Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Kamila Qadri
"Teks eksplanasi merupakan bacaan yang menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa yang berkaitan dengan sosial, budaya, atau alam. Teks eksplanasi menunjukkan hubungan sebab-akibat atau urutan waktu. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui konjungsi sebagai alat kohesi gramatikal serta repetisi dan kolokasi sebagai wujud kohesi leksikal. Penelitian mengenai kohesi gramatikal dan leksikal dilakukan melalui teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa. Berdasarkan capaian pembelajaran kurikulum merdeka, pelajaran tentang teks eksplanasi diajarkan kepada siswa SMP. Berkaitan dengan hal tersebut, data yang digunakan adalah teks eksplanasi yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah. Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana kohesi gramatikal yang diperlihatkan melalui konjungsi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? dan 2) bagaimana kohesi leksikal yang diperlihatkan melalui repetisi dan kolokasi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? Penelitian mengenai penggunaan konjungsi ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipan. Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, dihasilkan tulisan teks eksplanasi yang di dalamnya terdapat penggunaan konjungsi dan bentuk repetisi serta kolokasi. Hasil penelitian terhadap konjungsi, repetisi, dan kolokasi menunjukkan kohesi dalam teks eksplanasi yang dihasilkan siswa dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Explanatory text is reading that explains the process of social, cultural or natural events. Explanatory text shows causality or time sequences. This can be seen through conjunctions as a means of grammatical cohesion and repetition and collocation as a form of lexical cohesion. This research was carried out through explanatory texts written by students. Based on the learning outcomes of the independent curriculum, explanatory texts are taught to junior high school students. In this regard, the data used is explanatory text written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School. Based on this description, the problem formulation is 1) how is grammatical cohesion shown through conjunctions in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? and 2) how is lexical cohesion demonstrated through repetition and collocation in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? Research regarding the use of conjunctions was carried out using participant observation data collection techniques. Based on these data collection techniques, explanatory text is produced which includes the use of conjunctions, repetition, and collocation. The results of research on conjunctions, repetitions and collocations show cohesion in the explanatory texts produced by students by explaining cause-and-effect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Kusuma Lestari
"Skripsi ini berisi tentang analisis kohesi gramatikal dan leksikal dalam stand up comedy Pandji Pragiwaksono pada acara Stand Up Nite episode ke-3. Analisis mengacu kepada teori Halliday dan Hassan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kohesi gramatikal berupa referensi,substitusi, elipsis, dan konjungsi serta kohesi leksikal berupa reiterasi dan kolokasi muncul dalam wacana stand up comedy Pandji. Kohesi gramatikal yang cenderung digunakan dalam pembentukan keutuhan wacana ini adalah referensi persona endofora gua yang mengacu kepada penutur, sedangkan kohesi leksikal yang cenderung digunakan adalah repetisi. Kohesi umumnya bersifat tekstual. Penelitian juga menunjukkan bahwa kohesi dalam wacana lisan stand up comedy berbeda dengan kohesi dalam wacana tulis. Letak perbedaannya terlihat pada konjungsi memiliki lebih dari satu fungsi saat dilisankan.

The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different.;The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natama Paramatatya
"Skripsi ini membahas tentang kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang terdapat dalam laman www.twitter.com berbahasa Rusia pada olahraga hoki periode tahun 2011 dan 2012. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang paling dominan dan berpengaruh dalam media tersebut. Analisis dilakukan pada 81 kicauan dari segi kohesi gramatikal dan kohesi leksikalnya, dan hasil yang diperoleh adalah dari 81 kicauan terdapat alat kohesi elipsis nomina dan kata umum yang memiliki persentase tertinggi. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kohesi gramatikal dan kohesi leksikal memiliki peran penting dalam unsur kepaduan suatu teks media online olahraga hoki berbahasa Rusia.

