Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaifa Wulandari
"Bendungan merupakan infrastruktur vital yang memliki banyak fungsi yang salah satunya mengatur sumber daya air. Diketahui sebagian besar bendungan besar di Indonesia memiliki resiko kerusakan tinggi, sehingga dapat dipastikan bahwa tidak semua bendungan di Indonesia memiliki kondisi 100% baik. Banyak diantaranya yang mengalami kegagalan. Dikatakan bahwa, potensi kegagalan dan kerusakan bendungan di indonesia terkait erat dengan rendahnya pemeliharaan bendungan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman pemeliharaan bendungan berbasis work breakdown structure (WBS) yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan komponen jalan, jembatan, dan bendungan utama pada bendungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisa arsip, studi kasus, dan survei dengan pengolahan data yang digunakan adalah metode statistik untuk mengetahui pengaruh produk penelitian terhadap kinerja pedoman pemeliharaan bendungan serta menghasilkan model hubungan antara WBS dan pedoman yang mempengaruhi peningkatan kinerja pedoman pemeliharaan untuk komponen komponen jalan, jembatan, dan bendungan utama pada bendungan.

Dams are vital infrastructure with multiple functions, one of which is managing water resources. It is known that most large dams in Indonesia have a high risk of damage, so it is certain that not all dams in Indonesia are in 100% good condition. Many of them experience failure or damage. It is said that, the potential failure and damage of dams in Indonesia is closely related to the low maintenance of dams. To prevent this from happening, this research aims to develop a work breakdown structure (WBS)-based dam maintenance guideline that can be used in the maintenance activities of the main road, bridge and dam components of the dam. The research methods used are archival analysis, case studies, and surveys with data processing used are statistical methods to determine the effect of research products on the performance of dam maintenance guidelines. In addition to guidelines, this research will produce a relationship model between WBS and guidelines that affect the performance improvement of maintenance guidelines for road, bridge, and main dam components in dam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Damazni Chaniago
"Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya untuk mencapai status negara maju dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Salah satu strategi yang diadopsi untuk mencapai tujuan ini adalah pembangunan infrastruktur, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 64% atau sepanjang 1.600 km jalan tol baru didominasi oleh Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun JTTS tidak berjalan dengan baik karena terdapat dua ruas tol yang dijual oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) karena mengalami kerugian akibat pendapatan yang tidak mencukupi dari operasional dan pemeliharaan jalan tol di Sumatera. Dari latar belakang inilah penelitian dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi risiko dominan yang mempengaruhi kinerja biaya pada tahap operasional dan pemeliharaan JTTS, menganalisis keterkaitan antar risiko, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Menggunakan metode Grey Delphi, ditemukan 13 faktor risiko dominan termasuk perubahan kebijakan, inflasi, dan fluktuasi mata uang. Metode Rough DEMATEL kemudian digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antar risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penggunaan teknologi digital untuk efisiensi biaya pemeliharaan, pembangunan jembatan timbang untuk mengatasi kelebihan muatan kendaraan, dan peningkatan studi kelayakan rute untuk mengurangi risiko rute kompetitif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan risiko yang lebih efektif dan peningkatan kinerja biaya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.

