Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irene Christina Rosetty Marbun
"Tulisan ini mendeskripsikan pendapat anak diplomat mengenai ciri manusia modern menurut Alex Inkeles. Penelitian ini mempergunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang topik penelitian yang lebih rinci. Konsep yang dipakai adalah sosialisasi dengan melihat nilai-nilai modern apa saja yang diturunkan oleh agen-agennya. Adapun agen sosialisasi yang diamati adalah keluarga, sekolah, dan teman sepermainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga paling berperan dalam sosialisasi modern, karena intensitas pertemuan mereka yang tinggi. Sekolah berperan melalui kurikulum modern selama di luar negeri. Teman sepermainan semasa remaja di luar negeri berpengaruh karena remaja memiliki ketergantungan kepada kelompok sosialnnya. Ciri-ciri yang diteliti ada dua-belas dan saling berhubungan. Ciri keterbukaan pada hal-hal baru berhubungan erat dengan ciri kesiapan menerima perubahan sosial. Maka tidaklah mengherankan jikalau temuan penelitian tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ciri berikut yang berhubungan adalah kesadaran akan adanya keanekaragaman pendapat dengan kesadaran akan pentingnya informasi untuk mendasari pendapatnya tersebut. Ciri menghargai waktu juga berhubungan dengan ciri perencanaan. Ciri efficacy berhubungan dengan ciri-ciri segala sesuatu dapat diperhitungklan, menghargai kemampuan teknis, memiliki aspirasi, pendidikan dan pekerjaan serta mendasari penilaian pada logika dalam pengambilan keputusan Kelima ciri tersebut menghargai kemampuan manusia. menghargai harga diri dapat berdiri sendiri. Ciri temuannya adalah ketiga informan memiliki pandangan modern jika dihhat dengan ciri-ciri manusia modern menurut Alex Inkcies.

This article describes the opinion of children of diplomats regarding the characteristics of modern humans according to Alex Inkeles. This research uses a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews. This is done with the aim of obtaining information about the research topic in more detail. The concept used is socialization by looking at what modern values ​​are passed down by the agents. The socialization agents observed were family, school and playmates. The research results show that families play the most important role in modern socialization, because of the high intensity of their meetings. Schools play a role through a modern curriculum while abroad. Friends who play as teenagers abroad are influential because teenagers are dependent on their social groups. There are twelve characteristics studied and they are interconnected. The characteristic of openness to new things is closely related to the characteristic of readiness to accept social change. So it is not surprising that research findings cannot be separated from each other. The following characteristic that is related is awareness of the existence of diversity of opinion with awareness of the importance of information on which to base that opinion. The characteristic of valuing time is also related to the characteristic of planning. The characteristics of efficacy are related to the characteristics of everything being able to be calculated, respecting technical abilities, having aspirations, education and work and basing judgments on logic in decision making. These five characteristics respect human abilities. respecting self-worth can stand alone. The characteristic of the findings is that the three informants have a modern view when viewed with the characteristics of modern humans according to Alex Inkcies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S10590
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Christina Rosetty Marbun
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fildza Miranda
"Pengaruh modernitas telah dibawa ke dalam lingkup koloni Hindia Belanda melalui proses kolonialisme yang dikemas dalam bentuk teknologi, gaya hidup, dan arsitektur. Produk-produk modern ini telah mempengaruhi penduduk lokal dengan rasa ingin tahu terhadap hal-hal modern sehingga pada akhirnya menjadi tertarik untuk menjadi bagian dari masyarakat modern. Surabaya yang merupakan kota pelabuhan terbesar di Hindia Belanda, berusaha menciptakan pameran kolonial bernama Jaarmarkt dengan tujuan untuk mempromosikan ketrampilan dan komoditas lokal. Tampilan produk dan teknologi modern yang dipamerkan dalam pameran kolonial Hindia Belanda dilakukan guna mempromosikan modernitas dan pada saat yang bersamaan juga menarik penduduk lokal yang penasaran terhadap modernitas. Berbagai upaya termasuk salah satunya meniru pakaian yang dikenakan oleh bangsa Belanda serta pengambilan gaya arsitektur khas Belanda telah menunjukkan bahwa adanya kombinasi antara rasionalisasi barat dan lokalitas timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan arsitektur heterogen yang ditemukan pada pameran kolonial Jaarmarkt dapat menyatukan dua pihak yakni yang menjajah dan yang dijajah, serta bagaimana peran pameran tersebut dalam menyediakan ruang untuk penerapan modernitas.

