Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Herayana Noviani
"Tesis ini membahas tentang bagaimana penyerapan anggaran BOK Puskesmas dengan metode salur langsung melalui evaluasi formatif penyerapan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Salur Langsung Di Kota Depok Tahun 2023. Ini merupakan penelitian Non Eksperimental dengan pendekatan kualitatif berupa studi kasus pada 6 Puskesmas di Kota Depok, 3 Puskesmas dengan penyerapan baik dan 3 Puskesmas dengan penyerapan sedang. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dikonfirmasi dengan telaah dokumen. Kesimpulannya adalah mekanisme BOK Salur lebih tepat waktu daripada mekanisme sebelumnya yang melalui kas daerah, tetapi diperlukan penyempurnaan terkait ketepatan alokasi dengan kebutuhan lokal , penyederhanaan laporan, pengintegrasian antar aplikasi, kapasitas SDM dan manajemen pengelolaan BOK di level Puskesmas.

This thesis examines the implementation of the direct disbursement method in the absorption of Health Operational Assistance (BOK) funds at Puskesmas in Depok City. The study conducts a formative evaluation of budget absorption for Directly Disbursed Health Operational Assistance (BOK) at Puskesmas in Depok City in 2023, using a non-experimental research design with a qualitative case study approach. The study focuses on six Puskesmas in Depok City: three with good absorption rates and three with moderate absorption rates. Data collection was conducted through in-depth interviews. The conclusion is that the Directly Disbursed Health Operational Assistance (BOK) mechanism is more timely compared to the previous mechanism through regional treasuries. However, improvements are needed regarding the accuracy of allocation according to local needs, simplification of reporting, integration between applications, capacity building of human resources, and management of BOK at the health center level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victorino
"ABSTRAK
Realisasi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas di Kota
Depok dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 meningkat sebesar 25,56%.
Tingginya serapan dana tersebut seharusnya diimbangi dengan peningkatan
cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1). Hasil capaian KN1 di tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 6,11%, sehingga perlu dievaluasi. Penelitian
dilakukan di Dinas Kesehatan dan 4 Puskesmas, yaitu Puskesmas Cipayung,
Puskesmas Cinere, Puskesmas Cilodong dan Puskesmas Tapos dengan metoda
kualitatif dan mempertimbangkan variabel dana serta cakupan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak semua Puskesmas kekurangan sumber daya manusia
dan sarana prasarana dalam mengelola BOK dan program kesehatan anak. Namun,
ketersediaan dana operasional rutin (BOP) untuk melakukan kunjungan luar
gedung relatif terbatas, sehingga Puskesmas mengutamakan dana BOK. Sebelum
pelaksanaan kegiatan, tiap Puskesmas menetapkan rencana pelaksanaan
berdasarkan capaian program tahun sebelumnya dengan melibatkan lintas program
di Puskesmas. Dana BOK dimanfaatkan untuk kunjungan neonatus resiko tinggi,
penyuluhan dan pendataan sasaran oleh kader kesehatan

ABSTRACT
The Health Operational Fund (BOK) to support programs in 2013 in Depok has
increased 25,56% as compared to 2012. This should be followed by an increase in
coverage of the first neonatal visit (KN1). Performance of KN1 in the year 2013
decreased by 6,11%, so it is needed to evaluate the use of BOK. The study was
conducted at the District Health Office level and covering 4 health centers, namely
Cipayung, Cinere, Cilodong and Tapos using qualitative approach and considered
cost and coverage variables. The results showed that there was no shortage on
human resources and facility to manage the Puskesmas Operational funds (BOK)
and neonatal health programs. The availability of routine operational funds (BOP)
is limited so that the health center has been relying on BOK fund to support
outreach programs. Each health center set up Plan of Action based on previous
programs achievement involving various relevant programs. The fund was used for
high risk neonatal visit, counseling and mapping the target by cadres."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Prihastuti
"Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bidang Kesehatan digunakan untuk operasional bidang kesehatan untuk program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Realisasi anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas tahun 2022 yaitu 69,32%. Kabupaten Tangerang mencapai realisasi anggaran BOK Puskesmas sebesar 86,11%. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas Kabupaten Tangerang tahun 2022. Penelitian merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan penganggaran belum sesuai juknis, ketersediaan SDMK tidak berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas, petunjuk teknis belum dapat diimplementasikan seluruhnya. Pengelolaan yang fektif, pelaporan yang tepat waktu dan monitoring dan evaluasi berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas yang optimal. Sistem informasi/aplikasi dalam pengelolaan BOK Puskesmas belum digunakan oleh Puskesmas di tahun 2022 sehingga tidak dapat dibuktikan hubungannya terhadap realisasi anggaran.

