Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monica Ramadhanti
"Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan kondisi kesehatan yang melibatkan sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Bentuk sediaan inhalasi lebih dipilih dalam pengobatan asma dan PPOK karena memiliki kinerja langsung ke jalan napas dan memberikan konsentrasi lokal yang tinggi. Symbicort Turbuhaler™ merupakan bentuk Dry Powder Inhaler (DPI) yang mengandung bahan aktif kombinasi ICS-LABA yaitu budesonide dan formoterol. Pasien asma dan PPOK harus menggunakan alat terapi inhalasi dengan benar agar hasil terapi yang diperoleh optimal. Namun, data menunjukkan 50 – 80% pasien gagal menggunakan inhaler mereka dengan benar. Oleh karena itu sebagai apoteker, wajib memberikan penjelasan penggunaan inhaler yang benar kepada pasien seperti melalui Pelayanan Informasi Obat (PIO) dengan bantuan media edukasi kesehatan seperti leaflet yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi. Leaflet dibuat berdasarkan penelusuran literatur melalui search engine yang kemudian informasinya dikumpulkan dan disusun dengan baik. Desain leaflet dibuat melalui website Canva. Adapun informasinya memuat tentang definisi, indikasi, kandungan turbuhaler, jenis, DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan, buang), bagian turbuhaler, cara mempersiapkan alat, dan cara menggunakan sehari-hari yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi bagi pasien.

Asthma and Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) are health conditions that involve the respiratory system and can cause difficulty breathing. Inhaled dosage forms are preferred in the treatment of asthma and COPD because they act directly into the airway and provide high local concentrations. Symbicort Turbuhaler™ is a form of Dry Powder Inhaler (DPI) which contains the active ingredients of the ICS-LABA combination, namely budesonide and formoterol. Asthma and COPD patients must use inhalation therapy devices correctly to obtain optimal therapy results. However, data shows 50 – 80% of patients fail to use their inhalers correctly. Therefore, as a pharmacist, you are obliged to provide explanations about the correct use of inhalers to patients, such as through the Drug Information Service (PIO) with the help of health education media such as leaflets which are expected to increase the success of therapy. The leaflet was created based on literature searches via search engines where the information was then collected and arranged properly. The leaflet design was created via the Canva website. The information contains definitions, indications, turbuhaler content, types, DAGUSIBU (get, use, store, throw away), turbuhaler parts, how to prepare the tool, and how to use it daily which is expected to increase the success of therapy for patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
"Poster merupakan media cetak yang dapat digunakan sebagai media Pelayanan Informasi Obat (PIO) untuk pasien PRB. Program Rujuk Balik (PRB) adalah program pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Salah satu pasien penyakit kronis yaitu pasien yang menerima pengobatan antihipertensi dan antihiperlipidemia. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma 0003 Lippo dimana obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah amlodipin dan obat antihiperlipidemianya adalah simvastatin. Penggunaan kedua obat ini secara bersamaan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Tujuan pembuatan poster ini adalah untuk memberikan edukasi melalui kegiatan PIO guna meningkatkan pengetahuan terkait penanganan interaksi obat antihipertensi dan antihiperlipidemia pada pasien PRB Apotek Kimia Farma 0003 Lippo. Pengerjaan mencakup studi literatur dan pembuatan poster menggunakan aplikasi graphic design Canva dengan format poster ukuran 42 x 59,4 cm. Poster ini memuat informasi secara ringkas serta desain warna dan gambar yang atraktif membuat pasien menjadi tertarik untuk membacanya, sehingga pengetahuan pasein PRB Apotek Kimia Farma 0003 Lippo terkait penanganan interaksi obat antihipertensi dan antihiperlipdemia semakin meningkat.

