Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhilah Hidayah Suryanto
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti yang dapat dilihat pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), dipengaruhi oleh berbagai aspek industri, salah satnya adalah industri pakaian jadi dan tekstil. Peran dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia pun turut memberikan dampak yang sangat besar pada Produk Domestik Bruto Indonesia dengan tingkat kontribusi sebesar 57.8% pada tahun 2018. Selain itu, peran UMKM pada sektor pakaian jadi juga diprediksi memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Permasalahan pemilihan pemasok pada UKM merupakan salah satu permasakahan yang krusial bagi perkembangan bisnis, namun hanya sedikit UKM Pakaian Jadi di Indonesia yang telah memiliki acuan formal dalam pemilihannya. Dalam mengatasi hal ini, penelitian tesis dilakukan dengan melakukan survey kepada para pakar dalam bidang UKM Pakaian Jadi di Indonesia melalui penyebaran kuisioner Delphi untuk mendapatkan kriteria yan dianggap penting dalam pemilihan pemasok. Suatu set kriteria baru berdasarkan hasil metode Delphi di validasi dengan mentranslasikan hasil penilaian ke dalam nilai triangular fuzzy number. Metode AHP digunakan untuk mendapatkan bobot kepentingan dari kriteria-kriteria terpilih. Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan terdapat 29 subkriteria dari 10 kriteria yang penting bagi UKM Pakaian Jadi di Indonesia dalam pemilihan pemasoknya.

Indonesia’s economic growth as reflected in the country’s Gross Domestic Product (GDP) contributed by various aspects of Industry, the Apparel and Textile Industry is no exception. The role of Small and Medium Enterprises (SME) in Indonesia also gives a huge impact on Indonesia’s Gross Domestic Product with a contribution of 57.8% in 2018. Since the SMEs in the Apparel sector are predicted to have a significant role in the future of Indonesia’s economic growth, its business strategy needs to be improved. SMEs supplier selection is one of the supply chain stages that crucial to its business but only a few Apparel SMEs have a formal supplier criteria reference to be followed. To address this, this research conducted a survey among experts in Apparel SMEs in Indonesia through Delphi questionnaires to get the criteria that used in supplier selection decision making. The new set of criteria based on Delphi method’s result then being validated by translates the expert’s judgement into the triangular fuzz number.  Then the Analytical Hierarchy Process will be used to get the importance rank of the proposed criteria. As a result of this study, there are 29 subcriteria under 10 criteria that crucial for Indonesia’s Apparel SMEs in selecting their supplier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Bayu Radhitya
"ABSTRAK
Hubungan antara pembeli dengan pemasok pada korporasi besar dapat terjalin dengan mudah dan lebih sistematis. Perdebatan muncul ketika pembeli bukanlah korporasi besar melainkan usaha mikro kecil menengah. Penelitian ini membahas hubungan antara pembeli dengan pemasok serta pengaruhmya terhadap performa organisisasi tersebut. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh peningkatan hubungan antara pembeli dengan pemasok terhadap performa usaha mikro kecil dan menengah. Dengan mengetahui hal ini diharapkan usaha mikro kecil menengah dapat mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh UMKM selaku pembeli terhadap supplier serta manfaatnya terhadap kebaikan organisasi UMKM tersebut. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis PLS (Partial Least Square). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan buyer specificity, peningkatan supplier specificity berpengaruh positif terhadap hubungan jangka panjang antara pembeli dan pemasok serta hubungan jangka panjang antara pembeli dan pemasok berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro kecil dan menengah.

ABSTRACT
The relationship between the buyers and suppliers in a large corporation can be established easily and more systematically. The debate arises when the buyer is not the big corporations but small and medium micro enterprises. This study examines the relationship between buyer and supplier and their impact towards organizational performance. Researchers want to know how to influence the improvement of relations between the buyers and suppliers to the performance of micro, small and medium enterprises. Knowing these SMEs are expected to know the things that need to be considered and carried out by SMEs as buyers and the benefit against SME organizations. The data analysis techniques used PLS (Partial Least Square). The results of this study indicate that increased buyer specificity, increased supplier specificity have a positive effect on long-term relationships between buyers and suppliers as well as long-term relationships between buyers and suppliers have a positive and significant impact on the performance of micro, small and medium enterprises."
