Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdhan Achmadan
"Big Five Inventory – 2 (BFI-2) adalah pemutakhiran dari Big Five Inventory generasi pertama (BFI-1). Inventori tersebut dirancang dengan struktur hierarkis untuk mengukur domain big five (yakni extraversion, agreeableness, concientiousness, negative emotinality dan open-mindeness) beserta 15 faset (bagian spesifik domain seperti sociability) yang dimiliki oleh kelima domain tersebut. Hingga sekarang, pengujian properti psikometri dengan melibatkan partisipan Indonesia baru dilakukan terhadap BFI-1. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengevaluasi properti psikometri inventori BFI-2. Peneliti melakukan korespondensi dengan pihak pengembang untuk mendapatkan BFI-2 yang telah diterjemahkan secara resmi oleh pihak International Situations Project (ISP). Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner daring melalui berbagai media sosial. Peneliti menetapkan kriteria warga negara Indonesia dan usia 17 tahun ke atas yang dapat terlibat dalam penelitian ini. Setelah dilakukan proses pembersihan dan penyaringan data, total akhir partisipan yang dilibatkan dalam analisis utama sebanyak 1061 partisipan. Partisipan tersebut didominasi oleh wanita (n=894, 84,3%) dan sebagian besar berada pada kelompok usia 21-30 tahun (n=775, 73,04%) dengan rata-rata usia 25 tahun (SD=5,25). Perhitungan konsistensi internal menghasilkan nilai yang telah memenuhi kriteria penggunaan riset untuk tingkatan domain (>0,7), namun belum memadai untuk faset. Hasil korelasi antara BFI-2 dengan International Personality Item Pool Big Five Factor Marker (IPIP-BFM) versi 50 item dan Ten Item Personality Inventory (TIPI) menunjukkan validitas konvergen dan diskriminan yang baik. Analisis faktor konfirmatoris terhadap empat model berbeda menunjukkan bahwa three facets plus acquiescence merupakan model yang memiliki indeks fit paling baik, namun indeks fit untuk domain extraversion, agreeableness, dan conscientiousness masih belum memenuhi kriteria evaluasi. Pemeriksaan lebih lanjut menggunakan analisis faktor eksploratoris menemukan bahwa terdapat tujuh item yang bermasalah, yakni 1 item untuk domain extraversion, 2 item untuk agreeableness dan open-mindedness, dan 1 item untuk conscientiousness dan negative emotionality. Setelah menghapus ketujuh item tersebut, analisis faktor konfirmatoris kembali dilakukan dan menunjukkan bahwa model telah fit dengan data. Sebagai kesimpulan, alat ukur BFI-2 versi 53 item dapat digunakan untuk mengukur big five di Indonesia dengan catatan menghapus tujuh item yang ditemukan tidak valid dalam analisis konfirmatoris dan berhati-hati untuk menginterpretasi skor pada tingkatan faset mengingat perhitungan konsistensi internalnya belum memadai.

Big Five Inventory - 2 (BFI-2) is an upgrade to the first generation of Big Five Inventory (BFI-1). The inventory was designed with a hierarchical structure to measure big five domains (namely extraversion, agreeableness, concientiousness, negative emotionality and open-mindeness) along with the 15 facets of the domains. Psychometric property testing involving Indonesian participants has only been carried out on BFI-1. Therefore, the purpose of this study was to evaluate the psychometric properties of the BFI-2. The researcher corresponds with the developer to obtain BFI-2 which has been officially translated by the International Situations Project (ISP). Data was collected by distributing online questionnaire through various social media platforms. The researcher determined the criteria for Indonesian citizens and over 17 years of age who could be involved in this study. After the data cleaning was carried out, the final total of participants involved in the main analysis was 1061 participants. The participants were dominated by women (n = 894, 84.3%) and most of them were in the 21-30 year age group (n = 775, 73.04%) with an average age of 25 years (SD = 5.25). The calculation of internal consistency yields a value that meets the research use for the domain level (> 