Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175011 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simamora, Chintia Octavia Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan hukum antara pemain basket profesional dengan klub basket profesional di Indonesia, kepastian hukum dalam perjanjian kerja, serta mengevaluasi penyelesaian sengketa melalui pengadilan, dengan fokus pada Putusan Nomor 144/Pdt.G/2023/PN Bdg. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif, dengan pendekatan wawancara untuk melengkapi analisis hukum melalui perspektif praktis dari para ahli dan praktisi di bidang hukum olahraga. Berdasarkan syarat formilnya, hubungan hukum antara pemain basket profesional dan klub basket profesional dapat dikategorikan sebagai hubungan hukum ketenagakerjaan. Namun, analisis kontrak kerja menunjukkan adanya ketidakseimbangan dan penyalahgunaan keadaan, dimana klausula kontrak sering tidak menguntungkan pemain. Selain itu, penyelesaian sengketa dalam olahraga basket di Indonesia menunjukkan kebingungan dan ketidakseragaman lembaga penyelesaian. Terdapat beberapa lembaga penyelesaian berdasarkan peraturan yang berbeda-beda, yaitu melalui pengadilan hubungan industrial, melalui mediasi, konsiliasi, atau arbitrase, maupun melalui pengadilan negeri umum. Namun, kembali kepada Lex Sportiva bahwa seharusnya penyelesaian sengketa diselesaikan melalui lembaga arbitrase.

This research was conducted to analyze the legal relationship between professional basketball players and professional basketball clubs in Indonesia, the legal certainty in employment contracts, and to evaluate dispute resolution through the courts, focusing on Decision Number 144/Pdt.G/2023/PN Bdg. The research method used is juridical-normative, complemented by interviews to enhance the legal analysis with practical perspectives from experts and practitioners in sports law. The legal relationship between professional basketball players and professional basketball clubs can be categorized as an employment relationship based on formal requirements. However, the analysis of employment contracts reveals an imbalance and abuse of circumstances, where contract clauses often do not favor the players. Additionally, dispute resolution in Indonesian basketball demonstrates confusion and inconsistency among resolution institutions. Several resolution institutions are based on different regulations, such as the industrial relations court, mediation, conciliation, arbitration, and general district courts. However, referring back to Lex Sportiva, disputes should ideally be resolved through arbitration institutions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Andaruni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui berapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing komponen dari kecemasan sesaat terhadap self-efficacy. Pengukuran kecemasan sesaat dilakukan dengan menggunakan The Revised Competitive State Anxiety Inventory-2 (Cox, Martens, & Russell, 2003), sedangkan pengukuran self-efficacy dilakukan dengan menggunakan Individual Efficacy Questionnaire (Chase, Lirgg, & Feltz, 1996). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 155 pemain bola basket yang mengikuti berbagai macam kompetisi bola basket yang diselenggarakan pada bulan April hingga Mei 2013 di Jakarta. Penelitian dilakukan satu jam sebelum pertandingan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin rendah kecemasan sesaat yang dimiliki individu, maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya. Hasil lain dari penelitian ini adalah komponen self-confidence dari kecemasan sesaat memberikan sumbangan terbesar terhadap self-efficacy, yang berarti bahwa peningkatan pada self-confidence dari kecemasan sesaat akan diikuti oleh peningkatan terhadap self-efficacy.

This research was conducted to understand the relationship between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players. It was also conducted to understand how much each component of competitive state anxiety was given to self-efficacy. Competitive state anxiety was measured by using a modified instrument named The Revised Competitive State Inventory-2 or CSAI-2R (Cox, Martens, & Russell,2003), while self-efficacy was measured by using a modified instrument named Individual Efficacy Questionnaire or IEQ (Chase, Lirgg, & Feltz,1996). The participants were 155 basketball players participated at a number of basketball competitions held between April and May 2013 in Jakarta. The research was done one hour before the competition.
