Penggunaan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) banyak diterapkan perusahaan untuk mengukur kondisi rantai pasoknya. Penelitian ini dilakukan pada PT.X yang bergerak di bidang industri obat herbal. Metode yang digunakan dalam penelitian kinerja rantai pasok ini adalah metode SCOR sebagai kerangka utama penelitian dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pendukung untuk memberikan bobot penilaian pada indikator SCOR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja rantai pasok perusahaan serta memberikan usulan rekomendasi strategi perbaikan jika ditemukan indikator yang berkinerja kurang baik. Terdapat 28 indikator kinerja tervalidasi yang akan diukur dalam model. Dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan pada rantai pasok proses produksi PT. X tahun 2022, nilai rata-rata kinerja rantai pasok perusahaan adalah sebesar 67,85% yang menunjukkan kinerja rantai pasok perusahaan termasuk ke dalam kategori rata-rata berdasarkan sisem Traffic Light Monitoring. Kinerja setiap indikator dipetakan ke dalam diagram IPA untuk mengetahui indikator mana yang memiliki Performance yang belum baik namun memiliki Importance yang tinggi sehingga perlu untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan diagram IPA terdapat enam indikator dari rantai pasok proses produksi perusahaan yang harus ditingkatkan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, penelitili mengusulkan rekomendasi strategi untuk meningkatkan kinerja indikator tersebut.
Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam memenuhi angka kebutuhan pangan masyarakat terutama beras dimana Indonesia memproduksi sekitar 54.748.975,85 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2022. Guna memenuhi angka kebutuhan beras nasional secara menyeluruh, Pemerintah Indonesia mengambil peran salah satunya melalui pendirian Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG). Dalam menjalankan tugasnya, terdapat beberapa tantangan sektor pertanian yang ada saat ini maupun yang akan datang yang harus dihadapi oleh Perum BULOG terutama potensi terjadinya kemarau ekstrim yang dapat berdampak pada banyaknya lahan padi di Indonesia tidak terkecuali di Provinsi DIY. BULOG-Yogyakarta dalam menghadapi hal ini masih memerlukan kajian mitigasi risiko dalam rantai pasoknya agar ketersediaan stok tetap aman karena masih terdapat beberapa permasalahan yang kerap ditemui di dalam rantai pasoknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang ada di dalam rantai pasok beras BULOG-Yogyakarta serta merancang strategi mitigasi risiko berdasarkan sumber risiko yang teridentifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode House of Risk (HOR). Metode ini terbagi atas dua tahap, tahap pertama untuk menentukan prioritas agen risiko dan tahap kedua untuk merancang dan menentukan prioritas strategi mitigasi. Dari penelitian yang telah dilakukan, teridentifikasi 27 kejadian risiko dan 23 agen risiko. Hasil pengolahan pada HOR tahap 1 didapatkan 14 agen risiko prioritas yang mencakup 80% dari total nilai Aggregate Risk Potential (ARP) berdasarkan diagram pareto. Kemudian, hasil pengolahan HOR tahap 2 teridentifikasi 26 strategi mitigasi yang diusulkan untuk mengontrol agen risiko prioritas.
Agricultural sector plays a crucial role in fulfill the population demand of food, especially rice where Indonesia produced approximately 54,748,975.85 tons of milled rice (GKG) as of 2022. To fulfill the national rice demand comprehensively, the Indonesian Government plays a role, including through the establishment of the State-Owned Enterprise, the Logistics Agency (Perum BULOG). In carrying out its duties, there are several challenges in the agricultural sector, both current and future, that need to be addressed by Perum BULOG, especially the potential impact of extreme drought on rice fields in Indonesia, including the Yogyakarta Special Region (DIY). BULOG-Yogyakarta still requires a risk mitigation study in its supply chain to ensure the availability of rice stocks remains secure due to various commonly encountered issues in their supply chain. This research aims to identify the sources of risks within the rice supply chain of BULOG-Yogyakarta and design risk mitigation strategies based on the identified risk sources. The method used in this research is the House of Risk (HOR) method, which consists of two stages. The first stage is to prioritize the risk agents, while the second stage involves designing and prioritizing mitigation strategies. From the conducted research, 27 risk events and 23 risk agents were identified. The processing results in the first stage of HOR revealed 14 priority risk agents, which account for 80% of the total Aggregate Risk Potential (ARP) value based on the pareto diagram. Furthermore, the processing results in the second stage of HOR identified 26 proposed mitigation strategies to control the priority risk agents.
"
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efisiensi rantai pasok industri suku cadang otomotif. Pengukuran kinerja rantai pasok ini dilakukan untuk memahami kondisi perusahaan dalam hal rantai pasok. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR), yang digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Penelitian ini fokus pada perbaikan masalah yang terjadi dalam rantai pasok. Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut kinerja, para ahli menggunakan kuesioner perbandingan berpasangan dan pembobotan. Terdapat 27 indikator kinerja yang diukur, yang terbagi menjadi atribut dalam model SCOR. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2022 mencapai 60,07%, berada dalam kategori rata-rata dengan warna kuning dalam Traffic Light System Monitoring. Selanjutnya, setiap indikator dipetakan dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi indikator dengan kinerja yang belum baik namun memiliki tingkat kepentingan yang cukup besar untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan analisis IPA, terdapat 6 indikator dalam rantai pasok perusahaan yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja ini.