Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeffry Aldi Permana
"Perkembangan teknologi dan pandemi COVID-19 mendorong transisi belanja masyarakat melalui e-commerce. Akibatnya, tenaga kerja yang spesialis dan mengerti akan perkembangan teknologi sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, karyawan harus dapat selalu berkembang untuk menghadapin perubahan yang cepat. Perusahaan juga dapat membantu perkembangan ini dengan memberikan pelatihan pada atribut karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen performa pada atribut karyawan dan hubungannya pada keterikatan karyawan. Variabel atribut karyawan memiliki beberapa konstruk penyusun antara lain orientasi sosial, regulasi diri, pemikiran analitis, ekstroversi, ketelitian, ketegasan, dan kepemimpinan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penduduk Indonesia yang lahir pada rentang tahun 1981 hingga tahun 2000 yang telah bekerja minimum satu tahun pada perusahaan startup dengan industri e-commerce¬ dan telah lulus minimal jenjang S1. Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah sebanyak 262 responden dan dianalisis dengan menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang merupakan konstruk dari variabel atribut karyawan merupakan konstruk yang paling berpengaruh pada variabel keterikatan karyawan dalam perusahaan. Selain itu, ditemukan juga bahwa orientasi sosial, regulasi diri, pemikiran analitis, ekstraversi, dan pemikiran sistem memiliki pengaruh positif yang signifikan pada keterikatan karyawan.

Technological developments and the COVID-19 pandemic are driving the transition of people's shopping through e-commerce. As a result, a specialized workforce who understands technological developments is needed. Therefore, employees must always be able to develop to deal with rapid changes. Companies can also help with this development by providing training on employee attributes. This study aims to analyze the relationship between performance management and employee attributes and its relationship to employee engagement. The employee attribute variable has several constructs naming social orientation, self-regulation, analytical thinking, extroversion, conscientiousness, assertiveness, and leadership. The sample used in this research is the citizen of Indonesia that is born within the year 1981 to the year 2000 that has worked for a minimum of one year in an e-commerce startup and has an undergraduate degree. The purposive sampling technique is used to collect the data in this research with a total of 262 respondents and analyzed with the Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The research shows that leadership as a construct of the variable of employee attribute has the most influence on the employee engagement in a company. The research also shows that social orientation, self-regulation, analytical thinking, extroversion, and systems thinking as a positive and significant factor to employee engagement. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fadilla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan atasan dan tempat kerja terhadap well-being karyawan perusahaan startup di Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden secara daring maupun luring. Alat ukur yang digunakan adalah 19 indikator dari penelitian Jang (2009). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan purposive sampling, dengan syarat responden harus merupakan karyawan pada perusahaan startup yang memiliki kebijakan fleksibilitas dalam penjadwalan kerja. Setelah menyebarkan kuesioner selama 2 bulan didapatkan sebanyak 228 kuesioner namun hanya 224 kuesioner yang bisa di olah di tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.8 diketahui bahwa dukungan atasan serta dukungan dari tempat kerja tidak dapat secara langsung memengaruhi well-being karyawan. Diperlukan adanya kebijakan baik berupa formal atau informal dari perusahaan yang dapat mendukung jalannya fleksibilitas penjadwalan kerja. Sehingga bagi karyawan yang menjalankan fleksibilitas tersebut merasa dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Dan pada akhirnya well-being karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Selain hubungan mediasi, pada penelitian ini juga menguji hubungan satu-per-satu antar varibel, dan hasil uji untuk semua hipotesis dinyatakan positif signifikan atau dengan kata lain semua hipotesis diterima.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the effect of supervisory and workplace support on employee well-being at start-up companies in Indonesia. This study uses quantitative methods with a questionnaire. Questionnaires were distributed by offline and online. We use 19 indicators by Jang (2009) as a measuring instrument. The sample selection method is non-probability with purposive sampling. It specifically selected employees of start-up companies that have implemented flexible work schedule thus obtaining 228 respondents. After data cleaning, there are 224 questionnaires could be processed further with structural equation modelling (SEM) by using the Lisrel 8.80. The finding shows that supervisory and workplace support implementation would not directly effect employee well-being. They need formal or informal policies written by the company to support the flexibility of work schedule. If flexible work schedule is implemented properly, work-life balance could be enhanced. Employees who can balance their work and life will experience a significant increase in employee well-being. In addition, besides the mediation effect, this study also found the effect each relationship between variables, and results for all hypotheses were stated to be significantly positive."