2013
S44142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pratama Ibdani Agritian
"Penelitian ini membahas tentang pemilihan pemasok yang dilakukan di sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di industri pupuk. Penelitian dilakukan pada satu jenis pupuk yakni pupuk NPK yang memiliki 3 bahan baku utama yakni, KCL, Clay, dan DAP. Ketiga bahan baku utama ini didapatkan perusahaan melalui pihak ketiga atau pemasok. Pemilihan pemasok dilakukan melalui evaluasi kriteria dan pemeringkatan pemasok menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution TOPSIS. Evaluasi kriteria dilakukan dengan penilaian para ahli pada divisi yang berhubungan dengan pengadaan bahan baku pupuk NPK di perusahaan tersebut.
Hasil pengolahan data AHP menghasilkan 4 kriteria utama pemilihan pemasok yakni biaya, kualitas, pengiriman, dan fleksibilitas dengan total 10 subkriteria. Hasil pemeringkatan pemasok menghasilkan peringkat kinerja pemasok masing-masing bahan baku utama yakni Pemasok bahan baku KCL dengan peringkat kinerja tertinggi adalah PT Khong Han PTE LTD, Pemasok bahan baku Clay dengan peringkat kinerja tertinggi adalah PT Inti Barokah Utama, Pemasok bahan baku DAP dengan peringkat kinerja tertinggi adalah PT Pukati Pelangi Bahana Agropolitan. Dengan hasil penelitian tersebut diharapkan perusahaan dapat memaksimalkan pemilihan pemasok yang tepat agar kelancaran proses produksi dapat terlaksana dengan baik.

This study discusses the selection of suppliers conducted in a state owned company engaged in the fertilizer industry. The research was conducted on one type of fertilizer namely NPK fertilizer which has 3 main raw materials namely, KCL, Clay, and DAP. These three main raw materials are obtained through third party companies or suppliers. Supplier selection is done through evaluation criteria and supplier rating using Analytical Hierarchy Process AHP method and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution TOPSIS. Evaluation of criteria is done by expert assessment on the division relating to the procurement of raw material of NPK fertilizer in the company.
The result of AHP data processing yield 4 main criteria of supplier selection ie cost, quality, delivery, and flexibility with total 10 subcriteria. The results of supplier ratings resulted in the rank of supplier performance of each of the main raw materials ie KCL Raw Material Supplier with the highest performance rating is PT Khong Han PTE LTD, Clay raw material supplier with the highest performance rating is PT Inti Barokah Utama, DAP raw material supplier with performance rating highest is PT Pukati Pelangi Bahana Agropolitan. With the results of the study is expected to maximize the company 39 s selection of the right supplier to smooth the production process can be done well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia
"Sektor industri retail, tennasuk hypermarket, di Indonesia memiliki persaingan ketat namun cukup menjanjikan. PT Makro Indonesia sebagai salah satu pemain dalam sektor hypermarket hams menghadapi kornpetisi yang berat- Procuremeni, yaitu alctivitas pemesanan, penerimaan barang, dan proses penagihan invoice, adalah salah satu kegiatan yang berfrekucnsi tinggi dalam hypermarket, termasuk PT Malcro Indonesia. Mengingat vitalnya sistern procurement maka agar penxsahaan tetap kornpetitif, pemsahaan harus memperbaiki dan meningkatkan pmses bisnis sistem procurement.
