Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Royani
"Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia yang tinggal di panti menimbulkan tantangan dalam mempertahankan status fungsional dan kualitas hidup mereka. Intervensi Model KMD diharapkan dapat membantu mempertahankan status fungsional serta meningkatkan kualitas hidup lansia.Tujuan: Menilai efektivitas Model KMD dalam mempertahankan status fungsional dan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti. Metodologi: Penelitian menggunakan desain riset operasional tiga tahap. Tahap pertama fenomenologi deskriptif melibatkan 64 tim multidisiplin, tahap kedua pengembangan model melibatkan 4 pakar dan 7 tim multidisiplin, dan tahap ketiga pre test and post test design melibatkan 47 tim multidisiplin serta 328 lansia dengan purposive sampling. Hasil: Tersusun sepuluh tema dasar untuk pengembangan model, termasuk tiga modul perangkat Model KMD. Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada status fungsional lansia (p=0,079), kualitas hidup umum (p=0,307), dan kualitas hidup kesehatan (p=0,386) antara kelompok intervensi dan kontrol. Namun, kelompok intervensi menunjukkan peningkatan rata-rata kualitas hidup pada aspek umum, psikologis, dan sosial. Simpulan: Model KMD efektif dalam mengubah perilaku tim multidisiplin dan mempertahankan status fungsional lansia, khususnya lansia dengan disabilitas ringan hingga sedang, serta meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama dalam ranah umum, psikologi, dan sosial. Saran: Model KMD diterapkan dalam waktu lama dengan kelompok homogen untuk memperkuat kapasitas pelayanan lansia di panti.

Background: Increasing life expectancy and the number of older people living in institutions pose challenges in maintaining their functional status and quality of life. The KMD Model intervention is expected to help maintain the functional status and improve the quality of life of the elderly. Objectives: To assess the effectiveness of the KMD Model in maintaining functional status and improving quality of life of older adults in nursing homes. Methodology: A three-stage operational research design was used. The first stage descriptive phenomenology involved 64 multidisciplinary teams, the second stage model development involved 4 experts and 7 multidisciplinary teams, and the third stage pre test and post test design involved 47 multidisciplinary teams and 328 elderly with purposive sampling. Results: ten basic themes for model development, including three modules of the KMD Model toolkit. No significant differences were found in the functional status of the elderly (p=0.079), general quality of life (p=0.307), and health quality of life (p=0.386) between the intervention and control groups. However, the intervention group showed an increase in the average quality of life in general, psychological, and social aspects. Conclusion: The KMD model is effective in changing the behavior of the multidisciplinary team and maintaining the functional status of the elderly, especially the elderly with mild to moderate disabilities, and improving the quality of life of the elderly, especially in the general, psychological, and social domains. Suggestion: The KMD model should be applied for a long time with homogeneous groups to strengthen the capacity of elderly services in nursing homes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheirly Mariani
"ABSTRACT
Seksualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sepanjang rentang kehidupannya termasuk lansia dimana kesehatan fungsi seksual dapat berpengaruh terhadap aspek kesehatan yang lain. Fungsi seksual yang terpelihara dengan baik dapat menjadi salah satu indikator pencapaian kesejahteraan kualitas hidup. Seiring bertambahnya usia, perubahan pada fungsi seksual terjadi secara progresif hingga berdampak terjadinya disfungsi seksual dan berpengaruh terhadap pencapaian kualitas hidup yang optimal. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menggambarkan hubungan antara fungsi seksual denga kualitas hidup lansia. Sampel penelitian adalah lansia dengan usia 60 tahun di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling yang melibatkan 69 responden lansia. Hasil penelitian dianalisa dengan chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara fungsi seksual dan kualitas hidup pada lansia p value = 0,026; OR 3,551; 95 CI 1,271-9,925 dimana lansia yang memiliki disfungsi seksual memiliki kecenderungan 3,5 kali lebih besar mengalami kualitas hidup yang rendah. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan dalam pengkajian dan pemeliharaan fungsi seksual untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan studi mengenai faktor ndash; faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup lansia dan perubahan fungsi seksual lansia.