Indonesia, as a developing country, seeks to achieve developed country status by increasing per capita income. One of the strategies adopted to achieve this goal is infrastructure development, as outlined in the National Long Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025. In the 2020-2024 National Medium Term Development Plan (RPJMN), 64% or 1,600 km of new toll roads are dominated by the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). However, JTTS did not run well because there were two toll roads that were sold by the Toll Road Business Entity (BUJT) because they experienced losses due to insufficient income from toll road operations and maintenance in Sumatra. It is from this background that research was conducted, with the aim of identifying the dominant risks that influence cost performance at the operational and maintenance stages of JTTS, analyzing the relationship between risks, and providing recommendations for improvements based on these risks. Using the Gray Delphi method, 13 dominant risk factors were found including policy changes, inflation and currency fluctuations. The Rough DEMATEL method is then used to identify cause-and-effect relationships between risks. Recommendations provided include the use of digital technology for maintenance cost efficiency, construction of weighbridges to overcome vehicle overloads, and improvement of route feasibility studies to reduce the risk of competitive routes. It is hoped that the results of this research can support more effective risk management and increase cost performance in toll road infrastructure development projects in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syda Dhea Ardhela
"Pengelolaan infrastruktur optimal memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastruktur vital yang ada di Indonesia yang memiliki peranan penting untuk pengelolaan sumber daya air adalah bendungan. Pada 10 tahun terakhir, pemerintah telah menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan di Indonesia menandakan bahwa perlu adanya peningkatan kegiatan pemeliharaan agar dapat mempertahankan fungsi bendungan sesuai umur rencana. Kegiatan pemeliharaan bendungan dapat mencegah terjadinya penurunan fungsi hingga kerusakan pada komponen bendungan yang dapat merugikan masyarakat. Kegagalan bendungan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya penerapan regulasi dan kinerja SOP yang kurang optimal. Maka dari itu, pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan dan dapat diterapkan bagi para pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dengan menjabarkan uraian dari setiap aktivitas untuk setiap komponen yang ada pada bendungan. Produk yang dihasilkan berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bendungan untuk komponen Jalan, Jembatan, dan Bendungan Utama yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan bendungan.

The management of optimal infrastructure is crucial to economic growth in Indonesia. One of the vital infrastructures in Indonesia that plays a significant role in water resources management is dams. In the last 10 years, the government has designated dams as National Strategic Projects and has built 43 dams. The increase in the number of dams in Indonesia indicates that there is a need for increased maintenance activities in order to maintain the function of the dam according to the planned life. Dam maintenance activities can prevent a decline in function to damage to dam components that can harm the community. Dam failure can be caused by many factors, one of which is the lack of application of regulations and suboptimal performance of SOPs. Therefore, the development of a Work Breakdown Structure (WBS)-based dam maintenance Standard Operating Procedure (SOP) is expected to improve the performance of the maintenance SOP and can be applied to the parties involved in dam maintenance by describing the description of each activity for each component in the dam. The resulting product is a Dam Maintenance Standard Operating Procedure (SOP) for the Road, Bridge, and Main Dam components which is expected to improve the performance of the dam maintenance SOP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ario Nugroho
"ABSTRAK
Perkembangan pesat DKI Jakarta menyebabkan menurunnya fungsi hidrologis kota akibat meningkatnya lahan terbangun dan berkurangnya area resapan air. Diperlukan upaya konservasi air dengan meningkatkan infiltrasi air ke tanah dan menurunkan limpasan air permukaan dengan pendekatan pembangunan berbasis Low Impact Development LID dengan penerapan infrastruktur hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penempatan infrastruktur hijau yang sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan dan menganalisa efektifitasnya serta optimasi penerapannya pada daerah tangkapan air DTA kawasan perkotaan Jakarta, dengan mengambil studi kasus di Kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan penempatan infrastruktur hijau dengan menggunakan BMP Siting Tools BST dan ArcGIS, analisa efektifitas dengan perhitungan koefisien aliran dan aliran limpasan. Kemudian untuk optimasi pengembangan infrastruktur hijau dilakukan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait potensi dan kendala penerapan infrastruktur hijau di lokasi penelitian. Dari hasil pemodelan diketahui bahwa infrastuktur hijau yang dapat diterapkan adalah bioretensi dan rain barrels. Penggunaan infrastruktur hijau tersebut efektif dalam menurunkan nilai koefisien aliran dan menurunkan debit limpasan sebesar 83 . Sementara itu, dari hasil optimasi diketahui bahwa untuk meningkatkan fisibility dari penerapan infrastruktur hijau dapat dilakukan upaya sebagai berikut, yaitu penyesuaian terhadap rencana tata ruang kota , meningkatkan partisipasi masyarakat, menjaga laju perubahan lahan terbangun, memaksimalkan lahan ruang publik, dan membangun integrasi infrastruktur hijau dengan sistem drainase dalam pengelolaan limpasan air hujan.

