Ditemukan 164822 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Syukri
"Penelitian ini mengeksplorasi perjalanan Yayasan Jamiat Kheir, organisasi sosial pendidikan Islam modern pertama di Indonesia, yang berdiri sejak awal abad ke-20. Sebagai lembaga dengan sejarah berdirinya lebih dari satu abad, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejarah, transformasi, penyebaran pendidikan, serta tantangan dalam menjaga relevansi di era modern. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui wawancara dengan narasumber seperti Habib Ali bin Yahya dan Habib Umar Alhaddad, serta tinjauan dokumen tertulis dan visual yang relevan. Teori transformasi sosial diterapkan untuk memahami dinamika perubahan peran Jamiat Kheir dari organisasi sosial ke yayasan pendidikan modern yang adaptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jamiat Kheir telah berkontribusi signifikan terhadap sosial dan pendidikan Islam di Indonesia, meski menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan pengelolaan internal. Penelitian ini juga mengidentifikasi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan meliputi penguatan teknologi informasi dan pembaruan manajemen. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan Islam dan inspirasi bagi organisasi serupa, khususnya melalui pendekatan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
This article explores the journey of Jamiat Kheir Foundation, the first modern Islamic social education organization in Indonesia, which was established in the early 20th century. As an institution with a history of more than a century, this study aims to uncover the history, transformation, dissemination of education, and challenges in maintaining relevance in the modern era. With a qualitative descriptive approach, data were obtained through interviews with informants such as Habib Ali bin Yahya and Habib Umar Alhaddad, as well as a review of relevant written and visual documents. The theory of social transformation was applied to understand the dynamics of the changing role of Jamiat Kheir from a social organization to an adaptive modern educational foundation. The results of this study indicate that Jamiat Kheir has contributed significantly to social and Islamic education in Indonesia, despite facing the challenges of globalization, digitalization, and internal management. This study also identifies key strategies for maintaining sustainability including strengthening information technology and management renewal. This study is expected to contribute to the development of Islamic education and inspire similar organizations, especially through an adaptive approach to changing times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Juhdi Syarif
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Enizar Muaz
"
ABSTRAKJam'iyyat Al Khayr lebih dikenal dengan sebutan nama Jamiat Kheir, didirikan di Jakarta pada tanggal 17 Juli 1905 M. Pendiri organisasi ini adalah Sayid Muhammad Al-Fakhir ibn ' Ab d Al Rahman Al Mashhur, Sayid Muhammad ibn 'Abd Allah ibn Sihab,Sayid Idrus ibn Ahmad ibn Sihab dan Sayid Shaykhan ibn Sihab.
Organisasi ini terbuka bagi setiap muslim tanpa perbedaan asal usul, walaupun kebanyakan anggotanya adalah orang Arab. Beberapa tokoh masyarakat Indonesia, antara lain : K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, R. Hasan Djajadi-ningrat, saudara dari Prof. Husein Djajadiningrat, dan H.0-S. Tjokroaminoto, pendiri Sarikat Islam adalah anggota Ja_miat Kheir pada tahun 1910 M. Mereka hanya merupakan ang_gota-anggota pasif saja.Pemimpin dan anggota organisasi ini umumnya adalah orang..
"
1986
S12909
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"The title of the book derives from the theme of the 20th Conference on Applied Social Sciences of the Professional Association of German Sociologists, held in Munich in May 2019.
The question of what concrete contributions social innovations can make to the transition to forms of sustainable coexistence and economic activity is as much the focus of this book as the question of what contribution the social sciences can make. Thus, on the one hand, it is about concrete social innovations that help us to achieve the goal of living and doing business sustainably, but on the other hand, it is also about the way in which the social sciences - not least through appropriate theoretical and methodological training - can be made socially responsible for the success of such socially innovative processes.
This book is a translation of an original German edition. The translation was done with the help of artificial intelligence (machine translation by the service DeepL.com). A subsequent human revision was done primarily in terms of content, so that the book will read stylistically differently from a conventional translation."
