Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Diaz Clements Binsar
"Penelitian ini menguji validitas pecking order hypotheses pada tingkat investasi yang berbeda dari 51 perusahaan pertambangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2019 yang ditinjau berdasarkan kinerja per kuartalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi kuantil untuk menentukan opsi pendanaan yang lebih dipilih oleh perusahaan apakah menggunakan pendanaan internal atau pendanaan eksternal, baik berupa utang ataupun saham. Temuan empiris dari penelitian ini menunjukkan bahwa pecking order hypotheses cenderung tidak valid untuk pilihan pendanaan perusahaan-perusahaan pertambangan dan sensitivitas terhadap dana eksternal meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat investasi perusahaan yang merepresentasikan nilai pengeluaran modal. Selain itu, penelitian ini juga memberikan informasi bahwa Pecking order hypotheses hanya valid untuk perusahaan-perusahaan pertambangan subsektor logam dan mineral, sedangkan untuk perusahaan dengan leverage rendah dan profitabilitas rendah, hypotheses tersebut hanya valid pada salah satu rung, sedangkan apabila ditinjau baik berdasarkan kepemilikan maupun ukuran perusahaan, pecking order hypotheses ini mutlak tidak valid. 

This research tests the validity of the pecking order hypothesis at different investment levels from 51 mining companies on the Indonesia Stock Exchange from 2011-2019, which are reviewed based on quarterly performance. The method used in this research is the quantile regression method to determine the funding option preferred by the company, whether to use internal funding or external funding, either in the form of debt or shares. The empirical findings of this research indicate that the pecking order hypotheses tends to be invalid for mining companies' funding choices, and sensitivity to external funds increases as the company's investment level increases, representing the value of capital expenditure. This research also provides information that the Pecking order hypothesis only applies to mining companies in the metal and mineral subsector. In contrast, for companies with low leverage and low profitability, this hypothesis is only valid on one rung of the ladder, whereas if we look at it well based on ownership and ownership. Company size, the pecking order hypothesis is invalid."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menjelaskan beberapa teori struktur modal seperti teori fiskal, teori trade - off dan teori pecking order untuk diterapkan dalam sistem keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini masih terjadi perdebatan mengenal struktur modal optimal yang terjadi dalam keuangan perusahaan. Melalui optimalisasi faktor-faktor yang menentukan struktur modal dan penjelasan ketiga teori tersebut diatas maka para akademisi dan praktisi dapat menentukan kebijakan kebijakan apa yang diperlukan untuk meningkatkan peran ketiga teori tersebut dalam mengkaji struktur struktur modal yang optimal. Tujuan yang lebih konkrit dari penelitian ini adalah untuk menuji relevansi dari teori fiskal , teori trade-off dan teori peking order dalam analisis struktur modal dari perusahaan - perusahaan publik yang ada di Bursa Efek Indonesia. Dengan menguji teori-teori tersebut di perusahaan - perusahaan Indonesia. Kemudian, penelitian ini juga menginvestigasi apakah faktor - faktor yang menentukan struktur modal perusahaan dapat mempengaruhi struktur hutangnya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan , penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002 hingga tahun 2006. dari analisis data ditemukan bahwa tarif pajak efektif , struktur asset dan ukuran perusahaan menyebabkan adanya ditemukan bahwa tarif pajak efektif, struktur asset dan ukuiran perusahaan menyebabkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap rasio hutang perusahaan. Variabel lainnya seperti non debt tax-shield dan nilai proftabilitas periode yang lalu membuat efek negative terhadap rasio hutang. Bagi tingkat pertumbuhan perusahaan, penelitian tidak menemukan hubungannya dengan rasio hutang. Dan variabel - variabel bebas dapat mempengaruhi rasio hutang secara simultan dan secara simultan."
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Magda Imanuella
"Periode1901-1914 di Inggris sering disebut juga sebagai “era Edwardian”. Pada masa ini kesenjangan sosial antara masyarakat ekonomi kelas atas dengan masyarakat ekonomi kelas bawah sangat terlihat dengan jelas. Masyarakat kelas atas dapat menginvestasikan harta yang dimiliki untuk membeli tanah yang luas dan membangun rumah mewah, sementara masyarakat kelas bawah harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Demi bertahan hidup, tercatat lebih dari satu juta masyarakat Inggris pada era Edwardian yang memilih untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah kaum kelas menengah sampai rumah kaum kelas atas. Untuk dapat memahami kelas-kelas sosial masyarakat Inggris pada era Edwardian, penelitian ini bertujuan untuk meneliti kehidupan orang-orang yang tinggal dalam satu rumah mewah bangsawan ada pada serial TV Inggris, Downton Abbey (2010), dapat merepresentasikan kelaskelas sosial yang ada pada sosial hirerarki Inggris pada tahun 1901-1914 di Inggris. Dengan menggunakan teori representasi oleh Hall (1997) dan juga konsep sinematografi dan mise-en-scene oleh Broadwell dan Thompson (2013), penelitian ini menemukan bahwa kelas-kelas sosial Inggris dapat direpresentasikan oleh keluarga dan pembantu rumah tangga yang tinggal pada rumah mewah bangsawan di era Edwardian. Kemudian, perbedaann antara arsitektur dan interior pada rumah mewah bangsawan yanv memisahkan ruang “atas” dan ruang “bawah” mengilustrasikan kesenjangan yang kuat antara kelas-kelas sosial pada era Edwardian. Terakhir, artikel ini menemukan bahwa rumah mewah bangsawan pada era Edwardian bukan hanya tempat bagi keluarga kelas atas untuk hidup, tetapi juga berfungsi sebagai simbol kekayaan dan kekuatan politik sang pemilik rumah. Dengan demikian, keadaan kelas-kelas sosial di Inggris pada tahun 1901-1914 dapat direpresentasikan melalui kehidupan orang-orang yang tinggal pada rumah mewah bangsan pada serial TV, Downton Abbey.

