Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jennifer
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kondisi krisis yang berkepanjangan bagi para pedagang warung makan dan minum pinggir jalan. Mereka menghadapi krisis finansial yang disebabkan penurunan omset drastis. Mereka juga mengalami beberapa hambatan lain sebagai efek domino dari kebijakan pembatasan sosial yang dicetuskan pemerintah. Sebagian besar pedagang terpaksa menutup warung, bahkan gulung tikar. Sebagian lainnya berusaha mempertahankan usahanya sepanjang pandemi agar dapat tetap hidup. Tulisan ini membahas tentang keterlekatan sosial pedagang warung dan ikatan-ikatan sosial mereka berperan di tengah upaya bertahan tersebut. Penelitian ini menggunakan kasus tenant atau penyewa lapak di Kantin Mangga Besar IX dengan pengumpulan data melalui teknik observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Saya menemukan bahwa kemampuan tolong-menolong di antara tenant, yang memiliki ikatan kuat (strong ties), justru melemah di masa pandemi ini. Oleh karena kesulitan yang sama, mereka terhambat untuk membantu satu sama lain. Kemampuan dan kesempatan bertahan tenant justru diperoleh dari kenalan-kenalan yang menjalin ikatan lemah (weak ties) dengan mereka.

The Covid-19 pandemic has caused a prolonged crisis condition for roadside food stall vendors. They are facing an income, thus financial crisis marked by drastic decline in turnover. They also experienced several other obstacles as a domino effect of the Indonesian government's large-scale social distancing policy. Most of the vendors opted to close their stalls, even went out of business. Some others have been struggling to keep their business going throughout the pandemic in hope for survival. On this paper, I discuss how social embeddedness and social ties of food stall vendors play roles in the midst of the survival effort. This study uses the case of tenants of Kantin Mangga Besar IX with participation observatory and in-depth interviews to collect data. I found that the ability to mutually assist among tenants, which they have strong ties to each others, has been weakened during Covid-19 pandemic. Because of the same predicament, they were hindered to help each others. Tenants' survival ability and opportunity are instead obtained from several acquaintances with whom they share weak ties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Budi
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
PGB 0623
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Rahayu Agustin
"Tulisan ini mengkaji mengenai praktik sharing economy dalam layanan antar jemput ojek online. Layanan tersebut memberikan kemudahan dan efisiensi kepada pengguna, yaitu driver dan customer saat melakukan transaksi. Namun begitu, kondisi layanan antar jemput ojek online memberikan berbagai hambatan, terutama pada saat pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk menjelaskan pentingnya hubungan interpersonal antara driver dan customer yang diperkuat melalui interaksi secara berulang. Skripsi ini menyajikan bahwa dari adanya interaksi tersebut, tercipta trust antara driver dan customer yang memberikan manfaat dalam aktivitas ekonomi. Manfaat yang didapatkan antara driver dan customer merupakan kerja sama yang digunakan sebagai jalan keluar dari adanya dinamika pada layanan antar jemput pada saat pandemi Covid-19.

This paper examines the practice of sharing the economy in online two-wheeler taxis (ojek). These services provide convenience and efficiency to users, i.e., drivers and customers, in online two-wheeler taxi transactions. However, the condition of the online motorcycle taxi shuttle service provides various obstacles, especially during the Covid-19 pandemic. The study is qualitative research with an ethnographic approach to explaining the importance of interpersonal relationships between drivers and customers, which are strengthened through repeated interactions. This thesis presents that from these interactions, trust is created between drivers and customers, which provides benefits to economic activity. Benefits obtained between drivers and customers are cooperation that is used as a way out of the dynamics of shuttle services during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadza Millati Azka
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan dan pemanfaatan Instagram oleh perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia pada masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan metode analisis konten pada akun Instagram Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Telkom. Penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang signifikan dalam pola penggunaan perpustakaan Instagram antara sebelum dan selama pandemi COVID-19. Jumlah postingan terkait COVID-19 didominasi oleh informasi tentang layanan jarak jauh. Perpustakaan masih belum optimal dalam memanfaatkan Instagram dalam menjalankan perannya dalam mempromosikan kesadaran kesehatan dan memberikan dukungan emosional dan kesejahteraan kepada komunitasnya. Kajian ini merekomendasikan agar perpustakaan universitas memanfaatkan media sosial untuk memperluas perannya dengan memberikan informasi yang bermanfaat untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi COVID-19.