ABSTRACT
The rapid urbanization of Jakarta city has resulted in the decreasing of the hydrological function of the city due to the increase of impervious land cover and the reduced water catchment area. Water conservation efforts are needed by increasing water infiltration and reducing surface water runoff with the Low Impact Development LID approach with green infrastructure GI implementation in the urban catchment area. This research takes a case study in Tanjung Barat Sub district, South Jakarta, which acts as one of water catchment area of Jakarta. The aims of this study is to determine the placement of GI in accordance with the criteria of land suitability, and analyze the effectiveness and optimation of its application.. The method used in this research is the modeling of GI placement using BMP Siting Tools BST and ArcGIS. The effectiveness analysis with the calculation of flow coefficient and flow of runoff. While for the optimization of GI development, conducted interviews with stakeholders related to the potential and constraints of the implementation of GI in the research location. From the results of modeling known that GI that can be applied is bioretention and rain barrels. The use of GI is effective in lowering the flow coefficient and reducing runoff discharge by 83 .. Meanwhile, from the optimization analysis, it is known that to improve the fisibilities of GI implementation, the following efforts can be made, namely adjustment to urban spatial planning, increasing community participation, keeping pace of land change, public space utilization., and building GI integration with a drainage system in the management of rainwater runoff."
2018
T51129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faozi Kurnia Darmawan
"Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam hal mewujudkan program pembangunan berkelanjutan. Salah satu dari tujuh agenda tersebut ialah memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Upaya tersebut tidak terlepas dari peran industri konstruksi dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia. Dalam melakukan pekerjaan, kontraktor utama akan didukung dengan subpenyedia barang jasa (subkontraktor dan vendor) sebagai bagian dalam mewujudkan pekerjaan proyek konstruksi. Perusahaan swasta atau Badan Usaha didirikan dengan tujuan utama ialah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal termasuk didalamnya perusahaan di sektor konstruksi. Dengan meningkatnya pembangunan di Indonesia disertai dengan peningkatan daya saing dan jumlah penyedia barang dan jasa, sehingga diperlukan seleksi dalam memilih subkontraktor dan vendor yang sesuai dengan kriteria dari kontraktor utama. Kegiatan pengadaan (procurement) barang dan jasa memegang peranan yang penting dan bersifat kritis dalam upaya pencapaian tujuan proyek dan tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian terhadap kriteria pemilihan subpenyedia barang jasa serta hubungannya dengan peranan dalam memengaruhi keuntungan proyek bagi kontraktor. Diharapkan, kriteria pemilihan subpenyedia barang jasa memiliki hubungan dengan peranan subkontraktor dan vendor dalam memengaruhi keuntungan bagi kontraktor utama

The policy of accelerating infrastructure development in Indonesia is one of the main focuses in realizing a sustainable development program. One of the seven agendas is to strengthen infrastructure to support economic development and basic services. These efforts are inseparable from the role of the construction industry in realizing development in Indonesia. In carrying out the work, the main contractor will be supported by goods and service providers (subcontractors and vendors) as part of realizing construction project work. A private company or business entity is established with the main objective being to obtain maximum profits including companies in the construction sector. With the increasing development in Indonesia accompanied by an increase in competitiveness and the number of providers of goods and services, selection is needed in selecting subcontractors and vendors that are in accordance with the criteria of the main contractor. The procurement activities of goods and services play an important and critical role in efforts to achieve project goals and corporate objectives. Thus, research needs to be done on the criteria for selecting suppliers of goods and services and their relationship with the role in influencing project profits for contractors. It is expected that the selection criteria for goods and service providers have a relationship with the role of subcontractors and vendors in influencing project profits for contractors."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Megiyer