This thesis discusses about the grammatical cohesion and lexical cohesion contained from the website www.twitter.com on hockey in Russian language from the period of 2011 and 2012. The purpose of this research is to find the effect and to identify the most dominant element from grammatical cohesion and lexical cohesion from the online media Twitter. Analyses were conducted on 81 tweets for grammatical and lexical cohesions, and the results show that nominal ellipsis and general word have the highest percentage. This study suggests that the grammatical cohesion and lexical cohesion have an important role in the cohesion of a text element of online media for hockey in Russian language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42914
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda
"Gender merupakan salah satu topik atau kajian yang menarik untuk dibahas dan diteliti. Hal ini terbukti dengan banyaknya penelitian terdahulu yang mengkaji topik mengenai gender, mulai dari gender yang dikaitkan dengan karya sastra sampai pada pembahasan gender yang dikaitkan dengan bahasa. Dalam penelitian ini, gender akan diteliti hubungannya dengan penggunaan bahasa tulis (narasi). Bahasa tulis atau narasi yang akan di kaji lebih dikhususkan pada penggunaan kohesi gramatikal antara remaja laki-laki dan perempuan dalam bernarasi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan bahasa khususnya penggunaan kohesi gramatikal antara remaja lakilaki dan perempuan, serta melihat apakah ada perbedaan dalam penggunaan kohesi gramatikal antara kedua kategori responden.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15-17 tahun yang duduk di bangku sekolah menegah atas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulisan atau narasi yang dibuat oleh responden. Ada sekitar 43 narasi yang menjadi data dalam penelitian ini. Hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan penggunaan kohesi gramatikal (khususnya perbedaan dalam jumlah rerata) dalam narasi milik responden laki-laki dan perempuan. Kohesi gramatikal dalam narasi milik responden perempuan cenderung lebih banyak ditemukan dibandingkan kohesi gramatikal dalam narasi milik responden laki-laki. Namun, perbedaan jumlah rerata yang terjadi ini tidak menunjukkan angka perbedaan yang besar. Jadi dapat dinyatakan bahwa perbedaan penggunaan kohesi antara responden laki-laki dan responden perempuan dalam penelitian ini tidak signifikan.

Gender is one of the topics or study that interest to be discussed and researched. This is evidenced by the many previous studies that already examine the topic of gender, ranging from gender are associated with literature until topics of gender that is associated with language. In this research, gender will be examined based on relation with use of written language (narrative). Written language or narrative that will be examined more specifically in the use of grammatical cohesion between boys and girls in make a narrative. This research aims to see how the use of language, especially the use of grammatical cohesion between boys and girls, and see whether there are differences in the use of grammatical cohesion between the two categories of respondents.
In this research, method that used is field research. Respondents in this study were adolescents aged 15-17 years old in level senior high schools. The resource that used in this research is the text or narration made by the respondent. There are about 43 narrative that becomes the data in this researches. Results or conclusions obtained from this research is there are differences in the use of grammatical cohesion (especially the difference in the average) in the narration of the respondents belong to men and women. Grammatical cohesion in the narration belongs female respondents tend to be more easy to found than grammatical cohesion in the narration belongs to male respondents. However, differences in the mean number that happen does not show a large difference figures. So, it can be stated that the differences in the use of cohesion among male respondents and female respondents in this research is not significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Purnama Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk dan penggunaan kohesi gramatikal yang terdapat dalam majalah Ancas versi web. Penulisan penelutian ini berfokus pada bagaimana bentuk dan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal berbahasa Jawa dialek Banyumas dalam majalah Ancas. Sumber data yang digunakan adalah majalah Ancas versi web dengan menggunakan ancangan kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan data teks naratif, teks ekspositoris, dan teks berita yang terdapat dalam majalah Ancas. penelitian ini menggunakan teori kohesi dalam kerangka wacana yang diungkapkan oleh Halliday dan Hasan (1976) Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat alat kohesi gramatikal berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Dalam referensi ditemukan pengacuan persona, pengacuan komparatif, dan pengacuan demonstratif. Pengacuan persona meliputi pengacuan persona I tunggal, persona II tunggal, persona II tunggal dan jamak, persona III tunggal, pengacuan diri sendiri, dan persona III berupa enklitik. Pada data tidak ditemukan pemakaian pengacuan persona I jamak. Penggunaan pengacuan persona memperhatikan situasi formal atau informal dan lawan tutur. Pada pengacuan komparatif ditemukan penggunaan kata kaya seperti. Pada pengacuan demonstratif ditemukan pengacuan lokatif dan substantif. Substitusi terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi klausal. Elipsis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah ya ana ya ada. Selanjutnya terdapat konjungsi antarkalimat dan intrakalimat. Konjungsi antarkalimat berupa konjungsi penambahan, pertentangan, sebab-akibat, pilihan, dan syarat. Adapun konjungsi intrakalimat berupa penambahan, pertentangan, dan sebab-akibat.

