Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roselina Petty
"Smart home merupakan suatu konsep hunian yang memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan untuk dapat berkomunikasi antar perangkat dan dengan penghuni baik secara internal maupun eksternal bangunan. Penerapan teknologi smart home masih belum banyak diterapkan pada hunian di Indonesia karena adanya penambahan biaya di awal saat memasukkan teknologi tersebut ke dalam hunian sehingga muncul persepsi bahwa hunian smart home lebih mahal jika dibandingkan dengan hunian konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain konseptual hunian konvensional menjadi hunian berkonsep smart home menggunakan pendekatan Value Engineering sehingga dapat memberikan nilai tambah dari segi kenyamanan, kemudahan, keamanan, efisiensi, dan inovasi dengan mempertimbangkan nilai ekonomi bangunan. Studi literatur, studi Value Engineering, dan analisa initial cost dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui inovasi pemanfaatan teknologi dapat mewujudkan bangunan hunian yang responsif dengan penambahan biaya awal sebesar 10-15% dari bangunan konvensional namun mampu meningkatkan kualitas hidup peghuninya dan penambahan biaya tersebut dapat kembali setelah pemanfaatan teknologi selama 6-10 tahun melalui efisiensi energi dari sistem teknologi cerdas yang digunakan.

A smart home is a design concept that utilizes technology development that uses some connected devices which can communicate between devices and with residents both internally and externally in the building. The application of smart home technology is still not widely applied to residences in Indonesia because of the additional initial costs when incorporating this technology into a residence, resulting in the perception that smart home residences are more expensive when compared to conventional residences. This research aims to develop the conceptual design of a conventional residence into a smart home concept using a Value Engineering approach so that it can provide added value in terms of comfort, convenience, security, efficiency, and innovation by considering the economic value of the building. Literature studies, Value Engineering studies, and initial cost analysis were carried out to achieve research objectives. The research results show that through innovation in the use of technology, responsive residential buildings can be created with additional initial costs of 10-15% compared to conventional buildings but they are able to improve the quality of life of the occupants and alsp these additional costs can be returned after using technology for 6-10 years through energy efficiency when intelligent technology system used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Sari
"ABSTRAK
Konsep bangunan pintar adalah salah satu bentuk pengaplikasian teknologi yang telah dikembangkan pada industri konstruksi di dunia, namun masih belum diterapkan di Indonesia karena persepsi tingkat kebutuhan biayanya yang lebih besar daripada bangunan konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain konseptual bangunan gedung dengan konsep bangunan pintar menggunakan pendekatan rekayasa nilai dalam rangka mendapatkan nilai tambah dari segi kualitas, efisiensi dan inovasi dengan mempertimbangkan nilai ekonominya. Survei kuesioner, studi rekayasa nilai, dan analisa life cycle cost dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui inovasi teknologi, fungsi ? fungsi pada bangunan gedung dapat ditingkatkan menjadi bangunan pintar sehingga memberikan nilai tambah serta efisiensi biaya siklup hidup bangunan sebesar 38% dari gedung konvensional.

ABSTRACT
Smart building concept is an implementation of technology developed in construction industry throughout the world, but yet to be implemented in Indonesia due to perception about the higher initial cost than the conventional one.
The objective of this research is to develop the conceptual design of building with intelligent building concept using value engineering approach in order to obtain added value in terms of quality, efficiency, and innovation regarding to its economic value. Questionnaire, value engineering study, and life cycle cost analysis are done to achieve that objective.
The result of this research shows that functions in building can be improved being intelligent through the technology innovation, hence it is able to add value and efficiency to its life cycle costing at about 38% compared to conventional building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filly Naomi
"ABSTRAK
Peningkatan signifikan konsumsi energi bangunan kantor di Indonesia terjadi selama tahun 2011-2014. Efisiensi energi pada bangunan kantor menjadi tujuan utama untuk mengatasi masalah konsumsi energi berlebih. Maka, penelitian ini menyajikan suatu model untuk peningkatan efisiensi energi pada bangunan kantor dengan pendekatan value engineering. Pengembangan model Smart Integrated Workspace Design yang menggabungkan desain IoT Internet of Things dan arsitektural, menjadi gagasan penelitian ini untuk mencapai efisiensi energi.

