Ditemukan 169379 dokumen yang sesuai dengan query
Kayla Chika Dwipawindya
"Penerapan discharge planning yang efektif terbukti dapat memberikan manfaat, baik pada pasien maupun rumah sakit seperti dapat mengurangi risiko readmisi. Discharge planning merupakan bagian dari proses keperawatan. Peran perawat dalam pelaksanaan discharge planning ini sangat penting. Pada ibu postpartum, penerapan discharge planning sangat perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan pada ibu postpartum mengalami perubahan peran sehingga pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam perawatan di rumah perlu dimiliki. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa masih banyak perawat yang tidak menerapkan discharge planning. Selain tidak menerapkan, perawat juga seringkali tidak melakukan proses discharge planning secara menyeluruh dan kontinu. Metode penulisan yang digunakan yaitu case report¸dimana pada tahap awal penulis mengidentifikasi masalah dengan observasi dan wawancara langsung. Kemudian, penulis mencari evidence based practice berupa model IDEAL dalam discharge planning untuk diterapkan dan menganalisis evaluasi setelah model ini diterapkan. Lalu, penulis menyusun pembahasan dan rekomendasi ke pihak ruangan berdasarkan hasil studi kepustakaan. Hasil laporan pada kasus ini mengidentifikasi bahwa penerapan discharge planning pada ibu postpartum di ruangan masih belum optimal. Beberapa perawat masih belum memahami terkait proses discharge planning. Salah satu hal yang menyebabkan masalah ini yaitu belum adanya aturan yang mengatur tentang discharge planning di ruangan sehingga diperlukan penerapan model IDEAL sebagai acuan untuk discharge planning di rumah sakit.
Implementing effective discharge planning has been proven to provide benefits, both for patients and hospitals. Discharge planning is part of the nursing process and the role of nurses in discharge planning is significant. In postpartum mothers, the implementation of discharge planning is essential because postpartum mothers experience a change in their role so knowledge, skills, and behavior in-home care need to be possessed. However, several studies state that there are still nurses who do not implement discharge planning. In addition to not implementing it, nurses also often do not carry out the discharge planning process comprehensively and continuously. The writing method used is a case report, where in the initial stage the author identifies problems through direct observation and interviews. Then, the author looks for evidence-based practice in the form of an IDEAL model in discharge planning to be applied and analyzes the evaluation after this model is applied. Then, the author compiles a discussion and recommendations to the ward based on the results of a literature study. The results of the report in this case identify that the implementation of discharge planning in postpartum mothers in the ward is still not optimal. Some nurses still do not understand the discharge planning process. One of the things that causes this problem is the absence of regulations governing discharge planning in the room, so it is necessary to apply the IDEAL model as a reference for discharge planning in hospitals. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ondeng Sani
"Discharge planning yang dilakukan secara optimal telah diteliti dapat meminimalisir readmisi, memperpendek waktu rawat inap dan meningkatkan kepuasan pasien dan profesional kesehatan. Metode penulisan yang digunakan yaitu Case Report, dengan tahap pertama mengidentifikasi masalah dengan observasi dan wawancara langsung. Kedua, mengidentifikasi tingkat kepuasan dan pemahaman pasien. Ketiga, menganalisis penerapan dengan studi kepustakaan. Keempat, menyusun pembahasan dan rekomendasi ke pihak ruangan. Hasil laporan kasus ini mengidentifikasi masih kurang optimalnya penerapan discharge planning sehingga perlunya penerapan strategi IDEAL untuk mendapatkan intervensi perawatan yang paripurna seperti pada visi rumah sakit.