Poster is print media that can be used as a media for Drug Information Services (PIO) of PRB patients. Refer Back Program (PRB) is a health service program for National Health Insurance (JKN) participants with chronic diseases in stable condition and still require long-term care. One of the chronic disease patient is a patient who is receiving antihypertensive and antihyperlipidemia treatment. The study was conducted at Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo where the most commonly prescribed antihypertensive drug was amlodipine and the antihyperlipidemia drug was simvastatin. Using these two drugs together can cause the possibility of drug interactions. The purpose of making this poster is to provide education through PIO activities to increase knowledge regarding handling antihypertensive and antihyperlipidemia drug interactions in PRB patients Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo. The work includes literature study and making a poster using the graphic design application Canva with a poster format measuring 42 x 59.4 cm. This poster contains concise information and the attractive color and image design makes patients interested in reading it, so that the knowledge of PRB patients Kimia Farma Pharmacy 0003 Lippo regarding the handling of antihypertensive and antihyperlipidemia drug interactions increases.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Tsurayya
"Obat tetes mata biasanya tetap aman dan efektif hingga tanggal kedaluwarsanya jika digunakan dan disimpan dengan benar, kecuali ditentukan lain dalam sisipan kemasan. Segel botol yang steril, jika rusak, menimbulkan kekhawatiran akan kontaminasi, terutama jika ujung botol bersentuhan dengan mata atau permukaan lainnya. Kebanyakan obat tetes mata mengandung bahan pengawet untuk menghambat pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi. Pengawet ini dirancang untuk mencegah kontaminasi hingga tanggal kedaluwarsa obat ataupun kapan pun obat setelah dibuka dikenal dengan beyond use date (BUD). Pada tugas khusus Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma Kemanggisan ini dilakukan pembuatan brosur edukasi beyond use date (BUD) sediaan farmasi khususnya tetes mata di Apotek Kimia Farma Kemanggisan sehingga dapat digunakan sebagai bahan edukasi dan informasi. Beberapa informasi menunjukkan bahwa obat tetes mata yang direkomendasikan dapat digunakan hingga 28 hari (multidose) dan 3 hari (singledose) dapat digunakan dengan aman.
Eye drops usually remain safe and effective until their expiration date if used and stored properly, unless otherwise specified in the package insert. Sterile vial seals, if damaged, raise concerns about contamination, especially if the tip of the vial comes into contact with the eye or other surfaces. Most eye drops contain preservatives to inhibit the growth of bacteria, viruses and fungi, thereby providing protection against infection. This preservative is designed to prevent contamination until the drug's expiration date or whenever the drug is opened, known as the beyond use date (BUD). In this special task of the Pharmacist Professional Work Practice Report (PKPA) at Kimia Farma Kemanggisan Pharmacy, a beyond use date (BUD) educational brochure was created for pharmaceutical preparations, especially eye drops, at Kimia Farma Kemanggisan Pharmacy so that it can be used as educational and informational material. Some information indicates that the recommended eye drops can be used for up to 28 days (multidose) and 3 days (singled dose) can be used safely."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Yunda Setyowati
"Berkembangnya penyakit saat ini, mendorong mayoritas masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Pada penggunakan sediaan dengan instruksi khsusus seperti sediaan inhalasi, insulin, dan suppositoria, diperlukan cara yang baik dan benar agar tercapai outcome yang diinginkan. Namun, hal ini seringkali menjadi hal yang terlupakan di kalangan masyarakat. Pembuatan leaflet tentang cara pemakaian sediaan dengan instruksi khusus ini ditujukan untuk memberikan informasi dan edukasi yang benar tentang cara pemakaian sediaan inhalasi, insulin, dan suppositoria kepada masyarakat. Pengumpulan data dalam pembuatan leaflet dilakukan melalui studi literatur dari berbagai referensi terkait. Hasil penelusuran literatur dibuat ringkas, menggunakan bahasa awam, dan didukung dengan ilustrasi/gambar terkait. Pembuatan leaflet ini memberikan manfaat bagi masyarakat agar mendapatkan efek terapi obat yang maksimal dengan cara penggunaan sediaan yang benar.

The current development of disease has encouraged the majority of people to self-medicate (self-medication). When using preparations with special instructions such as inhalation preparations, insulin and suppositories, good and correct methods are needed to achieve the desired outcome. However, this is often something that is forgotten among society. Making leaflets on how to use preparations with special instructions is aimed at providing correct information and education about how to use inhalation preparations, insulin and suppositories to the public. Data collection in making leaflets was carried out through literature studies from various related references. The results of the literature search are made concise, use lay language, and are supported by related illustrations/images. Making this leaflet provides benefits for the community so that they can get the maximum therapeutic effect of drugs by using the preparations correctly"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Indonesia saat ini menghadapi triple burden disease atau tiga beban kesehatan, salah satunya adalah penyakit tidak menular yang didalamnya terdapat diabetes melitus. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta penduduk. Pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Indonesia dilakukan agar individu yang sehat tetap sehat, mengurangi faktor resiko diabetes melitus, dan mencegah komplikasi atau kematian dini akibat diabetes. Perlunya upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan melalui promosi kesehatan, edukasi, deteksi dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular), dan tatalaksana sesuai standar. Penggunaaan media booklet digital yang berisi materi dapat mempermudah pemahaman pasien Apotek Kimia Farma 352 Margonda dan dapat menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya upaya pengobatan pencegahan penyakit diabetes melitus. Penyusunan media edukasi pasien diabetes melitus dibuat dalam bentuk booklet menggunakan media infografis yaitu Canva.

