Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofia Arditya Kustiyanti
"Teknologi informasi memberikan dampak pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas tinggi. Rekam medis elektronik merupakan salah satu terobosan teknologi di bidang kesehatan, yang digunakan oleh dokter di fasilitas kesehatan, namun belum semua dokter menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi rekam medis elektronik di RS Permata Cibubur melalui pendekatan model HOT-Fit, yaitu model evaluasi sistem informasi berdasarkan Pengguna, Organisasi, Teknologi dan Net Benefit yang dalam penelitian ini adalah kinerja dokter. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan analisis dengan pendekatan cross sectional, kemudian dilakukan wawancara mendalam terhadap informan. Didapatkan hasil yang signifikan bahwa terdapat pengaruh langsung factor teknologi terhadap pengguna, dan factor teknologi terhadap organisasi. Didapatkan hasil signifikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung factor teknologi terhadap kinerja dokter melalui variabel perantara yaitu pengguna. Sedangkan faktor organisasi tidak tampak memediasi antara faktor teknologi dengan kinerja dokter. Selain jaringan internet yang lambat, sistem resep yang sering mengalami error, desain dan terminologi sistem yang tidak ramah pengguna, fitur atau kemampuan sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan dokter, pelatihan penggunaan yang belum dilakukan secara berkala dan menyeluruh, dan petunjuk atau pedoman penggunaan yang belum disosialisasikan dengan baik.

Information technology impacts better and higher quality health services. Electronic medical records are one of the technological breakthroughs in the health sector, which are used by doctors in health facilities, but not all doctors use them. This study aims to determine the implementation of electronic medical records at Permata Cibubur Hospital through the HOT-Fit model approach, which is an information system evaluation model based on User, Organization, Technology and Net Benefit, which in this study is the performance of doctors. This research is a quantitative study with a non-experimental design and analysis with a cross-sectional approach, then conducted in-depth interviews with informants. Significant results were obtained that there was a direct influence of technology factors on users, and technology factors on the organization. Significant results were obtained that there was an indirect effect of technology factors on doctor performance through intermediary variables, namely users. While organizational factors do not appear to mediate between technological factors and doctor performance. In addition to slow internet networks, prescription systems that often experience errors, system designs and terminology that are not user-friendly, system features or capabilities that are not in accordance with the needs of doctors, usage training that has not been carried out regularly and thoroughly, and instructions or usage guidelines that have not been properly socialized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiana Salma Andhani
"Dalam rangka mengoptimalkan penerapan RME di Indonesia, pemerintah mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia menerapkan dan mengintegrasikan sistem RME dengan platform nasional SATUSEHAT. Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana penerapan RME di suatu fasilitas kesehatan setelah menggunakan sistem RME yang telah terintegrasi dengan SATUSEHAT, terutama dari sisi petugas sebagai pengguna. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui penerapan RME yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT berdasarkan persepsi petugas pelaksana di salah satu rumah sakit yang telah terkoneksi dengan SATUSEHAT, yaitu RS Fatmawati melalui RME Transmedic. Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan mengadopsi metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian memperoleh hasil bahwa penerapan RME Transmedic di RS Fatmawati belum optimal. Hal ini disebabkan petugas masih mempelajari sistem dan terdapat kendala yang sering dihadapi oleh petugas. Mayoritas kendala menyita waktu petugas sehingga efisiensi waktu kerja petugas menurun. Penurunan efisiensi waktu ini mempengaruhi produktivitas dan sikap petugas terhadap penerimaan RME secara sukarela. Meski begitu, kondisi sosial dan fasilitas di RS Fatmawati telah memberikan dukungan yang cukup positif terhadap penerapan RME. Hanya saja, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diselesaikan dan beberapa kebutuhan yang perlu diadakan, salah satunya pelatihan rutin. Melalui penelitian ini, diharapkan pihak Transmedic mampu menyelesaikan kendala dan melengkapi fitur yang sudah ada maupun belum ada serta pihak RS Fatmawati memberikan pelatihan rutin guna meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas.

