Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sheren Christin Natalia
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Setiap tahunnya, angka prevalensi PJK selalu mengalami kenaikan. Tingkat pengetahuan dan sikap seseorang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang melakukan pencegahan PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat pada di Kecamatan Bogor Selatan mengenai PJK. Subjek responden pada penelitian ini yaitu 95 masyarakat Kecamatan Bogor Selatan yang berusia 20-65 tahun serta tidak pernah dan tidak sedang mengalami PJK. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan instrumen HDFQ dan KAP Questionnaire yang telah dimodifikasi serta ditranslasikan ke Bahasa Indonesia yang kemudian disebar melalui daring. Hasil penelitian ini yaitu sebanyak 44 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sebesar 95,4% diantaranya memiliki sikap yang baik. Dari total 33 responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup, 96,9% diantaranya memiliki sikap yang baik sementara dari total 18 reponden dengan tingkat pengetahuan baik hanya 88,8% diantaranya sikap yang baik. Hasil uji Kolmogorov- Smirnov yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap pada masyarakat Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Coronary Heart Disease (CHD) is one of the leading causes of death in the world. Every year, the prevalence of CHD always increases. A person's level of knowledge and attitude regarding the prevention of CHD can affect the prevalence of CHD. This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and the relationship between the level of knowledge and the attitude of the community in South Bogor District regarding CHD. Respondent subjects in this study were 95 people of South Bogor District aged 20-65 years and had never / were experiencing CHD. Data collection in this study used the HDFQ and KAP Questionnaire instruments which had been modified and translated into Indonesian which was then distributed online. The results of this study are as many as 44 respondents have a low level of knowledge and 95.4% of them have a good attitude. From a total of 33 respondents who have sufficient knowledge level, 96.9% of them have a good attitude while from a total of 18 respondents with a good level of knowledge only 88.8% of them have a good attitude. The results of the Kolmogorov-Smirnov test that have been carried out show that there is no significant relationship between the level of knowledge and attitudes in the people of South Bogor District, Bogor City."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Intan Widyasari
"Kejadian penyakit jantung koroner mengalami peningkatan tiap tahunnya. Kabupaten Kebumen memiliki persentase penyakit jantung koroner cukup tinggi sehingga penting dilakukannya upaya pencegahan. Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan kemampuan seseorang melakukan pencegahan penyakit jantung koroner. Ketidakkonsistenan hasil pada penelitian serupa menjadikan penting dilakukannya penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner terutama pada masyarakat di Kabupaten Kebumen. Pengambilan data menggunakan instrumen penelitian secara online dengan Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, serta kuesioner Knowledge, Attitude, Practice. Hasil analisis menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada 440 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 1,549; CI 1,056-2,273). Selain itu, didapatkan pula hubungan yang signifikan antara sikap mengenai penyakit jantung koroner dengan dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 0,648; CI 0,443-0,948) pada masyarakat di Kabupaten Kebumen.