This study aims to analyze the pattern of use and utilization of Instagram by university libraries in Indonesia during the COVID-19 pandemic using the content analysis method on the Instagram accounts of the Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bina Nusantara, and Universitas Telkom. Research shows that there has been a significant change in the pattern of using library Instagram between before and during the COVID-19 pandemic. The number of posts related to COVID- 19 is dominated by information about remote services. Libraries are still not optimal in utilizing Instagram in carrying out their role of promoting health awareness and providing emotional and welfare support to their communities. The study recommends that university libraries take advantage of social media to expand their role by providing useful information to help communities deal with the COVID- 19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Iguh Pratama
"Resiliensi keluarga (family resilience) merupakan komponen penting yang dibutuhkan keluarga dalam menghadapi situasi krisis, seperti pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini. Salah satu cara untuk memiliki resiliensi keluarga yang baik adalah dengan memiliki dukungan sosial (social support) yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari dukungan sosial terhadap resiliensi keluarga. Penelitian ini dilakukan terhadap 168 partisipan yang merupakan warga DKI Jakarta yang tinggal bersama dengan keluarga inti selama pandemi COVID-19. Pengukuran resiliensi keluarga dan dukungan sosial dilakukan berdasarkan persepsi partisipan terhadap ketahanan ia dan keluarganya dalam menghadapi pandemi, serta persepsi akan segala dukungan yang hadir kepadanya selama pandemi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berkontribusi positif terhadap resiliensi keluarga. Penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan sosial yang paling banyak didapatkan selama pandemi COVID-19 adalah dukungan yang berasal dari significant others atau orang spesial. Partisipan dalam penelitian ini juga cenderung memiliki dukungan sosial dan resiliensi yang cukup baik selama pandemi COVID-19. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan saran bagi keluarga untuk mempererat hubungan sosial yang dimiliki agar mendapatkan dukungan sosial yang mencukupi guna menumbuhkan resiliensi keluarga.

Family resilience is an important component needed by family in facing a crisis situation, such as the COVID-19 pandemic that is happening today. One of the ways to have good family resilience is to have adequate social support. This study aims to determine the contribution of social support for family resilience. This research was conducted on 168 participants who were citizens of DKI Jakarta who lived together with their main families during the COVID-19 pandemic. Measurement of family resilience and social support is carried out based on the participant's perception of the resilience of them and their family in facing the pandemic, and the perception of all the supports that is present to them during the pandemic. The results of this study indicate that social support contributes positively to family resilience. The study also found that the most social support obtained during the COVID-19 pandemic was support from significant others. Participants in this study also tended to have social support and quite good resilience during the COVID-19 pandemic. The results of this study can be used as suggestions for families to strengthen social relations that are owned in order to get sufficient social support to foster family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setyaningtiyas
"Penelitian ini berfokus kepada implementasi program CSR yang ada selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan mulai dari September hingga Januari 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka yang mengharuskan penulis meninjau berbagi literatur mulai dari jurnal, buku, laporan terkait, surat kabar, dan sumber literatur lainnya. Penulis melakukan hal tersebut guna mendapatkan data secara luas terkait perusahaan yang mengimplementasikan CSR pada masa pandemi Covid-19 baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hasil tinjauan pustaka yang telah dilakukan antara lain dapat mengetahui ruang lingkup, manfaat, model, hingga proses implementasi dari beberapa program CSR. Ruang lingkup dari implementasi terdiri dari dua. Pertama, konsep Triple Bottom Line yang hasilnya menunjukkan bahwa CSR dilakukan mengacu kepada profit dan people. Kedua, berdasarkan draft ISO 26000 CSR dilaksanakan guna pemenuhan Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Sosial. CSR dari masing-masing perusahaan memberikan manfaat bagi sasaran maupun bagi perusahaan. Model-model CSR terbagi menjadi menurut pelaksananya dan menurut tujuannya. Berdasarkan Carroll CSR Pyramid, motif utama CSR pada masa pandemi adalah philanthropy responsibility. Penelitian ini, selain memberikan gambaran dari setiap program yang dikaji juga memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya agar menambah wawasan tentang implementasi CSR dimasa pandemi.