"Infrastruktur logistik memiliki peran yang cukup penting dalam menumbuhkan perdagangan antar daerah di Indonesia, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak infrastruktur logistik terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini variabel infrastruktur logistik diwakili oleh total jalan di masing-masing provinsi, jumlah bandara di masing-masing provinsi, dan jumlah pelabuhan di masing-masing provinsi di Indonesia dengan variabel kontrolnya terdiri dari rata lama sekolah, jumlah tenaga kerja, jumlah investasi dan persentase keluarga yang memiliki akses listrik yang layak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan infrastruktur logistik dan pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik, Sakernas, dan NsWi dan diolah dengan metode regresi data panel dan OLS untuk mengestimasi parameter. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel infrastruktur logistik yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi-provinsi di Indonesia adalah total jalan dan jumlah pelabuhan yang ada di masing-masing provinsi di Indonesia. Infrastruktur logistik udara yang berupa jumlah bandara tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

The development of Indonesia's logistics infrastructure is crucial for expanding regional trade, boosting competitiveness, and developing the economic growth of the country. This study aims to investigate how logistics infrastructure impacts the economic growth of Indonesian provinces. In this study, the logistics infrastructure variable is represented by the total number of roads, airports, and ports in each province of Indonesia, while the average schooling duration, labor force, investment, and the proportion of households with access to adequate electricity are used as the control variables. This study aims to ascertain the relationship between logistics infrastructure and economic growth in Indonesian provinces. The data used in this study is quantitative data in the form of secondary data obtained from the Central Statistics Agency, Sakernas, and NsWi and processed by panel data regression and OLS methods to estimate parameters. According to the findings of the study, the number of roads and ports in each Indonesian province have a significant impact on Indonesia’s economic growth. Whereas the number of airports in Indonesia's air logistics infrastructure has no significant effect on the provinces' economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfandy Muhammad
"Indonesia adalah negara maritim dengan potensi pertumbuhan ekonomi. Mengembangkan negara maritim berhubungan dengan pelabuhan sebagai infrastruktur pendukung aktivitas utama. Baik penumpang dan kargo akan menggunakan pelabuhan sebagai gerbang untuk melakukan perjalanan melalui laut. Namun, Indonesia belum memaksimalkan potensi wilayah pelabuhan. Pelabuhan memiliki banyak infrastruktur khusus untuk mendukung kegiatannya, dikelilingi oleh aspek kewirausahaan seperti area komersial dan rumah tempat tinggal. Permintaan untuk pengiriman barang dan perjalanan penumpang meningkat setiap tahun, sementara area pengembangan infrastruktur tidak banyak tersedia di Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Interkoneksi antara semua faktor ini perlu divisualisasikan sebagai alat pemahaman bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan perencanaan pengembangan pelabuhan yang lebih baik. PORTANOVA menggunakan metode Serious Simulation Gaming untuk mewakili situasi nyata di PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan mengubahnya menjadi permainan yang komprehensif untuk membantu pemangku kepentingan meninjau efektivitas rencana mereka berdasarkan area yang tersedia dan hasil yang dihasilkan dari setiap kegiatan. Pemain akan mensimulasikan peran dengan tanggung jawab dan kendala tertentu. Permintaan dan acara historis disediakan untuk melihat apakah pemain memiliki inovasi dalam mengembangkan infrastruktur di sekitar area pelabuhan. PORTANOVA dihasilkan sebagai alat pengambilan keputusan untuk menerapkan strategi perencanaan yang lebih baik untuk pengembangan pelabuhan yang ada dan yang akan dibangun.

