Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marisca Wulansari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Yayasan KEHATI dalam implementasi CSR SEGS, Ltd pada proyek CSR Prakarsa Lintasan Hijau Halimun Salak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian didapati peran KEHATI dalam implementasi CSR adalah peran enabling dan coordinating. Hasil penelitian ini menunjukan ketika bentuk pengelolaan CSR adalah kolaborasi, Yayasan KEHATI memiliki otonomi yang memungkinkannya menjalankan beberapa peran diantaranya sebagai katalisator dalam kerja sama yakni dengan menyeimbangkan kepentingan perusahaan maupun taman nasional dalam kemitraan, menjadi mediator dengan menghubungkan perusahaan dengan NGO lokal yang mampu melakukan pekerjaan teknis restorasi, memfasilitasi kerja sama masyarakat dengan stakeholder terkait demi keberlanjutan proyek serta brokering capacity dalam meningkatkan kapasitas teknis masyarakat dan membangun kapasitas keuangan NGO lokal dan kelompok masyarakat sementara ketika pengorganisasian CSR dijalankan dalam bentuk donasi peran KEHATI hanya sebagai perantara (broker) saja oleh perusahaan. Perubahan peran ini menunjukan kenyataan bahwa kerja sama tidak terjadi dalam kondisi statis tetapi dalam lingkungan yang dinamis, akibatnya ketika orang berubah dan organisasi berubah maka peran NGO dalam implementasi CSR juga ikut berubah. Faktor pendukung KEHATI dalam kerja sama ini adalah pengalaman dan reputasi KEHATI dan linking social capital yang dimiliki KEHATI sedangkan faktor penghambat dalam kerja sama ini adalah perbedaan pandangan terkait pengelolaan proyek antara perusahaan dan KEHATI, belum memadainya pengelolaan sumber daya manusia di KEHATI dan adanya perubahan sistem administrasi dan keuangan di kedua organisasi. Pola relasi yang berubah di periode pertama dan kedua juga telah menyebabkan faktor yang menjadi pendukung di periode pertama malah menjadi faktor penghambat di periode kedua yaitu kepercayaan dan komunikasi.

This study aims to see the role of the KEHATI Foundation in the implementation of CSR SEGS, Ltd in the Halimun Salak Green Corridor Initiative CSR project. This research is a qualitative research with a case study research design. From the research results, it was found that KEHATI's role in CSR implementation is an enabling and coordinating role. The results of this study show that when the governance of CSR is collaboration, the KEHATI Foundation has autonomy which allows it to carry out several roles including as a catalyst in cooperation by balancing the interests of companies and national parks in partnerships, becoming a mediator by connecting companies with local NGOs capable that understand restoration technique, facilitating community cooperation with related stakeholders for the sake of project sustainability as well as brokering capacity in increasing the technical capacity of the community and building the financial capacity of local NGOs and community groups. Meanwhile when CSR governance is carried out in the form of donations, KEHATI's role is only as an intermediary (broker). This change in role shows the fact that cooperation does not occur in static conditions but in a dynamic environment. As a result, when people change and organizations change, the role of NGOs in implementing CSR also changes. The supporting factors for KEHATI in this collaboration are the experience and reputation of KEHATI and the social capital linking owned by KEHATI, while the inhibiting factor in this cooperation is the difference in views regarding project management between the company and KEHATI, the inadequate management of human resources in KEHATI and changes in the administrative system. and finance in both organizations. The changing relationship patterns in the first and second periods have also caused the supporting factors in the first period to become inhibiting factors in the second period, namely trust and communication."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Bar Yusuf
"Sumber dari permasalahan sosial bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Dengan keterbatasan yang dimiliki pemerintah saat ini maka diperlukan pelibatan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dunia usaha ? dalam hal ini adalah PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, diwajibkan untuk menjalankan program PKBL sebagai wujud TSP - selain tugas utamanya mencari keuntungan bagi kelanjutan operasionalisasi perusahaan. Program Kemitraan (PK) merupakan bantuan philantropy bagi pengembangan usaha kecil melalui pemberdayaan agar dapat mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga - selain mampu menyerap tenaga kerja sehingga diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu program adalah pelaksanaan yang cenderung bersifat top down sehingga kurang melibatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi di sini merupakan keterlibatan masyarakat dalam suatu program pengembangan masyarakat. Partisipasi ini penting mengingat partisipasi berhubungan dengan keberhasilan suatu program. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan Program Kemitraan, partisipasi mitra binaan perajin kulit dalam Program Kemitraan tersebut serta faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam partisipasi tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap Program Kemitraan di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang mempunyai komitmen untuk mengedepankan kebutuhan masyarakat. Pemilihan pada perajin kulit dan kelurahan Kota Wetan karena perkembangan industri kulit di daerah ini cukup potensial - baik dalam jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja dan nilai investasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui rangkaian studi kepustakaan, wawancara mendalam (in dept interview) tidak terstruktur dengan para informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan dipilih sebanyak 9 informan yang terdiri dari: Kepala PKBL/manajer Humas (1 orang), Petugas Program Kemitraan (1 orang), mitra binaan perajin kulit (4 orang), Lurah (1), Dinas Koperasi serta Dinas Industri dan Perdagangan (masing-masing 1 orang). Secara umum, PK telah dilakukan melalui tahapan pengembangan masyarakat yaitu dari tahap persiapan, assessment, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi. Dalam pelaksanaan Program Kemitraan ini, partisipasi mitra binaan dilakukan pada tahap pelaksanan dan monitoring/evaluasi program.Dalam tahap tersebut mitra binaan melakukan assessment dan perencanaan usaha (melalui proposal pinjaman), menerima kegiatan pembinaan dan monitoring/evaluasi bersama petugas PK). Pembinaan belum menumbuhkan pemberdayaan mitra binaan dan monitoring/evaluasi belum menjadi bahan untuk feed back bagi perbaikan program. Dengan demikian, PK masih bersifat top-down. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi adalah ada keinginan untuk mengembangkan usaha, persyaratan yang mudah dan adanya manfaat dari kegiatan pembinaan yang dilakukan. Selain itu, pendekatan/komunikasi yang baik dari petugas PK. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat partisipasi adalah komunikasi yang kurang baik antara mitra binaan - petugas PK, mentalitas mitra binaan. Selain itu, kurangnya tenaga di PK, sifat sentralistis Program Kemitraan dan seringnya pergantian petugas di Program Kemitraan. Saran yang bisa diajukan di sini adalah perlu melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, mengaktifkan paguyuban sebagai sarana komunikasi, melakukan monitoring/evaluasi sebagaimana fungsinya, dan perlu adanya tenaga profesional yang kompeten di bidang pengembangan masyarakat.

A source of social problem in Indonesia is a poor situation. With the lack of government limitation, need to joint other party to solve the poor problem. One of the party is business people, in this case is PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang. As a Government business body, called BUMN, they must be run a partnership program which is called Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) to in-line with Corporate Social Responsibility or it named Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP), otherwise as a core benefit business for corporate planning and development. Partnership program (Program kemitraan) is a philanthropy aids to develop and empowerment a small home industry to be an independence business, as far as they can survive to live a family and local worker. The program design to reduce a jobless dan poverty as a core of poor problems A factor effect to the successful program is execution program which it?s tends to the top and down statements however its a less community participation. In this case, participation mean of local community participation in their community development program. The participation is very important cause of its related to successful program. So, the goal of this research is to know an execution of Partnership Program, participation of a leather home industry as a partner in this program and also any factor of accelerate and lack of the program. The research is dedicated to the partnership program at PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang, which is commit to focus in local interest. The choice of leather art home industry in Kota Wetan because they have a potential market in quantity of small bussiness, a worker adoption and investation budget. The research use a qualitative method which is produce a descriptive data by doing a literature study, in depth interview with the informant. A choice of informant by doing a purposive sampling from 9 informant as describe as a Head of PKBL/ Humas Manager (1 person), Staff of PKBL (1 person), a leather art home industry (4 persons), Head of Local District or Lurah (1 person), Cooperation Department of Garut/ Dinas Koperasi (1 person), Local Industry and Trade Department/Dinas Industri dan Perdagangan (1 person). In general, Partnership Program executed with a phase of community development as a prepare phase, assessment phase, planning phase, execution phase, monitoring/evaluating phase. The community participation was doing in execution and monitoring phase. In this phase, the partners have been bussiness assessment and planning (especially with fill-in proposal form), accaptance a tutorial and assistance program, and monitoring/evaluating program with the staff. But this assistance program not in growing a empowerment of partner, and the monitoring/ evaluating report are not as a feed back to revision program. Or we can say a partnership program is only top down statement. Any factors that can be accelerating to the partnership program are needed to business growth by the community; low and easy criteria access, the benefit from this program.The other is a nice personal relationship and communication from the staff. Meanwhile, pursuer factors of participation are lack of personal communications between partner and staff, partner mentality, lack of program staff, centrality rule in Partnership Program, and highly staff change in Partnership Program As a suggestion in this case is doing coordination with local government, establish a local organization (paguyuban) as a central of information and communication, and doing monitoring/evaluating program as a rule function repeatedly and also engagement of the professional staff in community development study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masyithah Putri Radila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari tata kelola kolaboratif pada program CSR Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terhadap citra PT Adaro Energy Tbk. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme, dan sifat penelitian adalah deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui proses wawancara, dimana selain mewawancarai pihak perusahaan, tetapi juga stakeholder lain yang terlibat dalam proses kolaborasi, serta masyarakat sebagai penerima manfaat program tersebut. Dari penelitian ini diketahui bahwa tata kelola kolaboratif pada program CSR Sanitasi Total Berbasis Masyarakat berperan dalam meningkatkan citra PT Adaro Energy Tbk, dengan adanya keterlibatan dan kepedulian banyak pihak, menciptakan adanya dukungan dan respon positif dari masyarakat, regulator, dan stakeholder terhadap program tersebut dan terhadap PT Adaro Energy Tbk.

