Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Zulfaikah Nurdin
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana peran growth mindset dalam memprediksi Praktik Universal Design for Learning (UDL) pada Dosen di Perguruan Tinggi Indonesia. Penelitian melibatkan 250 partisipan yang berprofesi sebagai dosen di Perguruan Tinggi Indonesia. Dalam penelitian ini, partisipan mengisi kuesioner yang berisi dua alat ukur, yaitu DI-Quest pada skala growth mindset untuk mengukur growth mindset, dan Inclusive Teaching Strategies Inventory (ITSI) untuk mengukur praktik UDL. Untuk menguji hipotesis, analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa growth mindset tidak terbukti memprediksi Praktik UDL pada Dosen di Perguruan Tinggi Indonesia (R2 = .000, F(1, 249)= .078, p= .781). Dari hasil penelitian ini, terdapat sumbangan temuan untuk menambah wawasan dan informasi mengenai pendidikan inklusif di pendidikan tinggi Indonesia.

This research aims to understand the role of growth mindset in predicting Universal Design for Learning (UDL) practices among Faculty Members in Indonesian Universities. The study involved 250 participants who work as lecturers at Indonesian Universities. In this study, participants filled out a questionnaire containing two measuring tools, namely the DI-Quest on the mindset scale to measure growth mindset, and the Inclusive Teaching Strategies Inventory (ITSI) to measure UDL practices. As for the analysis, the author used Simple Linear Regression to test the hypothesis. However, the result showed that the growth mindset is not proven to predict UDL practices among college lecturers in Indonesian Universities (R2 = .000, F(1, 249)= .078, p= .781). From this result, the findings can contribute to increasing insight and information regarding inclusive education in Indonesia higher education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Rasya Adzhani Pujiasmoro
"Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk semua, Universal Design Learning (UDL) hadir dengan prinsip-prinsip yang mendukung inklusivitas. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 254 dosen di Indonesia untuk mengidentifikasi peran self-efficacy dosen dalam memprediksi praktik UDL menggunakan The Inclusive Teaching Strategies Inventory (Lombardi dkk., 2015) untuk mengukur praktik UDL dan Teacher Efficacy for Inclusive Practice (Sharma, 2012) untuk mengukur self-efficacy. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa self-efficacy dosen dalam mengajar kelas inklusif secara positif memprediksi praktik UDL (B = 1,35, p < .05). Selain menambah literatur mengenai UDL di lingkup perguruan tinggi Indonesia, hasil penelitian menawarkan solusi praktis untuk dosen dalam meningkatkan self-efficacy.

With growing awareness of the importance of education for all, Universal Design for Learning (UDL) promotes principles supporting inclusivity. This quantitative study involved 254 Indonesian college lecturers to identify the role of self-efficacy in predicting UDL practices. Using the Inclusive Teaching Strategies Inventory (Lombardi et al., 2015) to measure UDL practices and the Teacher Efficacy for Inclusive Practice (Sharma, 2012) to measure self-efficacy. Results from simple linear regression analysis showed that college lecturers' self-efficacy in teaching inclusive classes positively predicted UDL practices (B = 1.35, p < .05). The findings contribute to UDL literature in Indonesian higher education and offer practical solutions for enhancing lecturers' self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sazkia Najma Mufidah
"Universal Design Learning (UDL) menjadi salah satu upaya dalam memenuhi hak pendidikan bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus (MBK). Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran regulasi diri dosen terhadap praktik Universal Design Learning (UDL) di Perguruan Tinggi Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif yang melibatkan 249 partisipan dalam penelitian non-eksperimental. Variabel praktik UDL diukur menggunakan Inclusive Teaching Strategies Inventory (ITSI) versi Bahasa Indonesia, sedangkan variabel Regulasi Diri diukur menggunakan Teachers Self-Regulation Scale (TSRS). Adapun analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dalam menguji hipotesis. Hasil menunjukan terdapat peran yang signifikan dari regulasi diri terhadap praktik UDL F(1,253) = 20.23, p <0,001), R2= 0.245. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat regulasi diri dosen, maka semakin tinggi pula tingkat praktik UDL dalam praktik pengajarannya.

