Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwina Anggraini
"Di tengah pemberlakuan kebijakan new normal, risiko para tenaga kesehatan terinfeksi COVID-19 masih tinggi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan arahan terhadap rumah sakit untuk melaksanakan langkah preventif, kuratif dan promotif dalam penanganan COVID-19. Brebes merupakan kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi kedua di Jawa Tengah yaitu sebanyak 1.925.365 jiwa dengan luas wilayah Kabupaten Brebes mencapai 1.769,62 km2. Dengan tingkat kepadatan penduduk serta luas wilayah yang tinggi, rumah sakit di Kabupaten Brebes tentunya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan maksimal dengan pemenuhan standar rumah sakit dan tenaga kesehatan. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian COVID19 di rumah sakit merupakan upaya penting dalam melindungi tenaga kesehatan dari risiko infeksi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan manajemen risiko pada tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di RSUD Brebes tahun 2022. Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus deskriptif ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan penerapan manajemen risiko COVID-19 pada tenaga kesehatan di RSUD Brebes belum berjalan secara maksimal. Hal utama yang menyebabkan belum dilaksanakannya manajemen risiko secara maksimal ini adalah belum adanya komitmen dari seluruh staf terutama pimpinan dalam mengupayakan dan mendukung terlaksananya program manajemen risiko. Kondisi ini juga didukung dengan masih minimnya jumlah personil tenaga kesehatan sehingga menjadi pemicu kendala dalam penerapan manajemen risiko COVID-19.Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk memasukkan manajemen risiko sebagai salah satu kebijakan strategis rumah sakit dalam upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk tenaga kesehatan, disarankan untuk lebih berpartisipasi aktif dalam penerapan dan pengembangan manajemen risiko.

In the midst of the implementation of the new normal policy, the risk of health workers being infected with COVID-19 is still high. The Central Java Provincial Government provides directions for hospitals to carry out preventive, curative and promotive steps in handling COVID-19. Brebes is the district with the second highest population density in Central Java, which is 1,925,365 people with the area of ​​Brebes Regency reaching 1,769.62 km2. With a high level of population density and area, hospitals in Brebes Regency are certainly required to be able to provide maximum service by meeting hospital standards and health workers. The implementation of the prevention and control of COVID-19 in hospitals is an important effort to protect health workers from the risk of COVID-19 infection. This study aims to analyze the application of risk management to health workers who handle COVID-19 at the Brebes Hospital in 2022. This qualitative research with a descriptive case study design uses primary data from in-depth interviews and secondary data from document review. The results showed that the application of COVID-19 risk management to health workers at the Brebes Hospital had not run optimally. The main reason why risk management has not been implemented to its full potential is the lack of commitment from all staff, especially the leadership, in seeking and supporting the implementation of risk management programs. This condition is also supported by the still minimal number of health personnel so that it triggers obstacles in the implementation of COVID-19 risk management. Therefore, the researchers suggest including risk management as one of the hospital's strategic policies in an effort to improve occupational safety and health. For health workers, it is recommended to actively participate in the implementation and development of risk management."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Budi Nugroho
"Latar Belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia belum resmi berakhir, dan karena perilaku protektif yang terlihat diabaikan, menjadi sangat penting untuk terus dikampanyekan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebarannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi risiko dan pengalaman masyarakat terhadap penularan COVID-19 di Indonesia.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode lintang potong dan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 dengan menggunakan survei daring. Kuesioner dikembangkan berdasarkan kuesioner standar (ECOM, 2015) tentang persepsi risiko wabah penyakit menular. Kuesioner ini kemudian didistribusikan melalui berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Hasil: Penelitian ini mengungkapkan bahwa responden wanita lebih banyak daripada pria (61,3%), memiliki pendidikan sarjana (38,5%), bekerja di perusahaan swasta (32,3%), dan pernah tertular Covid (43,8%). Responden yang memiliki skor persepsi risiko di atas rata-rata adalah 60%. Menurut kesepuluh data distribusi persepsi risiko, sebagian besar responden menganggap COVID-19 sebagai ancaman. Memakai masker, rutin mencuci tangan, jaga jarak fisik, dan tinggal di rumah tetap menjadi pilihan dan efektif untuk mencegah penularan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki penularan COVID-19 yang intens secara langsung maupun tidak langsung.
Kesimpulan: Meskipun sebagian besar responden khawatir akan penularan Covid-19, mereka menyatakan siap untuk penularan dan sadar bagaimana mengendalikan dan mencegah penularan.

Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia has not officially ended, and due to the apparent underestimation of protective behavior, it is imperative to continuously promote public awareness and implement health  protocols  to control its spread. Therefore, this study aims to analyze the community's risk perception and experiences of COVID-19 transmission in Indonesia.
Methods: This cross-sectional study was conducted from July to August 2022 using an online survey. The questionnaire was developed based on a standard questionnaire (ECOM, 2015) on the risk perception of an infectious disease outbreak. It was then distributed through various social media platforms, including WhatsApp, Facebook, and Instagram.
Result: This study revealed that there were more female respondents than men (61.3%), held bachelor’s degree (38.5%), work in private company (32.3%), and been infected by Covid (43.8%). Respondents who have risk perception score above average is 60%. According to all ten risk perception distribution data, most respondents considered COVID-19 a threat. Wearing mask, regularly wash hands, physical distancing, and stay at home still options and effective to prevent the transmission. This showed that most respondents had intense COVID-19 transmission directly or indirectly.
Conclusion: Although most of respondents worry of Covid-19 transmission, they stated ready for transmission and aware how to control and prevent the transmission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Arina
"Kasus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Indonesia merupakan imported cases. Sebagaimana diketahui pelabuhan udara yang tidak hanya sebagai tempat keluar masuknya penduduk dari berbagai negara tetapi juga mempunyai resiko sebagai tempat keluar masuknya penyakit infeksi. Pada setiap bandar udara terdapat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) termasuk Bandar Udara Soekarno Hatta. Dalam mencegah penyebaran lebih lanjut maka Presiden Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai penyakit yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada tanggal 31 Maret 2020. Untuk mencegah dan mengendalikan kasus importasi COVID-19, maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait protokol kesehatan dalam penanganan kedatangan penumpang dari luar negeri yang dtuangkan dalam bentuk surat edaran Menteri Kesehatan pada bulan Mei 2020. Pada periode Mei hingga September 2020 ditemukan 704 penumpang yang hasil RDT reaktif terhadap COVID-19 dari 29840 penumpang di Bandara Soetta. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk melakukan analisis implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri dalam pencegahan penyebaran COVID- 19 oleh KKP Kelas I Soekarno Hatta. Penelitian ini merupakan analitik kualitatif dengan menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri tidak berjalan dengan efektif dimana masih terdapat permasahan yang ditemukan di lapangan. Masih terdapat sasaran kebijakan yang tidak mematuhi persyaratan yang diminta untuk masuk ke Indonesia. Untuk itu peneliti menyarankan agar mempertimbangkan membuat aturan yang lebih tinggi kekuatan hukummnya dari Surat Edaran sehingga bisa mengatur sanksi bagi penumpang yang tidak patuh. Selain itu perlu meningkatkan pengawasan dan komitmen bersama antara lintas sektor serta pengembangan aplikasi eHAC untuk bisa melakukan validasi hasil PCR secara digital, mengklasifikasikan risiko infeksi dari wisatawan berdasarkan riwayat perjalanan dan asal penerbangan dan tracking penumpang.