Indonesia is a maritime country with potential economic growth. Developing a maritime country is related to port infrastructure as the support for any port activities. Both passenger and cargo will use port as the gate to travel by sea. However, Indonesia has not yet maximized port area potential. Port has many specific infrastructures to support its activities, surrounded by entrepreneurial aspect such as commercial area and residential home. Demand for cargo shipping and passenger travelling are increasing every year, while the area of developing infrastructure area is not much available on Jakarta as the main city of Indonesia. Interconnection between all these factors need to be visualized as a tool of comprehension for stakeholders to make the better port improvement planning decision. PORTANOVA is using Serious Simulation Gaming method to represent real situation in PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk and convert it to a comprehensive game to help stakeholders review their plan effectivity based on available area and throughput generated from each activity. Player will simulate a role with specific responsibility and constraints. Historical demand and event are supplied to see if player has innovation towards developing infrastructures around port area. PORTANOVA resulted as a decision-making tool to implement better planning strategy for existing and new port development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Alan Damero
"ABSTRAK
Risiko dan ketidakpastian dalam pembangunan infrastruktur SPBG merupakan sesuatu yang lumrah dihadapi oleh kontraktor. Tidak diantisipasinya risiko akan berakibat fatal pada keterlambatan schedule proyek. Untuk itu diperlukan study analisis yang mendalam pada aspek eksternal, operasional konstruksi dan support untuk mencari faktor yang berpengaruh terhadap risiko keterlambatan proyek SPBG. Study analisis ini dilakukan pada kontraktor yang ditunjuk dalam pembangunan infrastruktur SPBG yang ada di indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah study kasus dan survey lokasi, kemudian dalam proses analisis data survey dibantu dengan software SPSS, selanjutnya untuk melakukan pemetaan tingkat probabilitas risiko keterlambatan proyek, dilakukan simulasi monte carlo berdasarkan faktor yang berpengaruh yang didapat dari analisis SPSS. Berdasarkan hasil penelitian ini, keterlambatan proyek dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko seperti, material yang tidak sesuai dengan spesifikasi, subcontraktor yang tidak perform dan gangguan dari masyarakat. Dan penyebab dari faktor risiko tersebut yaitu: monitoring dan pengawasan yang kurang baik, metode yang tidak efektif dan program CSR yang belum optimal. Sedangkan mitigasi yang dilakukan antara lain membuat sistem yang terintegrasi untuk mengawasi implementasi sistem, update metode, dan implementasi CSR.

ABSTRACT
The risks and uncertainties in gas refilling station infrastructure development are common to contractors. The non anticipated risk will be fatal at the delay in project schedules. It is necessary to study in depth analysis on external aspects, construction operations and support to find the factors that affect the risk of delay in gas refilling station projects. This analysis study was conducted on the appointed contractor in gas refilling station infrastructure development in Indonesia. The method used in this study is case study and site survey, then in the process of analysis of survey data assisted with SPSS software, then to mapping the probability level risk of project delay, monte carlo simulation based on influencing factors obtained from SPSS analysis. Based on the results of this study, project delays are influenced by risk factors such as, nonconforming materials, non performing subcontractors and community disruption. And the causes of these risk factors are poor monitoring and supervision, ineffective methods and corporate social responsibility programs that are not yet optimal. While mitigation undertaken among others create an integrated system to oversee the implementation of the system, update methods, and implementation of corporate social responsibility. "
2018
T51089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Astuti Anggraini
"Saat ini terdapat sekitar 244 bendungan di Indonesia yang dikelola Kementerian PUPR, PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan swasta di sektor pertambangan serta di kelompok lain. Pemeliharaan bendungan harus menjadi perhatian yang serius agar pemanfaatannya menjadi maksimal. Jika kita menganggap umur sebuah bangunan sebagai puluhan tahun, menilai alternatif proyek hanya dari segi biaya investasi akan menjadi terlalu sempit dan tidak mencukupi. Biaya operasional pemeliharaan merupakan bagian penting dari investasi selama siklus hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi bendungan di Indonesia dan membahas tentang model pemeliharaan berbasis Life Cycle Cost (LCC) bendungan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode indeks kondisi gabungan diperoleh nilai keseluran komponen Bendungan Sempor mencapai angka 5, Bendungan Sermo yang berada pada indeks penilaian 5,076, dan Bendungan Wadaslintang dengan nilai 5,391. Secara keseluruhan, kondisi fisik bendungan yang ditinjau berada dalam skala baik dengan kerusakan minor sehingga kegiatan pemeliharaan preventif atau berbasis waktu dapat digunakan sebagai pilihan. Sementara untuk Life Cycle Cost pada Bendungan Sempor didapat nilai Rp2.214.967.283.834, Bendungan Sermo Rp2.291.822.046.320, dan Life Cycle Cost untuk Bendungan Wadaslintang Rp2.355.633.423.465.

