Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Akbarwati
"This study examines the correlation between women’s employment and individual household members’ food security. It demonstrates that the trade-offs between women’s decision to enter the workforce and family members’ food security may depend on other factors such as household’s buying power, the existence of men’s employment within the household, and individual’s age. By utilizing the Indonesian longitudinal dataset from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) data at the individual level and binary logistic method, this study’s results show a positive correlation between having at least one woman working in one’s household and one’s food security status. The heterogeneity analysis results clarified that employment can benefit not only the well-being of women themselves but also enhance the food security of all members of her household, without any significant difference on the income and expenditure group of the household or whether there are working men in the household.

Studi ini mengkaji korelasi antara pekerjaan perempuan dan ketahanan pangan masing-masing anggota rumah tangga dan menunjukkan bahwa trade-off antara keputusan perempuan untuk memasuki dunia kerja dan ketahanan pangan anggota keluarga mungkin bergantung pada faktor-faktor lain seperti daya beli rumah tangga, keberadaan laki-laki. pekerjaan dalam rumah tangga, dan usia individu. Dengan memanfaatkan data longitudinal Indonesia dari data Indonesia Family Life Survey (IFLS) pada tingkat individu dan metode logistic biner, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara memiliki setidaknya satu perempuan yang bekerja di rumah tangga dan status ketahanan pangan seseorang. Analisis heterogenitas menunjukkan bahwa memiliki pekerjaan tidak hanya memberikan manfaat bagi kesejahteraan perempuan itu sendiri tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan seluruh anggota rumah tangganya, tanpa adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok pendapatan dan pengeluaran rumah tangga tersebut atau apakah terdapat laki-laki yang bekerja di rumah tangga tersebut."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel Raka Paskalis
"Penelitian ini akan menganalisis pengaruh jumlah anggota rumah tangga disabilitas rumah tangga terhadap status ketahanan pangan rumah tangga, dengan menggunakan data cross-section dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023 pada tingkat analisis rumah tangga. Hasil analisis dengan menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa jumlah anggota rumah tangga disabilitas berpengaruh negatif terhadap status ketahanan pangan rumah tangga. Pengaruh negatif ini dapat menghambat pencapaian tujuan pemerintah dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 dan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, yaitu menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara, termasuk dalam ketahanan pangan, tidak terkecuali para penyandang disabilitas. Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap karakteristik sosio-ekonomi rumah tangga yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga, seperti jenis kelamin kepala rumah tangga, umur kepala rumah tangga, status perkawinan kepala rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, status pekerjaan kepala rumah tangga, wilayah tempat tinggal rumah tangga, pengeluaran rumah tangga, akses kredit, kepemilikan rumah, jumlah perokok, dan provinsi.

This research will analyze the effect of the number of household members with disabilities on the household food security status using cross-sectional data from the 2023 Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). The results of analysis using binary logistic regression show that that the number of household members with disabilities negatively affects the household food security status. This adverse impact poses a significant obstacle to fulfilling the goals of Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 and Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, which aim to ensure the well-being of all citizens, including food security for people with disabilities. Additionally, analysis was also carried out on household socio-economic characteristics that influence household food security, such as the gender of the head of the household, age of the head of the household, marital status of the head of the household, education level of the head of the household, number of household members, employment status of the head of the household, household living area, household expenditure, access to credit, house ownership, number of smokers, and province."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudinawati
"Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti malnutrisi, stunting, overweight, obesitas, dan gangguan kesehatan mental. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia dengan prevalensi tinggi terhadap tiga jenis malnutrisi, wasting, stunting, and overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat perbedaan ketahanan pangan pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan perempuan di Indonesia sepanjang kurun waktu 1993-2018. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data pooled-crossection yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Potensi Desa (Podes). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung tidak lebih rawan pangan dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Faktor sosial ekonomi, keragaman konsumsi, bencana alam, akses infrastruktur, kewilayahan, dan tekanan ekonomi, secara statistik signifikan memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga.