The first cases of COVID-19 found in Indonesia were imported cases. As is well known, airports are not only places of entry and exit for peoples form various countries but also have risks as places of entry and exit for infectious diseases. At every airport there is a Port Health Office (KKP) including Soekarno Hatta Airport. In preventing further spread, the President of Indonesia declared COVID-19 as a disease that caused a Public Emergency on March 31, 2020. To prevent and control imported cases of COVID-19, the Ministry of Health issued a policy related to health protocols in handling passenger arrivals from abroad in the form of a circular letter from The Minister of Health in May 2020. In the period from May to September 2020 found 704 passengers whose RDT results were reactive from 29480 passengers at Soetta airport. The purposes of this thesis research is to analyze the implementation oh health protocol policies for handling passengers from abroad in preventing the spread of COVID-19 by Soekarno Hatta Port Health Office. This research is a qualitative analysis using primary data from in-depth interviews and secondary data from document review. The results showed that the implementation of the health protocol policy for handling passengers from abroad did not effectively where there were still matters found in the field. There are still policy targets that do not comply with the requirements to enter Indonesia. For this reason, researchers suggest that they have a higher legal force than circulars so that the can regulate sanctions for passengers who do not comply. In addition, it is necessary to increase supervision and joint commitment between sectors and development the eHAC application to be able to digitally validate PCR results, classify the risk of infection from tourists based on travel history and flight origin and passenger tracking."
2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmarizha Sekar Utami
"Awal 2020, WHO menetapkan penyakit Coronavirus Disease (2019) atau Covid-19 sebagai pandemi global karena penyebaran virusnya yang sudah meluas ke tingkat dunia. Di Indonesia, penyebaran kasus Covid-19 terus meningkat hingga mengalami kenaikan yang cukup signifikan mulai periode Agustus 2020 dengan total sebanyak 172.053 kasus konfirmasi positif. Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat selama periode Oktober-Desember 2020 masuk ke dalam peringkat sepuluh besar teratas provinsi dengan jumlah kasus tertinggi. Kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut kemudian diterapkan PPKM pada awal 2021 karena menjadi wilayah yang sebelumnya masuk ke dalam kriteria wilayah dengan jumlah kasus diatas rata-rata nasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta korelasi antara faktor risiko mobilitas penduduk, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, penduduk lansia, dan penduduk usia produktif terhadap kasus Covid-19 periode Oktober-Desember 2020 dengan desain studi korelasi yang dianalisis secara statistik dan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Wilayah penelitian pada penelitian ini adalah 29 kab/kota wilayah PPKM di 3 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara mobilitas penduduk, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, dan penduduk lansia terhadap kasus Covid-19 (p<0,05) dan tidak terdapat korelasi antara penduduk usia produktif dengan kasus Covid-19. = In early 2020, WHO declared Coronavirus Disease (2019) or Covid-19 as a global pandemic due to the spread of the virus that has spread globally. In Indonesia, the spread of Covid-19 cases continued to increase significantly from August 2020 with a total number of positive confirmed cases has reached 172.053 cases. During October-December 2020, DKI Jakarta, Banten, and West Java Province were included in the top ten provinces with the highest number of Covid-19 cases. The Imposition of Restrictions on Community Activities or known as PPKM was implemented in early 2021 in some regencies/cities that has a criteria with the number of cases above the national average. This study aims to describe and find out the correlation between the risk factors such as population mobility, hypertension, diabetes mellitus, obesity, elderly population, and productive age population to the Covid-19 cases in October-December 2020, using ecological study design with statistical and spatial analysis methods. The secondary data source is used in this study. The research areas in this study are 29 regencies/cities that implemented PPKM in 3 Province (DKI Jakarta, West Java, and Banten). The results of this study shows that there is a correlation between population mobility, hypertension, diabetes mellitus, obesity, and elderly population to the Covid-19 cases (p<0.05), and there is no correlation between productive age population and Covid-19 cases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasista Hanung Pujangga
"Latar Belakang. COVID-19 menyebar hampir ke seluruh dunia. Di Indonesia, pada 2 Maret 2020 telah dilaporkan dua kasus COVID-19 pertama yang terkonfirmasi positif. Karena banyaknya kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia terutama pada tenaga kesehatan, KEMENKES menerbitkan pedoman pencegahan dan pengendalian COVID- 19 sebagai acuan untuk meminimalisasi terjadinya penularan COVID-19.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem skoring untuk memprediksi terjadinya infeksi COVID-19 pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN CM).
Metode. Penelitian ini menggunakan metode total sampling. subyek penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bekerja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data dengan analisis multivariat untuk melihat faktor risiko yang ada dapat dijadikan sebagai prediktor terjadinya infeksi berbahaya.
Hasil. Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan jumlah subjek sebanyak 125 orang. Tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 48,7% dari seluruh jumlah tenaga kesehatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo periode bulan Maret sampai Oktober 2020 yang memenuhi kriteria inklusi. Faktor risiko yang dapat digunakan sebagai prediktor yaitu usia, tempat bekerja di RSCM, riwayat kontak erat dan status merokok.
Kesimpulan. Sistem skoring dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai prediktor tenaga kesehatan terhadap kemungkinan berisiko tinggi atau rendah terinfeksi COVID- 19.

