Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rey'han Prahandyasmara
"Mahasiswa praktik klinik di Rumah Sakit sering menghadapi tuntutan jadwal yang padat dan stress. Siklus tidur dan perilaku makan yang sehat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mahasiswa praktik klinik di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kronotipe dan perilaku makan pada mahasiswa keperawatan saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain penelitian yaitu cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sejumlah 57 mahasiswa. Variabel diukur dengan Morningness-Eveningness Questionnaire (MEQ) dan Sakata’s Eating Behaviour. Pengujian statistik menggunakan uji chi square yang didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kronotipe dengan perilaku makan pada mahasiswa keperawatan saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit (p=0,792> α=0,05). Mahasiswa diharapkan dapat mengatur manajemen diri yang baik pada saat berpraktik dengan tetap memperhatikan kronotipe (waktu tidur-bangun) dan kualitas perilaku makan.

Clinical students in hospitals often face demanding schedules and stress. Healthy sleep cycles and eating behaviors play an important role in maintaining the health and well-being of clinical students in hospitals. This study aims to see the relationship between chronotype and eating behavior in nursing students while undergoing clinical practice in hospitals. This study used a quantitative observational analytic approach with a cross-sectional research design. Sampling using purposive sampling technique with a sample of 57 students. Variables were measured by Morningness Eveningness Questionnaire (MEQ) and Sakata's Eating Behavior. Statistical testing using the chi square test found that there was no significant relationship between chronotype and eating behavior in nursing students while undergoing clinical practice in the hospital (p=0.792> α=0.05). Students are expected to be able to organize good self-management when practicing while still paying attention to chronotype (sleep-wake time) and the quality of eating behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Listia Sarini
"Tingginya tingkat stres saat praktik klinik menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku makan kurang baik dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan perilaku makan mahasiswa FIK UI saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan 171 sampel diambil secara stratified random sampling pada dua tingkatan mahasiswa praktik klinik. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner Perceived Stress Scale modifikasi dari Sheu,et.al 1997 dan Sakata rsquo;s Eating Behaviour. Analisis penelitian ini menggunakan uji t-test independen dan chi-square. Didapatkan hasil yang menunjukan adanya hubungan bermakna antara tingkat stres praktik klinik dengan perilaku makan. Didapatkan pula perbedaan yang bermakna antara stres pada mahasiswa program profesi Ners dengan S1 Reguler. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa dapat mengatur manajemen stres agar tidak berdampak buruk pada perilaku makan.

Stress during clinical practice is one factor cause bad eating behaviour. It will bring bad effect for health and influence quality of life. This research aim to identify relation between level stress and eating behaviour of nursing student during clinical practice. The design of this research is cross sectional wich conducted toward 171 sample and using stratified random sampling methods for two level of nursing student. The data collection research using instrument in the form of questionnaire that is Perceived Stress Scale modified by Sheu, et.al 1997 and Sakata's Eating Behaviour. The analyzed of this research use chi square and anova. The result showed that there was differentiation stress between student in academic's level and profesional Ners's level p 0,001 dan 0,05 , also there was relationship between level of stress and eating behaviour during clinical practice p 0,001 dan 0,05. So, student necessary to manage their stress and avoid from bad impact in eating behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Rahmah Suri
"Stigma mengenai pasien dengan gangguan jiwa mampu menimbulkan terjadinya ansietas dan dapat mempengaruhi kinerja mahasiswa keperawatan saat melakukan praktik klinik. Ansietas dapat ditangani dengan cara memiliki efikasi diri yang tinggi agar dapat melakukan kegiatan yang akan dijalani dengan baik. Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional dan bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan tingkat ansietas mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Jumlah responden adalah 107 mahasiswa yang dipilih dengan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu mahasiswa D3 dan S1 Profesi atau Ners, mahasiswa keperawatan yang melakukan praktik klinik dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa, dan mahasiswa yang bersedia menjadi responden. Instrumen yang digunakan adalah General Self Efficacy dan Hamilton Anxiety Rating Scale. Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik dengan nomor surat S-197/UN2.F12.D1/PDP.04.04/2022. Adapun analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat berupa Uji One Way Anova. Berdasarkan analisis data univariat didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa berusia dewasa awal, berjenis kelamin perempuan, dan memiliki tingkat pendidikan D3. Efikasi diri yang terjadi pada responden dalam penelitian ini yaitu cenderung tinggi tanpa memiliki ansietas atau normal. Berdasarkan uji One Way Anova didapatkan bahwa nilai p value adalah 0,000. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan tingkat ansietas mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa dapat meningkatkan efikasi diri atau keyakinan diri sehingga dapat meminimalkan perasaan cemas ketika dihadapkan langsung dengan pasien untuk memberikan asuhan keperawatan saat praktik klinik. Penelitian lebih lanjut yang menghubungkan kondisi lingkungan dengan tingkat ansietas saat praktik klinik pada mahasiswa keperawatan disarankan.

