Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sijabat, Rizky Adrian
"Penelitian ini mencoba menganalisis nilai bobot kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam suatu proses pemilihan vendor Fuel Management System pada sebuah perusahaan tambang dan juga melakukan analisis pemeringkatan vendor yang dipilih. Penelitian ini dilakukan sekaitan dengan pemberian bobot awal yang tidak terlalu berdasarkan perhitungan matematis dan metode yang digunakan belum terlalu jelas, sehingga bobot yang diperoleh belum sepenuhnya menggambarkan penilaian yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memberikan bobot baru pada setiap kriteria dan subkriteria serta metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) untuk pemeringkatan vendor. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bobot global untuk seluruh kriteria dan subkriteria dan menunjukkan kriteria atau subkriteria mana yang memiliki nilai tertinggi dan menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam pemilihan vendor serta perhitungan pemeringkatan vendor dengan nilai berbeda. Walau hasil vendor terpilih tetap sama, namun dengan adanya metode dan landasan matematis yang lebih jelas digunakan dapat menjadi acuan pemberian bobot baru untuk proses pemilihan vendor selanjutnya.

This study tries to analyze the valuation of criteria and subcriteria that are used in a vendor selection process for Fuel Management System by a mining company and also analyze the ranking for chosen vendors. This study is carried out in relation to the initial criteria and subcriteria weights that are not really based on a mathematical calculations and the method used isn’t really clear, thus the weights acquired don’t really show the true valuations. This study uses Analytical Hierarchy Process (AHP) method for calculating the new weights for each criteria and subcriteria and Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) for vendors ranking. The results show that there are differences in global weights for every critera and subcriteria and also show which criteria and subcriteria that has the highest value and thus being the most valued in vendor selection and a new value in vendors ranking. Although the chosen vendor is the same with the initial one, the use of new methods dan a more clear mathematical calculations can be a new benchmark in weights valuation for future vendor selection processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Wibowo
"ABSTRAK
Pasar BBM bunker di Asia Tenggara sangat potensial. Faktor pajak menyebabkan penjualan di dalam negeri tidak kompetitif. Untuk mengembangkan pasar, Pertamina bekerja sama dengan Third Party Vendor untuk melayani Pelanggan di luar negeri. Dalam melakukan pemilihan Third Party Vendor sebagai mitra dalam pemasaran BBM bunker di luar negeri, perlu dirancang sistem pemilihan vendor yang memudahkan pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan metode AHP dan TOPSIS dalam perancangan sistem pemilihan vendor, sehingga diperoleh Third Party Vendor terbaik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor harga Basic Price menjadi kriteria utama dalam sistem pemilihan vendor tersebut dengan bobot sebesar 0,340.

ABSTRACT
Bunker fuel market is very potential in Southeast Asia. Bunker fuel price in Indonesia is not competitive because of tax. As part of market expansion strategy, Pertamina collaborates with Third Party Vendor to enter oveseas market. A vendor selection system design is needed to simplify the decision making process in selecting the best business partner. In this research, AHP and TOPSIS are used for designing the vendor selection system to acquire the best Third Party Vendor. As the result, Basic Price is the most important criteria in Third Party Vendor selection system which weighted 0,340 of the total criteria."
2017
T47722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinthya Nila Kristy
"ABSTRAK
Kegiatan konstruksi bersifat dinamis jika dibandingkan dengan sektor bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan kegiatan konstruksi memiliki ketidakpastian yang tinggi, yang disebabkan oleh cuaca, kondisi ekonomi-politik, dan faktor tidak pasti lainnya yang mempengaruhi selama berjalannya proses konstruksi. Pemilihan supplier memiliki peranan yang penting dalam kegiatan konstruksi. Keterlambatan pada pengadaan material dan peralatan akan mempengaruhi durasi penyelesaian proyek. Banyak penelitian mengenai pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi. Penelitian yang ada menggunakan penggabungan metode pengambilan keputusan dengan model matematika yang bersifat deterministik. Selain itu, model pemilihan supplier dari penelitian yang menggabungkan metode pemilihan supplier dengan metode Monte Carlo masih kurang cocok dengan kegiatan konstruksi. Maka tujuan dari penelitian ini yakni merumuskan model pemilihan supplier yang bersifat probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian pada kegiatan konstruksi menggunakan metode AHP dan metode Monte Carlo. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berfungsi untuk menentukan bobot prioritas dari faktor ketidakpastian, dimana membutuhkan opini dari pakar sebagai data awal. Kemudian metode Monte Carlo berfungsi sebagai simulasi dari kriteria ketidakpastian yang terpilih dari AHP dengan menggunakan case study dari suatu perusahan konstruksi. Kontribusi penelitian ini yakni untuk merumuskan model pemilihan supplier yang probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian yang berkaitan dengan pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi.

