Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 242518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairul Nasri
"Latar belakang: Supervisi bagian dari fungsi pengarahan. Supervisi dilakukan untuk memastikan staf bekerja sesuai standar.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan supervisi terhadap kepatuhan perawat.
Desain: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan Variabel independen dengan variabel dependen. Data diperoleh melalui aplikasi google form. Instrumen supervisi ini dimodifikasi sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada landasan teori supervisi. kuisioner terdiri dari data demografi, pelaksanaan supervisi dan kepatuhan. Analisis meliputi analisis univariat dan bivariat. Menggunakan uji Spearman Rank, Mann-Whitney, Kruskal-Willis.
Hasil : Usia 24-53 tahun, masa kerja 1-32 tahun. Jenis kelamin perempuan 87,7%, Tk pendidikan D3 Keperawatan 59,2 %, PK II 36,2%, belum pernah mengikuti pelatihan 54,6%, sudah menikah 80% dan status kepegawaian sebagai ASN 53,1%. Pelaksanaan supervisi : Prinsip supervisi 71,5 %, teknik supervisi 53,1 %, model supervisi 53,1 %, dan kegiatan rutin supervisi 52,3 %. Kepatuhan perawat 80 %. Hubungan supervisi dengan kepatuhan terdapat korelasi yang cukup kuat. Analisis supervisi komposit dengan kepatuhan menunjukan nilai p = <0,001 dan nilai r positif 0,367 bermakna ada korelasi lemah, signifikan dan searah.
Kesimpulan : didapatkan korelasi yang cukup kuat, signifikan dan searah antara supervisi dengan kepatuhan perawat.
Rekomendasi : Sangat dimungkinkan untuk melakukan penelitian berikutnya secara kualitatif.

Background: Supervision is part of the directive function of a manager. Supervision is carried out by the head of the room on nurses to ensure staff work according to standards.
Objective: This study aims to determine the relationship between the supervision of the head of the room on nurse compliance.
Design: This study is a quantitative study with a cross sectional design approach to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable. The data was obtained through the google form application. This supervision instrument was modified by the researcher himself by referring to the theoretical basis of supervision and compliance which contained questionnaire describing demographic data, implementation of supervision, and nurse compliance. The analysis in this study includes univariate and bivariate analysis. The study used the Spearman Rank, Mann-Whitney, Kruskal-Willis test.
Result: Age range of nurses is 24-53 years old, working period is 1-32 years. Female gender 87.7%, Kindergarten education D3 Nursing 59.2%, PK II 36.2%, never attended training 54.6%, married 80% and employment status as ASN 53.1%. Implementation of the supervision of the head of the room: supervision principle 71.5%, supervision technique 53.1%, supervision model 53.1%, and routine supervision activities 52.3%. Nurse compliance 80%. The relationship between supervision and nurse compliance has a fairly strong. The results of the analysis of the relationship between composite supervision and compliance showed a p value = <0.001 and a positive r-value of 0.367, meaning that there was a weak, significant and unidirectional correlation.
Conclusion: there is a fairly strong correlation between the supervision with the compliance of the implementation of pressure injury prevention.
Recommendation: It is necessary to investigate other factors besides supervision that affect nurse compliance. It is possible to conduct further research qualitatively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Agnes Defvi Romayanti
"Kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan belum optimal. Kinerja perawat pelaksana sebagai acuan keberhasilan dalam meningkatkan pelayanan keperawatan. Pelaksanaan mutu keperawatan di ruang rawat inap belum dipahami oleh perawat pelaksana. Kepala ruangan sebagai manajer keperawatan di ruangannya, menjalankan fungsi manajemen keperawatan. Pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan di ruang rawat inap oleh kepala ruangan akan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di ruang rawat inap. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di rawat inap. Penelitian ini cross sectional pada 167 perawat pelaksana di dua rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi manajemen kepala ruangan terutama fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan (p < 0,001). Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana yaitu fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan. Kepala ruangan perlu diberikan dukungan dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan manajerial serta jenjang pendidikan guna meningkatkan mutu keperawatan di rumah sakit.