Modernity has been brought into the Netherland Indies colony through colonialism in the form of technology, lifestyle, and architecture. These modern products have influenced indigenous people with curiosity toward modernity and eventually become attracted to become part of the modern society. Being the most prominent city port in the Netherland Indies, Surabaya sought to create Jaarmarkt colonial exhibition aimed to promote local craftsmanship and commodities. Displays of modern products and technology were showcased in the Netherland Indies colonial exhibitions has been done to promote modernity and also attract the curious indigenous. Many attempts include mimicking clothes worn by the Dutch and adopting Dutch style architecture has shown that there is a mix of western rationalization and eastern locality. This thesis aims to analyze and elaborate Jaarmarkt colonial exhibitions heterogeneous architecture that unifies both colonizers and colonized alike and how it became a space to practice modernity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Imam
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pengaruh status sosial ekonomi terhadap pola gaya hidup traveling mahasiswa reguler FISIP UI. Pada studi-studi sebelumnya memperlihatkan bahwa pola gaya hidup tertentu dimasyarakat secara tidak langsung menggambarkan kelas sosial tertentu. Dalam hal ini, tiap-tiap kelas sosial memiliki gaya hidup yang berbeda satu sama lain. Perbedaan gaya hidup tersebut disebabkan karena perbedaan pendapatan yang dimiliki oleh tiap kelas sosial. Terdapat dua kelemahan dari pandangan tersebut yaitu 1 kelas sosial yang berbeda dapat memiliki gaya hidup yang sama dan 2 perbedaan gaya hidup tersebut tidak selalu disebabkan oleh perbedaan pendapatan yang dimiliki oleh tiap kelas sosial. Penulis berargumen bahwa gaya hidup traveling tidak hanya dimiliki oleh kelas menengah-atas tetapi juga oleh kelas menengah-bawah. Meskipun dalam melakukan traveling membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menabung dapat menjadi sebuah solusi bagi masyarakat kelas menengah-bawah. Studi ini melihat pada kasus mahasiswa di FISIP UI, dimana selain melakukan kegiatan perkuliahan, traveling menjadi suatu gaya hidup yang masih dilakukan oleh sebagian mahasiswa reguler FISIP UI. Penulis ingin mengetahui, apakah gaya hidup traveling mahasiswa FISIP UI tersebut hanya menggambarkan kelas menengah-atas. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan April sampai akhir Mei 2017. Dalam hal ini, penulis akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel, simple random sampling untuk mengetahui hal tersebut.

ABSTRACT
This article discusses the influence of socio economic status on lifestyle patterns of traveling on FISIP UI regular students. Previous studies have shown that certain lifestyle patterns in the community indirectly describe a particular social class. In this case, each social class has a different lifestyle. The difference in lifestyle is due to the difference in income that each social class has. There are two disadvantages to this view 1 different social classes can have the same lifestyle and 2 the lifestyle differences are not always due to the different incomes that each social class has. The author argues that the lifestyle of traveling is not only owned by the upper middle classes but also by the middle lower classes. Although traveling does require a lot of money, saving can be a solution for middle lower class society. This study looks at the case of students at FISIP UI, where in addition to lecturing activities, traveling becomes a lifestyle that is still done by some regular students FISIP UI. The author wants to know, whether the lifestyle of traveling students FISIP UI is only describes the upper middle class. This research was conducted in early April until the end of May 2017. In this case, the writer will use quantitative approach with sampling technique, simple random sampling to know it."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kafka Ziyada
"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang bersifat multifaktorial, yaitu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti karakteristik seseorang dan berbagai perilaku kesehatan lainnya. Obesitas ini dapat terjadi di segala usia dan trennya kini semakin meningkat di berbagai wilayah. Penelitian ini akan melihat hubungan yang ada pada mahasiswa baru Universitas Indonesia terkait dengan karakteristik dan faktor gaya hidup yang ada. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa baru Universitas Indonesia dengan usia 12-24 tahun yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Makara Klinik Satelit UI dengan total sekitar 9000 mahasiswa. Karakteristik (usia, jenis kelamin, asal kota, asal fakultas) dan faktor gaya hidup (pola makan, kebiasaan tidur, aktivitas fisik) akan dievaluasi dan dilihat hubungannya dengan kejadian obesitas. Karakteristik berupa kelompok usia, jenis kelamin, asal kota, dan asal fakultas masing-masing memiliki hubungan yang bermakna atau signifikan secara statistik (p < 0.05). Faktor gaya hidup berupa konsumsi karbohidrat, konsumsi sayur, konsumsi buah, kebiasaan sarapan, dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang bermakna (p < 0.05) sedangkan konsumsi fastfood dan kebiasaan begadang tidak memiliki hubungan yang bermakna (p > 0.05). Setelah dilakukan analisis regresi dari semua faktor yang ada, didapatkan hubungan yang bermakna (p < 0.05) pada kelompok usia, jenis kelamin, asal kota, konsumsi karbohidrat, konsumsi sayur, konsumsi buah, dan kebiasaan sarapan.

