Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thariq Alfian
"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi sosial dan partisipasi terhadap modal sosial pemain game berjenis MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game). Gim tersebut dipilih karena merupakan satu dari sedikit jenis gim yang memiliki hubungan langsung dengan modal sosial pemainnya. Sejumlah studi sebelumnya menjelaskan bahwa kondisi internal tiap individu dan kondisi komunitas virtual dalam MMORPG yang diikutinya berhubungan dengan tingkat modal sosial pemain. Namun, kedua variabel tersebut tidak dapat berpengaruh terhadap modal sosial pemain tanpa medium yang menjembatani. Peneliti berargumen bahwa interaksi sosial dan partisipasi dalam komunitas virtual MMORPG memiliki hubungan langsung terhadap kondisi modal sosial pemain. Tingkat interaksi sosial dan tingkat partisipasi menunjukkan bagaimana kualitas hubungan antara anggota dengan anggota serta antara anggota dengan komunitas yang mengarah pada kondisi modal sosialnya. Studi ini menggunakan metodologi kuantiatif dengan metode pengumpulan data survei. Penarikan sampel dilakukan dengan cara non-probabilita, yaitu pemilihan responden melalui kriteria (Purposive Sampling). Kriteria yang ditetapkan adalah pemain Atlantica Online Indonesia yang aktif dan tergabung dalam Nation di Atlantica Online Indonesia.

This paper aims to analyze the effect of social interaction and participation on social capital of MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) gamers. The game was chosen because it is one of the few types of games that have a direct relationship to the social capital of the player. A number of previous studies have explained that the internal conditions of each individual and the conditions of the virtual community in the MMORPG are related to the level of social capital of players. However, these two variables cannot affect the social capital of the player without a bridging medium. The researcher argues that social interaction and participation in the virtual community MMORPG have a direct relationship the social capital condition of the player. The level of social interaction and the level of participation shows how the quality of the relationship between members and members and between members and the community, thus leads to the condition of social capital. This study uses a quantitative methodology with survey data collection methods. Sampling is done by non-probability, namely the selection of respondents through criteria (purposive sampling). The criteria set are Atlantica Online Indonesia players who are active and incorporated in the Nation at Atlantica Online Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Retnasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual Karsa Cita. Studi sebelumnya mengenai mekanisme voluntarisme dalam komunitas dikelompokkan berdasarkan nilai altruisme, agama, budaya lokal, dan modal sosial. Peneliti sepakat dengan argumen yang diberikan oleh studi-studi tersebut. Meskipun demikian, belum banyak studi yang membahas mekanisme voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial yang dapat menjaga eksistensi komunitas virtual Karsa Cita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam, observasi digital, dan tinjauan dokumen komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak awal bergabung, anggota komunitas virtual telah memiliki jiwa voluntarisme. Pada akhirnya, partisipasi dalam voluntarisme memungkinkan para anggota untuk membangun modal sosial yang kuat, termasuk jaringan, norma resiprositas, dan kepercayaan. Selain itu, bonding, bridging, dan linking social capital secara signifikan mendukung pencapaian tujuan komunitas. Dengan demikian, terdapat keterkaitan timbal balik antara voluntarisme dan modal sosial sehingga mampu menjaga eksistensi komunitas virtual.

The objective of this study is to describe the phenomenon of voluntarism and social capital within the context of the Karsa Cita virtual community. Previous studies on the mechanisms of voluntarism in communities were categorized based on values of altruism, religion, local culture, and social capital. The researcher concur with the arguments presented in these studies. However, there is a paucity of research discussing the mechanisms of voluntarism and social capital in virtual communities. Consequently, the objective of this study is to describe the voluntarism and social capital that maintain the existence of the Karsa Cita virtual community. This research employs qualitative methods, including in-depth interviews, digital observation, and a review of community documents. The findings indicate that since the inception of the virtual community, its members have exhibited a spirit of voluntarism. Ultimately, participation in voluntarism enables members to construct robust social capital, encompassing networks, norms of reciprocity, and trust. Furthermore, the presence of bonding, bridging, and linking social capital is conducive to the realization of community objectives. Consequently, there is mutual reinforcement between voluntarism and social capital, which serves to sustain the continued existence of virtual communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan Calculus based Trust (CBT), Knowledge based Trust (KBT), Identification based Trust (IBT) sebagai Initial Trust dan Subsequent Trust dalam Komunitas Virtual sesuai dengan model pembentukan trust yang diajukan oleh Gwebu, Wang dan Troutt. Penelitian menggunakan Paradigma Postpositivisme dengan metode Netnografi pada Komunitas Virtual 'Backpacker Indonesia'.
Hasil penelitian menunjukkan proses pembentukan CBT, KBT, dan IBT sebagai Initial Trust terbentuk dari sumber-sumber yang sudah tersedia dalam komunitas virtual. Sedangkan pada fase Subsequent Trust, prosesnya dari interaksi dan komunikasi anggota dalam forum komunitas virtual. Penelitian menunjukkan bahwa model pembentukan trust dalam organisasi virtual yang dikonsepkan oleh Gwebu, Wang dan Troutt (2007) juga dapat digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan trust dalam komunitas virtual.

