Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desma
"Data wireline log sumur pemboran minyak dan gas bumi adalah salah satu data bawah permukaan yang selalu dihasilkan dan digunakan dalam setiap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Kualitas informasi data bawah permukaan yang lengkap dan akurat akan membantu perusahaan memperpendek “time-to-first-oil” dan memperpanjang fase produksi. Laporan Bulanan Pengelolaan Data Bawah Permukaan menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2018 hingga Juli 2020 terdapat 20 dari 34  tiket insiden masalah informasi kualitas data yang bersumber dari data wireline log. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan pendekatan Define-Measure-Analysis-Improve-Control (DMAIC) untuk mengidentifikasi masalah, mengukur kualitas data wireline log sebagai produk dari proyek pemboran migas yang telah berjalan selama ini dan menganalisis penyebab utama masalah kualitas data wireline log dan pada akhirnya ditahap improvement dan control merekomendasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kualitas informasi data wireline log dan kesinambungan perbaikannya di masa mendatang.

Wireline log data is one of the subsurface data that always generated and used in every exploration and production (E&P) activity in oil and gas industry. It has a very high value because it will be processed into information which will be used in various decision making related to the discovery, search, and removal of oil and gas. The quality of subsurface data will help companies shorten the "time-to-first-oil" and extend the production phase. The Monthly Subsurface Data Management Report shows that from October 2018 to July 2020 there were 20 of 34 incident tickets for data quality information problems that were sourced from wireline log data. This study uses the six sigma DMAIC method to identify problems, measure the quality of wireline log data as a product of oil and gas drilling projects and analyze the main causes of wireline log data quality problems. And finally, at the improvement and control stage recommends some steps that can be taken to reduce the problem and how it will be improved in the future. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desma
"Data wireline log sumur pemboran minyak dan gas bumi adalah salah satu data bawah permukaan yang selalu dihasilkan dan digunakan dalam setiap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Kualitas informasi data bawah permukaan yang lengkap dan akurat akan membantu perusahaan memperpendek “time-to-first-oil” dan memperpanjang fase produksi. Laporan Bulanan Pengelolaan Data Bawah Permukaan menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2018 hingga Juli 2020 terdapat 20 dari 34 tiket insiden masalah informasi kualitas data yang bersumber dari data wireline log. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan pendekatan Define-Measure-Analysis- Improve-Control (DMAIC) untuk mengidentifikasi masalah, mengukur kualitas data wireline log sebagai produk dari proyek pemboran migas yang telah berjalan selama ini dan menganalisis penyebab utama masalah kualitas data wireline log dan pada akhirnya ditahap improvement dan control merekomendasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kualitas informasi data wireline log dan kesinambungan perbaikannya di masa mendatang.

Wireline log data is one of the subsurface data that always generated and used in every exploration and production (E&P) activity in oil and gas industry. It has a very high value because it will be processed into information which will be used in various decision making related to the discovery, search, and removal of oil and gas. The quality of subsurface data will help companies shorten the "time-to-first-oil" and extend the production phase. The Monthly Subsurface Data Management Report shows that from October 2018 to July 2020 there were 20 of 34 incident tickets for data quality information problems that were sourced from wireline log data. This study uses the six sigma DMAIC method to identify problems, measure the quality of wireline log data as a product of oil and gas drilling projects and analyze the main causes of wireline log data quality problems. And finally, at the improvement and control stage recommends some steps that can be taken to reduce the problem and how it will be improved in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Eka Pradana
"Kualitas layanan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan dan mendukung daya saing perusahaan. Tingkat kepuasan pelanggan dapat dilihat dari sejumlah keluhan atau komplain yang muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komplain apa saja atas layanan PT. Trans Antar Nusabird dan penyebab komplain tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) untuk melakukan perbaikan kualitas layanan PT. Trans Antar Nusabird. Data diperoleh melalui survei pelanggan perusahaan untuk mengukur persepsi kualitas layanan berdasarkan variabel Reability, Assurance, Tangible, Empathy dan Responsiveness dan melakukan wawancara dengan manajemen dan karyawan PT. Trans Antar Nusabird serta pelanggan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi. Berdasarkan hasil Pareto Chart diperoleh komplain terbanyak adalah kenyamanan kendaraan, keamanan pengemudi mengendarai kendaraan, kebersihan kendaraan, kebersihan pool, kenyamanan pengemudi dan jaminan keaman dalam perjalanan. Penyebab utama masing-masing komplain tersebut adalah usia kendaraan lebih dari 4 tahun, penjadwalan pengemudi tidak tepat dan tidak ada petugas khusus kebersihan. Rekomendasi perbaikan yang akan dilakukan adalah melakukan peremajaan kendaraan, evaluasi penjadwalan pengemudi dengan menyesuaikan jadwal keberangkatan dan menambah petugas khusus kebersihan pool.