The performance nurse in nursing quality management has not been optimal. The performance nurse as a reference for success in improving nursing services. The implementation of nursing quality in the inpatient room has not been understood by the implementing nurse. The head nurse as a nursing manager in room, carries out the nursing management function. The nursing management function in the inpatient room by the head nurse will affect the performance of the implementing nurse in managing the quality of nursing in the inpatient room. The purpose of this study was to determine the relationship between the management function of the head nurse and the performance nurses in managing the quality of nursing in inpatients. This study was cross sectional on 167 nurses in two hospitals. The results showed that there was a relationship between the management function of the head nurse, especially the function of personnel and the function of direction, with the performance of nurse in managing the quality of nursing (p < 0.001). The dominant variables affecting the performance of nurse are the staffing function and the directive function. The head nurse needs to be given support and opportunities to improve managerial skills and education levels in order to improve the quality of nursing in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
"Latar belakang: Angka kejadian infeksi dapat diturunkan dengan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam asuhan keperawatan secara komprehensif oleh Perawat. Pada kenyataannya asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan risiko infeksi masih rendah. Perawat membutuhkan model peran yang baik dari kepala ruang dan fungsi manajemen kepala ruang memberi pengaruh positif pada pelaksanaan PPI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 221 perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengna menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai r = 0,313-0,818 dan cronbach’s alpha = 0,922-0,945.
Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan ada hubungan peran kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan sedang dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,489), demikian juga  fungsi manajemen kepala ruang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan kuat dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,515. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yaitu fungsi pengorganisasian (nilai koefisien Beta = 1,145), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,125), peran decisional (nilai koefisien Beta = 1,145), dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,010).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam PPI terutama fungsi perngorgaisasian untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dan peningkatan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan terutama pada tahap diagnosis keperawatan.

The incidence of infection can be reduced by implementing the Infection and Prevention Control (IPC) in comprehensive nursing care by nurses. In fact, comprehensive nursing care for patients with risk of infection is still low. Nurses need a good role model from the head nurse and the management function of the head nurse have a positive influence on the implementation of IPC.
Method: This study aimed to identify and analyze the relationship between the role and function of head nurse management and the implementation of IPC in nursing care. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 221 nurses who worked in government hospitals in Jakarta who were selected using purposive sampling technique. The research instrument consisted of the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of IPC in nursing care which was distributed to respondents via the google form link.
Results: The results of the validity and reliability test of the instrument get r value = 0.313-0.818 and Cronbach's alpha = 0.922-0.945. The results of this study found that there was a relationship between the role of the head nurse and the implementation of IPC in nursing care with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.489), and the management function of the head nurse had a relationship with the implementation of IPC in nursing care with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.515. The factors that most influence the implementation of IPC in nursing care are the organizational function (Beta coefficient value = 1.145), control function (Beta coefficient value = 1.125), decisional role (Beta coefficient value = 1.145), and interpersonal roles (Beta coefficient value = -1.010).
Conclusions: This study concludes that the role and management function of head nurse are related to the implementation of IPC in nursing care. The factor that most influences the implementation of IPC in nursing care is the function of organization. This study recommend to increase the role and management function of the head nurse in IPC  to optimize the implementation of IPC in nursing care and increase the implementation of PPI in nursing care, especially nursing diagnosis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fitria Isnaputri
"Penulisan review ini membahas salah satu permasalahan penting sumber daya manusia rumah sakit yaitu retensi perawat. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui gambaran retensi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi retensi perawat di rumah sakit. Jenis literatur yang digunakan berupa literatur elektronik yang didapat melalui database online dan website yakni PubMed, Garuda Ristekdikti, ProQuest, Willey Online Library, dan neliti.com. Peneliti mendapatkan 14 literatur dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Identifikasi inti pembahasan pada setiap literatur disajikan dalam tabel matriks yang secara garis besar memuat aspek gambaran retensi; faktor-faktor retensi diantaranya faktor organisasi dan pekerjaan, serta faktor karakteristik individu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa retensi perawat dirumah sakit kurang kuat, ditunjukkan dari tingkat turnover yang mayoritas masih diatas 10% baik RS Swasta maupun RS Pemerintah di Indonesia dan luar Indonesia. Faktor pekerjaan dan organisasi yang secara signifikan mempengaruhi retensi dan paling dominan dibahas dari seluruh literatur adalah lingkungan kerja, sedangkan untuk faktor individu adalah masa kerja.

