Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jason Zefanya
"Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman perempuan berkaitan dengan beauty privilege. Studi dilakukan pada kalangan mahasiswi, khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Beauty privilege merujuk pada keuntungan sosial yang diperoleh individu berdasarkan standar kecantikan tertentu. Melalui wawancara mendalam dengan empat informan, penelitian ini mengungkap proses memenuhi standar kecantikan, tekanan yang dihadapi, serta keuntungan sosial, ekonomi, dan politik yang dirasakan individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya memenuhi standar kecantikan tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri tetapi juga memberikan akses ke perlakuan sosial yang lebih baik, seperti peluang akademik dan profesional. Namun, fenomena ini juga memunculkan tekanan sosial yang signifikan yang dialami oleh individu, seperti tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang dikonstruksikan di masyarakat, terutama di lingkungan sekitar individu yang mengakibatkan adanya objektifikasi berdasarkan penampilan fisik yang dianggap cantik. Studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana beauty privilege menciptakan ketidaksetaraan sosial, sekaligus menyoroti pentingnya kesadaran sosial terhadap inklusivitas dan penghapusan bias berbasis penampilan fisik.

This study aims to explore women's experiences related to beauty privilege. The research was conducted among female students, specifically within the Faculty of Social and Political Sciences at the University of Indonesia. Beauty privilege refers to the social advantages gained by individuals based on certain beauty standards. Through in-depth interviews with four informants, this study reveals the process of meeting beauty standards, the pressures faced, as well as the social, economic, and political benefits experienced by individuals. The findings show that efforts to meet beauty standards not only enhance self-confidence but also provide access to better social treatment, such as academic and professional opportunities. However, this phenomenon also brings significant social pressures, such as the demand to conform to socially constructed beauty standards, particularly within one's immediate environment. This often results in objectification based on physical appearance deemed attractive.The study provides a deeper understanding of how beauty privilege creates social inequality while highlighting the importance of social awareness in promoting inclusivity and eliminating appearance-based biases."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Nisfiyani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat etnosentrisme konsumen di kalangan mahasiswa FISIP UI khususnya pada produk sepatu lokal juga apakah ada perbedaannya berdasarkan jenis kelamin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jumlah sampel sebanyak 100 orang mahasiswa dari berbagai jurusan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner dan menggunakan metode non probability sampling dalam penggunaannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat etnosentrisme konsumen pada produk sepatu lokal di kalangan mahasiswa FISIP UI cukup tinggi dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

The objective of this research is to analyze the level of consumer ethnocentrism among FISIP UI students especially towards local shoes product, also to see if there is any difference based on gender.
This research using quantitative method and the total sample is 100 students of FISIP UI. Using questionaire as research instrument and collected it with non probability sampling method.
The result of this research shows that level of consumer ethnocentrism towards local shoes product among FISIP UI students is not too high and also there is no difference between boys and girls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Sumarna
"Perilaku merokok merupakan hal yang sangat mudah dijumpai pada masyarakat karena dianggap sebagai suatu kebiasaan yang tidak membahayakan bagi manusia. Jumlah perokok di dunia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,6 milyar, saat ini jumlah perokok telah mencapai 1,3 milyar. Sekitar 22% perempuan di negara-negara industri adalah perokok, dimana angka tersebut diperkirakan mencapai 9% di negara-negara berkembang. (Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal DepKes RI ,2008). Prevalensi perokok saat ini di Indonesia pada laki-laki 11 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan (berturut-turut 55.7% dan 4.4%), tetapi rerata rokok yang dihisap oleh perokok perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (16 batang dan 12 batang). (Riskesdas, DepKes RI 2007).
Perokok perempuan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 1,3% menjadi 4,5% selama periode tahun 2001-2004. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Prevalensi merokok umur ≥ 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia tahun 1995, 2001 dan 2004 yaitu pada perempuan dengan tingkat pendidikan lulus perguruan tinggi pada tahun 2001 sebesar 0,6%, tahun 2001 sebesar 0,3% dan tahun 2004 sebesar 3,5%. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Menurut penelitian Kartika Anggun dan Bayu Kurnia mahasiswa FKM UI mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa UI terhadap Perilaku Merokok di Lingkungan Kampus pada tahun 2009 dengan responden yang diambil secara acak yaitu 65 mahasiswa UI yang sedang merokok pada 7 Fakulas yaitu Fasilkom, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Psikologi dan Teknik. Penelitian ini menunjukkan data bahwa menurut jenis kelaminnya maka mahasiswa perokok laki-laki sebesar 77% dan perempuan 23%. Menurut hasil observasi peneliti, FISIP UI merupakan salah satu fakultas dimana banyak didapati mahasiswi ekstensi yang merupkan seorang perokok.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswi ekstensi di FISIP UI menyatakan bahwa dari 10 orang mahasiswi ekstensi FISIP UI 6 diantaranya merupakan seorang perokok. Atas dasar hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi di FISIP UI tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebagai responden ditentukan dengan teknik Non Random (Non Probability) Sampling yaitu dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, perilaku, pengaruh teman, keterpaparan iklan rokok tidak langsung, pengaruh orang tua dan keterpaparan ikan oleh media (cetak dan elektronik) dengan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI tahun 2009. Namun apabila dilihat OR dari analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna, karena memiliki OR yang tinggi yaitu pada hubungan keterpaparan iklan rokok oleh media dengan perilaku merokok (OR=3,8), hubungan keterpaparan iklan rokok tidak langsung dengan perilaku merokok (OR=2,947), hubungan pengaruh orang tua dengan perilaku merokok (OR=2,386).
Penelitian ini menyimpulkan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan yang benar-benar bermakna dalam mempengaruhi perilaku merokok mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI dan untuk menemukan variabel lain yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto Tri Saputra
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai reproduksi kesenjangan sosial di institusi pendidikan dengan menggunakan kerangka pemikiran Pierre Bourdieu. Dari studi-studi sebelumnya, reproduksi kesenjangan sosial di ranah pendidikan mengakibatkan adanya klasifikasi kelas sosial atas kepemilikan modal budaya pengetahuan dan gaya hidup . Dalam artikel ini, penulis ingin menelaah reproduksi kesenjangan sosial yang tidak hanya terlihat pada kepemilikan modal budaya, tetapi juga pada kepemilikan modal sosial dan simbolik. Argumentasi tulisan ini adalah reproduksi kesenjangan sosial terjadi ketika kelas atas, dengan habitus dan modal dominan yang dimilikinya, akan mudah terakumulasi dalam mendapatkan modal budaya, sosial, simbolik dibandingkan kelas bawah. Fokus artikel ini adalah melihat reproduksi kesenjangan sosial di jenjang perguruan tinggi karena penulis memiliki asumsi bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin terlihat bentuk reproduksi kesenjangan sosialnya. Dengan menggunakan metode kualitatif, artikel ini berusaha mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah informan, yaitu mahasiswa FISIP UI, terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan fenomena atau konsep reproduksi kesenjangan sosial.

