Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theo Kharisma Widjaja
"Dalam upaya untuk mempercepat transisi energi menuju Net Zero Emission di tahun 2060, pemerintah Indonesia memiliki beberapa target ambisius, salah satunya adalah untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik (Electric Vehicle). Untuk mendukung target tersebut, infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau “Charging Station” menjadi kebutuhan primer, khususnya di Ibu Kota Nusantara yang diimpikan menjadi kota berkelanjutan yang menargetkan 100% energi keberlanjutan. Oleh karena itu, implementasi SPKLU tentunya memerlukan analisis yang mendalam terkait kelayakan finansial, terutama bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sekarang menjadi tulang punggung utama dalam Pembangunan SPKLU di IKN, dan juga sektor swasta yang ingin ikut serta berinvestasi di sektor ini. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kelayakan finansial rencana proyek implementasi SPKLU di IKN dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari studi literatur, data sekunder, serta simulasi proyeksi keuangan berdasarkan kondisi pasar dan regulasi yang berlaku. Hasil penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa proyek implementasi SPKLU di IKN memiliki prospek yang baik dan menarik, akan tetapi keberhasilannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti insentif fiskal pemerintah, kerjasama yang baik dengan pihak swasta, dan model bisnis yang diterapkan. Dengan adanya semua hal tersebut, proyek ini dapat menjadi peluang bisnis yang baik serta berkelanjutan, juga mendukung visi dan misi Indonesia dalam transisi energi hijau.

In an effort to accelerate the energy transition towards Net Zero Emissions by 2060, the Indonesian government has several ambitious targets, one of which is to increase the adoption of electric vehicles (Electric Vehicles). To support this target, infrastructure for Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) or "Charging Stations" is a primary need, especially in the capital city of the archipelago which dreams of becoming a sustainable city targeting 100% sustainable energy. Therefore, the implementation of SPKLU certainly requires an in-depth analysis regarding financial feasibility, especially for the State Electricity Company (PLN) as a State-Owned Enterprise (BUMN) which is now the main backbone in SPKLU development in IKN, and also the private sector who want to participate in investing in this sector. This research is aimed at analyzing the financial feasibility of the SPKLU implementation project plan in IKN using the Discounted Cash Flow (DCF), Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period methods. The data used in this research was obtained from literature studies, secondary data, and financial projection simulations based on market conditions and applicable regulations. The research results so far show that the SPKLU implementation project in IKN has good and attractive prospects, but its success is influenced by several factors such as government fiscal incentives, good cooperation with the private sector, and the business model implemented. With all these things in place, this project can be a good and sustainable business opportunity, also supporting Indonesia's vision and mission in the green energy transition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Sadri Ramadhan
"

Permintaan listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) memiliki tingkat volatilitas yang tinggi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola electricity demand pada interval tertentu, variabilitas beban, kapasitas SPKLU, dan faktor lainnya. Fluktuasi ini dapat menimbulkan risiko bagi operator SPKLU dalam hal pengelolaan energi dan juga risiko operasional maupun keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko fluktuasi permintaan listrik pada SPKLU dengan menggunakan pendekatan model Conditional Value-at-Risk (CVaR). CVaR merupakan metrik risiko yang mengukur nilai kerugian terduga pada skenario terburuk, dan dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pengelolaan risiko SPKLU. Fluktuasi pada SPKLU menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi, dengan mean sebesar 10.15% dan deviasi standar sebesar 49.67%, dengan CVaR dihitung pada nilai -121.19% untuk interval kepercayaan 1%, menunjukkan potensi kerugian maksimum yang bisa dihadapi dalam kondisi electricity demand terburuk yang mengindikasikan fluktuasi permintaan yang signifikan. Studi ini pertama kali menerapkan model CVaR dalam konteks permintaan listrik pada SPKLU, membuka wawasan baru dalam mitigasi risiko untuk infrastruktur vital dan menawarkan solusi inovatif untuk pengelolaan fluktuasi permintaan yang dapat diandalkan dan efektif. Hasil ini juga memberikan wawasan yang mendalam mengenai eksposur risiko dan memungkinkan pengembangan strategi pengelolaan risiko yang lebih terinformasi dan strategis.