The incidence of coronary heart disease has increased every year. Kebumen Regency has a high percentage of coronary heart disease, so it is important to do prevention efforts. Knowledge and attitudes relate to a person's ability to prevent coronary heart disease. The inconsistency of results in similar studies makes it important to conduct research to determine the relationship between knowledge and attitudes with coronary heart disease prevention behaviour, especially in people in Kebumen Regency. Data were collected using online research instruments with Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, and Knowledge, Attitude, Practice questionnaires. The results of the analysis using cross-sectional design conducted on 440 respondents with quota sampling technique obtained a significant relationship between knowledge about coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 1.549; CI 1.056-2.273). In addition, there was also a significant relationship between attitudes regarding coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 0.648; CI 0.443-0.948) in the community of Kebumen Regency"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Surya Kusuma
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada perempuan di Indonesia. Epidemi obesitas yang terjadi secara global ikut berkontribusi pada meningkatnya kejadian kardiovaskular. Di Indonesia, belum banyak studi yang mempelajari hubungan obesitas sentral dengan PJK pada perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian PJK pada perempuan usia 25-65 tahun di Kota Bogor. Penelitian kohort retrospektif ini mengikutsertakan 2.451 responden Studi Kohor FRPTM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan masa pengamatan selama 6 tahun. Pajanan utama yang diteliti adalah obesitas sentral berdasarkan rasio Lingkar Pinggang - Tinggi Badan (LPTB), dengan outcome berupa PJK yang ditegakkan berdasarkan hasil wawancara responden dan/atau hasil EKG. Analisis multivariat dengan Cox Regression dilakukan untuk mengestimasikan Hazard Ratio (HR) dengan 95% Confidence Interval (95% CI). Hasil penelitian menunjukkan insiden rate PJK pada perempuan adalah sebesar 19 per 1.000 orang-tahun. Perempuan dengan obesitas sentral memiliki risiko 1,38 kali (95% CI 1,01-1,89) lebih tinggi dibanding yang tidak obesitas sentral untuk mengalami PJK setelah mengontrol variabel usia, hipertensi, dan status menopause. Deteksi dini faktor risiko PJK, terutama obesitas sentral, penting dilakukan agar upaya pencegahan dan perubahan perilaku dapat segera dilakukan.

Coronary Heart Disease (CHD) remains a major cause of morbidity and mortality in women in Indonesia. The global epidemic of obesity contributes to the increase of cardiovascular events. In Indonesia, there have not been many studies evaluate the association between abdominal obesity and CHD in women. Therefore, this study aims to determine the association between abdominal obesity and CHD in women aged 25-65 years in Bogor. This retrospective cohort study involves 2.451 respondents of FRPTM Cohort Study who met the inclusion and exclusion criteria with an observation period of 6 years. The main independent variable of this study was abdominal obesity based on Waist-to-Height-Ratio (WHtR), while outcome of the interest was CHD based on the results of interview and/or ECG results. Cox regression analysis was performed to estimated Hazard Ratio (HR) with a 95% Confidence Interval (95% CI). The results showed that the incidence rate of CHD in women was 19 per 1.000 person-years. Women with abdominal obesity were 1,38 times (95% CI 1,01-1,89) more likely to have CHD than those without abdominal obesity after adjustment for age, hypertension, and menopause status. Early detection of CHD risk factor, especially abdominal obesity, is important, so that prevention and lifestyle modification can be implemented immediately."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Anggraini
"Pada masa transisi ini, remaja tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai mengenai seksual pranikah, karena orang tua merasa tabu membicarakan masalah seksual dengan anaknya. (Sarwono, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (jenis kelamin, usia responden dan tempat tinggal), dan pengetahuan seks pranikah terhadap sikap seks pranikah remaja di SMKN 1 Bogor tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang dimana populasi adalah seluruh siswa/siswa SMKN 1 Bogor dari kelas X-XII yang berjumlah 1347 orang. Dalam penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah metode stratified random sampling sehingga didapat sampel sebanyak 330 orang yang tersebar dari kelas X-XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu 188 orang (57%) dan minoritas laki-laki yaitu 142 orang (43%), mayoritas responden berada pada kelompok remaja pertengahan yaitu 200 orang (60,6%), mayoritas responden tinggal bersama orang tuanya sebanyak 315 orang (95,5%), mayoritas responden memiliki pengetahuan seks pranikah yang baik sebanyak 322 orang (97,6%), dan mayoritas responden memiliki sikap seks pranikah yang positif sebanyak 179 orang (54,2%). Dari hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p-value=0,000) dan pengetahuan seks pranikah (p-value=0,001) terhadap sikap seks pranikah. Namun, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tempat tinggal (p-value 0,603) dan usia responden (p-value=0,431) terhadap sikap seks pranikah.

