Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Setyo Pambudi
"Setelah melalui proses yang panjang, pada Maret 2019 warga Jakarta memiliki Mass Rapid Transit (MRT) sebagai moda transportasi massal modern. Kehadiran MRT yang direncanakan sejak tahun 1986 diharapkan dapat menjadi salah satu solusi menghadapi padatnya lalu lintas di Jakarta yang seolah mustahil untuk ditangani. Permasalahan yang terjadi selanjutnya adalah perilaku penumpang MRT yang tidak siap dengan segala peraturan yang harus ditegakkan dalam penggunaan MRT, sehingga ditemukan berbagai pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Tulisan ini berupaya mencari faktor-faktor penyebab pelanggaran peraturan dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan perilaku penumpang menyikapi kehadiran MRT berdasarkan literatur, big data, dan analisis deskriptif kualitatif. Diharapkan juga dapat memberikan rekomendasi yang dapat diberikan dengan penekanan pada aspek sosial. Kajian dilakukan dengan menggunakan data sekunder mengenai perilaku penumpang di MRT dan fasilitasnya yang diperoleh dari berbagai sumber dan observasi. Kajian menggambarkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dimana uji coba MRT disebabkan oleh budaya dan kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi baru, serta keberadaan MRT sejak satu tahun beroperasi mampu mengubah perilaku masyarakat."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Ramadhan
"MRT Jakarta merupakan salah satu transportasi umum yang beroperasi di DKI Jakarta. Dinaungi oleh PT MRT Jakarta, MRT Jakarta memiliki 13 stasiun dan 1 depo dengan panjang jalur ± 16 kilometer. MRT Jakarta sebagai salah satu transportasi umum sepatutnya dapat diakses oleh semua kalangan, khususnya penyandang disabilitas fisik. Hanya saja, pada pelaksanaan MRT Jakarta masih terdapat beberapa keluhan terkait akses yang disampaikan oleh penyandang disabilitas fisik. Berangkat dari hal ini, kemudian peneliti ingin menganalisis akses pelayanan moda transportasi MRT bagi penyandang disabilitas fisik. Peneliti menggunakan tiga dimensi menurut Mcintyre, Thiede, dan Brich 2009 untuk menganalis akses pelayanan MRT, yaitu dimensi ketersediaan, keterjangkauan, dan penerimaan. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah post positivist. Selain itu, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Hasil pada penelitian ini menunjukkan terpenuhinya 15 dari 19 indikator dalam dimensi dimensi yang membentuk akses tersebut. Berdasarkan hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya PT MRT Jakarta sudah menyediakan akses pelayanan bagi penyandang disabilitas fisik dengan baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang dikeluhkan penyandang disabilitas fisik terkait akses pelayanan MRT Jakarta. Melalui hasil penelitian ini diharapkan PT MRT Jakarta dapat mempertahankan kualitas akses pelayanan bagi penyandang disabilitas fisik dan memperbaiki kekurangan yang dimiliki pada masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salafi Nugrahani
"Kemacetan merupakan masalah yang terjadi di kota-kota besar. Berbagai kebijakan dilakukan untuk mengatasi kemacetan seperti pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui kebijakan ganjil genap dan pengenaan biaya pada pengguna kendaraan pribadi pada ruas jalan tertentu (road pricing). Kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi tanpa memberikan alternatif solusi bagi mobilitas individu tentunya kemudian menjadi tidak relevan. Oleh karenanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa penyediaan berbagai moda transportasi publik untuk menjawab kebutuhan alternatif solusi tersebut. Namun demikian, keberadaan suatu moda transportasi publik akan memiliki dampak terhadap moda transportasi lainnya. Penelitian ini menguji dampak tersebut melalui analisis hubungan keberadaan moda transportasi baru berupa MRT terhadap moda Transjakarta yang telah beroperasi jauh sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga berusaha melihat hubungan komplementer ketika terjadi kenaikan harga tiket MRT terhadap penurunan jumlah penumpang melalui pendekatan elastisitas harga silang. Pengujian tersebut dilakukan dengan metode regresi model fixed effect menggunakan data harian jumlah penumpang Transjakarta pada level halte, di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bahwa keberadaan MRT behubungan dengan peningkatan jumlah penumpang Transjakarta pada radius 250 meter terhadap stasiun MRT, sebesar 36.5%. Namun, penelitian ini belum menemukan cukup bukti adanya hubungan komplementer terkait kenaikan harga tiket MRT terhadap penurunan jumlah penumpang Transjakarta.