In response to governmental mandates, healthcare facilities in Indonesia are integrating Electronic Medical Records (EMR) systems with the national SATUSEHAT platform. The application of EMR within healthcare facilities following integration with the SATUSEHAT platform remains insufficiently understood, particularly from the perspective of staff as users. This study aims to investigates the implementation of the Transmedic EMR system integrated with SATUSEHAT at Fatmawati Hospital, focusing on the perceptions of staff members. Utilizing a qualitative research design, the study is guided by the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) framework. Data were collected through in-depth interviews, observations, and document analysis. The study reveals that the implementation of the Transmedic EMR at Fatmawati Hospital is suboptimal. Staff are still acclimating to the system and frequently encounter obstacles that significantly reduce their work efficiency. This inefficiency adversely affects staff productivity and their voluntary acceptance of the EMR system. Nevertheless, the social and infrastructural conditions at Fatmawati Hospital provide positive support for EMR implementation. Several issues require resolution, and specific needs must be addressed, including the provision of regular training sessions. This study anticipates that Transmedic will address these issues by enhancing existing features and adding necessary ones, and Fatmawati Hospital is expected to offer continuous training to improve staff knowledge and competence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Purwaningsih
"Tesis ini membahas tentang evaluasi implementasi sistem rekam medik elektronik diRumah Sakit Awal Bros Tangerang pada tahun 2017.Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagaisektor termasuk bidang kesehatan salah satu di antaranya adalah rekam medis berbasiskomputer atau rekam medis elektronik, yaitu sebuah sistem pencatatan data medissecara elektronik dan terintegrasi baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun medicalcheckup dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Rumah Sakit melalui upaya-upayayang konkrit dan kerjasama antar sektor berusaha menyelenggarakan sistem tersebutsesuai dengan aspek penyelenggaraan rekam medis di Indonesia dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapenerapan rekam medik elektronik di RS Awal Bros Tangerang. Lokasi penelitiandilakukan di RS Awal Bros Tangerang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-April2018 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Populasi penelitianawal adalah staf yang bekerja saat ini di RS Awal Bros Tangerang sebagai professionalpemberi asuhan sebanyak 117 orang yaitu yang terdiri dari dokter spesialis, dokterumum, perawat, bidan, petugas fisioterapi, apoteker, ahli gizi dan petugas rekam medisyang memiliki akses langsung terhadap sistem rekam medis elektronik. Pengambilan data primer awal melalui metode pengisian kuesioner evaluasi rekam medik elektronikoleh para profesional pemberi asuhan, kemudian dilakukan wawancara mendalam.
Hasil evaluasi penerapan rekam medis elektronik RS Awal Bros Tangerang tahun 2017 didapatkan secara umum rata-rata persepsi positif responden terhadap aspek Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik, Aspek Pencatatan Rekam Medis Elektronik, Aspek Kepemilikan Rekam Medis Elektronik, Aspek Penyimpanan Rekam Medis Elektronik dan Aspek Hukum, Etik, Disiplin dan Kerahasiaan rekam medis adalah79,5.
Belum semua dokter spesialis menggunakan EMR. Perlu ditingkatkan clinicalleadership kepatuhan penggunaan sistem baru RME dengan mengurangi faktor-faktoryang melatarbelakangi keengganan dokter spesialis tersebut yaitu dengan pelatihanyang intens, review berkala guna perbaikan berkelanjutan, follow up segera terhadapmasukan user sehingga sistem informasi yang memberikan kepuasaan bagi parapenggunanya serta bermanfaat juga keharusan menggunakan dari manajemen menjadikunci untuk mengatasi hal tersebut.

Analysis of Electronic Medical Record Implementation in Awal Bros TangerangHospital Year 2017Ida Ayu Purwaningsiha,b dr. Mieke Savitri, MKesaa Public Health Faculty University of Indonesiab Awal Bros Tangerang HospitalBackground and Purpose The rapid development of information technology hasexpanded to various sectors including healthcare. One of them is computer basedmedical record or electronic medical record, an integrated system of medical datadocumentation by electronic an electronic for inpatient, outpatient, and medical checkupwith a better level of security. Hospitals provide concrete efforts and collaborationbetween many sectors trying to organize the system in accordance with aspects ofmedical records in Indonesia and can be accounted for.
