Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjahjono Widijanto
"Artikel ini mengkaji kumpulan cerpen Godlob karya Danarto dan novel Cala Ibi karya Nukila Amal dari sudut pandang realisme magis. Realisme magis dipahami sebagai gaya estetetik yang mengandung unsur-unsur magis bercampur aduk dengan realitas. Dalam realisme magis wilayah mistis dan realitas empiris diperlakukan sejajar karena yang fantasi dan supranatural mengakar pada realitas kultural dan historis. Kajian dalam tulisan ini berdasarkan pandangan bahwa teks sastra pasti akan terpengaruh oleh kultur masyarakat dan pengarangnya. Muatan makna yang terdapat di dalam karya sastra akan dipengaruhi dan ditentukan oleh kosmologi budaya, nila-nilai, norma, konvensi sosial budaya atau bahkan ideologi pengarangnya. Metode dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata atau kalimat tertulis yang menunjukkan kadar realisme magis dalam cerpen-cerpen Danarto yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Godlob dan dalam novel Cala Ibi karya Nukila Amal. Dalam kumpulan crpen Godlob karya Danarto maupun novel Cala Ibi Nukila Amal dapat ditemukan ciri-ciri realisme magis, yakni elemen yang tidak dapat direduksi, dunia fenomenal, keraguan-keraguan yang menggoyahkan, penggabuangan antara yang magis fantasi dengan realitas dan rusaknya batas, ruang, waktu dan identitas. Dalam cerpen-cerpen Danarto, realisme magis berlandaskan mistisisme Jawa berupa konsep-konsep sangkan paraning dumadi, mulihmulanira, dan manunggaling kawula-gusti, sedangkan dalam novel Cala Ibi, realisme magis berdasarkan mitos-mitos historis Ternate, dan sufisme Islam dengan konsep wahdatul wujud."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
810 JEN 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Hanif Amrullah
"Realisme magis berusaha menggabungkan dua sisi mata uang yang berbeda, yaitu sisi realita dan sisi magis. Magis disini berarti suatu kenyataan yang tidak tampak dihadapan kita, tetapi bisa dirasakan keberadaannya bahkan didalam jiwa yang paling dalam. Gabungan dari dua sisi ini nantinya dapat menciptakan gejolak magis yang dapat menolong manusia masuk kedalam dunia yang tidak nyata, tetapi penuh dengan kesempurnaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya realisme magis dalam novel Собачье Сердце. Novel ini bercerita tentang seekor anjing liar bernama Sharikov, yang ditemukan oleh seorang ahli bedah, dan menjalani operasi ekstensif untuk tujuan eksperimental untuk menciptakan manusia Soviet Baru, seseorang yang berkomitmen pada cita-cita komunisme di Uni Soviet. Selanjutnya akan dibahas secara mendalam tentang bagaimana novel ini memiliki karakteristik yang terdapat dalam realisme magis.

Magical realism tries to combine two different sides of the coin, namely the reality side and the magical side. Magic here means a reality that is not visible in front of us, but its existence can be felt in the deepest soul. The combination of these two sides can later create a magical turmoil that can help humans enter a world that is not real, but full of perfection. This study aims to describe the style of magical realism in the novel Собачье Сердце. This novel tells the story of a lying dog named Sharikov, who is found by a surgeon, and undergoes surgery for experimental purposes to create a New Soviet man, someone who is committed to the ideals of communism in the Soviet Union. Furthermore, it will be discussed in depth about how this novel has the characteristics contained in magical realism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggogeni Zakiyami
"ABSTRAK
Dua karya dari sastrawan yang berbeda kebangsaan atau negara sering memperlihatkan kemiripan dalam hal ide dan gaya. Ayahku Bukan Pembohong karya Tere Liye dan Big Fish karya Daniel Wallace memperlihatkan hal itu. Dalam konteks itu menarik kaitannya bila dua karya tersebut ditelaah dan dibandingkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan gaya realisme magis dalam kedua novel tersebut. Setelah membandingkan dua karya tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kedua novel tersebut sama-sama menunjukkan penokohan yang menempatkan tokoh Ayah sebagai pribadi yang hidup di dunia nyata dengan mimpi dan ambisi. Hal itu tertuang dalam cerita petualangan tokoh Ayah yang narasi dan peristiwanya berada di antara dunia nyata dan dunia magis.