Non-physical Special Allocation Funds (DAK Nonfisik) for the Health Sector Nonfisik are allocated for health sector operation for the community health effort (UKM). The realization of the Health Operational Assistance (BOK) budget for Puskesmas in 2022 is 69,32%. Tangerang Regency achieved the realization of the BOK Puskesmas budget of 86,11%. This realization has quite wide variations from 97,41% to 72,33%. This research aims to determine and analyze the factors related to the realization of the BOK budget for Tangerang regency in 2022. The research is non-experimental research with a qualitative approach. Data collection was carried out through in-dept interview and document review. The result of the research show that planning and budgeting is not accordance to technical guidelines, availability of health human resources is not related to the realization of BOK budget and technical guidelines can not fully implemented. Effective management, timely reporting, and monitoring and evaluation related to realization of the optimal BOK Puskesmas budget. Information system/application in managing BOK Puskesmas has not been used by Puskesmas in 2022 so the relationship to budget realization cannot be proven."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Laeliyah
"ABSTRAK
Realisasi dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK di Puskesmas Kota Serangdari tahun 2014-2016 selalu mencapai 100 setiap tahun dan 30 digunakanuntuk kegiatan KIA. Namun, capaian cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anakkhususnya kunjungan antenatal K4 menunjukkan penurunan dan belum mencapaitarget 75 . Penelitian kualitatif ini dilakukan di Dinas Kesehatan, 2 dua Puskesmas dengan cakupan K4 tinggi dan 2 dua Puskesmas dengan cakupan K4rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas kekurangan sumber dayamanusia dan sarana prasarana untuk program KIA, dana operasional untukkegiatan preventif dan promotif hanya mengandalkan dana BOK, pengawasanpencatatan pelaporan bidan masih lemah, serta frekuensi pergantian kader yangrelatif tinggi.Kata Kunci:Bantuan Operasional Kesehatan, Puskesmas, Kunjungan Antenatal K4 mbahas

ABSTRACT
The Health Operational Aid Fund BOK has been 100 absorped during 2014 2016 in health centers in Serang city. Out of the total fund, 30 has been used forKIA program activities. However, coverage of maternal and child health servicesespecially K4 antenatal visit tend to decrease and has not reached the target 75 . This qualitative research was conducted in District Health Office, 2 two health centers with high K4 coverage and 2 two Puskesmas with low K4coverage. The result showed that Puskesmas has shortage in human resources andinfrastructure facilities for KIA program, while funding to support preventive andpromotive activities was only rely on BOK funds. In addition, midwife reportingwas found insufficient, and high turn over of cadres has lead to poor performance.Key words community health centre, health operational fund, K4 antenatalvisit."
2017
T47794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Naftalin
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) implementasi program bantuan operasional kesehatan (BOK) di Puskesmas Kota Bekasi, (2) ukuran dan tujuan kebijakan, (3) pelaksanaan program cakupan penanganan komplikasi kebidanan, (4) ketersediaan SDM, (5) disposisi pelaksana dan (6) lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang mempengaruhi implementasi bantuan operasional kesehatan (BOK) dengan cakupan penanganan komplikasi kebidanan di puskesmas kota bekasi tahun 2019. Variabel penelitian meliputi sumber daya manusia, anggaran, pedoman, fasilitas, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sampel yang terlibat dalam pelaksanaan program bantuan operasional kesehatan di Puskesmas Kota Bekasi terdiri dari 9 responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perencanaan anggaran sudah sesuai dengan juknis, kebijakan sumber daya manusia belum memadai, jumlah dana sudah mencukupi dan proses akuntabilitasnya memerlukan pengawasan dan penyederhanaan pelaporan. Pada tingkat capaian program penanganan komplikasi kebidanan, cakupan layanan ada yang telah meningkat, tetapi ada beberapa layanan yang tidak memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