Background. COVID-19 has been spread almost all over the world. In Indonesia, on March 2, 2020, the first two confirmed cases of COVID-19 were reported. Due to the large number of COVID-19 cases occurring in Indonesia, especially in healthcare workers, the Ministry of Health issues guidelines for preventing and controlling COVID- 19 as a reference to minimize the occurrence of COVID-19 based on transmission. Objective. This study aims to design a scoring system to predict the occurrence of COVID-19 infection among health workers at RSUPN CM.
Method. This research used total sampling method. The subjects of this study were healthcare workers who worked at RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo. Data was collected using questionnaires. Then, data was analyzed until multivariate analysis to see whether the existing risk factors can be utilized as predictors of the occurrence of COVID- 19 infection.
Results. This study’s design is cross-sectional with 125 people as an respondent. Health workers who tested positive for COVID-19 as many as 48.7% of the total number of health workers at RSUPN CM for the period from March to October 2020 which meets the inclusion criteria. Risk factors that contributed as predictors including age category, place of work at RSCM, history of close contact and smoking.
Conclusion. The scoring system in this study can be implemented as a predictor of having created by COVID-19 in healthcare workers in RSUPN CM, whether the health worker is in a high or low risk condition of being infected with COVID-19.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Rahmansyah
"Berdasarkan catatan WHO per Mei 2021, setidaknya ada 115.000 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona. Tenaga Kesehatan sebagai garda terdepan, merupakan faktor terpenting dalam upaya penanganan COVID-19. Berbagai penelitian menunjukan, diperlukannya sistem reward khusus untuk tenaga kesehatan sebagai bentuk apresiasi atas etos kerja yang diberikan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang peran organisasi dan kepimpinan dalam memberikan bentuk reward kepada tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan basis data Google Scholar, Remote Lib UI dan PubMed. Hasil pencarian didapat 10 literatur berasal dari China, AS, Eropa, Afrika, England, Italy, Indonesia yang telah melakukan penelitian terkait reward yang dapat diberikan untuk tenaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Hasil telaah literatur menunjukan peran organisasi dan pemimpin dalam menganalisis bentuk reward yang diberikan yaitu mengenai kesehatan mental, finansial dan reward lainnya yang mendukung kebutuhan tenaga kesehatan. Penulis melakukan analisis kebijakan reward ini agar dapat digunakan oleh organisasi atau fasilitas kesehatan di Indonesia dalam memberikan gambaran reward yang tepat untuk diberikan sesuai dengan kebutuhan tenaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19, namun perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui tingkat efektivitas reward, agar lebih representatif.

Based on WHO records as of May 2021, at least 115,000 health workers have died due to corona virus infection. Health workers, as the frontline, are the most important factor in efforts to deal with COVID-19. Various studies show the need for a special reward system for health workers as a form of appreciation for the work ethic given. This paper aims to provide knowledge about the role of organizations and leadership in providing a form of reward to health workers. This study uses a literature review method with Google Scholar, Remote Lib UI and PubMed databases. The search results obtained 10 literatures from China, the US, Europe, Africa, England, Italy, Indonesia which have conducted research related to rewards that can be given to health workers during the COVID-19 pandemic. The results of the literature review show the role of organizations and leaders in analyzing the form of rewards given, namely mental health, financial and other rewards that support the needs of health workers. The author analyzes this reward policy so that it can be used by organizations or health facilities in Indonesia in providing the right description of rewards to be given according to the needs of health workers during the COVID-19 pandemic, but further research needs to be done to determine the effectiveness of rewards, to make them more representative."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theo Andita Nugraha
"

Penyakit COVID-19 yang ditetapkan WHO sebagai pandemi global telah mengubah tatanan kehidupan banyak orang. Berbagai macam kebijakan ditetapkan oleh pemerintah setempat untuk menekan angka penularan COVID-19 antar penduduk, salah satunya dengan menerapkan pembatasan kegiatan. DKI Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Republik Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan, mulai dari PSBB hingga PPKM Level 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pergerakan grafik penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta dalam setiap penerapan kebijakan pembatasan kegiatan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah Statistical Process Control (SPC), yaitu teknik statistika yang dapat digunakan untuk memonitor terjadinya sebuah proses. Salah satu tools dalam SPC yang umum digunakan adalah bagan kendali (control chart). Bagan kendali yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagan kendali  untuk memonitor rata-rata dan variabilitas suatu proses. Data yang digunakan adalah penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta yang diambil mulai tanggal 18 Maret 2020 hingga 16 November 2021 melalui website Kemenkes RI. Data tersebut terdiri dari 609 pengamatan penambahan kasus positif dan 609 pengamatan penambahan kasus meninggal yang kemudian dibentuk ke dalam 87 subgrup dengan masing-masing subgrup terdiri dari 7 pengamatan. Berdasarkan hasil analisis, puncak penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di DKI Jakarta terjadi pada bulan Juli 2021. Selain itu, hasil analisis menunjukkan saat pembatasan kegiatan dilonggarkan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu pada masa PSBB Transisi, PSBB Transisi Jilid II, dan PPKM Mikro, penambahan kasus positif dan meninggal di minggu-minggu akhir kebijakan tersebut, nilai pada bagan kendali   yang terbentuk berada di atas Upper Control Limit.


