Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joshua Jolly Sucanta Cakranegara
"Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan provinsi ke-34 atau provinsi termuda di Indonesia. Pembentukan provinsi ini tidak terlepas dari dinamika historis yang panjang. Hal ini dapat dilihat dari periode berdirinya Kesultanan Bulungan, pemerintah kolonial Hindia Belanda, pemerintah pendudukan Jepang, hingga pemerintah Indonesia. Dengan pendekatan sejarah, tulisan ini bertujuan memaparkan dinamika historis pembentukan Provinsi Kalimantan Utara setelah 1998, yakni sejak otonomi daerah menguat pada 1999 melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah hingga pembentukan final melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan provinsi ini tidak dapat dilepaskan dari semangat otonomi daerah yang digencarkan setelah 1998. Selain itu, sejumlah kajian multidimensional dalam bidang sosial-ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, pertahanan-keamanan, dan kewilayahan telah menjadi landasan kuat pembentukan provinsi ini. Dengan demikian, proses-proses politik, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta pengkajian yang mendalam dan dukungan masyarakat setempat yang besar merupakan faktor kunci pembentukan Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini pun menjadi sebuah dinamika sejarah tersendiri dalam sejarah pemerintahan daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

North Kalimantan Province (Kaltara) is the 34th province or the youngest province in Indonesia. The establishment of the province is inseparable from long historical dynamics. This can be seen from the period of the establishment of the Bulungan Sultanate, the Dutch East Indies colonial government, the Japanese occupation government, until the Indonesian government. By applying historical approach, this paper aims to explain the historical dynamics of the establishment of North Kalimantan Province after 1998, since regional autonomy strengthened in 1999 through Law Number 22 of 1999 on Regional Government to the final establishment through Law Number 20 of 2012 on Establishment of North Kalimantan Province. The results of this study indicate that the establishment of the province cannot be separated from the spirit of regional autonomy that was intensified after 1998. In addition, a number of multidimensional studies in the social-economic, natural resource management, defense-security, and territorial fields have become a strong foundation for the establishment of the province. Thus, political processes, both at the central and regional levels, as well as in-depth study and great local community support were key factors in the establishment of North Kalimantan Province. This become a historical dynamic in the history of regional government in the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI)."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2020
900 HAN 4:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manus Setyantono
"Studi pembentukan gelembung pada fluida yang tidak diam telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran pada proses pembentukan gelembung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu water loop siklus terbuka. Gelembung dihasilkan oleh sebuah nosel yang berupa jarum. Proses pembentukan gelembung direkam dengan menggunakan handycam dan selanjutnya data-data visual tersebut diolah dengan program image processing sehingga diperoleh data data tentang ukuran, frequensi, pembentukan dan lintasan gelembung. Hasil pengolahan dan analisa data menunjukan bahwa kecepatan aliran mempengaruhi proses pembentukan gelembung. Pada fluida yang tidak diam gelembung yang terjadi mempunyai ukuran yang lebih kecil dan frequensi pembentukan yang lebih tinggi dibandingkan pada fluida diam. Semakin cepat aliran memberikan pengaruh mekanisme fisik gelembung yang semakin besar.