The aim of this research is to describe the type and the function of grammatical cohesion in the web version of Ancas magazine. This research also discribe the form and the using of grammatical cohesion in the Javanese Banyumas dialect in Ancas magazine. The Ancas magazine in web version is used as the data in this research. The data also grouped by narrative data text, expository text, and news text. In the analyisis, this research used grammatical cohesion approach by Halliday and Hasan (1976). The result shows that there are four grammatical cohesions, those are references, substitutions, ellipsis, and conjunctions. For the references, there are personal reference, comparative reference, and demonstrative reference. In the personal reference, there are first person singular, second person singular and plural, third person singular, self-reference, and enclitic form of third person. In this result didnt show the use of plural first person reference. The use of persona reference also refers to formal and informal situations. In the comparative reference, there is use of kaya like. In the demonstrative references, that is found a locative and substantive reference. The substitution is divided into three forms, those are verbal substitution, fractional substitution, and clause substitution. The ellipsis in this research there is ya ana yes, there is. Furthermore, there are coordinating cojunction and correlative conjunctions. The coordinating cojunctions that be found are additive, adversative, causal, choices and conditions. Instead, the correlative conjunctions that be found are additive, adversative, and causal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Angko Saputro
"Skripsi ini membahas kohesi leksikal yang terdapat di dalam wacana pidato Nicolas Sarkozy dengan menggunakan teori kohesi Halliday dan Hasan 1976. Sumber data yang digunakan adalah jenis wacana ekspresif. Data yang diamati adalah semua unsur-unsur leksikal baik berupa kata, frase, klausa, atau kalimat yang bersifat kohesif. Sasaran penelitian adalah melihat jenis-jenis kohesi leksikal yang muncul dalam sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kohesi leksikal repetisi merupakan jenis yang dominan. Di samping itu penelitian ini menemukan jenis referensi leksikal sebagai salah satu jenis kohesi leksikal.

The thesis is exactly discussing the lexical cohesion of Nicolas Sarkozy discourse speech. The research method used is cohesion theory by Halliday and Hasan 1976 and the sources that being used in this thesis so-called expressive text. Meanwhile, the data observed are focusing for all lexical elements such words, phrase, clause or cohessive words. The aim of this thesis research is going to understand kind of lexical cohesion appeared on Nicolas Sarkozy speech. By analyzing the content of Nicolas Sarkozy speech, the result shows that Repetitive Lexical Cohesion become the major genre. In addition, this research finds Reference Lexical as one of lexical cohesion genre."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinantya Abimantrana
"Salah satu jenis wacana adalah wacana prosedural. Resep masakan digolongkan ke dalam wacana prosedural karena sama seperti teks jenis lainnya, resep masakan juga memiliki unsur wacana. Penelitian ini membahas unsur dalam wacana, yaitu kohesi gramatikal yang terdapat di dalam resep masakan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan alat-alat kohesi gramatikal yang terdapat di dalam teks resep masakan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan data berupa resep masakan, yaitu yang terdapat dalam buku 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih. Dalam pembahasan, digunakan teori mengenai kohesi gramatikal (Halliday & Hasan 1976). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis alat kohesi yang muncul adalah referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi dengan elipsis dan konjungsi menjadi alat kohesi gramatikal yang paling dominan.

One type of discourse is procedural discourse. Recipes are classified into procedural discourse because just like other types of texts, recipes also have discourse elements. The study discussed elements in discourse, the focus is the grammatical cohesion found in the recipes. The purpose of this research is to describe the grammatical cohesion devices found in the recipes text. Related to this, the study will use recipes, which is 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih book. The theory used in analysis is the theory of grammatical cohesion (Halliday & Hasan 1976). The result of this study showed that the type of cohesion device appearing is reference, substitution, ellipsis, and conjunction while ellipsis and conjunction became the most dominant grammatical cohesion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Ferhadija Yasid
"Penelitian ini membahas penggunaan alat kohesi gramatikal pada wacana naratif lisan yang dituturkan anak usia prasekolah 4 mdash;6 tahun . Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh gender pada penggunaan alat kohesi gramatikal anak usia prasekolah. Subjek penelitian ini adalah 28 anak perempuan dan laki-laki yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Bogor. Data penelitian ini adalah tuturan narasi oleh subjek penelitian berdasarkan buku cerita bergambar tanpa tulisan. Data tersebut diperoleh melalui Teknik elisitasi produksi. Selain itu, terdapat pula data berupa gambaran demografis subjek dan orang tua subjek yang didapatkan dari kuesioner. Perbandingan penggunaan alat kohesi gramatikal dianalisis secara statistik dan dikaitkan dengan sejumlah teori mengenai pemerolehan bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan berbeda pada anak perempuan dan laki-laki dalam memproduksi alat kohesi gramatikal. Akan tetapi, perbedaan kecenderungan tersebut tidak signifikan.