This literature review is discussed about one of the important hospitals human resource problems, nurse retention. The purpose of this paper is to describe the retention, and identify the factors that influence the retention of nurses in the hospital. The type of literature used is electronic literature that collected through online databases and websites include PubMed, Garuda Ristekdikti, ProQuest, Willey Online Library, and neliti.com. Researchers obtained 14 literatures with qualitative and quantitative research methods. Identification of the main discussion in each literature is presented in a matrix table which outlines aspects of the retention picture; retention factors including organizational and work factors, as well as individual characteristics factors. The results of the study concluded that the retention of nurses in hospitals was not strong, as indicated by the turnover rate, the majority of which was still above 10%, both in private hospitals and government hospitals in Indonesia and outside Indonesia. Occupational and organizational factors that significantly affect retention and are the most dominant discussed from the entire literature are work environment, while for individual factors are years of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Kepala ruangan sebagai perawat manajer yang bersentuhan langsung dengan staf, melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi agar stafnya mempunyai keinginan untuk bertahan bekerja. Strategi yang telah dilaksanakan kepala ruangan seringkali kurang membuahkan hasil yang baik karena beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi kepala ruangan dalam meningkatkan retensi perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini menggunakan total sampling dari kepala ruangan sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen strategi retensi perawat dan pengembangan dari beberapa sumber terkait.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara struktur organisasi, dukungan pimpinan, fungsi perencanaan, fungsi ketenagaan, dan fungsi pengendalian dengan strategi retensi p = 0,002 ndash; 0,044, ? = 0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah dukungan pimpinan p = 0,032; OR = 2,817, 95 CI dan fungsi ketenagaan p = 0,042; OR = 2,714, 95 CI . Rekomendasi: Kepala ruangan perlu dukungan yang kuat dari pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi perawat.

Head nurse as a nurse manager in direct contact with staff, executes a strategy to increase retention so that his staff has a desire to survive. Strategies that have been implemented by head nurse are often poorly managed due to several factors. The purpose of this study was to identify factors that may influence the strategy in increasing nurse retention.
This research is descriptive research with cross sectional approach. This study used total sampling from head nurse according to inclusion criteria. The instrument used is a modification of the nurse 39 s retention strategy and development tool from several related sources.
The result showed that there was a significant relationship between organizational structure, leadership support, planning function, staffing function, and controlling function with retention strategy p 0,002 0,044, 0,05 . The most dominant factors influenced were leadership support p 0.032, OR 2.817, 95 CI and staffing function p 0.042 OR 2.714, 95 CI . Recommendations Nurse retention strategies conducted by head nurse need strong support from hospital management for their success in improving nurse retention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estelle Lilian Mua
"Sistem supervisi klinik kepala ruangan yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana. Fenomena yang ditemukan di RS Woodward Palu, supervisi kepala ruangan, kepuasan kerja, dan kinerja perawat pelaksana belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Woodward Palu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with contol group. Sampel untuk supervisi kepala ruangan dan kepuasan kerja masing-masing kelompok 32 perawat dan sampel untuk kinerja perawat pelaksana masing-masing kelompok 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan supervisi klinik kepala ruangan model akademik.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan (p value =0,000) pada supervisi klinik kepala ruangan setelah mendapat pelatihan dan bimbingan supervisi. Supervisi klinik yang dilaksanakan secara tepat telah berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana secara signifikan (p value =0,000). Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana yang signifikan (p value=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian ini membawa pada simpulan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Woodward Palu. Rekomendasi penelitian ini adalah terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan agar kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana terus dapat ditingkatkan.

