Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Hadiman
"Studi dampak bencana alam pada human capital masih sangat berkembang. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak jangka panjang bencana alam yang dialami pada usia awal seorang anak terhadap pembentukan modal manusia, dengan proksi skor kognitif. Menggunakan metode Difference-in-Difference, serta data IFLS dengan amatan bencana gempa bumi Yogyakarta 2006, hasil penelitian mengimplikasikan bahwa bencana alam memberi kerugian tersendiri pada pembentukan human capital. Anak yang pada usia awal (sekitar 0-2 tahun) mengalami bencana tersebut memiliki skor kognitif yang lebih rendah 1,62 poin. Dampak pada skor kognitif juga ditemukan lebih dalam untuk posisi usia anak yang lebih awal saat mengalami bencana tersebut, khususnya saat usia 1 tahun ke bawah, dibanding posisi anak saat sudah berusia 4 atau 5 tahun.

The study of natural disasters impact on human capital is still very developed. This study aims to analyze the long-term impact of natural disasters experienced at a child's early age on the human capital formation (cognitive score proxy). Using the Difference-in-Difference method, and IFLS data with observations of the 2006 Yogyakarta earthquake, this study results imply that natural disasters give their own losses to the human capital formation. Children who experienced the disaster at an early age (around 0-2 years) had 1.62 points lower cognitive score. The impact was found to be deeper for the position of children aged 1 year and under, compared to when they were 4 or 5 years old. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwi Nugraha
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh bencana alam terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan studi kasus gempa bumi Yogyakarta dan fixed effect model, kesimpulan penelitian ini menunjukan hubungan negatif antara bencana alam dengan pertumbuhan ekonomi pada saat terjadi bencana. Sementara, sesudah bencana alam terjadi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum bencana alam terjadi. Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan neo klasik yang menyatakan bahwa pada saat bencana alam pertumbuhan ekonomi akan menurun, kemudian akan meningkat menuju kondisi steady state. Pertumbuhan ekonomi sesudah bencana alam yang lebih tinggi juga sesuai dengan teori Schumpeter Creative Destruction.

This study aim to analize the impact of natural disaster on economic growth. By using Yogyakarta earthquake case and fixed effect model, the conclusion of this research show negative relation between natural disaster and economic growth on the year where disaster happens. In other side, economic growth after disaster is higher than economic growth befor disaster. This conclusion consistent with neo clasic growth model which state at the beginning, disaster create economic growth lower than befor then economic will grow faster to achieve steady state. The bigger economic growth after disaster also consistent with Schumpeter Creative Destruction theory.
, This study aim to analize the impact of natural disaster on economic growth. By using Yogyakarta earthquake case and fixed effect model, the conclusion of this research show negative relation between natural disaster and economic growth on the year where disaster happens. In other side, economic growth after disaster is higher than economic growth befor disaster. This conclusion consistent with neo clasic growth model which state at the beginning, disaster create economic growth lower than befor then economic will grow faster to achieve steady state. The bigger economic growth after disaster also consistent with Schumpeter Creative Destruction theory.
]
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Ermiza M
"ABSTRAK Bencana alam menimbulkan banyak kerugian dan selama beberapa dekade terakhir ini kejadian bencana telah meningkat pesat. Besaran kerugian yang disebabkan oleh bencana alam berbeda-beda di setiap negara tergantung intensitas dan frekuensi bencana serta kerentanan negara tersebut. Masyarakat yang tinggal di negara berpenghasilan rendah memiliki kemampuan terbatas untuk mengatasi guncangan bencana alam yang akhirnya dapat memberikan efek berkelanjutan pada kesejahteraan. Hal ini disebabkan karena tingkat kesejahteraan awal mereka yang memang dekat dengan garis kemiskinan, pengaturan dan  kelembagaan untuk mengatasi bencana yang tidak matang, serta tidak adanya atau minimnya sistem peringatan dini terhadap bencana. Penurunan kesejahteraan rumah tangga akibat bencana dapat dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga, pertumbuhan aset serta pertumbuhan upah. Dengan menggabungkan data IFLS dan data DesInventar, penelitian ini membuktikan secara empiris, bahwa jumlah kejadian bencana memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan konsumsi total rumah tangga, khususnya rumah tangga yang berada di pedesaan. Meski demikian nilai estimasinya relatif kecil. Jumlah kejadian bencana memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan aset non bisnis rumah tangga pedesaan. Kejadian bencana hanya memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan upah  di wilayah pedesaan di Indonesia.