Currently, there are around 244 dams in Indonesia which are managed by the Ministry of Public Works and Public Housing, PLN (State Electricity Company) and the private sector in the mining sector and in other groups. Dam maintenance must be a serious concern so that its utilization is maximized. If we consider the life of a building as decades, assessing project alternatives only in terms of investment costs would be too narrow and insufficient. Operational maintenance costs are an important part of the investment over the life cycle. This study aims to analyze the condition of dams in Indonesia and discuss the maintenance model based on the dam's Life Cycle Cost (LCC). Based on the results of calculations using the combined condition index method, the overall value of the Sempor Dam component reaches 5, the Sermo Dam at the rating index of 5,076, and the Wadaslintang Dam at 5,391. Overall, the physical condition of the dam under review is in good scale with minor damage so preventive or time-based maintenance activities can be used as an option. Meanwhile, for the Life Cycle Cost for the Sempor Dam is Rp2.214.967.283.834, for the Sermo Dam Rp2.291.822.046.320, and the Life Cycle Cost for the Wadaslintang Dam is Rp2.355.633.423.465."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Azzahra Salsabila
"Infrastruktur transportasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Hingga saat ini, terdapat 18.990 unit jembatan nasional di Indonesia. Namun, hanya 1.2% dari total keseluruhan tersebut yang berada dalam kondisi baik. Sehingga diperlukan adanya pemeliharaan dan perawatan untuk menjaga kualitas agar tetap optimal untuk digunakan. Pedoman menjadi salah satu acuan yang digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan. Saat ini, sudah terdapat pedoman yang digunakan, tetapi tidak membahas secara detail. Maka dari itu, diperlukan adanya pengembangan pedoman pemeliharaan dan perawatan yang berbasis WBS untuk memudahkan proses pemeriksaan, pemeliharaan, dan juga perawatan pada komponen struktur bawah jembatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman pemeliharaan dan perawatan pada pekerjaan struktur bawah jembatan beton yang berbasis work breakdown structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Hasil dari penelitian ini adalah pedoman pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur bawah jembatan beton yang berbasis work breakdown structure (WBS) untuk 44 klaster elemen serta model hubungan antara work breakdown structure (WBS) dan pedoman pemeliharaan dan perawatan dengan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Dengan adanya pengembangan pedoman akan memengaruhi peningkatan kinerja struktur bawah jembatan, terutama pada aspek durabilitas dan kondisi umum jembatan.

Indonesia's transportation infrastructure is currently undergoing rapid development. Presently, there are 18,990 national bridges across the country, but only 1.2% of these are in good condition. Consequently, maintenance and repair are essential to ensure their quality remains optimal. Guidelines play a crucial role in directing maintenance and repair activities. Although existing guidelines are available, they lack detailed coverage. Therefore, there is a need to develop maintenance and repair guidelines based on a Work breakdown structure (WBS) to streamline the inspection, maintenance, and care processes for the substructure components of concrete bridges. This research aims to develop maintenance and upkeep guidelines for the substructure work of concrete bridges based on the Work breakdown structure (WBS) to improve maintenance and repair performance. The outcome of this research is the implementation guidelines for the maintenance and repair of the substructure components of concrete bridges based on WBS for 44 element clusters, as well as a model showing the relationship between the Work breakdown structure (WBS) and the maintenance and repair guidelines with their performance. The development of these guidelines will impact the improvement of the substructure performance of bridges, particularly in terms of durability and overall condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>