Obesity is a multifactorial health problem, which can be caused by various factors, such as person characteristics and various other health behaviors. Obesity can occur at any age and the trend is increasing in various regions. This study will look at the relationship that exists in University of Indonesia freshmen related to characteristics and lifestyle factors. This study was conducted on University of Indonesia freshmen aged 12-24 years who had undergone health checks at Makara Klinik Satelit UI with a total of around 9000 students. Characteristics (age, gender, city origin, faculty origin) and lifestyle factors (diet, sleep habits, physical activity) will be evaluated and seen for their relationship with the incidence of obesity. Characteristics such as age group, gender, city origin, and faculty origin each have a meaningful or statistically significant relationship (p < 0.05). Lifestyle factors such as carbohydrate consumption, vegetable consumption, fruit consumption, breakfast habits, and physical activity had a significant relationship (p < 0.05) while fast food consumption and staying up late had no significant relationship (p > 0.05). After regression analysis of all factors, there was a significant relationship (p < 0.05) in the groups of age, gender, city origin, carbohydrate consumption, vegetable consumption, fruit consumption, and breakfast habits."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyi Nur Fitrahanefi
"Salah satu upaya untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku gaya hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik mahasiswa (umur, jenis kelamin, uang saku, dan fakultas), pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku gaya hidup sehat mahasiswa S1 Reguler Aktif Universitas Indonesia tahun 2014. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014 menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel sebanyak 454 responden dari 13 fakultas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59% responden memiliki perilaku gaya hidup sehat dan 41% memiliki perilaku gaya hidup tidak sehat. Berdasarkan enam variabel, hanya variabel fakultas yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku gaya hidup sehat mahasiswa dengan nilai p 0,000 dan nilai OR 2,45 (CI 95% : 1,63-3,66).

Adopting healthy lifestyle behaviour is an effort to reduce the mortality and case number from infectious and non-infectious disease. This study aimed to determine the relationship of student characteristics (age, sex, allowance, and the faculty), knowledge, and attitude toward healthy lifestyle behaviors among undergraduate student of University of Indonesia. This study used cross sectional in March 2014 which included 454 respondents from 13 faculties. The results showed that 59% of respondents have a healthy lifestyle behaviors, and 41% of them do not have it. Based on six variables, only kind of the faculty which has significant relationships toward student healthy lifestyle behaviors with p values 0.000 and OR 2.45 (95% CI: 1.63 to 3.66).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Atalya
"Salah satu upaya untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku gaya hidup sehat. Gaya hidup dapat menjadi faktor risiko kemungkinan terjadinya penyakit kronis dan memengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kualitas tidur pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016 dan 2017.
Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 302 mahasiswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Gaya hidup diukur dengan kuesioner Lifestyle Risk Scale dan kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Rata-rata skor gaya hidup yaitu 5,8947 dan rata-rata skor kualitas tidur yaitu 7,58. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara gaya hidup dengan kualitas tidur.