Stigma regarding patients with mental disorders can cause anxiety and can affect student sleep performance when doing clinical practice. Anxiety can be handled by having high self-efficacy in order to carry out the activities that will be carried out well. The study was conducted with a cross sectional method and aimed to determine the relationship between self-efficacy and anxiety levels of nursing students who are practicing clinically in dealing with patients in psychiatric hospitals. The number of respondents was 107 students who were selected using a non-probability sampling technique, namely purposive sampling based on inclusion criteria, namely D3 and S1 Professional or Nurse students, nursing students who did clinical practice in dealing with people with mental disorders in mental hospitals, and students who were willing to become respondents. The instruments used are General Self Efficacy and Hamilton Anxiety Rating Scale. This research has been declared to have passed the ethical test with letter number S-197/UN2.F12.D1/PDP.04.04/2022. The data analysis carried out is univariate analysis and bivariate analysis in the form of One Way Anova Test. Based on univariate data analysis, it was found that most of the students were in early adulthood, female, and had a D3 level of education. The self-efficacy that occurred in the respondents in this study tended to be high without having anxiety or being normal. Based on the One Way Anova test, it was found that the p value was 0.000. The results of this study indicate that there is a relationship between self-efficacy and anxiety levels of nursing students who are practicing clinically in dealing with patients in psychiatric hospitals. This study recommends that students can increase self-efficacy or self-confidence so as to minimize feelings of anxiety when confronted directly with patients to provide nursing care during clinical practice. Further research that relates environmental conditions to the level of anxiety during clinical practice in nursing students is recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfil Laili Murni
"Kecerdasan emosional pada mahasiswa keperawatan merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan perilaku caring. Caring merupakan inti dalam ilmu keperawatan. Perilaku caring dibentuk sejak seseorang memasuki pendidikan keperawatan dan dilatih dengan pengalaman klinik. Penelitian ini meneliti hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring mahasiswa yang sudah praktik klinik fakultas keperawatan di Depok. Teknik pengambilan sampel menggunakan propotionate stratified random sampling dengan sampel yang didapat sebanyak 235 mahasiswa keperawatan. Instrumen yang digunakan Trait Emotional intelligence Questionnare-short form (TEIQue-SF) untuk kecerdasan emosional, dan perilaku caring disusun dari kuesioner the caring reflective behavior index dan kuesioner peer group caring interaction scale. Kedua instrumen telah diuji kembali validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian didapatkan kecerdasan emosional mahasiswa tinggi (52,3%) dan perilaku caring baik (54,5%). Hasil uji hubungan didapatkan korelasi positif antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring (p<0,0001; r=0,291) yang berarti adanya hubungan signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring mahasiswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan mayoritas mahasiswa keperawatan yang sudah praktik klinik fakultas keperawatan di Depok mayoritas memiliki kecerdasan emosional tinggi, cenderung memiliki perilaku caring yang baik 68,3%.

Emotional intelligence in nursing students is important because it is related to caring behavior. Caring is the core of nursing science. Caring behavior is formed since a person enters a nursing education and is trained with clinical experience. This studied examines the relationship between emotional intelligence and caring behavior of students in clinical practice at the nursing faculty in Depok. The sampling technique used was proportional stratified random sampling with a total sample of 235 nursing students. The instrument used is the Trait Emotional Intelligence Questionnare-short form (TEIQue-SF) for emotional intelligence, and caring behavior consists of a reflective caring behavior index questionnaire and a peer group caring interaction scale questionnaire. Both instruments have been retested for validity and reliability. The results showed that the students' emotional intelligence was high (52.3%) and caring behavior was good (54.5%). The results of the relationship test showed that there was a positive relationship between emotional intelligence and caring behavior (p<0.0001; r=0.291), which means that there was a significant relationship between emotional intelligence and student caring behavior. The results of the study concluded that most nursing students who did clinical practice at the nursing faculty in Depok had high emotional intelligence, tended to have good caring behavior 68.3%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nisa Aprilya
"

Komunikasi terapeutik merupakan bagian penting dalam keberhasilan asuhan keperawatan. Mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat dituntut untuk memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi penerapan teknik komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Desain penelitian menggunakan deskriptif cross-sectional dengan total sampel sebesar 263. Sampel diambil berasarkan teknik stratified random sampling dan random sampling pada tiga universitas terakreditasi A di area Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51% telah menerapkan fase komunikasi terapeutik dengan baik dan 50,6% telah menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan baik. Penelitian mendapakan kesimpulan bahwa masih terdapat lebih dari 40% mahasiswa keperawatan tingkat akhir yang memiliki komunikasi terapeutik kurang, sehingga diperlukan perubahan strategi pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan komunikasi terapeutik mahasiswa. 