ABSTRACT
A significant increase in energy consumption of office buildings in Indonesia occurred during the years 2011 2014. Energy efficiency in office buildings became the main objective to overcome the problem of excessive energy consumption . Thus , this study presents a model for energy efficiency improvement in an office building with Value Engineering approach . Development of ldquo Smart Integrated Workspace Design rdquo models that incorporate design IOT Internet of Things and architectural , into the idea of this research is to achieve energy efficiency ."
2016
T48275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahma Utami
"ABSTRAK
Green building menjadi tren seiring dengan penghematan penggunaan energi
primer dan pengendalian emisi yang terus dilakukan. Namun, nilai efisiensi energi
yang dihasilkan oleh suatu green building masih di bawah 50% sehingga
memunculkan ide meningkatkan nilai efisiensi energi hingga mencapai 100%
untuk mewujudkan suatu Near Zero Energy Building (N-ZEB) yang merupakan
sebuah konsep bangunan dengan energi bersih dan emisi karbon yang mendekati
nol. Setiap peningkatan efisiensi energi yang dilakukan pada bangunan akan
menyebabkan peningkatan biaya awal bangunan (initial cost). Oleh sebab itu
dibutuhkan suatu pendekatan yang kreatif dan terorganisir dengan tujuan untuk
mengoptimalkan biaya dan/atau kinerja dari sebuah bangunan gedung yang
memiliki nilai efisiensi energi tinggi. Value engineering (VE) merupakan suatu
proses pendekatan kreatif yang didasari oleh pertimbangan inovasi teknologi
dengan tujuan mengenali unsur-unsur biaya utama dan biaya penunjang
berdasarkan kepada suatu kebutuhan. Dengan menggunakan analisa fungsi dan
biaya sesuai dengan studi VE diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi
pada green building sehingga terwujudnya suatu near zero energy building.
ABSTRACT
The construction of green building has becoming trend along with the savings of
primary energy use and continuing emission control. However, since the
efficiency value of the energy generated by a green building is still under 50%,
therefore emerge the ideas to improve the value of energy efficiency up to 100%
to achieve a Near Zero Energy Building (N-ZEB) which is a concept of a building
with clean energy and carbon emissions are close to zero. However, any energy
efficiency improvements will lead to an increase in initial building costs.
Therefore it takes a creative and organized approach with the aim to optimize the
cost and or performance of a building that has high energy efficiency. Method of
value engineering (VE) is a process with creative approach that is based on the
consideration of technological innovation in order to identify the main cost
elements and expenses based on the requirement. It is expected that the use of
functions and costs analysis in accordance with the VE study could improve
energy efficiency in green building therefore a near zero energy building could be
realized."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T37660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Indah Susilowati
"ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas mengenai fungsi apa yang dapat diintegrasikan kedalam Proyek Soekarno-Hatta International Airport Rail Link untuk meningkatkan daya saing proyek, risiko utama apa yang paling mempengaruhi nilai investasi dari proyek tersebut serta cara memitigasi risiko utama tersebut. Fungsi yang dapat diintegrasikan pada proyek SHIARL adalah adanya integrasi dengan proyek MRT dan Tunnel pengendali banjir serta utility shaft yang akan mengurangi permasalahan perkotaan yaitu kurangnya aksesibilitas, kemacetan dan banjir. Fungsi-fungsi tersebut diilustrasikan pada FAST Diagram. Selanjutnya dicari risiko utama dari proyek tersebut akibat penambahan fungsi. Setelah didapatkan risiko utama maka selanjutnya dilakukan mitigasi terhadap risiko tersebut.Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey kuisioner, survey kuesioner dilakukan sebanyak dua kali. Kuesioner pertama untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi tambahan apa yang dapat diintegrasikan pada proyek SHIARL. Kuesioner ke dua adalah untuk mencari risiko dominan pada proyek tersebut. Lalu dilakukan validasi pakar untuk mendapatkan rekomendasi mitigasi risiko tersebut.

ABSTRACT
This research will discuss about functions that can be integrated into Soekarno-Hatta International Airpor tRail Link project in order toenhance project competitiveness, the major risks that mostly affect the investment value of the project as well a show to mitigate these major risks. Functions that can be integrated on SHIARL project are the integration with MRT project and Tunnel flood contrlo,and also utility shafts that will reduce urban problems to include the lack of accessibility, congestion and flooding. The functions are illustrated in FAST Diagram. Subsequently, the major risk of this project due to the addition of functions will besought. Having obtained the major risks, the mitigation is done towards these risks. The data collection is done using questionnaire survey, where it was conducted twice. The first questionnaireis to identify what additional functions that can be integrated in the project SHIARL. The second questionnaire is to look for the dominant risk in the project. Expert validation is then conducted in order to get the risk mitigation recommendations."
2013
T38671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Wardhana
"Konsep Healthy Building merupakan generasi selanjutnya dari Green Building, dimana konsep yang tidak hanya mencakup tanggung jawab terhadap dampak lingkungan, namun juga kesehatan dan kinerja penghuninya. Namun, konsep ini masih belum banyak diterapkan terutama di Indonesia karena persepsi bahwa terdapat peningkatan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan bangunan konvensional ataupun Green Building. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan desain eksisting berupa rancangan Green Building untuk mewujudkan konsep Healthy Building dengan mempertimbangkan nilai ekonomi bangunan. Studi kasus, analisis life-cycle-cost dan analisis benefit-cost ratio dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan Green Building ke Healthy Building dapat dilakuakan dengan peningkatan desain kualitas udara dalam ruang, kelembaban udara dan penerapan pengendalian hama terpadu. Healthy Building membutuhkan tambahan biaya investasi sebesar 1,44% dari Green Building dan 9,02% dari bangunan konvensional. Namun dapat memberikan nilai B/C ratio sebesar 4,29 dari bangunan konvensional dan 7,08 dari Green Building.

