Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Yulianto
"Pompa vakum mempunyai peranan yang penting dalam industri resin sintetik. Proses pemanasan dan pengadukan bahan baku resin yaitu pelarut dan zat terlarut dalam reaktor tertutup, akan menimbulkan uap. Aktivitas pompa vakum yang menghisap uap ini selanjutnya disebut proses dehidrasi. Beberapa material resin sintetik yang bersifat lengket dan higroskopis, menjadi tantangan dimana pompa vakum harus mencapai derajat kevakuman yang baik. Setelah empat tahun digunakan, proses produksi yang lama adalah fenomena yang tidak dapat diatasi meski telah dilakukan pemeliharaan prediktif dan preventif pada pompa vakum. Hipotesa awal penyebab menurunnya performa pompa vakum adalah terdapatnya endapan material yang menempel pada bagian dalam pompa yang menyebabkan kemacetan pompa dan adanya keausan part pompa. Sehingga disepakati untuk melakukan pemeliharaan breakdown yang sesuai dengan standar pabrik pembuat pompa. Pengukuran derajat kevakuman sebelum pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 15.1 kPa sehingga pompa LRVP tidak dapat mengaktifkan pompa MBP yang memerlukan derajat kevakuman Pirani Gauge 10 kPa. Pada kegiatan pembongkaran pompa, ditemukan fakta keausan pada bagian pompa LRVP - MBP dan adanya residu resin pada pompa LRVP - MBP. Pemeliharaan breakdown yang meliputi penggantian bagian pompa yang aus, pembersihan residu resin pada bagian pompa, dan penyesuaian clearence sesuai rekomendasi pabrik pompa saat perakitan kembali. Pengukuran derajat kevakuman setelah pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 0.1 kPa sehingga hal ini dapat diterima oleh pihak Industri sebagai penyelesaian masalah. Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan juga melekatnya Prinsip Dasar Catur Karsa dan Tuntunan Sikap Perilaku Sapta Dharma yang melekat pada Insinyur, diharapkan dapat menghasilkan karya yang inovatif dan kualitas yang prima.

Vacuum pumps have an important role in the synthetic resin industry. The process of heating and stirring the resin raw materials, namely solvents and solutes in a closed reactor, will produce steam. The activity of the vacuum pump which sucks in this steam is then called the dehydration process. Some synthetic resin materials are sticky and hygroscopic, making it a challenge for the vacuum pump to achieve a good degree of vacuum. After four years of use, the long production process is a phenomenon that cannot be overcome even though preventive and predictive maintenance has been carried out on the vacuum pump. The initial hypothesis that caused the decline in vacuum pump performance was the presence of material deposits attached
to the inside of the pump which caused pump congestion and wear of pump parts. So it was agreed to carry out breakdown maintenance in accordance with the pump manufacturer's standards. Measuring the degree of vacuum before breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 15.1 kPa so that the LRVP pump cannot activate the MBP pump which requires a Pirani Gauge vacuum degree of 10 kPa. During the dismantling of the pump, it was discovered that there was wear and tear on the LRVP - MBP pump parts and the presence of resin residue on the LRVP - MBP pump. Breakdown maintenance which includes replacing worn pump parts, cleaning resin residue on pump parts, and adjusting clearance according to the pump manufacturer's recommendations when reassembling. Measuring the degree of vacuum after breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 0.1 kPa so this can be accepted by the industry as a solution to the problem. The application of Health, Work Safety and Environmental aspects, as well as the implementation of the Basic Principles of Catur Karsa and the Sapta Dharma Behavioral Attitude Guidelines inherent in Engineers, are expected to produce work that is innovative and of excellent quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Indriyani Lestari
"ABSTRAK
Salah satu tujuan dalam kegiatan pemeliharaan mesin adalah meningkatkan dan menjaga nilai availability. Kegiatan tersebut merupakan hal penting untuk berlangsungnya proses di sebuah industri. Sehingga skripsi ini dibuat untuk membahas mengenai pencarian MTBF optimum suatu mesin di PT. XYZ yang dapat menghasilkan peningkatan availability. Mesin yang dibahas dalam penelitian ini adalah crusher line B karena memiliki breakdown yang paling tinggi di tahun 2015. Proses Optimasi dilakukan dengan menggunakan tool optquest di software crystal ball yang tingkat kepercayaannya diatur sebesar 90% dan iterasi sebanyak 1.000 kali. Dari proses optimasi, hasil MTBF optimum yang didapat memiliki nilai-nilai yang lebih besar dari MTBF yang dihitung secara manual di setiap bulannya. MTBF optimum tertinggi adalah sebesar 856,867 menit yang dapat digunakan sebagai dasar dari persiapan kegiatan preventive maintenance, sehingga dapat menjaga nilai availability mesin tersebut.