The main result showed that there was a significantly negative correlation" "between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). This result means that the lower competitive state anxiety of one’s own, the higher self-efficacy of him. Another result of this research was that the biggest contribution of competitive state anxiety components to self-efficacy was self- confidence, which means, an increase of self-confidence component from competitive state anxiety would be followed by an increase of self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagola, Sarah Nicolina
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi tentang kohesi yang dimiliki oleh atlet profesional bolabasket yang terlibat dalam liga tertinggi di Indonesia, yaitu National Basketball League (NBL) Indonesia, dan hubungannya dengan performa individual yang ditampilkan selama setengah musim pertandingan reguler. Alat ukur yang digunakan adalah Group Environment Questionnaire (Carron, et al., 1985) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, dan pengukuran analisis notasi statistik pertandingan individual untuk pengukuran performa individual. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 131 atlet profesional dari kedua belas tim yang berpartisipasi dalam liga NBL Indonesia. Dari penghitungan korelasi yang dilakukan, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi kohesi dan performa individual pada atlet profesional bolabasket yang bermain di NBL Indonesia, r = 0,066, n = 131, p>0,05, one tail. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhipersepsi kohesi dan performa individual.

This research explains about the perception of cohesion on professional athletes who plays at the highest level of basketball league, the National Basketball League Indonesia, and its relationship with individual performance shown for the half of the reguler season. The instruments used in this research is the Group Environment Questionnaire (Carron, et al., 1985) which has been adapted into Bahasa Indonesia, and notational analysis of individual game statistics for the individual performance measurement. Total participant was 131 professional athletes who played for the twelve teams participating in NBL Indonesia. The result of this research shows no significance between perception of cohesion and individual performance in professional atheletes who play in NBL Indonesia, r = 0,066, n = 131, p>0,05, one tail. This result is due to the possibility of other factors influencing perception of cohesion and individual performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ramadhanti
"Pada dasarnya perjanjian perkawinan dibuat untuk memisahkan harta benda dalam perkawinan antara suami dan istri.  Selain itu, perjanjian perkawinan juga dibuat guna melindungi harta kekayaan pribadi dan mempermudah pengurusan harta benda dalam perkawinan. Dalam pembuatannya, perjanjian perkawinan harus dituangkan dalam akta notaris dengan bentuk tertulis yang dihadiri oleh para pihak dan saksi. Setelah diterbitkannya akta perjanjian perkawinan maka perjanjian perkawinan harus didaftarkan ke pegawai pencatat nikah yang berada di KUA atau KCS agar mencapai tahap yang sempurna. Pencatatan perjanjian perkawinan merupakan implementasi dari asas publisitas yang terkandung dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan. Namun, dalam praktiknya ditemukan banyak pihak yang tidak mendaftarkan akta perjanjian perkawinan mereka kepada pegawai pencatat nikah. Pada penelitian ini penulis akan menganalisis Putusan No.449/PDT/2016/PT.BDG dengan mempertimbangkan ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Perkawinan, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 dan ketentuan terkait lainnya. Permasalahan pada Putusan No.449/PDT/2016/PT.BDG adalah pengejawantahan amar putusan hakim terhadap adanya harta bersama antara suami dan istri yang terdapat perjanjian perkawinan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis memiliki ketertarikan untuk mengetahui kepastian hukum perjanjian perkawinan yang tidak didaftarkan dan analisis terhadap dikabulkannya keberadaan harta bersama sementara diketahui terdapat perjanjian perkawinan dalam Putusan No.449/PDT/2016/PT.BDG. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian dengan bentuk yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian perkawinan tetap menjadi perjanjian yang sah sebagai undang-undang kepada para pihak yang membuatnya walaupun perjanjian perkawinan tidak pernah didaftarkan ke pegawai pencatat nikah. Sehingga, dengan sahnya perjanjian perkawinan tersebut seharusnya tidak pernah ada percampuran harta antara suami dan istri.