This study aims to find out howthe implementation of electronic medical records in Awal Bros Tangerang Hospital. Thelocation of the research was conducted in outpatient and inpatient unit in Awal BrosTangerang Hospital. The research was conducted in January April 2018 by usingdescriptive analytic research design. The initial research population are clinical staff inAwal Bros Tangerang Hospital. There are 117 care professionals consisting of specialistdoctors, general practitioners, nurses, midwives, physiotherapists, pharmacists,nutritionists and medical record officers who have direct access against the electronicmedical records system. Initial primary data was collected through the method of fillingout the questionnaire of electronic medical records evaluation by the caregiverprofessionals, then in depth interviews were conducted.
The result of evaluation ofelectronic medical record implementation of Awal Bros Hospital Tangerang year 2017obtained generally average positive perception of respondents to the aspects ofelectronic medical record administration, aspects of electronic medical recorddocumentation, electronic medical record ownership aspect, storage aspect of electronicmedical and legal, ethics, discipline and confidentiality of electronic medical recordaspects. It is about 79,5 good category.
Not all specialist doctors use EMR. It isnecessary to improve the clinical leadership toward the new system of EMR byreducing factors behind the specialist doctor 39 s reluctance with intense training, periodicreview for continuous improvement, immediate follow up of user inputs so thatinformation systems provide satisfaction for the users as well as how useful this systemmeet up the necessity from hospital management. That will become the key to overcomeit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alghifari Taufan Nugroho
"Rekam medis merupakan dokumen penting yang menyimpan informasi dan riwayat pemeriksaan pasien. Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis elektronik memiliki kelebihan yang dapat mempermudah tenaga kesehatan mengelola rekam medis pasien, namun penggunaan sistem EMR di klinik Dr. Hartoyo Sp.OG masih memiliki beberapa kendala seperti pencarian data yang memakan waktu lama, memerlukan banyak aplikasi yang tidak saling terintegrasi, dan pekerjaan yang repetitif. Target penelitian ini adalah klinik kebidanan dan kandungan Dr. Hartoyo Sp.OG yang merupakan klinik pratama non-BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klinik Dr. Hartoyo Sp.OG yang menyebabkan kinerja rekam medis klinik menjadi tidak maksimal, mengidentifikasi faktor permasalahan yang menyebabkan masalah tersebut, dan membuat desain serta membangun sistem penyimpanan rekam medis yang terintegrasi antara data pasien dan hasil pemeriksaan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Design Science Research (DSR). Untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dilakukan wawancara, studi literatur, observasi, dan analisis proses bisnis saat ini. Permasalahan yang diidentifikasi dibagi menjadi tiga variabel penelitian yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan), dan perceived efficiency (efisiensi). Melalui temuan masalah, penelitian ini melakukan pemetaan serta pembuatan usulan solusi berupa sebuah sistem EMR yang bernama Al-Falah MR. Pengembangan Al-Falah MR dilakukan dengan menggunakan metode prototyping, yang setelah selesai dikembangkan dilanjutkan dengan evaluasi User Acceptance Test (UAT), kuesioner Usability Testing, dan wawancara. Evaluasi dilakukan pada empat orang yang merupakan keseluruhan pegawai klinik yang terlibat dengan proses bisnis utama klinik. Hasil dari penelitian menghasilkan UAT dengan dua skenario yang tidak sukses dari total 30 skenario di mana terdapat 30 skenario untuk dokter dan 28 skenario untuk karyawan. Kegagalan dari dua skenario tersebut berhasil diperbaiki sebelum melanjutkan proses UAT. Evaluasi kuesioner juga memberikan hasil nilai rata-rata PSSUQ 1.90. Hasil penelitian membuktikan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived efficiency penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan EMR.