The Objective of the research is to understand how Calculus based Trust (CBT), Knowledge based Trust (KBT), Identification based Trust (IBT) as Initial Trust and Subsequent Trust is built in virtual community, based on the model of trust building, which is conceived by Gwebu, Wang dan Troutt. The research observed virtual community 'Backpacker Indonesia' in Netnography Method and Postpositivism Paradigm.
The result shows that the CBT, KBT, and IBT building processes as Initial Trust is formed from available sources in virtual community. While in Subsequent Trust phase is built from interaction and communication between members in virtual community. The research shows that Gwebu, Wang dan Troutt‟s model of trust building in virtual organization is also possible to explain the trust building process in virtual community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handy Suberlin
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh faktor-faktor yang ada pada relationship quality dan technology acceptance model terhadap sense of belonging dan inteniton to participate (intention to get knowledge & intention to share knowledge) dalam komunitas virtual Kaskus. Relationship quality memiliki 2 dimensi yakni, dimensi familiarity dan trust. Technology Acceptance Model (TAM) yang sering digunakan dalam penelitian terkait sistem informasi atau teknologi digunakan untuk mengukur kualitas dari komunitas virtual dari perceived usefulness dan perceived ease of use sistem dari komunitas virtual. Terdapat 130 responden member Kaskus yang memiliki ID atau akun Kaskus. Dengan menggunakan Structural Equation Modeling dan program LISREL 8.51, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua faktor dari relationship quality maupun TAM berpengaruh positif terhadap sense of belonging dan intention to participate, kecuali hubungan antara perceived ease of use terhadap sense of belonging. Pentingnya membuat stimulus interaksi menjadi temuan penting dalam penelitian ini.

This research investigates the effect of the components of relationship quality and technology acceptance model towards sense of belonging and inteniton to participate (intention to get knowledge & intention to share knowledge) on virtual community Kaskus. Relationship quality has 2 dimensions, familiarity and trust. Technology Acceptance Model (TAM) is used in this research with its components, perceived usefulness and perceived ease of use. The 130 respondents were Kaskus members with ID’s. By using Structural Equation Modeling and the software LISREL 8.51, the findings show that most of all relationship that the components of social capital & TAM positively affect sense of belonging and intention to participate, except the relationship of perceived ease of use toward sense of belonging. The key finding of this research is the importance to create “interaction stimulus” on virtual community.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radita Senja Maharani
"ABSTRAK
Dengan adanya media sosial konsumen saat ini dapat bertindak sebagai marketing
atau PR sehingga membuat perusahaan tidak lagi sebagai sumber utama
komunikasi sebuah brand. Pemasar atau perusahaan dapat memanfaatkan
komunitas online yang dibuat oleh pengguna atau anggota komunitas online, karena
banyak melibatkan topik yang berbeda, termasuk mengenai brand dan produk
dimana anggotanya saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan diskusi mengenai
brand tersebut. Namun, tantangan terbesar dalam membina komunitas online
adalah penyediaan pengetahuan, serta kemauan untuk terus melanjutkan hubungan
dalam komunitas. Penelitian ini menyelidiki faktor yang memotivasi knowledge
sharing dalam komunitas online, dan meningkatkan hubungan yang berkelanjutan
dalam komunitas online (relationship continuity). Penelitian ini menggunakan teori
motivasi dan social capital, karena knowledge sharing dalam komunitas online
adalah proses sosial yang melibatkan interaksi pribadi di antara anggota. Social
capital terdiri dari structural capital (social interaction), relational capital
(identification, trust, reciprocity), dan cognitive capital (shared language dan
shared vision), motivasi terdiri dari, motivasi intrinsik (enjoyment in helping
others) dan ekstrinsik (rewards dan reputation). Metode analisis data dilakukan
dengan analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini
menemukan bahwa enjoyment in helping others, reputation, social interaction,
trust, reciprocity, dan shared language mempengaruhi knowledge sharing,
penelitian ini menemukan temuan menarik dimana rewards, identification, dan
shared vision tidak mempengaruhi knowledge sharing.

