Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eki Hikmah Febriansyah
"Kapal kerja merupakan aset penting bagi kontraktor kelautan, tidak terkecuali PT Timur Bahari. Kapal kerja berperan sebagai alat utama kerja konstruksi di laut, akomodasi kru, dan alat untuk memasarkan profil perusahaan. Melihat pentingnya kapal kerja, maka downtime kapal akan berakitbat kapal kerja tidak berproduksi dan mengurangi pendapatan perusahaan. Sebaliknya, uptime diharapkan selalu berada pada tingkat yang tinggi agar kapal kerja tetap berproduksi. Sehingga penerapan Maintenance Management System kapal kerja menjadi sangat vital bagi Financial Performance perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi agar penerapan Maintenance Management System dapat membantu meningkatkan Financial Performance perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode survey, studi literatur dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat variabel dominan yang dapat mempengaruhi Financial Performance yaitu; integrasi terhadap Business Process, tersedianya Work Order, Maintenance Stores Control, dan kategori tingkat maintenance. Evaluasi untuk perbaikan dari sistem yang ada adalah dengan merekomendasikan perbaikan di dalam Business Process dengan menambah keterlibatan maintenance hampir di setiap proses. Selain itu juga merekomendasikan perbaikan Standard Operating Procedures untuk kegiatan maintenance yang lebih jelas penanggung jawabnya, sinkronisasi dengan departemen terkait, dan pembaharuan data base.

The working vessel is an important asset for marine contractors, including PT Timur Bahari. It plays important role as main equipment for marine constructions, crew accommodation, and marketing tools for the company. Recognizing the pivotal role of working vessel, any downtime would result in unproductive and reducing company’s revenue. On the other hand, uptime is expected to always be at the high level so that working vessel keep productive. Therefore, the implementation of Maintenance Management System for working vessels becomes vital to the company’s Financial Performance. The study utilizes survey methods, literature reviews, and case study. The conclusion of this study indicate that there are four dominant variables that can impact Financial Performance; integration within Business Process, provided work order, maintenance stores control, and maintenance level categories. The evaluation for improvement of the existing system involves recommending enhancements within Business Process by increasing the involvement of maintenance in nearly every process. Additionally, it suggest improving the Standard Operating Procedures for maintenance activities by clearly defining responsibilities, synchronizing with relevant departments, and updating the data base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Hamonangan
"Ketidaktercapaian target produksi minyak dan gas dari yang direncanakan di akibatkan oleh salah satu sumber fasilitas produksi migas yang tidak bekerja secara optimal. maka dilakukan identifikasi peristiwa risiko yang berdampak negatif terhadap sasaran produksi di dalam proses pemeliharaan fasilitas produksi ditinjau dari penerapan Sistim Manajemen Mutu. Dari evaluasi dan uji korelasi statistik ditemukan faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti Training Program, Tenaga Kerja, Review Data & Workshop; Pendokumentasian Dokumen; Planning Pemeliharaan dan keterlibatan top management. Respon risiko yang berupa tindakan pencegahan, tindakan korektif yang dijadikan dasar Improvement flow proses pemeliharaan lewat penyempurnaan metode Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Production of oil and gas is not achieved as planned can result from one source of production facilities does not working optimally. It would require to identification of risk events that's negatively impact on the production targets in the maintenance process of production facilities in the terms implementation of Quality Management System. Evaluation and correlation of statistics found the dominant factor influencing customer satisfaction as Training Program, Labor, Review Data & Workshop; Documentation of Documents; Maintenance Planning and Involvement of top management. Risk response in the form of preventive actions, corrective actions will be used as the basis improvement of flow maintenance process through the update of Quality Management System to improve customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
"Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien.

