Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inta Hartaningtyas Rani
"Tekanan regulasi dan lanskap keuangan digital yang terus berkembang menuntut bank untuk meningkatkan agilitasnya dalam memenangkan persaingan bisnis. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor pembentuk dan hubungan yang mendorong agilitas berkelanjutan sebagai kapabilitas untuk meraih keunggulan kompetitif. Analisis sequential mixed method dilakukan pada data primer dari 89 bank di Indonesia (91% dari populasi) dengan mengkombinasikan dua tahapan wawancara praktisi dengan pengujian kuantitatif SEM-PLS. Analisis mediasi berantai dan multigrup juga dilakukan untuk mendukung interpretasi lebih dalam dari hasil analisis utama. Hasil analisis mengonfirmasi mekanisme dinamika rutin dan kapabilitas dinamis dalam membentuk agilitas organisasi berkelanjutan sebagai variabel multidimensional baru. Selain itu, interaksi antara kepemimpinan kewirausahaan, budaya organisasi digital, dan kapabilitas platform digital juga secara signifikan mempengaruhi agilitas berkelanjutan. Menariknya, hanya agilitas organisasi yang berkelanjutan dan kapabilitas platform digital yang secara langsung berdampak pada keunggulan kompetitif, sementara faktor-faktor lain memberikan pengaruh tidak langsung. Hal ini menunjukkan bank perlu menjaga keseimbangan antara kemampuan beradaptasi yang cepat dan stabilitas operasional, dengan menekankan orientasi digital sebagai kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Studi ini memperkenalkan dan memvalidasi konsep baru yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya, menawarkan jalur strategis yang dapat diimplementasikan, dan dengan demikian mendorong daya saing bank dalam lingkungan yang sangat teregulasi.

Regulatory pressure and the ever-evolving digital financial landscape require banks to enhance their agility to remain competitive in the business world. This study examines the factors and relationships that drive continuous agility as a capability for achieving competitive advantage. A sequential mixed-methods analysis was conducted on primary data from 89 banks in Indonesia (representing 91% of the population) by combining two stages of practitioner interviews with quantitative SEM-PLS testing. Serial mediation and multigroup analysis were also performed to support a deeper interpretation of the main analysis results. The analysis confirmed the mechanisms of routine dynamics and dynamic capabilities in shaping continuous organizational agility as a new multidimensional variable. Additionally, the interaction between entrepreneurial leadership, digital organizational culture, and digital platform capabilities significantly influences continuous agility. Interestingly, only continuous organizational agility and digital platform capabilities directly impact competitive advantage, while other factors exert indirect influences. This suggests that banks must maintain a balance between rapid adaptability and operational stability, emphasizing digital orientation as the key to sustaining competitive advantage. This study introduces and validates a new concept that has not been explored previously, offers a strategic path that can be implemented, and thus enhances banks' competitiveness in a highly regulated environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
"Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas.
Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar.
Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian.
Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan.
Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfive Gandhi
"Sebagai salah satu dampak transformasi digital, proses-proses bisnis gig economy ternyata masih mengalami sejumlah masalah lemahnya monitoring dan evaluasi proyek, penyalahgunaan platform, serta pengerjaan proyek yang terlalu berisiko. Padahal, gig economy menjadi skema kerja fleksibel berbasis platform yang potensial bagi masyarakat Indonesia. Penelitian utama disertasi ini berargumentasi bahwa permasalahan permasalahan terkait proses bisnis gig economy memerlukan solusi strategis yang menjembatani perbaikan proses proses bisnis dalam ekosistem gig economy. Oleh karena itu, penelitian utama disertasi ini mengonstruksi model kematangan untuk proses bisnis gig economya (disebut AMICO) yang terdiri dari dua bagian besar: komposisi elemen serta skema penilaian. Disertasi ini menjadi laporan kemajuan yang merefleksikan pembangunan model kematangan pada bagian komposisi elemen dengan mengadopsi enam fase pengembangan model kematangan yang digagas oleh de Bruin dkk. Dengan menerapkan pendekatan campuran, penelitian utama disertasi ini mengumpulkan dan mengolah data melalui teknik wawancara dan kuesioner untuk diolah menggunakan teknik analisis tematik dan statistik. Penelitian utama disertasi ini telah menghasilkan tiga elemen: determinan, dimensi, dan gradasi tingkat kematangan. Tiga determinan tersebut adalah Actor (meliputi determinan Managed Operator, Managed Gig Workers, Managed Clients, dan Managed Vendors), Platform (meliputi determinan Managed Platform Quality dan Managed Platform Usability), serta Transaction (meliputi Managed Specifications, Managed Times, Managed Benefits, dan Managed Risk). Setiap determinan diukur kematangannya menggunakan lima level kematangan yang gradasinya telah divalidasi oleh pakar: Initial, Performed, Defined, Quantitative Measured, and Optimized. Penelitian utama disertasi ini juga telah mendekomposisi komponen determinan ke dalam skema asesmen yang terdiri dari instrumen, cara kerja, serta purwarupa. Instrumen asesmen diperoleh dengan mengadopsi butir-butir kegiatan pada uji empiris serta mengombinasikannya dengan teori-teori pendukung yang relevan. Proses pengembangan AMICO telah sampai pada proses pembangunan purwarupa melalui penyusunan perjalanan pengguna, analisis tugas hierarki, identifikasi tujuan pengguna, serta pembangunan purwarupa itu sendiri. Dari sisi teoretis, hasil penelitian ini juga telah dikritisi menggunakan tiga teori alami sistem informasi yang diinisiasi oleh Gregor. Dari sisi praktik, determinan dan dimensi yang telah ditetapkan menjadi acuan dalam proses rekayasa perangkat lunak sebagai bagian dari pengembangan platform gig economy.