ABSTRACT
Sexuality is one of the basic human needs throughout its life span including the elder persons where the health of sexual function could affect other aspects of health. Well preserved sexual function could be known as an indicator of achieving the welfare of quality of life. With age, changes in sexual function occur progressively which cause sexual dysfunction. The focus of this quantitative study was to describe the correlation between sexual function and quality of life among elderly. The design is using cross sectional with purposive sampling method involving 69 respondents with age ge 60 years old in Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta. Chi square test was used to determine a significant correlation OR 3,551 95 CI 1,271-9,925 p value 0,026 which means elder person with sexual dysfunction have 3,5 times more tendency for experience low quality of life. The result of this study is expected to be useful for development of nursing science in the future about maintaining sexual function to improve quality of life in the elderly. In addition, further research is expected to conduct studies on other factors that affect quality of life and changes sexual function in elder persons."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraini
"Kualitas hidup adalah kondisi fungsional lansia yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial lansia, serta aktivitas seksual, dan kondisi lingkungan (WHOQOL). Laju pertumbuhan penduduk di kota Tangerang Selatan merupakan yang paling cepat (3,36%) dibandingkan kabupaten/kota lain yang ada di provinsi Banten. Angka harapan hidup pada tahun 2015 merupakan yang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Banten yaitu mencapai 72,2 tahun. Sekitar 5% penduduk di Tangerang Selatan berusia diatas 60 tahun (BPS, 2016) dan 0,8% dari total lansia di Tangerang Selatan memilih untuk tinggal di panti karena merasa mendapatkan banyak teman untuk beraktifitas, beribadah, dan menghilangkan rasa kesepian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup lansia dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti werdha wilayah Tangerang Selatan.
Desain studi potong lintang digunakan pada 144 lansia yang terpilih secara acak dari 4 panti di Tangerang Selatan. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya, serta dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan 74,3% lansia yang tinggal di panti wilayah Tangerang Selatan memiliki hidup berkualitas, pendidikan lansia merupakan faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia (p=0,003; OR 3,22; 95% CI 1,49-6,97). Lansia dengan pendidikan yang tinggi memiliki peluang 3,2 kali hidupnya lebih berkualitas dibandingkan lansia yang berpendidikan rendah.

Quality of life is the functional condition of the elderly which includes physical health, psychological health, elderly social relationships, as well as sexual activity, and environmental conditions. Population growth rate in South Tangerang is the fastest (3.36%) compared to other regencies / cities in Banten province. Life expectancy in 2015 is the highest compared to other regions in Banten which reached 72.2 years. Approximately 5% of the population in South Tangerang is over 60 years old (BPS, 2016) and 0.8% of the total elderly people in Tangerang Selatan prefer to stay in the orphanage because they feel have many friends for activities, worshiping and eliminate loneliness.
This study aims to determine the quality of life of the elderly and the factors related to the quality of life of elderly living in the werdha orphanage of Tangerang Selatan region.
Cross-sectional study design was used in 144 selected randomly elderly from 4 orphanages in South Tangerang. Data collected using interview method using questionnaires that have been tested for validity and reliability, and analyzed using multiple logistic regression test.
The results showed that 74.3% of elderly people living in the orphanage of Tangerang Selatan have quality of life, elderly education is a factor related to the quality of life of the elderly (p = 0,003; OR 3,22; 95% CI 1,49-6, 97). Elderly with a high education has a 3,2 times more quality of life than the poorly educated elderly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T49291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid
"Masalah yang paling sering disebabkan oleh penuruan fungsi tubuh adalah penurunan fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia. Tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup adalah dengan melakukan latihan berjalan dan berbincang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi berjalan dan berbincang terhadap fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia di Kota Depok. Penelitian dengan menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok perlakuan 43 lansia dan kelompok kontrol 40 lansia. Pengambilan sampel dilakukan dengn cara multistage random sampling. Dengan uji t, hasilnya menunjukkan ada peningkatan rerata nilai fungsi psikososial dan kualitas hidup pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol dengan masing-masing nilai p sebesar 0,000 dan 0,003. Uji Mancova dilakukan untuk melihat konfounding yaitu karakteristik. Didapatkan hasil seluruh karakteristik bukan merupakan konfounding dengan masing-masing nilai p>0,05. Latihan berjalan dan berbincang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