ABSTRACT
Construction is typically more dynamic than any other business sector because of development have a high uncertainty which can be affected by weathers, political-economy conditions, and unpredictable situation along the process. Supplier selection is an essential key in construction, delay in supply materials, and tools can affect the project's duration. There are many studies for supplier selection to solve the problem of supplier selection in construction-recent studies using the Decision-Making Method with a deterministic mathematical model. Furthermore, the supplier selection model in some studies which combine Decision Making Method with the Monte Carlo method still not suitable for construction's supplier selection that has high uncertainty. This study aims to build a model for supplier selection with a probabilistic mathematical model to solve the uncertain problem in construction. This paper proposes an integrated MCDM methodology. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to determine the weight of the unclear criteria for supplier selection, which needs an opinion from the experts. And Monte Carlo Method is used as a simulation for selected uncertain criteria in construction using a case study from a construction company. The contribution of this research is to propose a probabilistic model MCDM for supplier selection in construction to conquer the uncertainty."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainina Saphira
"Procurement is the earliest step in supply chain management. Performance of these vendors have a direct influence on the efficiency of the company. The evaluation of the performance of the vendor is required to be able to know the advantages and disadvantages of each vendor in order to facilitate the process of vendor management. There are several methods to determine the vendor assessment criteria but Analytic Hierarchy Process is the method used in this research. To develop an evaluation system vendor, several criterias and sub-criteria are selected ande compared kecara pair-wise by experts. AHP model shows that the most important criteria is quality, followed by delivery, service, and flexibility. Clustering vendor is also performed to determins the priority in this evaluation process.

Pengadaan material merupakan langkah paling awal dalam menejemen rantai pasok . Performa dari vendor-vendor tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Evaluasi terhadap performa vendor diperlukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing vendor sehingga dapat memudahkan proses menejemen vendor. Terdapat beberapa metode dalam menentukan kriteria penilaian vendor, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process. Untuk mengembangkan suatu sistem evaluasi vendor, dipilih beberapa kriteria dan sub kriteria yang dibandingkan kecara pair-wise oleh para ahli. Dari model AHP ini menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah kualitas, diikuti pengiriman, layanan, dan fleksibilitas. Pengelompokkan vendor juga dilakukan untuk mengetahui vendor yang diprioritaskan dalam proses evaluasi ini, dimana terdapat 15 vendor prioritas utama.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Feridani
"PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi migas memiliki resiko operasional yang tinggi sehingga spesifikasi terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan juga kompleks. Maka keputusan pemilihan pemasok di PT. X juga menjadi penting. Karena itu dibutuhkan suatu metode yang objektif dan mampu mengatasi permasalahan multikriteria secara proporsional. Dalam penelitian ini akan dibahas dua alternatif metode yang dapat digunakan, yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy AHP.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus, yaitu pemilihan pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore di PT X. Pertama-tama kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore, dipilih oleh Procurement Specialist di PT. X kemudian dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan metode AHP dan Fuzzy AHP.
Dari penelitian ini didapatkan 7 kriteria dan 34 sub krteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih pemasok. Kriteria Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan merupakan kriteria yang memiliki prioritas dan bobot tertinggi untuk memilih pemasok. Sedangkan kedua metode yang digunakan memberikan hasil pembobotan yang tidak jauh berbeda satu sama lain dengan rata-rata perbedaan bobot sebesar 0,032.

