Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Fauziah
"Latar belakang: Ketakutan persalinan merupakan fenomena yang umum dialami pada ibu postpartum dan memiliki dampak signifikan bagi ibu dan bayinya. Ketakutan yang berlebihan dapat menyebabkan stress yang dapat memicu komplikasi dan menghambat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran ketakutan persalinan pada ibu postpartum. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu postpartum sebanyak 263 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 171 responden yang dipilih secara convenience sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner The Wijma Delivery Expectancy/ Experience Questionnaire Versi B (W-DEQ-B). Analisa penelitian dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 45.6% ibu postpartum mengalami ketakutan sedang akan persalinan. Mayoritas ibu postoartum yang berpendidikan tinggi 82.5% mengalami ketakutan rendah akan persalinan. 79.5% ibu berusia 20-35 tahun dan 75.6% ibu yang menjalani proses persalinan bedah sesar mengalami ketakutan sedang akan persalinan. Mayoritas ibu postpartum yang mengalami tokophobia, 75% ibu bekerja, 58.3% memiliki pendapatan keluarga sedang dan 66.7% pada ibu multipara. Rekomendasi: Berdasarkan penelitian ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat memahami karakteristik ibu dan mengenali tanda dan gejala ketakutan persalinan sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat agar tidak terjadi dampak negatif baik bagi ibu maupun bayinya.

Background: Fear of childbirth is a common phenomenon in postpartum mothers and has a significant impact on both mother and baby. Excessive fear can cause stress that can trigger complications and hinder the labour process. This study aims to identify the description of the fear of childbirth in postpartum mothers. The method in this study is descriptive quantitative. The population in this study were 263 postpartum mothers, with a sample size of 171 respondents selected by convenience sampling. The instrument in this study used The Wijma Delivery Expectancy/ Experience Questionnaire Version B (W-DEQ-B) questionnaire. The research analysis was conducted univariately. The results showed 45.6% of postpartum women experienced moderate fear of childbirth. The majority of postpartum mothers with high education 82.5% experienced low fear of childbirth. 79.5% of mothers aged 20-35 years and 75.6% of mothers who had cesarean delivery (SC) experienced moderate fear of childbirth. The majority of postpartum mothers who experienced tokophobia, 75% were working mothers, 58.3% had a medium family income and 66.7% were multiparous mothers. Recommendation: Based on this study, it is expected that health workers can understand the characteristics of mothers and recognise the signs and symptoms of fear of childbirth so that they can provide appropriate interventions to prevent negative impacts on both mothers and their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roudlotul Jannah
"Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis yang menyebabkan perubahan fisik maupun psikososial baik terhadap ibu hamil dan suami. Perubahan transisi peran baru calon ayah salah satu fase penting, dimana kesehatan mental laki-laki perlu mendapatkan perhatian besar untuk mendukung kesehatan ibu hamil. Sehingga suami mengalami kekhawatiran atau ketakutan menjelang persalinan. Ketakutan persalinan pada ayah mempunyai dampak, yakni kurangnya dukungan sosial terhadap ibu hamil. Dampak yang terjadi pada ketakutan persalinan dapat diminimalisir dengan keintiman pada pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah.
Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 106 responden yang dipilih secara quota sampling dan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner Father’s Fear of Childbirth Scale dan kuesioner The Miller Social Intimacy Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur responden 32 tahun, berpendidikan perguruan tinggi (69.8%), kehamilan primigravida (50.9%) dan umur kehamilan trimester ketiga yakni 25-36 minggu (33.3%) dan  ≥ 36 minggu (34.9%). Intimasi responden pada tingkat rendah (54.7%) dan (47.2%) mengalami ketakutan yang tingkat sedang sampai tinggi (47.2%). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah melalui uji Chi Square (p value 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini, merekomendasikan perlunya edukasi tentang kehamilan dan persalinan pada ayah saat antenatal care, serta mempersiapkan mental untuk memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Pregnancy and childbirth are physiological processes that cause physical and psychosocial changes to both the pregnant mother and her husband. Changes in the transition to the new role of prospective fathers are one of the important phases, where men's mental health needs to receive great attention to support the health of pregnant women. So the husband experiences worry or fear before giving birth. Fear of childbirth in fathers has an impact, namely a lack of social support for pregnant women. The impact on fear of childbirth can be minimized by intimacy with your partner. The aim of this study was to identify the relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers. Method: This research was cross-sectional, involving 106 respondents selected using quota sampling and according to inclusion and exclusion criteria. Data were collected using the Father's Fear of Childbirth Scale questionnaire and The Miller Social Intimacy Scale questionnaire. The research results showed that the majority of respondents were 32 years old, had a college education (69.8%), primigravida pregnancy (50.9%) and the third trimester gestational age was 25-36 weeks (33.3%) and ≥ 36 weeks (34.9%). Respondents' intimacy was at a low level (54.7%) and (47.2%) experienced moderate to high levels of fear (47.2%). The main results of this study show that there is a relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers using the Chi Square test (p value 0.003). Based on the results of this research, we recommend the need for education about pregnancy and childbirth for fathers during antenatal care, as well as mental preparation to provide support to pregnant women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlela Lantu
"Kecemasan kehamilan dan ketakutan persalinan merupakan masalah psikologis yang sering terjadi pada trimester III kehamilan yang memberikan dampak negatif terhadap maternal dan janin. Salah satu intervensi non farmakologi yang dapat menurunkan tingkat kecemasan kehamilan dan ketakutan persalinan adalah pemberian edukasi antenatal dengan media audiovisual. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi antenatal dengan media audiovisual terhadap kecemasan kehamilan dan ketakutan persalinan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment Pre post test with control  group yang melibatkan 77 ibu hamil yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi mendapatkan edukasi rutin dikombinasikan dengan audiovisual dan kelompok kontrol mendapatkan edukasi rutin. Pemilihan sampel menggunakan consecutive sampling pada ibu hamil yang memiliki usia kehamilan 28 – 33 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi antenatal dengan media audiovisual lebih memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kecemasan kehamilan dan ketakutan persalinan (Pvalue <0,001), lebih lanjut didapatkan bahwa meskipun faktor pendidikan memiliki hubungan dengan kecemasan kehamilan, namun faktor yang paling berpengaruh adalah faktor edukasi audiovisual (Pvalue <0,001) dengan pengaruh sebesar 20,21 % terhadap kecemasan kehamilan dan 84,30% terhadap ketakutan persalinan. Sehingga pemberian edukasi audiovisual direkomendasikan untuk diterapkan dalam layanan antenatal care sebagai upaya untuk menurunkan kecemasan kehamilan dan ketakutan persalinan pada ibu hamil.

