Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanna Christianna
"Penelitian ini membahas tentang pengembangan kewirausahaan sosial melalui ekonomi kreatif dalam upaya mencapai kesejahteraan sosial. Penelitian ini dilakukan di salah satu usaha jahit online yang berlokasi di Tangerang, Jawa Barat pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini untuk melihat proses pengembangan kewirausahaan sosial melalui ekonomi kreatif dan perubahan yang dihasilkannya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan studi deskriptif. Dengan melakukan wawancara terhadap tiga orang informan. Hasil penelitian menunjukkan proses pengembangan kewirausahaan sosial dapat dilakukan pada sektor melalui usaha pengembangan individu sebagai mitra kerjasama kewirausahaan sosial. Perubahan yang dihasilkan oleh kewirausahaan sosial ini antara lain, terciptanya lapangan kerja, peningkatan keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan di bidang ekonomi kreatif, peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, kemandirian dalam berusaha, dan inklusi sosial.

This study discusses the development of social entrepreneurship through creative economy in an effort to achieve social welfare. This research was conducted at an online sewing business located in Tangerang, West Java in 2021. The purpose of this research is to see the process of developing social entrepreneurship through the creative economy and the changes it produces. This research was conducted with a qualitative approach and a descriptive study. By conducting interviews with three informants. The results show that the process of developing social entrepreneurship in creative economy sectors is carried out through individual development efforts as partners in social entrepreneurship cooperation. Changes generated by this social entrepreneurship include the creation of employment opportunities, improvement of skills related to abilities in the creative economy, economic improvement, improvement in quality of life, independence in business, and social inclusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kewirausahaan sosial melalui program inovasi sosial yang dilakukan melalui crowdfunding platform Kitabisa.com. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara mendalam, dokumen-dokumen pendukung, dan data audiovisual. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1 crowdfunding platform Kitabisa.com adalah salah satu bentuk inovasi sosial sebab crowdfunding platform Kitabisa.com adalah gagasan atau ide baru yang dimunculkan oleh pemuda dalam perspektif organisasi dengan tujuan menyelesaikan permasalahan sosial; 2 crowdfunding platform Kitabisa.com merupakan salah satu bentuk kewirausahaan sosial sebab platform Kitabisa.com adalah proses berwirausaha yang mengedepankan misi untuk memecahkan permasalahan sosial di atas memperkaya diri profit maximization ; 3 program inovasi sosial oleh platform Kitabisa.com meliputi membuat platform Kitabisa.com dengan tampilan yang sesederhana mungkin dan mobile friendly; meminta endorsement dari beberapa public figure untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas; membuat success story terhadap campaign yang berhasil terdanai; melakukan update campaign dari total donasi yang terkumpul dan total donatur; dan melakukan aktivitasnya dengan fulltime job.

