Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Nurhayati
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) berperan penting menangani hingga mendistribusikan sediaan, termasuk sediaan yang sensitif terhadap lingkungan sekitar seperti produk CCP. Salah satu cara memastikan kualitas cold chain product ketika proses distribusi adalah dengan melakukan validasi proses pendistribusian itu sendiri dengan tujuan untuk mengamati suhu yang dihasilkan pada pengemasan cold chain product. Validasi pendistribusian cold chain product dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan pengemas berupa styrofoam serta 6 water pack dan diamati suhunya menggunakan data logger. Pengemasan cold chain product dengan styrofoam menggunakan 6 water pack belum mampu menjaga suhu pada rentang suhu 2-8ºC selama proses pendistribusiannya sehingga perlu dilakukan validasi kembali untuk memastikan kualitas cold chain product.

Pharmaceutical wholesalers (PBF) play an important role in handling and distributing preparations, including preparations that are sensitive to the surrounding environment such as CCP products. One way to ensure the quality of cold chain products during the distribution process is to validate the distribution process itself with the aim of observing the temperature produced in the packaging of cold chain products. The validation of the distribution of cold chain products was carried out experimentally using a packaging in the form of styrofoam and 6 water packs and the temperature was observed using a data logger. Cold chain product packaging with styrofoam using 6 water packs has not been able to maintain the temperature in the temperature range of 2-8ºC during the distribution process, so it needs to be re-validated to ensure the quality of the cold chain product.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahidah Raihanah
"Penyaluran obat dari PBF dimulai dari industri farmasi ke pelayanan kefarmasian. Produk rantai dingin (Cold Chain Product—CCP) harus disimpan dan dikirim dengan suhu yang tepat untuk menjaga kualitasnya. PT Era Caring Indonesia akan menyediakan produk rantai dingin untuk Apotek Wellings, sehingga dilakukan validasi pengiriman untuk memastikan suhu tetap terjaga selama proses distribusi. Validasi dilakukan dengan memasukkan water pack yang telah dibekukan ke dalam kotak styrofoam dengan 2 konfigurasi berbeda, yaitu konfigurasi A dan B. Suhu dalam styrofoam direkam setiap 10 menit menggunakan temperature data logger. Kotak styrofoam dikemas dengan lakban, kemudian diserahkan ke driver untuk dilakukan validasi pengiriman selama 8 jam. Data diambil dari masing-masing alat temperature data logger dalam format excel untuk dianalisis lebih lanjut. Data konfigurasi A menggunakan 5 water pack dapat mempertahankan suhu dalam rentang 2,0-8,0oC setelah 8 jam perjalanan yaitu pada suhu 2,6-6,7oC dengan rata-rata 4,6oC. Sedangkan pada konfigurasi B menggunakan 6 water pack rentang dipertahankan pada suhu 1,3-7,7oC dengan rata-rata 1,8oC. Konfigurasi A menggunakan 5 water pack mampu menjaga suhu pada rentang 2-8°C selama 8 jam transportasi, dengan rentang suhu 2,6-6,7oC. Sedangkan, konfigurasi B menggunakan 6 buah water pack tidak dapat digunakan untuk distribusi produk rantai dingin karena suhu selama 8 jam distribusi dibawah rentang yang ditentukan. Validasi pengiriman berulang dengan konfigurasi yang sama untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Distribution of drugs from PBF starts from the pharmaceutical industry to pharmaceutical services. Cold chain products (CCP) must be stored and shipped at the right temperature to maintain their quality. PT Era Caring Indonesia will provide cold chain products for Wellings Pharmacy, so delivery validation is carried out to ensure the temperature is maintained during the distribution process. Validation was carried out by inserting frozen water packs into styrofoam boxes with 2 different configurations, namely configurations A and B. The temperature in the styrofoam was recorded every 10 minutes using a temperature data logger. The Styrofoam box is packed with duct tape, then handed over to the driver for delivery validation for 8 hours. Data is taken from each temperature data logger tool in Excel format for further explanation. Data configuration A using 5 water packs can maintain a temperature in the range of 2.0-8.0oC after 8 hours of travel, namely at a temperature of 2.6-6.7oC with an average of 4.6oC. Meanwhile, in configuration B, using 6 water packs, the distance is maintained at a temperature of 1.3-7.7oC with an average of 1.8oC. Configuration A uses 5 water packages capable of maintaining a temperature in the range of 2-8°C during 8 hours of transportation, with a temperature range of 2.6-6.7°C. Meanwhile, configuration B using 6 water packs cannot be used for cold chain product distribution because the temperature during the 8 hours of distribution is below the specified range. Validate repeated deliveries with the same configuration to get more accurate data.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Novita Sari Bago