2019
T54482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bona Patrick Leonard P.S.
"Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja dan keterikatan karyawan sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menyoroti hubungan atau pengaruh antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa, dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan menggunakan metode survey melalui kuesioner dengan skala liker 1 sampai 5. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Start-up Digital di Indonesia.Sampel penelitian berjumlah 265 orang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial (Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan program Lisrel 8.80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, iklim organisasi, kepuasan kerja, dan keterikatan karyawan mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja; Motivasi, dan iklim organisasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja dan keterikatan karyawan. Kepuasan kerja dan keterikatan karyawan sebagai variabel mediasi meningkatkan hubungan antara motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan.

This study is aimed at testing the influence of motivation and organizational climate on employee performance through job satisfaction and employee attachment as mediating variables. This study uses a quantitative approach that highlights the relationship or influence between research variables and tests hypotheses, using primary data collected using the survey method through questionnaires with a liker scale of 1 to 5. The population in this study is Digital Startup Employees in Indonesia. The study sample numbered 265 people. Data analysis was carried out using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis (Structural Equation Modeling (SEM) using the Lisrel 8.80 program. The results showed that motivation, organizational climate, job satisfaction, and employee attachment had a positive and significant direct influence on job satisfaction; Motivation and organizational climate have a significant positive influence on job satisfaction and employee engagement. Job satisfaction and employee engagement as mediating variables increase the relationship between motivation and organizational climate to employee performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Angelia Pradipta
"Perusahaan perlu kemampuan adaptasi dalam memberikan lingkungan kerja yang fleksibel yang memiliki dampak langsung dan/atau tidak langsung pada kinerja pekerjaan. Flexible work arrangement (FWA) saat ini sudah menjadi tren di banyak perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis FWA terhadap employee performance dengan supervisor support dan work engagement sebagai mediasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengambilan data melalui metode survei. Jumlah responden terkumpul sebanyak 316 karyawan yang bekerja perusahaan startup digital di Indonesia. Data diolah menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan melalui mediasi work engagement dan supervisor support berpengaruh pada hubungan FWA terhadap employee performance. Hasil penelitian menunjukkan work engagement sebagai mediasi hubungan antara supervisor support dan employee performance. Supervisor support dalam bentuk dukungan bantuan pada karyawan membuat mereka merasa lebih dihargai sehingga memengaruhi kinerja pekerjaan dan keterlibatan kerja yang tinggi meningkatkan kinerja karyawan saat menggunakan pengaturan kerja fleksibel. 

To cope with unprecedented change, remote work provides organizations with an option for a flexible work arrangement (FWA) environment to maintain performance during turbulent situations, recent research has reported that the practice has gained popularity among employees. It is essential to deepen our knowledge about the performance of employees in the context of FWA because the results of previous studies are contradictory. This study aims to examine the mediating role of work engagement and supervisor support on the relationship between FWA and employee performance. The data were collected from 316 employees working in digital startup companies in Indonesia. The research is analyzed using structural equation modeling (SEM). The results show work engagement and supervisor support as a mediating role have an effect on the relationship between FWA and employee performance. The results found work engagement as a mediating relationship between supervisor support and employee performance. Supervisory support in the form of support for employees makes them feel more valued so it affects job performance and high work involvement improves employee performance while practicing flexible work arrangements "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Utami Indriyani
"Perusahaan startup telah menjadi tren bisnis yang menarik dan berkembang pesat di Indonesia. Bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan dari segi investasi dan gaji sehingga menimbulkan banyak persaingan antara para pelaku bisnis startup. Banyak perusahaan startup yang mampu bertahan namun tidak sedikit yang ditutup dan ditinggalkan oleh para pendirinya. Menurut Bershidsky (2014), faktor keuangan menjadi faktor yang penting bagi karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu penelitian ini menguji pengaruh compensation terhadap employee engagement dengan organisation brand sebagai mediator. Sampel penelitian adalah para karyawan perusahaan startup yang berjumlah 216 orang dengan metode kuantitatif, non random sampling, dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengujian dilakukan terpisah pada kelompok yang mendapatkan benefit dan tidak mendapatkan benefit. Hasil pengujian menunjukkan organisation brand tidak berperan sebagai mediator, pada kelompok yang mendapatkan maupun kelompok yang tidak mendapatkan benefit.

