Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonni Perdhana Chaniago
"Perkembangan internet dan social media beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu fenomena yang menarik minat banyak industri. Banyak Industri yang tertarik menggunakan Social Media sebagai salah satu tools dalam kegiatan promosi. Social Media Marketing Industry Report mendapatkan fakta 58 % bisnis yang menggunakan social media selama lebih dari 3 tahun melaporkan adanya peningkatan penjualan (sales), data lainnya menyebutkan 85% bisnis yang menggunakan social media sebagai bagian dari strategi pemasaran (marketing strategy) melaporkan adanya peningkatan di market exposure. Promosi juga dapat dilakukan melalui aktivitas event. Promosi melalui social media dan event bertujuan membangun engagement antara brand dan customer.
Coca-Cola Amatil Indonesia menggunakan 2 jenis social media yaitu Twitter dan Facebook, selain itu Coca-Cola Amatil Indonesia juga melakukan kegiatan promosi melalui event-event yang di dukung penuh oleh Coca-Cola Amatil Indonesia. Laporan Akhir Magang ini membahas tentang bagaimana Digital Marketing & Consumer Activation membangun engagement antara brand Coca-Cola dan konsumen melalui aktivitas event dan social media sebagai bagian dari promosi di Coca-Cola Amatil Indonesia

The development of the internet and social media these last few years become one of the phenomena that attracted many industries. Many industries who are interested in using Social Media as one of the tools in promotional activities. Social Media Marketing Industry Report getting the fact that 58% of businesses use social media for over 3 years reported an increase in sales (sales), other data mentioned 85% of businesses that use social media as part of a marketing strategy (marketing strategy) reported an increase in market exposure. The promotion can also be done through the activity event. Promotion through social media and event aims to build engagement between brand and customer.
Coca Cola Amatil Indonesia uses 2 types of social media: Twitter and Facebook. Coca-Cola Amatil Indonesia also doing promotional activities through the events that are supported by Coca-Cola Amatil Indonesia. This Internship final report discusses how Digital Marketing & amp; Consumer Activation to build brand engagement between Coca-Cola and consumers via social media events and activities as part of a promotion in Coca-Cola Amatil Indonesia
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Bela Yiska
"Skripsi ini membahas analisis kinerja departemen pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia menggunakan analisis varians. Analisis varians mencakup perhitungan dan analisis varians penjualan dan varians biaya pada PT Coca Cola Amatil Indonesia. Analisis dimulai dari Analisis varians pendapatan penjualan, kemudian analisis terhadap varians turunannya yaitu varians harga jual dan varians volume penjualan. Lalu akan dilakukan analisis lebih dalam dari turunan varians volume penjualan, yaitu varians bauran penjualan dan varians kuantitas penjualan.
Hasil dari skripsi ini menyimpulkan bahwa varians pendapatan penjualan perusahaan memiliki hasil yang favorable. Hasil favorable ini dihasilkan oleh unfavorable dari sales-price variance dan hasil favorable dari sales-volume variance. Sales volume variance yang favorable dikarenakan peningkatan kuantitas penjualan produk dan pengelolaan bauran penjualan produk yang baik. Dapat disimpulkan bahwa walaupun harga jual yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang dianggarkan yang disebabkan oleh banyaknya program diskon yang dilakukan perusahaan, namun program-program diskon ini dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Peningkatan volume penjualan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan harga jual menghasilkan pendapatan penjualan yang favorable. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan juga tidak banyak yang meningkat dibandingkan dengan biaya yang telah dianggarkan. Hal ini menunjukkan bahwa Departemen Pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia sudah dapat mengendalikan dengan baik biaya aktual yang terjadi dan sudah berhasil memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah dianggarkan.

The focus of this study is about performance analysis on marketing department of Coca Cola Amatil Indonesia using variance analysis. Variance analysis consists of the calculation and analysis of static budget variance and cost variance in Coca Cola Amatil Indonesia. The analysis begin with analyzing static budget variance then continue to the breakdown of static budget variance itself which are sales price variance and sales volume variance. After that, there will be deeper analysis about the sales volume variance breakdown which are sales mix variance and sales quantity variance.