 

 


The electricity demand at Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLUs) exhibits significant volatility, which is driven by several aspects including electricity demand patterns at specific time intervals, load variability, SPKLU capacity, and other related factors. The variability of these swings can present hazards for SPKLU operators in relation to energy administration as well as operational and financial hazards. The objective of this study is to assess the risk associated with energy demand fluctuation at SPKLUs by employing the Conditional Value-at-Risk (CVaR) model technique. CVaR, or Conditional Value at Risk, is a quantitative measure of risk that calculates the predicted loss value in the most unfavorable situation. It is commonly employed to enhance the risk management approach of SPKLUs. The electricity demand at SPKLU exhibits significant volatility, with an average fluctuation of 10.15% and a standard deviation of 49.67%. The CVAR, calculated at -121.19% for a confidence interval of 1%, represents the maximum potential loss that could be experienced during worst-case electrical demand conditions, highlighting the substantial fluctuations in demand. The study initially implemented the CVaR model to analyze power demand at SPKLU, providing novel perspectives on risk reduction for critical infrastructure and proposing unique strategies for managing demand fluctuations in a reliable and efficient manner. The results also offer comprehensive insights into risk exposure and facilitate the formulation of well-informed and strategic risk management plans.

 

 

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Fadhilah
"

Kendaraan Listrik adalah kendaraan ekonomis dan ekologis dengan tenaga yang berasal dari baterai yang dapat diisi ulang di dalam mobil. EV sendiri memiliki banyak keunggulan karena hampir tidak menghasilkan emisi karbon atau polusi, hemat biaya, dan senyap. Kerugian utama kendaraan ini adalah masalah pengisian ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang optimal untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta melalui analisis multikriteria sebagai dasar perhitungan. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari laporan pemerintah dan penelitian sejenis sebelumnya. Lokasi optimal SPKLU dilakukan melalui analisis spasial weighted overlay menggunakan metode Geographic Information System (GIS) dan pemeringkatan akhir dilakukan menggunakan Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART). Pada penelitian ini, terdapat empat skenario yang dirancang untuk mengestimasi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kriteria penentuan lokasi SPKLU yang optimal. Studi ini dilakukan untuk Kota Jakarta tanpa Kabupaten Kepulauan Seribu. Kriteria dengan nilai bobot tertinggi adalah kepemilikan kendaraan listrik dengan nilai 0,163 diikuti jumlah penduduk dan pendapatan penduduk dengan nilai 0,161 dan 0,131. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Kemayoran merupakan lokasi yang optimal untuk SPKLU pada kondisi tanpa skenario dengan skor 0,660.


Electric Vehicles (EV) are economical and ecological vehicles with power that comes from the rechargeable battery in the car. EV itself has many advantages because it produces almost no carbon emissions or pollution, is cost effective and is quiet. The main disadvantage of this vehicle is the problem regarding recharging. This study aims to determine the optimal location for the construction of Public Electric Vehicle Charging Stations (EVCS) in Jakarta through multi-criteria analysis as a basis for calculations. Optimal location of EVCS was carried out through weighted overlay spatial analysis using the Geographic Information System (GIS) method and the final ranking was carried out using the Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART). In this study, there are four scenarios designed to estimate external factors that may affect the criteria for determining the optimal EVCS location. This study was conducted for the City of Jakarta without the Thousand Islands Regency. The criteria with the highest weighted value are electric vehicle ownership with a value of 0.163 followed by the population and population income with values ​​of 0.161 and 0.131. The results show that Kemayoran District is the optimal location for EVCS in no-scenario conditions with a score of 0.660

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Michael Timothy
"Penelitian ini berfokus pada analisis sistem pengisian baterai mobil listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pengukuran kecepatan waktu pengisian berdasarkan jenis baterai yang digunakan pada mobil konsumen SPKLU. Pertumbuhan penggunaan kendaraan konvensional yang tinggi telah meningkatkan kebutuhan energi dan menimbulkan isu lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, yang mendorong peralihan ke kendaraan listrik. Infrastruktur SPKLU yang memadai sangat penting untuk mendukung adopsi mobil listrik dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengisian baterai. Infrastruktur SPKLU yang memadai dan efisien sangat penting dalam mendukung adopsi mobil listrik. Penelitian ini menyelidiki aspek teknis jaringan SPKLU yang mencakup instalasi, mesin pengisian, dan spesifikasi teknis yang mempengaruhi kecepatan dan efisiensi pengisian. Faktor-faktor seperti jenis baterai, kapasitas daya, sistem manajemen termal, dan kondisi lingkungan turut diperhatikan. Selain itu, penelitian ini juga membahas tantangan operasional dan teknis seperti fluktuasi tegangan dan dampaknya terhadap kinerja sistem. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kecepatan pengisian baterai di SPKLU. Upaya ini dapat dilakukan melalui optimalisasi penggunaan teknologi fast charging dan ultra-fast charging pada mesin pengisian, penerapan manajemen termal untuk menghindari panas berlebih selama pengisian, serta pengaturan kapasitas daya yang sesuai dengan jenis baterai kendaraan. Selain itu, analisis teknis terhadap fluktuasi tegangan dilakukan untuk meningkatkan stabilitas sistem dan mencegah kerusakan perangkat pengisian. Penelitian ini juga mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat transisi ke mobilitas listrik di Indonesia dengan memberikan rekomendasi terkait perencanaan dan pengelolaan infrastruktur SPKLU yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri ESDM No. 1/2023, yang mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.