ABSTRACT
Two works of different national or state litterateur often show similarities in ideas and styles. Ayahku Bukan Pembohong by Tere Liye and Big Fish by Daniel Wallace show it. In that context it is interesting to review and compare its relation. This study aims to describe and compare the style of magical realism in both novels. After comparing the two works, the authors conclude that the two novels show characterizations that place father 39 s character as a living person in the real world with dreams and ambitions. It is embodied in the adventure story of the character of father whose narrative and event are between the real world and the magical world."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Leksono Supelli
"Revolusi Copernicus pada pertengahan abad ke-16 menyingkapkan kenyataan bahwa Bumi bukan merupakan pusat alam semesta sebagaimana diyakini selama berabad-abad. Bumi adalah sebuah planet di antara planet-planet lain yang beredar megelilingi sebuah bintang normal, yaitu Matahari. Penemuan hukum--hukum gerak planet di dalam tata surya oleh Johannes Kepler {1571--1630) serta pengungkapan hukum universal gravitasi oleh Isaac Newton (1643-1727) memperkuat keyakinan baru bahwa tidak ada kekhususan pada Bumi, begitu pula pada planet-planet yang mengembara di langit. Baik Bumi maupun planet-planet merupakan bendabenda material yang dapat dipahami berdasarkan hukumhukum alam. Langit bukan lagi wilayah benda-benda spiritual yang tidak terjangkau akal budi manusia sebagaimana diyakini sejak Aristoteles, dan kosmos menjelma menjadi sebuah model matematika yang memperoleh keabsahannya melalui pengukuran dan pengamatan.
Betapapun revolusionernya pemikiran Copernicus, ia belum sepenuhnya meninggalkan alam pemikiran skolastik. Hal ini dapat dilihat dari komentarnya terhadap posisi Matahari. Ia juga berpendapat bahwa Matahari bukan hanya pusat tata surya, tetapi pusat kosmos yang berhingga. Namun pandangan yang menyingkirkan Bumi sebagai pusat kegiatan Semesta berkembang dan mendasari hampir semua penyelidikan alam. Galileo Galilei (1564-1642) menolak sepenuhnya rancangan kosmos antroposentrik dengan alasan bahwa manusia terlalu arogan bila beranggapan bahwa semesta tidak diciptakan untuk sesuatu yang lain di luar manusia.
Ditinjau dari sudut pandang yang sempit, revolusi Copernicus dapat dipahami sebagai semata-mata sebuah pergeseran paradigma di dalam perkembangan astronomi dan kosmologi. Namun dari sudut pandang yang lebih luas revolusi ini membawa serta dasar yang paling penting untuk pemikiran modern, yaitu pengenalan kritis bahwa kondisi semu dunia obyektif secara tidak sadar ditentukan oleh kondisi subyek."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasbih Hasly
"Penelitian ini menganalisis perjanjian kerja sama antara China dan Iran dalam kerangka kebijakan Belt and Road Initiative (BRI). Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana China memanfaatkan BRI untuk memperkuat posisinya melalui diplomasi energi, khususnya di Iran, meskipun menghadapi tantangan politik dari Amerika Serikat. Kerangka analisis yang digunakan adalah teori Realisme Neoklasik yang menekankan pentingnya persepsi pemimpin negara dalam menentukan kebijakan luar negeri. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan, melibatkan buku, jurnal, dan sumber online terpercaya. Argumen utama dari penelitian ini adalah bahwa diplomasi energi China di bawah BRI merupakan strategi untuk memastikan kestabilan suplai energi sekaligus meningkatkan hegemoni ekonomi di Timur Tengah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kerjasama China-Iran tidak hanya didorong oleh kebutuhan energi tetapi juga oleh ambisi geopolitik untuk menyaingi pengaruh Amerika Serikat di kawasan tersebut. Kesimpulannya, BRI memainkan peran penting dalam upaya China untuk mengamankan kepentingan nasionalnya melalui diplomasi energi dan memperkuat posisinya di arena internasional.