A marital agreement is made to abolish the joint assets between husband and wife. The marital agreement was also made to protect personal assets and facilitate the management of matrimonial assets. The marital agreement must be stated in a notarial deed in written form attended by the parties and witnesses. After issuing the marital agreement deed, it must be registered by the marriage registrar at the Office of Religious Affairs or the Department of Population and Civil Registration to reach the perfect procedures. The registration of marital agreements is an implementation of a publicity principle in Article 29, paragraph (1) of the Marriage Law. However, in practice shows that many parties did not register their marital agreement with the marriage registrar. In this study, the author will analyse Decision No.449/PDT/2016/PT.BDG by considering the provisions in the Civil Code, the Marriage Law, the Constitutional Court Decision Number 69/PUU-XIII/2015, and other related laws. The problems with Decision No.449/PDT/2016/PT.BDG are the embodiment of the judge's decision regarding the existence of joint property between husband and wife which contains a marital agreement in it. Therefore, the author has an interest in knowing the legal certainty of a marital agreement that is not weakened and an analysis of the granting of the existence of joint assets while it is known that there is a marital agreement in Decision No.449/PDT/2016/PT.BDG. In conducting research, the authors use research methods with normative juridical forms. The results of the study show that the marital agreement remains a valid agreement as a statute to the parties who make it even though the marital agreement has never been a marriage registrar. Thus, with the validity of the marital agreement, there should never have been an of assets between husband and wife."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Putra Firdandhi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui status hukum pemain sepakbola di Indonesia, bentuk pengaturan apa yang mengatur pemain sepakbola, dan perlindungan hukum macam apa yang berhak diterima pemain sepakbola disaat pemain terkena masalah dalam perjanjian kerjanya.Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif, yaitu dengan memperhatikan status hukum pemain sepakbola, pengaturan yang mengatur pemain sepakbola, dan perlindungan macam apa yang berhak diterima berdasarkan peraturan peraturan yang berlaku di dalam dunia olahraga sepakbola, peraturan FIFA, PSSI,dan juga peraturan Liga. Dilakukan juga analisis terhadap UU Ketenagakerjaan dan UU Sistem Keolahragaan Nasional. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa status hukum pemain sepakbola tidaklah termasuk dalam buruh, namun seorang pemain sepakbola. Bentuk pengaturan yang mengatur pemain sepakbola adalah Lex Sportiva, dan pemain sepakbola berhak mendapatkan perlindungan hukum dari PSSI dan penyelenggara liga berdasarkan peraturan yang ada. Dibutuhkan juga NDRC sebagai lembaga penyelesaian sengketa yang efektif di Indonesia.

This research is conducted to further obtain the legal status of football players in Indonesia, form of regulation regulate football players, and kind of legal protection deserved by football players when having issues with their employment agreement. This research is conducted with normative juridical method, which is a method that concerns with legal status of football players, regulation regarding football players, and legal protections deserved by football players according to the prevailing laws and regulations of sports world of football such as FIFA regulation, PSSI regulation, as well as rules of League. Further analysis of Labor Law and National Sports System Law is also conducted in order to achieve comprehensive understanding of this research. The result of this research indicates that legal status of football players are not categorized as labor, but as a football player (professional). The form of regulation that regulate football player is Lex Sportiva. Furthermore, football players deserve a legal protection from PSSI and League Organizer in accordance with the prevailing law and regulation. The existence of National Dispute Resolution Center (NDRC) as an effective dispute resolution institution is also necessarily required.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arkan Sabilla Asfa
"Olahraga bola basket adalah olahraga populer yang banyak dipertandingkan secara kompetitif. Salah satu isu yang dihadapi seorang pelatih adalah bagaimana menentukan atlet terbaik berdasarkan per- formanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan pe- nentuan performa pemain terbaik pada olahraga bola basket. Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode design science research. Terdapat sepuluh kriteria yang digu- nakan yaitu eld goal made, free throw made, eld goal percentage, two point percentage, three point percentage, free throw percentage, assist, defensive rebound, offensive rebound, dan turnover. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis kriteria tersebut adalah metode Technique for Or- der Preferences by Similarity to an Ideal Solution. Solusi dari masalah yang ada disampaikan dalam bentuk sebuah sistem pendukung keputusan bernama Sistem Pemeringkatan Pemain (SI-PEMPEM). Sistem ini melakukan evaluasi performa pemain menggunakan metode TOPSIS yang hasilnya disa- jikan dalam bentuk peringkat. Evaluasi keluaran yang dihasilkan SI-PEMPEM dilakukan dengan uji korelasi terhadap metode Performance Index Rating dan peringkat dari liga. Data statistik per- tandingan dari dua klub yang berlaga di Indonesia Basketball League pada fase reguler digunakan sebagai objek ujicoba dan evaluasi. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hasil yang dikeluarkan oleh SI-PEMPEM memiliki korelasi kuat positif terhadap kedua metode pembandingnya.