Germany: Springer Wiesbaden, 2023
e20550448
eBooks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
303.32 PEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ziemek, Manfred
Jakarta: P3M, 1986
297.7 ZIE p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Najwa
"Habib Usman bin Yahya adalah seorang ulama dari Hadramaut (1822M-1914M). Kedatangannya ke Batavia bertujuan menyebarkan dakwah dengan menulis kitab-kitab untuk dibaca dan diamalkan oleh masyarakat di Batavia. Penulis melakukan penelitian Peran Habib Usman bin Yahya dalam Perkembangan Dakwah Islam di Batavia (1862-1914) dengan metode keperpustakaan. Penulis melakukan penelitian ini dengan langkah-langkah berikut, yaitu langkah pertama, penulis memilih korpus data yangsesuai untuk diteliti. Langkah kedua, penulis menimbang korpus data dari media cetak dan media elektronik. Langkah ketiga, penulis menemukan korpus data yang sesuai yaitu peran Habib Usman bin Yahya di Batavia. Langkah keempat, penulis mengaplikasikan kerangka teori pada korpus data. Langkah kelima, penulis menganalisis korpus data dan menarik kesimpulan.
Penulis mengambil tema penelitian ini karena pada tahun 1862 merupakan awal kedatangannya ke Batavia dan ketika itu dia berusia 40 tahun. Pada tahun 1862 inilah dia mulai berdakwah Islam dengan mengajarkan ilmu-ilmunya yang dia miliki kepada masyarakat Islam Batavia.Dia berdakwah untuk pertama kalinya di Masjid Pekojan. Setiap kali dia mengajar di Masjid Pekojan, banyak masyarakat yang datang untuk mendengarkan kajian-kajian tentang Islam yang akan dia sampaikan kepada mereka. Selain berdakwah, dia juga fokus menulis kitab-kitab.Dia banyak melahirkan buah karyanya dengan menulis banyak kitab, dengan begitu terbukti bahwa dia berperan penting dalam perkembangan dakwah Islam di Batavia dan sekaligus dia sebagai ulama yang produktif.Penulis mengambil batas waktu pada penelitian ini hingga tahun 1914. Pada tahun 1914 merupakan tahun meninggalnya Habib Usman bin Yahya yang bertepatan pada hari Senin, 9 Januari 1914 M padausia 92 tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perkembangan dakwah Islam di Batavia (1862-1914) yang dibawa oleh Habib Usman bin Yahya yang menjunjung nilai Islam dapat diterima dengan baik, sehingga perkembangan dakwah Islam di Batavia dapat tersebar secara luas.
Habib Usman bin Yahya is a scholar of Hadramaut (1822 M-1914 M). His return to Batavia aimed at spreading propaganda to write books to be read and practiced by society in Batavia. The author conducted research Habib Usman bin Yahya Role in the Development of Islamic Da'wah in Batavia (1862-1914) based on literature method. The author conducted this study with the following steps, namely a first step, the authors chose the appropriate data corpus to be investigated. The second step, the authors weigh the corpus of data from the print media and electronic media. The third step, the authors found which the corpus of data corresponding role Habib Usman bin Yahya in Batavia. The fourth step, the authors apply the theoretical framework on the corpus of data. The fifth step, the authors analyze the corpus of data and draw conclusions. The author takes the theme of this study because in 1862 was the beginning of his return to Batavia and when he was 40 years old. In 1862 he started preaching Islam this is by teaching the science-knowledge which he possesses the Islamic community of Batavia. He preached for the first time in the mosque Pekojan. Every time he taught in the mosque Pekojan, many people who came to listen to studies on Islam he would convey to them. Besides preaching, he also focuses on writing books. He delivered many pieces of his work by writing many books, with so evident that he was instrumental in the development of Islamic proselytizing in Batavia and at the same time he is as productive scholars. The author took the time limit in this study until 1914. In 1914 is the year of the death of HabibUsman bin Yahya who fell on a Monday, January 9th, 1914 M at the age of 92 years.The result from research indicate that the growth missionize Islam in Batavia (1862-1914) brought by Habib Usman bin Yahya who uphold Islamic values which is acceptable and spread widely."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61410
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mortaza A Syafinuddin Hammada
"Kajian Penerapan Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Sekolah Adiwiyata Mandiri di DKI Jakarta Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan Education for Sustainable Development sejak Konferensi Tingkat Tinggi KTT Bumi, Rio De Jeneiro, 1992 belum menunjukkan kemajuan sesuai harapan. Materi pendidikan lingkungan dan program sekolah berwawasan lingkungan juga sudah diluncurkan pemerintah karena pendidikan dipandang sebagai pengungkit kesadaran lingkungan yang lebih maju. Konsep yang terakhir dilaksanakan adalah Adiwiyata, sebuah penghargaan yang diberikan pemerintah kepada sekolah berbudaya lingkungan dengan harapan budaya lingkungan akan terbentuk di sekolah dan dapat berpengaruh kemasyarakat luas. Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2006, kini telah tercatat 290 sekolah yang memperoleh penghargaan nasional Adiwiyata, namun kenyataannya kesadaran dan budaya lingkungan di sekitar sekolah belum terwujud sesuai harapan, bahkan ada sekolah Adiwiyata yang mengalami penurunan kualitas.