Service quality greatly affects the level of customer satisfaction and supports the company's competitiveness. The level of customer satisfaction can be seen from the number of complaints or complaints that arise. This study aims to find out any complaints about the services of PT. Trans Antar Nusabird and the cause of the complaint. This study uses the Six Sigma method with the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) approach to improve the quality of PT. Trans Between Nusabird. Data were obtained through a survey of corporate customers to measure perceived service quality based on the variables Reability, Assurance, Tangible, Empathy and Responsiveness and conducted interviews with the management and employees of PT. Trans Antar Nusabird and customers to identify problems encountered. Based on the results of the Pareto Chart, the most complaints were obtained for the comfort of the vehicle, the safety of the driver driving the vehicle, the cleanliness of the vehicle, the cleanliness of the pool, the comfort of the driver and the guarantee of safety while traveling. The main causes for each of these complaints are the age of the vehicle which is more than 4 years old, the driver's scheduling is not correct and there is no special cleaning staff. Recommendations for improvements to be made are rejuvenating vehicles, evaluating driver scheduling by adjusting departure schedules and adding special pool cleaning officers."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retyaning Puji Utami
"Kualitas merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah proyek konstruksi. Kualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana sebagai suatu pemenuhan terhadap suatu persyaratan, melainkan dikaitkan sebagai suatu produk/hasil yang dapat memuaskan konsumen. Ketika proyek konstruksi berlangsung, berbagai tahapan proses yang dilalui seperti inisiasi, perencanaan, pengerjaan/pelaksanaan, pengontrolan, dan penutupan tidak luput dari sebuah penjagaan kualitas agar dapat menghasilkan output yang optimal.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa penerapan sebuah metode dalan penjagaan kualitas yang dapat mengatasi permasalahan mutu yang semakin luas dan rumit. Six sigma (6-sigma) merupakan salah satu metode yang saat ini sedang berkembang di dunia khususnya pada industri manufaktur diharapkan dapat mengurangi kegagalan dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan pada proyek konstruksi.
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan manajemen mutu dan penerapan pendekatan metode 6-sigma dalam penjagaan kualitas di dalam proyek konstruksi. Metode yang digunakan ialah dengan wawancara terstruktur dengan para pakar yang memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi dan direkomendasikan oleh perusahaan mereka. Metode analisa yang digunakan adalah analisa non parametrik dengan prosedur distribusi frekuensi. Dari hasil wawancara terstruktur dengan para pakar, menunjukkan bahwa kondisi eksisting manajemen mutu pada proyek konstruksi telah menerapkan pendekatan metode 6-sigma, hanya saja perlu diperhatikan kesiapannya baik dari kondisi internal maupun ekternal proyek tersebut."
2008
R.01.08.62 Uta a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukito Rini
"Peningkatan Indeks Kualitas Produk Pada Tahap Pengembangan Produk di PT. XYZ Dengan Metode Six Sigma. Tesis ini membahas penggunaan metode six sigma (DMAIC) untuk memperbaiki indeks kualitas pertama pada tahap pengembangan produk Final Engineering Piloting (FEP). Pada fase define diketahui bahwa rata-rata indeks kualitas pertama pada tahap FEP sebesar -336, 27. Pada fase measure ditemukan bahwa rendahnya indeks kualitas diakibatkan oleh permasalahan pada torso dimana gaya untuk melepas dan memasang tangan dari dan ke lower arm berada di luar spesifikasi.
Analisis menggunakan FMEA merekomendasikan agar material lower arm diganti dari PVC 85 menjadi PVC 65. Pergantian ini bisa membawa perubahan lebih baik, dan setelah perbaikan pada fase improvement didapatkan peningkatan indeks kualitas menjadi 5,46.