ABSTRACT
One of the goals in the maintenance of the machine is to increase and keep the availability. That is an important thing for the industry process. So that, this paper discusses about the search for the machine optimum MTBF in PT. XYZ that can give availability enhancement. Machine that is discussed in this study is the crusher line B because it has the highest breakdown in 2015. The optimization process is performed using optquest tool in the crystal ball software with the confidence level is set at 90% and as much as 1.000 times iteration. From the optimization process, the results obtained optimum MTBF that have values greater than manually calculated MTBF in every month. The highest MTBF optimum amounted to 856,867 minutes which can be used as a basis of preparation to perform preventive maintenance which has goal to keep the value of the machine availability."
2016
S64695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi perhitungan harga pokok produksi komponen pembangkit dan jaringan, Live Line Connector (LLC) yang diproduksi PLN-JP UPCTR berdasarkan metode perhitungan hasil penelitian Balai Pengembangan Industri Logam dan Mesin Bandung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa metode ini merupakan alat yang tepat bagi kegiatan usaha industri jasa perbengkelan karena menghasilkan suatu rumusan yang dapat mengukur setiap variabel biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi sejumlah pesanan tertentu. Rumusan penentuan tarif mesin per jam dari metode tersebut akan menjadi basis penentuan biaya pengerjaan produk. Satu hal lagi yang diperlukan untuk menghitung biaya pengerjaan pesanan dengan akurat adalah dengan menghitung waktu standar proses pada masing-masing mesin diperoleh nilai biaya pengerjaan. Selain itu dilakukan juga perhitungan kapasitas produksi, tarif upah, biaya perkakas, biaya overhead dan biaya material sebagai dasar untuk menghitung harga pokok produksi produk LLC per unit, yang selama ini harga pokok produksinya ditetapkan hanya berdasarkan anggaran. Berdasarkan perhitungan waktu standar diperoleh jam orang untuk pengerjaan 1 unit LLC adalah 21,62 menit dengan kapasitas produksi aktual dari proses pengerjaan LLC adalah 20 menit per hari. Berdasarkan waktu standar, kapasitas produksi, tarif mesin, tarif upah dan variabel biaya lainnya diperoleh nilai harga pokok produksi satu unit LLC sebesar Rp 60.220,50. Harga pokok produksi ini dapat ditekan sebesar Rp 24.421,78 dengan cara membeli salah satu komponen LLC, yaitu bolt dan dengan meningkatkan kinerja operator supaya nilai kapasitas produksinya ikut meningkat."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Triadi B.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srihartanti Cahyarini
"Perkembangan dunia industri dewasa, mendorong timbulnya persaingan yang ketat dalam menghadapi globalisasi yang akan datang. Agar dapat tetap eksis dalam persaingan tersebut, industri manufaktur maupun jasa perlu menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas produk atau pelayanannya. Dalam industri manufaktur khususnya, kualitas produk sangat dipengaruhi oleh kualitas proses produksi, dan salah satu faktor yang menentukan berhasilnya suatu proses produksi adalah kondisi optimal dari mesin-mesin yang dipakai dalam produksi. Salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan jaminan terhadap keberhasilan operasi sustu sistem adalah teknik kehandalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis parameter kehandalan mesin printing dan extruder yang memegang peranan pentind dalam keberhasilan proses pembuatan kemasan di PT X. Disamping itu juga digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui kombinasi dari kejadian kegagalan yang mempengaruhi kehandalan mesin. Untuk meningkatkan kehandalan kedua mesin, maka dibuat sebuah perencanaan pemeliharaan pencegahan berdasarkan hasil analisis kehandalan tersebut. Hasil akhir dari perencanaan tersebut yaitu berupa usulan kegiatan pemeliharaan dan jangka waktu kegiatan pemeliharaan untuk kedua mesin printing dan extruder."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S49872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophan Sophian