ABSTRACT
Natural disasters have caused many losses and over the past few decades natural disasters have increased rapidly. The magnitude of losses caused by natural disasters varies by country depending on the intensity and frequency of disasters and the vulnerability of the country. People who live in low-income countries have limited capacity to deal with natural disaster shocks which can ultimately provide a sustainable effect on welfare. This is due to the level of their initial welfare which is indeed close to the poverty line, lack of regulation, institutions and early warning system to overcome disasters. The decline in household welfare due to disasters can be seen from growth in household consumption, asset growth and wage growth. By combining IFLS data and DesInventar data, this study proves empirically, that the number of disaster events has a significant impact on changes in food consumption, non-food consumption and total consumption of households, especially households in rural areas. However, the estimated value is relatively small. The number of disaster events has a significant impact on changes in non-business assets of rural households. Disaster events only have a significant effect on rural wages growth in Indonesia.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Olivia
"

Bencana alam yang menunjukkan korban meninggal paling banyak ditimbulkan oleh gempa bumi disebabkan karena kurangnya kesiapsiagaan. Kelompok paling rentan dalam situasi ini adalah perempuan, terutama remaja akhir perempuan dengan usia 18-21 tahun yang menjadikan psychological well being sebagai hal penting dalam perkembangannya. Penelitian ini membahas mengenai hubungan psychological well being dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada mahasiswi FIK UI. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik purposive sampling dan jumlah responden sebanyak 198 mahasiswi dengan kriteria inklusi mahasiswi aktif FIK UI 2015-2017 dengan usia 17-21 tahun dan pernah mengalami bencana gempa bumi, kuesioner yang digunakan yaitu data demografi, kuesioner Ryff Psychological Well Being  (validitas 0,266-0,703, reliabilitas 0,727 dan kuesioner kesiapsiagaan bencana gempa bumi (validitas 0,361, reliabilitas 0,948). Analisis data meliputi univariat dan bivariat (cqi square). Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik (No.86/UN2.F12.D/HKP.02.04/2019). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata mahasiswi FIK UI memiliki positive relations with other, autonomy, enviromental mastery, personal growth, self acceptance, purpse of life dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada tingkat optimal atau tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara psychological well being dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi (p = 0,015) dengan hasil nilai OR 4,517 artinya psychological well being tinggi akan meningkatkan 4,5 kali kesiapsiagaan bencana gempa bumi tinggi dibandingkan psychological well being rendah. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam pengembangan program promosi kesehatan jiwa mahasiswi dalam mempertahankan dan meningkatkan psychological well being dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi.


Natural disasters that show the most fatalities caused by earthquakes are caused by lack of preparedness. The most vulnerable groups in this situation are women, especially the late adolescents of women aged 18-21 years who make psychological well being as important in its development. This study discusses the relationship of psychological well being with earthquake disaster preparedness to Nursing students Universitas Indonesia.  The design of this study used descriptive correlative with purposive sampling technique and the number of respondents was 198 female students with the inclusion criteria female student faculty of nursing Universitas Indonesia from 2015-2017 with ages 17-21 years and had experienced an earthquake, the questionnaire used was demographic data, questionnaire Ryff Psychological Well Being (validity 0.266-0.703, reliability 0.727 and earthquake disaster preparedness questionnaire (validity 0.361, reliability 0.948). Data analysis includes univariate and bivariate (chi square). This study has passed the ethical test (No.86/UN2.F12.D/HKP.02.04/2019). The results showed an average students have positive relations with other, autonomy, environmental mastery, personal growth, self-acceptance, purpose of life and earthquake disaster preparedness at optimal or high levels. The results of statistical tests show that there is a significant relationship between psychological well being with bro, earthquake disaster preparedness (p = 0.015) with the results of OR 4.517 means that high psychological well being will increase 4.5 times earthquake disaster preparedness higher than low psychological well being. This research is expected to be the basis for the development of female mental health promotion programs in maintaining and improving psychological well being and earthquake disaster preparedness.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Ardita
"Gempa bumi merupakan bencana alam yang sulit diprediksi kapan terjadinya dan juga menimbulkan kerusakan gedung dan kematian yang paling besar. Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi yang rawan gempa, sehingga perlu adanya perhitungan bagi perusahaan reasuransi yang tidak proporsional untuk meminimalisir kerugian dari perusahaan asuransi akibat kejadian katastropik. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana cara menentukan return period atau kapan terjadinya kembali potensi bencana alam gempa bumi yang dapat menyebabkan kerugian secara finansial maupun kehilangan nyawa yaitu salah satunya adalah dengan cara membuat fitting distribusi yang cocok dalam memodelkan kekuatan gempa. Sehingga hasil dari distribusi yang cocok yaitu dengan menggunakan distribusi loglogistik dan hasil perhitungan return period gempa bumi yaitu 7 tahun dan didapatkan hasil dari perhitungan tarif premi reasuransi katastrofe dengan menggunakan metode payback di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 14,3%