ABSTRACT
This study investigates the factors that motivate knowledge sharing within the
online community, and to continually improve sustainable relationships within the
online community. This study uses social capital theory and individual motivation,
because knowledge sharing in the online community is a social process involving
personal interaction among members, the individual psychology perspective and
sociology will be able to explain more about this behavior. Social capital consists
of structural capital (social interaction), relational capital (identification, trust,
reciprocity), and cognitive capital (shared language and shared vision), while the
motivation is divided into two, namely intrinsic motivation (enjoyment in helping
others) and extrinsic motivation (rewards and reputation). This research is
quantitative research, with respondent member of Female Daily community. Data
analysis method is done by descriptive analysis and Partial Least Square (PLS) to
prove hypothesis in this research. The results of this study found that enjoyment in
helping others, reputation, social interaction, trust, reciprocity, and shared language
influence knowledge sharing, but this research finds interesting findings where
rewards, identification, and shared vision do not affect knowledge sharing."
2017
T48414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edith Humris Pleyte
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Yulianita
"Penelitian ini berfokus pada pengaruh tingkat efektivitas e-learning, sebagai solusi dari dampak pandemi Covid-19, terhadap tingkat modal sosial mahasiswa. Studi-studi sebelumnya mengemukakan bahwa penggunaan e-learning dianggap efektif karena berdampak pada peningkatan pencapaian hasil belajar dan memudahkan interaksi pada peserta didik sehingga berpengaruh pada modal sosial peserta didik. Meskipun, realitasnya beberapa studi juga menggambarkan e-learning dianggap kurang efektif karena sarana dan prasarana yang tidak mendukung dan berdampak pada kondisi modal sosial individu. Untuk itu, penelitian ini ingin mengkaji bagaimana efektivitas e-learning mempengaruhi tingkat modal sosial mahasiswa dalam konteks Pandemi. Peneliti berargumen bahwa pembelajaran e-elarning yang efektif dapat mempengaruhi kondisi modal sosial peserta didik. Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat efektivitas e-learning dengan tingkat modal sosial mahasiswa FISIP UI. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey yang ditujukan kepada 341 responden.

This research focuses on the influence of the effectiveness of e-learning as a response to the effects of the Covid-19 pandemic on student social capital. According to previous research, the usage of e-learning is effective since it improves learning outcomes and facilitates connection with students, so that it affects the social capital of students. However, some studies have found that e-learning is less successful as a result of insufficient facilities and infrastructure, which has an impact on the state of individual social capital. As a result, the goal of this research is to see how the efficiency of e-learning influences the degree of student social capital during a pandemic. Effective e-learning, according to researchers, can have an impact on students' social capital. The findings of this study show that there is a link between the effectiveness of e-learning and the amount of social capital among FISIP UI students. This study takes a quantitative approach, with 341 people participating in a survey."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anisa Febrianti
"CSR merupakan kewajiban sosial yang harus dijalankan oleh perusahaan yang berdiri di Indonesia berdasarkan berbagai undang-undang yang berlaku. Namun dalam pelaksanaannya program-program CSR yang diterapkan berbeda di tiap perusahaan, tergantung pada pemaknaan perusahaan terhadap konsep CSR. Penelitian ini, mencoba menunjukkan bahwa program sosial yang terimplementasi dengan baik, akan membentuk modal sosial perusahaan. Melalui modal sosial ini, perusahaan dapat memperoleh penerimaan dari masyarakat sekitar wilayah operasi korporasi dan pemerintah daerah, yang dapat membantu mempermudah jalannya bisnis perusahaan. Implementasi program CSR dalam kebanyakan penelitian dilihat berdasarkan sejauh mana tingkat keberhasilan program yang di capai oleh perusahaan, juga melihat berdasarkan tingkat ketergantungan stakeholder kepada perusahaan. Padahal melalui implementasi program CSR, dapat dilihat juga bahwa modal sosial ikut bermain dan terbentuk secara tidak disadari. Berdasarkan teori implementasi program yang di gunakan, tidak terdapat tahapan awal pendekatan yang penting dilakukan perusahaan dalam menarik perhatian stakeholder perusahaan, sehingga tulisan ini berusaha memberikan tambahan pendekatan sebagai salah satu dari tahapan awal yang harus dijalankan perusahaan. Tulisan ini juga memberikan pemahaman bahwa tahapan implementasi tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi harus dilakukan perbaikan sebelum akhirnya diimplementasikan kembali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengeksplorasi keberhasilan implementasi program CSR dan melihat apakah modal sosial sudah terbangun dengan baik, tidak hanya berdasarkan pandangan perusahaan, tetapi juga berdasarkan pandangan masyarakat sekitar daerah operasi dan pemerintah daerah.