This research examines the role of collaborative governance on corporate social responsibility program “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat” in order to increase imagery of PT Adaro Energy Tbk. This research uses post positivism paradigm and the characteristic is descriptive. The method that is used to collect data is using in depth interview by interviewing the company representatives as the benefit receiver of the program. The result of this research is that the collaborative governance on CSR program has a role in increasing the image of PT Adaro Energy Tbk. with the participation and concern from other stakeholders, creates the support and positive responds from the society, regulators, and stakeholders towards the program and towards PT Adaro Energy Tbk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"India's increasing population has attracted a host of multinational corporations (MNCs) to enter the country to tap its market. Because of their enthusiasm and the favorable market conditions, these MNCs get carried away and sometimes regulations are flouted. The absence of clear regulations leads to problems when government agencies find fault with MNCs products."
[s.l]: [s.n], 2006
300 APS 6:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Merlin
"Corporate social responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pengaruh program CSR PT. Chevron Geothermal Salak yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pengolahan panas bumi (geothermal) berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Program-program CSR PT. CGS meliputi program pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, dan sosial budaya dengan subjek masyarakat yang berada di Kecamatan Kabandungan, Pamijahan dan Kalapanunggal. Hasil penelitian menunjukkan CSR sektor pendidikan memiliki hubungan pengaruh positif dan berkorelasi sedang dengan reputasi perusahaan, CSR sektor sosial budaya memiliki hubungan pengaruh positif dan berkorelasi sangat kuat dengan reputasi perusahaan dan CSR sektor prasarana memiliki hubungan positif dan berkorelasi sangat kuat terhadap reputasi perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, sebaiknya PT. Chevron Geothermal Salak terus melaksanakan dan meningkatkan program-program CSR di sektor pendidikan, sosial budaya, dan prasarana untuk membangun reputasi perusahaan lebih baik lagi di masa mendatang. Sosialisasi program CSR yang lebih efektif dan intensif diperlukan untuk membangun sinergi antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Selain itu hal ini sebagai wujud tanggung jawab sosial PT. Chevron Geothermal Salak terhadap masyarakat sekitar daerah operasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Laksana
"Penelitian ini membahas program Corporate Social Responsibility di PT Pupuk Kalimantan Timur, yaitu Program Peduli Pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi sebuah program CSR dapat membentuk reputasi perusahaan di mata stakeholder-nya. Melalui penelitian ini diketahui implementasi program ini sudah sangat baik tapi belum ditunjang oleh strategi komunikasi yang dapat membentuk identitas perusahaan secara luas. Meskipun demikian, program CSR Peduli Pendidikan terbukti dapat membentuk reputasi perusahaan di mata para peserta program. Untuk masa mendatang, penelitian ini dapat dilengkapi dengan penelitian kuantitatif sehingga dapat menjangkau responden yang lebih banyak dan pengukuran reputasi yang lebih luas.

