Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabtini Ika Putri
"Asupan energi ibu merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah asupan energi ibu menyusui pada bulan pertama dan pada bulan ke enam serta faktor yang berhubungan dengan pemberian air susu ibu (ASI) . Penelitian ini desain crossectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei–Juni 2018 pada ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang terdaftar di Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Merdeka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data asupan energi ibu diperoleh dengan mengisi lembar food frequency Questionaire (FFQ). Tehnik pengolahan data dilakukan secara analisis univariat,  bivariat dan  multivariate . Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,9% responden memberikan ASI predominan. Rata-rata asupan energi ibu pada bulan pertama sebanyak 2291,6  kkal sedangkan pada bulan ke enam sebanyak 1982,31, terjadi penurunan asupan energi sebesar 309,29 kkal. Konsumsi energi pada bulan ke enam menjadi faktor yang paling dominan terhadap pemberian ASI predominan. Selama 6 bulan dengan nilai OR: 3,4(95% CI:1,254-9,258) setelah dikontrol dengan variabel lain. Artinya ibu dengan asupan energi yang cukup berpeluang 3,4 kali untuk memberikan ASI predominan selama 6 bulan dibanding ibu dengan asupan energi kurang. Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dengan konseling informasi dan edukasi (KIE) terkait permberian ASI serta asupan makan dan gizi pada ibu menyusui

Mother’s energy intake is one of the factors that influence the success of breastfeeding. This study aims to determine the amount of energy intake in the first month and in the sixth month of lactating mothers as well as factors related to 6 months of breastfeeding. This study uses quantitative approach with crossectional design. This study was conducted on May-June 2018 to mothers with babies 6 to 12 months old and enrolled in Posyandu which located in the working area of community health care Merdeka. Data collection was done by direct interview using questionnaire. The data of mother’s energy intake was obtained by filling the Food Frequency Questionaire (FFQ). Data processing by univariate, bivariate and multivariate analysis (logistic regression analysis). The results showed that 50.9% of respondents gave predominant breastfeeding. The average mother's energy intake in the first month was 2291.6 kcal while in the sixth month was 1982.31 kcal , there was a decrease of energy intake 309,29 kcal. Energy consumption in the sixth month is the most dominant factor in predominant breastfeeding. For 6 months with OR value: 3.4 (95% CI: 1,254-9,258) after being controlled with other variables. This means that the mother with a sufficient energy intake 3.4 times likely to give predominant breastfeeding for 6 months compared to mothers with less energy intake. Based on this study, it is necessary to increase the knowledge with information and education counseling (IEC) related to breastfeeding as well as food and nutrition intake of breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Auliawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemberian ASI Eksklusif dan faktor-faktor yang berpotensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bruno Kabupaten Purworejo tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus dan metode pengumpulan data wawancara mendalam terhadap 8 ibu yang memberi ASI secara Eksklusif dan tidak, 8 suami, 6 care giver, dan 2 penolong persalinan. Baik ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif maupun tidak kebanyakan berusia sekitar 21 tahun. Sebagian ibu yang memberikan ASI Eksklusif bekerja paruh waktu sedangkan semua ibu yang tidak ASI Eksklusif tidak bekerja. Ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif berpengetahuan tentang ASI lebih baik dibanding ibu tidak ASI Eksklusif. Ibu ASI Eksklusif setuju bila bayi disusui hingga 2 tahun dan tidak setuju bila bayi kurang dari 6 bulan diberi susu formula sedangkan ibu tidak ASI Eksklusif bersikap sebaliknya. Hanya keluarga ibu tidak ASI Eksklusif yang menyuruh ibu memberikan susu formula atau makanan lainnya pada bayi kurang dari 6 bulan. Ibu ASI Eksklusif mendapat banyak informasi dan pelatihan terkait pemberian ASI Eksklusif dari bidan dan dokter, sementara ibu tidak ASI Eksklusif hanya mendapatkan nasihat dari bidan.