As one of the impacts of digital transformation, the gig economy is a potential platform-based flexible work scheme for the people of Indonesia. Unfortunately, gig economy business processes are still experiencing many problems, weak project monitoring and evaluation, misuse of platforms, and project execution that is too risky. The primary research argues that problems related to the gig economy business process require strategic solutions that bridge the improvement of business processes in the gig economy ecosystem. Therefore, the primary research constructs a maturity model of the gig economy business processes (called AMICO), consisting of two major parts: the composition of elements and the assessment scheme. This dissertation reflects a maturity model development in the element composition by adopting the six phases of maturity model development initiated by de Bruin et al. By applying a mixed approach, the primary research performed interviews and questionnaires using thematic and statistical analysis techniques. As a result of the first research question, the primary research has produced three elements: determinants, dimensions, and gradations of maturity levels. The three determinants are Actor (covering Managed Operators, Managed Gig Workers, Managed Clients, and Managed Vendors), Platform (covering Managed Platform Quality and Managed Platform Usability), and Transaction (covering Managed Specifications, Managed Times, Managed Benefits, and Managed Risk). Each determinant is measured for maturity using five maturity levels whose gradations have been validated by experts: Initial, Performed, Defined, Quantitative Measured, and Optimized. The main research of this dissertation has also decomposed the determinant components into an assessment scheme consisting of instruments, working methods, and prototypes. The assessment instrument is obtained by adopting the activity items on the empirical test and combining it with relevant supporting theories. The AMICO development process has reached the prototype development process through the preparation of user journeys, task hierarchy analysis, identification of user goals, and the development of the prototype itself. From a theoretical view, the results of this study have also been criticized using the three natural theories of information systems initiated by Gregor. From a practical view, the determinants and dimensions determined to become a reference in the software engineering process as part of the development of the gig economy platform."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Satjawidjaja
"Bank Bukopin Tbk, selaku bank umum nasional yang telah masuk di Bursa Efek Indonesia, terus mengembangkan sayap bisnis perbankan melalui strategi pengembangan organik. Dalam perkembangannya, dua perusahaan BUMN yakni Jamsostek dan Bank Rakyat Indonesia Tbk, tertarik untuk mengambilalih (take over) sejumlah saham milik Bank Bukopin Tbk. Pertanyaan yang muncul kemudian dan menarik untuk dijadikan fokus studi adalah: (1). Bagaimana nilai intrinsic harga saham Bank Bukopin berdasarkan lima metode valuasi yaitu; Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Discounted Cash Flow (DCF), Dividend Discount Model (DDM) dan Discounted Abnormal Earning (DAE). (2) Bagaimana rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan nilai intrinsic harga saham Bank Bukopin Tbk berdasar lima metode valuasi di atas, bila dibandingkan dengan harga aktual per Oktober 2010.
Tesis ini menggunakan makalah Wijaya dan Nirmala (2007) dalam memvaluasi harga wajar saham Bank Bukopin Tbk serta paper dari Jensen (1988) guna mendiskusikan temuan hasil penelitian. Dari lima metode valuasi, PER, PBV dan DCF adalah metode valuasi paling pas untuk dapat diberikan rekomendasi berapakah nilai intrinsik Bank Bukopin Tbk. Selain rekomendasi, diskusi hasil penelitian juga dipaparkan dalam Tesis berikut.