The bubble forming on unstatic fluid has been investigated. The Objective of this research is to find an effect of flow velocity in bubble forming process. This research is using an open cycles water loop. The bubble is produced by a nozzle like a needle. The bubble forming process is recorded by using handy cam and the visual data is processed with the image processing program to get the data of size, forming frequency and bubble traffic. Analyzed data shows that the flow velocity influences the bubble forming process. ln the unstatic fluid the bubble formed has a smaller size and bigger forming frequency than in the static fluid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafly
"Pemantauan luas dan kondisi tutupan vegetasi yang selalu diperbaharui dan informatif sangat diperlukan terutama di DKI Jakarta yang merupakan kota metropolitan yang dinamis, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai perhitungan perubahan luas dan kondisi tutupan vegetasi. Salah satu caranya menggunakan penginderaan jauh dengan memanfaatkan Citra Landsat dan Google Imagery. Penelitian ini mencoba membangun sebuah model untuk menghitung persentase tutupan vegetasi atau Percent Of Vegetation Cover (PVC) pada tiap pixel Landsat menggunakan pendekatan multi-indeks. Model persentase tutupan vegetasi dibangun dari beberapa variabel prediktor seperti NDVI, SAVI, EVI dan LST yang dikorelasikan dengan persentase tutupan vegetasi dari Google Imagery menggunakan uji regresi linear berganda, hasilnya akan menunjukkan korelasi dan menghasilkan model persamaan multi-indeks untuk menghitung PVC. Hasil menunjukkan bahwa dari 2001-2021 seluruh variabel predictor secara bersamaan mempengaruhi persentase tutupan vegetasi antara 55 hingga 67%. Hasil perubahan persentase tutupan vegetasi menunjukkan dari tahun 2001-2021 terjadi penurunan PVC >20% (Vegetasi Buruk, Sedang, Baik dan Sangat Baik) dan kenaikan PVC <20% (Vegetasi Sangat Buruk). Perubahan PVC tersebut paling signifikan terjadi di Cengkareng, Kemayoran, Cilandak, Cakung dan Cilincing. Perubahan tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu kebutuhan akan lahan dan kebijakan pemerintah daerah.

Monitoring the area and condition of vegetation cover that is always updated and informative is very necessary, especially in DKI Jakarta, which is a dynamic metropolitan city, so it is necessary to do research on the calculation of changes in area and conditions of vegetation cover. One way to use remote sensing is by utilizing Landsat Imagery and Google Imagery. This study tries to build a model to calculate the percentage of vegetation cover or Percent Of Vegetation Cover (PVC) at each Landsat pixel using a multi-index approach. The vegetation cover percentage model is built from several predictor variables such as NDVI, SAVI, EVI and LST which are correlated with the vegetation cover percentage from Google Imagery using multiple linear regression tests, the results will show the correlation and produce a multi-index equation model to calculate PVC. The results show that from 2001-2021 all predictor variables simultaneously affect the percentage of vegetation cover between 55 to 67%. The results of changes in the percentage of vegetation cover show that from 2001-2021 there was a decrease in PVC >20% (Poor, Medium, Good and Very Good Vegetation) and an increase in PVC <20% (Vegetation Very Bad). The most significant changes in PVC occurred in Cengkareng, Kemayoran, Cilandak, Cakung and Cilincing. These changes are caused by two factors, namely the need for land and local government policies. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawijaya
"Artikel ini merupakan kajian sejarah Ternate dengan menggunakan ilmu agama sebagai alat bantu dalam rangka menghadirkan sebuah kajian sejarah hubungan antara Kesultanan Ternate dan Portugis. Studi ini mengindikasikan bahwa Sultan Khairun adalah seorang Sultan yang baik, intelek ikhlas dan berlapang hati dalam menjaga relasinya dengan Portugis yang telah ada di Ternate sebelum ia diangkat sebagai Sultan. Dalam upaya menjaga relasinya dengan Portugis, Sultan berusaha mengedepankan sikap menghargai tamu, pemaaf, jujur dan menepati janji, serta berprasangka baik (berpikir positif). Itu bisa terlihat, misalnya, dari sikap Sultan Khairun yang berusaha melayani Francis Xavier dalam berdiskusi secara mendalam dan usahanya dalam memaafkan dua Gubernur Portugis yang telah menahan dan menangkapnya secara sepihak. Sikapnya yang baik itu terlihat kembali ketika ia menerima dengan baik ajakan Lopes de Masquita untuk mengadakan perjanjian damai. Padahal perjanjjian damai itu hanyalah strategi licik dari Sang Gubernur untuk melumpuhkan Sultan Khairun. Melalui tipuan licik itu, Sultan Khairun yang baik dan intelek itu harus rela menemui kematian secara mengenaskan di Benteng Kastela. Kematiannya merupakan kematian syahid di jalan Allah dalam rangka membangun hubungan yang baik secara konsisten demi kemajuan negerinya. Itu semua adalah cerminan seorang Sultan yang banyak diilhami oleh ajaran Islam yang ingin membangun peradaban yang aman, adil dan makmur."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ropita Dewi Sartika
"Peninggalan sejarah dapat dikenalkan secara menyeluruh kepada generasi muda untuk menumbuhkan semangat patriotisme, sifat kepahlawanan, dan nasionalisme. Salah satu peninggalan sejarah tersebut adalah Istana AlMukaromah yang merupakan peninggalan dari Kesultanan Sintang di Kalimantan Barat.Tujuan dari penulisan artikelini adalah mengidentifikasi peristiwa penting di Istana Al Mukaromah Kesultanan Sintang dan nilai kesejarahanIstana Al Mukaromah Kesultanan Sintang. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studipustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Istana Al Mukaromah adalah istana yang merupakan peninggalan dari Kesultanan Sintangdibangun tahun 1939. Peristiwa penting yang pernah terjadi di Istana Al Mukaromah Kesultanan Sintang adalahperumusan Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Garuda Pancasila dengan semboyan BhinnekaTunggal Ika. Nilai-nilai yang terdapat dalam Istana Kesultanan Sintang adalah sejarah, religus, budaya, serta sosial."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2022
959 PATRA 23:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safrial Dwiky Darmawan
"ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh variasi frekuensi dan
bentuk gelombang pada pembentukan cincin vorteks oleh aktuator jet sintetik.
Variasi frekuensi yang digunakan dalam percobaan yaitu 80 Hz sampai dengan 200
Hz, sedangkan variasi bentuk gelombangnya adalah bentuk gelombang sinusoidal,
square, dan triangle. Bentuk cavity dari aktuator adalah kerucut dengan diameter
orifis 3mm, 5mm, dan 8mm. Kriteria pembentukan cincin vorteks yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kriteria yang dipublikasikan oleh Ryan Holman dkk
untuk jet sintetik 2 dimensi yaitu 1⁄𝑆𝑟 = 𝑅𝑒⁄𝑆2 > 1. Pengambilan data
eksperimen dilakukan pada mulut orifis (𝑥⁄𝐷 = 0 dan 𝑦⁄𝐷 ≈ 0) dengan
menggunakan Constant Temperature Anemometer (CTA) dengan data rate 60,000
data dalam 2 detik. Sedangkan data simulasi diperoleh dengan menggunakan
software Fluent 6.2.36 dengan menggunakan model turbulensi Reynolds Stress
Model. Dari data yang diperoleh kemudian diolah untuk dimasukkan dalam kriteria
pembentukan cincin vorteks. Dari hasil pengolahan data, diddaptkan rentang
frekuensi optimum serta bentuk gelombang yang paling baik untuk aktutor jet
sintetik dalam pembentukan cincin vorteks.

ABSTRACT
This study will discuss the influence of variations in frequency and
waveform on the formation of vortex rings by synthetic jet actuators. Excitation
frequency variation used in the experiment is 20 Hz to 200 Hz, with a variation of
the waveform is sinusoidal, square, and triangle. The shape of the actuator?s cavity
is conical with orifice diameter of 3mm, 5mm and 8mm. Criteria for the formation
of vortex rings used in this study are the criteria published by Ryan Holman et al
for 2 dimensional synthetic jet 1/Sr = Re/S ^ 2> 1. The study was conducted
premises using experimental and computational methods. Experimental data is
capured on the mouth of the orifice (x/D = 0 and y/D≈0) using the Constant
Temperature Anemometer (CTA) with a data rate of 60,000 data in 2 seconds.