As an oil and gas company, PT X has a very high operational risk in every of its activities. This cause the company has very detail specifications on goods or services that they needed. So, the decision on supplier selection becomes important. This situation needs an objective and accommodative method for multi criteria supplier selection problem. This research will introduce two alternatives method which can be used to solve these problems; they are the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy AHP.
This research using study case approach in off shore facilities maintenance service supplier selection problem at PT.X. First, the criteria and sub criteria used to evaluate supplier is chosen by some procurement specialist in PT X, then the criteria and sub criteria is weighted by AHP and Fuzzy AHP Method.
This research resulting 7 criteria and 34 sub criteria used to evaluate the supplier. Health, Safety and Environmental is the criteria with highest priority and weight for selecting supplier. The two methods used here, give weighting result which is not too different each other with said average difference is 0,032.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hari Murti
"Proses pemilihan vendor merupakan hal yang sangat penting dalam supply chain management. Pada perusahaan tambang, vendor alat angkut sangat berpengaruh dalam proses distribusi hasil tambang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kriteria pemilihan jasa vendor truk di perusahaan tambang dengan metode Analytic Hirarchy Process (AHP) dan The Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Pada penelitian ini, terdapat lima kriteria utama, yaitu Cost, Quality, Delivery, Service, dan Management yang akan ditentukan bobotnya oleh metode AHP, dan selanjutnya, pemeringkatan vendor akan dilakukan dengan metode TOPSIS. Dari penelitian, didapat bahwa kriteria Quality dan Cost adalah kriteria yang paling penting dalam menilai vendor.

Choosing the right vendor is an important thing in supply chain management. In mining company, truck vendor has a big influence in the distribution process.
The purpose of this research is to evaluate the criteria in truck vendor selection using analytic hierarchy process (AHP) and the technique for order preference by similarity to ideal solution (TOPSIS).
There are five main criteria in this research: cost, quality, delivery, service, and management. The weight of the criteria is calculated by using AHP, and the vendor ranking is calculated by using TOPSIS. From this research, quality and cost are the most important criteria in selecting vendor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Sherylin Tierza M
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kriteria pemilihan pemasok di PT. Kalbe Farma, Tbk. dan memilih pemasok terbaik untuk produk X menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP) dan dibantu dengan perangkat lunak Expert Choice. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian hasil studi Enyinda, Emeka, dan Janel tahun 2010, yaitu studi untuk pemilihan pemasok perusahaan manufaktur obat farmasi di Amerika Serikat. Berdasarkan bobotnya, kriteria Kualitas merupakan kriteria dengan prioritas tertinggi diikuti oleh kriteria Ketaatan pada Peraturan, Biaya, Manajemen Risiko, Pelayanan, Profil Pemasok, dan Green Purchasing. Pemasok yang dipilih untuk produk X adalah Pemasok D, karena mendapatkan bobot tertinggi berdasarkan prioritas kriteria pemilihan pemasok.