CSR is a social obligation that must be run by a company established in Indonesia based on various laws and regulations. However, in practice CSR programs are implemented differently by each company, depend on the meaning of the concept of CSR companies. This study, trying to show if the CSR programs implemented well, it will form well social capital too for the company. Through this social capital, company can gain acceptance from communities around the area of corporate operations and local governments, which can help simplify the way business enterprises. Implementation of CSR programs in earlier study shows is based on the extent of the program's success achieved by the company, is also viewed by the level of dependence of stakeholders to the company. In fact, through the implementation of CSR programs can be seen also that social capital is formed unconsciously. Based on the used theory of implementation program, there are no initial stage approach for companies in attracting the attention of stakeholders of the company. So that this paper tries to provide an additional approach as one of the initial stages of the company should be run. This paper also gives an understanding that the implementation programs stage does not just stop on the evaluation, but must be improved before it is re-implemented. This study used qualitative methods to explore process of the successful implementation CSR programs and see whether social capital has been developed well, not only based on the views of the company, but also by society's views about regional and local government operations."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahman Sihab
"Penelitian ini mambahas mengenai analisis modal sosial yang dimiliki oleh komunitas UMKM tahu tempe PIK KOPTI Semanan dalam mempertahankan usahanya dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran UMKM sebagai tulang punggu perekenomian Indonesia, karena usaha yang ada di Indonesia 99 persen terdiri dari UMKM. Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, tidak hanya dilakukan dalam bentuk penguatan pemodalan finansial namun dibutuhkan program pendampingan dan penguatan agar UMKM di Indonesia semakin berkembang sesuai tujuan dari RPJMN 2020-2024. Selama pandemi Covid-19, UMKM juga menjadi sektor yang terdampak dan berpotensi dapat memperbaiki kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk itu, penguatan UMKM harus dilakukan agar angka pengangguran dan kemiskinan tidak semakin tinggi. Salah satu komunitas UMKM yang terbesar di Jakarta adalah KOPTI Semanan. Primer Koperasi Produksi Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) merupakan salah satu koperasi yang melakukan pengolahan tempe dan tahu di Jakarta. Selama Pandemi Covid-19, PIK KOPTI Semanan terbukti mampu bertahan dan beradaptasi terhadap dampak sosial dan ekonomi. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis modal sosial yang dimiliki oleh PIK KOPTI Semanan untuk mempertahankan usahanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam pada sepuluh informan yang dipilih melalui metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling dalam kurun waktu April sampai Oktober 2022. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya modal sosial yang dimiliki komunitas PIK KOPTI Semanan. Pada hubungan antar masyarakat di dalam PIK KOPTI Semanan ditemukan modal sosial dalam bentuk latar belakang komunitas yang homogen, hubungan saling menghormati, hubungan saling percaya, hubungan kerjasama dan solidaritas. Pada hubungan antara komunitas PIK KOPTI Semanan dengan komunitas atau kelompok lain ditemukan adanya kolaborasi dan dukungan. Pada hubungan antara komunitas PIK KOPTI Semanan dengan pemerintah setempat ditemukan adanya tindakan politik dan hubungan profesional yang terjalin. Pemanfaatan modal sosial yang dimiliki PIK KOPTI Semanan berupa sarana belajar dan pengembangan usaha, pertukaran informasi, peningkatan penjualan usaha, dan pemberian bantuan dan subsidi. Dengan mengkaji modal sosial dalam komunitas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa konsep pemanfaatan modal sosial dalam mata kuliah Intervensi Komunitas.