This research focuses on the implementation of existing CSR programs during the Covid-19 pandemic. This research was conducted from September to January 2021. The research method used is a literature review which requires the authors to review the literature sharing ranging from journals, books, related reports, newspapers, and other literary sources. The author did this in order to obtain extensive data regarding companies implementing CSR during the Covid-19 pandemic both in Indonesia and abroad. The results of the literature review that have been carried out include knowing the scope, benefits, models, and the implementation process of several CSR programs. The scope of implementation consists of two. First, the Triple Bottom Line concept whose results show that CSR is carried out referring to profit and people. Second, based on the draft ISO 26000 CSR is implemented to fulfill Human Rights and Social Development. CSR of each company provides benefits for the target as well as for the company. CSR models are divided into according to their implementers and according to their objectives. According to the Carroll CSR Pyramid, the main motive for CSR during a pandemic is philanthropy responsibility. This research, in addition to providing an overview of each program studied, also provides recommendations for further research in order to add insight into the implementation of CSR during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrun Naja Maulidia
"Pandemi COVID-19 menyebabkan munculnya konsekuensi negatif bagi Subjective well-being (SWB) remaja, yang merupakan kelompok paling rentan karena karakteristik perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi respons terhadap stres (primary control engagement coping, secondary control engagement coping, disengagement coping, involuntary engagement dan involuntary disengagement), traits kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience) dan persepsi terhadap dukungan sosial (keluarga, teman, figur yang signifikan) pada SWB remaja selama masa pandemi COVID-19. Partisipan adalah 313 orang remaja Indonesia (13-18 tahun) yang dipilih menggunakan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, Child Self Report Responses to Stress Questionnaire-COVID-19 dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Data dianalisis dengan regresi hierarki berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap stres, traits kepribadian, dan persepsi terhadap dukungan sosial berkontribusi terhadap SWB (LS, PA dan NA) remaja. Secara khusus, involuntary disengagement response, extraversion, neuroticism dan persepsi terhadap dukungan sosial dari keluarga secara signifikan berkontribusi pada SWB remaja. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi para praktisi untuk menyusun intervensi bagi remaja agar dapat mengembangkan respon terhadap stres yang adaptif dan untuk orang tua agar memberikan dukungan kepada remaja sehingga dapat mengoptimalkan SWB remaja Indonesia pada masa pandemi COVID-19 dan seterusnya.

COVID-19 pandemic causes negative consequence for adolescents’ subjective well- being (SWB) as they are the most vulnerable group due to their developmental characteristic. This research investigated contribution response to stress (primary control engagement coping, secondary control engagement coping, disengagement coping, involuntary engagement dan involuntary disengagement), personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), and perceived social support (family, friends, significant figure) of adolescent SWB during COVID-19 pandemic period. The participants were 313 Indonesian adolescents (13-18 years old), selected using convenience sampling method. The measurements were Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, Child Self Report Responses to Stress Questionnaire-COVID-19 dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Data were analyzed using hierarchical multiple regression. Results showed that response to stress, personality traits, and perceived social support together contributed to adolescents’ SWB (LS, PA & NA) significantly. Specifically, involuntary disengagement response, extraversion, neuroticism and perceived social support from family significantly contributed to adolescents’ SWB. The practical implication for professionals are to develop psychological intervention for adolescents to be able to develop adaptive response to stress and for parents to give support to adolescents in order optimize their SWB in Indonesian context during the COVID-19 pandemic and onward."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholifia Nabila
"Depresi pada remaja menjadi masalah global yang penting. Prevalensi peningkatan gejala depresi pada remaja dari tahun ke tahun terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan gejala depresi pada remaja. Sebuah studi online cross-sectional dilakukan menggunakan kuesioner secara online pada 124 remaja berdasarkan kriteria inklusi yaitu remaja SMA, berdomisili di Kota Depok, Jawa Barat serta bersedia menjadi responden. Sampel sekolah dipilih dengan teknik simple random sampling. Pertanyaan tentang karakteristik remaja, dukungan sosial, dan gejala depresi. Simplification of the Beck Depression Inventory (BDI-S) digunakan untuk mengukur kemungkinan mengalami gejala depresi. Dukungan sosial dinilai menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial pada remaja. Analisis Mann-Whitney dilakukan untuk menentukan hubungan antara dukungan sosial dan gejala depresi. Secara keseluruhan, 75,8% remaja menunjukkan gejala depresi dan 75,8% remaja mendapatkan dukungan sosial sedang. Sebagian besar responden mendapatkan dukungan sosial yang sedang pada keluarga, teman, dan orang lain.  Studi ini menunjukkan bahwa adanya hubungan dukungan sosial dengan gejala depresi di kalangan remaja. Penelitian ini merekomendasikan agar remaja mampu meningkatkan dukungan sosial sehingga dapat mengurangi gejala depresi yang dirasakan. Penelitian lebih lanjut yang menghubungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gejala depresi pada remaja disarankan.