This research focuses on the analysis of the electric vehicle battery charging system at Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) and the measurement of charging time speed based on the type of battery used in consumer vehicles at SPKLU. The high growth of conventional vehicle usage has increased energy demand and raised environmental issues, such as greenhouse gas emissions, which has driven the shift towards electric vehicles. Adequate SPKLU infrastructure is crucial to support the adoption of electric vehicles by improving the speed and efficiency of battery charging. A well-equipped and efficient SPKLU infrastructure plays a vital role in supporting the adoption of electric vehicles. This study investigates the technical aspects of the SPKLU network, including installations, charging machines, and technical specifications that affect charging speed and efficiency. Factors such as battery type, power capacity, thermal management systems, and environmental conditions are also taken into account. Furthermore, this research discusses operational and technical challenges such as voltage fluctuations and their impact on system performance. The results of this research are expected to provide insights into improving the efficiency, reliability, and speed of battery charging at SPKLU (Electric Vehicle Charging Stations). These efforts can be achieved through the optimization of fast charging and ultra-fast charging technologies in charging machines, the implementation of thermal management to prevent overheating during the charging process, and the adjustment of power capacity according to the type of vehicle battery. Additionally, technical analysis of voltage fluctuations is conducted to improve system stability and prevent damage to charging equipment. This research also supports the government’s efforts in accelerating the transition to electric mobility in Indonesia by offering recommendations related to the planning and management of SPKLU infrastructure that aligns with consumer needs. This is in line with government policies mandated in Presidential Regulation No. 55 of 2019 and Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 1/2023, which support the acceleration of the electric vehicle ecosystem. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abid Yafi Abiyyu
"Bertambahnya kendaraan listrik (EV) mendorong kebutuhan akan sistem manajemen pengisian daya yang efisien dan adil untuk memastikan pengoperasian stasiun pengisian daya listrik yang optimal. Optimalisasi biaya operasional stasiun pengisian menjadi penting untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dan mendukung adopsi EV secara luas. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja Rolling Optimization (RO) yang mengintegrasikan kriteria max-min fairness untuk mengalokasikan daya pengisian beberapa EV secara efisien dan meminimalkan total biaya energi. Tahap pertama dengan merancang RO untuk memprediksi ketersediaan daya stasiun dari microgrid dengan pemanfaatan energi terbarukan dan sistem penyimpanan energi. Tahap kedua dengan merancang kebutuhan daya listrik beberapa EV yang diparkir dengan masukkan waktu keberangkatan, target state of charge (SOC), dan SOC sekarang. Berikutnya melakukan alokasi daya sesuai dengan kriteria max-min fairness pada setiap EV yang melakukan pengisian daya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode RO yang diusulkan mampu mengelola distribusi daya bahkan pada jumlah kendaraan banyak, dengan semua kendaraan listrik berhasil mencapai target SOC sebelum waktu keberangkatan. Pada skenario jumlah kendaraan listrik yang sedikit (skenario 1 dan 2), sistem menghasilkan surplus operasional. Pada skenario 3 dan 5 sistem mampu menjaga distribusi energi yang adil meskipun terjadi peningkatan biaya operasional. Keseluruhan skenario menghasilkan keuntungan, metode RO dengan kriteria max-min fairness efektif dalam manajemen energi microgrid untuk stasiun pengisian kendaraan listrik.