The Healthy Building concept is the next generation of Green Building, where the concept includes not only responsibility for environmental impacts, but also the health and performance of its occupants. However, this concept is still not widely applied, especially in Indonesia due to the perception that there is a greater increase in costs when compared to conventional buildings or Green Buildings. This study aims to improve the existing design in the form of a Green Building design to actualize the Healthy Building concept by considering the economic value of the building. Case studies, life-cycle-cost analysis and benefit-cost ratio analysis were carried out to achieve the research objectives. The results showed that the improvement of Green Building to Healthy Building can be done by improving the design of indoor air quality, air humidity and the application of integrated pest management. Healthy Building requires additional investment costs of 1.44% of Green Buildings and 9.02% of conventional buildings. However, it can provide a B/C ratio value of 4.29 from conventional buildings and 7.08 from Green Building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Puspita Sari
"Kereta cepat Jakarta-Surabaya memiliki jalur sepanjang 868 Km melewati tujuh kota/stasiun yaitu, Jakarta, Bandung,Cirebon, Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Surabaya (CSID,2015). Pada proyek ini dilakukan rekasaya nilai tambah dengan menambahkan fungsi tambah berupa, penyewaan kawasan komersil dan periklanan stasiun (PTS), pengembangan kawasan pariwisata, pengembangan kawasan transit oriented development (TOD), Integrasi fiber optic(FO), Integrasi solar cell (SC), dalam rangka peningkatan pendapatan dan peningkatan kelayakan terhadap biaya. Analisa pendapatan dilakukan dengan simulasi sistem dinamik menggunakan perangkat lunak PowerSim Studio, dan Analisa kelayakan ekonomi dilakukan dengan membandingkan internal rate of return (IRR) dari tiga skenario tarif terhadap MARR. Skenario tarif dilakukan dengan dengan mempertimbangkan harga moda transportasi dan jasa lain terkait yang telah ada, serta Revenue didapatkan dengan proyeksi pemenuhan demand dan ketersediaan dari masing-masing fungsi. Revenue total skenario tarif terendah sebesar Rp. 548,7 trilliun, revenue total skenario tarif menengah sebesar Rp. 737,7 Trilliun, revenue total skenario tarif tertinggi sebesar Rp. 948,3 Trilliun. IRR total proyek meningkat dari 5%-14% dengan fungsi tunggal sebagai sarana transportasi menjadi sebesar 12.3%- 23.0% multifungsi (melaui nilai tambah).

Jakarta-Surabaya High Speed Train Project with 868 Km long rute thtough seven cities/stations, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Jogjakarta, and Surabaya. In this project value engineering is added by adding some fungtions as leasing comercial areas and adverstising in station (PTS), developing tourism area, developing transit oriented development (TOD) areas, Integrating fiber optic and integrating solar cell in order to increase income and an increase in the cost feasibility. Revenue analysis conducted by simulation of dynamic systems using software Powersim Studio, and economic feasibility analysis is done by comparing the internal rate of return (IRR) of the three scenarios against MARR rates. Fare Scenario done by consideration to existing transportation and service price, also revenue resulted of compliance with projected demand and availability of each function. Total revenue of lowest possible rate scenarios is Rp. 548.7 trillion, total revenue scenario intermediate rate of Rp. 737.7 Trillion, total revenue scenario of the highest rates of Rp. 948.3 Trillion. The total project IRR increases of 5%- 14% with a single function as transportation mode become 12.3%-23.0% as multifunctions (through value added)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan infrastruktur jembatan selat sunda diproyeksikan menghabiskan dana hingga + 250 trilyun, sedangkan sedikit sekali investor yang terjaring dalam proyek ini, sehingga dibuatlah beberapa inovasi yang mampu menarik minat investor, salah satunya adalah pengembangan kawasan pariwisata dikawasan selat sunda. Pengembangan kawasan pariwisata selat sunda yang terintegrasi dengan JSS akan dipusatkan pada Pulau Sangiang dengan konsep resort yang didalamnya terdapat theme park sebagai wahana utama. Analisis kelayakan dilakukan dengan menggunakan skema Life Cycle Costing dengan parameter berupa nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 10,30% serta Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 20.100.940.090.529.

