Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadiyah Fairuz Zahirah
"Pembangunan di Indonesia selama ini cenderung terfokus di Pulau Jawa, sehingga menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial yang signifikan antara wilayah. Namun, ada strategi yang menjanjikan, yaitu pembangunan sosial daerah. Uniknya, pembangunan di setiap daerah harus adaptif, mempertimbangkan atribut lokal seperti tantangan, regulasi, dan sumber daya manusia. Di sinilah peran Think Policy Local Shapers hadir yang berkomitmen untuk memajukan pembangunan sosial di daerah melalui pengembangan kepemimpinan. Penelitian mengenai program pengembangan kepemipinan lokal pada keilmuan Kesejahteraan Sosial masih terbatas. Penelitian studi deskriptif dalam pendekatan kualitatif ini menemukan bahwa program ini fokus pada tiga area pembangunan sosial: (a) peningkatan kapasitas penggerak daerah, (b) penguatan komunitas, dan (c) intervensi. Think Policy Local Shapers juga menerapkan pendekatan adaptif, memfasilitasi peserta melalui berbagai program seperti coaching, mentoring, dan sesi berbagi. Dengan demikian, program ini memperkuat manajemen adaptif dan adaptasi komunitas. Rekomendasi penelitian: Think Policy Local Shapers dapat memaksimalkan potensi di setiap area intervensi, sehingga peserta dapat merasakan manfaat berkelanjutan dan mendukung pembangunan sosial di wilayah masing-masing.

In Indonesia, development has predominantly focused on Java Island, resulting in significant economic and social disparities between regions. However, there is a promising strategy: local social development. Interestingly, development in each region must be adaptive, considering local attributes such as challenges, regulations, and human resources. This is where Think Policy Local Shapers come in, committed to advancing social development in regions through leadership development. Research on local leadership development within the field of Social Welfare is still limited. A qualitative descriptive study found that this program focuses on three areas of social development: (a) enhancing the capacity of local leaders, (b) strengthening communities, and (c) implementing bottom-up interventions. Think Policy Local Shapers also apply an adaptive approach, facilitating participants through various programs like coaching, mentoring, and sharing sessions. Consequently, the program strengthens adaptive management and community adaptation. Research recommendation: Think Policy Local Shapers should maximize the potential in each intervention area, allowing participants to experience sustainable benefits and support social development in their respective regions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lativ Shaykhoni
"Pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian sebagai salah satu bidang yang menjadi bagian penting dari suatu ketahanan negara mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan 2/3 lebih luas daripada daratan. Program Kapal Pemuda Nusantara tahun 2012 menjadi salah satu strategi pengembangan kepemimpinan pemuda dalam mencapai ketahanan bahari nasional. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan di sektor kebaharian Indonesia dan menganalisis strategi pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian dalam mempertahankan ketahanan bahari nasional dengan studi kasus program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan strategi pengembangan kepemimpinan pemuda pada program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kepemimpinan pada program KPN tahun 2012 belum berjalan maksimal yang didasari beberapa hal, diantaranya : belum ada database purna program sebagai media pengawasan pasca kegiatan, perlunya pembenahan dalam sistem seleksi daerah untuk memilih peserta yang memiliki minat khusus di bidang kepemimpinan di sektor kemaritiman, dan belum adanya kegiatan pre-departure training sebagai kegiatan pemahaman sebelum program, serta kegiatan post-program sebagai media evaluasi purna program secara berkelanjutan.