The increasing number of electric vehicles (EVs) drives the need for an efficient and fair charging management system to ensure optimal operation of electric vehicle charging stations. Optimizing operational costs of charging stations is crucial to enhance economic feasibility and support the widespread adoption of EVs. This paper proposes a Rolling Optimization (RO) framework that integrates the max-min fairness criterion to efficiently allocate charging power among multiple EVs and minimize the total energy cost. The first stage involves designing an RO to predict station power availability from a microgrid that utilizes renewable energy sources and an energy storage system (BESS). The second stage models the power demand of parked EVs by considering their departure time, target state of charge (SOC), and current SOC. Subsequently, power allocation is performed using the max-min fairness approach to ensure equitable and target-compliant energy distribution for each charging EV. Simulation results show that the proposed RO method can effectively manage power distribution even with a large number of EVs, with all EVs successfully reaching their target SOC before departure time. In scenarios with fewer EVs (Scenarios 1 and 2), the system generates an operational surplus. In higher-load scenarios (Scenarios 3 and 5), the system maintains fair energy distribution despite increased operational costs. Overall, all scenarios yield economic gains, demonstrating the effectiveness of the RO framework with max-min fairness in microgrid energy management for EV charging stations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Iqbal Mutaqien
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan model bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berdasarkan Laporan Manajemen PT X, kondisi SPKLU saat ini masih kurang menarik bagi pelanggan, gagal mencapai pendapatan yang ditargetkan, dan merugi. Oleh karena itu, pengembangan model bisnis SPKLU perlu dilakukan untuk memperoleh keuntungan. Penelitian ini diterapkan dengan menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model bisnis SPKLU yang berlokasi di SPBU. Objek penelitian adalah SPKLU di SPBU PT X, dan wawancara dilakukan dengan manajemen dan pelanggan PT X. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan analisis dokumen berdasarkan kerangka Business Model Canvas sebagai salah satu tools manajemen strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan berharap SPKLU menawarkan proposisi nilai lebih saat menunggu pengisian kendaraan listrik dalam rentang waktu sekitar 30-60 menit seperti memperoleh makanan, minum kopi, atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini menyebabkan perubahan model bisnis SPKLU menjadi one-stop-service atau multi-sided platform dibandingkan dengan model bisnis saat ini yang hanya melayani pengisian daya kendaraan listrik.

This research aims to analyze the business model development of a charging station (SPKLU) in a gas station (SPBU). Based on PT X’s management report, the current state of SPKLU is still lack of attractiveness to customers, failing to accomplish targeted revenue, and suffering loss. Hence, SPKLU needs to revive its business model to earn profit. This research is applied using a case study method and a qualitative approach. This research varies from previous studies because the research is conducted on developing the business model of SPKLU which has located in SPBU. The research object is a SPKLU in SPBU of PT X, and interviews are conducted with management and customers of PT X. The data for this research are collected through interviews and document analysis based on Business Model Canvas framework as one of strategy management tools. The results show that customers expect SPKLU to offer more value propositions while they are waiting within the charging time of approximately 30-60 minutes such as having meals, drinking coffee, or completing work. This lead to the change of SPKLU’s business model to become a one-stop service or multi-sided platform compared to the current business model which solely offers electricity charging."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Triananda
"Kendaraan Listrik merupakan salah satu perkembangan transportasi yang sedang maju pada masa-masa kini. Salah satu upaya Universitas Indonesia dalam turut berpartisipasi dalam perkembangan ini adalah dengan membuat kendaraan listrik konversi yaitu Makara Electric Vehicle 02 (MEV02). Kegiatan mengonversikan kendaraan menjadi listrik akan mengubah karakteristik kendaraan tersebut salah satunya adalah distribusi massa kendaraan dan stabilitas kendaraan. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai dampak perubahan posisi Center of Gravity dan massa total dari kendaraan terhadap stabilitas kendaraan pada saat belok dengan batasan jalan tarmac datar, suspensi kendaraan yang dianggap rigid atau kaku, dan pengaruh gaya dari angin dianggap tidak ada kecuali untuk gaya drag. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi stabilitas kendaraan yang menggunakan aplikasi Matlab. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan data distribusi massa kendaraan yang lalu diolah untuk mendapatkan posisi Center of Gravity kendaraan. Dari data Center of Gravity, didapatkan bahwa tinggi Center of Gravity berkisar antara 0.57 – 0.62 m seiring dengan bertambahnya penumpang untuk MEV02 dan 0.63 – 0.71 m seiring dengan bertambahnya penumpang untuk Kendaraan Basis Konversi. Dari hasil simulasi menggunakan data Center of Gravity yang ada didapatkanlah nilai titik kritikal Radius Putar skid as depan yang berkisar antara 37.46 – 39.31 m, nilai Radius Putar skid as belakang yang berkisar antara 30.38 – 31.43 m, nilai Radius Putar roll as depan yang berkisar antara 24.28 – 26.94 m, dan nilai Radius Putar roll as belakang yang berkisar antara 22.64 – 25.66 m untuk MEV02 dan nilai titik kritikal Radius Putar skid as depan yang berkisar antara 37.17 – 38.72 m, nilai Radius Putar skid as belakang yang berkisar antara 28.22 – 30.39 m, nilai Radius Putar roll as depan yang berkisar antara 27.31 – 30.41 m, dan nilai Radius Putar roll as belakang yang berkisar antara 23.81 – 27.61 m untuk Kendaraan Basis Konversi pada kecepatan 60 km/h. Dari penelitian ini didapatkan bahwa MEV02 memiliki nilai vertikal Center of Gravity yang lebih rendah dan memiliki stabilitas yang lebih unggul untuk Radius Putar skid as belakang dan Radius Putar roll as depan dan belakang apabila dibandingkan dengan Kendaraan Basis Konversi.

