Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhandano
"The borrowing of foreign lexicon in Indonesian is well documented. However, to date, research on Korean loanwords has remained unavailable. Against the backdrop of the Korean Wave (hallyu), this paper discusses the phonological adaptation of Korean loanwords in Indonesian and the way these loanwords contribute to the Indonesian lexical landscape. By collecting data on Korean culture from a selection of Instagram and Twitter (now X) accounts from the Indonesian community, our corpus shows that besides nouns, Korean loanwords also include adjectives and verbs. We identified 52 loanwords related to the domain of popular culture, including film, music, and food. The different phonological systems of Korean and Indonesian determine the assimilation processes in the Indonesian vocabulary. Since this paper involves big data stored in a corpus, it has the capacity to provide new insight in the ways Korean loanwords and their phonological structure are integrated in Indonesian and become linguistically acceptable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
909 UI-WACANA 25:3 (2024)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Alkautsar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukan ranah sumber, menjelaskan kekerapan penggunaan ranah sumber, mengungkapkan perubahan penggunaan dan pergeseran ranah sumber, serta menyelidiki kondisi sosial yang mendasari metafora-metafora yang digunakan Kompas untuk mendeskripsikan sepakbola dalam pemberitaan Piala Dunia 1966-2014. Dalam penelitian ini, Teori Metafora Konseptual Lakoff dan Johnson 1980 diterapkan melalui metodologi linguistik korpus. Antara periode 1966-2014, ditemukan total 60 ranah sumber yang digunakan, tetapi hanya delapan yang menunjukkan tingkat kekerapan tertinggi, yakni PEPERANGAN, POLITIK INTERNASIONAL, PERMAINAN, KESENIAN, PERIODE WAKTU, SEJARAH, GERAK ROTASI, dan pemerintahan yang berkaitan dengan hegemoni maskulinitas dalam masyarakat. Penggunaan tiap ranah bersifat fluktuatif, dan pergeseran ranah hanya fenomena minor.

ABSTRACT
This study aims to find the source domains of soccer metaphors used in Kompas rsquo coverage of World Cup 1966 2014, describe the frequency of its use, examine the phenomenon of domain change, and investigate the social background these metaphors are based from. Lakoff and Johnson rsquo s Conceptual Metaphor Theory 1980 are combined with corpus linguistics. Eight source domains from 60 domains found are the most frequently used, namely WAR, INTERNATIONAL POLITICS, GAMES, ART, TIME PERIOD, HISTORY, ROTATIONAL MOTION, and GOVERNMENT which relates to hegemonic masculinity in the society. All domains are fluctuative in use, and domain shift is considered a minor phenomenon."
2017
T48677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Sidupa
"Disertasi ini membahas medan makna verba bahasa Inggris bidang ekonomi dari sudut pandang semantik leksikal berbasis korpus. Medan makna dalam penelitian ini didasarkan pada relasi sintagmatis atau yang disebut dengan kolokasi dan bertujuan agar dapat mengungkapkan rumpang konseptual medan makna kosakata bidang ekonomi increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bagi penutur Inggris dan penutur bahasa Inggris yang berbahasa ibu bahasa Indonesia. Metode penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian berasal dari teks digital bidang ekonomi para mahasiswa Inggris (British Academic Written English/ BAWE) dan teks digital mandiri yang berisi artikel-artikel dari jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 (Indonesian Economic Written English/ IEWE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan medan makna yang dibangun oleh makna kolokat verba increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur bahasa Inggris dan penutur bahasa Indonesia merepresentasikan rumpang-rumpang konseptual yang dimiliki penutur-penutur tersebut.