Medical records are important documents storing information and patient history. Electronic Medical Records (EMR) have advantages that can make it easier for health workers to manage patient medical records, but the use of EMR in Dr.Hartoyo Sp.OG still has some problems, such as data search takes a long time, requires many applications that are not integrated with each other, and repetitive work. The target of this research is the obstetrics and gynecology clinic of Dr. Hartoyo Sp.OG which is a non-BPJS primary clinic. This study aims to identify the problems faced by Dr. Hartoyo Sp.OG which causes the clinical medical record performance to be not optimal, identify the factors that cause the problem, also design and build an integrated medical record storage system between patient data and the results of patient examinations in a clinic. This study uses a qualitative approach with Design Science Research (DSR) method. To identify problems and needs, interviews, literature studies, observations, and analyses of current business processes were conducted. The problems identified were divided into three research variables, namely perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived efficiency. The problem finding then mapped and made to a proposed solution in the form of an EMR system called Al-Falah MR. he development of Al-Falah MR was carried out using the prototyping method, which then followed by evaluations using User Acceptance Test (UAT), a Usability Testing Questionnaire, and interviews. The evaluation is carried out on four people who are all clinical employees that are involved in the main business processes. The results shows passing the UAT with two unsuccessful scenarios out of a total of 30 scenarios where there were 30 scenarios for doctors and 28 scenarios for employees. The failure of the two scenarios is corrected before continuing with the UAT process. The evaluation of the questionnaire also gives an average PSSUQ score of 1.90. The results of this study prove that perceived usefulness, ease of use, and perceived efficiency are important to consider in EMR Development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zayyinatul Fathonah
"Perubahan lingkungan bisnis yang menekankan pada penggunaan transformasi digital dapat menjadi peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi dalam layanan kesehatan. Rumah Sakit X menanggapi hal tersebut melakukan trasformasi digital pada penggunaan rekam medis elektronik (RME). Proses implementasi RME perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang lebih baik salah satunya dengan menggunakan HOT-Fit Model. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi RME dan hubungan human, organization dan technology terhadap net benefit RME pada pelayanan rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan sampel total sejumlah 49 orang pengguna RME pada pelayanan rawat jalan yang datanya akan diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran implementasi RME berdasarkan human, organization, technology dan net benefit sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara human (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem), organization (struktur organisasi) dan technology (kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan) terhadap net benefit. Sementara itu ditemukan bahwa organization (struktur organisasi) tidak memiliku hubungan terhadap net benefit.

In healthcare, changes in the business environment that emphasize the use of digital transformation can become new opportunities and challenges that must be faced. Hospital X responded to this by carrying out digital transformation in the use of electronic medical records (EMR). The EMR implementation process needs to be evaluated to improve better information system performance, one of which is by using the HOT-Fit Model. The purpose of this study was to determine the description of EMR implementation and the relationship between human, organization and technology to the net benefits of EMR in outpatient services. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The sample selection uses a total sample of 49 EMR users in outpatient services whose data will be taken using a questionnaire. The results of this study indicate that the description of EMR implementation based on human, organization, technology and net benefits has gone well. This study also shows the relationship between human (user satisfaction and system usage), organization (organizational structure) and technology (system quality, information quality and service quality) to net benefits. Meanwhile, it was found that organization (organizational structure) has no relationship to net benefits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Afiyani
"Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di berbagai unit rumah sakit, termasuk Intensive Care Unit (ICU), bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan. Di RSPAD sendiri implementasi RME telah diimplementasikan sejak bulan September 2023 dan belum pernah dilakukan evaluasi. Evaluasi dari perspektif pengguna sangat penting untuk memahami sejauh mana sistem ini efektif dan diterima oleh para tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan desain convergent parallel untuk mengevaluasi implementasi penerapan RME berdasarkan perspektif pengguna. Penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan untuk mendapatkan analisa lebih mendalam mengenai perspektif pengguna RME. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi RME di ICU RSPAD Gatot Soebroto secara umum baik. Faktor pimpinan dan budaya organisasi sangat mendukung implementasi ini. Meskipun begitu, dalam implementasinya, masih banyak yang dapat ditingkatkan agar RME dapat mendukung pelayanan.