This research discusses the CSR Program in PT Pupuk Kalimantan Timur, namely Peduli Pendidikan program. The research uses qualitative method in order to describe how the implementation of a CSR program could form the reputation of a company by its stakeholder. The research discovered that the implementation of the program is already been well-executed but haven?t been supported by a communication strategy that could help build the corporate identity. However, the Peduli Pendidikan program is proved to have been succesfull in forming the corporate reputation on its participant. For the future, this research should be equiped with a quantitative research so that it would be able to reach a wider respondent and more thorough research on reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titut Ayu Gumilang
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan (2) Pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan Profitabilitas, Size, Risiko, Struktur Modal, Pajak, Inflasi perusahaan sebagai variabel control (3) Pengaruh CSR,dan Profitabilitas, Size, Risiko, Struktur Modal, Pajak, Inflasi perusahaan sebagai variabel control secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan.
Sampel penelitian ini adalah pengungkapan pertanggungjawaban sosial pada perusahaan dalam Indeks SRI-Kehati tahun 2007 sampai 2011 dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis panel data (Pool Least Square) dengan metode efek random.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas, Size,Likuiditas, ajak dan Inflasi sebagai variabel kontrol dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR.Pengungkapan CSR, Profitabilitas, Size, Risiko,Kebijakan Struktur Modal, Likuiditas, Pajak, Inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan

The aims of this research are to investigate : (1) The influence of CSR to firm value (2) The influence of Profitability ,Size, Risk,Capital Structure, Tax, Inflation, as the control variable in relations between CSR and firm value (3) The influence of CSR ,Profitability ,Size, Risk,Capital Structure, Tax, Inflation jointly to firm value.
This research sample is CSR disclosure on SRI-KEHATI Index in 2007 until 2011 by using method of purposive sampling. There are 21 companies fulfilling criterion as this research sample. The analysis method of this research is Pool Least Regression with Random Effect Method.
The result of research show that the effect of CSR on firm value was not significant. But, profitability,Liquidity,Tax and Inflation as the control variable in relation between CSR and firm value was significant. There is an influence of CSR ,Profitability ,Size, Risk,Capital Structure, Liquidity, Tax, Inflation jointly with firm value
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Rizki Perdana
"[Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dari Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Kalbe Farma Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri farmasi di Indonesia. Penelitian ini melakukan analisis terhadap pelaksanaan CSR di PT. Kalbe Farma Tbk. berdasarkan teori Hendeberg?s CSR Pyramid dan Konsep Triple Bottom Line. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa CSR yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma Tbk. sebagian besar telah meliputi kriteria-kriteria dari Hendeberg's CSR Pyramid dan Konsep Triple Bottom Line.

This study was a case study of Corporate Social Responsibility (CSR) implementation in PT. Kalbe Farma Tbk. which an Indonesian company in pharmaceutical industry. This study used Hendeberg's CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept to analyze the CSR implementation by PT. Kalbe Farma Tbk. This study showed PT. Kalbe Farma Tbk. CSR had accomplished most of criterias from both Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept., This study was a case study of Corporate Social Responsibility (CSR)
implementation in PT. Kalbe Farma Tbk. which an Indonesian company in
pharmaceutical industry. This study used Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple
Bottom Line Concept to analyze the CSR implementation by PT. Kalbe Farma
Tbk. This study showed PT. Kalbe Farma Tbk. CSR had accomplished most of
criterias from both Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajat Rifatullah
"Perkembangan industri telah menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan, konflik sosial dan kesenjangan ekonomi. Dunia industri mengembangkan konsep CSR sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan CSR berkelanjutan, mengevaluasi strategi dan merumuskan strategi prioritas progam CSR. Pendekatan penelitiannya menggunakan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis untuk menganalisis data kualitatif menjadi data kuantitatif pada penelitian ini adalah Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil penelitian didapatkan dua rekomendasi strategi penerapan CSR yaitu strategi pemberdayaan; dan strategi pemberian bantuan secara langsung. Strategi pemberdayaan yaitu: membuka program magang, membuat program CSR pemberdayaan UMKM, peningkatan pengetahuan dan kemampuan, memberikan pelatihan keahlian bersertifikat, memberikan penyuluhan pentingnya perilaku sehat. Sementara strategi pemberian bantuan secara langsung yaitu: memberikan bantuan pada instansi pendidikan, bantuan penyediaan air bersih, Memberikan bantuan berupa material sisa produksi. Perusahaan berkewajiban menerapkan CSR tiga bidang pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