The objective of this research is to analyze the supplier selection criteria at PT. Kalbe Farma, Tbk. and select the best supplier for product X using analytic hierarchy process (AHP) method with the support of Expert Choice software. The model used in this research is a model from the research done by Enyinda, Emeka, and Janel on 2010 about supplier selection in a generic pharmaceutical firm in US. Based on the weight result, Quality is the criteria with the highest priority, followed by Regulatory Compliance, Cost, Risk Management, Service, Supplier Profile, and Green Purchasing successively. Vendor D is selected to be the best supplier for product X by obtaining the highest weight based on the priority of supplier selection criteria."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumajad
"ABSTRAK
Karya akhir ini bertujuan untuk menelaah secara komprehensif latar belakang dan tujuan dilakukannya akuisisi terhadap perusahaan bermasalah dan mengkaji alternatif lain yang mungkin dilakukan agar tujuan tersebut dapat diraih, kemudian dari alternatif terbaik tersebut dikembangkan beberapa alternatif strategi yang bersifat lebih teknis serta memilih yang terbaik dan ?applied? untuk pencapaian tujuan utama.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila akan melakukan akuisisi yaitu menilai manfaat dilakukannya akuisisi, menilai SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threath) perusahaan terhadap pemilik lama dan pihak lain yang terkait, mempertimbangkan beberapa strategi yang mungkin dilakukan, mengapa memilih perusahaan bermasalah, kemudian memilih salah satu strategi akuisisi yang terbaik dan paling menguntungkan berdasarkan perhitungan ROI dan NPV untuk mendukung usaha memperkuat struktur bisnis perusahaan (corporate).
Langkah-Iangkah sistematis yang penulis coba kembangkan guna menelaah proses akuisisi yang lebih tepat antara lain:
- Meneliti goal (tujuan jangka panjang) dan ddakukannya akuisisi perusahaan bermasalah dan mengembangkan alternatif strategi yang lain selain akuisisi tetapi bijuan utama dapat dicapai.
- Melakukan penilalan atas beberapa alternatif tersebut balk dan segi kualitatif maupun kuantitatif dan memllih alternatif terbaik
- Mengembangkan beberapa alternatif strategl yang lebih bersifat teknis atas pilihan strategl terbalk, dan melakukan penilalan serta memilih alternatif terbaik.
Secara keseluruhan ada tiga alternatif yang memenuhi syarat dan sesuai dengan grand strategi perusahaan.
1.1. Alternatif pertama: Melakukan investasi baru
1.2. Alternatif kedua : Menciptakan aliansi strategik
1.3. Alternatif ketiga : Melakukan akuisisi
Dalam membandingkan di antara alternatif maka penulis menggunakan metode AHP (Anal/tic Hierarchy Pnxess) dan metode QSPM (Quantitabve Strategic Profile Matii. Dengan kedua metode tersebut dapat ditetapkan bahwa ?melakukan akuisisi? merupakan alternatif 5trategi yang paling menguntungkan.
Dengan telah ditetapkannya akuisisi sebagai strategi terpilih, maka dìkembangkan lebih lanjut teknik akuisisi yang dapat dilakukan. liga alternatif teknis yang paling optimal yang berhasil dikembangkan adalah akuÎslsi asset-asset penting, akuisisi perusahaan sendiri dan akuisisi perusahaan bersama mitra lain.
Kemudian sebagaimana proses terdahulu, maka atas ketiga alternatif tersebut dikembangkan SWOTnya, kemudian dìpilih kriteria yang mewakili, akhimya dinilai dengan menggunakan metode AHP dan QSPM untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Temyata dan ketiga alternatif tersebut, akusisi bersama mitra lain merupakan pihihan terbaik yang dapat dipilih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Niryono
"ABSTRAK
Persaingan industri di jaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan
sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam
melihat peluang bisnis menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan
terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam
mengelolah proyek diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara
organisasi. Diperlukan Manajer proyek yang bisa mengidentifikasi,
merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh proyek yang sedang
dilaksanakan supaya mendapatkan benefit yang baik. Untuk mendapatkan seorang
Manajer proyek yang handal diperlukan evaluasi yang kompeherenship terhadap
kinerja Manajer proyek. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor
sukses manajer proyek dan menentukan peringkat manajer proyek yang sesuai
dengan faktor-faktor sukse. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan
untuk mendapatkan nilai bobot prioritas yang paling signifikan terhadap kriteria
yang sesuai dalam menentukan tingkat keberhasilan seorang Manajer proyek.
Penelitian ini menghasilan bobot nilai prioritas dari kriteria utama yang dijadikan
faktor-faktor sukses yaitu Schedules and Plan 0.105, Communication 0.042,
Project Mission 0.084 dan Managing Resources 0.077. Manajer proyek 9 (PM9)
menjadi peringkat teratas dengan nilai 0.246. Manajer proyek dengan peringkat
tertinggi diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek saat ini dan masa yang
akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

