Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Bima Ramadhan
"Budaya material mencakup seluruh aspek dunia fisik yang diciptakan atau dimodifikasi oleh manusia, seperti peralatan, bangunan, dekorasi, dan artefak lainnya. Analisis terhadap budaya material dapat mengungkap berbagai aspek kehidupan manusia masa lalu, mulai dari teknologi, ekonomi, sosial, politik, hingga ideologi. Dalam konteks industri otomotif, budaya material mobil juga memainkan peran penting. Mobil dapat mencerminkan karakteristik budaya suatu masyarakat, mengkomunikasikan identitas, status sosial, dan gaya hidup penggunanya, serta terlibat dalam proses transmisi dan transformasi budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui transformasi desain eksterior dan faktor yang mempengaruhi transformasi desain eksterior pada dua mobil Mercedes-Benz, yaitu W105 dan W110. Penelitian ini memakai metode penelitian arkeologi James Deetz yang dengan melakukan pengumpulan data (observasi), pengolahan data (deskripsi), dan penafsiran data (eksplanasi). Kedua model ini menggambarkan perubahan era desain yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mercedes-Benz W105 menggambarkan tren desain pada tahun 1950-an yang menampilkan model ‘Ponton’. Selanjutnya, Mercedes-Benz W110 menggambarkan tren desain pada tahun 1960-an yang menampilkan model ‘Fintail’, selain itu banyak juga perubahan desain eksterior lainnya.

Material culture encompasses all aspects of the physical world created or modified by humans, such as tools, buildings, decorations, and other artifacts. Analysis of material culture can reveal various aspects of past human life, ranging from technology, economy, social, politics, to ideology. In the context of the automotive industry, the material culture of cars also plays an important role. Cars can reflect the cultural characteristics of a society, communicate the identity, social status, and lifestyle of their users, and be involved in the process of cultural transmission and transformation. This research was conducted to determine the transformation of exterior design and the factors that influence the transformation of exterior design on two Mercedes-Benz cars, namely the W105 and the W110. This research uses the archaeological research method of James Deetz, which involves data collection (observation), data processing (description), and data interpretation (explanation). These two models depict a significant change in the design era. The results of this study show that the Mercedes-Benz W105 represents the design trends of the 1950s, which featured the 'Ponton' model. Furthermore, the Mercedes-Benz W110 represents the design trends of the 1960s, which featured the 'Fintail' model, as well as many other exterior design changes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Izzah Fadhilah
"Material culture merupakan salah satu aspek penting di dalam unsur pembentuk rumah yang hadir dalam bentuk fisik. Proses housing adjustment yang menghadirkan material culture didalamnya disebut sebagai home personalization. Dalam kajian ini saya ingin mengkaji dan memaparkan mengenai pemahaman home personalization melalui material culture yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, saya mencoba untuk melihat bagaimana proses utuh dari home personalization dalam kegiatan merumah dengan material culture dan aspek lain yang ada didalamnya. Penulisan skripsi ini menggunakan desain deskriptif dengan studi kasus kualitatif. Hasil penulisan ini menjelaskan bahwa pertama, tingkat kesadaran manusia dalam penerapan rangkaian proses home personalization dapat meningkatkan tingkat kepuasan dari hasil akhir proses tersebut, biasanya sangat dipengaruhi oleh tingkat urgensi pemicu home personalization. Kedua, faktor lain yang mempengaruhi proses diluar tinjauan teoritis ditemukan dalam studi kasus, seperti kondisi finansial dan skala prioritas penyesuaian rumah oleh penghuninya. Ketiga, melalui studi kasus dapat dipelajari bahwa home personalization memiliki proses yang linear dan satu arah.