On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Wulandari
"Manajemen modal kerja merupakan suatu hal penting dalam menilai kinerja keuangan karena membahas mengenai kondisi perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah mencapai tujuan perusahaan dalam hal profitabilitas dan likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap kinerja keuangan dan strategi bisnis serta kebijakan manajemen PT X, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Karakteristik pengelolaan modal kerja dijelaskan melalui pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan. Pembahasan berupa studi kasus yang menggunakan dua metode, yakni metode tinjauan pustaka dan tinjauan lapangan. Data yang digunakan bersifat sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan dan informasi lainnya untuk periode tahun 2015-2017 dengan tujuan untuk menilai hubungan antara pengukuran modal kerja dengan menggunakan rasio keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk periode 2018-2020. Pengelolaan modal kerja yang baik berdampak pada berjalannya kegiatan operasional perusahaan dan menunjang terjadinya kemandirian finansial perusahaan. Kinerja perusahaan yang sesuai dengan perencanaan menghasilkan profitabilitas dan meningkatkan akumulasi aset perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Working capital management is an important thing in assessing financial performance and the purpose of working capital management is to achieve company goals in terms of profitability and liquidity. This research aims to analyze the influence of working capital management on company rsquo s financial performance and company rsquo s business strategies and also policies of PT X, a construction company in Indonesia. Characteristics of working capital management explained through company rsquo s performance measurement with financial ratio. This research is a case study which using two methods, namely literature review method and field review This study uses secondary data which is company rsquo s financial statements for period of 2015 2017 with an attempt to investigate the relationship existing between working capital measured by financial ratios in obtaining sales targets for period 2018 2020. Good working capital management has an impact on the running of the company 39 s operational activities and to support the company 39 s financial independence. The company 39 s performance in accordance with the plan generates profitability and increases the company 39 s asset accumulation. The result of this research shows that working capital management affects to increase company rsquo s performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ispindar Zen
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan motivasi kerja baik dengan kinerja karyawan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Budaya organisasi dan motivasi kerja difungsikan sebagai variabel bebas sedangkan kinerja difungsikan sebagai variabel terikat.
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasar yang dirasakan bersama oleh anggota organisasi yang meliputi: inisiatif individu, toleransi terhadap risiko, integrasi, dukungan manajemen, pengawasan, indenfikasi, sistem penghargaan, tolransi terhadap konflik, dan pola komunikasi. Motivasi kerja adalah dorongan, keinginan dan daya yang mengarahkan perilaku seseorang yang distimulir oleh kebutuhan berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa. Sementara kinerja adalah penilaian karyawan mengenai hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ditinjau dari aspek-aspek: kecepatan, layanan, nilai, terbuka untuk berubah, kreativitas, inisiatif dan perencanaan organisasi.
Penelitian menggunakan desain korelasional dengan melibatkan 87 responden yang diambil teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi dan regresi yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum budaya organisasi PT Bank Danamon Tbk dinilai baik, motivasi kerja karyawan tergolong tinggi dan kinerja karyawan tergolong baik. Sementara dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama memiliki hubungan positif dan signitikan dengan kinerja karyawan PT Bank Danamon Tbk. Hal ini berarti bahwa semakin baik budaya organisasi dan semakin tinggi motivasi kerja maka semakin baik kinerja karyawan; sebaliknya semakin buruk budaya organisasi dan semakin rendah motivasi kerja maka semakin buruk kinerja karyawan.
Dengan demikian budaya organisasi dan motivasi kerja perlu diperbaiki. Budaya organisasi dapat dikembangkan dengan mereduksi nilai-nilai yang kurang relevan untuk karyawan dan organisai dan menggantinya dengan nilai baru yang lebih relevan. Sementara untuk motivasi kerja dapat ditingkatkan dengan mengembangkan management of reward yang tidak hanya dalam bentuk natura, tetapi juga bisa in-natura.

The purpose of this research is to examine relationship between organizational culture and work motivation with employees performance of PT Bank Danamon Tbk. Organizational culture and work motivation functioned as independent variable, while employees performance functioned as dependent variable. Organization culture is values, assumptions and confidences of the base felt together by organizational member which cover: individual initiative, risk tolerance, integration, management support, observation, indenfikasi, reward system, conflict tolerance, and communications pattern. Work motivation is the energy and desire instruct behavior of the someone distimulir by requirement of have achievement, affiliate, and need of power. Whereas performance is assessment of employees concerning reached job result of officer in executing his duty as according to given responsibility is to it evaluated from aspects: speed, service, value, open to change, creativity, initiative and organization planning.