The aims of this study is to analyze exclusive breastfeeding practice and its potential factors in working area of Bruno PHC, Purworejo, 2014. Qualitative approach with case study design and in-depth interview methods was used to collect data from 8 mothers of baby 7-12 months and their husbands, 6 care givers and 2 midwives. Majority of mothers who did exclusive breastfeeding and did not were around 21 years old. Mothers who did exclusive breastfeeding have better education level and part-time worked, while the other have not worked. Mothers who breastfeed exclusively had good knowledge on breastfeeding and agreed to continue breastfeed their child up to 2 years. Contrary mothers who did not exclusive breastfeeding disagreed to breastfeed up to 2 years and agreed on giving formula milk and other foods to under 6 months baby, because they got suggestion from their families. Mothers who did exclusive breastfeeding get a lot of information and training about breastfeeding from midwife and doctor, but the other only get an advices from midwife.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najah Syamiyah
"Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatanmasih rendah. Sementara itu pendidikan tentang ASI eksklusif kepada masyarakat harusterus dilakukan karena dapat memberikan informasi penting untuk calon ibu dan keluarga.Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dukungan tenaga kesehatan terhadap perilakupemberian ASI Eksklusif pada Ibu bayi usia 0-5 bulan 29 hari di Posyandu WilayahPuskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap 250 ibu bayi yangterdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Didapatkanbahwa peluang kelompok ibu yang mendapatkan dukungan tenaga kesehatan dengan baikuntuk memberikan ASI eksklusif adalah 1,547 CI 95 1,023-2,339 kali lebih besardibandingkan dengan kelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari tenagakesehatan. Dapat disimpulkan, jika Ibu mendapatkan 4 atau lebih dari 5 perlakuandiantaranya konseling ASI saat ANC, dilakukan IMD, dirawat gabung bersama bayi,bayinya tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI selama masa perawatan, sertaibu pernah mendapatkan penyuluhan, maka pelungnya untuk memberikan ASI eksklusiflebih besar dibandingkan dengan ibu yang hanya mendapatkan 0-3 perlakuan tersebut.Diharapkan kepada penyedia layanan kesehatan Ibu dan anak dapat menetapkan kebijakanterkait pelayanan manajemen laktasi.

The coverage of exclusive breastfeeding in Mampang Prapatan Public HealthCenter was still low. Meanwhile, education about exclusive breastfeeding to the communityshould continue to be done because it can provide important information for prospectivemothers and families. Then conducted a study to determine the support of health workers toexclusive breastfeeding behavior on the mother of the infant 0 5 months 29 days inPosyandu of Mampang Prapatan Public Health Center.A cross sectional study was conducted on 250 infant mothers enrolled inposyandu who were interviewed using a structured questionnaire. It was found that thematernal group opportunity that had good health support to provide exclusivebreastfeeding was 1.547 95 CI 1.023 2.339 times greater than women with less supportfrom health personnel. It can be concluded that if the mothers get 4 or more of 5 treatmentssuch as breastfeeding counseling during ANC, early breastfeeding initiation, treatedtogether with baby, the baby was not given any food and drinks other than breastmilkduring the treatment period, and the mother has got counseling, then theirs opportunities togive exclusive breastfeeding was greater than mothers who only got 0 3 of thesetreatments. It is expected that Mother and child health providers can establish policiesrelated to lactation management services. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisaa
"Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bulili hanya berkisar 37,7%. Ini sangat jauh dari terget SPM 80%. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif akan memberi dampak pada peningkatan AKB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI Eksklusif dan determinannya di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data melalui pengisian kuisioner online pada 111 ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Hasil penelitian menunjukkan 40,5% ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan mertua, dan dukungan kader kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Dukungan suami merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif.