The results of this thesis concludes that the static budget variance of the company is favorable. This favorable value is resulted by the unfavorable of sales-price variance and the favorable of sales volume variance. The favorable results of sales volume variance caused of the enhancement of sales quantity product and the effective management of sales mix per product. We can conclude that even though the actual selling price is lower than budgeted selling price caused by a lot of discount program, but this discount program can increase sales volume company.
The increase in sales volume is higher than the decrease in selling price. It makes company static budget variance is favorable. The actual marketing costs are also not much improved compared to the budgeted marketing costs. It means that the Marketing Department of Coca Cola Amatil Indonesia has been able to properly control the actual costs and successfully managed to obtain a higher actual income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahyana Ayu Purbasari
"ABSTRAK
Media sosial menjadi salah satu media utama dan sering digunakan dalam pelaksanaan kampanye kehumasan. Selain penggunaan media sosial, humas pemasaran juga harus memperhatikan narasi yang diciptakan dalam kampanye. Hal ini membuat penulis memilih kampanye ldquo;Rayakan NamaMu rdquo; dari Coca-cola sebagai subjek yang diamati. Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan dan mengkaji penggunaan media sosial pada pelaksanaan kampanye kehumasan Coca-cola ldquo;Rayakan NamaMu rdquo; sebagai media untuk membangun dan menyebarkan narasi. Jenis penulisan ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari jurnal ilmiah, artikel di internet, dan akun media sosial perusahaan terkait. Pada tulisan ini, penulis menemukan bahwa terdapat perbedaan penggunaan media sosial dalam kampanye ldquo;Rayakan NamaMu rdquo;. Meskipun penggunaan media sosial berbeda, namun narasi yang dibangun telah sampai kepada khalayak. Hal ini dibuktikan melalui respon yang diperoleh dari khalayak yang menunjukkan adanya kesamaan, yaitu keterlibatan dan respon positif. Adanya keterlibatan dan respon positif merupakan hasil dari pesan yang sama, kemudian dikemas secara berbeda sesuai dengan fitur yang dimiliki oleh media sosial yang digunakan. Namun, jangkauan kampanye akan lebih luas apabila fitur pada media sosial yang digunakan lebih dioptimalkan, sehingga akan memperoleh dampak jangka panjang yaitu ikatan antara khalayak dengan brand Coca-cola.

ABSTRACT
Social media is a part of the main media and often used in the public relations campaign. In addition to the use of social media, marketing public relations must pay attention to the story that created during the campaign. This makes the author choose a campaign from Coca cola called ldquo Rayakan NamaMu rdquo as the subject of the study. The main purpose of this paper is to describe and study the use of social media during the implementation of Coca cola public relations campaign called ldquo Rayakan NamaMu rdquo as the medium to build and spread the story. This is a descriptive paper that uses secondary data derived from scientific journals, articles on the Internet, and Coca cola rsquo s social media accounts. In this paper, the author found that there are differences in the use of social media in this campaign. Although the use of social media is different, but the story can reach the audiences. This is proven through responses obtained from audiences that show a similarity, which are involvement and positive responses. The existence of involvement and positive responses are the result of the same message, and packaged differently in accordance with the features owned by social media. However, the reach of the campaign will be more extensive if they optimize the use of features in social media, so it will bring a long term impact which is a bond between Coca cola brand and its audiences."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahnaz Savitri
"ABSTRAK
Kegiatan Marketing Public Relations MPR merupakan program atau usaha yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau menjaga penjualan atau citra sebuah produk dengan cara mendorong perantara, seperti media massa tradisional, media elektronik, atau individu untuk secara sukarela menyampaikan pesan mengenai produk atau perusahaan kepada khalayaknya. Pesan ini berisi informasi yang kredibel mengenai kesan-kesan positif yang dapat menghubungkan perusahaan atau produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan serta perhatian pelanggan. Salah satu contoh kegiatan MPR adalah kampanye ldquo;Share a Coke rdquo; yang dilakukan oleh Coca-Cola dan telah dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2015 lalu. Tetapi, eksistensi Coca-Cola mulai terancam dengan kehadiran produk saingan seperti contohnya Big Cola. Karena itu, perlu dilakukan upaya demi mempertahankan citra Coca-Cola sebagai produk minuman bersoda terbaik di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan membuat sebuah program marketing public relations. Agar pelaksanaan program MPR dapat berjalan dengan baik, perlu digunakan beberapa strategi, diantaranya; melakukan kegiatan Consumer Generated Marketing, menggunakan brand ambassador dan konektor dalam kegiatan pemasaran program tersebut. Perkembangan media sosial juga menjadi pendukung berjalannya program MPR dengan baik.