Depression in adolescents is an important global problem. The prevalence of increasing depressive symptoms in adolescents from year to year continues to increase. This study aims to determine the relationship between social support and symptoms of depression in adolescents. An online cross-sectional study was conducted using an online questionnaire on 124 adolescents based on inclusion criteria, namely high school youth, domiciled in Depok City, West Java and willing to be respondents. The school sample was selected by simple random sampling technique. Questions about adolescent characteristics, social support, and depressive symptoms. The Simplification of the Beck Depression Inventory (BDI-S) was used to measure the likelihood of experiencing depressive symptoms. Social support was assessed using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) to measure social support for adolescents. Mann-Whitney analysis was performed to determine the relationship between social support and depressive symptoms. Overall, 75.8% of adolescents showed symptoms of depression and 75.8% of adolescents received moderate social support. Most respondents get moderate social support from family, friends, and other people. This study shows that there is a relationship between social support and depressive symptoms among adolescents. This study recommends that adolescents are able to increase social support so that they can reduce the symptoms of depression they feel. Further research linking factors that may influence depressive symptoms in adolescents is suggested."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islamey Triesa Vashti
"COVID-19 telah berada di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, selama kurang lebih 1 tahun lamanya. Kebijakan PSBB diambil untuk mengurangi lonjakan kasus yang semakin bertambah setiap harinya yang didukung dengan kebijakan lain. Pada 5 Juni 2020, pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan PSBB Transisi yang menjadi tanda dimulai era new normal. Tempat hiburan mulai dibuka oleh pemerintah dengan tujuan untuk memulihkan perekonomian. Masyarakat banyak yang pergi berlibur dan berkumpul di ruang-ruang pribadi dan tempat umum di sekitar tempat tinggal mereka walaupun anjuran dan bahaya pandemi masih nyata adanya. Hal ini juga dilakukan oleh para ibu yang tinggal di Jalan Pelangi yang berkumpul untuk melakukan berbagai macam kegiatan, ternasuk senam dan arisan. “Trust” terhadap orang-orang yang ditemui menjadi alasan masyarakat tetap berkumpul dan berpergian selama pandemi serta didukung dengan interpretasi masyarakat terhadap lingkungannya yang “aman” melalui interaksi dari struktur intrapersonal dan ekstrapersonal masyarakat. Para ibu memiliki beberapa skema untuk menghadapi berbagai situasi yang dihadapinya dan rangsangan yang masuk ke dalam skema kognitif masing-masing. Lebih lanjut, rasa percaya atau trust yang muncul karena para ibu memiliki simplified world atau dunia yang disederhanakan mengenai gambaran kehidupan bertetangga yang ideal.