Sunda strait bridge construction is projected to cost up to + 250 trillion, while the few investors in the running for this project, which was made several innovations that can attract investors, one of which is the development of the tourist area of the Sunda Strait region. Sunda strait tourism area development integrated with the JSS will be centered on the concept Sangiang island resort in which there are theme park as the main vehicle. Feasibility analysis is done by using Life Cycle Costing scheme with a parameter value of the Internal Rate of Return (IRR) of 10.30% and the Net Present Value (NPV) of Rp. 20.100.940.090.529."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harya Candrasa Koostanto
"Smart building dibangun dengan konsep kemudahan kenyamanan kesehatan dan efisiensi energi Perbedaan smart building dengan bangunan lainnya adalah bangunan ini memiliki BMS building management system yang merupakan otak dari seluruh bangunan Sistem HVAC mengkonsumsi energi lebih dari 50 dari total konsumsi energi bangunan Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi sistem pengudaraan yang perlu diterapkan pada bangunan sehingga menciptakan smart building dan mengetahui nilai LCC nya dibandingkan dengan sistem pengudaraan bangunan konvensional menggunakan pendekatan value engineering dengan analisis paired comparison dan analisis life cycle cost Sistem pengudaraan yang akan diterapkan sesuai dengan sistem pengudaraan sebuah bangunan di California Amerika Serikat yaitu dengan tambahan sistem kontrol dan pemilihan komponen yang lebih hemat energi nyaman dan sehat Nilai LCC dilihat dari NPV nya lebih kecil 14 05 dan B CR SB sebesar 0 501 yang lebih baik dibandingkan bangunan konvensional yang nilai B CR nya 2.51.

Smart building built with the concept of simplicity user comfort health and energy efficient. The difference between smart building and the other building is that smart building has BMS building management system which is the brain of the building HVAC system consumes energy more than 50 from total building energy consumption. This research has purposes to identify the HVAC system that should be applied on buildings in order create smear building and to find out the LCC compared to the HVAC system on conventional building using the value engineering approach with paired comparison analysis and the LCCA HVAC system that will be applied according to HVAC system of a building in California USA is added with control system and energy efficient comfort and healthy components. The LCC value according to the NPV has to be 14 05 smaller and B CR of SB is 0 501 which is better than the value of conventional building whose B CR value is 2.51
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ammar Anuttara
"Secara alami, kelahiran manusia terjadi melalui persalinan vaginal oleh ibu kandung. Namun, di perkotaan Indonesia pada tahun 2022, tercatat bahwa 22,5% kelahiran dilakukan dengan metode selain persalinan normal, yaitu melalui operasi sesar. Salah satu alasan ibu memilih operasi sesar adalah karena kecemasan yang mereka rasakan sebelum dan sesudah persalinan normal. Untuk mengatasi masalah ini dan membantu mengurangi kecemasan ibu saat bersalin serta memudahkan tenaga kesehatan, Tim Meja Bersalin UI merancang meja bersalin dengan fitur seperti reclining backrest, footrest, baby bed, handgrip, dan pelukan. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode Design for Assembly (DFA) dan Value Engineering (VE) untuk menganalisis pembuatan meja bersalin ini. Prototipe pertama memiliki perbedaan value dan cost sebesar 33,86%, sedangkan prototipe kedua turun menjadi 20,56%. Total assembly time dan assembly cost juga menurun signifikan dari 6303,65 detik dan Rp226,932 menjadi 4609,67 detik dan Rp165,179, menunjukkan peningkatan efisiensi waktu sebesar 26,87%. DFA Index meningkat dari 1,90% pada prototipe pertama menjadi 2,28% pada prototipe kedua, menunjukkan peningkatan efisiensi perakitan sebesar 20%. Tingkat kesiapan teknologi juga meningkat dari TRL 3 ke TRL 5.

Naturally, human birth occurs through vaginal delivery by the birth mother. However, in urban Indonesia in 2022, it was recorded that 22.5% of births were performed by methods other than normal labour, namely by cesarean section. One of the reasons mothers choose cesarean section is because of the anxiety they feel before and after normal labour. To solve this problem and help reduce maternal anxiety during labour and facilitate health workers, the UI Maternity Table Team designed a delivery table with features such as reclining backrest, footrest, baby bed, handgrip, and push bar. In this study, the authors will use the Design for Assembly (DFA) and Value Engineering (VE) methods to analyse the manufacture of this delivery table. The first prototype had a value and cost difference of 33.86%, while the second prototype dropped to 20.56%. The total assembly time and assembly cost also decreased significantly from 6303.65 seconds and Rp226,932 to 4609.67 seconds and Rp165,179, showing an increase in time efficiency of 26.87%. The DFA Index increased from 1.90% in the first prototype to 2.28% in the second prototype, indicating a 20% increase in assembly efficiency. The technology readiness level also improved from TRL 3 to TRL 5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>