Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Nur Aisyah
"Fenomena pembajakan konten digital masih banyak terjadi di Indonesia. Tindak pembajakan terutama platform OTT (over the top) selaku penyedia dan pencipta berbagai konten digital. Tulisan ini mengkaji pelaksanaan pencegahan pembajakan konten digital yang dilakukan oleh PT Vidio Dot Com melalui divisi Anti-Piracy mereka. Pengkajian dimulai dengan penerapan teori aktivitas rutin (routine activity theory) dalam memahami pembentukan divisi Anti-Piracy Vidio sebagai bentuk reaksi sosial informal. Pemahaman tentang modus operandi dan pertimbangan pelaku pembajakan konten dipahami melalui teori pilihan rasional (rational choice theory) yang juga menjadi bagian dari kajian terhadap kinerja divisi Anti-Piracy PT Vidio Dot Com yang dilakukan melalui pendekatan strategi pencegahan kejahatan situasional (situational crime prevention). Data yang digunakan dalam tulisan ini berupa data sekunder, yaitu berbagai artikel jurnal, dokumen, dan publikasi daring. Selain itu, terdapat juga dokumen Perusahaan dan data wawancara dengan beberapa anggota dari tim Anti-Piracy. Lebih lanjut lagi, analisis dalam tulisan ini akan secara khusus menerapkan 25 teknik pencegahan situasional melalui 5 kategori utamanya, yaitu increase the effort, increase the risk, reduce the rewards, reduce provocation, dan remove excuses. Hasil analisis menunjukkan bahwa divisi Anti-Piracy PT Vidio Dot Com telah menerapkan 4 dari 5 kategori utama dari 25 teknik pencegahan situasional.

The phenomenon of digital content piracy is still prevalent in Indonesia. Piracy is mainly committed by OTT (over the top) platforms as providers and creators of various digital contents. This paper examines the implementation of digital content piracy prevention by PT Vidio Dot Com through their Anti-Piracy division. The study begins with the application of routine activity theory in understanding the formation of Vidio's Anti- Piracy division as a form of informal social reaction. Understanding the modus operandi and considerations of content piracy perpetrators is understood through rational choice theory, which is also part of the study of the performance of the Anti-Piracy division of PT Vidio Dot Com, which is carried out through a situational crime prevention strategy approach. The data used in this paper is secondary data, namely various journal articles, documents, and online publications. In addition, there are also Company documents and interview data with several members of the Anti-Piracy team. Furthermore, the analysis in this paper will specifically apply 25 situational prevention techniques through its 5 main categories, namely increase the effort, increase the risk, reduce the rewards, reduce provocation, and remove excuses. The results of the analysis show that the Anti-Piracy division of PT Vidio Dot Com has implemented 4 out of 5 main categories of 25 situational prevention techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Wisnu Mauludino
"Penelitian ini akan membahas tentang mengapa mahasiswa asing yang belajar di Jepang memutuskan untuk belajar di Universitas Kyushu, Jepang. Dengan melalui internasionalisasi pendidikan tinggi, Universitas Kyushu telah menarik para mahasiswa asing untuk belajar di sana. Adapun para mahasiswa asing memiliki alasan-alasan tertentu tentang mengapa mereka memutuskan untuk belajar di universitas tersebut. Dengan menggunakan penelitian metode kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan kajian literatur untuk menganalisis keputusan para mahasiswa asing untuk belajar di sana dari sudut pandang embeddedness dan pilihan rasional (rational choice). Beberapa faktor seperti ketersediaan beasiswa, relasi dengan guarantor, biaya hidup yang murah, program studi yang berkualitas tinggi, lingkungan alam yang asri, dan kelengkapan fasilitas publik adalah beberapa alasan yang menarik para mahasiswa asing untuk belajar di sana. Mereka juga menerima saran dan bantuan dari hubungan pertemanan mereka yang mempengaruhi keputusan mereka untuk belajar di universitas tersebut.