Decreased the function the body's and ability to make the needs of elderly become inadequate. The most common problems caused by it is a decrease in psychosocial functioning and quality of life of the elderly. Nursing intervention will improve the function psychosocial and quality of life of older people or adults through walking and talking exercise. The purpose of this study was to identify the effect of the intervention of walking and talking on the psychosocial functioning and quality of life of the older people in Depok City. The research using a quasiexperimental design with intervention and control groups. There were 43 of older people in the intervention group and 40 of older people in control group. Multistage random sampling method was chosen. The t test statistic showed increased in the average score of psychosocial functioning and quality of life in the intervention group was higher than the control group with respective p values of 0.000 and 0.003. A MANCOVA analysis was used to detect confounding factors. The result Showed all the characteristics have p value > 0.05. It is mean that none confounding factors in this study. Walking and talking execise can improve psychosocial functioning and quality of life in the elderly significantly. It is recommended that this exercise can be applied in the context of nursing care to the elderly regularly and scheduled."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
"Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia.
Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri.

Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep.
Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling.
The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwi Darmayanti
"Lansia merupakan individu tahap akhir perkembangan yang memiliki beberapa perubahan pada sistem tubuhnya. Sistem muskuloskeletal ialah sistem yang identik dengan perubahan yang sering terjadi pada lansia. Perubahan pada sistem tersebut berdampak pada menurunnya kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan lansia mengalami jatuh. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian morse fall scale (MFS) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh ialah dengan latihan keseimbangan. Metode square stepping exercise (SSE) dipilih sebagai metode latihan keseimbangan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini didapatkan peningkatan gaya berjalan klien yang lebih cepat saat dilakukan pengukuran awal dan akhir, lebih mahir melakukan gerakan latihan dan peningkatan kemampuan perpindahan kaki dari tiap pijakan latihan.  Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktifitas latihan rutin untuk mencegah resiko jatuh lansia.

 


The elderly was the individuals which in the final stages of development. Musculosceletal system is a system that identical to frequent changes in the elderly. Changes in that system, have an impact on decreasing the strength of muscles, bones and joints which can cause elderly to fall. This paper aims to explain the results of nursing care to elderly who have a risk of fall. Morse fall scale (MFS) and Timed up and Go test (TUG) were used to measure risk of fall. Balance exercise is one of nursing intervention that can deal to risk of fall. The square stepping exercise (SSE) method was chosen as the balance exercise method used. The result obtained that there was increased gait during initial and final measurements; more skillfull when performing exercises movement and increased ability to move each steps. This exercise is recommended to be applied at nursing home as a new activities to prevent the risk of fall in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosari Sesanti
"Lansia adalah sebuah kondisi akhir dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya perubahan fisiologis dan juga psikososial. Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha adalah lansia yang dikategorikan terlantar. Pelayanan kesehatan diperoleh lansia di Panti Sosial Tresna salah satunya adalah perawatan yang mendukung spiritual. Spiritualitas mencegah lansia melakukan tindakan maladaptive. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat spiritualitas dan kualitas hidup pada lansia di Panti Sosial Tresna Budi Mulia 2. Sampel penelitian adalah 160 responden lansia diatas 60 tahun, Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan tekhnik Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Chi-Squre yang menunjukkan hasil terdapat hubungan tingkat spiritualitas dan
kualitas hidup pada lansia (p-value = 0,000 < 0,005 dan X2 = 21,774). Hasil analisis juga menunjukkan nilai OR sebesar 4,745 yang berarti bahwa tingkat spiritualitas rendah berisiko sebanyak 5 kali lipat memiliki kualitas hidup rendah. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pelayanan keperawatan, institusi pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan, serta penelitian keperawatan terkait peningkatan kualitas hidup dengan meningkatkan spiritualitas lansia.