Rekayasa ulang proses bisnis merupakan metode untuk mengatasi masalah tersebut. Rekasaya ulang proses bisnis mempakan pernikiran ulang fimdamental dan mendesain ulang proses bisnis secara radikal untuk mencapai pcningkatan performa Proses yang tidak mcmberikan nilai tambah perlu dihilangkan. Pada sistem procurement di PT Makro Indonesia dilakukan perpindahan informasi dan pencocokl-can dokumen yang berulang sehingga banyak waktu dan surnber daya perusahaan terbuang.
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dari perusahaan dengan mewawancarai bagian terkait, dolcumentasi pemsahaan, dan pengamatan secara langsung. Kcmudian dibuat label aktivitas dan peta proses bisnis sistem procurement dengan menggunakan diagram alir. Hasil pcngolahan data akan dianalisis menggunakan prinsip BPR sehingga dihasilkan usulan perbaikan yang dituangkan dalam usulan tabel aktivitas dan peta proses bisnis (diagram alir) yang bam. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara proses bisnis sistem procurement saat ini dan usulan yang diberikan, yaitu pengurangan proses serta keuntungan usulan proses bisnis yang barn.

Industrial sector of retail, including hypermarket, in Indonesia has to face hard competition but quite promising, PT Makro Indonesia as one of the player in hypennarket sector must also face this hard competition. Procurement, which starts from an ordering, receiving goods, and invoice claim process, is one of the most high frequency activity in hyperrnarket, including PT Makro Indonesia. Retlecting on the vital of procurement system, in order to keep the company’s competitiveness, it must fix and improve procurement system business process.
Business process reengineering emerge as a method to handle the problem. Business process reengineering is a tixndamental rethinking and redesigning business process radically to achieve higher performance. Processes that don‘t give added value to the company should be eliminated. In the procurement system in PT Malcro Indonesia, information transfer and document matching occurs repeatedly, this caused waste of company’s resources and time.
The research starts with gathering data from the company by interviewing functions involved, company‘s documentation, and direct observation. Then, current activity table and system procurement business process map by using flowchart is generated. Data processing results are analyzed by using BPR principles that resulted improvement suggestions in the form of proposed activity table and business process map (flowchart). Next, is the comparation between current and proposed business process, which is process reducing and benefits of the new proposed business process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhinta Dwimar Dhanti
"Masyarakat Indonesia merupakan pengonsumsi susu terendah di Asia Tenggara. Dengan peluang pasar ini, perusahaan susu di Indonesia perlu meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain dan salah satu caranya adalah pengelolaan hubungan dan pengembangan supplier yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang strategi hubungan dan pengembangan supplier yang melihat dari segmen supplier serta prioritas dari sub-variabel Capability maupun Willingness. Dalam penelitian ini, digunakan metode Delphi untuk memilih variabel dengan memberikan kuesioner kepada 4 orang Expert, lalu digunakan Best Worst Method (BWM) dengan bantuan 3 Expert untuk mencari bobot dari masing-masing sub-variabel hingga pada akhirnya dilakukan segmentasi supplier. Dari segmentasi supplier didapatkan bahwa terdapat delapan supplier dengan nilai Capability serta Willingness yang tinggi, satu supplier yang memiliki nilai Capability tinggi namun Willingness rendah , dan terdapat empat supplier yang memiliki nilai Capability rendah namun Willingness tinggi. Strategi untuk masing-masing supplier dibuat dalam matriks strategi supplier.

Indonesia's milk consumption level is the lowest in Southeast Asia. With this market opportunity, milk based companies in Indonesia need to have competitive advantage and one of the options is to have good management of supplier's relationship and development. The aim of this research is to design supplier's relationship and development strategies that focus on supplier?s segment and priority of Capability and Willingness sub-variabel. In this research, Delphi Method was used to obtain variables by giving out questionnaires to 4 Experts, then Best Worst Method was used with the help of 3 Experts to find weight of each sub-variabel and to segment suppliers. From supplier segmentation, there are 8 supplier which have high Capability and Willingness, 1 supplier has high Capability and low Willingness, and 4 suppliers which have low Capability and high Willingness. The strategy for each supplier then was made by using strategy matrix."