This research will discuss why some foreign students studying in Japan decide to undergo their studies at Kyushu University. Thanks to the university's internationalization of higher education, Kyushu University has successfully attracted thousands of foreign students to study at the university. In this regard, foreign students have personal reasons for why deciding to study at the university. Using qualitative research methods, this research was conducted by way of interviews and a literature review to analyze the decisions of foreign students to study there from the perspective of embeddedness and rational choice. Factors such as the availability of scholarships, low cost of living, high-quality study programs, a well-preserved natural environment, and well-equipped public facilities are some of the reasons that attract foreign students to study there. They also receive recommendations and assistance from their colleagues (friends, academic supervisors, etc.) which influence their decision to study at the university."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Axel
"Pada bulan Agustus hingga Mei 2022, saya mengikuti program magang menjadi UX Reseach di PT Vidio Dot Com atau biasa dikenal dengan Vidio, perusahaan yang bergerak pada bidang OTT Streaming. UX Research di Vidio memiliki berbagai macam metode pengumpulan data salah satunya studi etnografi. Dalam satu kesempatan, saya dapat menggunakan studi etnografi pada salah satu proyek mandiri. Namun, pada proyek mandiri ini studi etnografi saya lakukan secara daring karena mengingat situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Proyek mandiri tersebut mengusung topik kebiasaan menonton, media sosial, dan pola berlangganan dengan subjeknya adalah pengguna Instagram. Metode pengumpulan data yang digunakan pada proyek mandiri adalah observasi melalui Instagram dan wawancara mendalam melalui Google Meet. Selama melakukan hingga selesai proyek mandiri timbul pertanyaan apa istilah etnografi secara daring yang paling sesuai dari pengalaman proyek mandiri yang saya lakukan. Ternyata, istilah yang paling mendekati adalah netnografi karena topik dan pengumpulan data proyek mandiri sesuai dengan definisi netnografi, yaitu studi tentang online community dan budaya online yang dimediasi oleh komputer atau ruang online. Dengan demikian, netnografi memungkinkan untuk dilakukan sebagai metode pengumpulan data oleh UX Researcher, namun pada pengalaman saya masih ada aspek teknologi dan beban kerja yang menjadi limitasi saat melakukan netnografi.

From August to May 2022, I participated in an internship program to become a UX Researcher at PT Vidio Dot Com or commonly known as Vidio, a company engaged in OTT Streaming. UX Research in Vidio has various data collection methods, one of which is ethnographic studies. On one occasion, I was able to use an ethnographic study on one of my independent projects. However, for this independent project, I did an online ethnographic study because I remember the ongoing COVID-19 pandemic situation. The independent project carries the topic of viewing habits, social media, and subscription patterns with the subject being Instagram users. The data collection method used in the independent project is observation through Instagram and in-depth interviews through Google Meet. During the completion of the independent project, the question arose as to what online ethnographic term was the most appropriate for my independent project experience. It turns out that the closest term is netnography because the topic and data collection of independent projects fit the definition of netnography, namely the study of online communities and online culture mediated by computers or online spaces. Thus, netnography is possible to be used as a data collection method by UX Researcher, but in my experience there are still technological aspects and workloads that become limitations when doing netnography."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lindra Yunita Putriani
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba menjelaskan alasan yang memotivasi anak bekerja di pertambangan emas ilegal di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat yang dilihat dari sudut pandang anak itu sendiri dengan menggunakan teori pilihan rasional Coleman. Yang dilakukan penelitian sebelumnya lebih banyak membahas mengenai alasan anak bekerja dilihat dari pandangan orang lain di luar dirinya. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih fokus pada alasan anak bekerja dari sudut pandang mereka, di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka bekerja karena keinginannya sendiri. Meskipun dipaksa oleh keadaan di luar diri mereka seperti ekonomi keluarga yang kurang sejahtera dan ketiadaan peran orang dewasa sebagai pencari nafkah utama. Melalui perhitungan keuntungan dan resiko pertambangan emas ilegal dianggap sebagai pilihan yang paling rasional bagi mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pada lima pekerja anak pertambangan emas ilegal di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Kata Kunci : Pekerja Anak, Pertambangan Emas Ilegal, Pilihan Rasional, Alasan Bekerja