The years between 1901 and 1914 in Britain, or often called the “Edwardian era,” comprise the period which is characterized by the tremendous gap between the rich and poor. The upper-class were able to invest their money on land and build a luxurious country house (s) while the lower-class struggled just to stay alive. In order to survive, more than one million people in Edwardian era England chose to work as domestic servants in the upper-middle-class’ up to the upper-class’ homes. To discern the impact of social hierarchy towards Edwardian society, this research aims to examine the lives of people from different social classes within English country houses, and how the house itself can symbolize social status in the hierarchy. This analysis will focus on the way people from different levels of the social ladder manage to live within an Edwardian country house named “Downton,” depicted in the first season of British TV series, Downton Abbey (2010). Based on Hall’s (1997) theory of representation, and also Broadwell and Thompson’s (2013) concept of cinematography and mise-en-scene, this research has found that the condition of the English social classes can be observed through the way people live in an Edwardian country house. Moreover, the differences between architecture and interior design of country house’s “upstairs” and “downstairs” area illustrate the stark social gap between social classes in the Edwardian era. Lastly, this article has found that the English country house in the Edwardian era is not merely a place for rich people to live in, but also a symbol of the upper-social status and political power. Thus, the social condition in the 1901 to 1914 England can be observed through the way people live within a country house that depicted in the TV series, Downton Abbey."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joedith Monica
"Dalam skripsi ini, dilakukan pengujian teori pecking order dengan mengelompokan perusahaan menjadi perusahaan dalam kondisi defisit dan surplus. Teori pecking order merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang keputusan struktur modal perusahaan, dimana jika penggunaan dana internal sudah tidak mencukupi, perusahaan dalam kondisi defisit akan menerbitkan utang dan dalam kondisi surplus akan membayar utang yang dimiliki. Perusahaan yang dianalisa merupakan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2015 dengan metode purposive sampling dan model data panel. Hasil estimasi dari penelitian ini menunjukan perusahaan dalam kondisi defisit mengikuti teori pecking order sedangkan perusahaan dalam kondisi surplus tidak mengikuti teori pecking order.