Penelitian ini bertujuan membangun model pendidikan berbudaya lingkungan dengan memanfaatkan modal sosial, sebuah modal yang merupakan bagian dari konsep Daya Dukung Lingkungan Carrying Capacity. Berdasarkan analisis kualitatif, ditemukan bahwa program Adiwiyata mengandung modal sosial yang dapat digunakan untuk menerapkan pendidikan berbudaya lingkungan. Berdasarkan analisis deskriptif, ditemukan bahwa sekolah Adiwiyata Mandiri telah memanfaatkan modal sosialnya dalam penerapan konsep ESD Education for Sustainable Development . Berdasarkan kedua analisis tersebut maka konsep Adiwiyata dikembangkan menjadi sebuah model pendidikan berbudaya lingkungan yang optimal melalui pemanfaatan modal sosial.
A Study on Implementation of the Education for Sustainable Development Concept at AdiwiyataMandiri School in DKI Jakarta The Education for Sustainable Development is a concept which declared by Rio De Jeneiro Earth Summit in 1992. Since it declaration the expectation of the concept is not rich optimally yet. The enviromental education curriculum and all enviromental program of view also was launched as a leverage of environmental awareness. Adiwiyata is the government program to make an environmental culture of daily activity both in the school and community anrround it. Since the first of the launching until now there are 290 school are awarded national level of Adiwiyata, but in fact the expectation is not realized yet, even many school were quality degraded. The objective of the research is to develop a model for environmental consciousness education with implementation of Social Capital. Social capital is one of the part of the concept of carrying capacity. According to the descriptive qualitative analysis the research found that the Adiwiyata program has been adopted criteria of the Education for SustanableDevelupment ESD to implement the environmental conscious eduacation. The research also found that the social capital of AdiwiyataMandiri school have been used to develop the environmental conscious and culture eduacation. According to all analysis the result of the research can develop The Adiwiyata Concept to be a model to optimalized an environmental education culture through application of social capital. "
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
"Kebudayaan memberi pemahaman tentang norma-nomia ideal yang menjadi acuan kehidupan masyarakat. Pemahaman budaya memberi peluang realisasi nilai-nilai dan norma-norma ideal yang menjadi acuan bcrperilaku. Sejalan perkembangan zaman, norma-norma ideal itu pun mengalami perubahan, khususnya perubahan pemahaman budaya di kalangan generasi muda. Kajian terhadap budaya ideal sebagai acuan perilaku, bersandar pada pendapat Talcot Parsons bahwa tindakan memiliki empat fungsi penting yakni ; 1) kemampuan adaptasi, 2) pencapaian tujuan, 3) kemampuan mengatur hubungan, 4) memelihara pola- pola budaya. Di Waikabubak, kehidupan masyarakat masih terikat erat dengan adat-istiadat. Pemahaman budaya lokal sebagai acuan perilaku masih stabil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, akibat pekembangan teknologi, beberapa pemahaman budaya ideal mengalami perubahan meliputi perubahan pola pikir, perubahan perilaku berpakaian, dan pemakaian barang-barang elekronik."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Khotibul Umam
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, {s.a.}
297 EDUISMK 5:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library