Nowadays, teenagers who are in their transition phase do not have sufficient knowledge about premarital sex. This phenomenon happened because parents talk about sex to their children is taboo (Sarwono, 2012). In this research objective is about to find out the characteristic relationship (sex, age and place of residence) and premarital sex knowledge towards sex attitude on the teenagers in SMKN 1 Bogor 2012. This research is a quantitative type which its design is a cross sectional which requires all 1347 student population in SMKN 1 Bogor from the 10th to 12th Grade. Sampling method that used in this research is a stratified random sampling, and all collected sample is 330 people who are scattered in the 10th to 12th Grade. The result has shown that female is dominating with 188 people (57%) and male has only 142 people (43%). The dominating despondences are teenager in the middle age with 200 people (60,6%), most despondences who resides with their parents are 322 people (97,6%), and the despondences who has positive premarital sex knowledge are 179 people (54,2%). From this research there is a meaning relationship between sex (p-value = 0,000) and premarital sex knowledge (p-value = 0,001) towards premarital sex attitudes. However, there was no relationship found between place of residence (p-value 0,603), and age (p-value = 0,431) towards premarital sex attitudes."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah Hidayatul Hawa
"Perubahan metode pembelajaran selama pandemi Covid-19 dapat berdampak pada aktivitas fisik mahasiswa. Penurunan aktivitas fisik mahasiswa terutama mahasiswa non kesehatan selama pandemi dapat beresiko meningkatkan penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu komorbid Covid-19. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan pencegahan jantung koroner dan aktivitas fisik pada mahasiswa non kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik convenience sampling. Tingkat pengetahuan pada penelitian ini diukur menggunakan Heart Disease Fact Qustionnaire (HDFQ) dan aktivitas fisik dengan International Physical Acticity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). Sebanyak 442 mahasiswa non kesehatan terlibat dalam penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas mahasiswa adalah perempuan (56,3%), memiliki tingkat pengetahuan baik (38,2%) dan tingkat aktivitas fisik ringan (63,5%). Hasil analisis chi-square didapatkan nilai p=0,000 atau p value < α (α = 0,05) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan dan aktivitas fisik. Penurunan aktivitas fisik mahasiswa non kesehatan ini perlu menjadi perhatian bersama agar dapat ditingkatkan sebagai upaya pencegahan penyakit jantung koroner.

Changing in learning methods during Covid-19 pandemic may have an impact on students physical activity. Decreasing students physical activity, especially non-health students during pandemic may increase the risk of coronary heart disease, which is one of the co-morbidities of Covid-19. Therefore, the purpose of this study was to identify the relationship between the level of knowledge of coronary heart prevention and physical activity in non-health students during the Covid-19 pandemic. This study used a cross-sectional design with convenience sampling technique. Knowledge level was measured using the Heart Disease Fact Questionnaire (HDFQ) and physical activity using the International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). A total of 442 non-health students were involved in the study. From the results of the study, it was found that the majority of students were women (56.3%), had a good level of knowledge (38.2%) and light physical activity levels (63.5%). The results of chi-square analysis obtained p value = 0.000 or p value < (α = 0.05) that there is a significant relationship between the variable level of knowledge and physical activity. Decreasing physical activity of non-health students need to be concerned so that it can be increased as an effort to prevent coronary heart disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatikhatul Mabruroh
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko PJK terus mengalami peningkatan dan dikhawatirkan dapat meningkatkan pula angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko obesitas terhadap timbulnya PJK di Kota Bogor. Data yang digunakan adalah data kohor Penyakit tidak menular yang dikumpulkan sejak tahun 2011 – 2015. Disain studi yang digunakan adalah nested-case control dengan variabel kovariat yang dikumpulkan antara lain usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, kolesterol total, HDL, LDL, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, stres dan riwayat keluarga. Analisis yang digunakan adalah analisis multivariat unconditional logistic regression untuk mengetahui nilai OR adjusted. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi PJK sebesar 35,1% dan prevalensi obesitas adalah 50,4%. Berat badan normal ditemukan lebih tinggi baik pada kelompok kasus maupun kontrol (45,4% dan 52,8%,). Besar nilai OR adjusted didapatkan sebesar 1,585 (CI 95% 1,2541 – 2,004) dengan nilai p 0,000. Diharapakan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, seperti meningkatkan aktivitas fisik, pola diet yang sehat, tidak merokok tidak stres dan istrihat yang cukup, khusunya pada jenis kelamin laki-laki dimana pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat badan obesitas berrisiko untuk mengalami PJK.