"Fungsi pemeliharaan haruslah dianggap sebagai bagian yang terintegrasi dari semua komponen yang ada pada sistem perusahaan, baik dalam rangka kegiatan operasi maupun pelayanan kepada konsumen. Untuk itu diperlukan adanya peningkatan kualitas kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan baik dari segi personil maupun sistem yang dikembangkan. Oleh karenanya diperlukan pembakuan sistem dan prosedur kerja secara menyeluruh sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih terorganisir dengan rapi dan dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Dalam sistem pemeliharaan yang dilaksanakan di Departemen Engineering PT Texmaco Jaya Pemalang, prosedur kerja yang ada untuk setiap kegiatan hanya mengacu pada pola kerja yang telah biasa dilaksanakan. Tidak adanya sistem dan prosedur yang baku dalam kegiatan pemeliharaan ini mengakibatkan kurang terstrukturnya pola kerja setiap teknisi dalam penanganan suatu masalah yang berkaitan dengan pemeliharaan. Di samping itu manajemen data yang ada, yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan pemeliharaan ini masih dilaksanakan secara manual dimana hal ini berakibat pada tingkat keefektifan waktu penyediaan informasi yang dibutuhkan.
Berkaitan dengan masalah tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk merancang sebuah sistem informasi manajemen pemeliharaan yang diarahkan kepada pelaksanaan TPM (Total Productive Maintenance) sebagai sarana dalam peningkatan kualitas pemeliharaan melalui penentuan standar sistem dan prosedur kegiatan pemeliharaan dengan mengacu pada kondisi yang telah ada. Selain itu sebagai pendukung penyediaan informasi yang dibutuhkan, maka dibuat pula sebuah manajemen database yang terkomputerisasi yang diharapkan mampu menjadi acuan dalam analisa kondisi pemeliharaan secara menyeluruh baik bagi teknisi maupun pihak menajemen perusahaan. Adapun pengolahan data dalam manajemen basis data yang dipakai pada skripsi ini adalah Microsoft Access 97 for Windows 95 dan sistem yang dirancang ini dibatasi hanya sampai tahap pengembangan.
Dengan adanya sistem informasi menajemen pemeliharaan yang dikembangkan ini, maka diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan pemeliharaan serta kualitas pelaksanaannya yang akhirnya akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan secara umum sehingga mampu bertahan dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artani Winahyu
"Rumah sakit sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional dituntut untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam hal ini rumah sakit memerlukan kesiapan sarana - prasarana yang berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terlaksana bila kegiatan pemeliharaan sarana - prasarana berjalan dengan efektif dan efisien.
Namun , dengan kondisi perekonomian saat ini, kegiatan pemeliharaan peralatan yang tepat sangat diperlukan agar beban biaya yang tinggi dapat ditekan serendah mungkin. Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan saran - prasarana, bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris, Tangerang mengalami hambatan dengan kurang berjalannya pemeliharaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan yang dikarenakan banyaknya permintaan akan perbaikan saran - prasarana yang ada. Demikian juga dengan tidak tercatatnya dengan baik, pelaksanaan perbaikan yang tidak terselesaikan dan kurang lancarnya komunikasi antar karyawan di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris.