While the simulation data obtained using Fluent software 2.6.36 by using Reynolds
Stress Model as the turbulence model. Data which have obtained is then processed
for inclusion in the criteria for the formation of vortex rings. From the data
processing, obtained optimum frequency range and waveform for the synthetic jet
actuator in the formation of vortex rings.;;"
2016
S65426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilman Mughni
"Teknologi droplet mikrofluida merupakan cabang ilmu yang penting dan telah menjadi platform penelitian ilmiah yang andal, terutama untuk analisis kimia dan biologi. Salah satu jenis droplet mikrofluida yaitu water-in-water atau droplet Aqueous Two-Phase System (ATPS). Droplet ini terdiri dari dua fluida dengan basis yang sama yaitu air, namun bertentangan karena perbedaan karakteristik yang dimiliki masing-masing fluida. Droplet jenis ini memiliki keuntungan yaitu bersifat biokompatibel sehingga memiliki peranan penting untuk aplikasi seperti ekstraksi DNA, partisi protein, dan pemisahan sel. Pembentukan droplet ATPS cukup menantang karena tegangan permukaan cenderung sangat rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan studi simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) pembentukan droplet ATPS pada saluran mikro berjenis flow focusing dengan memvariasikan laju alir fase terdispersi dan fase kontinu, sehingga variasi data berupa rasio laju alir dengan rentang 1:38 hingga 1:6. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana pengaruh variasi rasio laju alir terhadap ukuran dan laju pembentukan droplet serta fenomena evolusi pembentukan droplet. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pembentukan droplet ATPS berhasil dilakukan dengan pola aliran yang terbentuk adalah dripping. Diameter droplet yang terbentuk dari hasil simulasi memiliki rentang mulai dari 57.96 μm hingga 89.94 μm, serta laju pembentukan droplet memiliki rentang 4.18 Hz hingga 35.13 Hz.

Microfluidic droplet technology is an important field of study and has become a reliable scientific research platform, particularly for chemical and biological analysis. One type of microfluidic droplet is the water-in-water or Aqueous Two-Phase System (ATPS) droplet. This droplet consists of two fluids with the same base, which is water, but they differ in characteristics. This type of droplet has the advantage of being biocompatible, making it crucial for applications such as DNA extraction, protein partitioning, and cell separation. The formation of ATPS droplets is quite challenging due to the inherently low interfacial tension. Therefore, this research aims to conduct Computational Fluid Dynamics (CFD) simulation study on the formation of ATPS droplets in flow-focusing microchannels by varying the flow rates of the dispersed and continuous phases, resulting in flow rate ratios ranging from 1:38 to 1:6. The objective of this study is to observe the influence of flow rate ratio variations on the size and formation rate of droplets, as well as the evolution phenomena during droplet formation. The simulation results demonstrate successful formation of ATPS droplets with a dripping flow pattern. The diameter of the droplets formed in the simulation ranges from 57.96 μm to 89.94 μm, and the droplet formation rate ranges from 4.18 Hz to 35.13 Hz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Eka Cahyadhi
"Dengan melihat fakta bahwa perkembangan pembangunan manusia di Indonesia yang diwakili dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 1996, 1999 dan 2002 mengalami perubahan fluktuatif yang tajam. IPM yang memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu umur yang panjang, pengetahuan dan standar hidup yang layak merupakan suatu kebutuhan dasar (basic needs) yang harus terpenuhi bagi setiap manusia. Perubahan fluktuatif IPM tersebut terjadi secara nasional dan ditingkat provinsi bahkan kabupaten/kota di Indonesia. Banyak faktor yang mungkin berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan manusia tersebut.