ABSTRACT
This article discusses the reproduction of social inequalities in educational institutions using the framework of Pierre Bourdieu. From previous studies, the reproduction of social inequalities in the realm of education led to the classification of social classes over the ownership of cultural capital knowledge and lifestyle . In this article, the authors wish to examine the reproduction of social inequalities not only seen in the ownership of cultural capital, but also on the ownership of social and symbolic capital. The argument of this paper is that reproduction of social inequality occurs when the upper classes, with their dominant habitus and capital, will easily accumulate in obtaining cultural, social, symbolic capital rather than the lower classes. The focus of this article is to look at the reproduction of social gaps in college because the author has the assumption that the higher the level of education, the more visible the form of reproduction of social inequality. Using qualitative methods, this article attempts to describe the general meaning of some informants, FISIP UI students, to their various life experiences related to the phenomenon or concept of reproduction of social inequality."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mida Nopitasari
"Skripsi ini membahas tentang Iklan di Internet, terutama tentang bagaimana sikap mahasiswa FISIP UI terhadap iklan yang ada di halaman situs yang sedang diakses. Sikap yang diteliti adalah sikap negatif yaitu penghindaran iklan sebagai bentuk dari perilaku konsumen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdeskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sikap responden terhadap iklan di Internet. Data untuk penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap penghindaran iklan di Internet di kalangan mahasiswa FISIP UI adalah cukup, diukur dari dua hal yaitu sikap dan perintang tujuan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S16240
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cendrawati Suhartono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah kesenjangan kepuasan (diskrepansi gratifikasi) pada pembaca harian Kompas dan Suara Pembaruan di kalangan mahasiswa FISIP-UI. Pembahasan kesenjangan kepuasan ini mencakup kepuasan yang dicari (gratificatians saught) dan kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) melalui konsumsi kedua suratkabar tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal kepuasan yang dicari (GS), tidak ada perbedaan antara pembaca . Kompas dan Suara Pembaruan. GS bersifat umum, mengutamakan perilaku pencarian kepuasan dengan mengabaikan berbagai nama sura tkabar. Demikian pula halnya dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Tidak ada perbedaan dalam GO berdasarkan pilihan suratkabar responden. Artinya, pembaca Kompas mempunyai tingkat BU yang setara dengan pembaca Suara Pembaruan, lebih disukai (favorit) responden sesuai dengan harian yang tersebut. Sedangkan hasil kesenjangan kepuasan yang didapat dengan cara membandingkan GO harian favorit dengan GO harian pembanding, menunjukkan terdapat kesenjangan kepuasan antara harian Kompas dan bahwa hanya dalam beberapa hal Suara Pembaruan. Ketidaknampakan kesenjangan kepuasan dalam setiap pernyataan yang diuji di penelitian ini disebabkan adanya dalam perilaku konsumsi sehingga mengurangi atau meniadakan diskrepansi. Di terdapat beberapa sebab yang berkaitan dengan hubungan timbal-balik GS dan GO media, samping itu segi teoritis dan responden penelitian ini. jika kesenjangan kepuasan itu diuji dengan membandingkan langsung GS dan GO, barulah kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang dicari (GS) Namun, ditemukan adanya dengan kepuasan yang diperoleh (GO)."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>