Household food security correlates to a variety of health problems such as malnutrition, stunting, overweight, obesity, and mental health. Indonesia is the only country in the world with a high prevalence of three types of malnutrition wasting, stunting, and overweightThis study aims to analyze the food security of male and female-headed households in Indonesia during 1993-2018. This study uses a nationally representative survey in Indonesia, also known as Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) and Village Census (Potensi Desa). The analytical method uses multinomial logistic regression analysis. This study finds that female headed-household found to be more food secure than male at counterpart. Many socio-demographic variables, socio-economic, road infrastructure and economic shock have a significant association with food security status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sumartini
"Meskipun pertanian kontrak telah banyak dimanfaatkan sebagai strategi untuk mengatasi masalah kendala pemasaran dan meningkatkan kesejahteraan petani, dampaknya terhadap ketahanan pangan masih kurang diteliti dan ambigu. Selain itu, penelitian empiris mengenai dampak pertanian kontrak terhadap ketahanan pangan di Indonesia belum ada hingga saat ini. Untuk mengisi kekosongan dalam literatur ini, penelitian ini menggunakan propensity score matching (PSM) untuk menganalisis dampak pertanian kontrak terhadap ketahanan pangan dari rumah tangga pertani skala kecil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Pertanian Terintegrasi tahun 2021 yang dirancang untuk memantau indikator sustainable development goals (SDGs). Food insecurity experience scale (FIES) digunakan untuk mengukur ketahanan pangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pertanian kontrak dapat meningkat ketahanan pangan rumah tangga petani skala kecil di Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa pertanian kontrak hanya memberikan dampak positif untuk kelompok petani tertentu. Pertanian kontrak dapat meningkatkan ketahanan pangan petani tanaman perkebunan tetapi tidak memiliki efek yang sama terhadap ketahanan pangan petani komoditas lainnya. Menurut wilayah, dampak positif dari pertanian kontrak paling besar ada di Maluku Utara. Pertanian kontrak juga hanya berdampak positif untuk petani skala kecil yang paling rawan pangan. Dampak positifnya paling besar untuk petani yang tinggal di pedesaan, petani perempuan, dan petani yang tidak memiliki tanah ataupun ternak. Hasil ini menegaskan peranan pertanian kontrak dalam pembangunan pedesaan, pemberdayaan perempuan, dan pemberatasan kemiskinan untuk petani yang tidak memiliki aset.

Despite contract farming’s widespread implementation to overcome market constraints and enhance farmers’ livelihoods, its impact on food security remains inadequately investigated and questionable. Moreover, there is a lack of empirical evidence regarding the impact of contract farming on food security in Indonesia. To address this research gap, this study employs propensity score matching (PSM) to mitigate selection bias in examining the impact of contract farming on the food security of smallholder farm households in Indonesia. It utilizes the 2021 Indonesia Agricultural Integrated Survey (SITASI) data, designed to monitor the indicators of sustainable development goals (SDGs) in the agriculture sector. The food insecurity experience scale (FIES) is used to measure food security. This study shows that contract farming can potentially improve the food security of smallholder farm households in Indonesia. However, it is noteworthy to note that it only benefits certain groups of farmers. Contract farming significantly improves food security of estate crop farmers but does not have a similar effect on the food security of farmers of other commodities. Regionally, the positive impact is most pronounced in North Maluku. Contract farming is also found to benefit only smaller farms, which are the most vulnerable to food insecurity. Positive outcomes are more pronounced for rural farmers, women, and those without land or livestock. These results underscore the role of contract farming in promoting rural development, women empowerment, and poverty alleviation among asset-poor farmers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habib Maksum Ashari
"Keberadaan pangan, baik pangan pokok maupun non-pokok, sangat penting karena pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia selain sandang dan papan. Sawah sebagai aset alam mampu menghasilkan padi untuk kebutuhan pangan pokok. Namun, hasil sawah di Desa Sukawening hanya mampu memenuhi pangan rumah tangga pertaniannya sendiri. Sementara itu, rumah tangga petani juga perlu memenuhi kebutuhan non-pokok untuk mencapai ketahanan pangan rumah tangganya. Oleh sebab itu, rumah tangga petani perlu melakukan strategi penghidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik wilayah, karakteristik rumah tangga, dan strategi penghidupan terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga, serta menganalisis kondisi dimensi penyusun ketahanan pangan rumah tangga berdasarkan karakteristik wilayahnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 162 responden untuk mengumpulkan strategi penghidupan rumah tangga dan ketahanan pangan; menganalisanya dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi logistik biner untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan. Temuan mengungkapkan bahwa faktor aksesibilitas secara signifikan berpengaruh pada tingkat ketahanan pangan. Rumah tangga yang berada di aksesibilitas mudah maka berpeluang tahan pangan tiga kali lebih tinggi daripada rumah tangga di aksesibilitas sulit. Meskipun faktor kepemilikan sawah, beban ketergantungan, dan strategi penghidupan tidak berpengaruh secara parsial, namun secara simultan mempengaruhi tingkat ketahanan pangan rumah tangga. Selain itu, dimensi ketahanan pangan rumah tangga yang paling terpengaruh oleh kondisi aksesibilitasnya adalah dimensi akses pangan, sementara dimensi ketersediaan dan pemanfaatan pangan relatif tidak berbeda antar kondisi aksesibilitasnya. Hal ini terjadi karena di wilayah penelitian merupakan daerah pertanian yang memiliki sumber pangan dan memiliki kebiasaan makan yang sama.