Pregnancy anxiety and fear of childbirth are psychological problems that often occur in the third trimester of pregnancy that have a negative impact on the mother and fetus. One of the non-pharmacological interventions that can reduce the level of pregnancy anxiety and fear of childbirth is the provision of antenatal education with audiovisual media. The purpose of this study is to see the effect of antenatal education with audiovisual media on pregnancy anxiety and fear of childbirth. This study used  a quasi-experiment research design Pre post test with control group involving 77 pregnant women who were divided into two groups, namely the intervention group received routine education combined with audiovisual and the control group received routine education. Sample selection used consecutive sampling in pregnant women who had a gestational age of 28 – 33 weeks. The results showed that antenatal education with audiovisual media had a more significant influence in reducing pregnancy anxiety and fear of childbirth (Pvalue <0.001), further found that although the educational factor has a relationship with pregnancy anxiety, the most influential factor was the audiovisual education factor (Pvalue <0.001) with an effect of 20.21% on pregnancy anxiety and 84.30% on fear of childbirth. Therefore, the provision of audiovisual education is recommended to be applied in antenatal care services as an effort to reduce pregnancy anxiety and fear of childbirth in pregnant women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Winarti
"ABSTRAK
Persalinan merupakan peristiwa yang sangat penting bagi seorang ibu, namun tidak sedikit ibu yang mengalami persalinan yang tidak memuaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intensitas nyeri persalinan dengan kepuasan terhadap pengalaman persalinan ibu. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan 260 responden di Hermina Hospital Group. Alat ukur yang digunakan antara lain The Satisfaction with Childbirth Experience SWCBE , Numeric Pain Intensity Scale NPIS dan kuesioner pengetahuan tentang proses persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total rerata kepuasan pengalaman persalinan ibu adalah 119,6 dengan standar deviasi 10,6 total rerata 1 SD = 130,2 Hanya terdapat 38 responden 14,6 yang memiliki skore > 130,2. Rerata skala intensitas nyeri persalinan ibu adalah 7,13. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri persalinan dengan kepuasan ibu terhadap pengalaman persalinannya r= 0,213 , faktor lain yang memengaruhi kepuasan pengalaman persalinan ibu adalah lama kala 1 persalinan r = -0,142 . Jenis persalinan, pengetahuan tentang proses persalinan dan status paritas tidak memengaruhi kepuasan pengalaman persalinan ibu. Nyeri persalinan dan penangananya merupakan faktor yang sangat berperan terhadap kepuasan pengalaman persalinan ibu, untuk itu penanganan nyeri persalinan merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam penilaian kualitas pelayanan dikamar bersalin.
ABSTRACT
Childbirth is a very important event for a mother, but not a few women who experience dissatisfaction during their labor. The aim of this study is to identify the correlation between the intensity of labor pain and the satisfaction with childbirth experience. The cross sectional study applied a consecutive sampling technique to select 260 parturian in Hermina Hospital Group as respondents. The measurement tool consist of The Satisfaction with Childbirth Experience SWCBE , Numeric Pain Intensity Scale NPIS and questionaries of Chilbirth process knowledge. The result show that the average total of satisfaction of childbirth experience is 119,6 with deviation standard of 10,6 average total 1SD 130,2 . Only 38 respondents 14,6 have score 130,2. Average intensity scale of labor pain is 7,13. There is significant correlation between intensity of labor pain and the satisfaction with childbirth experience r 0,213 , Another factor affecting the satisfaction with childbirth experience is length labor r 0,142 . Mode of delivery, knowledge of childbirth process and parity status do not affect the satisfaction with childbirth experience. Labor pain and its management is a very important factor to a childbirth experience, Therefore, pain management is important in evaluating quality maternity care."
2017
T48530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunika Anziana Aviary
"Nyeri persalinan menjadi pemikiran tersendiri bagi ibu bersalin, terutama ibu primi. Nyeri berefek negatif jika tidak ditangani. Berbagai macam penanganan nyeri persalinan telah dikembangkan. Penelitian bentuk deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu primipara mengurangi nyeri saat persalinannya. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap 43 responden ibu primipara di wilayah Puskesmas Cimanggis, Jagakarsa dan Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% lebih responden melakukan peningkatan pengetahuan, napas dalam, memfokuskan pikiran pada pernapasan, relaksasi otot, effurage, dan perubahan posisi. Cara-cara meningkatkan keefektifan teknik pengurangan nyeri persalinan perlu dikembangkan lagi, sejalan dengan tingginya angka ibu yang sudah menerapkan teknik-teknik tersebut pada persalinannya.

Labor pain become a special thought for the mother's own birth, particularly for primiparous. Pain has negative effects if it is untreated well. Because of that, various ways have been developed to manage labor pain. The purpose of this descriptive research is determine the primiparous experience reduced pain during labor. The study was conducted with a purposive sampling of respondents 43 primiparous in the area of Cimanggis, Jagakarsa and Pasar Rebo Health Center.