The aims of the research are to find out (1) the implementation of health operational assistance (BOK) at Bekasi City Health Center, (2) the size and objectives of the policy, (3) implementation of coverage programs for obstetric complications management, (4) the availability of human resources, (5) implementation disposition and (6) social, economic and political environment that affect the implementation of health operational assistance (BOK) with coverage of obstetric complications management in the Bekasi City Health Center in 2019. Research variables include human resources, budget, guidelines, facilities, planning, implementation, monitoring and evaluation. The sample involved in implemention of health operational assistance (BOK) with coverage of obstetric complications management in the Bekasi City Health Center consisted of 9 respondents. The results of the research revealed that budget planning was in accordance with technical guidelines, human resource policies were inadequate, the amount of funds was sufficient and the accountability process needed supervision and simplification of reporting. At the level of achievement of the obstetric complications management program, service coverage has increased, but there are some services that do not meet the Minimum Service Standards (MSS) targets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudung Abdul Malik
"Program BOK di Kabupaten Kuningan meningkatan dana operasional Puskesmas tahun 2011 dan 2012 menjadi 2 kali lipat, tetapi hal tersebut tidak berbanding positif dengan pencapaian cakupan indikator SPM bidang kesehatan. Ini mengindikasikan bahwa implementasi program BOK di Puskesmas Kabupaten Kuningan belum berjalan sesuai harapan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan BOK di Puskesmas Kabupaten Kuningan berdasarkan variabel kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi, sumber daya organisasi, serta karakteristik dan kapabilitas instansi pelaksana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan antara Bulan Maret-April 2013 berlokasi di 4 Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan jumlah informan 23 orang. Pelaksanaan BOK di Kabupaten Kuningan tahun 2011?2012 memberikan banyak manfaat kepada Puskesmas khususnya operasional kegiatan preventif dan promotif. Tetapi ini tidak berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM bidang kesehatan. SPM cenderung menurun dan item tidak mencapai target cenderung meningkat.

BOK programs in Kuningan District to improve operational funds of public health centers in 2011 and 2012 to 2-fold, but it is not comparable positive with the achievement coverage of health SPM indicators. This indicates that the implementation of BOK programs in public health centers of Kuningan District has not run as expected. The purpose of this study to analyze the factors that influence implementation of the BOK policy in public health centers of Kuningan District, based on variable environmental conditions, inter-organizational relationships, organizational resources, as well as the characteristics and capabilities of executing agencies. This study uses a qualitative method and conducted between March-April 2013 and is located at 4 public health centers with the Health Department informant number 23. Implementation of BOK programs in Kuningan district in 2011-2012 provides many benefits to the public health center especially operational to preventive and to promotive activities. But this is not a positive influence on the achievement in health SPM. SPM tends to decrease and the item does not reach the target is likely to increase.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Permatasari
"Program Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK melalui mekanisme DAK Non Fisik merupakan upaya penyalurkan dana operasional untuk kegiatan Puskesmas. Dana tersebut merupakan yang digunakan untuk kegiatan UKM di Puskesmas. Namun masih banyak kendala yang yang menyebabkan efektifitas dana ini menjadi belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas implementasi dana BOK melalui mekanisme DAK Non fisik untuk menunjang kegiatan UKM di Puskesmas dilihat dari waktu pencairan, anggaran, sumber daya manusia, sarana, beban kerja serta proses pengelolaan dana tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan
dilakukan di antara bulan Januari sampai Mei 2019. Dana BOK ini sangat membantu kegiatan operasional puskesmas, namun cakupan SPM di kabupaten Bogor belum begitu
signifikan. Hal ini dikarenakan masih banyak faktor yang membuat jalannya dana tersebut belum efektif dan efisien.

The Health Operational Assistance Program or BOK through the Non-Physical DAK mechanism is an effort to channel operational funds to Public Health Centre activities.
The fund is used for the activities of UKM in the Public Health Centre. But there are still many obstacles that have caused the effectiveness of these funds to be not optimal. The purpose of this study was to see the effectiveness of the implementation of BOK funds
through the non-physical DAK mechanism to support UKM activities in Public Health Centre viewed from the time of disbursement, budget, human resources, facilities,
workload and the process of managing the funds. The research was conducted with qualitative methods and was carried out between January and May 2019. This BOK fund
greatly helped the operational activities of the Public Health Centre, but the SPM coverage in Bogor district was not so significant. This is because there are still many
factors that make the way the funds have not been effective and efficient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka
"Penelitian ini membahas tentang manajemen program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok tahun 2015. Data dicari menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan informan berjumlah enam orang yang berasal dari petugas program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok. Variabel yang diteliti adalah input (petugas HIV/AIDS, dana, sarana, logistik, kebijakan), proses (perencanaan, pengorganisasian, kemitraan, penggerakkan/pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi). Hasil penelitian ini menunjukkan penyebab tidak tercapainya target pada program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok adalah jumlah tenaga pelaksana kurang, kelancaran pencairan dana sering terlambat, sarana yang dibutuhkan masih belum lengkap, belum baiknya perencanaan di Puskesmas, kurang optimalnya kerja sama dengan mitra yang dekat dengan masyarakat, kurangnya
penggerakkan dari pimpinan, belum optimalnya pengawasan dan evaluasi dari pimpinan.