COVID-19 has been in Indonesia, including DKI Jakarta, for approximately 1 year. The PSBB policy was taken to reduce the spike in cases that are increasing every day, which is supported by other policies. On June 5, 2020, the DKI Jakarta government issued a Transitional PSBB policy which marked the start of the new normal era. Entertainment venues were opened by the government with the aim of restoring the economy. Many people go on vacation and gather in private spaces and public places around their homes, even though the recommendations and dangers of the pandemic are still real. This is also done by womans who live on Jalan Pelangi who gather to do various activities, including gymnastics and social gathering. "Trust" towards the people they meet is the reason people continue to gather and travel during the pandemic and is supported by the community's interpretation of a "safe" environment through the interaction of the community's intrapersonal and extrapersonal structures. Womans have several schemes to deal with the various situations they face and the stimuli that enter into their respective cognitive schemes. Furthermore, the sense of trust that arises because womans have a simplified world or a simplified world about the ideal neighbor life picture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Dwi Aprilianti
"Skripsi ini dilatarbelakangi pandemi Covid-19 yang berdampak menimbulkan kendala pemberian pelayanan rehabilitasi sosial pada remaja korban penyalahgunaan Napza berupa adanya peran pekerja sosial yang tidak dapat dilakukan secara langsung. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkapkan solusi yang dilakukan terkait peran pekerja sosial dalam melakukan rehabilitasi sosial kepada remaja korban penyalahgunaan Napza pada masa pandemi Covid-19 di BRSKPN Bambu Apus, yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilaksanakan pada rentang waktu Desember 2021 - November 2022, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi dokumentasi dan wawancara dengan sembilan informan. Informan dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria kebutuhan penelitian ini. Analisa data dilakukan dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pandemi Covid-19 kegiatan rehabilitasi sosial remaja korban penyalahgunaan Napza yang terpaksa diberhentikan sementara adalah bimbingan fisik, visit keluarga, konseling terapi kelompok, kegiatan vokasional dan kegiatan di luar balai. Kegiatan tersebut diganti dengan alternatif berupa kegiatan secara daring/online, dinamika kelompok dan kegiatan di luar ruangan. Terdapat pula pembatasan waktu pada setiap kegiatan, dari biasanya 1 jam menjadi hanya 30 menit. Dengan adanya penyesuaian terhadap kegiatan yang dilakukan, maka hal ini berdampak pada perubahan penerapan peran pekerja sosial dalam melakukan manajemen kasus, sebagai edukator, enabler, fasilitator dan expert. Pekerja sosial memperhatikan perspektif person-in-environment tentang bagaimana menilai situasi klien dan mengidentifikasi alternatif solusi bagi mereka. Dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial di masa pandemi Covid-19, pekerja sosial menghadapi kendala eksternal maupun internal. Kendala tersebut diantaranya kegiatan assessment menjadi terbatas, kegiatan pelayanan secara daring, dilema perasaan, penggunaan teknologi masih sulit. Agar pelayanan rehabilitasi sosial remaja korban penyalahgunaan Napza tetap berjalan dengan baik sesuai standar operasional, maka pekerja sosial melakukan solusi berupa menjaga kesehatan fisik dan mental, saling sharing pengalaman dan memotivasi, mengikuti pelatihan atau workshop, rekomendasi rawat jalan dan lain sebagainya, Kesimpulan penelitian ini adalah kegiatan rehabilitasi sosial pada masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa penyesuaian dan peran pekerja sosial pun mengalami beberapa penyesuaian dalam melakukan proses rehabilitasi sosial pada remaja korban penyalahgunaan Napza. Kontribusi skripsi ini pada pengembangan ilmu kesejahteraan sosial adalah untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan bagaimana peran pekerja sosial dan bagaimana cara menghadapi situasi tak terduga sebagaimana pandemi Covid-19.

This study is motivated by the Covid-19 pandemic which has had an impact on the provision of social rehabilitation services for adolescent victims of drug abuse in the form of the role of social workers who cannot be carried out directly. The urgency of conducting this research is to reveal the solutions made regarding the role of social workers in carrying out social rehabilitation for adolescent victims of drug abuse during the Covid-19 pandemic at BRSKPN Bambu Apus, which are discussed from the Social Welfare discipline. This research was carried out in the period December 2021 - November 2022, using a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out through documentation studies and interviews with nine informants. Informants are selected by purposive sampling based on the criteria of the needs of this research. Data analysis is done by open coding, axial coding, and selective coding. The results of the research show that during the Covid-19 pandemic the social rehabilitation activities for adolescent victims of drug abuse who had to be temporarily suspended were physical tutoring,visit family, group therapy counseling, vocational activities and activities outside the hall.These activities were replaced with alternatives in the form of online activities/online, group dynamics and outdoor activities. There is also a time limit on each activity, from the usual 1 hour to only 30 minutes. With adjustments to the activities carried out, this has an impact on changes in the implementation of the role of social workers in carrying out case management, as educators, enabler, facilitator andexpert. Social workers pay attention to perspective person-in-environment about how to assess client situations and identify alternative solutions for them. In providing social rehabilitation services during the Covid-19 pandemic, social workers faced external and internal constraints. These obstacles include activities assessment become limited, online service activities, feeling dilemmas, the use of technology is still difficult. In order for social rehabilitation services for adolescent victims of drug abuse to continue to run well according to operational standards, the social worker provides a solution in the form of maintaining physical and mental health, sharing experiences and motivating each other, attend training or workshop, recommendations for outpatient care and so on. The conclusion of this study is that social rehabilitation activities during the Covid-19 pandemic underwent several adjustments and the role of social workers also experienced several adjustments in carrying out the social rehabilitation process for adolescent victims of drug abuse. The contribution of this study to the development of social welfare science is to reveal and describe the role of social workers and how to deal with unexpected situations such as the Covid-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>