The result of the research can be concluded that more than 50% of respondents do the enhancement of knowledge, a deep breath, focus mind onbreathingg, muscle relaxation, effuarage, and position changes. The ways to improve the effectiveness of labor pain reduction techniques are necessary to be developed again, aligned with the high number of mothers who have applied these techniques in labor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S54234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Kepuasan pengalaman persalinan merupakan harapan bagi ibu bersalin, namun hal tersebut tidak selalu menjadi kenyataan dikarenakan terdapat beberapa ibu yang mengalami ketidakpuasan pengalaman persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan pengalaman persalinan pada Ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi komparatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dengan jumlah besar sampel yang digunakan yaitu 107 ibu postpartum. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner The Statisfaction with Childbirth Experience (SWCBE) versi Bahasa Indonesia. Analisis univariat kepuasan pengalaman persalinan menggunakan nilai mean. Analisis bivariat menggunakan uji T-Independen. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value < 0,05 yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan rata-rata kepuasan pengalaman persalinan pada ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Hasil penelitian ini menguatkan bahwa tindakan episiotomi cukup dilakukan jika terdapat indikasi yang kuat untuk dilakukannya. Jika hal tersebut dilakukan pada saat yang tidak tepat nantinya berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan sebagai salah satu penyumbang ketidakpuasan pengalaman persalinan. Maka dari itu, perlu adanya pengajaran kesiapan persalinan bagi ibu bersalin sejak masa kehamilan, sehingga ibu merasa siap dengan persalinannya dan memberikan pengalaman yang positif bagi setiap ibu bersalin dimasa mendatang.

ABSTRACT
A satisfaction of childbirth experience is a hope for mothers giving birth. In fact, it cannot be happened easily as they wished for because there are some mothers who dissatisfaction in childbirth experience. This research aims to determine the differences about satisfaction of childbirth experience in multiparous mother that had been done with and without episiotomy. This descriptive research is using comparative study and sample technique using non probability sampling with total sample of 107 postpartum mother. Data collection has been done by using Indonesian version of The Satisfaction with Childbirth Experience (SWCBE). Univariate analysis of childbirth experience satisfaction is using mean score. Bivariate analysis using independent t-test. The result showed p value < 0,05 which indicates there was a significant differences in the average level of satisfaction of the experience of childbirth in multiparous mothers who had an episiotomy and who did not do an episiotomy. The results of this study reinforce that episiotomy is enough if there are strong indications to do. If this is done at the wrong time, it will have a negative impact on maternal health and as a contributor to dissatisfaction with the childbirth experience. Therefore, there is a need to teach the readiness of childbirth experience for mothers during pregnancy, that mothers feel ready with childbirth and provide a positive experience for every maternity mother in the future."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asty Nofika Utami
"ABSTRAK
Peran suami sangat penting untuk membantu istri dalam mengurangi nyeri persalinan. Cara yang dapat dilakukan oleh suami antara lain massase, relaksasi napas dalam, imajinasi, posisi dan kompres. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pengalaman cara suami membantu mengurangi nyeri persalinan istri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Sampel penelitian terdiri dari suami yang mendampingi dan memberikan dukungan serta cara untuk mengurangi nyeri selama persalinan sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel diambil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% lebih responden menggunakan teknik relaksasi napas dalam, massase atau sentuhan, perubahan posisi serta teknik distraksi. Sedangkan kurang dari 50% responden menggunakan teknik kompres untuk mengurangi nyeri persalinan. Hasil penelitian merekomendasikan untuk meningkatkan peran suami dalam mengurangi nyeri persalinan.

ABSTRACT
Husband role is very important to help his wife to reduce labour pain. Several ways can be done by husband, such as massage, deep breathing relaxation, guided imagery, positioning and compress. The purpose of this research was to describe husband's experience to help reducing wife's labour pain. This research used quantitative method with simple descriptive design. Samples consist of 43 husbands who were accompanying, providing, and helping his wife to reduce pain during labour experiences. This study used purposive sampling where sample taken based on intended purpose. This research used questionnaire as instrument.