Mengacu pada berbagai penelitian dan publikasi yang diterbitkan oleh UNDP maupun institusi lain, disampaikan bahwa pembangunan manusia tersebut merupakan fungsi dari indikator perekonomian, indikator pembiayaan pembangunan manusia, indikator kemiskinan, indikator pendidikan dan indikator kesehatan. 3ika dikaitkan dengan fluktuatif indikator IPM yang terjadi di Indonesia, kemungkinan diakibatkan oleh perubahan fungsi/faktor tersebut. Tesis ini akan melakukan pelacakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan serta besarnya kontribusi dari masing-masing faktor tersebut, sehingga dapat menghasilkan suatu rekomendasi arah dan kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah/pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pembangunan manusia dimasa datang. Penelitian inl secara khusus dilakukan untuk wilayah studi kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Untuk mencapai tlujuan tersebut, akan disusun 3 (tiga) model ekonometrik;a yang akan diregresikan untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali serta pada 2 (dua) wilayah pembangunan di Provinsi Bari. Diharapkan dapat dihasilkan model yang dapat menjelaskan faktorfaktor yang rriiempengaruhi IPM yang "bermakna secara teoritis" dan "nyata secara statistik".
Hasil regresi menunjukkan, pembangunan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor pembangunan ekonomi, faktor pembiayaan pembangunan manusia, faktor kemiskinan, faktor pendidikan dan faktor kesehatan. Masing-masing faktor tersebut memiliki kontribusi yang berbeda-beda untuk setiap model dan pada setiap wilayah studi, sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjawab tujuan dari penelitian.
Dengan mengetahui kontribusi tersebut, maka rekomendasi kebijakan untuk dijadikan strategi bagi seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bali dalam rangka peningkatan Indeks Pembangunan Manusia yaitu: (a) kebijakan peningkatan persentase anggaran pembangunan sosial. Hal ini menjadi sangat penting karena implementasi kebijakan publik berada dipemerintah; (b) kebijakan pengendalian jumlah penduduk miskin menjadi suatu keharusan; (c) peningkatan perturribuhan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi sebagal sumber pertumbuhan ekonomi tak kalah pentingnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agam Aidil Fahmi
"ABSTRAK
Karya tulis ini melaporkan hasil proses pembentukan nanopartikel Ba0.7Sr0.3TiO3 dan Ba0.3Sr0.7TiO3 melalui pemaduan mekanik dan destruksi ultrasonik daya tinggi. Proses destruksi ultrasonik dilaksanakan dalam 3 kondisi berbeda yaitu menggunakan variasi rasio diameter transduser dan reaktor 1:1.4, 1:1.6, dan 1:1.8 terhadap media mengandung partikel kosentrasi 3.0 gr/l selama waktu destruksi 3 jam. Secara spesifik, tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari efek rasio diameter transduser dan diameter reaktor (dt/Dr) terhadap pembentukan nanopartikel Ba0.7Sr0.3TiO3 dan Ba0.3Sr0.7TiO3. Karakterisasi partikel yang diperoleh menggunakan XRD, PSA, dan SEM. Hasil identifikasi fasa material dari evaluasi difraksi sinar X memastikan bahwa material Ba0.7Sr0.3TiO3 dan Ba0.3Sr0.7TiO3 adalah material berfasa tunggal dan destruksi ultrasonik tidak menyebabkan perubahan fasa material. Kedua material berbeda dalam ukuran rata-rata partikel sebelum destruksi ultrasonik yaitu 538 nm untuk partikel Ba0.7Sr0.3TiO3 dan 480 nm untuk partikel Ba0.3Sr0.7TiO3. Kedua nilai ukuran rata-rata partikel ini mengalami penurunan selama proses destruksi ultrasonik. Namun, ukuran partikel terkecil masing-masing material adalah 38 nm dan 24 nm diperoleh pasca destruksi dengan (dt/Dr) adalah 1.8. Ukuran rata-rata partikel ini hampir sama dengan ukuran rata kristalitnya masing-masing 22 nm dan 14 nm. Dengan demikian hanya terdapat 1 kristalit dalam masing-masing partikel. Dapat disimpulkan bahwa nanopartikel baik material Ba0.7Sr0.3TiO3 maupun Ba0.3Sr0.7TiO3 dapat dihasilkan dari dua tahapan proses yaitu tahapan sintesis dengan pemaduan mekanik dan tahapan destruksi dengan metode destruksi ultrasonik daya tinggi. Partikel monokristalit Ba0.7Sr0.3TiO3 dengan ukuran 38 nm dan Ba0.3Sr0.7TiO3 dengan ukuran 24 nm telah dihasilkan dari destruksi ultrasonik menggunakan parameter proses (dt/Dr) 1.8 dalam durasi destruksi selama 3 jam.