This paper discuss about the use of six sigma method (DMAIC) to improve first quality index during development product phase called Final Engineering Piloting. During define phase, found that average first QI FEP is -336,27. Measure phase shows that those index mostly contributed by torso problem, in which poundage to attach and detach hands to and from lower arm are out of product specification.
Analysis phase using FMEA, recommends to change material for lower arm from PVC 85 to PVC 65. This changes can improve product and after all the improvement implemented, average first quality index improve to 5,46.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Anggraeni
"Semakin ketatnya persaingan antara suatu perusahaan menjadikan kualitas sebagai alat strategi bisnis untuk bersaing terhadapkompetitornya dalam menguasai pasar. Six sigmasebagai salah satu metode untuk melakukan perbaikan kualitas pada masalah peningkatan jumlah defect . PT Phillip Morris Indonesia mengalami penurunan kualitas produk yang dapat dilihat dari Visual Quality Index (VQI) yang semakin meningkat. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah defect pada proses cigarette making dimana Tobbaco Particel Under Tipping merupakan defect yang paling banyak terjadi. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan membuat SOP dan sebuah alat bantu agar mesin bisa berjalan optimal.Pada saat sebelum perbaikan nilai sigma yang didapat adalah 3,6 dengan yield sebesar 98,20%. Setelah dilakukan perbaikan didapatkan nilai sigma sebesar 3,76 dengan yield sebesar 98,82%.

The increasing competition between a company makes quality as a strategic business to compete against competitors as a market leader. Six sigma as a method that can be use for quality improvment to solve a increasing defect product. Now, PT. Philip Morris Indonesia has been decrease on visual quality product. We can see on Visual Quality Index (VQI) that remainly increase. This increase is due to cigarette defect in cigarette making process where the defect Tobacco Particles under Tipping is the most contributors in VQI. The improvements that have been done are making a SOP and also make a new design for vacuum machine. At the time before improvement value is 3.6 sigma obtained at a yield of 98.23% and after improvement the value is 3.76 sigma and a yield is 98.82%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S54583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldhi Dwidinda Suharno
"Produksi kemasan plastik yang kualitas sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan jika produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kerugian yang terjadi karena adanya produk cacat pada produk kemasan Agar-agar. Metode Six Sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) dipakai untuk mencari solusi dan memperbaiki kualitas produk. Berdasarkan perhitungan terhadap data produk cacat, diketahui bahwa cacat Tonjolan Pinggir, cacat Keriput, dan cacat Pitch Unstd merupakan tiga jenis cacat dengan jumlah dan persentase tertinggi. Pada tahap measure didapatkan nilai DPMO (Defects Per Million Opportunities) sebesar 32707,271 unit defect dengan nilai sigma sebesar 3,34. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengetahui risiko potensi kegagalan dari faktor yang mendapat bobot nilai tinggi.
Setelah dilakukan perbaikan, nilai DPMO turun menjadi 7272,111 unit defect dan nilai sigma naik menjadi 3,94 sigma. Perubahan nilai sigma yang terjadi sebesar 0,60. Tahap control dapat dilaksanakan dengan adanya rancangan perbaikan serta sebuah pemeriksaan setiap prosesnya agar jumlah cacat produk terus berkurang. Rancangan perbaikan pendekatan 5S berupa standar kerja check sheet maintenance pada Mesin Tandem Laminasi dan standar kerja work station di proses laminasi. Setelah dilakukan perbaikan, hasil menunjukan penurunan jumlah dan pesentase defect, dimana sebelumnya mencapai angka sebesar 5,89% menuju 1,31%.