The respondents were participated in this research are 87 employees that gathered with simple random sampling. Data collected with questionnaires. Obtained data then were examined using correlation and regression technique that calculate with SPSS V. 12.
The result of descriptive analysis showing in general organizational culture of PT Bank Danamon Tbk assessed is good, employees work motivation pertained high and employees performance pertained good. Whereas from result examination of hypothesis concluded that organizational culture and work motivation both partially and simultaniousiy have the positive relationship and significant with employees performance PT Bank Danamon Tbk. It?s means that progressively organizational cultural and excelsior work motivation hence progressively employees performance; on the contrary ugly progressively organizational culture and progressively lower the work motivation hence ugly progressively employees perfommance. Thereby organizational culture and work motivation needed to improve.
Organizational culture can be developed by the values discount less relevant for employees and organization and change it with new value which more relevant. Work motivation can be improved by developing management of reward that not only in the form of nature, but also able to in-natura."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vannesia Mauretta
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi proyek implementasi sistem enterprise resource planning (ERP) pada PT Fintech, sebuah perusahaan jasa keuangan digital. Evaluasi proyek implementasi sistem ERP dilakukan dengan mengacu pada empat kerangka model system development life cycle (SDLC), yaitu waterfall model, iterative model, spiral model, dan agile model. Evaluasi model SDLC yang sesuai dengan proyek implementasi sistem ERP pada PT Fintech dinilai berdasarkan tujuh faktor, yaitu kejelasan dari kebutuhan dan persyaratan, biaya, waktu yang diperlukan untuk pengembangan, pengintegrasian perubahan dalam kebutuhan, kompleksitas sistem, komunikasi kepada stakeholder, dan ukuran risiko proyek. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model SDLC yang paling tepat digunakan untuk PT Fintech adalah agile model.

This internship report discusses the evaluation of an enterprise resource planning (ERP) system implementation project at PT Fintech, a digital financial services company. Evaluation of the ERP system implementation project is carried out by referring to the four frameworks of the system development life cycle (SDLC) model, namely the waterfall model, iterative model, spiral model, and agile model. The evaluation of the SDLC model in accordance with the ERP system implementation project at PT Fintech was assessed based on seven factors, namely clarity of needs and requirements, cost, time required for development, integration of changes in requirements, system complexity, communication to stakeholders, and project risk measures. The evaluation result shows that the most appropriate SDLC model for PT Fintech is the agile model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ayasha Salmadhia
"Indonesia yang sedang meningkatkan bidang pembangunan infrastrukturnya untuk membantu membangun negara. Dalam menjalankan proyek memerlukan peraturan untuk mengatur keselamatan kerja para pekerja, yang dapat mempengaruh kinerja dan hasil dari proyek itu sendiri. Dengan itu ada nya Peraturan Pemerintah Kementrian Pekerja Umum dan Perumahaan Rakyat No. 10 Tahun 2021 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan Konstruski. Pada SMKK tersebut terdapat beberapa elemen, salah satunya adalah kepemimpinan yang dapat mempengaruhi SMKK pada proyek atau perusahaan. Tidak sedikit perusaan konstruksi yang ada di Indonesia, baik perusahaan BUMN, swasta, dan asing. Menurut beberapa penelitian, pada perusahaan asing penerapan peraturan keselamatan kerja lebih baik dibandingan dengan perusahaan BUMN dan swasta. Namun tidak banyak yang mengetahui alasan mengapa itu terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indikator apa saja dari kepemimpinan yang mempengaruhi keselamatan kerja pada perusahaan asing di Indonesia. Metode penelitian yang diguanakan adalah dengan menggunakan survey kuesioner. Berdasarkan survei dan analisis, dapat disimpulkan kalau Safety Caring dan Safety Coaching merupakan faktor dominan dari leadership dalam mempengaruhi safety performance di perusahaan konstruksi asing di Indonesia. Harapan dari penelitian ini setelah mengetahui apa indikator kepemimpindan dan keselamatan kinerja dari perusahaan konstruksi asing di Indonesia adalah dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja dan penerapan peraturan keselamatan kerja pada perusahaan itu sendiri dan juga untuk perusahaan BUMN dan swasta pada bidang konstruksi yang ada di Indonesia
