Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Forum Studi Kebudayaan FSRD ITB, 2007
133.9 SPI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Bandung, 2012
KULTURA 1:1 (2012)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Audifax
Yogyakarta: Jalasutra, 2006
302.5 AUD i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Meprista
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor dan mediator yang menciptakan kepuasan dan loyalitas pengguna layanan e-tourism. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembentukan stimuli, pencarian informasi, evaluasi kualitas pelayanan, kepuasan, dan loyalitas. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengkaji teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap responden dengan metode judgment sampling, yaitu menentukan kriteria responden: 1) pernah menggunakan layanan e-tourism, 2) pernah membaca review, dan 3) termasuk dalam kelompok umur 18-35 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Dari hasil CFA ditemukan bahwa variabel pembentukan stimuli tidak memenuhi uji reliabilitas model pengukuran sehingga variabel tersebut dikeluarkan dari model penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencarian informasi mempunyai pengaruh langsung terhadap evaluasi kualitas pelayanan dan kepuasan, tetapi tidak berpengaruh langsung terhadap loyalitas. Evaluasi kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan kepuasan memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Dengan demikian, untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas pengguna layanan e-tourism, penyedia jasa e-tourism sebaiknya memperhatikan kualitas informasi dan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

This research examines the effect of Factors and Mediators that Creates Satisfaction and Loyalty of e-tourism’s users. Variables used in this research is generation of stimulus, information search, evaluation of service quality, satisfaction, and loyalty. The literature review conducted to assess the theories and previous studies related to the research topic. Primary data was collected from questionnaire distributed to respondents used judgment sampling method, criteria of respondents: 1) used e-tourism service, 2) read a review in e-tourism service, and 3) included in the age group 18-35 years. This followed by an analysis of the data with Structural Equation Modeling (SEM). Results of the CFA showed that generation of stimulus do not meet the reliability test measurement model so that this variable were excluded from the research model. The results of research showed that information search has a direct influence on the evaluation of service quality and satisfaction, but has no direct effect on loyalty. Evaluation of service quality has direct effect on satisfaction and satisfaction has direct effect on loyalty. So, to creates satisfaction and loyalty of e-tourism’s users, e-tourism service providers should pay attention to the quality of information and service quality that offered to users."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), 2012
PANGGUNG 26:2 (2016)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Shaummil Hadi
Yogyakarta: Jalasutra, 2008
303.482 SHA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeta Sari Utami
"Kehadiran orang Prancis di dunia bisnis di Indonesia patut mendapat perhatian. Di Jakarta, kota yang merupakan pusat aktivitas ekonomi Indonesia, terdapat berbagai perusahaan Prancis, kantor perwakilan pemerintahan Prancis, dan lembaga pendidikan yang melibatkan orang Indonesia dan Prancis di dalam satu unit kerja. Komunikasi antarbudaya dalam konteks bisnis pun terjadi. Ada berbagai problem potensial dalam komunikasi antarbudaya antara orang Indonesia dan orang Prancis. Tiga problem utama adalah stereotip, etnosentrisme, dan prasangka. Penelitian ini hendak mengidentifikasi berbagai stereotip, etnosentrisme, dan prasangka yang diatribusikan oleh orang Indonesia dan Prancis di Jakarta di lingkungan kerja, dan latar belakang munculnya problem-problem tersebut.
Penelitian melibatkan 7 orang informan, yakni 3 orang Prancis dan 4 orang Indonesia. Mereka bekerja di kantor pemerintahan, perusahaan swasta Prancis, dan di lembaga pendidikan. Data dalam penelitian dengan paradigrna konstruktivis ini diperoleh dari wawancara mendalam dengan metode probing dan dianalisis dengan metode analisis domain. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah pertanyaan terbuka, yang berkaitan dengan kontak informan dengan orang Prancis atau Indonesia, anggapan tentang orang Prancis atau Indonesia, interaksi di lingkungan kerja, dan di luar lingkungan kerja.