Basketball is a popular sport that is widely competed competitively. One of the issues faced by a coach is how to determine the best athletes based on their performance. This study aims to develop a decision support system to determine the best player performance in basketball. The research methodology used in this research is the design science research method. There are ten criteria used, eld goal made, free throw made, eld goal percentage, two point percentage, three point percent- age, free throw percentage, assist, defensive rebound, offensive rebound, and turnover. The method used to analyze the criteria is Technique for Order Preferences by Similarity to an Ideal Solution method. Solutions to existing problems are presented in the form of a decision support system called the Player Rating System (SI-PEMPEM). This system evaluates the performance of players using the TOPSIS method whose results are presented in the form of ratings. Evaluation of the output produced by SI-PEMPEM is carried out by using a correlation test against the Performance Index Rating method and the ranking of the leagues. Game-related statistic from matches of two clubs that competed in the Indonesian Basketball League in the regular phase were used as the object of testing and evaluation. The correlation test results show that the results issued by SI-PEMPEM have a strong positive correlation to the two comparison methods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alghifari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kemungkinan investasi asing di klub sepakbola
Indonesia, sebagaimana yang sudah jamak dilakukan di liga-liga sepakbola Eropa,
mengingat Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi (host state)
terbesar bagi investor asing di berbagai sektor usaha, salah satunya adalah dalam
kepemilikan klub sepakbola profesional yang bernaung dibawah PT sebagai badan
hukumnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan normatifempiris
(socio legal) dengan menggunakan dasar teori legal positivism dari Hart dan
teori middle path dari M. Sornarajah. Hasil penelitian menyarankan bahwa investasi
asing dalam kepemilikan klub sepakbola di Indonesia berpotensi menimbulkan
masalah di kemudian hari karena tidak diatur secara jelas dalam DNI. Sebagai
konsekuensi, Indonesia sebaiknya mengkaji agar Revisi DNI selanjutnya juga
memasukkan bidang usaha klub sepakbola sebagai bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan.

ABSTRACT
This thesis discusses the possibility of foreign investment in Indonesian football club,
as is already done in the plural European football leagues, considering Indonesia is
one investment destination (host state), the largest foreign investor in various
business sectors, one of which is in possession professional football club who shelter
under the limited liability company as a legal entity. This study is a qualitative
research with normative-empirical approach (socio legal) using the basic theory of
legal positivism of Hart and middle path theory of M. Sornarajah. The results of the
study suggest that foreign investment in the ownership of football clubs in Indonesia
has the potential to cause problems in the future because it is not clearly regulated in
the negative list. As a consequence, Indonesia should review in order to further
revision of negative list also enter the field of business as a football club that is open
to the field of business requirements."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raul Arrafi Delfarra
"Penggunaan data sebagai dasar pengambilan keputusan menjadi hal yang sangat penting dilakukan di dunia olahraga saat ini dan biasa disebut dengan sports analytics. Bola basket menjadi salah satu olahraga yang sangat memanfaatkan hal tersebut untuk memperoleh informasi berharga yang dapat membantu memenangkan pertandingan. Keputusan-keputusan penting saat pertandingan berlangsung menjadi sangat bergantung pada hasil analisis data yang dilakukan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi performa tim adalah komposisi pemain yang bertanding. Saat ini, dunia bola basket, termasuk NBA yang merupakan liga basket terbesar di dunia yang ada di Amerika Serikat, masih menggunakan 5 posisi pemain tradisional sebagai salah satu hal yang mempengaruhi komposisi pemain. Hal tersebut sangat tidak efektif karena posisi tersebut sudah tidak dapat lagi menggambarkan peran dan cara bermain pemain ketika bertanding seiring berovolusinya para pemain bola basket. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan posisi baru untuk skema penyerangan yang sesuai dengan tipe pemain dan dapat menggambarkan dengan baik peran dan cara bermain pemain dalam skema penyerangan ketika bertanding. Metode clustering dengan algoritma Gaussian Mixture Model (GMM) dan K-Medoids digunakan untuk melakukan hal tersebut dengan mengelompokkan para pemain berdasarkan variabel-variabel yang berkaitan dengan skema penyerangan di olahraga bola basket. Penelitian ini berhasil menemukan kelompok-kelompok baru yang menyatukan para pemain dengan tipe permainan yang mirip dan lebih menggambarkan peran dan cara bermain para pemain ketika bertanding.