Discharge planning carried out optimally has been researched to minimize readmissions, shorten hospitalization time and increase patient and health professional satisfaction. The writing method used is a Case Report, with the first stage identifying problems through direct observation and interviews. Second, identify the level of patient satisfaction and understanding. Third, analyze the application using literature study. Fourth, prepare discussions and recommendations to the room. The results of this case report identify that the implementation of discharge planning is still less than optimal, so it is necessary to implement the IDEAL strategy to obtain complete care interventions as in the hospital vision."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wiwin Sulistyawati
"Discharge planning dapat menurunkan angka rawatan ulang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan implementasi sistem jenjang karir dan fungsi manajemen dengan pelaksanaan discharge planning. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat dan dokumen discharge planning masing-masing sebanyak 121. Cara pengambilan data menggunakan simple random sampling dan proportional sampling. Analisis data menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan implementasi sistem jenjang karir (p=0,001), penilaian kompetensi (p=0,001), kewenangan klinik (p=0,001), pengembangan profesional berkelanjutan (p=0,001), dan fungsi manajemen (0,001) dengan pelaksanaan discharge planning. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan discharge planning bagi perawat untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam melaksanakan discharge planning.
Discharge planning can reduce patient readmission. This study aimed to identify relationship of implementation nursing career ladder system and management function to the implementation of discharge planning. Design research was descriptive correlation with cross sectional approach. Data were collected through primary data as much as 121 nurses and also secondary data from patient medical records related to discharge planning documentation. The sampling technique was simple random sampling and proportional sampling. Data were analyzed by spearman correlation. The result showed a significant correlation between implementation of career ladder system (p=0,001), competency assessment (p=0,001), clinical privileges (p=0,001), continuing professional development (p=0,001) and management function (p=0,001) and the implementation of discharge planning. It is recommended to the need for discharge planning training for nurse to improve the competency of nurses in implementing discharge planning."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43582
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alya Ishfahanie
"Penggunaan metode komunikasi dalam pelaksanaan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X mengacu pada SOP yang berlaku yaitu komunikasi SBAR dalam format SOAP. Hasil karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis penerapan K-ISBAR
tool dalam pelaksanaan
handover di ruang rawat inap Rumah Sakit X. Metode penulisan yang digunakan pada karya tulis ini yaitu
case report dengan hasil analisis yang didapatkan dari observasi, wawancara, dan telusur dokumen. Hasil analisis pada karya tulis ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi dalam pelaksanaan handover belum efektif sehingga diterapkan
evidence-based practice berupa metode komunikasi K-ISBAR. Hal ini berkaitan dengan fungsi pengarahan dan peran interpersonal pada
head nurse dan
primary nurse yang belum optimal. Evaluasi penerapan komunikasi K-ISBAR masih belum maksimal. Hasil karya tulis ini merekomendasikan
head nurse dan
primary nurse untuk melakukan pengarahan dalam bentuk adaptasi serta evaluasi penerapan metode komunikasi yang terstruktur dalam pelaksanaan
handover.
Communication method that used during handover in inpatient room at X hospital refers to the SOP, which is SBAR communication in the SOAP format. This study aims to analyze the implementation of K-ISBAR tool during handovers in inpatient rooms at X Hospital. Case report research with the result of the analysis obtained through observations, interviews, and document research method. The results of the analysis in this paper show that the delivery of information in the handover implementation has not been effective so that evidence-based practice is applied in the form of the K-ISBAR communication method. This is related to the function of directing and interpersonal roles in the head nurse and primary nurse which are not optimal. Evaluation of the application of K-ISBAR communication is still not optimal. It is recommended for head nurse and primary nurse to conduct briefings in the form of adaptation and evaluation of the application of structured communication methods in carrying out handovers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Esti Nur Rohmah
"Prevalensi kanker kolorektal semakin meningkat di Indonesia. Salah satu penanganan kanker kolorektal, khususnya pada pasien kanker rektum adalah dengan prosedur pembedahan Abdominoperineal Resection APR . Hasil dari tindakan ini stoma permanen. Pasien dengan tindakan APR mengalami banyak perubahan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan implementasi discharge planning dengan materi hidup dengan stoma pada pasien Ca Recti post tindakan Abdominoperineal Resection. Analisis kasus dilakukan dengan pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Studi kasus ini merekomendasikan discharge planning yang komprehensif mengenai hidup dengan stoma pada pasien kanker kolorektal yang terpasang stoma.