Earthquakes are natural disasters that are difficult to predict when they occur and also cause the greatest damage to buildings and deaths. North Sumatra Province is an earthquake-prone province, so there needs to be a disproportionate calculation for reinsurance companies to minimize losses from insurance companies due to catastrophic events. In this study, it will be discussed how to determine the return period or when the potential for an earthquake to occur again which can cause financial loss or loss of life, one of which is by making distribution fittings that are suitable for modeling earthquake strength. So that the results of a suitable distribution are using the logistic distribution and the results of the calculation of the return period for the earthquake are 7 years and the results of the calculation of the catastrophe reinsurance premium rate using the payback method in North Sumatra Province are 14.3%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shareem Rasyidi
"Industrialization is crucial for economic development. The global value chain (GVC) offers developing countries a path to advance their industrial sectors. Despite natural resources being vital for industry, the resource curse suggests that countries rich in resources often experience slower economic growth. This study examines the impact of natural resources and human capital on GVC participation and domestic manufacturing, using data from OECD countries, applicants, and China, India, Vietnam as examples for emerging markets from 1995-2020. Results indicate that both natural resources and human capital positively influence GVC participation and domestic production, though the link between human capital and GVC is non significant. Subsample analysis of tropical and non-tropical countries shows positive results towards both dependent variables, but not statistically significant one for the relationship between natural resources with industrialization in non-tropical regions, while human capital has contrasting results where it is negative in tropical and positive in non-tropical countries. In summary, a proper natural resource management and improving human capital quality is essential can help to boost country industrialization, with a focus on channelling skilled labour into the manufacturing sector if the government focus is improving industrial sector.