Diabetes is a chronic disease characterized by high blood sugar levels. Indonesia is currently facing triple burden disease, which is one of noncommunicable diseases including diabetes mellitus. Indonesia currently in fifth position with a population of 19.47 million people suffering from Diabetes. Prevention and control of Diabetes mellitus in Indonesia is carried out so that healthy individuals remain healthy, reduce risk factors for diabetes mellitus, and prevent complications or early death due to diabetes. The need for efforts to prevent and control diabetes can be carried out through health promotion, education, early detection of risk factors for NCDs (Non-Communicable Diseases), and management according to the standards. The use of digital booklet media containing information about Diaetes can facilitate understanding for Pulogadung District Health Center patients and can explain in full the importance of treatment efforts to prevent diabetes mellitus. The preparation of educational media for diabetes mellitus patients is made in the form of booklets using infographic media, namely Canva.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Figel Ilham
"

Banyak penyakit mata, jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan seorang pasien sehingga mengurangi kualitas hidup pasien. Penyakit seperti glaukoma dan penyakit degenerative macula banyak ditangani dengan menggunakan obat mata. Beberapa diantaranya adalah obat tetes mata dan salep mata. Penggunaan kedua obat tersebut rentan tidak benar sehingga obat tersebut tercemar yang mengakibatkan obat tersebut tidak dapat digunakan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat brosur pada situs Canva. Adapun persiapan sebelum menggunakan obat tetes atau salep mata adalah mencuci tangan sebelum menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat tetes atau salep mata diusahakan sesteril mungkin dengan tidak mengenai ujung wadah pada mata. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat tetes atau salep mata. Adapun ukuran kertas desain yang digunakan dalam Canva adalah ukuran A3 dengan catatan halaman tersebut diletakkan secara horizontal dan kemudian dibagi tiga sehingga dapat dilipat seperti layaknya brosur pada umumnya. Brosur dicetak dengan menggunakan kertas A4.


Many eye diseases, if not treated properly, can cause blindness to a patient; hence, decrease the patient’s quality of life. Diseases like glaucoma and macular degenerative disease are treated with eye-related medicine, i.e. eyedrops and eye ointments. Administering both medicines tend to be incorrect, therefore, the medicine may be contaminated that may not be used anymore. This activity includes designing the brochure by using Canva website. Preparation before using eyedrops or eye ointments includes washing hands before using the medicine. Administering the eyedrops or eye ointments are attempted to be as sterile as possible by not touching the tip of the container with the eyes. In addition, there are things to be considered while using eyedrops or eye ointments. The paper design size used in Canva is A3 size aligned horizontally and divided into three equal parts so that it can be folded as normal brochure found generally. Brochures are printed using A4 paper.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Risky Aprilenia
"Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang berkaitan dengan gangguan metabolik dan ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Langkah-langkah upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dapat dilakukan melalui edukasi, detesi dini faktor risiko, dan tatalaksana sesuai standar yang berlaku. Kegiatan edukasi dapat dibantu dengan menggunakan beberapa media promosi kesehatan, Media promosi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk menyebarkan dan menampilkan pesan atau informasi oleh komunikator kepada audiens sehingga audiens dapat meningkatkan pengetahuannya dan terjadi perubahan positif, khususnya di bidang kesehatan. Media yang dapat digunakan untuk mempromosikan kesehatan dapat berupa media cetak, media elektronik, media luar ruangan, dan media sosial. Poster dan leaflet dipilih karena dapat membantu audiens menerima pesan dengan baik serta dapat meningkatkan minat audiens untuk membacanya karena dipenuhi gambar sehingga lebih menarik untuk dibaca. Materi yang tercantum dalam poster dan leaflet meliputi, pengertian, prevalensi, jenis, gejala, faktor risiko, pengobatan, pencegahan, dan bagian tubuh yang terdampak diabetes. Pembuatan media promosi kesehatan seperti poster dan leaflet yang berisi informasi dan pesan-pesan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan pasien sehingga dapat mengubah perilaku pasien dalam menangani suatu penyakit dan meningkatkan keberhasilan terapi serta mencegah terjadinya komplikasi atau kematian dini akibat suatu penyakit, khususnya diabetes melitus. Selain itu, leaflet juga memiliki bentuk yang sederhana, mudah dibawa dan dipindahkan dibandingkan dengan poster sehingga biasanya lebih menarik minat pembaca.