Exclusive breastfeeding coverage in Bulili Health Center is only around 37,7%, very far from the target of SPM 80%. The low coverage of exclusive breastfeeding will have an impact on increasing IMR. The aim of this study is to investigate the exclusive breastfeeding practices and its determinant in working area of Bulili Health Center in Palu City. Cross sectional design, and self-administered online questionnaire on 111 mothers who have babies aged 6-24 months in working area of Bulili Health Center. The results showed that exclusive breastfeeding mothers was 40,5%. Knowledge, attitude, husband's support, in-laws' support, and health cadre's support are related to exclusive breastfeeding. Husband's support was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding practices."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"ABSTRAK
Menyusui merupakan salah satu intervensi dari gerakan 1000 hari pertama kehidupandengan target selama 2 tahun, tetapi target ini masih jauh dari kenyataan yang ada. Secaraglobal 74 anak disusui sampai usia 1 tahun, di Afrika 70 anak disusui sampai usia 1tahun, di Amerika 45 anak disusui sampai uisa 2 tahun dan di Indoneisa 56,7 anakdisusui sampai usia 23 bulan, sedangkan targetnya 80 anak disusui sampai uisa 1 tahundan 60 sampai usia 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian adalahcross-sectional. Sampel penelitian yaitu ibu yang memiliki anak usia 0-23 bulan denganmenggunakan data Riskesdas tahun 2013. Data dianalisis dengan survival analisis secaraunivariabel, bivariabel dan multivariabel. Ibu tidak bekerja 65,05 , umur ideal 76,95 , berstatus kawin 99,81 , berpendidikan tamat SLTA 30,67 , melahirkannormal 90,38 dan ekonomi kaya 22,38 . Secara bivariat terdapat hubungan yangbermakna antara pekerjaan ibu p=0,023 dan proses lahir p=0,004 dengan lamamenyusui di Indonesia tahun 2013. Secara multivariable diketahui tidak hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui setelah dikontrol variabel covariat di Indonesiatahun 2013. Direkomendasikan kepada Kemenkes agar memperkuat kegiatan konselorASI serta melakukan pelatihan kepada tenaga yang ada didaerah dan melakukan advokasidengan dinas tenaga kerja. BKKBN agar melakukan advokasi dengan pemerintah daerahuntuk memberikan informasi tentang pentingnya menyusui sebagai salah satu jeniskontrasepsi dan peneliti selanjutnya agar mengeksplorasi variabel yang lebih kompleks.

ABSTRACT
Breastfeeding is one of the interventions of the first 1000 day movement of life with atarget of 2 years, but this target is still far from reality. Globally 74 of children arebreastfed to 1 year of age, in Africa 70 of children are breastfed to 1 year of age, inAmerica 45 of children are breastfed to 2 years of age and in Indonesia 56.7 ofchildren are breastfed until the age of 23 months, while the target is 80 childrenbreastfed to 1 year of age and 60 to 2 years of age. This study aims to determine therelationship of mother 39 s work with the duration of breastfeeding in Indonesia in 2013. Theresearch design is cross sectional. The sample of the research is the mother who haschildren aged 0 23 months using Riskesdas data in 2013. The data were analyzed withunivariable, bivariable and multivariable survival analysis. Mother not working 65.05 , ideal age 76.95 , married status 99.81 , high school graduated 30.67 ,normal 90.38 and rich 22.38 . Bivariat, there were significant relationship betweenmother work p 0,023 and birth process p 0,004 with duration of breastfeeding inIndonesia year 2013. Multivariable is known not relationship of mother 39 s job with longbreastfeeding after controlled by covariat variable in Indonesia 2013. Recommended tothe Ministry of Health to strengthen the activities of ASI counselors and to train theexisting personnel in the area and to advocate with the labor service. BKKBN to advocatewith local governments to provide information on the importance of breastfeeding as onetype of contraception and subsequent researchers to explore more complex variables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Ariyeni Widiastuti
"Salah satu faktor internal yang menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif adalah pekerjaan. Hambatan ibu bekerja untuk memberikan ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor lingkungan (individu, organisasi, komunitas) dan hubungan interpersonal. Perawat adalah pekerjaan yang menggunakan metode kerja Shift yang beresiko banyak kendala dalam pemberian ASI Eksklusif, oleh sebab itu diperlukan upaya untuk mempertahankan ASI Eksklusif. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi mengenai gambaran pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan upaya mempertahankannya pada perawat kerja Shift di Rumah Sakit. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif dan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Consequtif sampling, dengan responden 200 perawat kerja Shift yang mempunyai pengalaman menyusui dan usia 21 - 44 tahun. Analisis hasil penelitian menggunakan uji statistik univariat berupa perhitungan proporsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 82 % perawat Shift memberikan ASI Eksklusif dan hanya 46 % perawat Shift mempunyai upaya baik mempertahankan pemberian ASI Eksklusif di rumah sakit. Merekomendasikan penelitian selanjutnya dengan mencari hubungan atau analisa faktor yang memengaruhi upaya mempertahankan pemberian ASI pada perawat Shift.