This study testing the pecking order theory, based on firms condition in deficit and surplus firms. The pecking order theory is one of the theories that explain firms capital structure, where internal funds is not sufficient, deficit firms will issue debt and surplus firms will redeem their debt. The object of this study are non financial firms listed in Indonesian Stock Exchange for the period 2007 2015 using purposive sampling method and panel data model. The estimation results of this study show that deficit firms follow the pecking order theory and surplus firms do not follow the pecking order theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chainaraong Kesamoon
Pathum Thani: Thammasat University, 2019
670 STA 24:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mutya Yustika
"Isu tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility berkembang dengan cepat. Penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial menghasilkan temuan yang berbeda. Berbeda dengan penelitian sebelumnya di Indonesia, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dari perubahan profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan serta krisis keuangan global terhadap perubahan pengungkapan Corporate Social Responsibility. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peningkatan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan peningkatan Corporate Financial Performance periode berikutnya.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 sampai dengan 2010 yang laporan tahunannya berisi tentang aktivitas Corporate Social Responsibility dan dapat diakses melalui website BEI, yaitu sebanyak 55 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan Corporate Financial Performance (profitabilitas), leverage, ukuran perusahaan, serta krisis keuangan global berpengaruh terhadap perubahan pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sementara itu, penelitian ini gagal membuktikan bahwa peningkatan pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap peningkatan Corporate Financial Performance periode berikutnya.

The issue of Corporate Social Disclosure or CSD grows widely. The researches on CSD find different results. In contrast to previous studies in Indonesia, this study is aimed to explain the effect of change in profitability, leverage, size and Global Financial Crisis on the Corporate Social Disclosure. In addition, this study is also aimed to investigated by examining how change in CSD is related to change in Corporate Financial Performance or CFP.
The sample in this study is Indonesian companies listed in 2007 until 2010 whose annual reports disclose CSR activities and can be accessed at Indonesian Stock Exchange website. There are 55 samples applying purposive sampling technique. The analysis technique used is descriptive analysis and statistical analysis.
The results of this study indicate that changes in Corporate Financial Performance (profitability), leverage, size, as well as the Global Financial Crisis affect the disclosure of changes in CSD. Meanwhile, the study failed to prove that the increased in CSD affect the CFP in the next period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Narawidya Ammani
"Harimau sumatra menurut IUCN merupakan hewan dengan status terancam punah (Critically endangered), sehingga untuk mencegah dari kepunahan, dibutuhkan peningkatan populasi. Penelitian dilakukan untuk mengamati dan menganalisis perilaku sosial dari harimau sumatra jantan dan betina yang mengarah pada perilaku reproduksi. Pengambilan data diambil menggunakan metode focal sampling dan ad libitum. Dilakukan selama tiga jam per hari dan interval lima menit dengan ulangan 18 hari, mulai dari April hingga Mei 2023. Subjek penelitan adalah harimau sumatra jantan dan betina di Taman Margasatwa Ragunan. Pengambilan data dilakukan dengan melihat perilaku sosial yang mengarah ke perilaku reproduksi pada harimau sumatra. Pengamatan dilakukan pada kandang tidur dengan adanya pemisah antara harimau sumatra jantan dan betina. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah adanya perbedaan perilaku sosial pada kedua harimau sumatra. Perbedaan perilaku meliputi interaksi jantan mendekati betina (11,61±7,32), betina mendekati jantan (1±0), vokalisasi (102,6±35,59), menggeram (136,72±84,16), dan sifat agresif (27,08±20,78). Terdapat korelasi suhu dan kelembaban terhadap salah satu perilaku sosial harimau sumatra betina (Sig. (2-tailed) < 0,05) yaitu perilaku interaksi betina terhadap jantan (Sig. (2-tailed) = 0,044). Harimau sumatra jantan dan betina menunjukkan perilaku sosial seperti, adanya interaksi, vokalisasi, dan agresivitas, namun tidak di dapat perilaku sosial yang mengarah kepada perilaku reproduksi.