This research aims to analyze social entrepreneurship through social innovation programs conducted through crowdfunding platform Kitabisa.com. The approach used in this research is qualitative approach with case study research method. The data collection method that will be done in this research are observation, in depth interviews, supporting documents, and audiovisual data. Based on the research results found that 1 crowdfunding platform Kitabisa.com is one form of social innovation because crowdfunding platform Kitabisa.com is a new idea or idea raised by youth in organizational perspective with the aim of solving social problems 2 crowdfunding platform Kitabisa.com is one form of social entrepreneurship because Kitabisa.com platform is an entrepreneurship process that prioritizes mission o solve social problems above enrich themselves profit maximization 3 innovation social programs by Kitabisa.com include creating the simplest look possible and mobile friendly request the endorsement of some public figures to gain the trust of the wider community making success stories against successful campaigns funded update campaigns from total donations collected and total donors and doing its activities with fulltime job."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatkhurozi
"Penelitian ini membahas proses kewirausahaan sosial yang dilakukan penyandang disabilitas di Kopi Tuli dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Ableism yang dialami penyandang disabilitas Tuli. Penyandang disabilitas di Indonesia sering mendapatkan diskriminasi ketika melamar pekerjaan sehingga hanya sedikit dari mereka yang bisa mendapatkan pekerjaan. Hal ini kemudian memunculkan sebuah usaha sosial bernama Kopi Tuli yang mempromosikan bahwa penyandang disabilitas khususnya Tuli dapat bekerja layaknya orang Dengar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa proses kewirausahaan sosial mulai dari anteseden, orientasi kewirausahaan, hingga outcomes yang dihasilkan oleh usaha sosial Kopi Tuli. Seluruh proses penelitian dilakukan sejak Oktober 2021 sampai Juni 2022. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara luring dan daring melalui Whatsapp dan Google Meet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anteseden usaha sosial Kopi Tuli antara lain: (a). peningkatan kondisi kesejahteraan disabilitas sebagai motivasi/misi sosial; (b). ide peluang usaha didasarkan pada minat, kondisi Tuli, dan peningkatan tren kopi; (c). akses permodalan menggunakan modal pribadi dan relasi keluarga; serta (d). Teman Tuli sebagai pemangku kepentingan utama. Orientasi kewirausahaan Kopi Tuli antara lain: (a). melakukan inovasi dengan mengubah Teman Tuli yang dianggap tidak mampu bekerja menjadi keunikan yang bernilai jual; (b). proaktif melaui kolaborasi dengan berbagai organisasi untuk mencapai tujuan usaha; (c). melihat kompetisi sesama usaha Tuli bukan sebagai saingan melainkan sebagai tujuan bersama; (d). memiliki otonomi yang luas karena menggunakan modal pribadi namun memiliki batasan dengan kolaborator lainnya; serta (e). berani mengambil resiko dengan menggunakan Tuli sebagai pekerja dan mengubah model bisnisnya menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19. Outcomes usaha Kopi Tuli antara lain: (a). menciptakan tiga nilai sosial yaitu kesadaran masyarakat bahwa Teman Tuli dapat bekerja, terjalinnya relasi Teman Dengar dengan Teman Tuli, dan ketertarikan untuk mempelajari bahasa isyarat bagi Teman Dengar yang kemudian mendorong masyarakat menuju inklusi sosial; (b). Teman Tuli merasa puas dalam bekerja di Kopi Tuli baik dari aspek ekonomi maupun sosial; serta (c). memberikan solusi yang berkelanjutan bagi kesejahteraan Teman Tuli namun perlu perbaikan dalam keberlanjutan sumber dayanya. Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa penyandang disabilitas di Kopi Tuli telah menjalankan proses kewirausahaan sosial dengan baik meskipun terdapat beberapa permasalahan yaitu pada bagian otonomi dalam orientasi kewirausahaan dan keberlanjutan solusi dalam outcomes.