Dengan latar belakang permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian dengan melakukan analisis terhadap sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris, sehingga dapat diberikan usulan - usulan upaya perbaikan sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris agar dapat berjalan efektif dan efisien.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang datanya didapat dari data primer dan data sekunder, di ambil langsung dari lokasi penelitian di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Tangerang, Hasil penelitian terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi sistem pemeliharaan rumah sakit terhadap hasil tersbut, dilakukan analisa dengan metode analisis komparatif saling membandingkan antara kondisi yang ada dan pustaka serta peraturan standar Departemen Kesehatan RI.
Disimpulkan dari hasil penelitian, bahwa kinerja sistem pemeliharaan rumah sakit Honoris belum berjalan maksimal karena hanyaknya perbaikan kurang maksimalnya kemampuan teknik karyawan, tidak ada program pelatihan yang berkaitan dengan teknik pemeliharaan, peralatan kerja yang kurang memadai. Tidak terdapatnya fasilitas ruang kerja dan prosedur kerja yang satu arah mengakibatkan bagian pemeliharaan hanya berperan pasif dalam pengadaan permintaan barang.
Sebagai saran adalah : diadakan pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan teknik yang melibatkan bagian lain, ikut sena dalam proses pengadaan material, mengelola gudang sendiri dibawah pengawasan gudang umurn. Secara operasional disarankan adanya pertemuan berkala dan teratur untuk melancarkan komunikasi antar karyawan, adanya pelatihan di rumah sakit, tersedianya ruang kerja serta bekerja sama dengan bagian purchasing dan gudang umum dalam alur pengadaan material.
Daftar bacaan : 15 ( 1985 - 2001 )

Hospital as an integral system in national health care system, must he given a good quality of health care. In this problem, the maintenance system must prepare the good condition of material that the hospital can give the customer a good serving of health care system.
Department of maintenance of Honoris hospital in activity to maintenance the material has faced the problem that the program has not well worked at the schedule time. Also the report system in maintenance department not well done at the several years and also the communication between the employees are not doing well.
With in the problem, the research has done with the analysis of the maintenance system, so the result can give the hospital management the way out to solve the problem. The design of the research is qualitative research with case studies, and the data is primer and also secondary data. The research location in maintenance department of honoris hospital, Tangerang. And the result from the research there are 4 (four) factor that influence the system.
The four factors are being comparison to the rules, guidance of Indonesian Health Department and literature and were related to the maintenance programs.
As the conclusion, the system was not work well because there are to many repair job of material, capability of the employee are not the same, tools and facilities are minimum and standard operating procedure in material buying are not include the maintenance department.
As suggestion in order to make the maintenance department going well, there training that related in technique capability of the employee, maintenance department also include of the standard procedure in material buying, and tools also facilities of maintenance are being well.
Bibliographies: 15 (1985 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharjo
"PT X adalah pemsahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu, dimana memiliki peralatan dan mesin -mesin yang berhubungan dengan produk makanan. Peralatan dan mesin-rnesin tersebut harus diperhatikan jangka waktu pemakaiannya agar biaya yang dikeluarkan untuk investasi mesin dan peralatan dapat dimanfaatkan sehemat mungkin dengan mcmperhatikan segi pemakaian yang ekonomis. Dalam penelitian ini obyek penelitian dilakukan terhadap mesin Seamer Angelus di PT X yang berfungsi sebagai pembuat kaleng susu untuk jenis Susu Kental Mania (SKM) 397 gram. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan adalah: pendahuluan, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penganalisaan terhadap pengolahan data. Untuk mengetahui waktu penggantian dari mesin Seamer Angelus ini dilakukan dengan mengetahui biaya operasi tahunan minimum, yaitu dengan metode aliran dana tahunan ekivalen uniform(EUAC), yang langkah-Iangkahnya adalah: menghitung biaya dcpresiasi, menghitung total biaya operasi tahunan (AC), menghitung biaya pengembalian modal tahunan (CR), dan terakhir adalah menghitung total biaya tahunan (EUAC) setelah AC dan CR diketahui. Dalam pengolahan data yang memakai jumlah periode (n) 15 tahun yang berdasarkan pada rencana pcrusahaan dalam penggantian mesin Seamer Angelus, akan tetapi setelah pnulis melakukan penelitian dan pengolahan data, didapat bahwa waktu penggantian mesin Seamer Angelus tersebut adalah pada tahun ke-8. Hasil penelitian di lapangan yang penulis lakukan, bahwa mesin Seamer Angelus tersebut masih diopcrasikan, walaupun umur pakainya saat ini sudah mencupai 26 tahun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kania
"Kegiatan pemeliharaan di dalam penelitian ini diartikan secara umum yaitu suatu kegiatan untuk perbaikan fasilitas umum agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pelaksanaan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang dengan melalui :
