Latar belakang: Rumah sakit memiliki beban yang berat di masa pandemi COVID-19, karena harus berusaha mempertahankan kinerja dan juga tetap berperan aktif dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Jumlah kunjungan pasien turun, baik di rawat jalan, IGD, maupun rawat inap. Tentunya ini bukan hal mudah khususnya untuk RS swasta. Turunnya pendapatan dan naiknya biaya menyebabkan profit RS menurun, risiko pengurangan karyawan untuk efisiensi, risiko pasien menjadi tidak terlayani, yang bila berlanjut dan tidak segera diantisipasi bisa menyebabkan RS terancam kolaps. Tesis ini menganalisis perbedaan kinerja RS Hermina Grand Wisata menggunakan pendekatan balanced scorecard (BSC) sebelum dan pada masa pandemi COVID-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kinerja RS Hermina Grand Wisata sebelum dan pada masa pandemi COVID- 19. Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus menggunakan data sekunder. Data diambil dari laporan capaian kinerja RS Hermina Grand Wisata selama pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021 disandingkan dengan laporan capaian kinerja pada tahun 2019 sebagai data pembanding. Data penelitian yang dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan uji normalitas terlebih dahulu pada kedua kelompok (kinerja sebelum dan pada saat pandemi), kemudian dilanjutkan dengan uji repeated measures Anova untuk melihat ada tidaknya perbedaan kinerja rumah sakit sebelum dan pada masa pandemi COVID-19. Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada setiap variabel. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan kinerja yang signifikan pada perspektif pelanggan, yaitu pada variabel kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap, dan IGD. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, serta keuangan tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kinerja sebelum dan pada masa pandemi COVID-19 pada perspektif pelanggan, yaitu pada indikator persentase kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap, dan IGD. Saran: Rumah sakit melakukan upaya peningkatan jumlah pasien baru rawat jalan, melakukan efisiensi pemakaian tempat tidur, dan meningkatkan utilisasi aset untuk meningkatkan pendapatan.