This research analyzes the cooperation agreement between China and Iran within the framework of the Belt and Road Initiative (BRI) policy. The main issue addressed is how China utilizes BRI to strengthen its position through energy diplomacy, particularly in Iran, despite facing political challenges from the United States. The analytical framework used is Neoclassical Realism theory, which emphasizes the importance of leaders' perceptions in determining foreign policy. The research method applied is a qualitative approach with secondary data collection techniques through literature studies, involving books, journals, and reputable online sources. The main argument of this study is that China's energy diplomacy under BRI is a strategy to ensure energy supply stability while enhancing economic hegemony in the Middle East. The findings show that the China-Iran cooperation is driven not only by energy needs but also by geopolitical ambitions to rival U.S. influence in the region. In conclusion, BRI plays a crucial role in China's efforts to secure its national interests through energy diplomacy and strengthen its position on the international stage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Hanifah
"Peran hakim dalam pengaplikasian hukum di masyarakat sangatlah berpengaruh. Hakim sebagai penegak hukum diharapkan dapat membawa hukum kedalam ranah yang lebih efektif dan efisien melalui putusannya. Peran hakim dalam pengaplikasian hukum di masyarakat sangatlah berpengaruh. Hakim sebagai penegak hukum diharapkan dapat membawa hukum kedalam ranah yang lebih efektif dan efisien melalui putusannya. Serta hakim harus dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan guna untuk menciptakan kondisi yang stabil. Akan tetapi, jika kedudukan hakim dalam pengadilan tidak memiliki kebebasan dan kemandirian dalam menginterpretasikan atau menafsirkan kasus hukum maka yang terjadi adalah hukum akan berjalan kurang efisien dan efektif. Oleh sebab itu, diperlukannya suatu pemikiran baru mengenai kedudukan hakim dalam pengadilan untuk menjadi lebih bebas dan mandiri, sebagai suatu solusi atas lambatnya perkembangan peraturan perundang-undangan yang berakibat pada keefisienan dan keefektifan hukum. Sehingga penelitian ini menawarkan pemikiran aliran realisme hukum sebagai bentuk respon atas keterlambatan perkembangan peraturan perundang-undangan, dan ketidakefesienan dan keefektifan hukum. Metode yang digunakan adalah analisis kritis konseptual sebagai metode utamanya dengan pembacaan buku-buku atau teks-teks yang berkaitan dengan aliran realisme hukum. Melalui pembacaan teks-teks tersebut, aliran realisme hukum akan dikaji dan dikritisi kembali dan dapat disimpulkan bahwa kedudukan hakim memang miliki pengaruh besar terhadap perkembangan hukum, keefektifan dan keefesienan serta nilai putusan yang terbuka dan adil

The role of the judge in the application of law in the community is very influential. Judges as law enforcers are expected to bring the law into a more effective and efficient domain through their decisions. The role of the judge in the application of law in the community is very influential. Judges as law enforcers are expected to bring the law into a more effective and efficient domain through their decisions. And judges must be able to maintain public trust in the court in order to create stable conditions. However, if the judge 39 s position in the court does not have freedom in interpreting legal cases, what happens is that the law will run less efficiently and effectively. Therefore, a new thought is needed about the position of judges in the courts to become more free and independent, as a solution to the slow development of legislation that results in the efficiency and effectiveness of the law. So that this research offers the thought of the legal realism as a form of response to delays in the development of laws and regulations, and inefficiencies and ineffectiveness of the law. The method used is conceptual critical analysis as the main method with reading books or texts relating to the legal realism. Through reading these texts, the legal realism will be reviewed and criticized again and it can be concluded that the position of judges does have a major influence on the development of the law, effectiveness and efficiency and the value of decisions that are open and fair. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwardi Endraswara, 1964-
Yogyakarta: Narasi, 2004
813 SUW d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shobichatul Aminah
"Realisme grotesk muncul dari gagasan Bakhtin tentang carnivalesque yang menganggap mungkin penyatuan antara hal-hal yang bertentangan: yang ?resmi? dan yang ?takresmi?, yang natural dan yang supra natural, yang biasa dan yang magis, yang faktual dan yang fiktif melalui lelucon dan olok-olok, logika yang terbalik, dan penumbangan hirarki.