Congestion is a problem that is occuring in big cities. Different policies are implemented to alleviate congestion, such as limits on the use of private vehicles through even odd policy and the introduction of charges on drivers of private vehicles on certain highways (road pricing). It is clear that that the policy of limiting the use of private vehicles without offering alternative mobility solutions become less relevant. Therefore, the government has issued a policy to provide varioues public transport to meet the needs of alternative solutions. Nevertheless, the existence of a mode of public transport can affect other modes. This research investigates these impacts by exploring the introduction of MRT as a new transport mode to a long-standing Transjakarta. In addition, this research also aims to see the complementary relationship between PT MRTs ticket rises to a decrease in the number of Transjakarta passengers through a cross-price elasticity approach. Using the fixed effect model regression, the test was carried out using a daily data on the number of Transjakarta passengers at the bus stop level in DKI Jakarta Province. This study found that the existence of MRT was associated with a 36.5 percent increase in the number of Transjakarta passengers to the MRT station at a distance of 250 metres. Nonetheless, this research did not find sufficient evidence of a complementary relationship in terms of the rise in MRT ticket prices to a decrease in the number of Transjakarta passengers."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Ekky Zakiyyah
"Kemacetan di kota Jakarta menyebabkan kerugian ekonomi yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Pada sektor lingkungan, kemacetan menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat sehingga emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor juga meningkat. Emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor diantaranya merupakan gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer perlu dikendalikan. Jumlah gas rumah kaca yang berlebih di atmosfer, dapat mengakibatkan ancaman global warming. Untuk menangani hal tersebut, pada tingkat Internasional telah diadakan beberapa konvensi antar negara dan mekanisme untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Clean Development Mechanism (CDM) yang dihasilkan dari Protokol Kyoto memungkinkan bagi Indonesia selaku negara berkembang untuk dapat memanfaatkannya dalam perolehan dana, alih teknologi dan tenaga ahli pada kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk membangun Mass Rapid Transit Jakarta yang diharapkan dapat menjadi moda transportasi massal yang dapat mengatasi kemacetan di kota Jakarta. Potensi penurunan emisi CO2 dari adanya peralihan moda transportasi ke Mass Rapid Transit Jakarta, dapat diarahkan untuk memperoleh pendanaan Clean Development Mechanism (CDM).

Problems of congestion in the city causing economic losses include the value of time, fuel costs and health costs. In the environmental sector, congestion causes increased fuel consumption so that the emissions produced by motor vehicles also increased. Emissions produced by motor vehicles of which are greenhouse gases whose presence in the atmosphere need to be controlled. The amount of excess greenhouse gases in the atmosphere, can lead to global warming threat. To deal with such matters, at the International level has held several conventions between countries and mechanisms to reduce greenhouse gas emissions. Clean Development Mechanism (CDM) resulting from the Kyoto Protocol allows for Indonesia as a developing country to be able to utilize them in the acquisition of funds, transfer of technology and expertise in the activity reduction of greenhouse gas emissions. DKI Jakarta Provincial Government plans to build a Mass Rapid Transit Jakarta is expected to be a mode of mass transportation can address congestion in the city. CO2 emissions reduction potential of the transition mode of transport to Jakarta Mass Rapid Transit, can be directed to funding the Clean Development Mechanism (CDM)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30187
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Ariningrum
"Jakarta sebagai kota megapolitan, dengan beragam aktivitas dan berkembangnya
mobilitas mengakibatkan permasalahan transportasi. Salah satu terobosan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan dibangunnya sistem transit cepat berskala
massal atau Mass Rapid Transit (MRT). Untuk meningkatkan aksesibilitas MRT
sebagai sistem utama yaitu dengan disediakannya layanan feeder. Data yang
diperoleh dari website jakartamrt.co.id yaitu selama 6 bulan (bulan April-
September 2019) rata-rata jumlah penumpang MRT per hari adalah 83.473 orang,
sedangkan perusahaan memperkirakan akan mengangkut lebih dari 174.000 orang
setiap harinya. Dalam hal ini penumpang yang diharapkan untuk menaiki MRT
masih kurang dari kapasitas yang disediakan. Tarif terintegrasi dimaksudkan untuk
mengurangi biaya transfer sehingga menarik bagi penumpang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis kemampuan dan kesediaan penumpang terhadap tarif
terintegrasi feeder service dengan MRT. Sehingga dilakukan analisis Ability To
Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP), dengan faktor yang dianggap
berpengaruh dalam penelitian ini adalah biaya, waktu dan kenyamanan berpindah
moda. Pengolahan data hasil survey stated preference dilakukan dengan analisis
Model Logit Biner. Dari hasil penelitian adalah nilai ATP diatas nilai WTP, maka
masyarakat dianggap mampu untuk membayar tarif terintegrasi yang diikuti
peningkatan pelayanan seperti kemudahan berpindah moda, sedangkan untuk tarif
saat ini berada dibawah nilai WTP dan ATP sehingga terdapat keleluasaan dalam
perhitungan/ pengajuan nilai tarif baru (Tamin et.al., 1999), untuk itu perlu
dilakukan evaluasi tarif lebih lanjut