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease associated with metabolic disorders and characterized by blood sugar levels exceeding normal limits. Prevention and control efforts for diabetes can be carried out through education, early detection of risk factors, and management according to applicable standards. Education activities can be aided by using various health promotion media. Health promotion media are efforts to disseminate and present messages or information from communicators to the audience, allowing the audience to increase their knowledge and create positive changes, particularly in the field of health. Media that can be used for health promotion include print media, electronic media, outdoor media, and social media. Posters and leaflets are chosen because they effectively help audiences receive messages and increase audience interest in reading due to the inclusion of images, making them more appealing. The content included in posters and leaflets covers definitions, prevalence, types, symptoms, risk factors, treatment, prevention, and body parts affected by diabetes. Creating health promotion media such as posters and leaflets containing health information and messages aims to enhance patients' knowledge, understanding, awareness, and compliance. This, in turn, can lead to changes in patient behavior in managing a disease, improving the success of therapy, and preventing complications or premature death resulting from a disease, especially diabetes mellitus. Additionally, leaflets are simple in form, easy to carry and move, compared to posters, making them more attractive to readers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Selvianna Darel
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di instansi Apotek dilaksanakan pada Apotek Kimia Farma 0078 Pasar Anyar pada bulan Desember tahun 2022. Adapun
kegiatan PKPA di instansi apotek bertujuan untuk pembelajaran dan memahami peran serta tanggung jawab seorang apoteker melingkupi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik yang terjadi pada ruang lingkup apotek. Pada
pelaksanaan PKPA, dilakukan penyusunan laporan tugas khusus terkait edukasi dan sosialisasi sediaan obat suppositoria, tetes mata, dan salep mata di apotek kimia farma 0078 pasar anyar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan informasi penggunaan sediaan farmasi tersebut secara benar dan tepat kepada pasien dan petugas yang berada di apotek. Media yang digunakan pada sosialisasi adalah poster. Penyusunan poster berdasarkan literatur disertai dengan ilustrasi guna memudahkan pemahaman pasien.

Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) at the Pharmacy institution was held at Apotek Kimia Farma 0078 Pasar Anyar in December 2022. The PKPA activities at the pharmacy institution aim to learn and understand the roles and responsibilities of a pharmacist include the management of Drug and clinical pharmaceutical services that occur within the scope of the pharmacy. In the implementation of PKPA, a special assignment report was prepared related to the education and socialization of suppositories, eye drops, and eye ointments at the
Kimia Farma 0078 Pasar Anyar pharmacy. This activity aims to provide knowledge and information on the correct and appropriate use of these pharmaceutical preparations to the patient and officers in the pharmacy. The media used in
socialization activity is a poster. Preparation of posters based on literature accompanied by illustrations to facilitate patient understanding
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Shabira Anjani
"Pada bulan Oktober 2022, World Health Organization (WHO) meminta setiap negara untuk melakukan pengawasan dan penelusuran terhadap produk obat sirup yang beredar. Hal ini dikarenakan telah ditemukan obat yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol yang dapat membahayakan nyawa. Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. BPOM juga menetapkan peraturan yang menyatakan bahwa semua produk obat sirup di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol maupun dietilen glikol. Akan tetapi, etilen glikol dan dietilen glikol tetap dapat ditemukan sebagai cemaran pada beberapa zat pelarut sirup, seperti gliserin dan propilen glikol. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, teridentifikasi 9 produk obat yang memiliki kandungan cemaran diatas ambang aman. Untuk menindak lanjuti penemuan tersebut, BPOM memerintahkan industri farmasi pemiliki izin edar untuk melakukan penarikan dan pemusnahan seluruh bets produk. Sebagai seorang apoteker, sudah sewajarnya untuk memberikan informasi mengenai kasus penarikan obat sirup di Indonesia kepada para pasien. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari pelayanan farmasi klinis. Dengan memberi informasi mengenai kasus tersebut, maka diharapkan pasien dapat dibekali dengan pengetahuan yang akurat dan megurangi rasa cemas. Informasi disajikan dalam bentuk brosur yang dibuat semenarik mungkin dengan informasi yang singkat, padat, dan mudah dimengerti masyarakat awam. Informasi yang terdapat dalam brosur antara lain mengenai pengenalan kasus, pengenalan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, daftar obat apa yang ditarik, dan cara memilih obat yang tepat.