The use of data as a basis for decision making become very important in the world of sports today and is known as sports analytics. Basketball is a sport that really takes advantage of that to get valuable information that can help win matches. Important decisions during a game are very dependent on the results of the data analysis carried out. One of the important factor that can affect a team's performance is the composition of the players that play the game. Currently, the world of basketball, including the United States's NBA which is the largest basketball league in the world, still uses the 5 traditional player positions as one of the things that influence the composition of players. That is really ineffective because this position can no longer describe the roles and ways players play when competing as basketball players evolve. This study aims to produce new positions for attack schemes that suit the type of player and can well describe the roles and ways of playing players in attack schemes when playing in a game. The clustering method with the Gaussian Mixture Model (GMM) algorithm and K-Medoids is used for grouping the players based on variables related to the attack scheme in basketball. This research succeeded in finding new groups that identify players with similar game types and better describe the roles and ways of players play when competing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Syarafina
"Kemajuan pembangunan dalam berbagai bidang di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur ditandai dengan banyaknya pembangunan termasuk pembangunan jalur kereta api cepat. Sedangkan disisi lain pertumbuhan penduduk setiap waktunya juga sangat tinggi seringkali menimbulkan kelangkaan tanah. Pengadaan tanah juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang pengerjaannya dilakukan oleh Pemerintah atau instansi yang memerlukan tanah. Dalam pengadaan tanah dikenal konsep konsinyasi, yaitu suatu mekanisme penitipan ganti rugi yang dilakukan dengan permohonan penitipan kepada Ketua Pengadilan Negeri. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai konsep ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum serta perlindungan dan kepastian hukum dari lembaga konsinyasi terhadap ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian yuridis normatif dengan tipologi eksplanatoris. Dari hasil analisa diketahui bahwa permasalahan utama dalam kasus yang diangkat yaitu konsep ganti rugi dalam pembangunan bagi pengadaan tanah untuk kepentingan umum adalah ganti rugi harus mempertimbangkan kerugian fisik maupun non fisik. Hal ini didasarkan bahwa ganti rugi ini dilakukan untuk memberikan suatu kompensasi atas kerugian pemegang hak atas tanah yang kehilangan hak atas tanahnya karena dibebaskan untuk kepentingan umum. Lembaga konsinyasi dapat memberikan perlindungan sepanjang sudah tercapai kesepakatan antara pemegang hak atas tanah dengan panitia pengadaan tanah. Dalam proses pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, yang diperlukan yaitu hubungan hukum yang dihasilkan atas dasar musyawarah atas penetapan bentuk dan besaran ganti kerugian untuk kemudian dirumuskan dalam berita acara yang menjadikan sebagai bukti perlindungan dan kepastian hukum yang di dapat oleh warga terdampak

Development progress in various fields in Indonesia, especially in the infrastructure sector, is marked by a large number of developments including the construction of high-speed railways. On the other hand, population growth is also very high at any time, which often results in scarcity of land. Land acquisition is also one of the activities that can be carried out for the implementation of development for the public interest, the work of which is carried out by the Government or agencies requiring land. In land acquisition, the concept of consignment is known, which is a mechanism for custody of compensation carried out by requesting custody of the Head of the District Court. The issues raised in this study are regarding the concept of compensation in land acquisition for development for the public interest and protection and legal certainty from consignment agencies for compensation in land acquisition for public interests. The research method used is normative