Industrialisasi merupakan hal yang krusial untuk pembangunan ekonomi. Global Value Chain (GVC) membuka jalan bagi negara berkembang unutk memajukan sektor industrinya. Walau sumber daya alam merupakan salah satu factor utama di industri, fenomena kutukan sumber day alam menunjukkan bahwa negara yang kaya di SDA cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih lambat. Studi ini akan melihat dampak dari sumber daya alam dan manusia terhadap partisipasi GVC dan manufaktur domestik, menggunakan data dari negara anggota OECD dan pelamarnya kini serta Tiongkok, India, dan Vietnam sebagai perwakilan emerging markets dari tahun 1995-2020. Hasil menunjukkan baik SDA dan SDM berdampak positif terhadap partisipasi GVC dan produksi domestik, walau hubungan antara HDI dan GVC tidak signifikan secara statistic. Analisis subsampel antara negara tropis dan non-tropis menunjukkan hubungan positif di variabel NRR terhadap kedua variabel dependen walau tidak signifikan di daerah non-tropis Variabel HDI memiliki hasil yang kontras di mana ditemukan hubungan negatif di negara tropis dan positif di non-tropis. Kesimpulan yang diperoleh adalah, manajemen SDA yang baik dan peningkatan kualitas SDM adalah hal yang esensial untuk meningkatkan industrialisasi suatu negara, dan fokus untuk mengarahkan pekerja yang berkualitas ke sektor manufaktur juga menjadi hal penting jika fokus utama pemerintah adalah peningkatan sektor industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Robi Amri
"Sukabumi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki pengalaman terdampak bencana gempabumi. Potensi untuk terjadi guncangan akibat gempabumi juga masih besar mengingat daerah ini berada di busur depan tektonik Pulau Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pendekatan distribusi potensi bahaya gempabumi hingga potensi risikonya terhadap pertumbuhan distribusi jumlah penduduk. Metodologi yang digunakan untuk potensi bahaya gempabumi adalah dengan pendekatan Peak Ground Acceleration (PGA) yang dapat dikoreksi pada skala yang lebih baik dengan analisis AVS30. Selain itu, untuk melihat potensi dampak terhadap penduduk di tahun 2030, dilakukan pemodelan distribusi pertumbuhan tutupan lahan permukiman dengan menggunakan pendekatan Marcov-chain. Selanjutnya, dengan pendekatan gabungan antara pemodelan random forrest dan proyeksi lahan terbangun serta proyeksi geometrik jumlah penduduk diperoleh sebuah model kepadatan penduduk tahun 2030 dengan tingkat akurasi yang baik.
Hasil akhir penelitian dapat memberikan gambaran potensi sebaran dan jumlah penduduk yang berada diwilayah berisiko guncangan permukaan gempabumi yang dikelompokan dalam tiga kategori, risiko rendah, sedang, dan tinggi. Risiko bencana gempabumi dinilai dari potensi gempabumi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak enam jenis, yaitu: potensi gempa bawah permukaan, kondisi fisik, infrastruktur, kebijakan, tutupan lahan, dan jumlah penduduk. Hasil kajian potensi dampak gempabumi dengan melihat proyeksi pertumbuhan permukiman dan penduduk di Sukabumi dapat memberikan informasi potensi risiko gempabumi terhadap pertumbuhan penduduk terbesar berada di wilayah Kota Sukabumi dan sekitar teluk Pelabuhan Ratu. Informasi tersebut dapat menjadi referensi yang lebih baik terutama dalam menyusun strategi antisipasi dalam upaya menjaga pembangunan yang berkelanjutan.

Sukabumi is one of the regions in Indonesia that has experience affected by earthquake. The potential for shocks due to earthquakes is still large considering that this area located at the front arc tectonic system of the Java island. The aims of this study is to illustrate the distribution of potential surface shaking based earthquake and it’s risk thought population distribution. The methodology used for potential earthquake hazards is the combination between Peak Ground Acceleration (PGA) approach and AVS30 analysis. In addition, to see the potential impact of the population in 2030, the distribution of residential land cover is developed using the Marcov Chain approach. Furthermore, with combination approach between random forrest modelling, projected land cover, and geometric projections of population, a population density model of 2030 was obtained with better accuracy.
The final results of this study can provide an overview of distribution and number of residents in the potential surface shaking areas that are grouped into three different categories: low, medium, and high risk. Earthquake disaster risk is assessed from the potential of the earthquake. There are six variables that used in this study, namely: subsurface earthquake potential shaking, physical condition, infrastructure, regulation, land cover, and population. The results of the study of the potential impact of the earthquake by looking at the projected growth in settlements and residents in Sukabumi area. It can provide information on the potential risk of earthquakes to the largest population growth in the area of Sukabumi City and around the port of Pelabuhan Ratu. This information can be a better reference, especially in preparing anticipatory strategies for resilience sustainable development programme.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Sarah Athiya
"Bencana alam dapat membuat manusia berasa di posisi yang sulit untuk mengatasi kesulitan, dimana terkadang beberapa orang bangkit untuk membantu dan memberikan bala bantuan untuk mereka yang terkena dampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara perilaku altruisme dan kesejahteraan psikososial dengan menggunakan studi korelasional dimana partisipan (N =327) berpartisipasi dengan menyelsaikan survei online yang disebar melalui media sosial, email, dan pesan pribadi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara perilaku altruisme dan kesejahteraan psikososial dengan membantu saat bencana alam, dimana semakin tinggi kesejahteraan psikososial, maka semakin tinggi perilaku altruisme yang ditunjukkan. Temuan ini dapat membuka jalan bagi masyarakat untuk mempromosikan perilaku tolong- menolong saat bencana alam seperti membantu menciptakan kesadaran diri melalui kampanye, menumbuhkan rasa syukur, serta memberikan kesempatan kepada sesama manusia untuk terlibat dalam perilaku menolong.