Electric Vehicles are one of the developments in transportation that are recently advancing. One of the efforts that are made by Universitas Indonesia to contribute to this cause is by converting conventional cars into electrified vehicles, one of them is called the Makara Electric Vehicle 02 (MEV02). Converting conventional cars will change the vehicle’s characteristics such as its mass distribution and its stability. In this research we discuss about the effects of the change in the Center of Gravity position and its total mass towards the stability of a vehicle when turning on dry tarmac road with rigid suspensions and neglected effect of wind forces except for aerodynamic drag. The method used in this research is simulation for stability using Matlab. This research starts with the acquirement of the mass distribution of a vehicle which will then be used to find the Center of Gravity of a vehicle. From the acquired Center of Gravity data it is found that the height of the Center of Gravity ranges from 0.57 – 0.62 m for the MEV02 and 0.63 – 0.71 m for the Base Vehicle following the increase of passengers. From the simulation using the acquired Center of Gravity it is found that the value for the front axle skid Turning Radius ranges from 37.46 – 39.31 m, the value for the rear axle skid Turning Radius ranges from 30.38 – 31. m, the value for the front axle roll Turning Radius ranges from 24.28 – 26.94 m, and the value for the rear axle roll Turning Radius ranges from 22.64 – 25.66 m for the MEV02 converted vehicle and the value for the front axle skid Turning Radius ranges from 37.17 – 38.72 m, the value for the rear axle Turning Radius ranges from 28.22 – 30.39 m, the value for the front axle roll Turning Radius ranges from 27.31 – 30.41 m, and the value for the rear axle roll Turning Radius ranges from 23.81 – 27.61 m for the Base Vehicle at vehicle speed of 60 km/h. From this research it is found that the MEV02 has a lower Center of Gravity height and has better stability for the rear axle skid and front and rear axle roll Turning Radius when it is compared to the Base Vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Firoos Aiman
"Penggunaan mobil listrik yang meningkat memerlukan dukungan ekologi yang memadai dan infrastruktur yang kuat. Jarak tempuh mobil listrik yang pendek dan kurangnya fasilitas pengisian menjadi dua hambatan utama. Penelitian ini menggunakan MINLP untuk mempelajari lokasi optimal stasiun pengisian kendaraan listrik di DKI Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengurangi total biaya pembangunan stasiun pengisian, biaya transportasi untuk mobil yang pergi ke stasiun tersebut, dan waktu tunggu pengisian bagi pengemudi. Dengan menciptakan jaringan stasiun pengisian yang efektif, meningkatkan kemudahan penggunaan mobil listrik, dan mendorong penggunaan bahan bakar alternatif, studi ini diharapkan dapat mendukung program hijau pemerintah dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan. Untuk lebih mengurangi dampak terhadap lingkungan, proyek ini juga fokus pada integrasi sumber energi terbarukan ke dalam infrastruktur pengisian.