This study discusses about the management of HIV/AIDS in the health center of Sukmajaya, Depok in 2015. The data are obtained by using the guidelines depth interviews with informants of six people who come from the clerk of HIV/AIDS in health centers Sukmajaya, Depok. The variables observed were from (attendant HIV / AIDS, funds, facilities, logistics, methods), processes (planning, organizing,
partnerships, mobilizing / implementation, monitoring and evaluation). The result of this research showed the cause of the unachieved target HIV/AIDS tackling program at the health center of Sukmajaya, Depok, these failures are caused by lack of number of human resources for example, incomplete infrastructure, Notwell prepared plan, the cooperation which is not optimum with the sociality, the leader who does not lead and monitoring and evaluation are not optimum from
leader.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Priyatiningsih
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) terhadap utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat diketahuinya distribusi frekuensi faktor pelayanan kesehatan balita dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di osyandu di Indonesia, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Diketahuinya hubungan kesesuaian pemanfaatan dana BOK dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel lain, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Unit analisis penelitian ini adalah wilayah kerja kecamatan, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 168 kecamatan. Analisis Multivariat dilakukan dengan pendekatan model Ordinary Least Square (OLS) dengan metode Backward
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa proporsi Puskesmas penerima BOK sebesar 76,48%, proporsi kesesuaian pemanfaatan BOK sebesar 68,56%, dan rata-rata BOK perkapita adalah sebesar 4.226 rupiah yang berasal dari 15 propinsi, 115 kab/kota dan 168 kecamatan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita meliputi alokasi dana BOK perkapita, Manajerial Kepala Puskesmas, Jumlah Bidan,
Jumlah Perawat, dan Sumbangan dana dari Puskesmas. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa Puskesmas yang menerima BOK dan kesesuaian pemanfaatan Dana BOK tidak
mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia sedangkan alokasi dana BOK perkapita meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia.

This study discusses associaton between the use of Health Operational Assistance and Utilization Under Five Childs Health Services in Posyandu in Indonesia. The purpose of this study is to know the frequency distribution of under five childs health service facilities with the utilization of under five childs health services in posyandu in Indonesia based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, knowing the relationship between the suitability of BOK funds utilization and the utilization of under five health services at posyandu in Indonesia is based on the Indonesian Family Life Survey (IFLS) data in 2014, and it is known that the influence of BOK funds with the utilization of under-five health services after being controlled by other variables is based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data. with the number of samples meeting the inclusion criteria as many as 168 sub-districts. Multivariate
analysis was carried out using the Ordinary Least Square (OLS) model approach with the backward method. Based on the results of this study it was found that the proportion of Puskesmas receiving BOK was 76.48%, the proportion of the suitability of BOK utilization was 68.56%, and the average BAP per capita was 4,226 rupiah from 15 provinces, 115 districts/cities and 168 sub-districts. The factors that significantly correlated with the utilization of under five childs health services included the allocation of BOK per capita funds, Managerial Head of Puskesmas, Number of Midwives, Number of Nurses, and Donations from Puskesmas. From the results of this study it was also found that the Puskesmas that received BOK and the suitability of the use of the BOK Fund did not affect the utilization of under-five health services at the posyandu in Indonesia while the allocation of the BOK per capita increased the utilization of under five health services in posyandu in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hara Mulya
"Audit Operasional adalah konsep pemeriksaan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kehematan perusahaan. Pelaksanaan Audit Operasional belum memiliki standar tertentu dalam pelaksanaan, pelaporan, cakupan ruang lingkup dan pelaksananya. Skripsi ini melakukan studi dengan mengamati pelaksanaannya oleh bagian pengendalian intern dalam sebuah perusahaan, bidang pengadaan dipiiih karena berperan penting dalam efisiensi dan efektivitas pembelian perusahaan. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapat gambaran tentang Audit Operasional secara lengkap, dan pengamatan langsung pelaksanaannya pada suatu perusahaan pertambangan milik negara, dimana bidang pengadaan barang berperan penting karena mencakup aktiva perusahaan dalam jumlah besar. Dari penelitian dari berbagai pendapat teoritis dari berbagai ahli, dan pelaksanaannya secara langsung, didapati bahwa Audit Operasional adalah pemeriksaan sistematis pada sistem operasi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kehematan perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai Audit Operasional bukan hanya yang berkaitan dengan efisiensi operasi suatu bagian, tapi juga dengan tujuan perusahaan secara luas. Perusahaan yang dijadikan bahan studi bare melaksanakan Audit Operasional dalam tujuannya untuk meningkatkan efisiensi operasi dan ketaatannya pada prosedur. Dalam cakupannya pada tujuan perusahaan secara menyeluruh walaupun telah digariskan dalam rencana kerja, belum dapat dilaksanakan karena kendala pada tenaga ahli pelaksana."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>