This study discusses the process of social entrepreneurship carried out by persons with disabilities in Kopi Tuli from the discipline of Social Welfare. This research is motivated by Ableism experienced by people with Deaf disabilities. People with disabilities in Indonesia are often discriminated against when applying for jobs, so only a few of them can find work. Kopi Tuli, a social enterprise which promote people with disabilities, especially the deaf would work with them and the hearing ones. This study aims to analyze the process of social entrepreneurship, from antecedents and entrepreneurial orientation to the outcomes produced by Kopi Tuli social enterprises. The entire research process was carried out from October 2021 to June 2022. Offline and online interviews carried out data collection via WhatsApp and Google Meet. The results of the study show that the antecedents of Kopi Tuli's social enterprises include: (a). improve disability welfare conditions as motivation/social mission; (b). business opportunity ideas based on interests, deafness, and increasing coffee trends; (c). access to capital using personal capital and family relations; and (d). deaf People as the primary stakeholders. Kopi Tuli's entrepreneurial orientation includes: (a). innovate by changing Deaf People who are considered unable to work into unique selling points; (b). proactively through collaboration with various organizations to achieve business goals; (c). acknowledge competition among Deaf businesses not as a rival but as a common goal; (d). has broad autonomy because it uses personal capital, but has limitations with other collaborators; and (e). dare to take risks by using Deaf as workers and change their business model to adapt to the conditions of the Covid-19 pandemic. The outcomes of the Tuli Coffee business include: (a). creating three social values, namely public awareness that Deaf People can work, establishing a relationship between Hearing People and Deaf People, and an interest in learning sign language for Hearing People. Thus, it encourages the community towards social inclusion; (b). Deaf People are satisfied with working at Kopi Tuli, both from an economic and social perspectives; and (c). provide sustainable solutions for the welfare of Deaf People, regardless of how this outcome also needs improvement in the sustainability of its resources. This study concludes that people with disabilities in Kopi Tuli have carried out the social entrepreneurship process well even though there are several problems, namely in the autonomy section in entrepreneurial orientation and sustainability of solutions in outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Violin Janey Hewis
"Studi literatur ini dilatarbelakangi oleh peran Indonesia yang menjadi negara transit bagi pengungsi dan pencari suaka meskipun tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967. Dihadapi dengan perpindahan secara paksa, ketidakpastian hukum dari negara penerima, dan keterbatasan pemenuhan haknya, para pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di Indonesia pun mengalami kerentanan. Urgensi dilakukannya studi literatur ini ialah untuk menganalisis peran, potensi, dan hambatan kewirausahaan sosial untuk bisa diterapkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. Studi literatur ini dilaksanakan pada tahun 2022 dengan metode penelitian non reaktif (unobtrusive) dan jenis tinjauan pustaka tinjauan konteks dan tinjauan integratif. Peneliti melaksanakan penelusuran terhadap sejumlah literatur mengenai kewirausahaan sosial di Indonesia, penanganan dan regulasi mengenai pengungsi dan pencari suaka di Indonesia, pelaksanaan kewirausahaan sosial yang melibatkan pengungsi asing di Indonesia dan negara lainnya, serta penelitian mengenai respons masyarakat terhadap keberadaan pengungsi asing dan pencari suaka. Melalui studi literatur ini, peneliti mendapati bahwa kewirausahaan sosial berperan dalam memberikan dampak positif secara material dan non material bagi pengungsi dan pencari suaka. Peneliti juga menemukan beberapa faktor yang mendukung implementasi kewirausahaan bagi pengungsi dan pencari suaka di Indonesia, yakni modal yang dimiliki pengungsi berupa keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pemberdayaan, respons positif dari masyarakat lokal terhadap gagasan pengungsi untuk berwirausaha, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu pengungsi, keberadaan ruang secara informal bagi pengungsi untuk merintis usaha, model kewirausahaan sosial NPO (Non-Profit Organization) yang bisa diterapkan, serta model pemberian hak bekerja secara terbatas yang bisa dipertimbangkan secara nasional. Namun, peneliti juga mengidentifikasi adanya beberapa faktor yang berpotensi untuk menghambat implimentasi tersebut, yakni hambatan keterbatasan modal finansial yang dimiliki pengungsi, kesulitan berbahasa Indonesia yang dialami pengungsi, miskonsepsi dan kesadaran yang rendah akan isu pengungsi oleh masyarakat lokal, dan larangan bagi pengungsi dan pencari suaka untuk bekerja secara formal. Hasil studi literatur ini diharapkan dapat berkontribusi dalam kajian kewirausahaan sosial pada mata kuliah Dimensi Sosial Ekonomi bagi Kesejahteraan Sosial pada program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI, dalam konteks fenomena keberadaan pengungsi dan pencari suaka di Indonesia.