The prevalence of colorectal cancer increases in Indonesia. One of the treatment for colorectal cancer, especially for rectal cancer is by Abdominoperineal Resection APR surgery. The result of this surgery is permanent stoma. Patients with APR surgery experience many changes that can affect their quality of life. This case study aims to analyze the effectiveness of the discharge planning implementation with ldquo;Living with Stoma rdquo; topic in Ca Recti post Abdominoperineal Resection patient. The case analysis is done with the Urban Community Health Nursing approach. This case study recommends a comprehensive discharge planning of living with stoma in colorectal cancer patients with stoma. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Azka Aulia Syafitri
"Handover keperawatan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh perawat. Berdasarkan bukti yang didapatkan dari penelitian, kegagalan proses handover berpotensi menyebabkan insiden keselamatan pasien, kesalahan medikasi, hingga ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan metode ISBAR dan CARE team protocol dalam pelaksanaan handover di ruang rawat inap Rumah Sakit X. Metode: Penulis menggunakan metode case report yang dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara, menerapkan inovasi penyelesaian masalah menggunakan evidence-based practice, dan evaluasi. Penerapan intervensi: Implementasi dengan sosialisasi dan penerapan metode ISBAR dan CARE team protocol dilakukan kepada 12 orang perawat kemudian mengevaluasi penerapannya kepada 6 orang perawat. Hasilnya, perawat melakukan penyampaian informasi secara lebih terstruktur dibuktikan dengan penerapan ISBAR yang lebih optimal (Idenity 100%; Situation 86%; Background 35%; Assessment 35%; Recommendation 100%). Sikap perawat selama handover juga menunjukkan perubahan yang positif ditandai dengan penerapan komponen CARE team protocol yang cukup optimal (Connect 100%; Ask 50%; Respond 60%; Empathise 100%) dan hasil kuesioner menunjukkan skor persepsi perawat terhadap pelaksanaan handover meningkat sebanyak 14,88% (Pre = 375; Post =431).Rekomendasi: optimalisasi ISBAR dan CARE team protocol dalam handover dapat diterapkan untuk mencapai handover yang efektif.
Nursing handover is one of the routine activities carried out by nurses. Based on evidence obtained from research, failure in the handover process has the potential to cause patient safety incidents, medication errors, and patient dissatisfaction with nursing services. Objective: This study aims to evaluate the application of the ISBAR method and CARE team protocol in implementing handovers in the inpatient room at Hospital X and evaluation. Method: Author uses a case report method, begins by conducting observations and interviews, applying innovative problem solving using evidence-based practice, and evaluation. Intervention: Implementation with socialization and application of the ISBAR method and CARE team protocol was carried out on 12 nurses and then evaluated its application on 6 nurses. As a result, nurses conveyed information in a more structured manner as evidenced by more optimal application of ISBAR (Identity 100%; Situation 86%; Background 35%; Assessment 35%; Recommendation 100%). Nurses' attitudes during the handover also showed positive changes marked by the implementation of the CARE team protocol components which were quite optimal (Connect 100%; Ask 50%; Respond 60%; Empathise 100%) and the results of the questionnaire showed that the nurse's perception score regarding the implementation of the handover increased by 14. 88% (Pre = 375; Post = 431). Recommendation: optimization of ISBAR and CARE team protocol in handover can be applied to achieve effective handover."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dara Mustika
"
ABSTRAKNama : Dara MustikaProgram Studi : NersJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan Pelaksanaan Perencanaan Pulang pada Pasien An. W dengan Bronkopneumonia di Ruang Rawat Inap 2 RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Penyakit ini berada pada daftar 10 penyakit terbesar anak yang dirawat dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pneumonia juga menjadi 3 penyebab utama kematian anak di dunia. Anak dengan pneumonia memiliki risiko kekambuhan dengan faktor risiko lingkungan, faktor perilaku dan faktor riwayat anak. Tingginya faktor risiko ini membuat pneumonia menjadi salah satu masalah kesehatan di perkotaan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberi gambaran asuhan keperawatan yang telah diberikan pada anak dengan bronkopneumonia di RSPAD Gatot Soebroto dan menganalisis tindakan perencanaan pulang terutama mengenai proses pengenalan penyakit dan tindakan mandiri keluarga sebagai bentuk pencegahan dan perawatan penyakit pada anak usia pra sekolah dengan bronkopneumonia. Hasil dari intervensi yang dilakukan yaitu keluarga memiliki peningkatan secara kognitif dan psikomotor dalam upaya pencegahan dan perawatan bronkopneumonia. Penerapan perencanaan pulang pada pasien dengan bronkopneumonia perlu dioptimalkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara holistik. Kata kunci :bronkopneumonia, faktor risiko, perencanaan pulang, pneumonia.