ABSTRACT
Industry competition in the era of globalization depends on the ability of human
resources in carrying out the functions of the organization. The ability to see a
business opportunity be of great significance if the company will continue to
sustain and move in accordance with the vision and mission. Ability to manage
projects are expected to receive benefits that both organizations. Project Manajer
required that can identify, plan, evaluate and monitor the entire project is being
implemented in order to get a good benefit. To obtain a reliable Project Manajer
required kompeherenship evaluation of the performance of the Project Manajer.
The purpose of this study is to get success factors Project Manajer and Project
Manajer rankings. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to get the value of
the most significant priority weight to the appropriate criterion in determining the
level of success of a project Manajer. This research resulted in the priority
weighting of the main criteria that made success factors that schedules and plan is
0.105, Communication is 0.097, Project Mission is 0.084 and Managing resources
is 0.077. Project Manajer 9 (PM9) is the best rank with a value of 0.246. Project
Manajer with the highest ranking is expected to run projects current and future
tailored to the needs of the organization"
2016
T45750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Juniar
"Tujuan dalam suatu organisasi dalam mengembangkan sistem informasi adalah ketersediaan dan aksesibilitas informasi yang dapat tercapai melalui sistem informasi yang terintegrasi. Teknologi yang dikenal dapat melakukan integrasi, menawarkan konektivitas, dan memiliki interoparabilitas tinggi adalah middleware. Teknologi middleware yang memanfaatkan konsep Service Oriented Architectures (SOA) adalah web service, yang kemudian berevolusi menjadi suatu teknologi baru bernama Enterprise Service Bus (ESB). Saat ini, terdapat berbagai produk middleware ESB yang menawarkan keunggulannya masing-masing, sehingga diperlukan suatu metode dalam memilih produk middleware ESB yang berkualitas.
Metode yang menyediakan solusi, berorientasi terhadap tujuan, fleksibel, dan fokus terhadap kebutuhan pengguna adalah Quality Function Deployment (QFD), dan metode yang dapat digunakan dalam membantu pengambilan keputusan guna menetapkan pilihan, menentukan peringkat, dan pemilahan terhadap alternatif-alternatif pilihan yang ada berdasarkan kriteria-kriteria penentu keputusan adalah Multi Criteria Decision Analysis (MCDA). Salah satu metode yang menggunakan pendekatan MCDA adalah Analytic Hierarchy Process (AHP).
Penelitian ini menghasilkan suatu model pemeringkatan kualitas produk middleware ESB dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Proces (AHP) yang diintegrasikan dengan metode Quality Function Deployment (QFD) berdasarkan kriteria model kualitas SOAQM. Implementasi dari model tersebut menghasilkan peringkat produk middleware ESB. WebMethods adalah produk middleware ESB yang mendapatkan peringkat pertama diikuti oleh IIB, Oracle SOA Suite, dan BizTalk. Penerapan metode pemeringkatan yang telah dilakukan menjadi masukan dalam proses pembelajaran dan panduan bagi BPJS Kesehatan dalam kaitannya dengan pemilihan perangkat lunak yang paling tepat dengan kebutuhan organisasi pada masa mendatang.

The goal of developing an information systems in an organization are for the availability and accessibility of information that can be achieved through integrated information systems. The technology that has function to integrating, offering connectivity, and has a high interoperability known as middleware. The middleware technology which utilizes the concept of Service Oriented Architectures (SOA) known as web service, which evolved into a new technology called Enterprise Service Bus (ESB). Currently, there are various ESB middleware products that offering the advantages of each, so we must adopt a method for choosing the right ESB middleware product.
The method that provides a solution, oriented to the organization goals, flexible, and focused to the needs of users, known as Quality Function Deployment (QFD), then, a method that can be used to help decision makers in order to making a selection, to ranking, and to sorting for the available alternatives based on criteria known as Multi Criteria Decision Analysis (MCDA). A method that uses MCDA approach is the Analytic Hierarchy Process (AHP).
This research resulted an ESB middleware product quality model using Analytic Hierarchy Proces (AHP) integrated with the Quality Function Deployment (QFD) based on the criteria of quality models SOAQM. The application of the model provide a priority quality of ESB middleware products. WebMethods ESB is the middleware product that get the first ranked, followed by IIB, Oracle SOA Suite and BizTalk. The implementation of the method can become input for the learning process and give guidance to BPJS Kesehatan in relation to the selection of the most appropriate software that best suits to the needs of the organization in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>