Universal Design Learning (UDL) is one of the way to fulfill the educational rights of Students with Special Needs. This research aims to understand the role of Lecturer’s self-regulation in the implementation of Universal Design Learning (UDL) in Indonesian Higher Education. This research was conducted using quantitative methods, involving 249 participants in non-experimental research. The UDL practice variable was measured using the Indonesian version of the Inclusive Teaching Strategies Inventory (ITSI), while the Self-Regulation variable was measured using the Teachers Self-Regulation Scale (TSRS).In this research, we used simple linear regression analysis to test the hypothesis. The result showed that there is a significant role of self-regulation on UDL practice F(1,253) = 20.23, p <0.001), R2= 0.245. From the result it can be said that the higher level of lecturer’s self-regulation, results in the higher level of UDL implementation in their teaching practice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Bernadette Ayu Putri
"Proses belajar mengajar di Indonesia mengalami perubahan semenjak pandemi COVID-19. Perubahan terjadi terutama pada metode pembelajaran dari metode tradisional menjadi metode pembelajaran jarak jauh. Kondisi tersebut menuntut seluruh pihak yang terlibat untuk menyesuaikan diri agar tujuan pembelajaran tetap tercapai maksimal. Terdapat karakter pelajar dan pengajar yang berperan terhadap tercapainya proses belajar, yaitu growth mindset, self-regulated learning dan instructors’ scaffolding. Diketahui pada penelitian sebelumnya bahwa self-regulated learning merupakan variabel penghubung terhadap perceived learning. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan melihat peran growth mindset dan instructors’ scaffolding terhadap perceived learning melalui self-regulated learning pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian sebanyak 561 mahasiswa dari 10 universitas negeri di Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan uji structural equation model (SEM) dan diketahui peran growth mindset dan instructors’ scaffolding terhadap perceived learning perlu melalui self-regulated learning terlebih dahulu (RMSEA=0.054, NFI=0.95, CFI=0,97). Growth mindset, instructors’ scaffolding, dan self-regulated learning secara bersama-sama berperan terhadap perceived learning sebesar 34%. Diketahui pula bahwa growth mindet memiliki peran yang kecil dan tidak signifikan terhadap peningkatan perceived learning. Kondisi ini menunjukkan adanya peran variabel lain yang menjembatani hubungan keduanya. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan dosen berperan lebih besar dalam mendukung proses belajar mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh terutama dalam masa pandemi untuk mengembangkan karakter mahasiswa yang tepat.

During pandemic COVID-19 period, learning method has changed to distance learning in Indonesia. Students and teachers are the center of learning process, therefore they have to adapt faster along with that condition. To obtain learning outcome, students and teachers have to develop growth mindset, instructors’ scaffolding and self-regulated learning. Therefore, the purpose of this study is to explain the effect between growth minset and instructors’ scaffolding towards perceived learning through self-regulated learning. The subject of the research were 561 undergraduate student from top-10-ranked state universities in Indonesia. The data was analyzed by structural equation model (SEM). The result indicates that the effect of growth minset and instructors’ scaffolding towards perceived learning through self-regulated learning was significant (RMSEA=0.054, NFI=0.95, CFI=0,97). The result showed that growth mindset, instructor’s scaffolding, and self-regulated learning affect the perceived learning by 34%. However, the growth mindset have no significant direct effect through the increase of perceived learning. Therefore, another variabel might mediate the effect.This research showed that lecturers role was the key to promote self-regulated learning and perceived learning in undergraduate student during pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Ivonne Ruth Vitamaya Oishi
"Latar belakang: Kurikulum pendidikan dokter di Indonesia disusun berdasarkan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh seorang lulusan institusi pendidikan dokter. Salah satu upaya untuk menilai capaian kompetensi tersebut diselenggarakan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan sertifikat tanda registrasi agar dapat memperoleh surat ijin praktik. Sayangnya hasil UKMPPD masih belum memuaskan. Beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan angka kelulusan yang rendah, antara lain: motivasi belajar dan strategi pembelajaran yang dapat diukur menggunakan Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ).