Youth leadership development in the maritime sector as one of the area that is an important part of a country 39 s resilience considering that Indonesia is a maritime country that has an ocean 2 3 wider than the mainland. Youth Ship Archipelago Program in 2012 became one of the youth leadership development strategy in achieving national marine resilience. This thesis aims to analyze the maritime sector leadership in Indonesia and analyze strategy for leadership development of youth in the maritime sector in maintaining the resilience of marine national, case study in Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. This study used qualitative methods to describe the strategy for leadership development of youth in the Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. The results showed that the strategy of leadership development has not maximal which is based on several things, including no database as a media to monitoring the post activity program, the need for improvements in the system the selection area to select participants who have a special interest in the areas of leadership in the maritime sector, and the lack of pre departure training activities as the activities of prior understanding of the program and post program activities as a full evaluation of media programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nuraeni
"Skripsi ini membahas tentang evaluasi kegiatan pelatihan pada Program Menuju Puncak Manfaat berbasis daring sebagai Program Pendidikan Pengembangan Kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pelatihan pada Program Menuju Puncak Manfaat serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif dan ruang lingkup yang difokuskan pada outcomes kegiatan serta menggunakan teknik studi literatur dan wawancara mendalam yang dilakukan secara daring pada tahun 2021. Penelitian ini melibatkan 8 orang informan yang merupakan pihak pelaksana program dan peserta kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan pelatihan perencanaan karir dalam Program Menuju Puncak Manfaat telah berhasil memenuhi luaran jangka pendek di mana peningkatan pengetahuan seputar tahapan-tahapan dalam perencanaan karir terjadi pada peserta kegiatan. Ketercapaian luaran dari kegiatan pelatihan ini tidak lepas dari beberapa catatan rekomendasi untuk peningkatan beberapa aspek dalam pelaksanaannya seperti pembuatan Standar Operasional Pelaksanaan, penambahan sumber daya manusia, dan platform pembelajaran yang terintegrasi. Faktor pendukung yang mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan ini adalah kesadaran peserta membuat perencanaan yang lebih baik dan mengikuti kegiatan yang bermanfaat, kebijakan Rumah Kepemimpinan yang mewajibkan peserta untuk mengikuti program, lingkungan yang suportif, dan kemudahan media yang digunakan. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu demotivasi peserta, preferensi peserta pada kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka, kesibukan peserta, durasi program yang terlalu cepat, dan lemahnya sistem pemantauan kehadiran dan pemantauan pengerjaan tugas.

This thesis discusses the evaluation of training activities in the online-based Program Menuju Puncak Manfaat as a Leadership Development Education Program carried out by the Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta. This study aims to describe the implementation of training activities in the Program Menuju Puncak Manfaat and to find out the supporting and inhibiting factors for the implementation of the activities. This type of research is an evaluation research with a qualitative approach and scope that is focused on the outcomes and uses literature study techniques and in-depth interviews conducted online in 2021. This study involved 8 informants who were program implementers and participants. The results of this study indicate that the activities carried out in the career planning training training activities in the Program Menuju Puncak Manfaat have succeeded in meeting short-term outcomes where increased knowledge about the stages in career planning occurs in the participants. The achievement of the outputs of this training activity cannot be separated from several recommendations in order to improve several aspects of its implementation, such as the preparation of Implementation Operational Standards, the addition of human resources, and an integrated learning platform. Supporting factors that influence the achievement of the objectives of this activity are the awareness of participants to make better plans and participate in useful activities, the Rumah Kepemimpinan’s policy that requires participants to participate in the program, a supportive environment, and the ease of use of media. Meanwhile, the inhibiting factors are participants’ demotivation, participants’ preference for activities carried out face-to-face, participants' bustle, program duration that is too fast, and weak attendance monitoring and task monitoring systems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanna Fransciska Elisa Pramudhita
"Proses perubahan tidak terlepas dari peran komitmen karyawan. Conner (1992) dalam Kling (2004) menyebutkan bahwa komitmen merupakan pengikut vital antara orang dan tujuan perubahan. Penelitian bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dimensi Authentic Leadershipyaitu Leader Self Awareness, Balanced Processing, Internalized Moral Perspectives, Balance Processing, kemudian dimensi Organization Task Environment yaitu Munificence, Dynamism, dan Complexity serta Organization Trust terhadap dimensi Commitment to Change yaitu Affective, Normative, dan Continuance Commitment to Change. Penelitian dilakukan di PT Nindya Karya (Persero) sebuah perusahaan BUMN bergerak di bidang konstruksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Authentic Leadership, Organization Trust dan Organization Task Environment memiliki pengaruh terhadap Commitment to Change. Secara khusus, dimensi Leader Self Awareness dari Authentic Leadership berpengaruh signifikan negatif terhadap Affective dan Normative Commitment to Change. Sedangkan dimensi Internalized Moral Perspective berpegaruh positif terhadap Affective dan Normative Commitment to Change. Selain itu Organization trustdan dimensi Dynamism dari Organization Task Environmentmemiliki pengaruh positif terhadap Affective dan Normative Commitment to Changesedangkan Continuance Commitment to Change lebih dipengaruhi oleh Complexity lingkungan tugas perusahaan.