This literature study is prompted by the role of Indonesia as a transit country for refugees and asylum seekers despite being a non-signatory country to the 1951 Refugee Convention and the 1967 Protocol. Faced with forced displacement, legal uncertainty from their country of asylum, and limited fulfillment of their rights, refugees and asylum seekers living in Indonesia experience vulnerability. The urgency of this study is to analyze the the role, potential, and barriers of social entrepreneurship to be implemented in order to improve their well-being. This literature is conducted in 2022 with a nonreactive (unobtrusive) research method that combines context review and integrative review. The author reviews a number of literatures regarding social entrepreneurship in Indonesia, refugee management and policies in Indonesia, the implementation of social entrepreneurship involving refugees in Indonesia and other countries, as well as research papers on community responses to the presence of foreigners and asylum seekers. In this literature study, the author finds that social entrepreneurship plays a role in providing material and non-material positive impacts on refugees and asylum seekers. The author also finds that there are several factors that support the implementation of social enterpreneurship for refugees and asylum seekers in Indonesia, namely the capital owned by refugees in the form of skills that can be improved through empowerment programs, positive responses from local communities to the idea of entrepreneurship for refugees, efforts to increase public awareness of refugee issues, the existence of an informal space for refugees to start a business, an NPO (Non-Profit Organization) social entrepreneurship model that can be applied, as well as a models that allow limited work rights for refugees that can be considered to be applied nationally. However, this research also finds several factors that might hinder the implementation, namely the limitations of the financial capital owned by refugees, difficulties in speaking Indonesian experienced by refugees, misconceptions and low awareness of refugee issues by local communities, and prohibitions for refugees and refugees asylum to work formally. The findings of this literature study are expected to contribute to the study of social entrepreneurship in the Socio-Economic Dimensions for Social Welfare course in the Social Welfare study program of the Faculty of Social and Political Sciences University of Indonesia, in the context of the phenomenon of the existence of refugees and asylum seekers in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Gerry Yudha
"Penelitian ini mengevaluasi gambaran umum untuk mengetahui bagaimana mengimplementasikan strategic alliances dalam membentuk entrepreneurial ecosystem untuk bank sampah di Bali untuk mencapai peningkatan nilai sampah plastik dengan memproduksi produk daur ulang. Analisis dilakukan pada kesembilan aspek yang ada di business model canvas untuk mendapatkan pandangan secara komprehensif mengenai business model canvas yang cocok untuk bank sampah di Bali untuk mulai memproduksi produk daur ulang. Dari sana, business model canvas yang baru akan muncul. Setelah itu, untuk mencapai keberlangsungan, implementasi dari strategic alliances untuk menciptakan entrepreneurial ecosystem akan direkomendasikan dalam bentuk rencana kerja. Selain itu, penelitian ini juga melakukan riset pasar untuk memahami harga-harga yang paling baik untuk setiap prototipe produk. Penelitian ini dilakukan dengan analisa data kualitatif yang didapatkan melalui ­in-depth interview, observasi langsung, studi literatur, dan didukung oleh kuesioner yang bersifat konfirmatoris kepada calon pelanggan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap pendapatan bank sampah di Bali dan untuk meningkatkan nilai sampah plastik sehingga jumlah sampah plastik dapat berkurang secara tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa business model canvas dapat menyajikan gambaran komprehensif dari suatu model bisnis. Sebagai tambahan, aka nada rencana kerja sebagai bentuk implementasi strategic alliances untuk membentuk entrepreneurial ecosystem bagi bank sampah di Bali dalam memproduksi produk plastik daur ulang. Setelah melakukan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa membentuk entrepreneurial ecosystem akan menjadi awal yang baik bagi bank sampah di Bali sebelum mulai memproduksi produk plastik daur ulang.