juridical research with explanatory typology. From the analysis, it is known that the main problem in the case raised, namely the concept of compensation in the development of land acquisition for the public interest, is that compensation must consider physical and non-physical losses. This is based on the fact that this compensation is made to provide compensation for the loss of land rights holders who have lost their rights to their land because they are released for public purposes. The consignment agency can provide protection as long as an agreement has been reached between the land rights holder and the land acquisition committee. In the process of implementing land acquisition for the public interest, what is needed is a legal relationship generated on the basis of deliberation on the determination of the form and amount of compensation to be formulated in an official report that serves as proof of protection and legal certainty obtained by affected residents"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lambe, Putri Tianda
"Latar belakang: Injuri dental dan orofasial merupakan salah satu injuri yang paling banyak terjadi akibat olahraga. Olahraga basket merupakan salah satu olahraga dengan tingkat resiko mengalami injuri yang tinggi dibanding olahraga lain. Walaupun begitu, penggunaan mouthguard oleh atlet basket masih dikatakan kurang sehingga prevalensi injuri dental dan orofasial menjadi tinggi. Berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, durasi bermain basket, sikap atlet, sikap pelatih, dan pengalaman cedera dapat mempengaruhi penggunaan mouthguard. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan mouthguard pada atlet basket di Indonesia.
Metode: Studi analitik observasional cross-sectional dengan metode convenience sampling dilakukan pada 283 atlet basket dengan menggunakan kuesioner secara daring. Analisis statistik meliputi uji univariat dan uji bivariat.
Hasil: Penggunaan mouthguard oleh atlet basket sebanyak 67,4%. 9% anak remaja dan 90,9% orang dewasa menggunakan mouthguard. 60,2% atlet perempuan dan 39,7% atlet laki-laki yang menggunakan mouthguard. Atlet dengan durasi bermain 1-10jam/minggu sebanyak 95,4% menggunakan mouthguard.
Kesimpulan: Penggunaan mouthguard oleh atlet basket di Indonesia belum bisa dikatakan baik, untuk itu harus didorong dengan faktorfaktor yang terkait juga. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistic antara jenis kelamin, usia, sikap atlet, dengan penggunaan mouthguard (p > 0,05). Selain itu, terdapat perbedaan bermakna secara statistic terhadap durasi bermain dan sikap lingkungan sekitar terhadap penggunaan mouthguard (p < 0,05).

Background: Dental and orocial injuries are among the most common injuries caused by exercise. Basketball is one of the sports with a high risk of injury compared to other sports. Even so, the use of mouthguard by basketball athletes is still said to be less so that the prevalence of dental and orofacial injury becomes high. Various factors such as age, gender, duration of basketball play, athlete's attitude, coach attitude, and injury experience can affect mouthguard use. This study aims to determine the factors that affect mouthguard use in basketball athletes in Indonesia.
Method: Cross-sectional observational analytical studies with convenience sampling methods were conducted on 283 basketball athletes using online questionnaires. Statistical analysis includes univariate tests and bivariate tests.
Result: Use of mouthguard by basketball athletes as much as 67.4%. 9% of adolescents and 90.9% of adults use mouthguards. 60.2% of female athletes and 39.7% of male athletes use mouthguards. Athletes with a duration of 1-10 hours / week as much as 95.4% using mouthguard.
Conclusion: The use of mouthguard by basketball athletes in Indonesia can not be said to be good, for it must be driven by related factors as well. There was no statistically meaningful difference between the athlete's gender, age, attitude, and the use of the mouthguard (p >0.05). In addition, there are statistically meaningful differences in the duration of play and the attitude of the surrounding environment towards the use of mouthguard (p < 0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>