Material culture is one of the essential aspects of the elements that make up a house that is present in physical form. The housing adjustment process that presents the material culture in it is called home personalization. In this study, I want to examine and explain the understanding of home personalization through the material culture in it. Therefore, I try to see how the whole process of home personalization is in home activities with material culture and other aspects. The writing of this thesis uses a descriptive design with a qualitative case study. The results of this thesis explain that first, the level of human awareness in the application of a series of home personalization processes can increase the level of satisfaction from the end result of the process, usually strongly influenced by the level of urgency of the home personalization trigger. Second, other factors that influence the process outside of literature review are found in the case studies, such as financial conditions and residents' priority scale of house adjustments. Third, through case studies, it can be learned that home personalization has a linear and one-way process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supratikno Rahardjo
"Alat-alat logam memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat kompleks yang dikenal sebagai masyarakat peradaban. Alat-alat ini diciptakan dalam berbagai bentuk dan bahan serta ditujukan untuk berbagai fungsi. Namun demikian pengetahuan kita tentang alat-alat tersebut, khususnya yang dibuat di Jawa pada masa Hindu-Buddha (abad ke-8 s/d ke-15), masih sedikit. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui lebih jauh tentang alat-alat logam, khususnya yang disimpan sebagai koleksi di empat tempat, yaitu di Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Jawa Tengah, Museum Sonobudoyo, SPSP Jawa Timur dan Museum Lapangan Trowulan. Dua yang pertama berada di wilayah Jawa Tengah dan dua yang terakhir di wilayah Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi pembuatan alat-alat logam dikenal sekurang-kurangnya enam jenis bahan yaitu tembaga, perunggu, kuningan, besi, perak dan emas. Di antara jenis bahan tersebut, perunggu merupakan bahan yang paling banyak dipakai. Di samping itu dijumpai adanya kecenderungan bahwa jenis bahan tertentu digunakan untuk membuat jenis alat tertentu. Logam besi misalnya digunakan terutama untuk senjata dan alat-alattajam, sedangkan emas terutama untuk membuat perhiasan dan perlengkapan upacara. Adapun motif-motif biasa digunakan flora, fauna dan manusia. Sedangkan teknik penyajiannya berupa terawang, goresan, relief, dan wujud tiga dimensi.
Dilihat dari segi persebarannya, alat-alat logam yang dijumpai di Jawa Tengah meliputi wilayah yang lebih luas daripada benda-benda yang dijumpai di Jawa Timur. Dari segi pertanggalannya, sebagian besar benda-benda koleksi mewakili periodenya sendiri. Koleksi logam dari Jawa Tengah terutama mewakili periode Mataram, sedangkan koleksi logam yang dijumpai di Jawa Timur mewakili periode sesudahnya. Dari segi fungsinya benda-benda logam tersebut dipat dikelompokkan ke dalam delapan jenis, yaitu sebagai senjata dan alat-alat tajam, perlengkapan dapur dan sarana penyajian, hiasan dan komponen rumah, alat musik dan sarana komunikasi, alat hitung dan transaksi, sarana upacara keagamaan, dokumen resmi dan sarana transportasi. Dalam kenyataan beberapa alat tidak dapat ditetapkan ke dalam satu ketegori fungsi secara tegas, karena dapat terjadi sebuah benda dibuat untuk berbagai keperluan yang kadang-kadang berbeda sekali dengan maksud pembuatannya semula."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Qur`Aeni
"Makalah ini berisi tinjauan arsitektur budaya pada bangunan indis melalui analisis bangunan gedung Antara, Jakarta. Penelitian ini difokuskan pada gaya art deco yang terdapat pada interior dan eksterior bangunan. Nilai sejarah yang terdapat pada gedung Antara baik bentuk fisik dan fungsinya sebagai kantor berita pada masa Hindia Belanda menjadikan bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya yang perlu dilestarikan. Hal inilah yang membuat saya melakukan penelitian budaya pada gedung Antara, Jakarta. Pendekatan semiotik digunakan untuk memahami makna arsitektur yang terdapat pada bentuk dan ornamen bangunan. Pendekatan semiotik melandasi metode penelitian, analisis, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif disebabkan teknik pengumpulan dan pengolahan data yang terdapat di dalam metode kualitatif relevan terhadap objek penelitian. Makalah ini memaparkan kondisi gedung Antara sebagai bangunan cagar budaya dari masa Hindia Belanda melalui gaya art deco yang terdapat pada eksterior bangunan.