ABSTRACT
Marketing Public Relations is any program or effort designed to improve, maintain, or protect the sales or image of a product by encouraging intermediaries, such as traditional mass media, the electronic media, or individuals, to voluntarily pass a message about the firm or product to their audience. This message contains credible information about the positive impressions that can connect a company or product in accordance with the needs, desires and customer attention. As an example of MPR activities, a campaign titled ldquo Share a Coke rdquo was conducted by Coca Cola company, which was held in Indonesia in 2015. However, the popularity of Coca Cola is still threatened by the presence of competitor products, for example, Big Cola. Therefore, there is an urgency for the Coca Cola company to sustain their image as the best carbonated beverage in Indonesia. As an attempt to achieve that is by making a marketing public relations program. In order for the MPR program to do well, it is necessary to use strategies, the strategies are consumer generated marketing activities, brand ambassador usage, and connectors usage in marketing activities of the program. The development of social media also supports the implementation of the program."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Cahyo Kusuma Wardana
"Dewasa ini, marak beredar pemberitaan mengenai dampak konsumsi minuman berkarbonasi jangka panjang di media online, Coca-Cola mencoba memotivasi konsumen dengan mengubah pendekatannya, agar konsumen tetap mengonsumsi Coca-Cola meski telah mengetahui dampak jangka panjangnya. Berbekal analisis konsumen mendalam terhadap pasar dan biaya pemasaran yang besar, Coca-Cola mencoba mengubah cara pandang negatif konsumen terhadap produknya. Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah apa yang memotivasi konsumen untuk terus mengonsumsi Coca-Cola, serta apa yang dilakukan oleh pihak terkait untuk dapat mengantisipasi dampak dari tingginya konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia.
Tujuan penulisan jurnal ini adalah mengetahui jenis pemasaran apa yang digunakan Coca-Cola untuk memotivasi konsumen untuk terus mengonsumsi Coca-Cola, juga mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak dari tingginya tingkat konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia. Jurnal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata pembaca terhadap penerapan analisis konsumen dalam bisnis minuman berkarbonasi di Indonesia. Jurnal ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja di bidang komunikasi dapat mengembangkan cara-cara untuk dapat memotivasi dalam proses komunikasi.
Teori yang digunakan untuk menganalisa permasalahan tersebut adalah teori analisis konsumen dan teori pemasaran. Penulisan jurnal ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan. Jurnal ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai macam sumber sebagai referensi penulisan.
Hasil dari pembahasan jurnal ini adalah kolaborasi teknik analisis konsumen dengan pemasaran yang baik berhasil mengembalikan loyalitas konsumen Coca-Cola, serta tengah dilakukannya pengkajian mengenai pengenaan tarif cukai terhadap minuman berkarbonasi oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi dampak dari tingginya angka konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia.

Nowadays, there are so many news about the impact of long-term consumption of carbonated beverages in online media, Coca-Cola tried to keep motivating the consumers by changing their approach, so that consumers will continue to consume Coca-Cola even though they are already know the impact of consuming it in long-term. With a deep consumer analysis and a huge marketing budget, Coca-Cola tried to change the negative perception of consumers towards their products. Problems examined in this paper is what motivates the consumers to continue consuming Coca-Cola, and what was done by the government to be able to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia.
This paper aims to find out what kind of marketing Coca-Cola used to motivate their consumers to continue consuming Coca-Cola, also know what is being done by the government to anticipate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia. This paper is expected to enrich the knowledge and being able to open the eyes of the reader to the application of consumer analysis in carbonated beverage business in Indonesia. The paper is also expected to provide input to the workers in the field of communication, they can develop another ways to motivate in the communication process.
Theories used in analyzing the problem are consumer analysis theory and marketing theory. . This paper is written in descriptive method and literature review based, which relies the secondary data collected by many sources as writing reference.