The increased use of electric vehicles calls for sufficient ecological support and a strong infrastructure. The short range of electric cars and the dearth of charging facilities present two major obstacles. The optimal location of EV charging stations in DKI Jakarta is being studied using MINLP. The goal is to reduce the overall cost of constructing charging stations, the cost of transportation for cars to go to these stations, and the amount of time drivers must wait to be charged. By creating an effective network of charging stations, improving the usability of electric cars, and encouraging the use of alternative fuels, the study hopes to help green government programs and create a more sustainable urban environment. To further lessen the influence on the environment, this project also focuses on incorporating renewable energy sources into the infrastructure for charging."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Ivan Hans Gilbert
"Energi yang bersumber dari bahan bakar fosil masih menjadi pilihan utama untuk pembangkitan energi listrik dan juga bahan bakar dari kendaraan bermotor. Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistic of Indonesia Tahun 2022, sektor transportasi menempati urutan ke-2 sebagai bidang yang mengonsumsi bahan bakar fosil terbanyak, tentunya ini hal ini berdampak pada banyaknya polusi yang dihasilkan. Pemerintah Indonesia berusaha untuk mengurangi angka polusi dengan mendukung peralihan dari kendaraan bahan bakar minyak menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Peralihan tersebut tentunya memiliki beberapa tantangan, salah satunya meningkatnya beban listrik dari jaringan distribusi terutama pada jam-jam sibuk. Penerapan teknologi Vehicleto-Grid (V2G) mampu berperan sebagai solusi untuk mengurangi keterbebanan jaringan listrik akibat adanya peralihan kendaraan. Skenario V2G telah ditentukan, di mana masing-masing skenario diterapkan teknologi V2G dengan jumlah kendaraan yang menerapkan berbeda di setiap skenario. Sistem eksisting dimodelkan dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory dan analisis quasi-dynamic load flow disimulasikan untuk melihat pengaruh pengaplikasian V2G pada jaringan terutama pada jam-jam sibuk. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaplikasian teknologi V2G memberikan pengaruh yang positif terhadap jaringan listrik dengan menurunkan kebutuhan listrik di jaringan akibat penerapan kendaraan listrik.

Fossil fuel-based energy is still the main choice for electricity generation and also fuel for motor vehicles. Based on the Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022, the transportation sector ranks second as the field that consumes the most fossil fuels, of course this has an impact on the amount of pollution produced. The Indonesian government is trying to reduce pollution by supporting the transition from gasoline vehicles to Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). This transition certainly has several challenges, one of which is the increasing electricity load from the distribution network, especially during peak hours. The implementation of Vehicle-to-Grid (V2G) technology can play a role as a solution to reduce the overloading of the electricity network due to the vehicle transition. V2G scenarios have been determined, where each scenario applies V2G technology with a different number of vehicles applying in each scenario. The existing system is modeled with the help of the DIgSILENT PowerFactory software and quasi-dynamic load flow analysis is simulated to see the impact of V2G application on the network, especially during peak hours. The results show that the application of V2G technology has a positive impact on the electricity network by reducing the electricity demand in the network due to the application of electric vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zandy Nizwardhana
"ABSTRAK

Tingginya penggunaan kendaraan bermotor merupakan penyebab utama polusi udara yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Salah satu program pemerintah dalam menghadapi masalah ini adalah melakukan produksi massal mobil listrik, namun masalah utama yang menghalangi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan kendaraan berbahan bakar alternatif adalah kurangnya stasiun pengisian dan keterbatasan jarak tempuh kendaraan tanpa melakukan pengisian. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan optimasi lokasi stasiun pengisian untuk mobil listrik dengan studi kasus di DKI Jakarta. Fungsi tujuan yang digunakan pada penelitian ini adalah meminimalkan total biaya pembuatan stasiun pengisian, biaya transportasi pengguna mobil listrik untuk melakukan pengisian, dan kerugian waktu pengguna mobil listrik untuk melakukan pengisian.


ABSTRACT

 


The high number of gasoline vehicles usage in Indonesia is the main cause of air pollution which affect the environment quality. One of the government programs to overcome this problem is to mass-produce electric cars, but the main problems that become barriers that prevent alternative fuel vehicles becoming more popular are the lack of charging stations and the limited vehicle range without charging. Therefore, this research will conduct optimization of charging station location for electric cars with case study in DKI Jakarta. The objective function used is to minimize the cost of making the charging station, the driver's transportation cost to do the charging, and the time spent by the driver to charge the electric vehicle.

 

"
2019
T52506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>