Infrastructure is one of the largest sectors that helps the development in Indonesia. In the process of construction project, regulation and policy are very necessary to control and manage occupational health and safety of the worker which will lead to safety performance dan the result the project itself. The Ministerial Regulation of The Ministry of Public Works and Public Housing No. 10 Year 2021 regarding the Construction Safety Management System becomes the general regulation for all the construction company in Indonesia. Based on the regulation before, construction safety management system has 6 elements and one of them is Leadership which will affect to construction safety in the project or the company. Many construction companies exist or work in Indonesia, state-owned, privet, and foreign companies. According a several researches, foreign companies tend to have a better safety performance rather than state-owned and private companies. But it has not been discussed further why is that happen in Indonesia. Therefore, this research conducted to know the further information or knowledge on what indicator and how leadership influence safety performance in foreign construction. The research method used in the research is using questionnaire survey. Based on the survey and analysis, it is concluded that Safety Caring and Safety Coaching are the dominant variables that influence safety performance in foreign construction company. The expectation from the research after knowing further information or the knowledge regarding the factors that influence leadership and safety performance is to help all the construction companies in Indonesia improve their safety performance and in implementing construction safety regulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Anindya Putri
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang paling berkembang di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di negara berkembang sangat rendah, terutama di Indonesia. Metode pelaksanaan proyek yang sesuai jadwal dan melibatkan banyak pekerjaan dan jumlah pekerja yang banyak harus diimbangi dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang maksimal agar risiko kecelakaan kerja dapat dihindari semaksimal mungkin. Kinerja pekerja dapat dicapai dengan baik dengan peran pemimpin proyek yang dapat mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan proyek. Namun nyatanya kepemimpinan yang diterapkan di lapangan belum berjalan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan keselamatan meningkatkan kinerja keselamatan dalam proyek konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi ahli terhadap variabel penelitian dan survey kuesioner mengenai indikator kepemimpinan dan keselamatan kerja. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua indikator dari kepemimpinan dan keselamatan kerja telah diimplementasikan di perusahaan konstruksi swasta nasional, namun tidak semuanya memiliki signifikansi yang tinggi terhadap keselamatan kerja.

The construction sector is one of the most developed sectors in Indonesia. Awareness of the importance of Occupational Safety and Health in developing countries is very low, especially in Indonesia. Project implementation methods that are on schedule and involve a lot of work and a large number of workers must be balanced with the application of maximum occupational safety and health so that the risk of work accidents can be avoided as much as possible. Worker performance can be achieved well with the role of a project leader who can direct and influence his subordinates to achieve project goals. But in fact the leadership applied has not been effective. The purpose of this study is to find out how safety leadership improves safety performance in construction projects. The method used in this research is expert validation of the research variables and a questionnaire survey regarding indicators of leadership and work safety. The result shows that the indicators of leadership and safety performance already implemented in national private company, however not all of them have a great significance towards the safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Greggy Sridana
"ABSTRAK
Laporan ini mengevaluasi sistem penilaian kinerja keuangan dan nonkeuangan distributor PT ABC. Terdapat beberapa masalah dalam sistem penilaian kinerja tersebut sehingga membutuhkan perbaikan sehingga sistem penilaian kinerja tersebut dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan alat balanced scorecard sebagai alat pengukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan sekaligus memudahkan PT ABC dalam merumuskan rencana tindakan. Hasil dari penggunaan alat balanced scorecard yang diadaptasi dari distributor capability scorecard PT ABC adalah sistem pengukuran kinerja yang baru yang mengintegrasikan indikator kinerja keuangan dan nonkeuangan.

ABSTRACT
This report aims to evaluate the financial and nonfinancial performance assessment system of PT ABCs distributors. There are several problems incurred within this system so it needs some improvements to make this assessment system more effective and efficient. This report recommends PT ABC to implement a strategic tool called balanced scorecard as performance assessment tools which eases PT ABC in formulating action plan. The result from the usage of balanced scorecard which adapted from existing PT ABCs distributor capability scorecard is a new performance assessment system which integrated financial and nonfinancial indicators."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>