The results of this paper is a great collaboration between consumer analysis techniques and good marketing that successfully restore the Coca-Cola consumer’s loyalty, and also an assessment is being conducted regarding the imposition of excise rates, for carbonated beverages by the Indonesian government to mitigate the impact from the high consumption numbers of carbonated drinks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Anindya
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh pemboikotan produk didasari kebencian yang didasarkan aspek religious dan consumer ethnocentrism serta dampaknya pada brand image, loyalitas konsumen, dan penilaian terhadap produk tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, disertai dengan in depth interview. Hasil penelitian menyatakan bahwa permusuhan yang disebabkan oleh agama bisa memicu aksi pemboikotan, sedangkan consumer ethnocentrism tidak berpengaruh. Pemboikotan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi brand image, loyalitas konsumen, dan penilaian terhadap produk secara negatif.

This research aims to find out the influence of boycotting products based on religious animosity and consumer ethnocentrism as well as its impact on brand image, customers loyalty, and product judgment. The research design is descriptive quantitative and in depth interview as a complement. The research showed that the animosity caused by the religion could trigger a boycott, while consumer ethnocentrism has no effect. The boycott will further affect the brand image, customers loyalty, and product judgment negatively
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrie Mutiasari
"Peran penting pemasaran digital sebagai bagian dari komunikasi pemasaran terpadu semakin besar. Merek berlomba-lomba untuk menuai popularitas dan menjadi yang paling disukai di dunia digital. Sebagai salah satu merek es krim yang populer di Indonesia, Wall?s Magnum memiliki keunikan tersendiri dalam strategi komunikasi pemasaran yang terlihat dalam berbagai aset digital yang ia miliki. Pesan ?for pleasure seekers? yang menggoda dan elegan secara konsisten dibawakan Wall?s Magnum sebagai salah satu elemen brand personality dalam komunikasi pemasarannya.
Artikel ini akan memaparkan bagaimana Wall?s Magnum mampu memahami perilaku target khalayak yang ia miliki dan cara mengimplementasikannya dalam Strategi Pemasaran Digital yang ia lakukan. Artikel ini akan mengupas bagaimana brand personality yang dimiliki Wall?s Magnum dapat mendukung performanya di media digital.

The role of digital marketing is becoming more important as a part of integrated marketing communications. Brand is vying to gain popularity and become likeable in the digital world Wall?s Magnum as one of popular ice cream brand in Indonesia has their own uniqueness which is shown in a variety of digital assets they have. "For pleasure seekers"? tagline consistently delivered by Wall?s Magnum as an element of their brand personality.
This study will describe how Wall?s Magnum able to understand the behavior of their target audience and how to implement it in their Digital Marketing Strategy. This paper will discuss thoroughly how the brand personality owned by Wall?s Magnum can support their performance in digital media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gloria Sianny
"Penelitian ini membahas pengaruh pemasaran digital dalam membentuk citra merek dan dampaknya terhadap niat beli pada konsumen XYZ Clinic Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara biaya, insentif, konten, kredibilitas desain situs dan interaktivitas terhadap niat pembelian dengan dimediasi oleh variabel citra merek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan total 165 kuesioner yang diproses. Sampel penelitian ini adalah pengguna Instagram yang merupakan pengikut akun Instagram XYZ Clinic Indonesia tetapi belum menggunakan layanan atau membeli produk. Ini dikumpulkan menggunakan non-probability sampling dan teknik purposive. Data penelitian dianalisis dengan Structural Equation Modeling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif tidak memiliki pengaruh positif terhadap citra merek dan interaktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap citra merek, tetapi hubungannya positif. Sementara itu biaya, konten dan kredibilitas desain situs secara positif mempengaruhi citra merek dan semua variabel pemasaran digital dan citra merek juga memiliki pengaruh positif terhadap niat pembelian di XYZ Clinic Indonesia.

This research discusses the influence of digital marketing in forming brand image and its impact on purchase intention on XYZ Clinic Indonesia`s consumers. This research aims to know whether there is a relationship between cost, incentive, content, credibility of site design and interactivity to purchase intention by being mediated by brand image variables.
This research applied quantitative approach with total 165 questionnaries were processed. The sample of this research are Instagram user who are the followers of XYZ Clinic Indonesia Instagram account but yet to use the services or purchase the products. It collected using nonprobability sampling and purposive technique. The research data was analyzed by Structural Equation Modeling.
