acceptor or HBA (betain, betain monohydrate, choline chloride) with donor hydrogen bonding or HBD (1,2-propanediol, 1,3-propanediol, 1,2-butanediol, 1,3 -butanediol, 1,4-butanediol, lactic acid The physical and chemical properties of the 26 binary mixture DES measured in this study are density, viscosity, polarity as Nile red polar parameters, and infrared spectrum.The range of HBA molar ratio to HBD is 1 : 3 to 1: 7 and the experimental suhu range is 293-328K The results of this study indicate that NADES which has the highest polarity value is NADES based Anhydrous and hydrogen bonding donor, namely Lactic Acid 1: 7 molar ratio with a polarity value of 48.5 kcal / mol. NADES viscosity with the recipient of a hydrogen bond (HBA) Anhydrate and a hydrogen bond (HBD) 1,2-Propanediol with a 1: 3 molar ratio have the highest viscosity value of 170.2 mm2 / s, and NADES density with hydrogen bond recipient (HBA) Anhidrate and hydrogen lactic acid (HBD) lactic acid with a 1: 7 molar ratio have the highest density value of 1.19730 g / cm3 and the entire NADES tested shows hydrogen bonds in it.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>