0.7), but is not sufficient for facets. The results of the correlation between BFI-2 and the International Personality Item Pool Big Five Factor Marker (IPIP-BFM) 50 items and the Ten Item Personality Inventory (TIPI) show good convergent and discriminant validity. Confirmatory factor analysis conducted on four different models shows that the three facets plus acquiescence has the best fit, but the extraversion, agreeableness, and conscientiousness does not meet the evaluation criteria. Further examination using exploratory factor analysis found that there were seven problematic items, namely 1 item for extraversion domain, 2 items for agreeableness and open-mindedness, and 1 item for conscientiousness and negative emotionality. After deleting the seven items, a confirmatory factor analysis was carried out again and showed that the model was fit to the data. In conclusion, the 53-item version of the BFI-2 can be used to measure big five in Indonesia provided the problematic items found to be invalid are deleted and be careful to interpret the scores at the facet level considering the inadequate internal consistency. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Groth-Marnat, Gary
New York: John Wiley & Sons, 1990
R 150.287 GRO h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Alfarani Ghautami
"Kepribadian Qnersonaliry memiliki pengaruh yang signilikan terhadap pikiran, tindakan, motivasi, emosi, dan hubungan interpersonal seseorang. Pada dasamya kepribadian didefinisikan oleh para pakar dengan menggunakan konsep tertentu untuk mendeskripsikan atau memahami perilaku manusia. Ada berbagai macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan kepribadian. Secara umum, ada empat pendekatan utama yang digunakan sejak awal perkembangan teori kepribadian di abad XIX (Hall & Lindzey, 1985). Keempat pendekatan itu antara lin Observasi klinis, Gestalt, Eksperirnental, dan Psikometri.
Dari keempat tradisi pendekatan tersebut, teori kepribadian Eysenck akan dikaitkan dengan penelitian tugas akhir ini. Menurut Eysenck, pengukuran perilaku merupakan hal mendasar dalam psikologi. Namun, karena perilaku itu bukan merupakan sesuatu yang mudah diukur, maka Eysenck berpendapat bahwa perlu dilakukan pengklasifikasian perilaku dengan cara analisis faktor (Hall & Lindzey, 1985). Dalam mengumpulkan data, Eysnck banyak menggunakan kuesioner, atau se$ra!ing. Salah satunya adalah Eysenck Personalily lnvenrory (EPI) yang dibuat pada tahun 1964. Inventori ini mengukur dua dimensi utama dalam kepribadian menurut Eysenck, yaitu Exlraversion-Inlroversion dan Neuroticism-Stability.
Ada sejumlah penelitian yang menggunakan inventori ini sebagai alat ukur (Budjanovac, 1996; Kendler, dkk, 1993, Riggio dan Friedman, 1986). Dari berbagai penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa EPI memang merupakan salah satu inventori yang dianggap dapat menggolongkan kepribadian manusia dalam 2 dimensi utama tersebut. Namun tampaknya alat ini kurang begitu populer digunakan di Indonesia. Mungkin hal ini disebabkan karena pembagian dimensi kepribadian Eysenck begitu sederhana, sehingga keakuratannya dipertanyakau. Sampai saat ini peneliti belum berhasil menemukan penelitian di Indonesia yang menggali lebih dalam mengenai hal ini.
Inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan studi apakah EPI memang benar-benar dapat diandalkan sebagai inventori yang mampu secara tepat mengelompokkan individu dalam dua dimensi kepribadian tersebut. Dalam studi ini populasi yang akan dipilih adalah penyiar radio swasta. Asumsi di balik pemilihan kelompok subyek ini adalah penyiar radio merupakan enterrainer yang hams tampil ekstravert pada saat sedang siaran. Namun penampilan mereka tersebut juga dibantu oleh adanya naskah yang meinandu mereka agar tidak keluar dari tema/topik pembicaraan yang sudah ditentukan. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah mereka memang benar-benar ekstravert? Di sini akan dilihat bagaimana sebenarnya gambaran tipe kpribadian para penyiar radio tersebut berdasarkan EPI.