Tujuan: Mengetahui hubungan motivasi belajar dan strategi pembelajaran dengan kelulusan uji kompetensi di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia. Metode: penelitian analitik dengan desain potong lintang dilakukan pada seluruh mahasiswa yang mengikuti UKMPPD November 2018, 148 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan teknik total sampling. Analisi menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Mayoritas responden berusia <25 tahun (54,1%), perempuan (59,5%), serta kelulusan UKMPPD sebesar 20,94%. Pada analisis univariat, variabel motivasi yang paling rendah ditemukan pada komponen kecemasan (median 3). Nilai median variabel strategi pembelajaran berkisar antara 5 dan 6. Pada analisis bivariat, nilai variabel motivasi yang memiliki hubungan dengan UKMPPD tertinggi yaitu komponen control of learning belief (r=0,232). Nilai variabel strategi pembelajaran yang memiliki hubungan dngan UKMPPD tertinggi di jumpai pada pada komponen pembelajaran dengan teman (r=0,378). Motivasi dan strategi pembelajaran mahasiswa sudah cukup baik. Namun, terdapat hubungan yang lemah-sedang antara motivasi belajar dan strategi pembelajaran dengan UKMPPD. Pada analisis multivariat menggunakan path analysis, variabel motivasi yang mempunyai pengaruh paling tinggi yaitu komponen control of learning belief (14,774). Nilai variabel strategi pembelajaran yang mempunyai pengaruh paling tinggi dijumpai pada komponen elaborasi (15,234). Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran, strategi pembelajaran mempengaruhi hasil pembelajaran. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mencari faktor lain yang mempengaruhi hasil UKMPPD.
Simpulan: Motivasi belajar dan strategi pembelajaran memiliki hubungan yang lemah-sedang dengan hasil pembelajaran.

Intoduction: The curriculum of medical education in Indonesia is developed based on the competencies that expected to be achieved by graduates. To assess the achievement of the competencies is by conducting the National Competency Examination (UKMPPD). National Competency Examination is mandatory to obtain a license for practicing as a physician. Unfortunately, the result is unsatisfied. The success of examination might be influenced by learning motivation and learning strategies, which can be measured by Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ).
Objective: To determine the relationship between learning motivation and learning strategy with the success of UKMPPD at Faculty of Medicine, Universitas Methodist Indonesia. Method: An analytical research with cross sectional design was performed. Respondents were all students who took the UKMPPD on November 2018, total sample was 148. The sample selection was done by non probability sampling with a total sampling technique. Data analyzing using Spearman test.
Result: The majorityof the respondents were < 25 years old (54.1%), 59.5% is female and the successfull rate of the UKMPPD was 20.94%. The lowest motivation variable was the anxiety component (median = 3). For the learning strategy variables, component was most ly scored ​​5 and 6. The highest corelation between motivation variable and UKMPPD was control of learning belief (r=0.232). Furthermore, the highest corelation of learning strategyvariables and UKMPPD was peer learning (r=0.378). Students' learning motivation and learning strategy were quite good. However, the relation between learning motivation and learning strategy toward the UKMPPD was weak-moderate. Multivariate analysis using path analysis showed that the highest motivation variable was control of learning belief (14,774). The highest learning strategy variable was the elaboration (15.234). Motivation influences learning strategy;learning strategy infleunces the UKMPPD. Further research is needed to explore other factors influence the test results.
Conclusion: Learning motivation and learning strategies show weak-modearte correlation toward learning outcomes."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radinda Dyah Utari
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi growth mindset terhadap dimensi keterlibatan belajar pada mahasiswa Universitas Indonesia UI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-experimental. Partisipan yang ada dalam penelitian ini berjumlah 463 dengan 115 partisipan didapatkan secara offline dan 351 partisipan didapatkan secara online perempuan = 74,7 dan laki-laki = 25,1. Alat ukur yang digunakan adalah Student Course Engagement Quotient SCEQ untuk mengukur keterlibatan belajar Handelsman et al., 2005 dan Theories of Intelligence Scale TIS untuk mengukur growth mindset Dweck, 2006. Olah data statistik Simple Regression digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth mindset berkontribusi secara signifikan terhadap seluruh dimensi keterlibatan belajar.