The results showed that incentive does not have positive influence on brand image and interactivity have no signifficant effect on brand image, but the relationship is positive. Meanwhile cost, content and credibility of site design positively affect brand image and all digital marketing variables and brand image also have positive influence on purchase intention in XYZ Clinic Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Josephine
"ABSTRAK
Di Indonesia, industri minuman kemasan adalah salah satu lahan bisnis yang menggiurkan untuk para investor, baik dalam maupun luar negeri, karena memiliki perputaran modal yang besar dan proyeksi perkembangan yang
menjanjikan. Di dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro adalah dua perusahaan besar yang menguasai produksi dan distribusi minuman kemasan di Indonesia. Untuk menciptakan
dan mengembangkan pasar, menjaga citra produk, serta menjalin hubungan dengan pelanggan, Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro merancang berbagai program humas pemasaran yang terintegrasi. Makalah ini berisi analisis
yang dilakukan terhadap beberapa strategi humas pemasaran yang dijalankan oleh Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro dalam usaha melebarkan jaringnya di pasar Indonesia. Hasil analisis memperlihatkan bahwa penggunaan slogan sebagai sumbu utama dari segala program humas pemasaran perusahaan diadopsi oleh Coca Cola Amatil dan PT Sinar Sosro dalam mendukung usaha pemasaran yang efektif bagi perusahaan. Selain itu, baik Coca Cola Amatil maupun PT Sinar Sosro memanfaatkan fungsi konektor media dan non-media secara maksimal dalam setiap program-programnya agar dapat berdayaguna bagi perusahaan dalam upaya mengembangkan usahanya, merebut pangsa pasar, dan memenangkan kondisi persaingan.

ABSTRACT
In Indonesia, ready to drink (RTD) packaged beverages industry is an alluring business to venture and appeals
investors both from inside and outside the country for its large scale of capital rotation and promising development. In this competitive business, Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro Corporate are the two biggest companies that dominate the production and distribution of RTD packaged beverages in Indonesia. To create and develop the market, keep the good image of the product, as well as maintaining relationship with customers, Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro designed various integrated MPR (Marketing Public Relations) programs. This paper contains analyzes done on some of the MPR strategies run by Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro in an effort to widen their nets in Indonesian market. The results show that the use of taglines as the main axis for any of their MPR strategies is adopted by both Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro in support of effective marketing efforts for the company. Moreover, both Coca Cola Amatil and PT Sinar Sosro harness and maximize the function of media connector and non-media connector in the operation of any of their program so they can be useful for the companies in expanding its business, grabbing the market share, and be the winner among competitors."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khalda Azzahra Jayputri
"Roro atau @rorororo_line (Instagram) merupakan brand apparel lokal bertema “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro menggunakan kain yang diambil langsung dari para pengrajin tenun tradisional di Indonesia untuk dijadikan pakaian ready to wear dengan bentuk yang sesuai dengan tren fashion wanita. Dengan kondisi pasar brand apparel lokal yang banyak bermunculan dengan menjual produk sejenis, pemasaran serupa, dan harga yang sama, brand apparel Roro harus memperkuat positioning brand agar unggul dibanding kompetitor dengan pembangunan brand foundation. Brand foundation tersebut akan diimplementasikan pada program komunikasi pemasaran digital "Travel through Fabrics" yang akan memberikan konsumen pengalaman cerita traveling melalui pakaian yang dikenakan. Kampanye ini dieksekusi dengan memperhatikan rangkaian AISAS dengan program content marketing, participative marketing, dan influencer marketing. "Travel through Fabrics" akan berjalan selama empat bulan dengan thematical plan yang terdiri dari The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, dan Travel with Roro. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan awareness & engagement khalayak sasaran terhadap brand apparel Roro.
..... Roro or @rorororo_line (Instagram) is a local apparel brand with the theme “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro uses fabrics taken directly from traditional weaving craftsmen in Indonesia to make ready-to-wear clothes with shapes that match women's fashion trends. With the market conditions for local apparel brands that have sprung up by selling similar products, similar marketing, and the same prices, Roro must strengthen its brand positioning to compete with its competitors by building a brand foundation. The brand foundation will be implemented in the digital marketing communication program "Travel through Fabrics" which will provide a traveling experience to consumers through the clothes they wear. This campaign is executed by using AISAS with the implementation of content marketing, participative marketing, and influencer marketing programs. "Travel Through Fabrics" will run for four months with a thematic plan consisting of The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, and Travel with Roro. The purpose of this campaign is to increase brand awareness & brand of Roro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>