ABSTRACT
This research attempts to give an explanation of the various reasons that motivate children to work in illegal gold mining industry in the District Sangir South Solok regency of West Sumatra Province. This study applies the rational choice theory to describe the children rsquo s motivation. If previous studies discuss about the reasons why children work depending on the external factors such as the economy and unemployed parents, this research is focused on the internal reasoning from the children rsquo s perspective. The results show that they were working for their own motivation, despite being forced by circumstances beyond themselves, coming from less economically prosperous family, and the weak of parents rsquo role as the source of income. Through the calculation of risk and benefits, working in the illegal gold mining industry is still regarded as the most rational choice for them. This case study applies qualitative method about five child labour in the illegal gold mining industry in the District Sangir, South Solok, West Sumatra Province. Data were collected through interviews and observations.Keywords Child Labor, Illegal Gold Mining, Rational Choice, Reason to Work"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Meilinda Triana
"Laut menjadi salah satu wilayah terjadinya kejahatan lintas negara. Kejahatan di laut yang paling sering terjadi adalah pembajakan kapal maupun penyanderaan awak kapal. Warga Negara Indonesia berulang kali menjadi korban penyanderaan ASG, salah satu kelompok ekstrem dari Filipina. Penyanderaan WNI tersebut disertai dengan permintaan sejumlah uang tebusan. Penyanderaan tersebut terjadi di Laut Sulu berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi dan Sabah. Penyanderaan WNI dengan tebusan perlu diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia sebagai bentuk ancaman keamanan di wilayah perbatasan juga mengancam keselamatan warga negara Indonesia. Sebagai upaya pencegahan maka Indonesia menginisiasi sebuah kerja sama bersama Filipina dan Malaysia. Kerja sama tersebut dikenal dengan nama Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMP Indomalphi) untuk meningkatkan keamanan maritim. Penelitian ini menggunakan konsep dan teori maritim piracy, kidnapping for ransom, keamanan maritim, dan kerja sama internasional. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian bahwa TMP Indomalphi adalah upaya Indonesia mencegah penyanderaan WNI di Laut Sulu. Kesimpulan penelitian ini adalah kerja sama TMP Indomalphi dianggap berhasil meningkatkan keamanan maritim dan mencegah penyanderaan WNI oleh ASG, walaupun masih perlu didukung dengan pembangunan ekonomi dan pendekatan sosial budaya.

The sea is one of the areas where transnational crimes occur. The most common crimes at sea are ship hijacking and taking hostage. Indonesian citizens have been repeatedly taken hostage by ASG, an extremist group from the Philippines. The hostage-taking of the Indonesian citizen was accompanied by a demand for a ransom. The hostage-taking took place in the Sulu Sea, directly adjacent to the Sulawesi and Sabah Seas. The Indonesian government needs to be aware of the hostage-taking of Indonesian citizens with a ransom as a form of security threat in border areas that also threatens the safety of Indonesian citizens. As a prevention effort, Indonesia initiated a cooperation with the Philippines and Malaysia. The cooperation is known as the Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMP Indomalphi) to improve maritime security. This study uses the concepts and theories of maritime piracy, kidnapping for ransom, maritime security, and international cooperation. The method used is descriptive qualitative research. The result of the research is that the Indomalphi TMP is Indonesia's effort to prevent Indonesian citizens from being held hostage in the Sulu Sea. The conclusion of this study is that the Indomalphi TMP cooperation is considered successful in improving maritime security and preventing Indonesian citizens from being held hostage by the ASG, although it still needs to be supported by economic development and a socio-cultural approach."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inastuhayu Paramagarjjita R.
"Tugas Karya Akhir ini membahas korupsi pengadaan barang/jasa dengan menggunakan studi kasus Djoko Susilo. Tulisan ini akan menganalisis tipologi korupsi dan faktor penyebab terjadinya korupsi dari studi kasus. Data diambil dari Putusan Kasasi Nomor: 537 K/Pid.Sus/2014 yang didapatkan dari website putusan.mahkamahagung.go.id dan hasil wawancara Majalah Tempo edisi 23 April 2012 yang berjudul “Simsalabim Simulator SIM”. Djoko Susilo yang saat itu menjabat sebagai Kakorlantas melakukan korupsi pada proyek pengadaan Driving Simulator SIM bersama dengan Budi Susanto dan rekan-rekan sesama polisi lainnya di Korlantas Polri. Kejahatan ini termasuk dalam jenis kejahatan procurement fraud dan juga dapat dikategorikan sebagai korupsi polisi jenis direct criminal activity serta korupsi politik atau tingkat tinggi. Berdasarkan Fraud Diamond Theory, procurement fraud dalam kasus ini terjadi karena adanya pressure dari teman dan juga obedience pressure dari atasan. Selain itu, peluang (opportunity) juga tercipta dari buruknya kontrol Itwasum Mabes Polri dalam proses audit. Rasionalisasi (rationalization) juga dilakukan oleh para pelaku. Kapabilitas (capability) dari Djoko Susilo yang memiliki jabatan dan pangkat yang tinggi juga menjadi faktor penting terjadinya fraud. Selain itu, berdasarkan Rational Choice Theory, para pelaku sudah menimbang keuntungan dari suap dan kerugian potensi tertangkap sebelum melakukan kejahatan fraud ini. Pelaku juga menggunakan teknik netralisasi untuk membenarkan tindakannya.