This article evaluated general overview to understand how to implement strategic alliances on forming entrepreneurial ecosystem for waste banks in Bali to achieve a value-increment of the plastic waste by producing plastic recycled products. To begin with, the analysis was conducted in all nine aspects given in the business model canvas to gain a comprehensive insight about which business model canvas describes best for waste banks in Bali to start producing plastic recycled. Therefrom, new business model canvas will be developed. Moreover, to achieve sustainability, implementation of strategic alliances for the forming of entrepreneurial ecosystem will be recommended in form of action plans. Furthermore, this research also conducted a market research to understand the best prices of each products prototype. This research has conducted by using qualitative data analysis gathered through in-depth interviews, direct observation, literature review, and supported by confirmatory questionnaire to potential customers. The result is expected to positively affect waste banks’ revenue in Bali and to enhance the value of plastic waste so that the amount of plastic waste will indirectly be reduced. The result shows that business model canvas can provide comprehensive picture of a business model. And as an addition, there will be action plans for implementation of strategic alliances to form an entrepreneurial ecosystem for waste banks in Bali to produce plastic recycled products. After conducting this research, it is to be concluded that forming an entrepreneurial ecosystem will be a good start for waste banks in Bali prior to start producing plastic recycled products.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wandini
"Penelitian ini membahas tentang pengembangan kewirausahaan sosial di Yayasan Nara Kreatif dalam upaya meningkatkan kondisi sosial ekonomi penerima layanan melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan kewirausahaan sosial diwujudkan melalui cara-cara inovatif dan upaya pemanfaatan sumber daya oleh Creative Nara, serta hasil perubahan dari pengembangan bisnis melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kewirausahaan sosial diwujudkan melalui cara-cara inovatif melalui pengelolaan sampah berkelanjutan yang melibatkan pemberdayaan remaja produktif dalam mengolah sampah kertas menjadi produk kreatif, pemberdayaan istri petani pra sejahtera dalam mengolah sampah plastik menjadi kantong daur ulang, dan program bank. sampah dalam pengelolaan sampah anorganik. Dalam pelaksanaannya, Kreasi Nara memadukan berbagai sumber daya dari sektor pemerintah, swasta, masyarakat lokal, dan internal organisasi. Pengembangan kewirausahaan sosial melalui pengelolaan sampah berkelanjutan mendorong terjadinya perubahan implikasi lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.

This research discusses the development of social entrepreneurship at the Nara Kreatif Foundation in an effort to improve the socio-economic conditions of service recipients through sustainable waste management. This study aims to determine how the development of social entrepreneurship is realized through innovative ways and efforts to utilize resources by Creative Nara, as well as the results of changes from business development through sustainable waste management. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The results of this study indicate that the development of social entrepreneurship is realized through innovative ways through sustainable waste management that involves empowering productive youth in processing paper waste into creative products, empowering the wives of pre-prosperous farmers in processing plastic waste into recycled bags, and bank programs. waste in inorganic waste management. In its implementation, Kreasi Nara combines various resources from the government, private sector, local communities, and internal organizations. The development of social entrepreneurship through sustainable waste management encourages changes in the environmental, social and economic implications of the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Mustamidah
"ABSTRAK
Masalah sosial yang timbul akibat pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif saat ini seperti pengangguran dan kemiskinan masih belum terselesaikan dengan baik. Munculnya bentuk-bentuk kewirausahaan memberikan sumbangsih yang signifikan bagi penyerapan tenaga kerja, terutama usaha kecil mengah. kewirausahaan menjadi jawaban dari pesoalan ekonomi dan sosial yang harus terus dikembangkan. Kampung kaos merupakan kumpulan pengusaha kaos berskala kecil menengah yang menerapkan konsep kewirausahaan. Modal sosial yang mereka miliki menjadi modal utama mendirikan usaha baru dan mengembangkan usaha tersebut dengan mengetahui posisi siklus usaha yang dimiliki sehingga upaya yang dilakukan dalam pengembangannya tepat. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran modal sosial bagi pengembangan kewirausahaan sosial melalui ke tiga unsurnya yaitu jaringan, norm dan kepercayaan. Strategi pengembangan usaha dilakukan melaui inovasi yang dalam prakteknya didasarkan oleh modal social. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam dan serta kajian literatur. Hasil analisis menemukan bahwa modal sosial berperan pada pengembangan kewirausahaan dan inovasi yang dilakukan. Kekuatan jaringan, norma, kepercayaan menjadi modal bagi para pemuda untuk memulai dan mengembangkan usahanya. Potensi pemuda sebagai bagian modal sosial harus bisa dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan desa dan kesejahteraan mayarakat.