2016
S62076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyati
"Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Telekomunikasi No.36 Tahun 1999 dan juga akan dimulainya pasar bebas maka TELKOM dihadapkan pada situasi baru dan penuh tantangan. Kompetisi menjadi marak sedang disisi lain perkembangan teknologi membawa TELKOM menuju era multimedia yang tidak terbatas pada Iayanan suara. Situasi ini mendorong TELKOM untuk beradaptasi dalam segala aspek untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi agar dapat bertahan dan tumbuh sebagai pemimpin dalam bidang infocom di kawasan ASEAN sesuai Visi TELKOM yaitu "to become a leading Infocom Company in the region"
Untuk memenangkan kompetisi TELKOM harus mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Salah satu unsur penting yang harus dipersiapkan adalah dukungan sistem logistik yang balk. Pesatnya perkembangan Teknologi informasi khususnya dibidang Internet, memungkinkan membangun aplikasi yang mengintegrasikan perusahaan dari berbagai bidang secara global. Perusahaan yang saling terhubung telah muncul sebagai isu yang penting bagi organisasi di segala bidang karena bertujuan memelihara keunggulan daya saing.
Perkembangan TI memungkinkan TELKOM memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi pada proses pengadaan barang secara berbasis WEB (e-Procurement). e- Procurement memberikan kemudahan melakukan fungsi dalam pengadaan barang antara lain memelihara katalog produk, manajemen vendor, manajemen tender, manajemen kontrak dan order pembelian. Keuntungan yang didapat dengan diterapkannya e-Procurement adalah mengurangi biaya operasional pengadaan suatu barang, meningkatkan daya tawar untuk pembelian suatu barang dan transparansi pengadaan barang. Dalam tesis ini diunjukkan adanya peningkatan efisiensi pengadaan barang melalui e-Procurement termasuk analisa kelayakan investasinya.

Indonesia has implemented the Telecommunications Law No.36 in 1999 and the effect of this government regulation as well as free global market, TELKOM face a new situation which full of challenge. In this condition make the competition very tight, on the other side technological growth bring TELKOM to multimedia era_ The multimedia era do not limited to the voice services. This condition push TELKOM to be able on adapting and anticipating future situation. TELKOM try to lead Infocom as its vision that is " to become a leading Infocom Company in the Region".
To win the competition, TELKOM have to prepare to be the best in Infocom. One of important element which must be prepared is a good logistics system support. High growth of information technology, especially in the intemet, make it possible to develop application which can integrate among companies from different area globally.
TELKOM take a beneficial of information technology development to improve efficiency of goods procurement process by electronic ways. e-Procurement do function such as maintaining product catalog, vendor management, tender management , contract management and also purchasing order easily. The advantages of 'e-Procurement are reducing operating expenses, improving bargaining power and building transparency of procurement procedure. This thesis presents improvement in efficiency through e-Procurement and analyzes its investment eligibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madyah Sari
"
ABSTRAK
PT FIM adalah salah satu dari perusahaan yang bergerak di bidang indusui otornotif yang memfokuskan produksinya pada pembuatan piston kendaraan bem-mtor roda dua dan roda empat. Hasil produksi PT FIM dipasarkan di Indonesia dan sehagian lain diekspor ke luar negeli.
Dalam melakukan proses produksinya PT FIM serlng mengalami kelcurangan dan penumpulcan bahan baku yang cukup besar yang dapat menyebabkan produksi terganggu dan biaya penyimpanan yang sangat tinggi.
Skripsi ini memiliki tujuan rnemberikan altematif bagi sistem pengendalian yang sudah ada dengan meminimalkan tingkat persediaan bahan baku di gudang yang digunakan sebagai dasar penyusunan perencanaan penjadwalan pemesanan periods berikutnya.