One of the internal factors that determine the mother's success in exclusive breastfeeding is maternal work. The obstacles to working mothers providing exclusive breastfeeding are influenced by environmental factors (individuals, organizations, communities) and interpersonal relationships. The shift system in nurses' work generates risks of obstacles to exclusive breastfeeding, therefore efforts are needed to maintain the implementation of exclusive breastfeeding. This study aimed to explore the description of the implementation and the efforts to maintain exclusive breastfeeding in hospital nurses that work in shift systems. The type of this research is quantitative using a descriptive design and cross-sectional method. The sampling method that was used in this research was consistent sampling method. This research was conducted on 200 nurses aged between 22 and 40 years that work on shift systems and had experience on giving breastfeeding. The result’s analysis was univariate statistical tests by calculating the proportion. This study showed that 82% of shift nurses provided exclusive breastfeeding and only 46% of shift nurses had good efforts to maintain exclusive breastfeeding during their work in the hospital. Further research can be conducted by looking for relationships or analyzing factors that influence the efforts of shift-working nurses to maintain the implementation of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Rizki Palupi
"Bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan menyusu pada 1 jam pertama setelah kelahiran dan dilakukan kontak kulit ibu dengan bayi selama minimal 1 jam dapat menekan angka kematian bayi. Sedangkan, peran dan komitmen dari instansi kesehatan dan pemberi pelayanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD. Untuk tercapainya hal tersebut perlu dilakukannya inovasi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Komunikasi, Informasi Edukasi KIE dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di Puskesmas Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jumlah sampel 42 bidan yang terbagi menjadi 21 bidan kelompok intervensi dan 21 bidan kelompok kontrol. Peneliti membuat suatu media KIE berupa poster dan booklet mengenai alur tahapan pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir yang menarik, mudah diingat dan sebelumnya belum pernah ada, kemudian media tersebut diberikan pada kelompok intervensi. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa, pada analisis univariat jumlah nilai rata-rata skor pelaksanaan IMD pada kelompok intervensi lebih tinggi sebesar 97.41 dibandingkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 78.28. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji-t independen didapatkan nilai p = 0.001 yang artinya nilai p < 0.05 dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pelaksanaan IMD antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Nilai skor pelaksanaan IMD oleh bidan pada kelompok intervensi yang mendapatkan KIE dengan media poster dan booklet lebih tinggi secara bermakna dibandingkan bidan pada kelompok kontrol. Sehingga terdapat pengaruh media KIE terhadap pelaksanaan IMD.

Infants given the opportunity to early initiation of breastfeeding by suckling in the first hour after birth and making skin contact with a baby for at least 1 hour can reduce infant mortality. Meanwhile, the role and commitment of health agencies and providers of services is needed to support the implementation of early initiation of breastfeeding. To achieve this it is necessary to do innovations that can increase knowledge and skills of midwives.This study aims to determine the influence of the use of communication, information, education media in the implementation of early initiation of breastfeeding by midwife in community health centers East Jakarta 2018. Type of quasy experimental research with a sample of 42 midwives divided into 21 midwives of the intervention group and 21 midwives of the control group. The researcher made a communication, information, education media in the form of posters and booklets about the flow of IMD implementation stage in newborn care that is interesting, easy to remember and never before, then the media is given to the intervention group. The study was conducted from April to May 2018. Collected data were analyzed univariat and bivariate using independent t test.The results showed that, in univariate analysis, the mean value of early initiation of breastfeeding implementation score in intervention group was higher by 97.41 than the mean score in the control group was 78.28. While the results of bivariate analysis with independent t test obtained p value 0.001 which means the value of p."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Desmita
"ASI merupakan makanan terpenting bagi bayi. Persentase ibu yang menyusui mengalami penurunan meskipun sudah diketahui bahwa ASI banyak manfaatnya. Penelitian sebelumnya telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI pada ibu bekerja, namun penelitian tersebut dirasa belum konklusif. Ibu bekerja sebagai salah satu golongan ibu yang memberikan ASI mempunyai masalah tersendiri yang mempengaruhi lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi ibu bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang berkaitan dengan lama pemberian ASI serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Subyek yang diteliliti adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di beberapa kantor dan rumah sakit pemerintahan di Jakarta dalam jangka waktu Mei hingga Juni 2009. Penelitian ini melibatkan 88 subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Lalu dilakukan uji statistik Chi-Square yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor dukungan suami (p=0,025). Serta dilakukan uji statistik Kolmogorov-Svirnov yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI (p=0,029). Disimpulkan bahwa proporsi ibu bekerja yang menyusui kurang dari empat bulan adalah 25%, selama empat hingga enam bulan 14,8%,dan menyusui lebih dari enam bulan adalah 60,2% .