Penelitian dilakukan pada 65 subyek dengan karakteristik penyiar radio, berusia 20 - 40 tahun, yang merupakan kelompok dewasa-rnuda (Papalia & Olds, 1995), dengan menggunakan incidental sampling. Setiap subyek mernperoleh dua buah kuesioner, yaitu kuesioner Eysenclc Personality Invenlory (EPI) Format-A dan Skala 0 - Social Imroversion dari MMPI. Data hasil perolehan dalam penclitiau diolah dengan menggunakan Coejflicient Aibha dari Cronbach, frekuensi dan proporsi, Chi-square, sorta r-tes: untuk sampel independen dan dependen, yang terdapat di dalam program SPSS for MS Windows Release 11.0.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini untuk dimensi Ekstraversi-Introversi, proporsi terbesar dari sampel penelitian merniliki tipe kepribadian Ekstravert (36,3%); sedangkan untuk dimensi Neuroricism-Srabiliry proporsi terbesar dan sampel memiliki tipe kepribadian Neurotik (47,7%). Namun walaupun proporsi Ekstravert lebih besar daripada proporsi Introvert, perbedaan ini tidak signiiikan. Hasil uji Chi-square juga membuktikan bahwa tidak ada kecenderungan tipe kepribadian tertentu (Ekstravert) pada penyiar radio di sampel ini. Perbedaan jenis kelamin juga temyata tidak mempengaruhi tipe kepribadian. Karena ditemukan adanya ketidakkonsistenan antara Skor E-EPI dan Skor Skala O - MMPI, maka uji reliabilitas dilakukan pula pada item-item E-EPI. Hasil yang diperoleh temyata hanya 55,87% dari item-irem tersebut yang mengukur dimensi Ekstraversi-Imroversi.
Dari hasil keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa, tidak ada kecenderungan tipe kepribadian tertentu pada penyiar radio di populasi yang diteliti_ Selain itu dapat disimpulkan juga EPI, khususnya item Ekstraversi, kurang mampu membedakan dimensi tipe kepribadian Ekstraversi-Introversi.
Saran untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan uji reliabilitas dan validitas EPI format-A dengan skala besar, juga analisis item lebih lanjut terhadap item-item Ekstraversi pada EPI format-A. Disarankan pula untuk merevisi item-item tersebut agar lebih valid dan menjadi alat ukur yang lebih baik. Selain itu, untuk memperoleh hasil yang lebih baik hendaknya penelitian selanjutnya dilakukan dengan inventori Eysenck lainnya dan pada subyek dengan jumlah yang lebih besar serta karakteristik yang berbeda. Karena penelitian ini lebih memfokuskan pada dimensi Ekstraversi-lntroversi, ada bajknya dilakukan juga penelitian pada dimensi Neuroticism-Stabiliay, karena dimensi ini juga diukur oleh EPI format-A."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainan Salsabila
"Teori person-environment fit menjelaskan bahwa terdapat kesesuaian antara karakteristik individu dengan lingkungannya, seperti pada lingkungan tempat tinggal dan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi trait kepribadian openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism terhadap preferensi yang berkaitan dengan wilayah tempat tinggal dan tempat wisata di perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Data diambil dari 725 partisipan yang merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18-64 tahun dengan menggunakan alat ukur BFI-44 oleh John dan Srivastava (1999) dan alat ukur preferensi tempat tinggal dan tempat wisata yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil analisis logistic regression dan independent sample t-test menunjukkan bahwa trait kepribadian memiliki kontribusi signifikan terhadap preferensi tempat wisata di Indonesia. Kontribusi ini signifikan pada trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) dan trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B)=1.977, p<0.05). Namun demikian, tidak ada kontribusi signifikan dari trait kepribadian terhadap preferensi tempat tinggal. Hasil dan implikasi dari penelitian akan didiskusikan lebih lanjut dalam skripsi ini.