Coronary Heart Disease (CHD) was known as a public health problem in the world. Obesity, which is a risk factor for CHD, continues to increase and it is feared that it can also increase the morbidity and mortality rates due to CHD. This study aims to see the big risk of CHD in the city of Bogor. The data used was cohort data for non-communicable diseases collected from 2011 - 2015. The research used was nested-case control with covariate variables, age, gender, hypertension, diabetes mellitus, total cholesterol, HDL, LDL, consumption. alcohol, physical activity, stress and family history. The analysis used was multivariate unconditional logistic regression analysis to determine the adjusted OR value. The results of the analysis in this study indicate that the proportion of CHD was 35.1% and the prevalence of obesity was 50.4%. Normal body weight was found to be higher in both the case and control groups (45.4% and 52.8%, respectively). The adjusted OR value was 1.585 (95% CI 1.2541 – 2.004) with p value of 0.000. It is hoped that the community can implement a healthy lifestyle, such as increasing physical activity, a healthy diet, not smoking, not stressing and getting enough rest, especially for the male gender where in this study male gender and having obesity are at risk for developing obesity. experiencing CHD."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Lianasari
"Penyakit Jantung Koroner PJK adalah penyakit pada jantung yang terjadi karena otot jantung mengalami penurunan suplai darah. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai faktor risiko penyakit jantung koroner berkaitan dengan terjadinya serangan jantung berulang yang akan berdampak pada meningkatnya biaya perawatan dan psikologis pasien yaitu depresi, bahkan dapat menyebabkan komplikasi ataupun kematian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 67 orang dengan diagnosis penyakit jantung koroner. Pengambilan sampel dengan metode non- probability sampling yaitu consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan serangan jantung berulang p= 0,43, 0,05. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan frekuensi serangan jantung berulang p=0,57, 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi yang disertai dengan motivasi kepada pasien untuk dapat mengubah perilaku sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengontrol faktor risiko dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari serangan jantung berulang.

Coronary Artery Disease (CAD) is a disease caused by an imbalance between blood supply and heart muscle oxygen demand. Insufficient knowledge about risk factors contributing to CAD is associated with higher recurrence of heart attack, causing the rise of the hospitalitation cost, depression, others complications even death. This study employed comparative descriptive design with cross sectional method, involving a consecutive sample of 67 patients with CAD as their primary diagnosis. Our study showed that there was no relationship between knowledge of CAD risk factors with the recurrence of heart attacks p 0,43, 0,05. Similarly, the study revealed that there was no relationship between risk factors for coronary heart disease and the frequency of heart attack's recurrence p 0,57 0,05 . This study suggested nurses to provide health education along with continuous and effective motivation in order to help patients controlling their risk factors in order to avoid the recurrence of heart attack."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Yohana
"Pekerja sopir kendaraan umum merupakan agregat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya terkait kualitas tidur yang buruk mengakibatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling terdapat 107 responden sebagai subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Fatigue Severity Scale (FSS) secara luring. Hasil uji bivariat menggunakan uji Chi square didapatkan hasil p-value 0,002 (α<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum.