Startup business has become an interesting and very well developed in Indonesia. Startup is as a well promised business in the term of investment and pay/salary that it makes company amongst them. There are a lot of company able to survive but some others goes bankrupt and left by the founders. According to Bershidsky (2014), pay is the important factor for employee to do their job. Therefore, this paper tests the hypothesis that compensation has effect on employee engagement with organisation brand as a mediator. Sample of this research is 216 employees of startup company using quantitative method, non random sampling, and data collected through questionnaire. We tested differently on a group with and without benefit. Result shows that organisation brand is not a mediating variable in both group with or without benefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeralda Aryuni
"Pentingnya taktik sosialisasi memberikan organisasi keunggulan kompetitif dan anggota berkomitmen tinggi, seperti produktivitas tinggi dan rendahnya tingkat turnover di antara para anggota. Oleh karena itu, organisasi dengan berbagai ukuran dan tipe rela berinvestasi pada kebijakan dan praktik organisasi yang mendorong komitmen anggotanya. Perusahaan startup menjadi konteks dalam penelitian ini karena mereka telah menerima perhatian selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, mereka dianggap sebagai kekuatan pendorong baru untuk pertumbuhan ekonomi di dunia dan termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Studi ini menguji pengaruh taktik sosialisasi pada komitmen organisasi pendatang baru melalui mekanisme relasional dengan melihat sejauh mana pendatang baru merasakan dukungan dan bantuan dari organisasi dalam proses adaptasi terhadap lingkungan kerja baru (perceived organizational suppor (POS)) dan pada sejauh mana pendatang baru memiliki jaringan hubungan dengan anggota organisasi lainnya (job embeddedness). Data dikumpulkan dari 188 karyawan baru perusahaan startup di sekitar Jakarta (Jabodetabek). Konsisten dengan hipotesis penelitian, taktik sosialisasi memengaruhi komitmen organisasi pendatang baru melalui perceived organizational support (POS) dan job embeddedness. Hasil penelitian ini mendukung hubungan antara taktik sosialisasi dan komitmen melalui mekanisme relasional yang ditangkap oleh perceived organizational (POS) yang dirasakan pendatang baru dan job embeddedness.

The importance of socialization tactics provides organization members with high commitment and competitive advantage, such as high productivity and love turnover among employees. Therefore, organization of various sizes and types are willing to invest in organizational policies and practices that can encourage the commitment of their members. Start-up companies become the context in this study since they have received considerable attention in recent decades. Moreover, they are considered as a new driving force for economic growth in the world and including developing countries like Indonesia. This study examines influence of socialization tactics on newcomer`s organizational commitment through relational mechanism by looking at the extent to which newcomers feel he support and assistance from organization in the process of adaptation to the new work environment (perceived organizational support/POS) and at the extent to which newcomers have a network of relationships with other organization members (job embeddedness). Data Collected from 188 new employees of start-up companies around Jakarta. Consistent with our hypotheses, organization tactics influence newcomer`s organizational commitment through perceived organizational support (POS) and job embeddedness. The result supports the relationship between socialization tactics and commitment through relational mechanism which is captured by newcomer`s perceived organizational support (POS) and job embeddedness."