ABSTRACT
We report results of research on the formation of Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 nanoparticles through the mechanical alloying process and followed by high power ultrasonic destruction. Ultrasonic destruction process carried out in three different modes of the transducer and reactor diameter ratios respectively 1:1.4, 1:1.6, and 1:1.8 against the media containing particles of 3.0 g/l concentration during 3 hours destruction time. The specific goal of this work was to study the effect of transducer and reactor diameter ratio (dt/Dr) on the formation of Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 nanoparticles. Particle characterizations were carried out under the employment of XRD, PSA, and SEM. Results of material phase identification by XRD ensure that the synthesized Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 material are both single phase. In addition, the ultrasonic destruction to the particle materials did not cause the phase change. Prior to ultrasonic destruction, the two materials are different in their average particle size in which Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 respectively has particles with mean sizes 538 nm and 480 nm. The average value for both particles was decreased during ultrasonic destruction. However, the smallest mean particle size of each material was 38 nm and 24 nm which were obtained after the ultrasonic destruction by (dt/Dr) of 1.8. These average sizes are almost equal to the average size of their crystallites which are respectively 22 nm and 14 nm. Thus there is only one crystallite within each particle. It can be concluded that both Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 nanoparticles can be produced by a two-stage process. The first stage is a phase formation by mechanical alloying and the formation of Ba0.7Sr0.3TiO3 and Ba0.3Sr0.7TiO3 nanoparticle obtained in the second stage in which the particle sizes were further reduced by the high power ultrasonic destruction. Single crystallite particles with a mean size of 38 nm for Ba0.7Sr0.3TiO3 and that of 24 nm for Ba0.3Sr0.7TiO3 have been successively obtained by ultrasonic destruction process with a parameter (dt/Dr) of 1.8 within 3 hours destruction time."
[;Unversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Unversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam], 2015
S59835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Febriani Hidayat
"ABSTRAK
Sebagai obyek penulisan skripsi, pemilihan judul di atas didasarkan berbagai hal, Pokok pembahasan yang utama adalah dolmen yang merupakan salah satu peninggalan hasil budaya masyarakat megalitik pada masa prasejarah. Bangunan ini dijadikan sebagai data petunjuk dalam mengungkapkan keadaan masyarakat megalitik pada masyarakat di Indonesia.
Bangunan yang dijadikan obyek penelitian adalah bangunan dolmen yang ada di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Utara. Deskripsi dilakukan pada bangunan-bangunan tersebut untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dipergunakan juga analogi etnografi terhadap masyarakat Sumba dan juga mengunakan data-data tertulis mengenai masyarakat yang tradisi megalitiknya masih berlangsung hingga sekarang.
Di Sumba tradisi megalitik masih berlangsung hingga sekarang terutama di dalam upacara penguburan. Salah satu bentuk kubur yang masih digunakan sampai sekarang adalah Reti, yang pada dasarnya adalah bentuk dari dolmen. Ber_dasarkan hal tersebut maka diadakan analogi etnografi un_tuk memperoleh data etnoarkeologi yang berguna sebagai da_ta penunjang dalam mengungkapkan keadaan masyarakat megali_tik pada masa prasejarah di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Utara.
Pada masa mendatang masih diperlukan penelitian yang lebih luas dan mendalam terhadap sisa-sisa peninggalan ke_budayaan megalitik, sehingga dapat diungkapkan mengenal kehidupan masyarakat pada masa prasejarah di Indonesia seca_ra menyeluruh mencakup berbagai aspeknya.

"
1984
S11851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>