The production of quality plastic packaging is very important for companies to gain benefits that can be obtained if the quality of the product complies with the prescribed standards. This study aims to reduce losses that occur due to the presence of defective products in Jelly packaging products. Six Sigma methods through DMAIC stages (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) are used to find solutions and improve product quality. Based on the calculation of defective product data, it is known that Uneven surface defects, wrinkled defects, and Pitch Unstd defects are the highest number of defects. In the measure phase, the DPMO (Defects Per Million Opportunities) value were 32707.271 defect units with a sigma value of 3.34. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is used to determine the potential risk of failure from a factor that gets a high value.
After repairs, the DPMO value drops to 7272.111 defect units and the sigma value rises to 3.94 sigma. Changes in sigma values that occur amounted to 0.60. Control can be done with the inspection and checks in each process so that the number of defects can continue to decrease. Improvements use the 5S approach in the form of a work standards check sheet maintenance on the Tandem Lamination Machine and work standard of work station in the lamination process. After improvement, the results show a decrease in the number and percentage of defects, which previously reached a number of 5.89% towards 1.31%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrun Afriansyah
"Tulisan ini merupakan suatu pentaburan penerapan metodologi Six Sigma dalam upaya perbaikan proses dengan studi kasus proses pemotongan material dengan mesin Eye Tracer di lini persiapan bahan PT. United Tractors Pandu. Pada psrbaikan proses ini dilakukan penggunaan tahapan Six Sigma yang dikenal sebagai DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control), dimana dalam tiap tahapannya digunakan berhagai kombinasi metode ataupun alat (tools) baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif secara feksibel dan koutekstual. Dengan penggunaan metodologi Six Sigma, dihatapkan akan terjadi perbaikan proses k arah proses tampa cacat (zero defect) atau secara realistis mencapai 3,4 cacat per juta kemuugkinan (DPMO) pada saat suatu proses telah mencapai tingkatan enam sigma (Six Sigma).
Usaha peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen dalam era yang semakin kompelitif merupakan sesuatu yang mutlak perlu untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Demikian pula halnya dengan kuntitas produk yang dihasilkan oleh PT. United Tractors Pandu Produk setengah jadi yang dihasilkan oleh proses pemotongan dengan mesin Eye Tracer pada Lini Persiapan Bahan di perusahaan ini baru mencapai 3 sigma, yang menandakan masih terdapat sekitar 66.800 kejadian cacat dalam satu juta kemungkinan yang ada (DPMO). Banyaknya jumlah kejadian cacat yang ditemukan pads proses pemotongan tersebut, umumnya disebabkan oleh permasalahan metode dan permasalahan permesinan.
Melalui penerapan melodologi Six Sigma, sepedi dalam penelitian ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai sigma proses pemotongan menjadi 3,5 sigma, yaitu 22-800 kejadian cacat dalam satu juta kCHl H. Peningkatan tersebut dapal diwujudkan melalui pengaplikasian usulan-usulan perbaikan yang berupa pembuatan prosedur standar opcrasi (SOP), perbaikan meja polong, maupun berbagai perbaikan lain yang digabarkan dalam tulisan ini.