 

 


Therapeutic communication is an essential part of successful nursing care. Nursing students, as prospective nurses, are required to have therapeutic communication skills. The purpose of this study is to identify the implementation of therapeutic communication techniques in undergraduate nursing students. The study design used a descriptive cross-sectional with a total sample of 263. Samples were taken based on stratified random sampling and random sampling techniques at three universities around Jakarta. The results showed that 51% had applied the therapeutic communication phase well, and 50,6% had applied the therapeutic communication technique well. The study concluded that there are still more than 40% of undergraduate nursing students who have less therapeutic communication, so it is necessary to change learning strategies to improve students therapeutic communication skills.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avisa Ayunda Tionika
"Kejadian cedera jarum suntik pada mahasiswa keperawatan masih sering terjadi, namun banyak yang enggan melaporkannya. Rendahnya efikasi diri serta perbedaan kesiapan mahasiswa di berbagai tempat turut meningkatkan risiko cedera dan dampak negatif secara biologis maupun psikososial. Penelitian ini bertujuan agar teridentifikasinya hubungan efikasi diri dengan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini melibatkan 236 responden terdiri dari mahasissa D3 Keperawatan, S1 Keperawatan Reguler, dan S1 Keperawatan Ekstensi. Metode penelitian yang di gunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen pada penelitian ini menggunakan GSES pada variabel efikasi diri dan SORT pada variabel kesiapan. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis data yang digunakan berupa uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik dengan kekuatan pengaruh yang tidak terlalu kuat (p<0,006). Peningkatan efikasi diri dan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik penting untuk dilakukan pada standar operasional prosedur dalam pencegahan cedera jarum suntik.

Needlestick injuries among nursing students are still common, but many are reluctant to report them. Low self-efficacy and differences in student readiness in various places increase the risk of injury and negative biological and psychosocial impacts. This study aims to identify the relationship between self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries in nursing students. This study involved 236 respondents consisting of D3 Nursing, S1 Regular Nursing, and S1 Extension Nursing students. The research method used is descriptive correlative with a cross-sectional approach. The instruments in this study used GSES on the self-efficacy variable and SORT on the readiness variable. The sampling technique used was stratified random sampling. Data analysis was used in the form of a chi-square test. The results showed that there was a relationship between self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries with a not too strong influence (p<0.006). Improving self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries is important to be carried out on standard operating procedures in the prevention of needlestick injuries. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kristianto
"Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang paling banyak ditemukan dan merupakan gangguan jiwa berat yang reaksi psikotik mempengaruhi berbagai fungsi dari individu, termasuk pola pikir, komunikasi serta menginterpretasikan realitas, menunjukkan emosi dan perilaku yang tidak dapat diterima secara rasional. Pada residen skizofrenia yang menggunakan zat terlarang sangat berpotensi menimbulkan perilaku kekerasan yang dapat berakibat pada diri sendiri dan orang lain.
Hasil intervensi selama 3 minggu dengan 6 kali pertemuan menggunakan teknik relaksasi napas dalam dapat menurunkan keinginan untuk melakukan perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia paranoid dengan penyalahgunaan NAPZA. Asuhan keperawatan pada residen risiko perilaku kekerasan di RSKO Jakarta perlu ditingkatkan sesuai standar guna mencegah terjadinya perilaku kekerasan.

Schizofrenia is psychiatric disorder most commonly found and is a severe mental disorder that affect a variety of function pshycotic reactions of individuals, mindset functions, communications and interpreting reality, shows emotions and unacceptable behavior and rational. The resident schizofrenia who use illicit subtances are potentially foster violent behavior that can result in self and others.
Result of the intervention for 3 weeks with 6 sessions using deep breathing relaxation techniques can reduce the desire to determine violent behavior in patients with paranoid schizofrenia with psychotropic drug abuse alcohol and other addictive subtances. residents of nursing care on the risk of violent behavior in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta should be increased according to standart in order to prevent the occurance of violent behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firasti Wahyu Saputri
"Fenomena phubbing menjadi isu sosial yang mewabah di era digitalisasi. Perilaku phubbing tidak sejalan dengan caring yang menjadi fundamental dalam keperawatan. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui hubungan antara phubbing dan caring dalam keseharian mahasiswa keperawatan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan instrumen penelitian Generic Scale of Phubbing dan Peer Caring Measurement yang diberikan kepada responden sebanyak 94 mahasiswa program sarjana keperawatan terpilih dari dua universitas di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perilaku phubbing dengan caring pada responden (p <0,001) serta phubbing berpengaruh signifikan terhadap caring dalam keseharian responden. Oleh karena itu, penting untuk mampu bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi dan perlu untuk mengembangkan caring dalam keseharian khususnya bagi mahasiswa keperawatan.