"PBF harus memiliki sertifikat CDOB CCP untuk memastikan bahwa kualitas obat CCP ketika proses distribusi sudah sesuai persyaratan. Dalam rangka memastikan proses distribusi Cold Chain Product (CCP) yang baik dan benar, maka perlu dilakukan validasi pengiriman Cold Chain Product (CCP). Pada PT Era Caring Indonesia, dilakukan validasi pengiriman CCP sesuai dengan Pedoman CDOB menggunakan kotak berbahan styrofoam yang didalamnya diletakkan 5 buah water pack untuk menjaga suhu, dan temperature data logger untuk mencatat suhu selama pengiriman. Tujuan dari penulisan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui kemampuan 5 water pack untuk mempertahankan suhu 2-8℃ pada proses pengiriman Cold Chain Product (CCP) selama waktu tertentu. Berdasarkan data hasil validasi pengiriman dengan menggunakan styrofoam box yang diisi dengan 5 water pack, menunjukkan suhu rereta yang tercatat selama 8 jam yaitu 4,82℃. Dengan suhu terendah tercatat pada 3,8℃ dan suhu tertinggi pada 5,9℃. Dari data ini menunjukkan bahwa hasil validasi pengiriman produk rantai dingin menggunakan styrofoam box yang diisi dengan 5 water pack memenuhi syarat CDOB yaitu suhu produk dapat dipertahankan pada rentang suhu 2 - 8℃ selama waktu pengiriman terjauh PT. Era Caring Indonesia adalah 2-3 jam. Dengan terjaganya suhu produk rantai dingin selama pengiriman pada 2 - 8℃ dapat dipastikan bahwa kualitas produk rantai dingin tetap terjaga.

PBF must have a CDOB CCP certificate to ensure that the quality of CCP drugs during the distribution process is in accordance with the requirements. In order to ensure a good and correct Cold Chain Product (CCP) distribution process, it is necessary to validate the delivery of Cold Chain Product (CCP). At PT Era Caring Indonesia, validation of CCP shipments is carried out in accordance with the CDOB Guidelines using a styrofoam box in which 5 water packs are placed to maintain temperature, and a temperature data logger to record the temperature during shipment. The purpose of writing this special assignment is to determine the ability of 5 water packs to maintain a temperature of 2-8 ℃ in the process of shipping Cold Chain Product (CCP) for a certain time. Based on the validation data of the shipment using a styrofoam box filled with 5 water packs, the average temperature recorded for 8 hours is 4.82℃. With the lowest temperature recorded at 3.8℃ and the highest temperature at 5.9℃. From this data, it shows that the validation results of cold chain product delivery using styrofoam boxes filled with 5 water packs meet the CDOB requirements, namely that the product temperature can be maintained at a temperature range of 2 - 8 ℃ during the furthest delivery time of PT Era Caring Indonesia is 2-3 hours. By maintaining the temperature of cold chain products during delivery at 2 - 8 ℃, it can be ensured that the quality of cold chain products is maintained.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Rifqa An Nuura
"Cold Chain Product (CCP) atau Produk Rantai Dingin memiliki umur simpan yang pendek, penyimpanan yang rumit, penanganan dan sistem distribusi yang harus memenuhi syarat, dan kebutuhan akan suhu lingkungan dingin yang terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan kombinasi waterpack dalam mempertahankan suhu produk selama proses pengiriman. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen simulasi pengiriman dengan memonitor suhu produk yang dikemas dalam styrofoam dengan 4 dan 5 waterpack selama periode pengiriman yang ditentukan. Data suhu dicatat secara berkala menggunakan alat pemantau suhu otomatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 5 waterpack lebih efektif dalam menjaga suhu produk dalam rentang yang diinginkan selama proses pengiriman dibandingkan dengan kombinasi 4 waterpack. Implikasi dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk PT. Era Caring Indonesia agar mempertimbangkan penggunaan kombinasi waterpack yang lebih optimal untuk memastikan keamanan dan kualitas produk CCP selama distribusi.