Public transportation drivers are a high-risk group for various health issues, one of which is poor sleep quality leading to fatigue. This study aims to examine the relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers in Bogor City. A cross-sectional study design was employed, with consecutive sampling used to select 107 respondents as research subjects. Data was collected through offline questionnaires using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Fatigue Severity Scale (FSS). Bivariate analysis using the Chi-square test yielded a p-value of 0.002 (α < 0.05). The study concludes that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widdy Winarta
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit berbahaya dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini pun bertujuan untuk meneliti tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan agar nantinya dapat dijadikan acuan dalam upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan dengan jumlah total sampel 104 orang yang terdiri atas 52 orang remaja dan 52 orang dewasa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum pengambilan data dilakukan. Hasil dari penelitian memperlihatkan rerata usia kelompok remaja dan dewasa adalah 16,85 dan 45(±8,197). Selain itu terdapat 27 laki-laki dan 25 perempuan pada kelompok remaja serta 24 laki-laki dan 28 perempuan pada kelompok dewasa. Dari hasil penelitian, didapatkan data bahwa persentase remaja dengan pengetahuan dan perilaku baik hanya 36,5%. Pada kelompok dewasa, didapatkan pengetahuan baik sebesar 34,6% dan perilaku baik sebesar 67,3%. Selain itu, pada kedua kelompok didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku. Dengan demikian, upaya perbaikan perlu dilakukan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is a serious health problems which has many risk factors related to it. This research aims to study the level of knowledge, attitude and practice of adults and adolescents towards coronary heart disease in South Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A cross-sectional study was performed on 104 people of South Jakarta which encompass 52 adolescents and 52 adults. The questionnaire which has been tested for its reliability and validity were used for data collection. Mean scores of the adolescents and adults age were 16.85 and 45(±8.197) respectively. There were 27 men, 25 women; and 24 men, 28 women respectively in adolescents and adults group that participated in this research. Main problem that was obtained from this research is a low level of good knowledge and attitude of the adolescent group which is only 36.5%. Besides that, a problem was also seen in adults group which level of good knowledge and practice is 34.6% and 67.3% respectively. In both groups, relationship between knowledge, attitude and practice is not significant. In conclusion, improvements in knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"ABSTRACT
Banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara merawat luka yang baik dan benar. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tradisional yang dianggap dan dipercayai dapat menyembuhkan luka. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku dalam merawat luka pada keluarga di Kota Bogor. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 107 responden yang diambil berdasarkan convenience sampling. Kriteria responden penelitian yaitu masyarakat Kota Bogor yang berusia ge; 17 tahun, pernah mengalami atau merawat salah satu atau lebih anggota keluarga dengan luka akut maupun kronik. Tingkat pengetahuan mengenai perawatan luka diidentifikasi menggunakan alat ukur berupa kuesioner pengetahuan, sedangkan perilaku dalam merawat luka diidentifikasi menggunakan kuesioner perilaku yang valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku dalam merawat luka p=0,776;or=1,204 . Penelitian ini merekomendasikan puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan terkait agar dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku yang baik dengan memberikan edukasi serta pelatihan perawatan luka yang memiliki standar dan dapat dievaluasi secara berkala.

ABSTRACT
Many people are unaware of how to correctly tend wounds. Most people still use traditional methods considered and believed as able to heal wounds. Hence, it is deemed necessary to conduct research on the level of knowledge on wound care from the smallest environment, namely family. This study aims to determine the correlation between the level of knowledge and behavior in treating wounds among families in Bogor City. This study used cross sectional design on 107 respondents taken based on convenience sampling. Criteria of respondents include people of Bogor City aged ge 17 years, have experienced or treated one or more family members with either acute or chronic injuries. The level of knowledge on wound care was identified using instrument of measure in the form of questionnaire of knowledge, whereas behavior in treating wounds was identified using a valid and reliable questionnaire of behavior. The result showed no significant correlation between level of knowledge and behavior in treating wounds p 0.776 or 1.204 . This research recommends primary health care and related health care facilities to maximize efforts in building good behavior by providing education and training on wound care with a predetermined standard and periodical evaluation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>