In October of 2022, the World Health Organization (WHO) asked every country to monitor and trace syrup medicinal products in circulation. It is because there have been a discovery of syrup medicine that contained ethylene glycol and diethylene glycol contaminant which can be life-threatening. In response to this, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) carried out comprehensive supervision of drugs that are circulating in Indonesia. BPOM also established regulations stating that all syrup medicine in Indonesia are not permitted to use ethylene glycol or diethylene glycol. However, ethylene glycol and diethylene glycol can still be found as contaminant in syrup solvents, such as glycerin and propylene glycol. After further investigation, 9 syrup products were identified that contained contaminant concenstration above the safety threshold. To follow up on this discovery, BPOM ordered the pharmaceutical industry that are responsible to withdraw and destroy all batches of products. As a pharmacist, it is our job to provide information regarding the syrup withdrawal case to patients. This is also a form of clinical pharmacy service. By providing information about the case, pharmacist hoped that the patient can be provided with accurate knowledge and reduce the patient's anxiety. Information is presented in the form of brochures which are made as attractive as possible with information that is short, concise and easy to understand. The information contained in the brochure includes case recognition, recognition of ethylene glycol and diethylene glycol contaminat, a list of recalled drugs, and methods to choose the right drug"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Novita
"Tuberkulosis termasuk dalam penyebab kematian tertinggi setelah penyakit jantung iskemik dan penyakit serebrovaskuker. Salah satu faktor keberhasilan pengobatan atau Treatment Success Rate (TSR) adalah terganggunya suplai obat yang membuat pasien menunda atau tidak meneruskan pengobatan. Puskesmas Kecamatan Cengkareng merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang terletak di wilayah Jakarta Barat yang menangani tuberkulosis. Berdasarkan Data Puskesmas Kecamatan Cengkareng, penderita tuberkulosis pada tahun 2022 terdapat 269 pasien diantaranya 164 pasien TB-SO, 47 pasien dengan komorbid, 21 pasien TBRO dan 37 pasien anak sehingga edukasi dapat dilakukan untuk meningkatkan upaya kesehatan masyarat khususnya penderita tuberkulosis. Edukasi pasien dapat dilakukan melalui media cetak seperti leaflet dan brosur karena memiliki kelebihan fleksibilitas tinggi, mudah dibawa, menarik dan masyarakat mampu memahami informasi dengan mudah dan dengan adanya efek persuasif dalam penyampaian informasi melalui kalimat dan visual. Tujuan tugas khusus ini adalah untuk meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui edukasi dengan leaflet dan brosur dan Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, studi literatur dan pembuatan media edukasi. Edukasi melalui leaflet dan brosur juga diharapkan dapat meningkatkan upaya Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dimana sejalan dengan tujuan puskesmas yaitu bertujuan melaksanakan upaya kesehatan dalam peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif).
Tuberculosis is among highest causes of death after ischemic heart disease and cerebrovascular disease. One of factor in the success of treatment or Treatment Success Rate (TSR) is disruption of drug supply which causes patients to delay or not continue treatment. Cengkareng Sub-district Health Center is one of the health facilities located in the West Jakarta that treats tuberculosis. Based on Cengkareng Sub-district Community Health Center data, in 2022 there will be 269 tuberculosis sufferers, including 164 TB-SO patients, 47 patients with comorbidities, 21 TB-RO patients, and 37 pediatric patients so that education can be carried out to improve community health, especially tuberculosis sufferers. Patient education can be done through printed media such as leaflets and brochures because they have many advantages of high flexibility, easy to carry, and attractive and the public can understand information easily and have a persuasive effect in conveying information through script and visuals. This special assignment aims to improve public health through education with leaflets and brochures and the methods are data collection, literature study, and created educational media. It is also hoped that education through leaflets and brochures can improve health efforts at the Cengkareng Sub-district Community Health Center, which is in line with the goals of the community health center that to carry out health efforts to improve health (promotive), prevent disease (preventive), cure disease (curative) and recover (rehabilitative)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>