When natural disasters occur and put people in a tight spot to overcome adversities, many people rise to help and provide immediate assistance for those most affected. In this study, we are interested in evaluating the relationship between altruism and psychosocial wellbeing with helping during natural disasters by conducting a correlational study where participants (N = 327) were asked to complete an online survey dissemination through social media, email, and personal messages. Our study’s key findings suggest a significant positive correlation for both altruism and psychosocial wellbeing with helping during natural disasters. These findings could then make way for society to promote helping behaviour during natural disasters, such as by creating self and social awareness through campaigns, fostering gratitude, and providing people with opportunities to engage in helping behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Kornelius
"Indonesia sangat rawan terhadap risiko bencana alam tektonik dan vulkanik gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi , karena: 1 terletak di antara tiga lempeng tektonik: Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik, 2 berada di jalur cincin api 'Asia Pacific Ring of Fire' dengan 127 gunung berapi aktif terbanyak di dunia, dan 3 negara kepulauan terbesar dunia dengan 13.466 pulau. Sudah banyak terjadi bencana alam dari masa lalu hingga sekarang, dan masih akan terjadi lagi di masa depan, hanya waktunya yang tidak pasti. Korban meninggal dunia, cidera dan kerusakan, kehancuran rumah tinggal penduduk sudah jutaan dengan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Timbul permasalahan dalam aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam untuk rumah tinggal yang telah rusak dan hancur, karena memerlukan biaya yang tidak sedikit. Korban bencana tidak mempunyai uang yang cukup, banyak yang kehilangan sumber penghasilan, sementara anggaran dana pemerintah sangat tidak mencukupi untuk memberikan bantuan dan ganti kerugian, jika terjadi suatu bencana alam katastrofe. Hal itu mengakibatkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah tinggal penduduk tidak bisa dilakukan dengan baik dan cepat, sehingga memperpanjang penderitaan korban bencana alam.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini melakukan studi pada 7 negara paling rawan bencana alam yang telah menerapkan skema asuransi bencana alam untuk mengkaji dan mengganalisis: 1 skema asuransi bencana alam yang tepat diterapkan di Indonesia; 2 peranan reasuransi dan catastrophic bond dalam mendukung skema asuransi bencana alam di Indonesia; dan 3 pembaruan hukum yang diperlukan untuk mewujudkan skema asuransi bencana alam.
Penelitian dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif dengan analisis data secara juridis kualitatif. Penelitian ini menjawab: 1 skema asuransi bencana alam yang dapat dan tepat diterapkan di Indonesia adalah skema asuransi bencana alam yang bersifat wajib tolong-menolong untuk menjamin setiap rumah tinggal terhadap risiko bencana alam, 2 reasuransi dapat memberikan dukungan terhadap skema asuransi bencana alam di Indonesia dengan jaminan reasuransi dari pasar reasuransi tradisional dan catastrophic bond dapat memberikan jaminan reasuransi innovatif yang lebih besar melalui investor korporasi di pasar modal global; 3 diperlukan pembaruan hukum perasuransian dan hukum penanggulangan bencana untuk mewujudkan skema asuransi bencana di Indonesia.
Hasil penelitian ini menyarankan Indonesia penting menyelenggarakan skema asuransi bencana alam rumah tinggal yang sifatnya wajib tolong-menolong untuk risiko gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi, sehingga penduduk korban bencana alam akan mendapatkan ganti kerugian yang lebih besar dan lebih cepat untuk dapat membangun kembali rumah tinggal mereka yang rusak dan hancur sesuai princip 'build back better' dari deklarasi dan kerangka kerja Sendai 2015-2030.