Jakarta as a megapolitan city with a variety of activities and growing mobility has
problems. One of the breakthroughs to overcome this problem is the construction
of a mass-scale rapid transit system or Mass Rapid Transit (MRT). To increase the
accessibility of the MRT as the main system by providing feeder services. The data
obtained from the jakartamrt.co.id website is that for 6 months (April-September
2019) the average number of MRT passengers per day is 83,473 people, while the
company estimates that it will carry more than 174,000 people every day. In this
case the passengers expected to ride the MRT are still less than the capacity
provided. Integrated fares are intended to reduce transfer costs so that they are
attractive to passengers. The purpose of this research is to analyse the ability and
willingness of passengers to the integrated fare of feeder service with MRT. So that
analysis of Ability To Pay (ATP) and willingness To Pay (WTP) is carried out, with
factors that are considered influential in this study are cost, time and convenience
of changing modes. Stated preference survey data processing was performed using
The Binary Logit Model analysis. From the results of the research, the ATP value
is above the WTP value, so the community is considered capable of paying
integrated rates which are followed by service improvements such as ease of
transferring modes, while the current rates are below the WTP and ATP values so
that there is flexibility in calculating / submitting new tariff rates (Tamin et.al.,
1999), it is necessary to evaluate further rates.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Utarini
"Skripsi ini mengkaji tentang pengaruh aksesibilitas, biaya, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pengguna layanan Mass Rapid Transit (MRT) selama masa pandemi di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian bivariat dengan menggunakan dua teori, yaitu teori kualitas pelayanan dan teori keputusan pengguna. Teori kualitas pelayanan menggunakan lima dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Lalu untuk teori keputusan pengguna memiliki lima dimensi, yaitu waktu, keamanan dan kenyamanan, serta mengukur variabel waktu dan aksesibilitas terhadap keputusna pengguna. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mixed method, yaitu dengan memperoleh data kuantitatif dan kualitatif melalui survei dan wawancara. Survei dilakukan secara daring melalui platform google forms dengan menghasilkan sebanyak 130 responden. Selain itu, juga dilakukan wawancara mendalam dengan beberapa pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan MRT Jakarta, para ahli atau pengamat transportasi publik, praktisi dan akademisi yang kompeten dalam bidang transportasi, serta beberapa pengguna layanan MRT Jakarta yang bersedia untuk diwawancarai lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya, aksesibilitas dan kualitas layanan MRT Jakarta dalam membangun keputusan pengguna memiliki hubungan positif dengan kekuatan hubungan lemah pada setiap variabelnya. Hasil tersebut diperoleh melalui uji korelasi Somers’d (130 responden).

This study examines the effects of accessibility, cost and service quality on the decisions of users of Mass Rapid Transit (MRT) during the pandemic in Jakarta. This research is a bivariate research using two theories, namely service quality theory and user decision theory. Service quality theory uses five dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. Then the theory of user decision has five dimensions, namely time, security, and comfort and measuring variable cost and accessibility. This study uses mixed data collection techniques, namely by obtaining quantitative and qualitative data through surveys and interviews. The survey was conducted online through the google form platform by generating as many as 130 respondents. In addition, in-depth interviews were also conducted with several parties related to the implementation of MRT Jakarta services, experts or observers of public transportation, practitioners and academics who are competent in the field of transportation, as well as several users of MRT Jakarta services who are willing to be interviewed further. The results showed that accessibility, cost and the service quality in building decision of users of MRT has a positive relationship and the strength of the relationship is weak on each variables . These results are obtained through the Somers’d (130 respondents)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Ambiayu Hanan
"Latar belakang dari penelitian ini ialah adanya dugaan penyelewangan pada proyek infrastruktur PT Mass Rapid Transit Jakarta yang merupakan BUMD tergolong baru, namun juga memiliki beberapa prestasi yang berkaitan dengan penerapan sistem GCG yang dianut oleh Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di PT Mass Rapid Transit Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan post-positivism dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan beberapa pihak dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan adalah Good Corporate Governance, Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, State-Owned Enterprise. Hasil penelitian dari  penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT Mass Rapid Transit Jakarta dapat dikatakan baik, PT MRT Jakarta telah menerapkan sistem GCG dengan komitmen dan tanggung jawab yang kuat pada perusahaan. Hal tersebut didukung dengan penetapan Code of Corporate Governance oleh PT MRT Jakarta. Meski demikian dari lima dimensi yang diteliti, terdapat satu dimensi yaitu prinsip independensi yang menunjukkan hasil cukup baik. Empat dimensi dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan yaitu prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas serta kewajaran dan kesetaraan menunjukkan hasil baik.