2019
T53936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sekar Ratih Prabhacitra
"Studi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara komitmen afektif organisasi, identifikasi organisasi dan employer branding, serta apakah employoyee engagement berfungsi sebagai faktor mediasi di antara keduanya. Keandalan dan validitas model telah diatasi melalui Confirmatory Factor Analysis. Structural Equation Modeling (SEM) telah digunakan untuk menentukan kontribusi employer branding melalui komitmen organisasional. Temuan menunjukkan bahwa aspek employer branding serta identifikasi organisasi merupakan prediktor penting dari komitmen afektif organisasi. Hasil penelitian juga menjelaskan peran employee engagement dalam perannya sebagai mediator. Studi ini menganalisis dampak dari employer branding dalam startup teknologi dari sudut pandang karyawan yang ada di negara berkembang seperti Indonesia.

This study aims to investigate the relationship between organizational commitment and various aspects of employer branding, as well as whether organizational identification functions as a mediating factor between the two. The reliability and validity of the model have been addressed through Confirmatory Factor Analysis. Structural Equation Modeling (SEM) has been used to determine the contribution of employer branding through organizational commitment. Findings indicate that developmental values, an aspect of employer branding, as well as organizational identification, are important predictors of affective organizational commitment. The research results also highlight the role of employee engagement as a mediator. This study analyzes the impact of employer branding in the technology startup businesses from the perspective of employees in developing countries like Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyla Lembayung Layana
"Pada era disruptif seperti sekarang ini, mengharuskan perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang unggul serta berupaya untuk dapat mengoptimalkan job performance para karyawannya. Job performance dapat ditingkatkan dari adanya pengaruh employee engagement dan employee psychological wellbeing. Tujuand ari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh employee engagement terhadap job performance melalui mediasi employee psychological wellbeing sebagai variabel mediasi pada karyawan PT Mitra Kiara Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menyebarkan kuesioner Google Form kepada 117 responden yang merupakan karyawan tetap di PT Mitra Kiara Indonesia yang sudah bekerja minimal selama enam bulan dengan Teknik penarikan sampel berupa total sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi sederhana, uji interaksi, dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara employee engagement dan job performance melalui mediasi employee psychological wellbeing. Penelitian ini membuktikan bahwa employee engagement mampu mememngaruhi secara positif kepada employee psychological wellbeing yang memicu peningkatan job performance secara signifikan.

In a disruptive era like today, companies need to have superior human resources and strive to optimize their employees' job performance. Job performance can be enhanced by influencing employee engagement and employee psychological wellbeing. The aim of this research is to analyze the influence of employee engagement on job performance through mediation of employee psychological wellbeing as a mediating variable for PT Mitra Kiara Indonesia employees. This research uses a quantitative approach and distributes a Google Form questionnaire to 117 respondents who are permanent employees at PT Mitra Kiara Indonesia who have worked for a minimum of six months using a sampling technique in the form of total sampling. Data analysis was carried out using simple regression analysis, interaction tests, and Sobel tests. The research results show that there is an influence between employee engagement and job performance through mediation of employee psychological wellbeing. This research proves that employee engagement can positively influence employee psychological wellbeing which triggers increased job performance significantly."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Putri Fadilah
"Extrinsic Compensation merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Dari segi lain, Engagement yang merupakan suatu bentuk keterikatan karyawan secara emosional terhadap pekerjaannya juga mempunyai peran penting untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Extrinsic Compensation terhadap Employee Performance dan menganalisis peran Engagement sebagai variabel mediasi terhadap hubungan antara Extrinsic Compensation dan Employee Performance pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap non manajerial di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional 1 Jakarta. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner yaitu sebanyak 80 responden. Analisis data dilakukan menggunakan software IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) for Windows versi 20. Hasil yang ditemukan bahwa Extrinsic Compensation dan Engagement berpengaruh positif terhadap peningkatan Employee Performance pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Extrinsic Compensation is one factor that can improve employee performance in a company. From another perspective, Engagement which is a form of emotional attachment of employees to their work also has an important role in improving employee performance so that it is more optimal. The purpose of this study was to analyze the effect of Extrinsic Compensation on Employee Performance and to analyze the role of Engagement as a mediating variable on the relationship between Extrinsic Compensation and Employee Performance of PT Kereta Api Indonesia (Persero) employees. This research is an explanatory research and uses a quantitative approach. Respondents in this study were non-managerial permanent employees at PT Kereta Api Indonesia (Persero) Operational Area 1 Jakarta. Data obtained from distributing questionnaires, namely as many as 80 respondents. Data analysis was performed using IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) software for Windows version 20. The results found that Extrinsic Compensation and Engagement had a positive effect on increasing Employee Performance for PT Kereta Api Indonesia (Persero) employees."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jazmi Nadhila Kamil
"Perputaran karyawan secara sukarela (voluntary turnover) dapat terjadi apabila karyawan memiliki keinginan untuk berpindah yang kuat. Saat ini terdapat beberapa industri yang memiliki perputaran karyawan yang cukup tinggi, yakni melebihi 10% (Gillies, 1994). Salah satunya, PT X yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dengan angka voluntary turnover pada tahun 2023 sebesar 12,8% dan tren 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor dorongan internal individu, keterikatan karyawan, dan praktik kerja kinerja tinggi terhadap keinginan karyawan untuk berpindah di PT X Tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method (kuantitatif dan kualitatif) dengan pendekatan cross sectional. Data kuantitatif didapatkan dengan menggunakan kuesioner dengan responden sebanyak 65 orang dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Sedangkan, data kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam dan didapatkan 6 perwakilan responden sebagai informan. Hasil kuantitatif penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara faktor dorongan internal individu (usia) dan praktik kerja kinerja tinggi (penilaian kinerja dan pemberdayaan karyawan). Hasil kualitatif penelitian diolah secara tematik dan didapatkan beberapa tema yang berkaitan dengan keinginan berpindah karyawan antara lain jumlah tanggungan keluarga, usia, kondisi keluarga, beban kerja yang menyebabkan rasa lelah, ketidakpuasan gaji, tidak ada umpan balik dan ketidakadilan dalam penilaian kinerja, kurangnya reward dan sistem penggajian yang tidak disesuaikan dengan kompetensi, tidak ada hubungan antara hasil penilaian kinerja yang dilakukan dengan kenaikan gaji, kurangnya dampak pelatihan terhadap pekerjaan dan tidak dapat mengajukan pelatihan non mandatory, gaya kepemimpinan yang kurang sesuai, hambatan dalam berpendapat di luar lingkup kerja, dan karyawan merasa tidak dihargai. Kemudian, gabungan antara hasil kuantitatif dan kualitatif menunjukkan adanya hal-hal yang diperluas maupun dikonfirmasi. Untuk itu, diperlukan beberapa peningkatan dalam manajemen PT X sebagai upaya untuk meningkatkan retensi karyawan dan kinerja organisasi. 

Voluntary turnover can occur if employees have a strong desire to move. Currently there are several industries that have high employee turnover, which exceeds 10% (Gillies, 1994). One of them is PT X, which is engaged in health services with a voluntary turnover rate in 2023 of 12.8% and the trend for the last 3 years shows an increase. For this reason, this study was conducted with the aim of knowing the relationship between the individual factors, employee engagement, and high performance work practices on employees' desire to move at PT X in 2024. The method used in this research is mixed method (quantitative and qualitative) with a cross sectional approach. Quantitative data was obtained using a questionnaire with 65 respondents and processed using the SPSS application. Meanwhile, qualitative data was obtained through in-depth interviews and obtained 6 representatives of respondents as informants. The quantitative results showed that there was a significant relationship between individual factors (age) and high performance work practices (performance appraisal and employee empowerment). The qualitative results of the research were processed thematically and obtained several themes related to the desire to move employees, including the number of family dependents, age, family conditions, workload that causes fatigue, salary dissatisfaction, no feedback and unfairness in performance appraisal, lack of rewards, and a pay system that is not based on competence, there is no relationship between the results of performance appraisals conducted and salary increases, lack of training impact on work and not being able to apply for non-mandatory training, inappropriate leadership style, obstacles in arguing outside the scope of work, and employees feel unappreciated. Then, the combination of quantitative and qualitative results shows that there are things that are expanded or confirmed. Therefore, some improvements are needed in the management of PT X in an effort to improve employee retention and organizational performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>