This study discusses the analysis of social capital owned by the MSMEs community tofu and tempeh PIK KOPTI Semanan in maintaining their business from the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by the role of MSMEs as the backbone of the Indonesian economy, because 99 percent of businesses in Indonesia consist of MSMEs. The government needs to increase the capacity of MSME actors, not only in the form of strengthening financial capital, but also a mentoring and strengthening program is needed so that MSMEs in Indonesia will continue to develop according to the goals of the 2020-2024 RPJMN. During the Covid-19 pandemic, MSMEs were also a sector that was affected and could potentially improve the economic conditions and welfare of the Indonesian people. For this reason, strengthening MSMEs must be carried out so that unemployment and poverty rates are not getting higher. One of the largest MSME communities in Jakarta is KOPTI Semanan. Primary Indonesian Tofu and Tempe Production Cooperative (KOPTI) is one of the cooperatives that processes tempe and tofu in Jakarta. During the Covid-19 Pandemic, PIK KOPTI Semanan proved able to survive and adapt to social and economic impacts. So the purpose of this study is to analyze the social capital owned by PIK KOPTI Semanan to maintain its business. This study used a qualitative approach with a descriptive research type. Data collection in this study was carried out through in-depth interviews with ten informants who were selected using the non-probability sampling method with a purposive sampling technique from April to October 2022. The results of this study were the discovery of social capital owned by the PIK KOPTI Semanan community. In the inter-community relations in the Semanan KOPTI PIK found social capital in the form of a homogeneous community background, mutual respect, trust, cooperation and solidarity. In the relationship between the PIK KOPTI Semanan community and other communities or groups, collaboration and support were found. In the relationship between the Semanan PIK KOPTI community and the local government, it was found that there were political actions and professional relationships that existed. Utilization of social capital owned by PIK KOPTI Semanan is in the form of learning and business development facilities, exchanging information, increasing business sales, and helping and subsidies. By studying social capital in the community, it is hoped that this research can contribute to the Social Welfare Science study program in the form of the concept of utilizing social capital in the Community Intervention course."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Nurfitriana
"Partisipasi konsumen merupakan bagian yang penting dalam proses pemasaran. Di era teknologi ini, internet yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam kehidupan manusia modern memberi warna baru dalam perilaku konsumen di dunia maya sehingga topik tersebut semakin penting untuk dipelari. Komunitas virtual pun bermunculan, salah satunya dalam jenis social media seperti Twitter. Di Indonesia, Twitter digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan banyak orang. Perusahaan menggunakan Twitter sebagai media dalam melakukan promosi dan komunikasi kepada pelanggan. Namun masih banyak akun Twitter perusahaan yang pengelolaannya kurang efektif dalam menarik partisipasi konsumen mereka karena kurangnya pemahaman terhadap perilaku konsumen di komunitas virtual.
Penelitian ini di desain untuk meneliti value perception terhadap social influence variable yang mengarah pada pengambilan keputusan dan partisipasi konsumen. Penelitian berdasarkan survei ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dan offline kepada pengguna Twitter yang merupakan follower dari akun produk di Indonesia.
Hasil yang didapatkan mendukung model penelitian, dimana salah satunya adalah value perception berpengaruh besar terhadap group norms di dalam komunitas sehingga pengguna merasa lebih bersatu di dalamnya. Peneliti juga menyimpulkan temuan riset ini dalam implikasi manajerial dan saran penelitian ke depannya.

Consumer participation is an important part of marketing process. In this technology era, internet is inseparable nowadays in modern human life that gives new meaning on consumer behavior in virtual world, consequently that topic became more important to be studied. Virtual communities then mushroomed, one of them, in social media type, is Twitter. In Indonesia, people use Twitter for communicating and sharing information with other users. Companies use it as the medium in promotion and communication with their consumers. However, many companies do not manage their Twitter account effectively to attract consumer participation (in this case, Twitter user who followed the company account)astheir lack of understanding of consumer behavior in virtual community.
This study was designed to examine the influence of value perception to social influence variable that lead to create decision making and participation of consumers. This surveybased study used online and offline questionnaires to Twitter users who are followers of companies account in Indonesia.
The results are supporting the study model, one of them is that value perception plays great role to form group norms in virtual community. Researcher also conclude with a consideration of study and managerial implications.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>