Ada beberapa hasil dari penelitian ini. Meskipun orang-orang Prancis dan Indonesia ini telah memiliki kontak yang cukup lama, bahkan tinggal di budaya yang berbeda, orangorang tetap memiliki stereotip, etnosentrisme, dan prasangka, dengan isi dan arah yang berbeda-beda. Ketiga problem potensial tersebut mereka pelajari dari pengalaman pribadi mereka, pendidikan, media massa, dan dari berbagai peristiwa yang terjadi baik yang berkaitan dengan Indonesia maupun Prancis. Seseorang dapat menolak stereotip tertentu terhadap orang Prancis ataupun Indonesia yang dimiliki oleh orang lain. Sebaliknya, ada stereotip tertentu yang diadaptasi oleh seseorang yang bukan berasal dari budaya yang dikenai stereotip tersebut.
Selain itu, terdapat usaha untuk memahami budaya yang berbeda dengan seseorang yang disadari akan mempengaruhi komunikasi antara kedua belah pihak, dan mempengaruhi hasil di lingkungan kerja. Dalam penelitian ini ditemukan pula etnorelativisme yang merupakan hasil dari usaha memahami budaya Prancis atau Indonesia dan memakai pemahaman tersebut dalam interaksi di lingkungan kerja.
Hasil penelitian ini telah dapat menjawab masalah penelitian. Identifikasi telah dilakukan, dan menghasilkan temuan-temuan berupa berbagai stereotip, etnosentrisme dan prasangka orang Prancis dan Indonesia. Latar belakang yang memicu munculnya tiga problem tersebut adalah pengalaman, pendidikan, pengaruh media massa, dan peristiwa yang berkaitan dengan Prancis dan Indonesia.
Masih ada temuan-temuan lain yang menarik, namun belum digali lebih dalam oleh peneliti, antara lain kompetensi antarbudaya dalam penyelesaian konflik di lingkungan kerja dan bagaimana respon seseorang terhadap stereotip yang diatribusikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Kurnia Adhi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebab dan akibat terhadap kepuasan dan kepercayaan pada social commerce dengan fokus pada TikTok Shop. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif konklusif, dan dilakukan secara single cross sectional. Data dikumpulkan menggunakan survei yang dikelola sendiri yang didistribusikan secara online. Sampel yang diteliti adalah Warga Jabodetabek berusia 17-35 tahun berupa pengguna social commerce yang pernah melakukan pembelian di TikTok Shop dalam 6 bulan terakhir. Jumlah responden yang berhasil terkumpul sebanyak 251 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan software PLS-SEM versi 4. Dalam penelitian ini terdapat empat anteseden yaitu kepuasan terhadap social commerce, reputasi, kualitas informasi, nilai sosial dan nilai emosional. untuk kepercayaan anteseden dalam social commerce yaitu reputasi dan kualitas informasi. untuk Konsekuensi kepercayaan dan kepuasan pada Social Commerce ada 2 yaitu niat beli ulang dan niat WOM. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa reputasi, kualitas informasi dan kepuasan berpengaruh positif terhadap kepercayaan. Reputasi, kualitas informasi, nilai sosial dan nilai emosional berpengaruh positif terhadap kepuasan. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat WOM dan kepuasan berpengaruh positif terhadap niat WOM dan niat beli ulang.

This study aims to determine the cause and effect on satisfaction and trust in social commerce with a focus on the TikTok shop. This research is a descriptive conclusive research, and was carried out using a single cross sectional survey. Data is collected using a self-administered survey which is distributed online. The sample studied was Jabodetabek Citizen aged 17-35 years who are social commerce users who had made purchases at the TikTok shop in the last 6 months. The number of respondents who managed to collect as many as 251 respondents. Data were processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method and PLS-SEM version 4 software. In this study, there are four antecedents of satisfaction in social commerce, reputation, information quality, social value and emotional value. For antecedents trust in social commerce, namely reputation and information quality.  For the Consequences of trust and satisfaction in Social Commerce there are 2, namely repurchase intention and WOM intention. From the results of this study, it was found that reputation, information quality and satisfaction have positive influence on trust. Reputation, information quality, social value and emotional value has positive influence satisfaction. Trust has positive influence on WOM intention and satisfaction has positive influence both WOM intention and repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Subiyantoro
"ABSTRAK
Seni ukir adalah aset bangsa, bukan hanya dari segi budaya tetapi juga dari aspek sosial ekonomi, Sehingga harus dilestarikan bahkan dikembangkan untuk memperoleh peningkatan kesejahteraan masyarakat dan derajat kehormatan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan pasal 32 UU 1945. Untuk mewujudkan amanat tersebut sangat berkaitan dengan kegiatan enkulturasi, yang memerlukan, pewaris-pewaris kreatif yang mampu meneruskan pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap serta nilai-nilai seni ukir kepada generasi berikutnya secara berkesinambungan. Apalagi pada masa-masa seperti sekarang ini, laju modernisasi telah menuntut pergeseran nilai-nilai kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
Masalah penelitian yang dikaji adalah bagaimana proses enkulturasi seni ukir berlangsung, meliputi: unsur-unsur maupun proses-proses dan cara-cara serta pola-pola enkuturasi (pembudayan) dari generasi ke generasi terhadap berbagai sarana atau instisirsi sosial yang terkait satu sama lain dalam kerangka kebudayaan masyarakat setempat.