Person-environment fit theory explains that there is a match between individual characteristics and their environment, such as in environment of residence and tourist destination. This study aims to examine the contribution of the personality traits of openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, and neuroticism to preferences related to areas of residence and tourist destination in urban and rural areas in Indonesia. Data were taken from 725 participants who are Indonesian citizens aged 18-64 years using the BFI-44 from John and Srivastava (1999) and the measuring instrument for residence and tourist destination preferences developed by researcher. The results of logistic regression analysis and independent sample t-test show that personality traits have a significant contribution to the preference of tourist destination in Indonesia. This contribution is significant on trait openness (Wald=4.837, df=1, sig=0.028, Exp(B)=1.517, p<0.05) and trait agreeableness (Wald=10.255, df=1, sig=0.001, Exp(B) =1.977, p<0.05). However, there is no significant contribution of personality traits to residence preferences. The results and implications of the research will be discussed further in this thesis.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Groth-Marnat, Gary
"Organized according to the sequence mental health professionals follow when conducting an assessment, Groth-Marnat's Handbook of Psychological Assessment, Sixth Edition covers principles of assessment, evaluation, referral, treatment planning, and report writing. Written in a practical, skills-based manner, the Sixth Edition provides guidance on the most efficient methods for selecting and administering tests, interpreting assessment data, how to integrate test scores and develop treatment plans as well as instruction on ways to write effective, client-oriented psychological reports. This text provides through coverage of the most commonly used assessment instruments including the Wechsler Intelligence Scales, Wechsler Memory Scales, Minnesota Multiphasic Personality Inventory, Personality Assessment Inventory, Millon Clinical Multiaxial Inventory, NEO Personality, Rorschach, Thematic Apperception Test, and brief assessment instruments for treatment planning, monitoring, and outcome assessment.
Organized according to the sequence mental health professionals follow when conducting an assessment, this classic resource covers principles of assessment, evaluation, referral, treatment planning, and report writing. Written in a practical, skills-based manner, the sixth edition provides guidance on the most efficient methods for selecting and administering tests, interpreting assessment data, how to integrate test scores and develop treatment plans as well as instruction on ways to write effective, client-oriented psychological reports. The latest edition provides through coverage of the most commonly used assessment instruments including the Wechsler Intelligence Scales, Wechsler Memory Scales, Minnesota Multiphasic Personality Inventory, Personality Assessment Inventory, Millon Clinical Multiaxial Inventory, NEO Personality Inventory, Rorschach, Thematic Apperception Test, and brief assessment instruments for treatment planning, monitoring, and outcome assessment. In addition^^ this sixth edition includes: Fully updated with new research and the DSM-5 and ICD-10 New chapter on the NEO Personality Inventory-3. The NEO inventories provide a comprehensive assessment of adult and adolescent personality based on the strongly empirically supported Five Factor Model of personality. New chapter on the Personality Assessment Inventory (PAI), which has gained both strong empirical support and wide clinical popularity. Includes updated information on the newly developed Wechsler Intelligence Scale for Children, Fifth Edition (WISC-V). The chapter on the Minnesota Multiphasic Personality Inventory includes coverage of both the MMPI-2 and the MMPI-2-Restructured Form (MMPI-2-RF) The chapter on the Rorschach discusses both the Comprehensive System and the Rorschach Performance Assessment System (R-PAS). The "Use with Diverse Groups" sections reflect the more extensive use of assessment for a wide variety of populations and the importance of competently and sensitively work. ing with diverse populations. Greater emphasis on making assessment more user friendly and consumer oriented. This is reflected in suggestions for using everyday language in reports, connecting interpretations to actual client behavior, strategies for wording interpretations in a manner likely to enhance client growth, and the importance of collaborating with clients. The treatment planning and clinical decision making chapter has been completely updated, and the psychological report writing chapter has been updated to include the American Psychological Association and Society for Personality Assessment's current thinking about proficiency in personality assessment."
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2016
150.287 GRO h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 2012
616.89 COL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Orlando: Academic Press, 1985
153.93 TES
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Pradewi Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh trait kepribadian Big Five terhadap perilaku inovatif karyawan di tempat kerja pada PT X dan PT Y. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran trait kepribadian Big Five menggunakan alat ukur Mini-IPIP yang dikembangkan oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas pada tahun 2006 dan alat ukur perilaku inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Onne Janssen pada tahun 2000. Partisipan berjumlah 216 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan photovoltaic (penghasil produk berenergi terbarukan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pada trait agreeableness dan trait conscientiousness terhadap perilaku inovatif (R2 = 0,124; p < 0,01). Artinya, semakin tinggi trait agreeableness dan trait conscientiousness yang dimiliki individu, maka semakin tinggi perilaku inovatif yang dimilikinya.

This study was conducted to see the influence of the Big Five personality trait on employees’ innovative behavior at work on X company and Y company. This research was conducted using a quantitative approach. Big Five personality trait measurements using the Mini-IPIP measure developed by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas in 2006 and innovative behavior measurement using Innovative Work Behavior Scale developed by Onne Janssen in 2000. Participants totaled 216 employees working on photovoltaic company (producer of renewable energy products).