The background of this research is the alleged deviations in the infrastructure project of PT Mass Rapid Transit Jakarta, which is a relatively new BUMD, but also has several achievements related to the implementation of the GCG system adopted by the Company. This study aims to analyze the application of the principles of Good Corporate Governance in PT Mass Rapid Transit Jakarta. The research approach used is post-positivis, with qualitative research methods. Data collection is done through in-depth interviews with several parties and literature study. The theory used is Good Corporate Governance, Good Corporate Governance Principles, State-Owned Enterprise. The results showed that the application of the principles of Good Corporate Governance at PT Mass Rapid Transit Jakarta are the four dimensions of the principles of Good Corporate Governance applied show that the results of the principles of transparency, accountability, responsibility and fairness and equality are good, one dimension is the principle of independence shows quite good results."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristia Sutiana
"Makalah proyek akhir ini menganalisis kerja sama internasional dalam pembangunan proyek MRT Jakarta antara Indonesia dan Jepang dengan menggunakan konsep diplomasi segitiga serta indikatornya. Kerangka konsep ini memiliki perspektif tentang pentingnya peran dari berbagai pihak, yaitu aktor negara dan non-negara, dan pentingnya sinergi antar aktor yang dimiliki negara. Diplomasi segitiga dipilih untuk dapat memberi ruang eksplorasi terkait interaksi antar aktor dalam berdiplomasi yang menjadi inti studi hubungan internasional. Sementara metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan studi literatur dan wawancara. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kerja sama yang dilakukan Indonesia-Jepang dalam pembangunan MRT Jakarta berhasil direalisasikan, berkat terpenuhinya indikator utama dalam pemikiran diplomasi segitiga yang digunakan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Kesetaraan antar aktor utama yang terlibat menjadi kunci penting dalam proses negosiasi saat proyek kerja sama internasional tersebut akan dilakukan.

This final project paper analyzes international cooperation in the construction of the Jakarta MRT project between Indonesia and Japan using the concept of triangular diplomacy and its indicators. This conceptual framework has a perspective on the important role of various parties, namely state and non-state actors, and the importance of synergies between state actors. Triangular diplomacy was chosen to be able to provide space for exploration regarding interactions between actors in diplomacy which is the core of the study of international relations. While the research method used is a qualitative research method with literature studies. The findings in this study indicate that the cooperation carried out by Indonesia-Japan in the construction of the Jakarta MRT was successfully realized, thanks to the fulfillment of the main indicators in the thinking of triangular diplomacy used in the framework of this research. Equality between the main actors involved is an important key in the negotiation process when the international cooperation project will be carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darys Imandar
"