The implementation of Electronic Medical Records (EMR) in various hospital units, including the Intensive Care Unit (ICU), aims to enhance the efficiency and quality of healthcare services. At Gatot Soebroto Army Central Hospital (RSPAD), the EMR system has been in place since September 2023 and has not yet been evaluated. Evaluation from the users' perspective is crucial to understanding how effective and well-received the system is among healthcare professionals. This study employs a mixed methods approach with a convergen parallel design to evaluate the implementation of EMR from the users' perspective. The quantitative and qualitative data are collected to gain a deeper understanding of EMR users' perspectives. The results indicate that the EMR implementation in the ICU at RSPAD Gatot Soebroto is generally good. Leadership and organizational culture greatly support this implementation. However, many areas remain for improvement to ensure the EMR system can fully support healthcare services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowena Sofia Zepanya
"Adanya rekam medis elektronik sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengeksplorasi penerimaan SDM Kesehatan terhadap Rekam Medis Elektronik (RME) di klinik-klinik DKI Jakarta tahun 2024. Desain studi yang digunakan adalah kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam bersama tenaga kesehatan dan staf administrasi serta analisis dokumen dan regulasi. Kerangka teori menggunakan Modified UTAUT mengevaluasi pengaruh harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penerimaan RME. Hasil menunjukkan bahwa meskipun RME diakui bermanfaat, hambatan seperti variasi literasi digital, resistensi terhadap perubahan, dan kekhawatiran privasi data masih ada. Dukungan teknis dan pelatihan berkelanjutan penting untuk mengurangi resistensi.

The presence of electronic medical records is crucial for enhancing the quality of healthcare services. This study investigates the acceptance of Electronic Medical Records (EMR) among healthcare professionals and administrative staff in clinics across DKI Jakarta in 2024. Employing a qualitative research design, the research utilizes in-depth interviews with healthcare personnel and administrative staff, complemented by document analysis and regulatory scrutiny. The theoretical framework adopts the Modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) to assess the impact of performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions on EMR acceptance. The results indicate that although EMRs are recognized as beneficial, obstacles such as varying levels of digital literacy, resistance to change, and concerns about data privacy persist. Technical support and ongoing training are essential to reduce resistance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Intan Atthahirah
"Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen kesiapan RSUD Cileungsi dalam implementasi rekam medis elektronik pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 42 responden. Responden adalah staf yang berperan dan terlibat dalam implementasi rekam medis elektronik dan menggunakan teknik total sampling. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi menjadi tabel distribusi frekuensi dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling Partial Least Square untuk membentuk model kesiapan sebagai variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan RSUD Cileungsi telah cukup siap dalam implementasi rekam medis elektronik berdasarkan skor total kesiapan dan dengan rincian sebanyak 66% responden memberikan nilai cukup siap. Pada persamaan struktural model yang dibentuk, komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia berhubungan signifikan pada kesiapan rekam medis elektronik sedangkan komponen infrastruktur dan komponen tata kelola memiliki hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian menujukkan masih tersedianya ruang untuk perbaikan dan pengembangan RME dengan fokus pada komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia.

This study aims to analyze of RSUD Cileungsi’s readiness of each component in implementing electronic medical records in 2023. This study is a quantitative analytic study with a survey method using a questionnaire distributed to 42 respondents. Respondents are staff who play a role and are involved in the implementation of electronic medical records and sample are chosen using the total sampling technique. The collected data were then tabulated into a frequency distribution table and analyzed using the Structural Equation Modeling Partial Least Square method to form a readiness model as a latent variable. The results showed that RSUD Cileungsi was quite ready in implementing electronic medical records based on the total readiness score and with details as many as 66% of respondents gave a score of quite ready. In the structural equation model formed, the organizational work culture component and the human resources component have a significant relationship to the readiness of electronic medical records while the infrastructure component and the governance component have an insignificant relationship. The results indicate that there is still room for improvement and development of RME with a focus on the organizational work culture component and the human resources component."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurniawati
"Latar belakang. Penerapan teknologi digital di bidang kesehatan membawa potensi untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan Penerapan RME ini dituangkan dalam Permenkes No.24 tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) dalam penerapan rekam medik elektronik.
Metode. Studi analitik dengan mixmethode berupa analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dan kuantitatif dengan kuesioner. Studi kualitatif menilai kesiapan penerapan RME melalui penilaian kesiapan sumberdaya manusia, anggaran, metode dan sarana prasarana. Penilaian perilaku penggunaan RME, dianalisis melalui kuesioner modified technology acceptance model (TAM-2) dan Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Dilakukan pada November 2023 dengan total 71 responden dan 10 informan.