This dissertation discusses the semantic field of economic English verbs from a study of corpus-based lexical semantics. The semantic field in this research is based on a syntagmatic relation or what is called collocation and aims to reveal the conceptual gaps of the semantic fields of economic field vocabularies increase, improve, raise, develop, expand, extend, and enhance for English speakers and English language speakers whose mother tongue is Indonesian language. The research method in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approach. The research data sources come from the economic digital texts of British students (British Academic Writing English/ BAWE) and independent digital texts containing articles from the Sinta 2 accredited national journals (Indonesian Economic Writing English/ IEWE). The result of the research showed that the semantic fields differences constructed by the meanings of collocations of English verbs increase, improve, raise, develop, expand, extend, enhance used by English speakers and Indonesian language speakers represent the conceptual gaps possessed by those speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McEnery, Tony, 1964-
London: Routledge, 2010
410 MCE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Sidupa
"Disertasi ini membahas medan makna verba bahasa Inggris bidang ekonomi dari sudut pandang semantik leksikal berbasis korpus. Medan makna dalam penelitian ini didasarkan pada relasi sintagmatis atau yang disebut dengan kolokasi dan bertujuan agar dapat mengungkapkan rumpang konseptual medan makna kosakata bidang ekonomi increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bagi penutur Inggris dan penutur bahasa Inggris yang berbahasa ibu bahasa Indonesia. Metode penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian berasal dari teks digital bidang ekonomi para mahasiswa Inggris (British Academic Written English/ BAWE) dan teks digital mandiri yang berisi artikel-artikel dari jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 (Indonesian Economic Written English/ IEWE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan medan makna yang dibangun oleh makna kolokat verba increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur bahasa Inggris dan penutur bahasa Indonesia merepresentasikan rumpang-rumpang konseptual yang dimiliki penutur-penutur tersebut.

This dissertation discusses the semantic field of economic English verbs from a study of corpus-based lexical semantics. The semantic field in this research is based on a syntagmatic relation or what is called collocation and aims to reveal the conceptual gaps of the semantic fields of economic field vocabularies increase, improve, raise, develop, expand, extend, and enhance for English speakers and English language speakers whose mother tongue is Indonesian language. The research method in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approach. The research data sources come from the economic digital texts of British students (British Academic Writing English/ BAWE) and independent digital texts containing articles from the Sinta 2 accredited national journals (Indonesian Economic Writing English/ IEWE). The result of the research showed that the semantic fields differences constructed by the meanings of collocations of English verbs increase, improve, raise, develop, expand, extend, enhance used by English speakers and Indonesian language speakers represent the conceptual gaps possessed by those speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Widiastuti
"Dalam berbahasa tidak cukup hanya mematuhi kaidah, tetapi juga menerapkan kesantunan berbahasa yang digunakan untuk menjalin hubungan antara penutur dan petutur. Masyarakat memiliki tokoh yang dijadikan panutan, seperti pendakwah. Pendakwah menyampaikan materi dakwah di berbagai media, seperti stasiun televisi. Penelitian ini membahas strategi kesantunan yang digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengungkapkan strategi kesantunan yang digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diambil dari dua acara dakwah Mamah Dedeh di stasiun televisi. Hasil penelitian menunjukkan strategi kesantunan positif yang sering digunakan pendakwah dalam dialog acara dakwah di stasiun televisi.

This research focuses on the politeness strategy in the dialogue of dakwah on television. The purpose is to reveal the politeness strategy used by a pendakwah in the dialogue of dakwah on television. A qualitative method is used for this research. The data were collected from the recording of two dakwah programs on television. The result shows that positive politeness strategy is frequently used by a pendakwah in the dialogue of dakwah on television."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprivianti Sugiyo
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perbedaan klasifikasi semantis tanaman padi antara
klasifikasi masyarakat di Desa Lelea dan klasifikasi ilmiah dalam ilmu botani.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan taksonomi
masyarakat Desa Lelea terhadap padi melalui kosakata tanaman padi di Desa
Lelea serta memaparkan perbedaan semantis antara klasifikasi ilmiah dan
klasifikasi masyarakat Desa Lelea. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif
dengan strategi studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari hasil wawancara dengan petani Desa Lelea sebagai informan utama dan
peneliti tanaman padi serta data tertulis dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
sebagai pembanding. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
mengenai taksonomi masyarakat yang dikemukakan oleh Berlin (1973). Hasil
penelitian ini berupa perbedaan jenjang dalam bagan taksonomi masyarakat dan
taksonomi ilmiah serta perbedaan klasifikasi semantis tanaman padi antara
masyarakat dan ilmu botani. Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan untuk
kamus, baik kamus bahasa daerah maupun kamus istilah pertanian serta dijadikan
prototipe untuk pengembangan penelitian sejenis yang mengaitkan tumbuhan
dengan bidang botani.