Cold Chain Products (CCP) or Cold Chain Products have a short shelf life, complicated storage, handling and distribution systems that must meet requirements, and the need for controlled cold environmental temperatures. This research aims to evaluate the effectiveness of using a waterpack combination in maintaining product temperature during the shipping process. The research method used is a shipping simulation experiment by monitoring the temperature of products packaged in styrofoam with 4 and 5 waterpacks during the specified shipping period. Temperature data is recorded periodically using an automatic temperature monitoring device. The research results show that the combination of 5 waterpacks is more effective in maintaining product temperature within the desired range during the shipping process compared to the combination of 4 waterpacks. The implications of this research are recommendations for PT. Era Caring Indonesia should consider using a more optimal waterpack combination to ensure the safety and quality of CCP products during distribution.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky
"Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah metode distribusi dan/atau penyediaan obat yang bertujuan untuk memastikan kualitas selama jalur distribusi/suplai sesuai dengan persyaratannya dan tujuan penggunaannya (BPOM, 2019). PT. Masiva Guna merupakan perusahaan yang bergerak dalam perdagangan, khususnya dalam distribusi obat dan alat kesehatan, dan telah bersertifikasi CDOB. Oleh karena itu, dalam proses distribusinya, mereka harus mengikuti pedoman CDOB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional, deskriptif, dan evaluatif. Observasi dilakukan dengan mengamati objek penelitian secara langsung, deskripsi dilakukan dengan menggambarkan penerapan CDOB di Pusat Distribusi Farmasi (PDF), dan evaluasi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara objek penelitian dan pedoman CDOB. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi Praktek Distribusi Obat yang Baik (CDOB), khususnya pada aspek bangunan dan peralatan di PT. Masiva Guna, sesuai dengan Pedoman Teknis untuk Praktek Distribusi Obat yang Baik yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 9 tahun 2019.

Good Distribution Practice (GDP) is a method of drug distribution and/or supply aimed at ensuring quality throughout the distribution/supply chain in accordance with its requirements and intended use (BPOM, 2019). PT. Masiva Guna is a company engaged in trading, specifically in the distribution of drugs and medical devices, and has been certified for GDP. Therefore, in the distribution process, they must follow GDP guidelines. This research was conducted using observational, descriptive, and evaluative methods. Observations were made by directly observing the research object, description was done by describing the implementation of GDP at the Pharmaceutical Distribution Center (PDC), and evaluation was carried out by comparing the conformity between the research object and GDP guidelines. Based on the research results, the implementation of Good Distribution Practice (GDP), especially in terms of building and equipment aspects at PT. Masiva Guna, is in accordance with the Technical Guidelines for Good Distribution Practice for Drugs issued by the National Agency of Drug and Food Control (BPOM) No. 9 of 2019.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran dalam melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebagai tempat pelayanan apoteker, PBF merupakan salah satu bagian terpenting dari proses dispensing ini sehingga PBF harus mengikuti kaidah Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk dapat memenuhi kriteria di atas. CDOB adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/ penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. CDOB merupakan standar yang sangat penting dalam upaya menjaga mutu dan keutuhan pemberian obat di setiap mata rantai distribusi. Salah satu dalam menjaga mutu obat adalah dengan melihat bagaimana sistem transportasi atau pengiriman terutama cold chain produk yang membutuhkan cara khusus agar produk tetap dapat digunakan ketika sampai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengirimanan atau transportasi cold chain product sesuai standar CDOB. Penelitian ini dilaksanakan dengan studi observasional atau pengamatan langsung pada PT. Kimia Farma Perdagangan & Distribusi Cabang 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengiriman Cold Chain Product telah sesuai dengan standar CDOB namun masih terdapat 2 temuan oleh BPOM mengenai waktu penerimaan Cold Chain Product dan belum dilakukan validasi pengiriman untuk kemasan Sterofom.