The purpose of this research is to know the growth mindset contribution to student engagement dimensions of Universitas Indonesia UI students. This research is a quantitative research with non experimental design. Participants in this study consist of 463 UI students with 115 participants obtained offline and 351 participants obtained online women 74.7 and male 25.1. The measurement of this research are Student Course Engagement Quotient SCEQ to measure student engagement Handelsman et al., 2005 and Theories of Intelligence Scale TIS to measure the growth mindset Dweck, 2006. Simple Regression statistics is used to determine the contribution of research variables. The results showed that a growth mindset can significantly contribute to student engagement dimensions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyers, Chet
San Francisco: Jossey-Bass Publishers , 1993
378.125 MEY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hogan, Christine
Emerald, Vic: Eruditions, 1999
378.179 HOG f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yulianto
"Upaya meningkatkan kinerja penelitian dan publikasi ilmiah di Universitas Terbuka (UT) masih menjadi tantangan. Berbagai persoalan masih sering dihadapi dan menjadi faktor penghambat, salah satunya adalah kurangnya kompetensi dosen. Salah satu upaya yang dilakukan UT untuk meningkatkan kompetensi penelitian dan publikasi ilmiah dosen adalah melalui program pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis desain program pelatihan dalam mengembangkan kompetensi penelitian dan publikasi ilmiah dosen di UT dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme dengan metode pengumpulan data kualitatif dan bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perancangan pelatihan dalam mengembangkan kompetensi penelitian dan publikasi ilmiah dosen di UT belum dilakukan secara optimal, khususnya pada tahap analisis kebutuhan, memastikan kesiapan peserta, transfer of training, dan evaluasi pelatihan. Tahap analisis kebutuhan pelatihan belum dilakukan secara komprehensif, dimana analisis kebutuhan belum didasarkan atas kesenjangan kinerja dan kesenjangan kompetensi yang terjadi. Disamping itu, UT juga belum mengembangkan model, kamus, dan metode pengukuran kompetensi dalam bidang penelitian dan publikasi. Dalam memastikan kesiapan peserta, belum ada penilaian secara khusus yang dilakukan untuk memastikan sejauhmana motivasi dan kemampuan dasar yang dimiliki sebagai prasyarat agar mereka bisa berhasil atau tidak mengalami kesulitan dalam pelatihan. Upaya mencapai keberhasilan transfer of training terkendala oleh kompleksitas dan beban kerja dosen yang cukup tinggi. Selain berkewajiban menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi, para dosen UT juga terbebani dengan pekerjaan administrasi akademik yang cukup banyak. Tahap evaluasi pelatihan belum dilakukan secara mendalam dan menyeluruh. Tidak ada model evaluasi tertentu yang sepenuhnya digunakan untuk mengevaluasi program pelatihan, seperti model empat tahap Kirkpatrick atau model CIPP. Evaluasi hanya mengukur level reaksi peserta saat mengikuti pelatihan dan mengukur ketercapaian target program pelatihan. Adapun, beberapa faktor yang mempengaruhi proses perancangan (desain) pelatihan di UT, yaitu: 1) dukungan dan komitmen penuh dari pimpinan UT, dibuktikan dengan besarnya alokasi pendanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan; 2) kompleksitas pekerjaan dan tingginya beban kerja dosen UT membuat para dosen tidak memiliki focus dan waktu yang cukup untuk menerapkan hasil pelatihan (transfer of training) dalam kegiatan penelitian dan publikasi; 3) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong dosen untuk mempelajari aplikasi-aplikasi perangkat lunak pendukung kegiatan penelitian dan publikasi serta mendukung UT dalam menggunakan metode blended learning; 4) kesesuaian gaya belajar individu dengan metode pelatihan yang digunakan, mempengaruhi sejauhmana tingkat penerimaan materi pelatihan; 5) kebijakan rekrutmen dan pengembangan dosen di masa awal pendirian UT yang kurang selaras dengan kebutuhan program studi membuat para dosen memerlukan intervensi pelatihan dan pengembangan yang tepat dan efektif; 6) penerapan penilaian kinerja dosen yang cenderung toleran, membuatnya tidak dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja dan kesenjangan kompetensi yang sebenarnya terjadi.