ABSTRACT
This thesis observes the difference of paddy semantic classification between Lelea
Village folk classification and scientific classification in botany. The objectives of
the research are revealing Lelea Village taxonomy towards paddy through paddy
vocabulary in Lelea Village and explaining the semantics difference between
scientific classification and Lelea Village folk classification. This is a qualitative
research with case study as a strategy. The data used is obtained from interview
with the farmers of Lelea Village as the main informan, the paddy researcher, and
written data from Balai Besar Penelitian Tanaman Padi as a comparison. This
research uses a folk taxonomy theory which is stated by Berlin (1973). The
findings of this research is a level difference in folk taxonomy chart, scientific
taxonomy, and the difference of paddy semantic classification between the
community and the botany experts. This research is expected to be a philanthropy
for dictionary, both in local language, agriculture terms dictionary and can be
made as prototype for similar research development which connecting crops with
botanical field."
2017
T48753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depari, Nathalie Enda Zileta
"Skripsi ini membahas situasi percakapan yang mengandung alih kode di prasekolah ?Gita Montessori Islamic School?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dan dibahas secara deskriptif-interpretatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan perekaman secara langsung percakapan-percakapan yang terjadi di lingkungan sekolah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alih kode terjadi pada tipe inter-sentential, intra-sentential,dan single word. Alih kode ditemukan pada percakapan siswa yang di dalamnya terdapat pergantian situasi tutur (alih kode jenis situatif) maupun yang tidak (alih kode jenis metaforis). Berdasarkan unsur pragmatik dalam percakapan, alih kode yang terdapat dalam data dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu conversational, preference related, unmarked choice, dan intra-clause. Percakapan yang mengandung alih kode terjadi dalam berbagai pola dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris maupun sebaliknya.
Penulis juga menemukan bahwa terdapat berbagai alasan dilakukannya alih kode oleh siswa "Gita Montessori Islamic School". Dalam tuturan beralih kode siswa ?Gita Montessori Islamic School juga ditemukan beberapa kasus interferensi.

This thesis discusses about code switching that happened in students of ?Gita Montessori Islamic School?? daily conversation. The methods are used in this research is qualitative and quantitative with descriptive-interpretative explanation.
Data is collected by observing and recording the conversation happened at school environment. Result shows that there are some code switching patterns in their utterances. Code switching is founded in sentence, clause, phrase, or word level.
Writer found that code switching happened in the school can be distinguished into intra-sentential type, inter-sentential type, and single word type. Code switching also happened in situational conversation and metaphorical conversation. Based on pragmatic situation in conversation, code switching in data can be grouped to conversational code switching, preference related code switching, unmarked choice code switching, and intra-clause code switching. There are also some reasons for the students to do code switching in their daily utterances. Writer also found some interferences happened in their code switching utterances.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Hayuning Pertiwi
"Penelitian ini membahas perbandingan kalimat interogatif tertutup pada bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan karakteristik morfosintaksis dari kalimat interogatif tertutup dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dan persamaan. Pertama, terdapat perbedaan pada penanda kalimat interogatif tertutup di kedua bahasa. Bahasa Korea memiliki penanda berupa akhiran kalimat interogatif tertutup di akhir kalimat dan bukan pada kata tanya, sedangkan dalam bahasa Indonesia penandanya berupa kata tanya ‘apa’ di awal kalimat dan partikel ‘-kah’ di awal, tengah, maupun akhir kalimat. Kedua, dilihat dari struktur kalimatnya terdapat perbedaan dan persamaan. Perbedaannya adalah subjek berupa kata ganti orang kedua dalam bahasa Korea dapat dieliminasi, sedangkan di bahasa Indonesia subjek harus tetap digunakan. Persamaannya terletak pada struktur kalimat predikat yang merupakan unsur wajib dan keberadaan objek yang tergantung pada jenis verba sebagai predikat. Ketiga, bentuk negasi pada kalimat interogatif tertutup bahasa Korea memiliki bentuk negasi yang lebih bervariasi dibandingkan bahasa Indonesia.

This study discusses the comparison of closed interrogative sentences in Korean and Indonesian. The purpose of this study was to describe the similarities and differences in the morphosyntactic characteristics of closed interrogative sentences in Korean and Indonesian. The method used is descriptive qualitative with literature review and contrastive analysis. The results showed that there were differences and similarities. First, there is a difference in both languages’ closed interrogative sentence markers. In Korean the marker is the closed interrogative sentence ending at the end of a sentence and not a question word, while in Indonesian the marker is the question word 'apa' at the beginning of the sentence and the particle '-kah' at the beginning, the middle, or the end of the sentence. Second, judging from the sentence structure there are differences and similarities. The difference is that the subject of the second person pronoun in Korean can be eliminated, while in Indonesian the subject must be used. The similarities are that in the sentence structure the predicate is a mandatory element and the existence of the object depends on the type of verb as predicate. Third, the form of negation in Korean has more varied forms than Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Weisser, Martin
Chichester: MA Wiley Blackwell, 2016
410.188 WEI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>