Penulisan ini bersifat deskripstif dan analisis. Model penjelasan mengacu pada konsep enkulturasi (Herkovits, 1964: 325; Theodorson, 1979: 131; Seymour, 1992: 92-93) kerangka proses enkulturasi konsep Fortes (dikutip Koentjaraningrat, 1990: 229-231) dan teori pola enkulturasi ((Devault, 1971: 315; Baumrind,1963: 479; Jaeger, 1977: 96).
Penelitian bersifat kualitatif, dilakukan dengan field voile research, menggunakan metode survey, pengamalan dan pengamatan terlibat (participant observation) serta wawancara mendalam (indepfh interview) terutama dalam menghimpun individual life history.
Hasil studi menunjukkan bahwa
1. Hal-hal yang melatarbelakangi proses enkulturasi nilai seni ukir berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi, telah didasari oleh motif ekonomi dan kesadaran sosial terutama para pewaris (pihak pembudaya) yang dilandasi oleh faktor historis masyarakat setempat (budaya).
2. Sarana proses berlangsungnya enkulturasi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan. Golongan pertama adalah proses enkulturasi yang bersifat langsung (eksplisit) dan golongan kedua adalah proses enkulturasi yang bersifat tidak langsung (implisit). Sarana proses enkulturasi yang bersifat langsung terjadi di sekolah dan di tempat magang seni ukir. Samua proses enkulturasi yang bersifat tidak langsung terjadi melalui: institusi keluarga, kelompok sebaya atau peer group, tempat pekerjaan, lembaga agama seperti masjid, dan media massa.
3. Sistem magang merupakan sarana proses berlangsungnya enkulturasi secara langsung dan efektif yang membentuk pribadi perajin seni ukir, Nilai-nilai seni ukir yang dienkulturasikan pada instltusi ini ada empat, yakni nilai keindahan, nilai teknik dan nilai kegunaan yang dilandasi oleh nilai ekonomi. Proses enkulturasi melibatkan dua peran, pertama peran orang yang belajar yaitu melalui tahapan: meniru [mitas), identifikasi, internalisasi dan eksternalisasi; kedua peran pendidik ukir sebagai, pembimbing yang memberikan: instruksi, persuasi, rangsangan dan hukuman. Cara enkulturasi melibatkan anak langsung ke dalam kegiatan praktek sehari-hari di tempat magang, baik sistem magang model ginaon maupun model ngenek,
4. Keseluruhan dalam proses mengenkulturasikan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dalam proses pembudayaan seni ukir, pola yang diterapkan adalah bervariasi dan cenderung berbeda pada setiap model sistem magang. Pola enkulturasi merupakan perpaduan, dan bukannya menggambarkan pada satu pola tertentu. Pola-pola tersebut adalah: (1) pola otoriter demokratis, (2) pola otoriter-dominan demokratis (3) pola demokratis. Pola yang diterapkan pada pewaris generasi terdahulu dengan pola enkulturasi yang diterapkan pada generasi sekarang telah mengalami perubahan, yakni dari pola yang semula demokratis bergeser ke pola perpaduan antara otoriter demokratis, hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang merupakan motif dominan mereka di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan melalui seni ukir sebagai medianya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>