Results of this study indicate that there is a significant positive effect on agreeableness trait and conscientiousness trait to innovative behavior (R2 = 0.124, p < 0,01). It means, the higher agreeableness trait and conscientiousness trait of the individual, the higher its innovative behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasi, Anne
New York: Macmillan Publishing Company, 1990
150.287 ANA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Amyana
"ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the relations between the ldquo Big Five rdquo personality traits and extrinsic career success salary and number of promotions by analyzing and summarizing related books and leading journals. Several employee characteristics categorized into the ldquo Big Five rdquo personality traits are investigated, which consists of neuroticism, extraversion, conscientiousness, agreeableness, and openness to experience. Neuroticism have preference to experience stress, anxious, depressed, and emotional extraversion have preference for human contact, attention, and the wish to inspire others conscientiousness have preferences for following the rules and schedules, agreeableness have willingness to help other people, and to act in accordance with other people rsquo s interests Nyhus Pons, 2005 . and openness to experience have higher tendency for seeking and appreciating new experience and novel ideas Gelissen and de Graaf, 2006 .Furthermore, the study concerning two extrinsic career success dimensions salary and promotion will be discussed in more detail through this study. The focus will be mainly placed on the variables that is believed may influence the relationship between personality traits and two extrinsic career success dimensions. These variables are regarded may either enhance or hinder the influence the personality and extrinsic career success dimensions.Lastly, several researches in examining the relationship between big five personality traits and extrinsic career success are analyzed and summarized. Prior studies predicted that neuroticism is related negatively to extrinsic career success, extraversion is related positively to extrinsic career success, conscientiousness is related positively to extrinsic career success, agreeableness is related negatively to extrinsic career success, and openness is not related to extrinsic career success.

ABSTRAK
Tujuan dari dilaksanakannya studi ini adalah untuk mempelajari hubungan antara kepribadian Big Five Personality dengan sukses dalam karir secara ekstrinsik gaji dan angka promosi dengan menganalisa dan merangkum buku-buku dan jurnal-jurnal terkait. Karakteristik dari para pekerja dapat dikategorisasikan ke dalam lima besar kepribadian Big Five Personality, yaitu: neuroticism, extraversion, conscientiousness, agreeableness, dan openness to experience. Neuroticism memiliki kecenderungan untuk mengalami stres, risau, depresi, dan emosional; extroversion memiliki kecenderungan untuk berinteraksi dengan orang banyak, menjadi pusat perhatian, dan memiliki keinginan besar untuk dapat menginspirasi orang lain; conscientiousness memiliki kecenderungan untuk mengikuti aturan dan jadwal yang berlaku, agreeableness memiliki kecenderungan untuk membantu orang lain, berperilaku dan bersikap sesuai dengan apa yang orang lain inginkan; dan openness to experience memiliki kecenderungan untuk selalu mencari dan mencoba pengalaman yang baru dan juga ide baru Gelissen and de Graaf, 2006 .Studi mengenai dua dimensi sukses dalam karir secara ekstrinsik gaji dan promosi akan dibahas secara lebih rinci melalui skripsi ini. Fokus dari skripsi ini tertuju pada variabel-variabel yang diyakini dapat mempengaruhi hubungan antara kepribadian dari pekerja dan juga dua dimensi sukses dalam karir secara ekstrinsik. Variabel-variable ini diyakini dapat menguatkan ataupun mengurangi dampak dari hubungan antara kepribadian pekerja dan sukses dalam karir secara ekstrinsik.Beberapa peneliti terdahulu telah mempelajari hubungan antara kepribadian Big Five Personality dan sukses dalam karir secara ekstrinsik. Studi terdahulu telah memprediksi bahwa neuroticism memiliki hubungan negatif terhadap sukses dalam karir secara ekstrinsik, extraversion memiliki hubungan positif terhadap sukses dalam karir secara ekstrinsik, conscientiousness memiliki hubungan positif terhadap sukses dalam karir secara ekstrinsik, agreeableness memiliki hubungan negatif terhadap sukses dalam karir secara ekstrinsik, dan openness to experience tidak berhubungan dengan sukses dalam karir secara ekstrinsik."
2017
S66790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>