Industrial development has caused a decrease in the carrying capacity of the environment, social conflicts, and economic inequality. The industrial world has developed the concept of Corporate Social Responsibility (CSR) as a responsibility to society. This study analyzes the implementation of sustainable CSR, evaluates strategies, and formulates priority strategies for CSR programs. This study uses a quantitative research approach. Furthermore, this study uses a combination of quantitative and qualitative methods. The analytical methods for analyzing qualitative data into quantitative data in this study are the Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT). The study results obtained two recommendations for implementing CSR strategies, namely the empowerment strategy and direct assistance strategies. The empowerment strategies include opening apprenticeship programs, creating MSME empowerment CSR programs, increasing knowledge and skills, providing certified skills training, and providing counseling on the importance of healthy behavior. The strategies for direct assistance include assisting educational institutions, providing clean water, and reusing leftover production materials. In addition, companies must implement CSR in three areas of sustainable development: economic, social, and environmental.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Alifya Kinanti Erlangga
"Penelitian ini membahas mengenai salah satu model pelaksanaan CSR pada perusahaan di Indonesia yang dilihat dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terdapat bentuk nyata yang dilakukan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui program CSR. Penelitian ini mendeskripsikan salah satu program CSR dari PT. Astra International Tbk yang bekerja sama dengan Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah yaitu program Kampung Berseri Astra (KBA) sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di Kampung Rawajati, Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program serta faktor-faktor yang mempengaruhi dari pelaksanaan program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga November 2022 melalui studi literatur dan wawancara mendalam secara langsung terhadap 7 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak CSR Astra International telah melakukan program CSR pada pilar lingkungan berupa pemberdayaan masyarakat seperti pemberian pelatihan, pendampingan, pembinaan masyarakat, serta memberikan fasilitas sarana yang menunjang peningkatan kualitas lingkungan di wilayah KBA Rawajati. Namun, pelaksanaan program tersebut belum dilakukan secara maksimal dikarenakan partisipasi masyarakat tidak dilibatkan dalam tahap perencanaan program sehingga program yang dihasilkan kurang efektif terhadap peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan KBA Rawajati. Faktor pendukung program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati meliputi adanya partisipasi aktif dari penggiat kampung dan masyarakat, terdapat dukungan dari mitra program, adanya dukungan penuh dari pemerintah, dan terdapat lingkungan dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan, faktor penghambat programnya adalah kurangnya sosialisasi program kepada seluruh masyarakat di KBA Rawajati yang menyebabkan masyarakat menolak keterlibatan dengan program CSR milik Astra, terdapat konflik perbedaan kepentingan antar masyarakat, pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan adanya pembatasan aktivitas sosial masyarakat pada lingkungan KBA Rawajati, dan adanya permasalahan terkait pemberian dana dan bantuan program dari pihak Astra. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan mata kuliah Kesejahteraan Sosial dalam Sektor Industri dan intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat.

This study discusses one model of implementing CSR in companies in Indonesia, which is seen from the discipline of Social Welfare. The urgency of conducting this research is that there are concrete forms carried out by companies that work with foundations in improving the welfare of society and the environment through CSR programs. This study describes one of the CSR programs of PT. Astra International Tbk, in collaboration with the Peduli Lingkungan Semut Merah Foundation, namely the Kampung Berseri Astra (KBA) program as an effort to empower environment-based communities in Rawajati Village, Jakarta. The purpose of this research is to describe the implementation of the program and the factors that influence the implementation of the KBA program on the environmental pillar in Rawajati KBA. This research uses a qualitative approach with a descriptive study. Data collection was carried out from March 2022 to November 2022 through a literature study and direct in-depth interviews with 7 informants who were selected using a purposive sampling technique. Data analysis carried out in this study was data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of the research show that Astra International's CSR has carried out CSR programs on the environmental pillar in the form of community empowerment such as providing training, mentoring, community development, as well as providing facilities that support environmental quality improvement in the Rawajati KBA area. However, the implementation of the program has not been carried out optimally because community participation was not involved in the program planning stage so that the resulting program was less effective in improving the quality of the community and environment of the Rawajati KBA. The supporting factors of the KBA program in the environmental pillar at Rawajati KBA include active participation from village and community activists, support from program partners, full support from the government, and adequate environment and infrastructure. Meanwhile, the inhibiting factors for the program were the lack of socialization of the program to the entire community at Rawajati KBA which caused the community to refuse involvement with Astra's CSR program, there were conflicts of interest between communities, the COVID-19 pandemic had caused restrictions on community social activities within KBA Rawajati, and there are problems related to the provision of funds and program assistance from Astra. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Science study program in the form of enrichment of Social Welfare courses in the Industrial Sector and community intervention and community development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>