Hasil. Belum tersosialisasi tentang penggunaan RME kepada seluruh unit. Mayoritas responden memperlihatkan hasil positif dalam kemauan penggunaan dan sikap dalam penggunaan baik dengan metode TAM-2 dan UTAUT. Proses penganggaran belum transparan. Belum ada SOP dalam pengelolaan dan evaluasi penggunaan RME. Terdapat keterbatasan jumlah perangkat keras yang tersedia di unit.
Kesimpulan. RME memudahkan dalam penyelesaian pekerjaan. Rumah sakit dapat meningkatkan penerapan RME dengan membuat perencanaan sesuai perhitungan kebutuhan terhadap kesiapan sumberdaya manusia, pemenuhan perangkat keras, evaluasi berkala dan pengelolaan anggaran terkait RME.

Background. The application of digital technology in the health sector brings the potential to improve the quality and safety of health services. The implementation of RME is outlined in Minister of Health Regulation No. 24 of 2022. The aim of this research is to determine the readiness of RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) in implementing electronic medical records.
Method. Analytical study with a mix method in the form of qualitative analysis with in-depth interviews and quantitative with questionnaires. Qualitative studies assess readiness to implement RME through assessing the readiness of human resources, budget, methods and infrastructure. Assessment of RME usage behavior, analyzed through the modified technology acceptance model (TAM-2) questionnaire and the Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Conducted in November 2023 with a total of 71 respondents and 10 informants.
Results. The use of RME has not been socialized to all units. The majority of respondents showed positive results in willingness to use and attitudes towards using both the TAM-2 and UTAUT methods. The budgeting process is not yet transparent. There is no SOP for managing and evaluating the use of RME. There is a limited amount of hardware available in the unit.
Conclusion. RME makes it easier to complete work. Hospitals can increase the implementation of RME by making plans according to calculating needs for human resource readiness, hardware fulfillment, periodic evaluations and budget management related to RME.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Ticha Pertiwi
"Penerapan teknologi pada bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan efektivitas biaya. Rekam medis elektronik merupakan data medis pasien yang diproses secara digital dalam sistem manajemen rumah sakit yang juga bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Pemanfaatan rekam medis elektronik rumah sakit di Indonesia baru mulai berkembang dan belum optimal. Perlu dilakukan penilaian kesiapan sebagai kegiatan pra-implementasi untuk menggambarkan kondisi organisasi rumah sakit saat ini demi mencapai keberhasilan implementasi suatu program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor beserta indikator dalam penilaian kesiapan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literature review terhadap studi yang berlatar tempat negara berkembang dengan basis data PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, dan Garuda. Hasil penelitian berdasarkan 10 studi terinklusi, ditemukan terdapat 4 faktor, yaitu budaya organisasi (budaya, keterlibatan seluruh pihak, pengembangan rencana), manajemen dan kepemimpinan (tim eksekutif, finansial, rencana strategis, peningkatan mutu dan pelayanan), kesiapan operasional (desain alur kerja, integrasi sistem, kebijakan, manajemen vendor, kebutuhan staf, pelatihan) dan kesiapan teknis (penggunaan sistem saat ini, penilaian kebutuhan teknis, manajemen dan staf teknologi informasi). Sebaiknya, rumah sakit perlu melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat dalam penelitian ini.

The application of technology in the health sector is to improve quality, efficiency, and cost-effectiveness. Electronic medical records is a patient data that require digital in hospital management systems are needed to improve quality and patient safety. Publishing electronic medical records in Indonesia is just beginning to be developed and not optimal. It is necessary to discuss the pre-implementation process or readiness assessment that aims to evaluate the preparedness of the organization component to achieve the successful implementation of the program. This study aimed to prove the factors and indicators that comply with a readiness assessment for electronic medical records in Indonesian hospitals. This study uses a literature review method with PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, and Garuda databases. The results based on 10 pieces of research, found 4 factors, such as organizational culture (culture, the involvement of all parties, project plan development), management and leadership (executive teams, finance, strategic plans, quality improvement and care management,), operational readiness (workflow design, integration system, policy, vendor management, staff needs, training), and technical readiness (use of existing technology, technical needs assessment, management and staff of information technology). The researcher recommended for the hospital to do the readiness assessment by using the instruments that have been made in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>