The result showed that more than 70% of respondents used deep breathing relaxation, massage, position changes as well as guided imagery, whereas less than 50% of respondents used the compresses technique to reduce labour pain. Researcher suggests husbands to increase their role in reducing labour pain."
2012
S43291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masturoh Widuri Sinta
"Upaya peningkatan pemberian ASI Eksklusif masih terus dilakukan. Kondisi ini yang mendasari dilakukannya penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman menyusui ibu multipara. Penelitian ini menggunakan disain deskriptif melalui pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 107 responden menggunakan Breastfeeding Study Questionnaire yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji coba pada uji validitas didapatkan 35 pertanyaan bernilai valid sedangkan uji reliabilitas didapatkan 13 pertanyaan bernilai reliabel. Hasil penelitian pengalaman menyusui menunjukkan bahwa 88,8% ibu multipara memiliki pengalaman menyusui yang baik. Ibu multipara dengan riwayat menyusui sebelumnya memiliki pengalaman menyusui yang baik. Instrumen penelitian ini dapat digunakan sebagai instrumen untuk survei tentang pengalaman menyusui dan memberikan data yang lebih detil, hanya perlu ditambahkan pertanyaan mengenai menyusui eksklusif.

Effort increase exclusive breastfeeding are still underway. This condition underlying this study to describe breastfeeding experiences in multiparas mother. This study using descriptive design trough cross-sectional. Data were collected on 107 respondents using breastfeeding study questionnaire that has been translated into Bahasa. The result on validity test shows that 35 questions are valid while reliability test shows that 13 questions are reliable. Result from breastfeeding experiences study shows that 88,8% multiparas mother has good experience. Mother with breastfeeding history has good breastfeeding experience. The instrument in this study can be use for survey study about breastfeeding experience and give more detailed information, additional questions about exclusive breastfeeding are needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suprihatin
"ABSTRAK
Telah diketahui bahwa tingginya AKI sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan mendeteksi adanya faktor resiko dan kurangnya memberdayakan ibu hamil pada perawatan kehamilan resiko tinggi. Kondisi ini memberikan dampak pada tingginya kematian ibu saat persalinan. Melalui program desa siaga, Lumajang telah berhasil menurunkan AKI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenonemonologi deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga di Desa Kenongo Lumajang Jawa Timur. Informan pada penelitian ini adalah para ibu yang telah melahirkan secara fisiologis sejak tahun 2007 dengan riwayat kehamilan risiko tinggi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yang ditetapkan berdasarkan tehnik sampling purposif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri melalui wawancara mendalam dan direkam menggunakan tape recorder. Data dianalisis dengan tehnik Colaizzi, dan menghasilkan 19 tema yang menggambarkan pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi persalinan sebagai dampak pelaksanaan program desa siaga. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dampak program desa siaga di Desa Kenongo yang dipersepsikan ibu dalam perawatan kehamilan risiko tinggi adalah adanya pemantauan terhadap ibu hamil, keterjangkauan pelayanan kesehatan, pemberdayaan biaya persalinan, dan pengelolaan asuhan persalinan. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan pada pelaksanaan program desa siaga dalam merawat ibu hamil risiko tinggi dan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan, dengan lokasi dan informan yang lebih representatif serta pendekatan yang lebih sempurna.