This writing will explain in details about the implementation of Six Sigma methodology in order to make an improvement of cutting process by using Eye Tracer cutting machine in material preparation section, PT. United Tractors Pandu. This irnprovement method are using Six Sigma improvement stem which known as DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). In every those step, there would be a different methods and tools flexibly and eontextually used, which differ into quantitative or qualitative characteristics. By using Six Sigma methodology, we will go to achieve zero defect process or realistically 3,4 defect per million opportunity (DPMO) when the process has gain six sigma level.
All effort to increase a quality of products or services offered to customers was something really need to be done by many companies in this fast growing competitive market, including PT. United Tractors Pandu. As this far, semi finish product produced by Eye Tracer cutting machine which located in material preparation section., still only have 3 sigma in their process capability. This 3 sigma shows that there is a possibility of 66.800 defect was found in a million opportunity (DPMO) of their semi Enish product. The large number of defect found in that cutting process was identiiied mostly caused by cutting method and machinery problem.
By using Six Sigma method in this research, hopefully the company could eliminate those problems, and could increase the sigma capability into 3,5 sigma, which means there would be 22.800 defect occur in a million opportunity- This target of improvement could be realize by implementing the solutions given, like establishing a standard operating procedure (SOP) for cutting process, cutting table changing, and many other solutions proposed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Fatharani Lasminingrat
"Penyediaan produk yang berkualitas merupakan hal penting yang perlu menjadi fokus dan tujuan perusahaan di industri mana pun, termasuk industri produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Terlebih lagi, industri FMCG sedang mengalami kenaikan volume penjualan secara global. Namun, sebuah perusahaan FMCG di wilayah Tangerang sedang mengalami masalah mengenai penyediaan produk berkualitas yang memenuhi kepuasan pelanggan. Salah satu produknya, yaitu sabun cuci piring, mengalami peningkatan biaya rework produk cacat secara drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Oleh karena itu, identifikasi akar permasalahan cacat produk diperlukan agar tingkat kecacatan pada proses produksi dapat dikurangi. Penelitian ini menerapkan konsep six sigma dengan mengikuti alur metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) untuk membantu mencari akar masalah dan merancang perbaikan proses produksi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar dari masalah yang ada yaitu kurang telitinya operator saat mengoperasikan panel HMI untuk melakukan aktivitas pencampuran bahan baku cairan sabun, kelalaian operator dalam mengikuti alur kerja, dan mesin penunjang aktivitas yang tidak beroperasi dengan benar. Berdasarkan hal tersebut, diberikan rekomendasi berupa modifikasi tampilan panel Human-Machine Interface (HMI), pelatihan operator, serta pengecekan mesin secara berkala. Melalui rekomendasi yang diberikan, diharapkan tingkat produksi barang cacat dapat berkurang.

Delivery of quality products is an important matter that needs to be the focus and goal of companies in any industry, including the Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) industry. Especially, FMCG industry is experiencing an increase in sales volume globally. However, an FMCG company in the Tangerang area is experiencing problems regarding providing quality products that meet customer satisfaction. One of its products, namely dishwashing liquid, experienced a drastic increase in the cost of reworking defective products compared to previous months. Therefore, identification of the root causes of product defects is necessary so that the level of defects in the production process can be reduced. This study applies the six sigma concept by following the Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC) method to help identify root causes and design relevant production process improvements. The results showed that the root of the problem was the operator's uncarefulness when operating the HMI panel to carry out the activity of mixing the raw materials for dishwashing liquid, the operator's negligence in following the workflow, and the supporting machines that did not operate properly. Based on this, recommendations are given in the form of modifying the appearance of the Human-Machine Interface (HMI) panel, operator training, and periodic machine checks. Through the recommendations given, it is expected that the level of production of defective goods can be reduced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonni Joko Utomo
"Pengembangan infrastruktur transportasi di Jakarta terlihat sangat baik. Hal ini ditandai dengan dibangunnya MRT Jakarta pada tahun 2013. Proyek ini terdiri dari struktur bawah tanah dan struktur layang. Pada pelaksanaanya terjadi banyak klaim pada konstruksi stasiun bawah tanah yang bernilai puluhan milyar rupiah serta penambahan waktu. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko apa saja yang mempengaruhi kinerja waktu dan biaya serta tindakan perbaikannya pada konstruksi stasiun bawah tanah. Hasil penelitian ini berupa analisis tingkat risiko serta tindakan perbaikannya. Penelitian ini berimplikasi positif untuk perbaikan pada proyek konstruksi stasiun bawah tanah pada fase selanjutnya.

The development of transportation infrastructure in Jakarta looks very good. This was marked by the construction of the Jakarta MRT in 2013. This project consists of an underground structure and an elevated structure. In its implementation, there were many claims on the construction of underground stations worth tens of billions of rupiah and additional time. For this reason, this study aims to identify any risk factors that affect time and cost performance as well as corrective actions in underground station construction. The results of this study are an analysis of the level of risk and corrective actions. This research has positive implications for improvements to the underground station construction project in the next phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>