ABSTRACT
Social problems arising from fluctuating current economic growth such as unemployment and poverty are still not resolved properly. The emergence of entrepreneurial forms contributes significantly to the absorption of labor, especially small businesses. Entrepreneurship is the answer to the economic and social issues that must be developed. T-shirt village is a collection of small and medium scale t-shirt entrepreneurs who apply the concept of entrepreneurship. Social capital that they have become the main capital to establish a new business and develop the business by knowing the position of the business cycle owned so that efforts made in the development right. This study describes the role of social capital for the development of social entrepreneurship through the three elements of network, norm and trust. Business development strategy is carried out through innovation which in practice is based on social capital. The research method used is descriptive qualitative method with in depth interview technique and literature review. The results of the analysis found that social capital plays a role in the development of entrepreneurship through innovation. The power of network, norm, trust become capital for the youth to start and develop their business. The potential of youth as part of social capital should be developed in order to make a major contribution to the development of villages and welfare society."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kusuma Maharani
"ABSTRAK
Kemiskinan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi banyak negara. Olehkarena itu, berbagai pendekatan kemiskinan dikembangkan untuk menurunkan angkakemiskinan. Kemiskinan seringkali dianalogikan dengan kondisi kehidupan di pedesaan.Kewirausahaan sosial dinilai sebagai solusi dalam upaya mempercepat penurunan angkapengangguran dan kemiskinan. Program pengabdian kepada masyarakat ini memberipengarahan dan pembinaan pentingnya usaha kreatif serta pendidikan pada masyarakatdi Kampung Ranca Buntung, Desa Cikopomayak, Bogor. Kegiatan ini juga dilengkapidengan aksi sosial berupa pengadaan sarana perpustakaan mini bagi masyarakat khususnyaanak-anak."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Syafitri
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan pembinaan UMKM dalam program Kemitraan PT. Telkom Indonesia Divre II sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan serta dampaknya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan UMKM oleh PT. Telkom Indonesia telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/ MBU/2007, meskipun masih memiliki beberapa kekurangan. Pembinaan tersebut diberikan dalam bentuk pemberian motivasi kewirausahaan dan bantuan perluasan akses pasar. Pembinaan ini memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan usaha maupun kualitas diri mitra binaan sebagai pelaku wirausaha.

This thesis discusses the development of SMEs in the implementation of PT Telkom Indonesia Divre II partnership program as a form of corporate social responsibility and the impact. The approach used in this research is qualitative with case study research type. The results show that the development of SMEs by PT. Telkom Indonesia has implemented in accordance with the Regulation of Minister of State Owned Enterprises Number: PER-05 / MBU/2007, although it still has some shortcomings. Guidance is given in the form of entrepreneurial motivation and support expansion of market access. By doing this development, it gives a significant impact for business improvement and quality of trained partners as entrepreneurs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Sabahudin
"Tesis ini adalah hasil penelitian antropologis tentang kewirausahaan sosial pada sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan penyelesaian sengketa lahan antara warga dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat, LSM dapat mempertahankan eksistensinya. Akses terhadap penyelesaian sengketa lahan secara non litigasi di tingkat internasional mampu dicapai LSM melalui mekanisme kedekatan dengan pasar, dan tenaga kerja dan kerja-kerja (labor) peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan LSM dalam rangka membangun otoritas atas perwalian penyelesaian sengketa. Tesis ini memahami akses terhadap penyelesaian sengketa di tingkat internasional tidak akan terwujud tanpa kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang ada menjadi modal (kapitalisasi), mengakumulasikannya, dan mempertukarkannya dengan subyek lain dalam berbagai interaksi sosial.

 

Kata kunci: LSM, Kewirausahaan Sosial, Akses, Penyelesaian Sengketa, Kelapa Sawit<


This thesis is the result of anthropological research about social entrepreneurship of the non-governmental organization (NGO). The thesis argues that the existence of an NGO in West Kalimantan could be maintained by employing land dispute settlement between community and oil palm company. Access to land dispute settlement through non-litigation process at international level were able to achieve by the NGO through market mechanism, strengthening and building community capacities to build authority on dispute settlement facilitation. This thesis understands that access on dispute settlement at international level will not be achieved without ability to capitalizing available resources, accumulate it and exchange it with other subject in different social interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>