Food, both staple and non-staple, is essential since it is one of the most basic human necessities and clothes and shelter. Rice fields, as natural resources, can produce rice to provide staple food as the primary dietary needs. Unfortunately, most rice fields in Sukawening Village can only provide for its household consumption, while it is insufficient for household food security. So, the farmer households need to carry out their livelihood strategies. This study aims to analyse the impact of physical characteristics, household characteristics, and livelihood strategies on food security at the household level; and identify the critical dimensions that create household food security. This study conducted 190 interviews to collect the household livelihood strategy and food security; analysed it by using descriptive analysis and binary logistic regression to determine the factors that influence food security. The findings revealed that the accessibility factor had a substantial impact on food security. Households at the more accessible location have three times the opportunity to be food secure than at the remote site. Although rice field ownership, dependency ratio, and livelihood choices have no partial effect on food security, they all simultaneously affect food security levels. Furthermore, the food access dimension is significantly different on both types of accessibility, while the food availability and food usability are mostly the same in both accessibility areas. It because all the research location was in an agricultural area with food sources and similar eating habits. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nisa
"Ketahanan pangan adalah kondisi ketika semua orang dapat mengakses makanan yang aman dan bergizi guna hidup aktif dan sehat. Pandemi COVID-19 mengganggu ketahanan pangan oleh karena dampak buruknya terhadap sosial ekonomi, yang menyebabkan kerawanan pangan. Kondisi rawan pangan berkaitan dengan buruknya kualitas konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 dan kaitannya terhadap kebiasaan konsumsi siswa SMAN 1 dan SMAN 2 Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional ini menggunakan data sekunder. Sampel penelitian ini adalah 207 siswa SMA (berusia 14-17 tahun) beserta ibunya. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 51,2% rumah tangga mengalami rawan pangan. Hasil analisis statistik menunjukkan pekerjaan ayah sebagai non-PNS (OR = 4,115), pendapatan orang tua per bulan saat pandemi COVID-19 kurang dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) (OR = 4,115), pendidikan ayah dan pendidikan ibu kurang dari atau sama dengan tamat SMP (OR = 1,739 dan 1,843) berhubungan signifikan dengan kerawanan pangan rumah tangga. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang bermakna antara kerawanan pangan rumah tangga dengan kebiasaan tidak sering mengonsumsi sumber protein hewani (OR = 2,569), susu dan produk olahannya (OR = 7,098), serta fast food (OR = 0,562) pada siswa. Program ketahanan pangan sebaiknya difokuskan kepada sasaran rentan, yakni rumah tangga dengan ayah dan ibu berpendidikan rendah serta memiliki pendapatan di bawah UMK. Rumah tangga rawan pangan direkomendasikan untuk melakukan upaya ternak ayam dan ikan sebagai sumber konsumsi protein hewani. Dinas Ketahanan Pangan dapat bekerja sama dengan Dinas Peternakan untuk mengembangkan industri peternakan sapi perah guna meningkatkan produksi susu.

Food security is a condition when everyone can access safe and nutritious food for an active and healthy life. The COVID-19 pandemic disrupts food security due to its adverse socio-economic impact, which causes food insecurity. Food insecurity is related to poor diet quality. This study aims to determine the factors related to household food security during the COVID-19 pandemic and its relation to the consumption habits among students at SMAN 1 and SMAN 2 Liwa, West Lampung Regency, Lampung Province. This quantitative research with a cross-sectional design uses secondary data. The sample of this study was 207 high school students (aged 14-17 years) and their mothers. Data analysis was univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed 51,2% of households experienced food insecurity. The results of statistical analysis showed that the father's occupation as a non-civil servant (OR = 4,115), the parent's monthly income during the COVID-19 pandemic was less than the District Minimum Wage (UMK) (OR = 4,115), father's education and mother's education was less than or equal to junior high school (OR = 1.739 and 1.843) had a significant relationship to household food insecurity. This study also found that household food insecurity was significantly related to the habit of not frequently consuming animal protein sources (OR = 2.569), milk and its processed products (OR = 7.098), and fast food (OR = 0.562) in students. Food security programs should be focused on vulnerable targets, namely households with fathers and mothers with low education and income below the UMK. It is recommended to raise chicken and fish as a source of animal protein consumption for food insecurity households. The Food Security Agency can collaborate with the Animal Husbandry Agency to develop the dairy cows industry to increase milk production."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laili Rahmawati
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat dan karakteristik ketahanan pangan rumah tangga serta mengidentifikasi faktor determinan ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Tengah. Identifikasi faktor determinan ketahanan pangan rumah tangga diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi masalah kerawanan pangan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan data Susenas 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data dianalisis dalam dua tahap yaitu analisis deskriptif dan metode statistik dengan menggunakan model Regresi Logistik Ordinal. Namun, sebelumnya dilakukan penghitungan tingkat ketahanan pangan menggunakan penghitungan derajat ketahanan pangan yang diukur berdasarkan klasifikasi silang antara ketercukupan kalori dan pangsa pengeluaran pangan dengan empat kategori yaitu tahan, rawan, kurang, dan rentan pangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Tengah didominasi oleh kategori rentan pangan yang mencapai 37,20%, disusul oleh Tahan Pangan (32,60%), Kurang Pangan (16,70%), dan Rawan Pangan (13,5%). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Tengah yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan, jenis lapangan kerja, dan status pernikahan kepala rumah tangga; daerah tempat tinggal; jumlah anggota rumah tangga; pengeluaran perkapita; pembelian raskin; dan kepemilikan aset produktif.