Bank Bukopin Tbk is one of the commercial bank that already listed in Indonesia Stock Exchange. Bank Bukopin Tbk pursues to keep expanding the business banking through the organic development strategies. While the bank expands, There are two State-Owned Enterprise namely Jamsostek and Bank Rakyat Indonesia Tbk, had already declared their intention to take over some amount of the Bukopin Shareholders. The research questions are: (1). How the Bukopin?s Intrinsic Value based on 5 stock valuation methods: Price Earning Ratio PER), Price to Book Value (PBV), Discounted Cash Flow (DCF), Dividend Discount Model (DDM), and Discounted Abnormal Earning (DAE). (2). How recommendation shall be proceed based on results from those 5 stock valuation methods in accordance to Actual Market Price in October 2010.
This Thesis used several main papers to be main references that are Wijaya and Nirmala (2007) in order to valuate the intrinsic value of Bank Bukopin Tbk and Jensen (1988) in discuss the research findings. From 5 stock valuation methods, PER, PBV and DCF are the most feasible to give the best recommendations on how much Bank Bukopin Tbk intrinsic value is. Beside the recommendation highlight in this thesis, discussion of research findings also prepare in this paper."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses cascading dan alignment Key Performance Indicators (KPI) di PT XYZ, sebuah perusahaan yang menerapkan konsep Balanced Scorecard (BSC) untuk mendukung pencapaian tujuan strategisnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis dokumen, wawancara, dan strategy maps untuk mengevaluasi keselarasan KPI di berbagai level organisasi, mulai dari level Korporat, Direksi, hingga unit bisnis, seperti PSO Wilayah Barat, Strategi & Kebijakan SDM, dan Portofolio Bisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar KPI telah di-cascade dengan baik, mencerminkan hubungan sebab-akibat yang jelas antara sasaran strategis di level korporat dan implementasi operasional di unit bisnis. Beberapa KPI, seperti % Pemenuhan Supply Agreement Pupuk Subsidi dan % Transformasi SDM, berhasil menunjukkan keselarasan penuh (fully cascade) tanpa modifikasi, sedangkan KPI seperti % Alignment Pengelolaan HCM menunjukkan kontribusi signifikan terhadap transformasi strategis SDM di perusahaan. Namun, terdapat beberapa kendala, terutama pada unit Portofolio Bisnis, di mana ditemukan ketidaksesuaian KPI dengan tupoksi unit, yang mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap proses cascading. Penelitian ini menyimpulkan bahwa cascading dan alignment KPI di PT XYZ telah mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan secara efektif, meskipun masih diperlukan peningkatan dalam memahami cascading, memperkuat koordinasi antar unit, dan memastikan relevansi KPI dengan tupoksi unit. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan monitoring berbasis teknologi dan penguatan kapabilitas tim dalam memahami hubungan antara KPI strategis dan operasional untuk mendukung pencapaian visi jangka panjang perusahaan.

This study aims to evaluate the cascading and alignment processes of Key Performance Indicators (KPIs) at PT XYZ, a company implementing the Balanced Scorecard (BSC) concept to support its strategic objectives. Using a descriptive approach, the research incorporates document analysis, interviews, and strategy maps to assess KPI alignment across organizational levels, including Corporate, Board of Directors, and business units such as the Western Region PSO, Human Resource Strategy & Policy, and Business Portfolio. The findings indicate that most KPIs have been effectively cascaded, demonstrating clear cause-and-effect relationships between corporate-level strategic goals and operational implementation in business units. Certain KPIs, such as the percentage of Fulfillment of Subsidized Fertilizer Supply Agreements and HR Transformation Percentage, exhibit full alignment (fully cascaded) without modifications. Meanwhile, KPIs such as the Percentage of HCM Management Alignment significantly contribute to the strategic transformation of HR within the company. However, challenges remain, particularly in the Business Portfolio unit, where KPI misalignment with the unit's core responsibilities reflects a lack of understanding of the cascading process. The study concludes that KPI cascading and alignment at PT XYZ have effectively supported the achievement of the company's strategic goals, though improvements are necessary in understanding cascading, enhancing coordination among units, and ensuring KPI relevance to unit responsibilities. The study recommends the adoption of technology-based monitoring enhancements and strengthening team capabilities to better comprehend the relationship between strategic and operational KPIs, thereby supporting the company's long-term vision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Rachma Dieny
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior OCB pada karyawan perusahaan bank syariah. Pengukuran pengaruh OC ini dilakukan menggunakan alat ukur organizational climate yang dikembangkan oleh Stringer 2002 dengan nilai reliabilitas sebesar .77. Pengukuran untuk tingkat OCB pada karyawan menggunakan alat ukur organizational citizenship behavior questionnaire yang dikembangkan oleh Lee dan Allen di tahun 2002. Alat ukur ini memiliki nilai reliabilitas sebesar .91. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa OC memiliki hubungan yang positif dan signifikan r = .277, p < .001 terhadap OCB yang menyatakan bahwa semakin baik persepsi karyawan terhadap iklim organisasinya maka akan semakin tinggi tingkat OCB yang dimilikinya.