1. Pengamatan kondisi jalan di Kota Tangerang pada umumnya.
2. Mempelajari strategi pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.
3. Menganalisis manajemen pemeliharaan jalan di Kota Tangerang berdasarkan persepsi pengguna jalan.
Metodologi yang dipergunakan adalah analisis deskriptif, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai sesuatu obyek yang diteliti. Kemudian pendekatan analisis gap dipergunakan untuk memperoleh keputusan yang tepat berdasarkan ketentuan yang berlaku, selain itu dipergunakan pula analisis diagram kartesius untuk mengetahui letak atribut yang menyangkut pemeliharaan jalan berdasarkan skor penelitian yang dihasilkan dari nilai rata-rata jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Untuk perolehan data dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara dengan pihak yang terlibat dalam obyek penelitian).
Dengan melihat kondisi jalan, jumlah dan jenis kendaraan yang ada, dapat disimpulkan, untuk manajemen pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun demikian di dalam pelaksanaannya para pengguna jalan masih menganggap kinerja DPU Tangerang masih kurang. Hal, ini disebabkan karena kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan, yaitu : a) sarana/prasarana pemeliharaan jalan, b) keahlian dan pengalaman petugas, c) kerjasama dan tanggungjawab petugas, d)pengawasan pimpinan pada saat pelaksanaan kegiatan, dan e)waktu pelaksanaa yang tidak tepat.
Dari keadaan tersebut dapat diajukan beberapa saran untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, yaitu : a) dengan dana terbatas, diupayakan prioritas pelaksanaan kegiatan, b) meningkatkan keahlian dan kerjasama petugas, c) meningkatkan pengawasan yang dilakukan pimpinan, dan d) dilakukan klasifikasi dan pendataan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan, sehingga dapat diketahui dengan tepat daerah mana yang memerlukan pemeliharaan, perbaikan atau peningkatan jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nazifka Rizqy
"Value stream mapping adalah salah satu metode pada konsep lean manufacturing yang bertujuan untuk memetakan aliran nilai dan informasi para sebuah rangkaian proses. Bersamaan juga dengan metode waste relationship matrix, jenis-jenis waste pada peta aliran nilai data diidentifikasi sehingga dapat dimitigasi dengan value stream analysis tools yang sesuai. Riset ini bertujuan untuk menerapkan value stream mapping pada proses perawatan pompa sentrifugal yang merupakan komponen yang memiliki frekuensi perawatan terbesar. Setelah penerapan metode, jenis-jenis waste yang menjadi akar masalah dari proses perawatan pompa adalah motion, transportation, dan processing. Setelah dilakukan improvement, didapati lead time perawatan berkurang sebanyak 11.85%, cycle time perawatan berkurang sebanyak 11.55%, dan non-value-adding time berkurang sebanyak 27.00%.

Value stream mapping is one of the tools in the lean manufacturing concept that aims to map the value stream and information on a sequence of the process. Also using the waste relationship matrix method, types of waste on the value stream are identified so that it can be mitigated using the appropriate value stream analysis tool. This research aims to apply the value stream mapping method on centrifugal pump maintenance as it is the component with the greatest maintenance frequency. After the application, wastes that contribute the greatest to the pump maintenance problems are motion, processing, and transport. After an improvement, the lead time is reduced by 11.85%, cycle time is reduced by 11.55%, and non-value-adding time is reduced by 27.00%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>