Older adult is a final condition in human life which is characterized by physiological and psychosocial changes. The Older Adult in the Tresna Werdha Social Institution is a place for those who are categorized as neglected older adult. One of the health services available to the older adult at the Tresna Werdha Social Institution is spiritual support. Spirituality prevents the older adult from taking maladaptive actions. This study aimed to identify the relationship between the level of spirituality and quality of life in the older adult at the Tresna Werdha Budi Mulia 2 Social Institution. The research sample was 160 older adult respondents over 60 years. The research design used cross sectional with Stratified Random Sampling technique. Data analysis used Chi-Squre resulted there is a relationship between the level of spirituality and quality of life (p-value = 0.000 <0.005 and X2 = 21.774). This results also showed OR value of 4.745 which means that a low level of spirituality is at risk of 5 times having a low quality of life. The results of this study
are expected to be useful for nursing services, educational institutions and the development of nursing science, as well as nursing research related to improving the quality of life by increasing the spirituality of the older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"Struktur penduduk dunia baik di Indonesia maupun dunia telah bergeser menjadi berstruktur penduduk tua. Dikatakan sebagai struktur penduduk tua, jika populasi lansia di suatu negara lebih dari tujuh persen. Pada tahun 2018 terdapat 9,27 persen (sekitar 24,49 juta) lansia di Indonesia. Beralihnya struktur ini dikarenakan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Jumlah lansia di perkotaan lebih banyak diandingkan di perdesaan. DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat pemeritahan. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai perkotaan untuk memberikan contoh pelayanan kesehatan dan sosial yang baik bagi penduduknya termasuk lansia. Terdapat sejumlah 1225 lansia bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) dan komunitas masyarakat. Tingginya jumlah lansia menjadi perhatian baik pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan masalah lansia.
Pada institusi sosial ini, lansia, sebagai kelompok yang rentan mengalami perubahan baik secara fisik, psikologis, sosial dan lingkungan memungkinkan lansia untuk sulit beradaptasi dengan lingkungannya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia menurut domain kualitas hidup World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). Penelitian dilakukan dengan desain campuran, yakni penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen dilakukan pada 80 responden lansia masingmasing 40 responden di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung dan Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan obat, aktifitas fisik dan domain psikologis memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup lansia dengan p value 0,04; 0,03 dan 0,034. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup dan kepuasan akan kesehatan dan domain kualitas hidup antara responden PSTW dan STW. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terkait peningkatan interaksi sosial, perbaikan kondisi lingkungan dengan pelaksanaan program dan pelatihan petugas. Diharapkan penelitian lebih lanjut terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di institusi sosial panti werdha.

The population structure in both global and Indonesia has shifted to an ageing population. The country is called by ageing population if the elderly population is more than seven percent. In 2018, there were 9.27 percent (around 24.49 million) of the elderly in Indonesia. This changing structure is due to the increasing of life expectancy. The elderly population in urban areas is more than rural areas. DKI Jakarta is the country`s capital and government center. This makes Jakarta as an urban city to provide good health and social services for its population, including the elderly. There are a number of 1225 elderly in elderly institution (PSTW) and the community. The high number of elderly peoples is a concern of both the government and the public to pay attention to the problem of the elderly.
In this social institution, the elderly, as a group that is susceptible to change both physically, psicologically, socially and environmentally, allows the elderly to be difficult to adapt to their environment so that this can affect their quality of life. This study aims to describe the quality of life of the elderly according to the quality of life domain of the World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). The study was conducted with a mixed design, quantitative and qualitative research. Distribution of questionnaires, in-depth interviews, observations, and document studies were carried out on 80 elderly respondents, each of 40 respondents at the Tresna Werdha Social Institution (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung and Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
The results showed that drug use, physical activity and psychological domain has an influence on the elderly quality of life with p value 0,04; 0,03 and 0,034. The results showed no difference in quality of life score and satisfaction with health score and quality of life domains between PSTW and STW respondents. This research is expected to be an input related to increasing social interaction, improving environmental conditions with the implementation of programs and training of officers. It is expected that further research related to interventions that can improve the quality of life of the elderly in social institutions of nursing homes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Sari Cahya Ningsih
"Lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis pada sistem musculoskeletal dikarenakan proses
menua. Perubahan sistem ini menimbulkan masalah risiko jatuh pada lansia. Risiko jatuh dapat
meningkatkan kerentanan kejadian jatuh, sehingga dapat menyebabkan cedera fisik. Penulis
ini bertujuan untuk menganalisis intervensi unggulan dalam mengatasi risiko jatuh pada lansia
yaitu intervensi Multifactorial Exercise dengan metode Stay and Independent for Life (SAIL).
Intervensi ini merupakan kombinasi antara latihan kekuatan otot dan keseimbangan dilakukan
selama 2 minggu dalam frekuensi 2 kali seminggu pada klien kelolaan. Hasil implementasi
akan dievaluasi menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test
(TUG) dan Berg Balance Scale (BBS). Hasil menunjukan peningkatan pada pengukuran TUG
yang melihat keseimbangan dalam pergerakan mobilitas klien, dan didapatkan skor 33 detik
menjadi 31 detik setelah intervensi. Pengukuran keseimbangan klien dengan BBS
menunjukkan peningkatan skor dari 14 menjadi 16. Rekomendasi penulis perlu ditambahkan
intervensi Multofactorial Exercise sebagai variasi dalam Terapi Aktivitas Kelompok yang
sudah dilakukan secara rutin. Manfaatnya agar lansia tidak cepat bosan dengan latihan yang
sedang diterapkan, selain itu variasi latihan dapat memberikan hasil yang optimal.