This research is intended to see how Organizational Climate can influence Organizational Citizenship Behavior level among employees of Bank Syariah. The measurement of OC influence in this research is using Organizational Climate Questionnaire which was developed by Striger 2002 with the reliability score of .77. This research is using Organizationalal Citizenship Behavior Questionnaire by Lee and Allen 2002 to measure the level of employees rsquo OCB with the reliability score of .91. The result of this research shows that Organizational Climate has signifficanly positive effect of influencing the level of Organizational Citizenship Behavior on bank employees r .277, p .001 . This result explains that the better an employee rsquo s perceive their organizational climate, the higher his her level of OCB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adler, Ralph W.
"Effective performance management is core to successful organizations. The new edition continues to look at performance management as an interdisciplinary field of study and practice and draws upon a wide set of business disciplines, including strategic management, organizational behaviour, organizational theory, and management accounting.
The book provides a contemporary examination of theories, issues, and practices related to performance management with an original performance management framework, grounded in concrete organizational phenomena, therefore making it more accessible and meaningful to practitioners, scholars, and students. The updated edition also examines organizations’ evolving use of digital business transformation and the effect on performance management design.
With updated cases, the latest edition will help readers to gain insights into the fields of strategic management, organizational behaviour, organizational theory, and management accounting and how they contribute to the study and practice of performance management."
London: Routledge, 2022
e20534493
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaufman, Roger
"Most books start with the tools and techniques of needs assessment and assume that implementation will naturally bring success. Instead of dealing with specific data collection methodology or approaches, this book deals with the framework and alignment that will make such methodologies and approaches useful. It is a valuable resource for anyone who wants to identify what results should be delivered, justify why they should be delivered, and be able to prove success, all based on evidence. The approaches outlined here will ensure you make the right decisions for your organization that lead to productive results."
Alexandria, VA: American Society for Training & Development, 2013
e20440818
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Daniela Novitaria
"Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis semakin ketat, setiap perusahaan akan berusaha sebaik mungkin untuk tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis, agar tetap bisa bertahan (survive), setiap perusahaan pastinya memiliki strategi bisnis, dan strategi bisnis pada setiap perusahaan pastinya berbeda antar berbagai industry. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui, apakah strategi bisnis perusahaan seperti yang dideskripsikan dalam tipologi Miles dan Snow (1978) yakni, defender, prospector, analyzer, reactor memiliki pengaruh terhadap tingkat penghindaran pajaknya.
Kesimpulannya dalam aplikasi terhadap perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang bergerak dalam industry manufaktur pada tahun 2010-2011, tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap besarnya aktivitas dalam melakukan penghindaran pajak, baik itu perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang fokus pada minimalisasi biaya (defender), maupun perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang fokus pada inovasi produk (prospector). Hal ini menunjukan bahwa penentuan dalam penerapan pola strategi bisnis belum terlihat jelas dan konsisten, sehingga tidak bisa dilihat dengan jelas perbedaan aktivitas dalam menghindari pajak.

In globalization era nowdays, business competition is getting tougher, each company will do their best to survive and growth in business, in order to survive, each company obviously has a business strategy, and business strategy in each company completely different among various industries. Therefore, the author wanted to find out whether the company’s business strategy as described in typology of Miles and Snow (1978) such as, defender, prospector, analyzer, reactor has affects to the level of tax avoidance activity.