The process of change can not be separated from the role of employee commitment. Conner (1992) in Kling (2004) mentions that the commitment is vital glue between people and change goal. The study aimed to test the impact of Authentic Leadership dimensions which are Leader Self Awareness, Balanced Processing, Internalized Moral Perspectives, Relational Transparency, then the dimensions of the Organization Task Environment which are Munificence, Dynamism, and Complexity also Organization Trust towards dimensions of Commitment to Change which are Affective Commitment to Change, Normative, Commitment to Change and Continuance Commitment to Change. The study was conducted in Nindya PT Karya (Persero), a state-owned company engaged in the field of construction.
The results showed that in general Authentic Leadership, Organization Trust and Organization Task Environment have an influence on the Commitment to Change. In particular, Leader Self Awareness of Authentic Leadership has significant negative effect on Affective and Normative Commitment to Change. While Internalized Moral Perspective has significant positive effect on Affective and Normative Commitment to Change. Additionally Organization Trust and Dynamism from Organization Task Environment have positive influence on Affective and Normative Commitment to Change. While Continuance Commitment to Change more influenced by environmental Complexity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Azizah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif dengan berbagi pengetahuan sebagai variabel mediasi dan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan di head office PT Rekayasa Industri terhadap 150 staf di sepuluh unit dari total populasi 230 karyawan sebagai responden. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 20. Pada penelitian ini, kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap perilaku inovatif dan berbagi pengetahuan. Berbagi pengetahuan juga berpengaruh positif terhadap perilaku inovatif. Berbagi pengetahuan mampu secara positif menjadi mediator hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan berbagi pengetahuan. Namun, persepsi dukungan organisasi tidak mampu secara positif menjadi moderator hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif.

ABSTRACT
This research discuss about the influence of transformational leadership on innovative behavior with knowledge sharing as a mediator and perceived organizational support as a moderator in head office of PT Rekayasa Industri. This research conduct of 150 staff respondent from 230 employee of total population in ten units. Data analysis is conducted using SPSS 20 software. In this research, transformational leadership have a positive influence on innovative behavior and knowledge sharing. Knowledge sharing have a positive influence on innovative behavior. Knowledge sharing also positively be a mediator for the relationship between transformasional leadership and innovative behavior. However, perceived organizational support are not able to positively be a moderator for the relationship between transformasional leadership and innovative behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Harits
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Pelatihan dan Pengembangan Rumah Kepemimpinan Dengan Skema Daring Untuk Peserta Program Angkatan X. Latar belakang penelitian didasarkan pada potensi sumber daya manusia sebagai investasi penting, namun dihadapkan pada adanya bentuk-bentuk krisis kepemimpinan di Indonesia. Rumah Kepemimpinan hadir sebagai lembaga yang menyediakan program pelatihan dan pengembangan di bidang kepemimpinan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penarikan sampel total sampling melalui instrumen kuesioner daring yang diisi oleh 151 peserta Rumah Kepemimpinan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan bantuan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rata-rata evaluasi program baik dari dimensi reaksi dan pembelajaran mencapai nilai mean sebesar 4.172 yang termasuk dalam kategori baik. Evaluasi tersebut didasarkan pada penggunaan dua tingkatan evaluasi program Kirkpatrick, yaitu reaksi dan pembelajaran. Hasil tersebut menandakan kepuasan peserta program dan keberhasilan program dalam memenuhi harapan dan kebutuhan peserta dalam pengembangan kepemimpinan.