ABSTRACTName Dara MustikaMajor Nursing ScienceTitle Analysis of Urban Community Nursing Clinical Practice Implementation of Discharge Planning in Children Patient with Bronchopneumonia at Pediatric Ward 2 Gatot Soebroto Army Hospital Jakarta Pneumonia is one of the major health problems in children in developing countries. The disease is on the list of 10 most children treated disease and increased from year to year. Pneumonia is also the third leading cause of death of children in the world. Children with pneumonia have an increased risk of recurrence with environmental risk factors, behavioral factors and a history of child factor. This makes the high risk factors of pneumonia became one health problem in urban areas. This paper aims to give an overview of nursing care that has been given to children with bronchopneumonia at Gatot Subroto Army Hospital discharge planning and analyzing measures, especially regarding the process of recognition of the disease and the family as a form of independent actions of prevention and treatment of disease in preschool children with bronchopneumonia. The results of the interventions that families have an increased cognitive and psychomotor in the prevention and treatment of bronchopneumonia. Application of discharge planning for patients with bronchopneumonia need to be optimized in the implementation of holistic nursing care. Keywords bronchopneumonia, risk factors, discharge planning, pneumonia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ade Irma Putri Wani
"Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus mampu berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif dapat terlihat dari penerapan kegiatan conference yang berhubungan langsung dengan proses handover setiap pergantian shift dilakukan. Conference merupakan kegiatan diskusi yang membahas terkait kegiatan selama shift sebelum melakukan operan shift berikutnya yang dilakukan oleh clinical care manager, head nurse, primary nurse dan associate nurse. Jika pelaksanaan conference tidak dilakukan dengan baik, maka informasi yang didapatkan saat proses handover dapat menjadi tidak efektif. Handover yang efektif akan mendukung kesinambungan pengobatan maupun perawatan pasien. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya komunikasi yang jelas dalam pemberian asuhan keperawatan, serta tim perawat akan sangat terbantu dalam memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan conference terhadap proses handover di ruang rawat inap lantai X. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 8 Mei sampai dengan 20 Mei 2024, dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 orang, menggunakan teknik pengambilan sampel yakni total sampling. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi dan wawancara. Setelah data didapatkan, terlihat bahwa perawat di ruangan masih perlu diberikan edukasi terkait pelaksanaan conference agar merasa terbiasa dan mau mampu melakukan conference setiap pergantian shift. Untuk itu diharapkan adanya pelaksanaan workshop MPKP dan roleplay MPKP yang dilakukan di setiap ruangan di rumah sakit, sehingga pelaksanaan kegiatan conference dapat diterapkan sesuai standar dan kebutuhan dari rumah sakit.