ABSTRACT
This study aimed to analyze level and characteristics of household food
security and to identify its determinants in Central Java. Identification of
household food security determinants is expected to became one of references to
policy making in address focused and targeted food insecurity issues.
This study is a quantitative research with cross sectional approach and used
data from The National Socioeconomic Survey (SUSENAS) 2012 in its analysis.
Data were analyzed in two stages i.e descriptive analysis and statistical methods
using ordinal logistic regression model. But, previously performed calculation of
the level of household food security using the degree of food security, is measured
by the cross-classification between calories adequacy and the share of food
expenditure, with four level of categories wich are resistant, insecurity, less, and
vulnerable,
Results of analysis showed that household food security level in Central
Java province is dominated by food vulnerable (37.20%), food resistant (32,60%),
less food (16,70%) and food insecurity (13,5%).
Gender, age, education level attained last one, the type of employment; and
household marital status of head of household; area of residence; number of
household members; expenditure per capita; Raskin acceptance; and ownership of
productive assets are factors that affect the food security of household in Central
Java province, This study aimed to analyze level and characteristics of household food
security and to identify its determinants in Central Java. Identification of
household food security determinants is expected to became one of references to
policy making in address focused and targeted food insecurity issues.
This study is a quantitative research with cross sectional approach and used
data from The National Socioeconomic Survey (SUSENAS) 2012 in its analysis.
Data were analyzed in two stages i.e descriptive analysis and statistical methods
using ordinal logistic regression model. But, previously performed calculation of
the level of household food security using the degree of food security, is measured
by the cross-classification between calories adequacy and the share of food
expenditure, with four level of categories wich are resistant, insecurity, less, and
vulnerable,
Results of analysis showed that household food security level in Central
Java province is dominated by food vulnerable (37.20%), food resistant (32,60%),
less food (16,70%) and food insecurity (13,5%).
Gender, age, education level attained last one, the type of employment; and
household marital status of head of household; area of residence; number of
household members; expenditure per capita; Raskin acceptance; and ownership of
productive assets are factors that affect the food security of household in Central
Java province]"
2015
T43619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prasetiyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kesejahteraan dan ketahanan pangan rumah tangga pertanian di Indonesia. Data yang digunakan adalah Survei Pendapatan Usaha Pertanian Tahun 2013 dan Pendataan Potensi Desa Tahun 2014. Berdasarkan hasil analisis inferensial, tingkat kesejahteran rumah tangga pertanian dipengaruhi karakteristik pertanian, karakteristik rumah tangga, dan karakteristik regional. Adapun untuk model ketahanan pangan, hasil penelitian menunjukkan rumah tangga pertanian yang tahan pangan adalah rumah tangga pertanian subsektor tanaman pangan, melakukan diversifikasi pendapatan, mendapatkan subsidi yang sesuai peruntukan usaha pertanian, KRT laki-laki, KRT berusia 55-64 tahun, KRT berpendidikan tinggi, berada di Jawa dan Bali, dan akses jalan yang baik.

This research aims to study the factors that affect the wealth and food security of agricultural households in Indonesia. Data used in this research is Agricultural Household Income Survey 2013 and the Village Potential Data Collection 2014. Based on the results of inferential analysis, the wealth level of agricultural households affected agricultural characteristics, household characteristics, and regional characteristics. Whereas for the food security models, results showed that food secure households is with food crops subsector, diversifying incomes, gets subsidies corresponding designation agricultural businesses, male head household, age of head household between 55-64, highly educated head household, area of residence in Java and Bali, and good road access.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims at analyzing food insecurity problem at hosehold level and its alleviation strategy alternatives. The analysis results are expected to become inputs for policy makers at central and local government levels in order to strengthen food security and overcome food insecurity at household level...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>