Tugas Karya Akhir ini membahas korupsi pengadaan barang/jasa dengan menggunakan studi kasus Djoko Susilo. Tulisan ini akan menganalisis tipologi korupsi dan faktor penyebab terjadinya korupsi dari studi kasus. Data diambil dari Putusan Kasasi Nomor: 537 K/Pid.Sus/2014 yang didapatkan dari website putusan.mahkamahagung.go.id dan hasil wawancara Majalah Tempo edisi 23 April 2012 yang berjudul “Simsalabim Simulator SIM”. Djoko Susilo yang saat itu menjabat sebagai Kakorlantas melakukan korupsi pada proyek pengadaan Driving Simulator SIM bersama dengan Budi Susanto dan rekan-rekan sesama polisi lainnya di Korlantas Polri. Kejahatan ini termasuk dalam jenis kejahatan procurement fraud dan juga dapat dikategorikan sebagai korupsi polisi jenis direct criminal activity serta korupsi politik atau tingkat tinggi. Berdasarkan Fraud Diamond Theory, procurement fraud dalam kasus ini terjadi karena adanya pressure dari teman dan juga obedience pressure dari atasan. Selain itu, peluang (opportunity) juga tercipta dari buruknya kontrol Itwasum Mabes Polri dalam proses audit. Rasionalisasi (rationalization) juga dilakukan oleh para pelaku. Kapabilitas (capability) dari Djoko Susilo yang memiliki jabatan dan pangkat yang tinggi juga menjadi faktor penting terjadinya fraud. Selain itu, berdasarkan Rational Choice Theory, para pelaku sudah menimbang keuntungan dari suap dan kerugian potensi tertangkap sebelum melakukan kejahatan fraud ini. Pelaku juga menggunakan teknik netralisasi untuk membenarkan tindakannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adlini Ilma Ghaisany Sjah
"Al Shabaab, sebuah insurgensi di Somalia dengan tujuan utama yang nasionalis (selain tujuan transnasionalis dan Islami), membuat keputusan untuk bekerjasama dengan Al Qaeda pada tahun 2008. Keputusan tersebut sangat kontras dengan perilaku Al Shabaab sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan mengungkap faktor-faktor di balik keputusan Al Shabaab, dengan menggunakan metode process-tracing secara retrospektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deklarasi unifikasi Al Shabaab-Al Qaeda pada Agustus 2008 terjadi karena rangkaian peristiwa yang berdasarkan pada tiga faktor berikut: (1) Realisasi ideologi Salafi, (2) Perubahan pemimpin, dan (3) Ketidakmampuan Al Shabaab untuk menstabilkan kondisi kekerasan yang memburuk di Somalia.

Al Shabaab, a Somalian insurgency with predominantly nationalistic causes (alongside transnationalistic and Islamic preferences) made the choice to fight on behalf of Al Qaeda in 2008. The decision to do so contrasted with how Al Shabaab behaved previously, indicating that there were some serious changes either internally or externally. This study aims to uncover factors that contributed to Al Shabaab‟s decision through the use of process-tracing in retrospective.
The results show that Al Shabaab‟s declaration of unification with Al Qaeda in August 2008 was brought about a series of events that traced back to three core factors: (1) The realization of a Salafi ideology, (2) The shift to a radical leadership, and (3) The inability of Al Shabaab to manage the increasingly violent Somalian situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faris Darmawan
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai strategi pencegahan pembajakan pesawat terbang di wilayah Indonesia. Pembajakan pesawat merupakan salah satu aksi kejahatan yang mengancam keamanan penerbangan. Beberapa kasus pembajakan pesawat berakhir tragis dengan hilangnya ratusan nyawa seperti yang terjadi pada tragedi 9/11 di Amerika Serikat. Indonesia juga tak luput pernah pernah sekali mengalami pembajakan pesawat pada tahun 1981 pada pesawat Garuda Indonesia dilakukan oleh kelompok Komando Jihad. Melihat berbagai fenomena kejahatan pembajakan pesawat yang terjadi di seluruh dunia, penulis melihat bahwa pembajakan pesawat menjadi ancaman keamanan penerbangan yang nyata termasuk di Indonesia. Dengan adanya ancaman tersebut Indonesia memerlukan strategi pencegahan kejahatan pembajakan pesawat terbang yang bisa diterapkan secara nasional. Dalam artikel ini penulis menggunakan routine activity theory dalam menganalisis unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kejahatan pembajakan pesawat terbang dari analisa crime triangle. Selain menggunakan routine activity theory, penulis juga menggunakan pendekatan situational crime prevention dalam menyusun strategi pencegahan kejahatan terhadap pembajakan pesawat. Pendekatan situational crime prevention digunakan dalam mengkaji peraturan-peraturan penerbangan di Indonesia yang berhubungan dengan pencegahan pembajakan pesawat.