The elderly experience a decrease in physiological function in the musculoskeletal system due
to aging. This system change raises the risk of falling in the elderly. The risk of falling can
increase the susceptibility to falls, which can cause physical injury. This author aims to analyze
leading interventions in overcoming the risk of falling in the elderly, namely the Multifactorial
Exercise intervention with the Stay and Independent for Life (SAIL) method. This intervention
is a combination of muscle strength and balance exercises carried out for 2 weeks in a
frequency of 2 times a week on managed clients. Implementation results will be evaluated using
Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS)
measurements. The results show an increase in TUG measurements that see balance in the
movement of client mobility, and obtained a score of 33 seconds to 31 seconds after the
intervention. Measurement of client balance with BBS shows an increase in score from 14 to
16. The authors recommendation needs to be added to the intervention of Multofactorial
Exercise as a variation in Group Activity Therapy that has been done routinely. The benefit is
that the elderly do not get bored quickly with the exercise being applied, besides that variations
of the exercise can provide optimal results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Viona Maria
"Lansia perkotaan  mengalami beban sosial dan kesehatan akibat proses penuaan yang berujung pada keterlantaran. Salah satu institusi perawatan jangka panjang yaitu Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) menjadi tempat tinggal bagi lansia perkotaan yang terlantar. Transisi tempat tinggal dan perubahan fisiologis dan afektif lansia menyebabkan lansia rentan mengalami depresi. Kejadian depresi lansia ini seringkali tidak terdeteksi sehingga membutuhkan perhatian lebih dari perawat dan pihak PSTW.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan depresi selama 5 minggu di PSTW Budi Mulya 1 Ciracas, Jakarta Timur. Asuhan keperawatan yang dilakukan berupa intervensi latihan fisik selama 3x50 menit selama seminggu. Evaluasi akhir dengan menggunakan GDS-15 menunjukkan terjadi penurunan gejala depresi pada lansia.

Displaced urban elderly are vulnerable to psychosocial problems due to social, health and economic burdens. One of the long-term care institutions, the Tresna Werdha Social Institution (PSTW), becomes a residence for displaced urban elderly. Residence transition along with physiological and physiological and affective changes cause the elderly to be prone to suffer depression. The incidence of elderly depression is often undetectable and requires more attention from nurses and social institution parties.
The writing of this scientific paper aims to explain nursing care in depressed elderly for 5 weeks at PSTW Budi Mulya 1 Ciracas, East Jakarta. Nursing care carried out in the form of physical exercise intervention for 3x50 minutes during a week. The final evaluation by using GDS-15 indicateds a decrease in depressive symptoms in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>