In conclution, in adaption to companies or firm in Indonesia, especially companies engaged in manufacturing industry in year 2010-2011, there are no significant differences of tax avoidance activities, neither companies using business strategy that focuses on cost minimization (type of business strategy defender) nor business strategy that focuses on product innovation (type of business strategy prospector). This indicates that determination of application business strategy pattern still not clear yet and unconsisten, hence differences in tax avoidance activities can not be clearly shown.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Putu Denni Peradnyana
"ABSTRAK
Besamya tekanan pada sektor perbankan lokal di Bali akibat dari kondisi perekonomian yang belum pasti pasca tragedi born di Kuta, wabah SARS dan perang di lrak serta semakin meningkatnya persaingan antai bank, telah menyebabkan bank-bank lokal di Bali berusaha untuk bertahan hidup. Pengalaman di masa krisis menunjukkan jatuhnya kepercayaan nasabah kepada perbankan mengakibatkan banyak nasabah yang memindahkan dananya kepada bank-bank besar dan atau bank-bank pemerintah yang ald1irnya mengakibatkan bank-bank lokal kesulitan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Kinilah saatnya bagi bank-bank loka1 tersebut untuk mulai meningkatkan posisi bersaingnya.
Keberadaannya sebagai bank umum yang hanya beroperasi secara lokal di Bali telah menyebabkan Bank Sinar menghadapi berbagai ancaman maupun peluang yang secara khusus terkait dengan kondisi perekonomian lokal Bali yang mudah melemal1 akibat rentannya sektor andalan pariwisata. Disamping mendapat tekanan lingkungan eksternal, Bank Sinar yang merupakan bank lokal kecil juga dihadapkan pada keterbatasan sumber daya di tengah persaingan antar bank yang semakin kompetitif. Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah melakukan analisis terhadap strategi bersaing yang telah dilakukan Bank Sinar dan menemukan altematif-altematif strategi untuk meningkatkan posisi bersaingnya. Dengan strategi bersaing yang tepat diharapkan Bank Sinar mendapatkan posisi yang aman (defendable) untuk dapat bertahan hidup dan berkembang dalam industri perbankan lokal di Bali terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas.
Peluang utama adalah adanya potensi pertwnbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Bali yang tinggi. adanya otonomi daerah, pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan hambatan masuk ke sektor UMKM yang cukup tinggi. Sedangkan ancaman utama adalah kondisi perekonomian Bali masih tidak pasti, rencana pemberlakuan zona perdagangan bebas tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik, peraturan tingkat pennodalan perbankan yang semak:in ketat, meningkatnya persaingan antar bank dan perubahan teknologi informasi dengan cepat. Adapun kekuatan Bank Sinar meliputi sumber daya manusia yang didominasi oleh putera daerah, menriliki hubungan emosional yang kuat dengan nasabah (customer based yang kuat), struktur organisasinya ringkas, jaringan kantor yang dekat dengan pelaku usaha, dikelola secara professional dan tergolong sebagai bank yang sehat dan berkinerja sangat baik. Sedangk:an kelemahannya adalah teknologi informasi yang masih off-line, belum memiliki jaringan ATM, pertumbuhan modalnya relatif kecil dan jaringan usaha serta inovasi produk yang masih terbatas.
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa posisi Bank Sinar pada segmen UMKM di Bali sedikit di atas rata-rata dengan daya tarik segmen UMKM di Bali yang tinggi sehingga perusahaan sebaiknya menerapkan strategi pertumbuhan. Strategi pertumbuhan dapat dilakukan terutama dengan memperluas jaringan kantor baru, terutama ke arab Bali Utara dan Barat yang berpotensi besar untuk usaha perbankan tapi belwn tergarap.
Saran utama yang dapat diberikan adalah membangun kemampuan sistem online dan meningkatkan permodalan, misalnya dengan melakukan go public atau setidaknya menerbitkan surat hutang subordinated atau meneruskan kerjasama dengan Pemodalan Nasional Madani ataupun merjer. Sedangkan untuk mencapai keunggulan bersaing di atas rata-rata maka Bank Sinar sebaiknya menerapkan strategi bersaing fokus secara geografis hanya di daerah Bali saja serta fokus kepada segmen mikro dan kecil, yang mengarah kepada differensiasi dalam memberikan produk dan layanan. Strategi bersaing fokus-differensiasi kepada segmen mikro dan kecil sebaiknya dilakukan melalui perpaduan antara penerapan perbankan secara konvensional dengan pendekatan sosial budaya. Sedangkan strategi bersaing fokus-biaya rendah dapat ditujukan kepada segmen menengah dengan memperhatikan sumbangannya terhadap transaksi- transaksi fee based income.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>