IUCN has declared that Sumatran tiger has a status of critically endanger species and so to prevent it from extinction the raise of population is needed. This study aims to observed and analyze the social behavior of male and female sumatran tiger. This study also aims to observe if the social behavior will lead to reproductive behavior. The observation method use in this study is focal sampling, with addition of adlibitum. Data was collected by observing the social behavior that lead to reproductive behavior of sumatran tiger for 3 hours and five minute interval per day with 18 repetitions, starting from April to May 2023. The research subject were male sumatran tiger and female sumatran tiger in Taman Margasatwa Ragunan. Observation were carried out in sleeping cages with a separation between male and female tiger. The result of this study were that there are differences of social behavior between male and female tiger including, male approach it’s conspecies (11,61±7,32), female approach it’s conspecies (1±0), vocalization (102,6±35,59, growling (136,72±84,16), and aggressive behavior (27,08±20,78). There is a correlation between temperature and humidity on one of the female sumatran tiger’s social behavior (Sig. (2-tailed) < 0,05) on female approach it’s conspecies (Sig. (2- tailed) = 0,044). Both male and female sumatran tiger shown social behavior including, interaction between each other, vocalization, and aggressive behavior but no social behavior that lead to reproductive behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanindya Dwimartha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan CEO, keberagaman gender dalam direksi, dan dimensi keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 22 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki skor environmental, social, and governance (ESG) sebagai pengukuran pengungkapan CSR pada periode 2015- 2019. Penelitian ini menggunakan panel data yang diolah menggunakan regresi panel data fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan tingkat pendidikan CEO mempengaruhi pengungkapan CSR secara positif yang bersifat signifikan.

This study aims to analyze the effect CEO education, board gender diversity, and firm’s financial dimension on CSR disclosure. The sample used in study includes 22 publicly listed manufacturing firms in the Indonesia Stock Exchange that disclosed their ESG scores during the period of 2015 until 2019. This research used panel data which was later run using fixed effects model data. The result explains that both firm size and CEO education positively impact CSR disclosure at manufacturing firms and the impact is significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Nurrizkiah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 ndash; 2015. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi dan studi pustaka. Teknik Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling pengambilan sample secara di sengaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Corporate Social Reponsibility CSR terhadap profitabilitas. Ho diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Corporate Social Responsibility CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan.

This study aims to analyze the influence of Corporate Social Responsibility to the mining firms financial performance registered in the Indonesia Stock Exchange during 2010 ndash 2015 period. This research uses secondary data as the data collection method through documentation and literature studies, and uses a quantitative approach with purposive sampling technique.
This study concludes that there is no significant influence of Corporate Social Responsibility CSR to profitability. Ho is accepted, meaning there is no significant influence of Corporate Social Responsibility CSR on the firm financial performance indicated by profitability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Rizky Pratama
"Dalam menghadapi pasar yang selalu berkembang perusahaan selalu dihadapi dengan situasi surplus ataupun sebaliknya. Hal ini menjadi penting karena perusahaan akan dapat dengan mudah mengambil keptusuan pendanaan pada struktur modal perusahaan. Penelitian dengan menggunakan pendekatan surplus dan defisit masih sangat jarang dilakukan di Indonesia, terutama ketika membahas struktur modal dengan model pecking order theory, bisa dikatakan teori ini merupakan teoru yang sangat dinamis dan cocok dengan model pasar tidak sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan sampel yang terdaftar di BEI mengikuti pecking order theory, apakah perusahaan sampel akan mengikuti pecking order theory jika dilihat dari ukuran perusahaan dan apakah pecking order theory terjadi pada perusahaan sampel di Indonesia jika dilihat dari kapasitas hutang perusahaan. Metode penelitian menggunakan software E-views 9. Temuan dari penelitian yaitu perusahaan di indonesia tidak mengikuti pecking order theory, teori pecking order juga tidak terjadi ketika kelompok kelompok ukuran perusahaan di bedakan. Perusahaan di Indonesia tidak mengikuti pecking order theory jika dilihat dari besarnya kapasitas utang perusahaan sehingga tidak ditemukan pengaruh kapasitas hutang terhadap teori pecking order pada pasar saham Indonesia.

When encounter of a developing market the company is always seen a surplus situation or the otherwise. This situation is important because company will be able to easily choose funding decisions depends on the company’s capital structure. The study using surplus and deficit approach is still very rarely find in Indonesia, especially when discussing capital structure using model pecking order theory, usually the other studies only use other approaches and only a few sectors to finding pecking order theory occurred in the country. The purpose of this study is to find out the sample companies listed on Indonesia Stock Exchange follow the pecking order theory, the sample will follow the pecking order theory when divided into four company size, the pecking theory model occurs in sample companies in Indonesia when viewed from company’s debt capacity. The research method uses is E-views software 9. The findings of the study are companies in Indonesia do not follow the pecking order theory, the pecking order theory not occur when the company size is differentiated. Companies in Indonesia do not follow the pecking order theory when using company’s debt capacity as a approach, so there is no effect on debt capacity and the pecking order theory on the Indonesia Stock Market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>