In providing nursing services, nurses must be able to communicate effectively. Effective communication can be seen from the implementation of conference activities which are directly related to the handover process at each shift change. A conference is a discussion activity that discusses activities during a shift before carrying out the next shift carried out by the clinical care manager, head nurse, primary nurse and associate nurse. If the conference is not carried out well, the information obtained during the handover process may become ineffective. Effective handover will support continuity of treatment and patient care. Therefore, clear communication is needed in providing nursing care, and the nursing team will be greatly helped in providing optimal care to patients. This research aims to analyze the implementation of the conference on the handover process in the inpatient room on floor X. This research was conducted from May 8 to May 20 2024, using descriptive methods. The sample in this study consisted of 12 people, using a sampling technique, namely total sampling. Data collection was obtained through observation and interviews. After the data was obtained, it was seen that the nurses in the room still needed to be given education regarding the implementation of conferences so that they felt used to it and were able to conduct conferences every shift change. For this reason, it is hoped that there will be MPKP workshops and MPKP roleplays carried out in every room in the hospital, so that the implementation of conference activities can be implemented according to the standards and needs of the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fani Hestiana Sari
"Perawat menjadi profesi yang berada di dekat pasien selama 24 jam, tiga shift dari pagi, sore, dan malam. Periode peralihan ke perawat yang berbeda membutuhkan komunikasi efektif untuk menjamin keselamatan pasien. Akibat tingginya peluang miskomunikasi dan kegagalan informasi, maka diperlukan suatu standar pelaksanaan handover untuk mencegah risiko cedera pada pasien. Metode penulisan yang digunakan yaitu Case Report, dengan tahap pertama mengidentifikasi masalah melalui observasi dan wawancara langsung. Tahap kedua melalui analisis dengan studi kepustakaan dan tindakan. Tahap ketiga menyusun pembahasan dan rekomendasi. Hasil laporan kasus ini menunjukkan dari enam tahap bedside handover, tahapan yang memiliki persentase subtahap tertinggi (100%) yaitu tahap introduksi/perkenalan. Laporan kasus ini merekomendasikan perawat untuk menyimpulkan dan menyampaikan tindakan yang akan diberikan pada pasien untuk hari itu selama shiftnya berlangsung. Laporan kasus ini menyimpulkan bahwa penerapan bedside handover masih perlu dilakukan secara optimal.
Nurses become a profession that provide 24-hour care to patients, three shifts from morning, afternoon, and evening. The transition period to different nurses requires effective communication to ensure patient safety. Due to the high risk of miscommunication and information failure, a standarized handover implementation is needed to prevent patients injury. The case report study has been used as a method to write this article through several stages. The first stage was identify the problem through direct observation and interviews. The second stage analyzes the literature and action studies. The third stage is to formulate discussions and recommendations. The results showed that Introduction stage have the highest percentage of sub-stages (100%) compared to the other six stages. This case report recommends the nurse to conclude and notify the patients about the intervention has been planned for that day during their shift. This case report concludes that the implementation of bedside handover still needs to carried out optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sihombing, Nisle Purada
"Penelitian ini bertujuan menganalisis proses discharge pasien rawat inap di RS St. Elisabeth Bekasi dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma melalui metode kualitatif dengan pengamatan pada 6 unit yang terlibat. Pendekatan Six Sigma mencoba mengurangi variasi waktu pada setiap tahapan discharge di masing-masing unit tersebut, pendekatan Lean mengidentifikasi aktifitas yang tidak menambah nilai dan berusaha menguranginya.
Hasil penelitian diperoleh, rat-rata waktu proses discharge pasien rawat inap adalah 238 menit dan faktor yang paling berperan untuk menurunkan waktu tersebut adalah disiapkannya instruksi pemulangan pasien oleh dokter, sehari sebelum pasien dipulangkan.
With the aim of streamlining the inpatient's discharge process at the Elizabeth Hospital Bekasi, this study analyzed the efficiency of discharge process using the Lean Six Sigma method. Six Sigma method tries to reduce time variation in each step of the discharge process followed by identifying the appropriate time. The Lean method identifies the non values activities (waste) to be reduced. For that, qualitative approach using observation was implied.The study resulted with 238 minute as average total timing of discharge and the greatest impact to reduce it will be the one day earlier written discharge instruction prepared by the physician."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42252
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library