Novel bexjudul M/T to Mori no Fushigi no Monogatari karya Oe Kenzaburo yang berisi kisah tentang legenda atau sejaah sebuah desa di pedalaman hutan Shikoku merupakan karya bergenre realisme grotesk. Realisme grotesk dalam teks M/T diulas melalui imaji realisme gtosek yang muncul dalam penggambaran tokoh, peristiwa, ruang dan waktu. Realisme grotesk juga dilihat dari lapisan-lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan beragam yang dapat dikenali dalam teks. Imaji realisme grotesk dalam cerita tampak dari penggambaran fisik, sifat, dan peran tokoh yang ditampilkan sebagai yang memiliki dua sisi yang saling bertentangan dalam dirinya. Tokoh pemimpin pembangunan desa terkenal dengan sebutan sang perusak, pemimpin desa yang berhasil adalah sosok perempuan kejam, dan tokoh pahlawan desa digambarkan sabagai tokoh yang lucu dan tolol. Peristiwa dalam teks digambarkan sangat kontradiktif yaitu menggabungkan antara yang rasional dan yang tak rasional, yang magis dan yang biasa, yang 'resmi' dan yang ?takresmi?, serta masa lalu dan masa depan. Beberapa peristiwa menunjukkan olok-olok, logika terbalik, dan penolakan terhadap kemapanan atau penumbangan hirarki. Ruang dalam teks digambarkan sebagai ruang hibrid yang ?memungkinkan sebuah ruang tertutup bisa sekaligus menjadi ruang terbuka, desa primitif sekaligus berbudaya, dunia sakral sekaligus profan, wilayah ?resmi? sekaligus ?takresmi' Sedangkan waktu dalam teks digambarkan dalam satuan yang tidak pasti dan sangat relatif. Dalam teks, waktu legenda desa juga disejajarkan dengan waktu sejarah beragam 'resmi' Jepang. Imaji realisme grotesk dalam penceritaan tampak melalui lapisan-lapisan penceritaan, yang menggabungkan penceritaan legenda yang mistis dan pengalaman hidup narator yang realistis. Lapisan penceritaan dan bentuk penceritaan dalam teks memungkinkan adanya berbagai macam versi legenda dan koeksistensi antara yang rasional dan yang tidak rasional, yang ?resmi? dan yang ?tak resmi?, Serta yang fiktif dan yang faktual.
Selain itu, disertasi ini juga melihat struktur sosial dan mental masyarakat Jepang yang ambigu atau ambivalen yang memungkinkan novel yang bergenre realisme grotesk ini dihasilkan. Dengan melihat kondisi teks dan kondisi produksi tersebut penelitian ini menggabungkan gagasan Bakhtin tentang realisme grotesk dengan gagasan Jung tentang arkelip, serta melihat pembalikan sejarah 'resmi' Jepang dalam teks sebagai ekspresi dari sesuatu yang sebelumnya disangkal, atau manifestasi dari 'ketaksadaran kolektif' ke dalam 'kesadaran kolektif'.

Grotesque realism appeared from the notion of Bakhtin about carnivalesque that thought perhaps coexistences the conditions which were contradictive; among the official and the unofficial, natural and super natural, ordinary and magical, real and unreal, through laughter, the logic of the ?inside out?, and subversion of established hierarchy. Novel entitled M/T to Mori no Fushigi no Monogatari written by Oe Kenzaburo having the story about the legend or history of a village in the interior of the forest Shikoku, remains a literary Work having the grotesque realism Grotesque realism in the text of M/T has been explained throug hthe image of grotesque realism which has been used to develop character, events, time and space in the story.
Grotesque realism has been also observed through the layers and forms of narrative which can be seen in the text of the novel. The image of grotesque realism appears in the story through the physical development, character, and the role played by the one which shows two sides which are contradictive. Village development authority is famous for his destructiveness, the successful village head is remembered as a hard woman, and the hero of the village has been shown as a joker and foolish. Event of the story remains highly contradictive, as it relates the facts which are and irrational, ordinary and magical, official and unofficial, and also related with the past and present. Some event shows laughter, the logic of 'inside out', and refusal of the ability or the subversion of the established hierarchy. Space has been shown as a hybrid space which shows as a closed space which also denotes as an-open space, primitive village has the face. of a cultured village, sacral world having the profane face, and the factual situation becomes fictional. While the time in the text is shown as a unit which is not consistent and remain strongly relative. In the text, time period of the legend has been equalized with the period in Japan. Grotesque realism picture in the discourse of texts appears through the different parts of the narrative, which unites the legend mites and the life experience of a realistic narrator. The narrative structure in the text makes it possible that there are many versions of the legend and coexistences between the rational and the irrational, and real and unreal, and also the factual and non-factual.