Pharmaceutical Wholesalers (PBF) have a role in procuring, storing, and distributing drugs and/or medicinal ingredients in large quantities by the provisions of statutory regulations. As a pharmacist service location, PBF is one of the most important parts of the dispensing process so PBF must follow the rules of Good Medicine Distribution Methods (CDOB) to be able to meet the above criteria. CDOB is a method of distributing/distributing drugs and/or medicinal substances that aims to ensure quality along the distribution/distribution route according to the requirements and intended use. CDOB is a very important standard in efforts to maintain the quality and integrity of drug administration at every link of the distribution chain. One way to maintain the quality of medicines is to look at the transportation or delivery system, especially the product cold chain, which requires special methods so that the product can still be used when it reaches its destination. This research aims to find out how the cold chain product delivery or transportation process is according to CDOB standards. This research was carried out using an observational study or direct observation at PT. Kimia Farma Trading & Distribution Branch 2. The research results show that the Cold Chain Product delivery system is by CDOB standards but there are still 2 findings by BPOM regarding the time of receiving the Cold Chain Product and delivery validation has not been carried out for Styrofoam packaging.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ulya Zubaidah
"Pengiriman produk farmasi rantai dingin memerlukan pemahaman mendalam akan standar dan prosedur yang berlaku. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) 2020 menjadi acuan utama dalam PT Era Caring Indonesia. Tulisan ini membahas tata cara pengiriman obat untuk produk rantai dingin berdasarkan Pedoman Teknis CDOB 2020, dengan meninjau PT Era Caring Indonesia sebagai contoh. Definisi PBF, peranannya, serta profil perusahaan dibahas, bersama dengan studi kasus produk rantai dingin serta proses validasi pengirimannya menggunakan data logger. Validasi dilakukan dengan mengirim produk dummy dan water pack dalam kotak styrofoam. Hasil validasi menunjukkan bahwa konfigurasi pengiriman dengan empat water pack tidak efektif dalam menjaga suhu produk. Sehingga diperlukan penambahan water pack dalam box pengiriman agar suhu produk tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Cold chain delivery of pharmaceutical products requires a deep understanding of applicable standards and procedures. The 2020 Technical Guidelines for Good Medicine Distribution (CDOB) are the main reference for PT Era Caring Indonesia. This article discusses the procedures for sending medicines for cold chain products based on the 2020 CDOB Technical Guidelines, by reviewing PT Era Caring Indonesia as an example. The definition of PBF, its role, and company profile are discussed, along with case studies of cold chain products and the delivery validation process using data loggers. Validation is carried out by sending dummy products and water packs in styrofoam boxes. Validation results show that the shipping configuration with four water packs is not effective in maintaining product temperature. So it is necessary to add a water pack to the shipping box so that the product temperature remains in accordance with the established standards.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Pemerintah telah membuat suatu peraturan mengenai Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik. PT. Kimia Farma Trading & Distribution merupakan salah satu PBF dibawah naungan BUMN dengan tujuan melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas khusus ini menganalisis hasil dari implementasi cara distribusi obat yang baik terhadap inspeksi diri dan kententuan khusus CCP (Cold Chain Product) di PT. Kimia Farma Trading & Distribution. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluatif dimana dilakukan analisis kesesuaian dengan CDOB dan evaluasi pada kegiatan yang sedang berjalan dengan metode CAPA (Corrective Action and Preventif Action). Berdasarkan hasil pengamatan implementasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) pada inspeksi diri dan ketentuan khusus cold chain product (CCP) diketahui bahwa Kimia Farma Trading & Ditribution Jakarta 2 secara aktual sudah sesuai dan telah menerapkan seluruh aspek CDOB dengan baik.