Indonesia is very prone to tectonic and vulcanic natural disaster earthquakes, tsunami and volcanic eruptions due to 1 it located between three tentonic plates Indo Australia, Eurasia and Pacific, 2 within the Asia Ring of Fire with 127 active volcanoes, the largest number of active volcanoes in the world, and 3 the largest archipelago country in the world with total number of islands 13,466. A large number of natural disasters calamities have occurred in the past and that will occur again in the future with unknown times and places. Those have caused million fatalities deaths, bodily injuries, damage, destruction to residential buildings houses with huge economic losses.
There is always a serious problem in the rehabilitation and reconstruction of damaged residential buildings houses which needs a lot of fund whilst the victims did not have sufficient fund and they were suffering from loosing sources of income caused by the natural disasters.The government rsquo s annual budget for natural disasters rsquo relief and compensation is very limited, not sufficient, when a catastrophic calamity natural disaster occur. That situation caused rehabilitation and reconstruction program for residential buildings houses cannot be performed well, properly and fast, it prolongs the suffering of the victims. Based on the above description, this research did a study in seven countries prone to natural disasters which have natural disaster insurance schemes for houses.
The objective of this study is to answer the research questions 1 what is the type of natural disaster insurance can and most suitably be implemented in Indonesia, 2 how reinsurace and catastrophic bond can support the natural disaster insurance scheme, and 3 is law amendment necessary for the implementation of natural disaster insurance scheme.
This study use legal normative method research with statute, conceptual and comparative approaches. This study answers 1 a mandatory compulsory natural disaster insurance scheme covering residential buildings houses for earthquake, tsunami and volcanic eruption risks is suitably implemented in Indonesia 2 reinsurance can provide reinsurance coverage from the traditional reinsurance market and catastrophic bond can provide larger innovative reinsurance coverage from corporate investors of the global capital market 3 amendment or change to the current insurance law and disaster mitigation law is necessary for the establishment and implementation of natural disaster insurance scheme in Indonesia.
The result of this study suggests it is necessary for Indonesia to establish and implement a natural disaster insurance scheme for residential buildings houses covering earthquake, tsunami and volcanic eruption risks. With that scheme, homeowners will get larger and faster compensation from the insurers for rebuilding their damaged houses with the principle of ldquo build back better rdquo in accordance with Sendai Declaration and Framework 2015 2030.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
D2252
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Lisa Allokendek
"Pada September 2018, Kota Palu dilanda tiga bencana alam sekaligus. Bencana tersebut berdampak pada sebagian besar kota, termasuk hancurnya wilayah pesisir dan mengalami 'tanah bergerak' atau likuifaksi yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan ±7M menyebabkan banyak bangunan runtuh dan ribuan korban jiwa. Namun demikian, kejadian ini memaksa kota untuk beradaptasi dengan kapasitas yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu membantu kota meningkatkan kapasitasnya menghadapi bencana dan ancaman lainnya dengan pendekatan resilience city dengan membuat panduan rancang kota berdasarkan kriteria konsep dalam konteks Kota Palu yang sesuai. Memahami kota dalam metode kualitatif, didukung oleh eksplorasi sejarah kota, alam, dan morfologi perkotaan. Serta pengalaman langsung penulis tentang Palu. Temuan ini mengungkapkan bahwa Kota Palu memiliki sejarah bencana alam yang panjang, masyarakat yang masih ingin terus tinggal di Palu dan Pemerintah menciptakan ruang kota baru mengadopsi desain adaptif lebih memperhatikan isu-isu bencana. Konsep Resilience city melalui 5 karakter yaitu 1) Inklusif, 2) Resourceful, 3) Terintegrasi, 4) Redundant, 5) Robustness. Dapat menjadi acuan penataan kembali kawasan yang hancur akibat bencana dan dapat berdampak bagi kota untuk membangun kota tangguh bagi pola kehidupan manusia yang lebih baik

In September 2018, Palu City was hit by three natural disasters. These disasters hit almost all areas of the city, including the destruction of coastal areas and the occurrence of 'moving land' or liquefaction triggered by an earthquake measuring ±7M, causing many buildings to collapse and thousands of casualties. However, this incident forced the city to adapt to its capacity. This study aims to support increasing the city's capacity in dealing with disasters and other threats with a resilient city approach by making a city design guide based on the concept of criteria in the context of Palu City. Understanding the city in a qualitative method is supported by exploring the city's history, nature, urban morphology, and the author's direct experience with Palu. The findings reveal that Palu City has a long history of natural disasters, people who still want to continue to live in Palu, and the Government creates new urban spaces by adopting adaptive designs that pay more attention to disaster issues. The concept of a Resilience city can be seen in five characters, in form 1) Inclusive, 2) Resourceful, 3) Integrated, 4) Redundant, and 5) Robustness. This research may serve as a guide for rebuilding disaster-devastated areas and may influence the design of resilient cities to improve human habitation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>