More than this, the dissertation also goes through the social and mental structure of the Japanese ambiguous and ambivalent society which made it possible to be written this grotesque genre novel. By seeing the text condition and production conditions of the mentioned novel, this research presents the Bakhtin's notion about the grotesque realism having the notion of Jung about archetype, and also see the turning point of the real history of Japan in the text as a manifestation from the collective unconsciousness in the collective consciousness."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D731
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlir Rahman
"ABSTRAK
Lukisan Vissersvrijage karya Albert Neuhuys menampilkan gaya realisme yang berbeda dari lukisan realisme lainnya. Lukisan tersebut menampilkan gambaran kenyataan sosial melalui obyek sepasang kekasih. Penelitian ini akan memaparkan unsur-unsur realisme dari lukisan Vissersvrijage. Dari hasil penelitian unsur-unsur realisme terlihat pada penggambaran obyek dan setting, serta pemilihan warna dalam lukisan.

ABSTRACT
Vissersvrijage is by Albert Neuhuys shows realism aspect that is different from any other painting. This painting shows a reflection of socialism using a pair of lover as it rsquo s object. This research will show realism aspects from Vissersvrijage. From this research, a number of realism aspects will be shown through object and setting, also the choice of colour in the painting. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Bani Pramadhani
"ABSTRAK
Puisi Baeksu-ui Tanshik (Keluhan Si Tangan Putih) adalah salah satu karya representatif dari Kim Ki- Jin, seorang penulis Korea yang sepanjang masa kepenulisannya telah mengeluarkan banyak karya realisme sosialis. Pada periode aktifnya kegiatan KAPF, karya sastra yang diterbitkan memiliki tujuan khusus, yaitu untuk berpihak kepada kelas pekerja dan buruh dan bersifat melawan kekuasaan yang menekan kelas pekerja dan buruh, yang kemudian disebut dengan pro-munhak atau sastra proletar. Sastra proletar pada umumnya menggunakan karakteristik realisme sosialis untuk menyampaikan maksud para penyair. Penulisan ini bertujuan untuk mencari unsur realisme sosialis pada puisi
Baeksu-ui Tanshik dan membuktikan bahwa puisi tersebut merupakan puisi realisme sosialis. Karakteristik realisme sosialis dianalisis melalui pendekatan sosiologi sastra, melalui unsur pembentuk puisi yaitu kiasan dan pilihan kata. Metode yang digunakan adalah metode deskriptifanalitis, dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Hasil riset menunjukkan bahwa puisi ini memiliki
ciri yaitu karya memiliki tokoh marxis, karya memiliki formula dan struktur, karya tidak mengandung arti yang ambigu, dan karya memiliki akhiran atau pesan yang membangun. Meski di dalam puisi ini tidak ada ciri pencantuman seseorang atau sesuatu yang dianggap rival dari sosialisme dan pemasukkan unsur politik dalam bahasa yang retoris, dapat disimpulkan bahwa puisi ini merupakan puisi realisme sosialis.

ABSTRACT
Baeksu-ui Tanshik (White Hands Sigh) is one of the representative works of Kim Ki-Jin, a Korean writer who have produced many works of socialist realism. In the period of active KAPF activities, published literary works had a special purpose, to side with the working class and are against the power that suppresses the working class, which is then called pro-munhak or proletarian literature. Proletarian literature generally uses the characteristics of socialist realism to convey the intent of poets. This research aims to look for elements of socialist realism in Baeksu-Tanshik s poetry and prove that the poem is poetry of socialist realism. The characteristics of socialist realism are analyzed through the sociological approach of literature, through the forming elements of poetry, namely figures of speech and choice of words. The method used is descriptive-analytical method, with intrinsic and extrinsic approaches. The results of the research show that this poem has the characteristic that says that the poem has a Marxist character, the poem has a formula and structure, the poem does not contain ambiguous meanings, and the poem has a constructive message or suffix. Although in this poem there is no characteristic of someone or something that is considered a rival of socialism and the inclusion of political elements in rhetorical language, it can be concluded that this poem is a poem of socialist realism."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>