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), which has been designated by WHO as global pandemic, has changed the way of life many people. Various of policies have been set by local government to reduce the transmission of COVID-19 in public. One of them is activity restrictions. DKI Jakarta, capital of Indonesia, also implementing the activity restrictions, start from PSBB to PPKM Level 1. The purpose of this research was to analyze the movement of the graphs of additional of positive COVID-19 cases and additional of death due to COVID-19 cases in DKI Jakarta Province, at each implementation of activity restriction policy set by DKI Jakarta provincial government. The method used is Statistical Process Control (SPC), a statistical technique that can be used to monitor process. One of the tools in SPC commonly used is control chart. The control chart used in this research is  control chart to monitor the mean and variability of a process. The data used is additional of positive COVID-19 cases and additional of death due COVID-19 cases in DKI Jakarta Province which were taken from March 18, 2020 to November 16, 2021 through Indonesian Ministry of Health website. Data consist of 609 observations of additional positive cases and 609 additional death cases and then formed into 87 subgroups with each subgroups consist of 7 observations. Based on the results of the analysis, the peak of additional positive COVID-19 cases and additional death due to COVID-19 cases in DKI Jakarta occurred in July 2021. Moreover, the results of the analysis show that when activity restrictions were relaxed by the DKI Jakarta Provincial Government, during the PSBB Transisi, PSBB Transisi Jilid II, and PPKM Mikro, the additional of positive cases and deaths about last weeks of the policy, the value on  control chart formed is above the Upper Control Limit (UCL).                 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Lestari
"Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan dan situasi pandemi Covid-19, kemampuan bertahan dalam kondisi ketidakpastian membuat rumah sakit harus membuat perencanaan kontingensi. Penelitian ini bertujuan merancang perencanaan kontingensi Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan design kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen observasi dan decision making group. Hasil gambaran umum kesiapsiagaan RS GPI dalam menghadapi era pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap Covid-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah komponen komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat, Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; komponen kesinambungan layanan dukungan penting dan identifikasi dan diagnosis cepat. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah rencana kontingensi dalam menghadapi pandemi Covid-19 untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Rencana kontingensi ini terdiri dari pra pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 terkendali dan pandemi Covid-19 tidak terkendali. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perencanaan kontingensi secara lebih komprehensif berdasarkan komponen kesiapsiagaan.

The ability of hospitals to survive and carry out their functions as providers of health services to the community in facing the challenges and situations of the Covid-19 pandemic, the ability to survive in conditions of uncertainty makes hospitals have to make contingency plans. This study aims to design a contingency plan for the Grha Permata Ibu Depok Hospital in dealing with the Covid-19 Pandemic. This study uses a qualitative approach with case design through in-depth interviews, review of observation documents and DMG. The results of the general description of the preparedness of the GPI Hospital in the face of the Covid-19 pandemic era show that in general hospitals have an adequate level of preparedness to respond to Covid-19. Components that have poor performance are components of rapid communication and community involvement, components of occupational health, mental health, and psychosocial support; critical support service continuity components and rapid identification and diagnosis. The hospital does not yet have a comprehensive employee mental health program, especially for health workers dealing with Covid-19. Hospital preparedness and response to the pandemic must of course be maintained, improved, and evaluated so that a contingency plan is drawn up in the face of the Covid-19 pandemic to maintain the continuity of its operational business. This contingency plan consists of pre-covid-19 pandemic, controlled Covid-19 pandemic and uncontrolled Covid-19 pandemic. Further research is needed on more comprehensive contingency planning based on the components of preparedness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chakti Ari Swastika
"Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka
kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi
COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan.
Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di
era pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang
membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era
pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua
kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi
komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT),
pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan.
Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%)
sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era
pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi
COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari
57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan
prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era
pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan
ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.

The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>