Breastmilk is the best food for babies. Although the advatages of breastmilk are well known, the percentage of breastfeeding mother keep on declining. Prior research had assess factors that could affect breastfeeding period in working mother, but that research was not adequate. The purpose of this research is to know the proportion of working mother as a civil servant in association with breastfeeding period and other associated factors. The method used in this research is cross-sectional with interview through questionnaire. The samples taken was civil servants working mother in some offices and government hospitals in Jakarta from May to June 2009. This research involving 88 subjects that meet the criteria. Researcher test those samples using chi square statistical test to asses the association between breastefeeding peride with husband?s support (p=0,025). Researcher using Kolmogorov-Svirnov test that show there is an association between breastfeeding period with mother?s knowledge (p=0,029). Researcher concludes that the proportion of civil servants working mother who has breastfeeding period less than four months is 25%, between four and six months is 14.8%, and more than six months is 60.2%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sandora
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor predisposisi,
faktor pendukung, dan faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Patamuan Kabupaten Padang Pariaman
Propinsi Sumater Barat Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuntitatif
dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa proporsi responden yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
cakupannya masih rendah sebesar (13,8%). Terdapat hubungan yang bermakna
antara pendidikkan, pengetahuan, kebiasaan pemberian makanan pendamping ASI
dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan dinas
kesehatan agar memperbanyak informasi mengenai ASI eksklusif dan tokoh
masyarakat lebih membantu masyarakatnya dalam pemberian ASI secara eksklusif.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know predisposing factors , contributing
factors, and reinforcing factors related with the giving of exclusive breastfeeding
in Patamuan public health centre sub province Padang Pariaman Province West
Sumatera in 2011. This study was a kuntitatif study by using Cross Sectional
design. Result of this study indicates that proportion of responden giving
exclusive breastfeeding to their baby the coverage still be low that equal ( 13,8%).
There is relationship having a meaning between educators, knowledge, giving
habit of associate food breastfeeding and family support from giving of exclusive
breastfeeding. Expected on duty health to multiply information about exclusive
breastfeeding and elite figure is more assistingly the public in giving of
breastfeeding exclusively."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini
"ABSTRACT
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan kejadian amenorea pascasalin pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia serta pengaruh pola pemberian ASI terhadap kejadian amenorea pascasalin di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan analisis univariat dan bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Jumlah sampel yang ada untuk analisis adalah 2031 bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola pemberian ASI dan penggunaan kontrasepsi dengan kejadian amenorea pascasalin di Indonesia. Ibu yang memberikan ASI saja memiliki masa amenorea lebih lama. Efektifitas MAL pada dua bulan kedua pascapersalinan adalah 63,5% dan pada bulan ke enam adalah 49,5%. Probabilitas amenorea selama 6 bulan pascasalin pada ibu yang tidak menggunakan kontrasepsi sebesar 53,1%, sementara yang menggunakan kontrasepsi hormonal adalah 16,1%.

ABSTRACT
This study aim is to describe the incidence of postpartum amenorrhea in women aged 15-49 years old in Indonesia and to know the association of breastfeeding and contraception againts postpartum amenorrhea. This study used data of Indonesia Demographic and Health Survei (IDHS) 20012 with univariate and bivariate analyzes. Population is a women who have infants within range of ages 0-6 months. The analysis using 2033 infants as a sample.
The result of the study shows that there is a relationship between breastfeeding and contraception with the incidence of pascasalin amenorrhea in Indonesia. Mothers who gaves just breastfeeding have longer amenorrhea. The effectiveness of Lactanional Amenorea Methode (LAM) within first two months are 63,5% and 49,5% at the sixth month.The probability of sixth months amenorrhea from mothers who didn?t use contraception was 53,1%, while mothers who used hormonal contraception was 16,1%.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>