Metoda yang digunakan untuk merencanakan penjadwalan pemesanan bahan baku ini adalah rnetoda MRP (Material Reequlrements Planning) dengan metoda pemesanan Lot For Lot dengan menggunakan persediaan pengaman (Safety Stock). Teknik ini digunakan karena proses produksi PT FIM dilakukan berdasar sisfim job order, sehingga ihktor ketidakpastian yang teljadi adalah dalam hal jumlah.
"
1997
S36790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sandriana
"Laporan magang ini membahas tentang praktek system application and product (SAP) pada PT X yang bergerak di bidang konstruksi. Dilakukan sales processing pada software SAP yang terdiri atas sales order, delivery, A/R invoice, dan incoming payment. Implementasi SAP yang dilakukan pada PT X dapat dianalisa melalui standar SAP yang ada berdasarkan website resmi SAP.

This report discusses the implementation of System Application and Products (SAP) in PT X which operates in construction business. Sales processing which is run by SAP consist of sales order, delivery, A/R invoice and incoming payment. SAP implementation carried out at PT X can be analyzed through SAP standards that are based on SAP's official website."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Sinalsal
"Untuk membangun hubungan pembeli-penjual (buyer-seller relationship) perlu diciptakan persepsi kualitas hubungan yang baik bagi kedua pihak. Dari sudut perspektif penjual, membangun persepsi kualitas hubungan yang baik di benak pelanggan sangat penting, agar pembeli tetap dalam hubungan. Dari persepsi hubungan yang baik dengan penjual, diharapkan terjadi pembelian ulang dari pelanggan yang ada dalam hubungan tersebut. Untuk mengukur kualitas hubungan tersebut, kepercayaan (trust) dan komitmen (commitment) adalah faktor yang konsisten bayak dipakai. Oleh karena itu dalam penelitian ini kepercayaan dan komitmen di sisi pembeli menjadi acuan untuk menilai keinginan mernbeli ulang. Dalam hubungan business-to-business, pembeli umumnya lebih rasional sebelum melakukan transaksi dibandingkan pembeli individu, oleh karena itu kualitas hubungan menjadi alat evaluasi bagi pembeli.
Orientasi hubungan pembeli-penjual dalam industri secara moderat dipengaruhi budaya perusahaan. Budaya perusahaan berpengaruh pada bagaimana suatu hubungan dibentuk, dipelihara, dan tujuan dari hubungan tersebut yang akhirnya mempengaruhi bagaimana suatu perusahaan pembeli membuat keputusan panting untuk bertransaksi.

To build a buyer-seller relationship we have to create a good perception concerning the relationship quality in the both parties. From seller's perspective, this relationship quality perception is an important thing in order to keep the relationship benefits and value. These relationship quality perceptions will generate buyer's repurchase intention in the future. As measures of relationship quality, we use the concept of trust and commitment from buyer-seller perspective.
In B-to-B relationship, buyers are normally more rational compare to the individual buyer. In order to maintain the buyer-seller relationship, buyer tends to use the relationship quality as their evaluation tools.
The culture of the company moderately will influence the orientation of relationship between buyer - seller. It gives an influence in how the relationship form, maintenance and aim of relationship in the future which could influence decision-maker in company for making transaction. From this study, we found that company culture has a great influence to B-to-B relationship quality, shaping the relationship form and in making future transaction decisions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cosmas Sakti Wijaya Adi
"ABSTRACT
Implementasi e-procurement di Indonesia didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya. Kementerian Keuangan telah mengembangkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang menyediakan layanan e-procurement bagi, tetapi tidak terbatas pada kantor-kantor di lingkup Kementerian Keuangan dengan membentuk kantor pada setiap provinsi di Indonesia. Implementasi e-procurement bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efektivitas, efisiensi dan keamanan pengadaan barang dan jasa. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik deskriptif, penelitian ini menganalisis implementasi e-procurement pada LPSE Kementerian Keuangan di Papua Barat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi e-procurement telah memenuhi tujuannya yaitu, meningkatkan akuntabilitas, transparansi,efektivitas, efisiensi dan keamanan pengadaan barang dan jasa."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017
336 ITR 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>