This research analyzed the use of grammatical cohesion devices in narrative discourse between Girls and Boys in preschool age. This research is done to see how gender could affect preschool kids in using grammatical cohesion device. The subjects of this research are 28 girls and boys who attended Bogor Kindergarten. The data used in this research is narratives speech that were told by the kids based on wordless picture story book which obtained by using elicited production task technique. Other than that, there were also demographic visual of the subject and their parents based on the questionnaire that given before. The comparison between subject rsquo s use of grammatical cohesion device were analyzed statistically and linked to several theories about language acquisition and gender studies. The result shows that there are several trends in the use of grammatical cohesion device between girls and boys. However, the statistical analysis indicates that the difference is not significant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezka Deava
"Penelitian ini membahas penggunaan kohesi gramatikal referensi dan konjungsi dalam wacana lisan berupa podcast berjudul Feste und Feiertage in Deutschland dari Youtube Easy German. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah dialog podcast yang memuat penggunaan penanda kohesi referensi dan konjungsi dengan mengacu pada teori Halliday dan Hasan (1976). Adapun sejumlah kohesi gramatikal referensi dan konjungsi yang ditemukan, yaitu 121 data referensi persona, 135 data referensi demonstratif,  dan 5 data referensi komparatif, dengan 170 referensi endofora dan 86 referensi eksofora, 91 data konjungsi aditif, 21 data konjungsi adversatif, 5 data konjungsi kausal, dan 17 data konjungsi temporal. Referensi demonstratif, referensi persona dan konjungsi aditif adalah kohesi yang paling mendominasi podcast. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa kemunculan penggunaan kohesi gramatikal referensi dan konjungsi penting dalam wacana lisan karena dengan adanya penggunaan kohesi-kohesi yang sesuai dengan fungsinya, pesan dapat tersampaikan dengan baik.

This research discusses the use of grammatical cohesion of reference and conjunction in oral discourse in the form of a podcast titled "Feste und Feiertage in Deutschland" from Youtube channel “Easy German”. The research method used is qualitative descriptive. The analyzed data is the podcast's dialogue that contains the use of cohesive markers of reference and conjunction, referring to Halliday and Hasan's theory (1976). As for the identified cohesive markers, there are 121 data of personal reference, 135 data of demonstrative reference, and 5 data of comparative reference, with 170 endophoric references and 86 exophoric references, 91 data of additive conjunction, 21 data of adversative conjunction, 5 data of causal conjunction, and 17 data of temporal conjunction. Demonstrative reference, personal reference, and additive conjunction are the most dominant cohesive elements in the podcast. Based on the analysis findings, it can be concluded that the emergence of grammatical cohesion of references and conjunctions in oral discourse is important because of the use of these cohesions which are reasonable in fulfilling their functions, can convey the massage effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adnin Mustika Hayatun Nufus
"ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji narasi yang ditulis oleh anak-anak dan orang dewasa dengan
menggunakan pendekatan sosiolinguistik dan analisis wacana. Analisis ini
bertujuan untuk memaparkan struktur naratif dan alat kohesi pada narasi serta
membandingkan perbedaannya berdasarkan usia anak-anak dan usia dewasa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hanya narasi yang ditulis oleh orang dewasa yang memiliki struktur
lengkap. Jenis kohesi gramatikal yang muncul pada setiap narasi adalah
konjungsi. Substitusi hanya ditemukan pada narasi yang ditulis oleh orang
dewasa. Pada kohesi leksikal, jenis kohesi yang muncul pada setiap narasi adalah
repetisi dan kolokasi.

ABSTRACT
This research discusses about sociolinguistics and discourse analysis of narrative
text. The purpose of this research are to describe the narrative structures and
cohesion markers used in narrative text and to compare its differences based on
the age of children and adults involved. This research uses qualitative method.
The result indicates that the narrative text written by adults have a complete
structures. In grammatical cohesion, conjunction is used in every narrative text,
while substitution is only used in narrative texts written by adults. In lexical
cohesion, repetition and collocation are also used in every narrative text."
2015
S60945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>