ABSTRACT
This article discusses the prevention strategies against aircraft hijacking in Indonesian territory. Aircraft hijacking is one of the crimes that threaten aviation security. Several cases of aircraft hijacking ended tragically with hundreds of casualties as happened in 9 11 tragedy in the United States. Indonesia also had experienced aircraft hijacking in 1981 on Garuda Indonesia flight by Komando Jihad group. Seeing the various phenomenon of aircraft hijacking happening around the world, the author sees that aircraft hijacking becomes a security threat that is being included in Indonesia. With this threat, Indonesia needs a prevention strategy against aircraft hijacking in which it can be done nationally. In this article the author uses a routine activity theory approach to analyze elements that cause the crime of plane hijacking from crime triangle analysis. In addition to using the theory of routine activities, the author also uses situational crime prevention approach to making crime prevention strategy against aircraft hijacking. Situational crime prevention approach used to analyze flight regulations in Indonesia related to aircraft hijacking prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenius Wisnu Aji Patria Perkasa
"ABSTRAK
Pembajakan digital telah dianggap sebagai tindakan yang lumrah dan sering terjadi di dalam masyarakat. Terlepas dari sekian banyaknya penelitian yang membahas mengenai pembajakan digital, penelitian dengan perspektif korban masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan perspektif lainnya. Tugas Karya Akhir ini memiliki tujuan untuk meneliti mengenai dampak dan respon yang dimiliki oleh korban pembajakan digital. Dengan menggunakan konsep victim cost, penulis berusaha memahami hal-hal yang dikorbankan oleh seorang content creator hingga kerugian apa yang harus ditanggung oleh mereka. Dilengkapi dengan konsep individual response yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana respon dan reaksi para content creator terhadap pembajakan digital yang dialaminya. Kedua konsep ini digunakan untuk membantah pemahaman umum yang mengatakan bahwa pembajakan digital merupakan kejahatan tanpa korban karena faktanya content creator mengalami kerugian tertentu.

ABSTRACT
Digital piracy has been considered as a common thing and commonly practiced in society. Apart from many studies that discuss digital piracy, research with a victim perspective is still less compared to other perspectives. The objective of this study is to examine the impact and response from victims of digital piracy. By using the concept of victim cost, author tries to understand things that are sacrificed by a content creator to what loss must be borne by them. Equipped with the concept of individual response that can be used to find out how their responses and reactions to digital piracy they experience. Both of these concepts are used to refute the general understanding that digital piracy is a victimless crime due to the fact that content creators suffer certain losses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Wulantami
"Di tengah semakin tingginya jumlah perempuan masuk ke ranah publik, muncul fenomena arus balik, yakni perempuan yang memilih berkarir sebagai ibu rumah tangga meski mereka telah mencapai gelar sarjana. Berbagai kajian menunjukkan bahwa keputusan perempuan menjadi ibu rumah tangga lebih didasarkan pada alasan kecukupan ekonomi, pengasuhan anak, dan atau tuntutan suami. Rasionalitas seringkali hanya dilekatkan pada perempuan berpendidikan tinggi yang menjadi wanita karir atau bekerja di sektor publik. Namun pada artikel ini membahas rasionalitas pilihan sarjana perempuan menjadi ibu rumah tangga, dengan menganalisis keputusan mereka berbasis perhitungan cost and reward serta Comparison Alternative (CA, Artikel ini mengulas keputusan perempuan bergelar sarjana menjadi ibu rumah tangga sebagai pilihan rasional. Kasus yang dipaparkan dikaji melalui metode kualitatif (wawancara mendalam dan observasi) terhadap empat perempuan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga.
While of increasing women to choose participating in public sphere as there is a greater chance of education and job opporunity. However, there is an indication that some women tend to work as housewives although they have earned a higher degree of education. In previous researches, women chose to become housewife because of economical sufficiency, children and also husband. Higher rationality is usually regards that women with higher education could attain career or work in the public sector. But, the purpose of this research is to describe the rationality of female graduates who chose to work as housewives. By analizing the cost and rewards which is accompanied by comparison alternative (CA) analysis, this research explains the rational choice of female graduates who later work as housewives. The method in this research uses qualitative approach, having in-depth interview and observation towards four housewives whom are bachelor graduates.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>