Clinical supervision by head nurse can increase working satisfaction and clinical performance by nursing staff in the ward. However, in Wordward hospital clinical supervision by head nurse, working satisfaction and clinical performance by nursing staff has not been improved.
The purpose of this study was to identify the influence of clinical supervision training by the head nurse on the working satisfaction and clinical performance of nursing staff in the in-patient ward of Woodward hospital in Palu.
This study used quasi experiment method with pre and post-test design with control group. The sample in clinical supervision and working satisfaction into groups, where each group consisted of 32 nurses, where for measuring clinical performance of staff nurses each group consisted of 56 nurses. Intervention that was given to the sample (intervention group) was training and supervision toward head nurse on clinical supervision with academic model.
The result showed that the clinical supervision by head nurse was significantly increased (p value = 0,000) after training and supervision. Clinical supervision that accurately implemented gave influence significantly (p value = 0,000) into working satisfaction and clinical performance of staff nurses. Further analysis showed the significantly difference on working satisfaction and clinical performance of staff nurses between intervention and control groups (p value = 0,000).
Conclusion of this study showed that there was a significantly influence on head nurse clinical supervision training working satisfaction and clinical performance of staff nurses in Woodward hospital in Palu. The recommendation of this study suggested that maintaining implementation of clinical supervision by head nurse should be improved by supervision, monitoring, and evaluation, in order to maintain the working satisfaction and clinical performance of staff nurses within the ward.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Ika Wulandari
"Kepala ruangan memiliki tugas memanajemen konflik, mendeteksi konflik dan menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam berkolaborasi. Manajemen konflik interdisiplin yang tidak efektif menyebabkan kondisi kerja tidak sehat yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas perawatan pasien. Penelitian ini berfokus mendeskripsikan makna pengalaman kepala ruangan dalam penerapan manajemen konflik interdisiplin. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan adalah 12 perawat usia 39-55 tahun yang berpengalaman menjabat sebagai kepala ruangan minimal 3 tahun.
Teridentifikasi 6 tema yaitu komunikasi efektif secara terintegrasi merupakan bentuk pencegahan konflik interdisiplin, pandangan negatif terhadap profesi keperawatan dan beban kerja yang tinggi merupakan hambatan kepala ruangan dalam menerapkan manajemen konflik interdisiplin, kepala ruangan dituntut memiliki wawasan luas dan supel untuk mencegah terjadinya konflik dengan dokter, kepala ruangan bertugas melakukan koordinasi dan negosiasi untuk mencegah konflik interdisiplin, cara kepala ruangan menyelesaikan konflik disesuaikan dengan beratnya masalah, kepala ruangan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencegah terjadinya konflik interdisiplin.

Head nurse has task of managing the conflict, detecting conflict and adjusting the leadership style according to the circumstances in collaboration. Ineffective management of interdisciplinary conflicts leads to unhealthy working conditions that can lead to deterioration in the quality of patient care. This study aimed to describe the head nurse experience about the application of interdisciplinary conflict management. This study used qualitative study with phenomenology approach which the data collected through a indepth interview. Participants were 12 nurses aged 39 55 years who served as head nurse at least 3 years.
Identified 6 themes that effective communication on integrated can prevention of interdisciplinary conflict, negative view of the nursing profession and high workload is the obstacle of the head nurse for applying interdisciplinary conflict management, head nurse must have extensive knowledge and friendly to prevent conflict with the doctor, the head nurse doing coordination and negotiation to preventing interdisciplinary conflict, the way head nurse resolve conflict adjusted the severity of the problem, the head nurse creates a conducive working environment to prevent interdisciplinary conflict.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustan Azidin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskreptiif korelasi dengan rancangan cross sectional, dan jumlah sampel 119 perawat pelaksana dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi manajemen yang mempunyai hubungan dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi adalah fungsi perencanaan (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), fungsi pengarahan (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), dan fungsi pengendalian (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). Sedangkan dari karakteristik individu yang terdapat hubungan adalah tingkat pendidikan (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). Faktor paling berhubungan adalah fungsi pengarahan setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan. Kepala ruangan perlu memberikan motivasi dan memfasilitasi perawat pelaksana untuk meningkatkan komitmen pada organisasi.