ABSTRACT
It has been known that the high MMR in Indonesia is mostly caused by the late detection of risk factors and the lack empowerment of pregnant women during their high risk pregnancy care. These conditions gave impact to the high maternal mortality during childbirth. Through Desa Siaga (alert Village) Program, Lumajang has been succeeded to decrease MMR. This study was a qualitative research with descriptive phenomenology design that aims to identify high risk pregnant women's experience in preventing childbirth complication as impact about 'desa siaga' (alert village) Program in Lumajang, East Java. The informants were women who have high risk pregnancy's experience, had physiologic childbirth from 2007 in Kenongo Village. The informants size were six women and was recruited based on purposive sampling. Data were collected through in-depth interview by researcher her self and it was recorded by tape recorder. The data analyzed with Colaizzi's technique, that produced 19 themes showed the women's experience of high risk pregnancy in preventing complication as the impact of Desa Siaga Program. The women's perception about impact of Desa Siaga Program were showed by 4 themes, there are monitoring, health care to be reached, empowerment of delivery cost, and organizing of childbirth. This research is suggested to increase the effort of 'Desa Siaga' program in taking care of high risk pregnant women. The future research should be done in a more representative location with more representative informants and more perfect approach. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Mulyana
"Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan, kecemasan dalam kehamilan merupakan penyebab kematian pada ibu secara tidak langsung. Tahun 2021 di Jawa Barat terdapat 36,2% ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hasil skrining Self-Reporting Questionnaire di Puskesmas Cibaregbeg terdapat 12 (37%) ibu hamil yang mengalami kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan dengan pendekatan teori trait-state anxiety dari Spielberger (1972)yang meliputi cognitive appraisal, internal stimuli, stressor, a-trait, a-state, defense mechanism dan Coping behavior. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus di Puskesmas Cibaregbeg dengan 4 ibu hamil yang terindikasi mengalami kecemasan dan 8 informan pendukung. Hasil wawancara mendalam mayoritas informan mengalami kecemasan dalam kehamilannya penilaian kognitif informan mengalami kecemasan yang disebabkan oleh perasaan takut, perasaan kurang stabilnya emosi, perubahan fisik, informan khawatir dengan kesehatan diri dan perkembangan janin yang dikandungnya, perasaan takut menghadapi proses persalinan dan cemas apakah anak terlahir dengan kondisi fisik normal atau tidak, faktor ekonomi dan kurangnya dukungan keluarga. Mekanisme pertahanan digunakan informan untuk melindungi diri dari perasaan cemas, mayoritas informan melakukan upaya Emotional focused coping yaitu dengan berdoa, jalan-jalan dan mendengakan musik, yang bertujuan untuk mengontrol respon emosional terhadap situasi stres yang dialami informan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pemerintah membuat program skrining kecemasan khusus ibu hamil untuk mendeteksi dan mengatasi kecemasan pada ibu hamil di setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama, karena kecemasan ibu hamil dalam merupakan penyebab kematian ibu tidak langsung.

Maternal mortality is one indicator to see the success of health efforts, anxiety in pregnancy is an indirect cause of maternal death. In 2021 in West Java, there are 36.2% of pregnant women who experience anxiety in facing childbirth. The results of the Self-Reporting Questionnaire screening at the Cibaregbeg Public Health Center showed that 12 (37%) pregnant women experienced anxiety. The purpose of this study was to determine the description of the anxiety of pregnant women in the third trimester in facing childbirth with the trait-state anxiety theory approach from Spielberger (1972) which includes cognitive appraisal, internal stimuli, stressors, a-trait, a-state, defense mechanism and coping behavior. This qualitative research uses a case study approach at the Cibaregbeg Public Health Center with 4 pregnant women who are indicated to experience anxiety and 8 support informants. The results of in interviews that the majority of informants experience anxiety in their pregnancy cognitive assessment of informant experience anxiety caused by feelings of fear, feelings of emotional instability, physical changes, informants are worried about their own health and the development of the fetus they contain, feeling afraid of facing the birth process and worrying whether the child is born with normal physical condition or not, economic factors and lack of family support. The defense mechanism used by informants to protect themselves from feelings of anxiety, the majority of informants made Emotional focused coping that is, by praying, traveling, and listening music, efforts aimed at controlling emotional responses to stressful situations experienced by informants. This study recommends the importance of the government making a special anxiety screening program for pregnant women to detect and overcome anxiety in pregnant women in every first-level health facility, because anxiety in pregnant women is an indirect cause of maternal death."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>