The government has made a regulation regarding Good Medicine Distribution Methods (CDOB) in 2012 concerning Technical Guidelines for Good Medicine Distribution Methods. PT. Kimia Farma Trading & Distribution is one of the Pharmaceutical Wholesalers under the auspices of BUMN with the aim of procuring, storing, distributing medicines and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. This task was to analyzes the results of implementing good drug distribution methods regarding selfinspection and special CCP (Cold Chain Product) provisions at PT. Kimia Farma Trading & Distribution. The research was carried out using observational methods which are descriptive and evaluative in nature where an analysis of conformity with CDOB and evaluation of ongoing activities was carried out using the CAPA (Corrective Action and Preventive Action) method. Based on the results of observations of the implementation of Good Medicine Distribution Methods (CDOB) in self-inspection and special cold chain product (CCP) provisions, it is known that Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 is actually in compliance and has implemented all aspects of CDOB well.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Maulana
"Perusahaan Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Diperlukan suatu tindakan menyeluruh yang dapat menjaga mutu obat pada seluruh proses pengelolaan obat termasuk pada proses distribusi obat. Sehingga, PBF yang merupakan sarana dalam fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi harus menerapkan ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk dapat memenuhi kriteria tersebut. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) merupakan suatu pedoman cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CDOB yang baik dan benar di PBF Jakarta 2. Pelaksanaan implementasi CDOB di PBF Jakarta 2 berdasarkan studi literatur pada Peraturan BPOM No. 6 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis CDOB. Hasil yang diperoleh yaitu PT. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 telah melakukan seluruh proses layanan distribusi dan perdagangan produk dan alat kesehatan sesuai dengan CDOB dan peraturan yang berlaku mencakup keseluruhan 12 bab.

Large Pharmaceutical Companies (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store and distribute large quantities of pharmaceutical supplies in accordance with statutory provisions. A comprehensive action is needed that can maintain drug quality throughout the drug management process, including the drug distribution process. Thus, PBF, which is a means of distribution or dispensing pharmaceutical preparation facilities, must implement the provisions of Good Medicine Distribution Methods (GMDM) to be able to meet these criteria. Good Medicine Distribution Method (GMDM) is a guideline for the distribution/distribution of medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution/distribution route according to the requirements and intended use. This research aims to determine the good and correct implementation of CDOB at PBF Jakarta 2. The implementation of CDOB at PBF Jakarta 2 is based on a literature study of BPOM Regulation No. 6 of 2020 concerning CDOB Technical Guidelines. The results obtained were PT. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 has carried out the entire distribution and trading service process for medical products and devices in accordance with CDOB and applicable regulations covering all 12 chapters.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nadya Putri
"Kegiatan penyaluran sediaan farmasi merupakan bagian penting dalam upaya memastikan akses obat yang merata. Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga mutu obat dari awal pengadaan hingga obat tersalurkan. Sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 6 tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), PBF harus memastikan bahwa proses distribusi memenuhi standar yang ditetapkan. Namun, pelaksanaan CDOB sering kali mengalami kendala, terbukti dari berbagai pelanggaran yang ditemukan BPOM pada tahun 2017 salah satunya adalah ditemukan adanya gudang atau bangunan yang tidak memenuhi persyaratan. Tugas khusus ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi penerapan aspek bangunan dan peralatan di PT Anugrah Argon Medica (AAM) Cabang Tangerang melalui metode observasi langsung dan wawancara dengan apoteker serta tim quality. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa PT AAM Cabang Tangerang telah menerapkan aspek bangunan dan peralatan sesuai dengan pedoman teknis CDOB. Semua aspek yang diamati, termasuk bangunan, suhu dan lingkungan, peralatan sistem komputer, validasi, dan kualifikasi telah memenuhi standar yang ditetapkan CDOB.

The distribution of pharmaceutical preparations is an essential component of ensuring equitable access to medicines. Pharmaceutical Wholesalers (PBFs) bear a significant responsibility for maintaining drug quality from procurement to distribution. According to BPOM Regulation Number 6 of 2020 concerning the Technical Guidelines for Good Distribution Practices (CDOB), PBFs must ensure that the distribution process meets established standards. However, CDOB implementation often faces challenges, as evidenced by various violations found by BPOM in 2017, including non-compliant warehouses or buildings. This special project aims to evaluate the implementation of building and equipment aspects at PT Anugrah Argon Medica (AAM) Tangerang Branch using a direct observation method and interviews with pharmacists and the quality team. The evaluation results indicate that PT AAM Tangerang Branch has implemented building and equipment aspects in accordance with the CDOB technical guidelines. All observed aspects, including buildings, temperature and environment, computer system equipment, validation, and qualification, have met the standards set by CDOB.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>