This study aimed to determine the relationship between implementation of headnurse's management functions and the nurse's commitment to the organization at Bhakti Yudha Hospital Depok. This research was descriptive correlation study with cross-sectional design and 119 sample nurses working in hospital, recruited using total sampling technique. Results of this study indicated that the management functions which associated with the nurse's commitment were planning (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), directing (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), and controlling functions (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). The individual characteristics that associated with nurse's commitment was the education level (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). The most related factor was a directing function after it has been controlled by education level. Head nurse needs to motivate and facilitate nurses to develop and improve the commitment to organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Rutmauli Br
"Perilaku profesional di rumah sakit umum pusat rujukan di Jakarta dapat memenuhi harapan pasien sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan. Nilai menjadi landasan dalam mengarahkan perilaku seseorang sehingga mampu menampilkan sikap yang sesuai harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi nilainilai profesional perawat dalam mengarahkan perilaku perawat. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Sepuluh perawat sebagai partisipan telah dipilih dan dilakukan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi.
Hasil penelitian didapatkan enam tema yaitu 1) perasaan senang, bangga, dan semakin mengerti karakter pasien dalam menjalani profesi perawat; 2) banyaknya tantangan yang dihadapi dalam menjalani profesi perawat; 3) kompetensi manajer dalam menghadapi tantangan; 4) perawat memberikan pelayanan berdasarkan ilmu dan keterampilan, rasa ingin menolong dan welas kasih sebagai bentuk ibadah dan komitmen kepada profesi; 5) merasakan kepuasan dalam menajalani profesi perawat; dan 6) harapan terhadap pengembangan profesi.
Perawat yang profesional memiliki sikap yang positif dan memiliki harapan untuk pengembangan profesi. Rumah sakit tempat perawat bekerja dapat mengembangkan pendidikan dan penelitian keperawatan sehingga mampu memberikan praktik yang berbasis bukti. Manajer keperawatan dapat memberikan pelayanan yang didasari ilmu, keterampilan dan sikap sebagai bentuk ibadah dan komitmen terhadap profesi sehingga menjadi role model bagi perawat yang dipimpin.

Professional behavior at a public hospital referral center in Jakarta could meet the patients expectations, so it could provide the satisfaction to customers. Values are the basis for directing one`s behavior so that they are able to display attitudes as expected. The purpose of this study was to explore nurses professional values in directing nurse behavior. The design of this study used a phenomenological qualitative method with a purposive sampling method. Ten nurses were selected as participants and were involved in-depth interviews. Data were analyzed using the Colaizzi method.
The results obtained six themes: 1) felt happy, proud, and improved their understanding the character of patients in undergoing the nursing profession; 2) many challenges faced in undergoing the nursing profession; 3) the competency of manager in facing challenges; 4) nurses provided services based on knowledge and skills, a sense of helping and compassion, as a form of worship and commitment to the profession; 5) felt satisfaction in undergoing a nursing profession; 6) a hope of professional development.
Professional nurses have a positive attitude and have a hope for professional development. The hospitals where nurses work could develop nursing education and research so they are able to provide the evidence-based practices. The nursing managers could provide services based on knowledge, skills and attitudes as a form of worship and commitment to the profession, so the manager could be a role model for other nurses that they led.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Novi Sandra
"Perilaku etik perawat pelaksana menjadi perhatian kepala ruangan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Kepala ruangan yang menjalankan fungsi dengan baik akan berpengaruh terhadap penerapan praktik keperawatan dan penerapan prinsip etik keperawatan. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 147 di rumah sakit X Tangerang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, menunjukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p-0,926), usia (p-0,438), tingkat pendidikan (p-0,983), jenjang karir (p-0,415), lama bekerja (p-0,353) dengan penerapan prinsip etik perawat. Terdapat hubungan signifikan antara fungsi perencanaan (p- 0,035), fungsi pengorganisasian (p-value 0,008), fungsi ketenagaan (p-value 0,001), fungsi pengarahan (p-0,002) serta fungsi pengendalian (p-value 0,008) dengan penerapan prinsip etik perawat.  Fungsi pengarahan kepala ruangan yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan kesadaran penerapan prinsip etik dalam pelayanan keperawatan, maka perlu adanya optimalisasi fungsi kepala ruangan yang terencana dalam penerapan prinsip etik.

The ethical behavior of implementing nurses is a concern for the head nurses in providing nursing services. The Head nurse carries out the function properly will affect the application of nursing practice and the application of nursing ethical principles. This research method uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with a total sampling technique with a total sample of 147 in Hospital X Tangerang. The resulted of the studi using the chi-square test with 95% CI, showed that there was no significant relationship between gender (0.926), age (0.438), education level (0.983), career path (0.415), length of work (0.353) with application of nursing ethical principles. There is a significant relationship between the functions of planning (p-value 0.035), organizing (p-value 0.008), staffing (p-value 0.001), actuacting (p-value 0.002) and controlling (p-value 0.008) with the application of nurse ethical principles. with the application of ethical principles of nurses. with the application of ethical principles of nurses. The function of Head Nurse that is done well will increase awareness of the application of ethical behavior in nursing services, it is necessary to optimize the function of the Head Nurse that is planned in the application of ethical principles."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>