Angka perjalanan di Jakarta mencapai 47,5 juta perjalanan per hari di tahun 2015 dan berasal dari kota satelit Jakarta (Jabodetabek), namun hanya 29,9% menggunakan jasa transportasi umum. Terdapat dua proyek pembangunan angkutan umum rel di Jabodetabek, yaitu:  Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Sedangkan, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek sudah beroperasi sejak 2008 sampai sekarang. Diperlukan sistem terintegrasi untuk menunjang pengguna yang perlu menggunakan multimoda dalam pemenuhan transportasi sehari-hari, salah satunya dengan tarif integrasi. Penelitian ini menghitung potensi perpindahan moda yang terjadi dengan rute jaringan angkutan umum rel di Jabodetabek yang telah selesai. Metode survei yang digunakan adalah metode Revealed Preference (RP) dan Stated Preference (SP). Metode RP digunakan untuk mengetahui latar belakang sosio-ekonomi dan informasi perjalanan dari responden. Metode SP digunakan untuk mengetahui willingness to pay (WTP) untuk tarif integrasi dalam angkutan umum rel di Jabodetabek. Survei RP digunakan untuk menguji variabel bebas yang berhubungan dengan pilihan moda responden. Jawaban pada survei SP akan digunakan untuk merancang model logit biner pilihan moda menggunakan analisa regresi logistik, sehingga menghasilkan fungsi utilitas atau model. Data yang didapat akan dilakukan uji korelasi & uji signifikansi Spearman, selain itu dilakukan uji kelayakan model Hosmer & Lemmeshow dan uji Omnibus. Selanjutnya,  model yang dihasilkan akan divalidasi dengan metode Root Mean Square Error (RMSE) dan  mendapatkan hasil di bawah 10%. Hasil dari penelitian ini adalah tarif integrasi yang diinginkan responden dengan mempertimbangkan kelas pendapatan, pengeluaran untuk transportasi, dan lama perjalanan transportasi sehari-hari adalah pada rentang Rp 12.000,00- Rp 18.000,00 dengan persentase perpindahan 51,32% - 29,65% pada pengguna motor pribadi, 40,43% - 27,58% pada pengguna mobil pribadi, dan 57,16% - 44,67% pada pengguna angkutan umum. Variabel yang paling berpengaruh untuk meningkatkan persentase penggunaan adalah tarif angkutan umum rel.


Trip generated in Jakarta reached 47.5 million trips per day in 2015 and came from the satellite city of Jakarta (Jabodetabek), but only 29.9% used public transportation services. There are two construction projects for rail public transportation in Jabodetabek, namely: Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Meanwhile, Jabodetabek Commuter Line Electric Rail (KRL) has been operating since 2008 until now. An integrated system is needed to support users who need to use multimodal in fulfilling daily transportation, one of them is the integration tariff. This study calculates the potential for modal displacement that occurs with the route of the railroad public transport network in Jabodetabek that has been completed. The survey method used is the Revealed Preference (RP) and Stated Preference (SP) methods. The RP method is used to determine the socio-economic background and travel information of the respondents. The SP method is used to determine willingness to pay (WTP) for integration rates in rail public transport in Jabodetabek. The RP survey is used to test the independent variables related to the choice of respondents modes. The answers to the SP survey will be used to design a binary choice logit model using logistic regression analysis, resulting in a utility or model function. The data obtained will be carried out correlation test & Spearman significance test, in addition to the feasibility test of the Hosmer & Lemmeshow model and Omnibus test. Furthermore, the resulting model will be validated with the Root Mean Square Error (RMSE) method and get results below 10%. The results of this study are the integration rates desired by respondents considering the income class, expenditure for transportation, and the duration of daily transportation trips are in the range of Rp. 12,000-Rp. 18,000.00 with a percentage of displacement of 51.32% - 29.65% in private motorbike users, 40.43% - 27.58% in private car users, and 57.16%-44.67% in public transport users. The most influential variable to increase the percentage of use is rail public transport rates.

 

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Widayanti
"Penelitian ini membahas tentang model perhitungan konsumsi energi dan emisi karbon yang dihasilkan pada pengoperasian MRT Jakarta. Model ini selanjutnya memberikan perhitungan uji kelayakan pada investasi regenerative braking dan memberikan perhitungan pendapatan non-farebox yang diperoleh dari Clean Development Mechanism (CDM) dengan penekanan emisi karbon. Pendekatan Co-Benefits dan framework ASIF digunakan untuk melakukan perhitungan konsumsi energi dan emisi karbon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa MRT Jakarta harus memaksimalkan penggunaan regenerative braking dengan tingkat efisiensi minimal sebesar 17% untuk memperoleh keuntungan secara finansial. Selanjutnya, MRT Jakarta harus memaksimalkan model operasi untuk mendapatkan tingkat efisiensi semaksimal mungkin sehingga mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar dan menciptakan lingkungan yang lebih baik dengan penekanan emisi karbon.

This research discusses an assessment model of energy consumption and carbon emissions generated in the operation of MRT Jakarta. The model provides feasibility study of investment on regenerative braking technology and gives the calculation of non-farebox revenue derived from reduction of carbon emissions through Clean Development Mechanism (CDM). Co-Benefits approach and ASIF framework are used to perform calculations of energy consumption and carbon emissions.
The results show that MRT should maximize the use of regenerative braking with a minimum efficiency level of 17% for significant financial gain. Furthermore, MRT Jakarta should maximize the model operation to obtain the maximum level of efficiency so that it will lead to larger financial benefit and creating a better environment by reducing carbon emissions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>