Adopting healthy lifestyle behaviour is an effort to reduce the mortality and case number of non communicable disease. Lifestyle can be a risk factor of chronic disease also affect sleep quality. This study aimed to determine the correlation between lifestyle and quality of sleep among Health Science Students of Universitas Indonesia Class of 2016 and 2017.
This descriptive correlation study with cross sectional approach involved 302 students were selected by purposive sampling technique. The data was collected using a Lifestyle Risk Scale questionnaire and the Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. Mean score of the lifestyle was 5,8947 and mean score of sleep quality was 7,58. Pearson rsquo s correlation coefficient showed the significant positive relationship between lifestyle and quality of sleep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phaju: Dosochulpha Hanul, 2010
KOR 951.9 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Apriandini
"Penyakit Refluks Gastroesofagus atau akrab disebut dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit tidak menular yang sedang mengalami peningkatan prevalensi di negara-negara Asia. Tidak hanya masyarakat umum, mahasiswa juga rentan terhadap kejadian GERD. Faktor-faktor yang turut meningkatkan prevalensi GERD antara lain usia, jenis kelamin, tingkat stress, kualitas tidur, gaya hidup, dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian GERD pada mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian GERD, penelitian ini akan menggunakan kuesioner GERD-Questionnaire (GERDQ), Perceived Stress Scale-10 (PSS-10), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Kuesioner Gaya Hidup. Hasil analisis univariat, diketahui proporsi mahasiswa yang memiliki GERD yaitu 16%. Analisis bivariat menunjukkan hasil terdapat hubungan antara status pekerjaan kategori tenaga kesehatan (nilai p = 0.020), kondisi penyerta gastritis/dispepsia (nilai p = 0.000), dan tingkat stres kategori tinggi (nilai p = 0.015) dengan kejadian GERD pada mahasiswa. Lalu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi selain status pekerjaan, kondisi penyerta selain gastritis/dispepsia, dan gaya hidup selain tingkat stres.

Gastroesophageal Reflux Disease or commonly known as Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) is a non-communicable disease that is experiencing increasing prevalence in Asian countries. Not only the general public, students are also vulnerable to GERD incidents. Factors that increase the prevalence of GERD include age, gender, stress level, sleep quality, lifestyle and diet. This study aims to determine the factors that influence the incidence of GERD in undergraduate students at the Faculty of Public Health in 2023. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. To determine the factors that influence the incidence of GERD, this research will use the GERD-Questionnaire (GERDQ), Perceived Stress Scale-10 (PSS-10), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and Lifestyle Questionnaire. The results of univariate analysis showed that the proportion of students who had GERD was 16%. Bivariate analysis showed that there was a relationship between work status in the health worker category (p value = 0.020), gastritis/dyspepsia accompanying conditions (p value = 0.000), and high category stress level (p value = 0.015) with the incidence of GERD in students. Then, there was no significant relationship between sociodemographic characteristics other than employment status, comorbid conditions other than gastritis/dyspepsia, and lifestyle other than stress level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Radiah
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan telah memperoleh pengetahuan perilaku hidup sehat yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pola perilaku hidup sehat mahasiswa FIK UI. Penelitian berdesain cross-sectional dengan 93 responden yang diambil dengan metode disproporsionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perilaku hidup sehat cukup tinggi 59,1 dengan pola perilaku hidup sehat baik M= 2,58; SD= 0,30 . Uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup sehat p= 0,289 . Perilaku hidup sehat tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan. Rekomendasi penelitian selanjutnya ialah menguji faktor lain yang memengaruhi perilaku hidup sehat.

ABSTRACT
Nursing students have health promoting lifestyles knowledge which supposed to be applied in daily life. The study rsquo s aim was to identify the correlation between knowledge level and health promoting lifestyles of nursing student Universitas Indonesia. The study rsquo s design was cross sectional with 93 samples, using disproportionate stratified random sampling method. The results showed high knowledge level 59,1 , good health promoting lifestyles m 2.58 SD 0.30 , and no correlation between knowledge level and health promoting lifestyles p 0.289 . Health promoting lifestyles is not only influenced by knowledge. Furthermore, further research should confirm other factors influencing health promoting lifestyles."
2017
S68954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>