This paper provides an overview of architecture culture in Indies building through an analysis of Antara building, Jakarta. This research focused on the art deco style which is contained in the exterior of the building. The historical value which is contained in Antara building that founded in physical form and function are making this building as a cultural heritage that should be preserved. This is the reason to me to do the culture research in the Antara building, Jakarta. Semiotic approach is used to understand the meaning of architecture which is founded in the form and ornamentation of the building. Semiotic approach is underlying the research methods, analysis, and conclusion. This research used qualitative methods due to the techniques of collecting and processing the data which contained in qualitative method is relevant for the research object. This paper describes the condition of Antara building as culture heritage from the Dutch East Indies Indies period through art deco style which is contained in the exterior building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salich Wicaksana Goeritman
"Skripsi ini membahas mengenai memori yang terdapat pada material culture mengenai kematian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah inskripsi/teks dan lambang kematian yang terdapat pada makam dan nisan abad 19 ? 20 M awal. Pada analisis yang dilakukan terhadap inskripsi/teks ditemukan penggunaan kosakata awalan, sebutan, kalimat testimoni dan kutipan alkitab/injil. Selain itu, analisis terhadap lambang-lambang yang ditemukan pada makam dan nisan merepresentasikan mengenai kematian, waktu, dan keabadian. Melalui inskripsi/teks serta lambang kematian memperlihatkan bagaimana seseorang yang telah meninggal dikenang dan memberikan gambaran mengenai adanya kehidupan setelah kematian.

This thesis discusses the memory contained in the material culture concerning death. In this research, the object of the study is the inscription or text and the symbol of death found in the tombs and headstones originating from the 19th until early 20th century AD. The analysis conducted towards the inscription/text has resulted in the usage of opening phrases, honorific titles, testimonials, and quotes taken from the holy bible. In addition, the analysis for the symbols engraved in the tombs and the headstones represent death, time, and eternity. Finally, these inscription/text and the symbol of death show us how someone who has passed away at that time is remembered and give us an overview of the existence of the afterlife."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tilley, Christopher Y.
London Routledge 1991,
930.1 Til m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Aptari Filzani
"Sejak masa kolonial, Mausoleum van Motman dan Mausoleum Ursone telah berdiri sebagai budaya material keluarga kaya berkebangsaan Eropa yang menikmati kesuksesan di Indonesia. Keluarga van Motman dikenal sebagai tuan tanah di Bogor sementara keluarga Ursone dikenal sebagai pengusaha susu di Bandung. Penelitian ini akan membahas kelas sosial keluarga van Motman dan keluarga Ursone yang tercermin dari gaya arsitektur mausoleum sekaligus perbedaan atau persamaan gaya arsitektur yang digunakan. Kajian dilakukan secara bertahap, mulai dari pengumpulan data, pengolahan serta analisis data, dan interpretasi data. Analisis kelas sosial dilakukan menggunakan teori kelas Pierre Bourdieu dan tiga konsep utamanya yaitu capital, habitus, dan field. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Mausoleum van Motman dan Mausoleum Ursone memiliki perbedaan gaya arsitektur yang mencolok, mulai dari ukuran, bahan, hingga ornamen, yang mencerminkan kelas sosial masing-masing keluarga. Keluarga van Motman dikelompokkan ke dalam kelas dominan sementara keluarga Ursone dikelompokkan ke dalam kelas menengah, sehingga keluarga van Motman berada di tingkat kelas sosial yang lebih tinggi daripada keluarga Ursone.

Since the colonial era, the van Motman Mausoleum and the Ursone Mausoleum have stood as the material culture of the wealthy European families who enjoyed success in Indonesia. The van Motman family was known as a landowner in Bogor while the Ursone family was known as a milk entrepreneur in Bandung. This study will discuss the social class of the van Motman and Ursone families as reflected in the architectural style of the mausoleum as well as the differences or similarities in the architectural style used. This study was carried out in stages, starting from data collection, data processing and analysis, and data interpretation. The social class analysis was carried out using Pierre Bourdieu’s class theory and its three main concepts, namely capital, habitus, and field. The results of this study explain that the van Motman Mausoleum and the Ursone Mausoleum have striking differences in architectural style, ranging from size, material, to ornaments, which reflect the social class of each family. The van Motman family is grouped into the dominant class while the Ursone family is grouped into the middle class, so the van Motman family is at a higher class level than the Ursone family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vredenbregt, Jacob, redactor
Jakarta: Gramedia, 1981
572.792 1 VRE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ashihara, Yoshinobu
Surabaya: Fakultas Teknik Arsitektur ITS, 1974
729 ASH mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>