This research aims to evaluate the Training and Development Program of Rumah Kepemimpinan with the Online Scheme for Participants of Batch X. The background of the study is based on the potential of human resources as a vital investment, but facing various leadership crises in Indonesia. Rumah Kepemimpinan serves as an institution providing leadership training and development programs. The research method used is a quantitative approach with total sampling through an online questionnaire instrument filled out by 151 participants of Rumah Kepemimpinan. The collected data were analyzed using descriptive analysis techniques with the assistance of the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Based on the research findings, it was discovered that the average program evaluation, both in terms of reaction and learning dimensions, reached a mean value of 4.172, which falls into the "good" category. This evaluation is based on the use of two levels of the Kirkpatrick program evaluation, namely reaction and learning. The results indicate participant satisfaction with the program and its success in meeting the expectations and needs of participants in leadership development."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rian Indra Eftritianto
"Perkembangan museum di Provinsi Jambi dapat dikatakan sangat lamban dan memprihatinkan dalam kreativitas di bidang program publik, padahal museum adalah tempat pembelajaran dan sumber informasi yang menyimpan beragam warisan dan sejarah yang perlu dikomunikasikan melalui program publik khususnya Jambi. Museum memiliki potensi untuk kemajuan dan perkembangan bangsa ini karena menjadi jembatan antara berbagai kepentingan, serta informasi yang dapat mendidik. Selain potensi yang dimiliki museum berupa koleksi, lokasi strategis, ruangan aula, dan halaman museum yang luas, penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan dan pengemasan program publiknya. Namun, program publik yang ada pun masih bersifat umum dan belum memaksimalkan peran museum untuk masyarakat. Program-program publik museum yang telah dilaksanakan belum menunjukkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam bentuk partisipasi program publik. Keterlibatan masyarakat masih berupa peserta bukan sebagai mitra yang turut merencanakan program yang akan dilaksanakan. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak Museum perjuangan rakyat Jambi dalam pengembangan sebuah program publik yang diharapkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dikalangan masyarakat Jambi. Sedangkan, metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pengembangan program publik harus melakukan beberapa tahap untuk bisa menghasilkan program publik yang baik, serta peran dalam koleksi yang akan disampaikan, yaitu 1) menghasilkan ide, 2) menetapkan ide dasar, 3) cura ide (Brainstorming), 4) menguji dan membuat sketsa ide, 5) pelemparan (Pitching) Ide, 6) pemilihan dan penetapan ide. Selain itu, keterlibatan partisipasi harus dilibatkan dalam program publik di Museum Perjuangan Rakyat Jambi, di mana partisipasi atau peran masyarakat pada museum diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015. Dengan demikian, dalam pengembangan museum harus melakukan sebuah kolaborasi dengan mitra yang melakukan kerja sama di museum.