Efforts to improve the performance of research and scientific publications at the Open University (UT) are still a challenge. Various problems are still often faced and become an inhibiting factor, one of which is the lack of lecturer competence. One of the efforts taken by UT to improve the competence of lecturers' research and scientific publications is through training programs. This study aims to analyze the design of training programs in developing research competencies and scientific publications of lecturers at UT and the factors that influence them. This study uses a post-positivism approach with qualitative data collection methods and is descriptive research. The results showed that the process of designing training in developing research competencies and scientific publications for lecturers at UT has not been carried out optimally, especially at the stage of needs analysis, ensuring participant readiness, transfer of training, and training evaluation. The training needs analysis stage has not been carried out comprehensively, where the needs analysis has not been based on the performance gaps and competency gaps that occur. In addition, UT has not yet developed models, dictionaries, and methods for measuring competence in the field of research and publication. In ensuring the readiness of participants, no specific assessment has been carried out to ascertain the extent of the motivation and basic abilities possessed as prerequisites so that they can succeed or not experience difficulties in training. Efforts to achieve successful transfer of training are constrained by the complexity and high workload of lecturers. In addition to being obliged to carry out the tridharma function of higher education, UT lecturers are also burdened with quite a lot of academic administrative work. The training evaluation stage has not been carried out in-depth and comprehensively. There is no specific evaluation model that is fully used to evaluate training programs, such as the model of Kirkpatrick four-level or the CIPP model. Evaluation only measures the reaction level of participants when participating in the training and measures the achievement of the training program targets. Meanwhile, the factors that influence the training design process at UT are: 1) full support and commitment from the leadership of UT, as evidenced by the large allocation of funding for training and development activities; 2) the complexity of the work and the high workload of UT lecturers make lecturers not have enough time to apply the results of the training (transfer of training) in research and publication activities; 3) The development of information and communication technology has encouraged lecturers to study software applications to support research and publication activities and to support UT in using blended learning methods; 4) the suitability of individual learning styles with the training methods used, affects the level of acceptance of training materials; 5) the policy of recruitment and development of lecturers in the early days of the establishment of UT that was not in line with the needs of the study program made lecturers need appropriate and effective training and development interventions; 6) the implementation of performance appraisal of lecturers who tend to be tolerant, making it unable to be used as a basis for identifying performance gaps and competency gaps that actually occur."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ilmi Mardhotillah
"Pustakawan referensi merupakan seorang pustakawan yang memiliki tugas untuk memberikan bantuan kepada pemustaka dalam menelusur sebuah informasi dalam berbagai subjek. Salah satu jenis pemustaka yang mereka layani di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi ialah dosen sebagai aktor utama dalam ekosistem perkuliahan di kampus. Dosen diharuskan untuk memiliki sebuah publikasi karya ilmiah untuk menunjang profesi mereka serta dapat menciptakan sebuah pengetahuan baru. Dalam penulisan karya ilmiah dosen, seorang pustakawan referensi memberikan sebuah layanan penelusuran informasi yang menjadi bagian dari sebuah proses komunikasi ilmiah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri Malang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bagaimana peran pustakawan dalam komunikasi ilmiah untuk menunjang produktivitas karya ilmiah dosen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen yang dilakukan mulai bulan Juli hingga November 2024. Observasi dilakukan secara langsung untuk melihat interaksi yang terjadi antara pustakawan dengan dosen. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang dosen Universitas Negeri Malang dan satu orang pustakawan referensi di Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pustakawan pada sub dimensi product lebih menonjol karena, komunikasi antara pustakawan dan dosen terjadi ketika dosen sedang membutuhkan bantuan untuk mengakses e-journal milik perpustakaan serta pustakawan berperan sebagai seseorang yang dapat mencegah adanya pelanggaran hak cipta suatu karya ilmiah. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa peran pustakawan dalam sebuah proses komunikasi ilmiah hanya terlihat pada sub dimensi property dan problem. Hal ini terjadi karena dosen menganggap pustakawan hanya bekerja secara adminitratif dan merasa bahwa dosen tidak percaya kepada pustakawan untuk melakukan kolaborasi karena, dosen merasa mereka yang paling menguasai dan mengetahui ilmu di bidangnya.

A reference librarian is a librarian who has the task of providing assistance to users in searching for information in various subjects. One of the types of users they serve in the university library environment is lecturers as the main actors in the lecture ecosystem on campus. Lecturers are required to have a scientific publication to support their profession and create new knowledge. In writing scientific papers, a reference librarian provides information search services that are part of a scholarly communication process. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach that takes place at the State University of Malang. The purpose of this research is to describe how the role of librarians in scientific communication to support the productivity of lecturers' scientific work. Data collection techniques in this study were observation, interviews and document analysis conducted from July to November 2024. Observation was done directly to see the interaction that occurs between librarians and lecturers. Interviews were conducted with three Malang State University lecturers and one reference librarian at Malang State University Library. The results showed that the role of librarians in the product sub-dimension is more prominent because, communication between librarians and lecturers occurs when lecturers need help accessing e-journals owned by the library and librarians act as someone who can prevent copyright infringement of a scientific work. The conclusion of this study explains that the role of librarians in a scientific communication process is only seen in the property and problem sub dimensions. This happens because lecturers think that librarians only work administratively and feel that lecturers do not trust librarians to collaborate because, lecturers feel that they have the most expertise and knowledge in their field."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>