The phenomenon of phubbing has become a widespread social issue in the era of digitization. Phubbing behavior is inconsistent with the fundamental principle of caring in nursing. This research aims to determine the relationship between phubbing behavior and caring in the daily lives of nursing students. The study design is cross-sectional, employing the Generic Scale of Phubbing and Peer Caring Measurement instruments given to 94 nursing undergraduate students selected from two universities in Jakarta. The research results indicate a significant negative relationship between phubbing behavior and caring among the respondents, as well as a significant influence of phubbing on caring in respondents’ daily lives. Therefore, it is important to exercise wisdom in utilizing technology and to develop caring behaviors in daily life, especially for nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Yosefine Julia Agatha
"Makan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Aktivitas makan akan membentuk pola makan dalam kehidupan sehari-hari individu. Indeks massa tubuh IMT berperan dalam penentuan status gizi individu. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan uji Spearman ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan mahasiswa dengan IMT.
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 mahasiswa reguler angkatan 2016 yang ditentukan berdasarkan simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Food Recall 24 Hours untuk menghitung jumlah makanan dan Food Frequency Questionnaire untuk tingkat keseringan makan diikuti pengukuran berat dan tinggi badan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis makanan, jumlah konsumsi energi dan protein, dan frekuensi makan dengan IMT p=0,408-0,791; ?=0,05 . Disarankan diadakan edukasi dan manajemen terkait pola makan yang baik sesuai kebutuhan sehingga kebutuhan gizi harian mahasiswa dapat terpenuhi.

Eating food is human basic needs that must be fulfilled. This activity will make an eating pattern in daily human life. Body mass index is one of the indicator for individual's nutrition status. This correlation descriptive study with cross sectional approach using the spearman test aimed to determine the relationship between eating pattern and BMI of nursing student.
The number of samples in this study were 60 students that determined based on simple random sampling. Instrument that used in this research are Food Recall 24 Hours to collect amount of food consumption and Food Frequency Questionnaire for food consumption frequency, followed by weighing and measuring height.
The result of this study indicated that there was no significant correlation between types of food, the amount of energy and protein consumption, and eating frequency with BMI p 0,408 0,791 0,05. It is recommended to make an education and management about eating pattern that good enough to fulfill the daily students need of nutrition in a day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Asmoro
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi chronotype dan prevalensi mengantuk berlebihan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI, serta mengetahui hubungan antara chronotype dan mengantuk berlebihan. Pada studi case-control ini, 149 orang mahasiswa mengisi 2 kuesioner yaitu Reduced Morningness-Eveningness Questionnaire dan Epworth Sleepiness Scale. Kemudian data dianalisis menggunakan Chi-square test. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara chronotype dan mengantuk berlebihan. Kebanyakan mahasiswa tidak termasuk chronotype manapun 54.4, terdapat lebih banyak tipe pagi 26.2 dibanding tipe malam 19.5. Prevalensi mengantuk berlebihan sangat tinggi 57. Penelitian ini tidak menemukan hubungan bermakna antara chronotype dan mengantuk berlebihan. Juga didapatkan bahwa prevalensi mengantuk berlebihan sangat tinggi, terutama pada mahasiswa tingkat pertama dan berusia lebih muda.

The objective of this study is to observe the distribution of chronotypes and prevalence of daytime sleepiness in medical students in Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI, and to observe the relationship between chronotype and daytime sleepiness. In this case control study, 149 students answered two different questionnaires the Reduced Morningness Eveningness Questionnaire and Epworth Sleepiness Scale. The data was analyzed using a Chi square test. There was no statistical significance between chronotype and daytime sleepiness. Most students were neither chronotype 54.4, and there were more morning type 26.2 compared to evening type 19.5. The prevalence of excessive daytime sleepiness is high 57. This study did not find a significant association between chronotype and daytime sleepiness. This study also observed a higher prevalence of excessive daytime sleepiness, especially among the first year and younger students. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>