The development of museums in Jambi Province can be said to be very slow and concerning in terms of creativity in the field of public programs, even though museums are places of learning and sources of information that store various heritages and histories that need to be communicated through public programs, especially Jambi. Museums have the potential for the progress and development of this nation because they are a bridge between various interests, as well as information that can educate. In addition to the museum's potential in the form of collections, strategic locations, hall rooms, and a large museum courtyard, it is important to note the management and packaging of its public programs. However, the existing public programs are still general in nature and have not maximized the role of the museum for the community. Museum public programs that have been implemented have not shown active community involvement in the form of public program participation. Community involvement is still in the form of participants not as partners who participate in planning the program to be implemented. Thus, the purpose of this research is to provide input to the Jambi people's struggle Museum in developing a public program that is expected to bring out a sense of nationalism among the people of Jambi. Meanwhile, this research method uses qualitative methods. From the results of this study it is known that the process of developing a public program must carry out several stages to be able to produce a good public program, as well as its role in the collection to be submitted, namely 1) generating ideas, 2) establishing basic ideas, 3) curating ideas(Brainstorming), 4) testing and sketching ideas, 5) pitching(Pitching) Idea, 6) selection and determination of ideas. In addition, the involvement of participants must be involved in public programs at the Jambi People's Struggle Museum, where participation or the role of the community in the museum is regulated in Government Regulation (PP) Number 66 of 2015. Thus, in developing the museum must carry out a collaboration with partners who carry out cooperation in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Diana Dewi
"Program revitalisasi gerokan Pramuka yang telah digulirkan sejak 2006, belum mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam gerakan Pramuka itu sendiri pada kenyataannya di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya minat para pemuda dan pellljar di Indonesia untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan, walaupun secara tertulis jumlab anggota Pramuka adalah 16.374.299 orang. Fokus penelitian ini adalah posisi gerakan Pramuka di dalam benak stakeholders, dan strategi untuk mereposisi gerakan Pramuka sebagai wadah pengembangan kepemimpioan pemuda.
Berdasarka penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Kriteria Positioning dan Alasan Reposisi oleh Hermawan Kertajaya (2004), diperoleh kesimpulan bahwa stakeholders memposisikan Gerakan Pramuka hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun di perguruan tinggi dan mereka meni!ai tidak ada kepentiogan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif didalamnya. Gerakan Pramuka perlu melakukan reposisi dengau strategi PNU3P (!. Pasar. Perluas target pasar sarnpai pra siaga, fokus pasar Penegak dan Pandega pada basis pembioaan di masyarakat, 2. Nilai. Tarnbabkau nilai-nilai modernisme, 3. Unggul. Tunjukkan keunggulan dengan membuat tagline, 4. Unik. Tunjukkan keunikan, 5. Ubah. Lakukan perubahan pada atribut dan buat positioning statement yang menarik6. Promosi. Lakukan promosi melalui keJja sama dengan berbagai pihak).

The scout revitalization program which has been done since 2006in realityhas not yet given a significant change for the scout movement itself. This fact can be seen from the declining of interest of the youth and students in Indonesia to actively take a part in the scout activities; yet, it is claimed that there are 16. 374.299 members of Indonesia scout The focus of this research is the position of scout in stakeholders' perspective, and the strategy to reposition the scout movement as a media of youth leadership development Based on the research conducted in qualitative approach by using Positioning Criteria and Reposition Reasons Theory by Hem1awan Kertajaya (2004).
It is concluded that the stakeholders position scout movement only as an extracurricular activity at school or university, and they think that there is no importance for them to be actively involved in it The scout movement needs to do a reposition by applying PNU3P strategy (I. Pasar- Market; Enlarge the market target up to pre- 'siaga'' focus on "penegak" and "pandega" in educational base within society; 2. Nilai -Value; add the modernism ·values; 3. Unggul- Strong, show the streng by making a tagline; 4. Unik - Unique, demonstrate the uniqueness; 5. Ubah - Change, make changes on the attributes and create an interesting positioning statement; 6. Promosi - Promotion. do promotion through cooperation with other stakeholders).
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ah Maftuchan
"Lembaga swadaya masyarakat dalam melakukan pengawasan dan penilaian kinerja program sosial pemerintah harus lebih inovatif. Langkah inovatif yang Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) pilih adalah penggunaan pendekatan audit sosial dalam melakukan penilaian kinerja program sosial IASMO Bebas Pemko Makassar. Audit sosial adalah suatu proses untuk memahami dan mengukur kinerja lembaga dan program (institusional and program performances) dari aspek sosial dan tidak termasuk aspek keuangan. Secara praktis, audit sosial merupakan suatu kegiatan pemantauan yang sistematis dan memuat pandangan stakeholders secara demokratis atas kinerja lembaga atau program.

Non-governmental organizations in conducting the monitoring and assessment of the government's performance in delivering the social programs must be innovative. YKPM using the social audit approach as a tool for community-citizen to assess the performance of social programs IASMO Bebas implemented by the government of Makassar City. Social Audit is a process to understand and measure the performance of agencies and programs (institutional and program performances) from the social aspects, excluding the financial aspects. In practical terms, the social audit is a systematic monitoring activity, of which also provides an overview of the said stakeholders performance in a democratic manner.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawson, Karen
Virginia: ASTD Press, 2008
303.34 LAW l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>